cover
Contact Name
Anwar Hafidzi
Contact Email
anwar.hafidzi@uin-antasari.ac.id
Phone
+6285251295964
Journal Mail Official
shariajournaledu@gmail.com
Editorial Address
Jalan Gotong Royong, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia Kode Pos 70711
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Interdisciplinary Explorations in Research Journal (IERJ)
ISSN : 30321069     EISSN : 30321069     DOI : https://doi.org/10.62976/ierj.v3i2.1120
The Interdisciplinary Explorations in Research Journal (IERJ) is a peer-reviewed academic journal that provides an international platform for scholars and researchers to share innovative and cross-disciplinary studies. IERJ publishes original research articles, reviews, and scholarly papers that advance theoretical understanding and practical applications across diverse academic fields, including science, technology, social sciences, and the humanities. The journal welcomes interdisciplinary research and community service-based studies that offer new insights, foster collaboration, and address global challenges. By promoting intellectual dialogue and cross-field exploration, IERJ aims to contribute to the integration of knowledge, encourage academic innovation, and support impactful research that benefits both scholarship and society.
Articles 201 Documents
Penjualan Kendaraan Roda Dua Secara Kredit Yang Belum Lunas Menurut Hukum Ekonomi Syariah al Fikri, M.Fauzan; Abdul Malik, Agusto; Ismail, Fadhil Fadiurahman Putra; Rahmat, Afifu; Razin P, Muhammad Atha; Mahipal, SH.,MH
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.605

Abstract

Abstract In society, it is common to buy and sell items such as clothing, electronic goods, and household items such as furniture on credit. One of the objects that can be purchased on credit is a motorcycle. In installments, borrowers (only in some places) who receive motorcycle credit must pay consistently according to the mutual agreement within a predetermined period of time. People will find it easier to buy a motorcycle with credit than with cash. From the perspective of sharia economic law, the purpose of this research is to study the practice of buying and selling two-wheeled vehicles on unpaid credit. This legal writing uses descriptive-analytical research methods. Legal writing research is analytical and descriptive. There are two ways to buy and sell motorcycles without being paid on credit. The first is that the seller and the buyer will complete the exchange without notifying the lessee or supporter that the unilateral agreement and purchase exchange has occurred. Secondly, the financing party is notified in advance of the completion of the transaction in order to carry out over credit or loan transfer. The financing party, seller, and buyer are the three parties involved in this case. Keywords: sale, vehicle, credit, outstanding, sharia economic law Abstrak Di masyarakat, Transaksi jual dan beli barang-barang seperti contohnya pakaian, barang elektronik, dan barang-barang rumah tangga seperti perabotan secara kredit adalah hal biasa. Salah satu objek yang dapat dibeli dengan cara atau metode kredit yaitu sepeda motor. Secara angsuran, peminjam (hanya di beberapa tempat) yang menerima pujian sepeda motor harus membayar secara konsisten sesuai dengan kesepakatan bersama dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Masyarakat akan mudah membeli sepeda motor dengan kredit dibandingkan dengan tunai. Dari sudut pandang hukum ekonomi syariah, tujuan penelitian ini yakni guna mempelajari praktik jual beli kendaraan roda dua kredit tidak berbayar. Penulisan hukum ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analisis. Penelitian penulisan hukum bersifat analitis dan deskriptif. Ada dua cara untuk membeli dan menjual sepeda motor tanpa dibayar secara kredit. Yang pertama yaitu pihak penjual dan pihak pembeli akan menyelesaikan pertukaran tanpa memberi tahu pihak penyewa atau pendukung bahwasannya kesepakatan sepihak dan pertukaran beli telah terjadi. Kedua, pihak pembiayaan diberitahu terlebih dahulu mengenai selesainya transaksi agar dapat melakukan over kredit atau transfer pinjaman. Pihak pembiayaan, penjual, dan pembeli merupakan tiga pihak yang terlibat dalam hal ini. Kata kunci: penjualan, kendaraan, kredit, belum lunas, hukum ekonomi syariah
Tinjauan Kuliner Halal dalam Perkembangan Ekonomi Indonesia Gandasari, Nur Mutiara; Hunggu, Airel Hamu Lee; Syahrani, Adinda Nurul; Hidayat, Rendy Riansyah; M. Aji, Adam Andromeda; Dr. Mahipal, S.H., M.H
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.609

Abstract

Abstract Halal cuisine has become a significant factor in driving economic growth in Indonesia, particularly in Bogor City. The results of this study reveal that the demand for halal food continues to increase from both local and international tourists, directly impacting the economic development of Bogor. In this context, the principles of the Quran provide a strong foundation for strengthening the halal culinary market. Surah Al-Baqarah (2:168) emphasizes the importance of consuming good food, highlighting awareness of the halal status of food in Islam. The importance of developing the halal culinary industry is not only limited to religious aspects but also has a significant impact on the economy. In addition to meeting religious demands, halal cuisine also provides substantial economic benefits, creating business opportunities and employment, and increasing local community income. Government support and other stakeholders are essential to strengthen the halal culinary industry as a strategy to advance the Sharia economy in Indonesia. By understanding the Sharia economic values inspired by the Quran, efforts to develop halal cuisine can be guided more effectively. This includes regulations, promotion, and investment that support the growth of the halal culinary sector. Thus, sustainable and inclusive economic growth can be achieved, especially in cities like Bogor that have great potential in the halal culinary industry. Keywords: Halal Cuisine, Economic Growth, Sharia Economy Abstrak Kuliner halal telah menjadi faktor yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya di Kota Bogor. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa permintaan akan makanan halal terus meningkat dari wisatawan lokal dan internasional, yang secara langsung berdampak pada perkembangan ekonomi Bogor. Dalam konteks ini, prinsip-prinsip Al-Quran memberikan dasar yang kuat untuk memperkuat pasar kuliner halal. Surah Al-Baqarah (2:168) menegaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang baik, menyoroti kesadaran akan kehalalan makanan dalam agama Islam. Pentingnya pengembangan industri kuliner halal tidak hanya terbatas pada aspek agama, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada perekonomian. Di samping memenuhi tuntutan agama, kuliner halal juga memberikan manfaat ekonomi yang substansial, menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya sangat diperlukan untuk memperkuat industri kuliner halal sebagai strategi untuk memajukan ekonomi syariah di Indonesia. Dengan memahami nilai-nilai ekonomi syariah yang diilhami oleh Al-Quran, langkah-langkah untuk mengembangkan kuliner halal dapat dipandu dengan lebih baik. Hal ini termasuk dalam hal regulasi, promosi, dan investasi yang mendukung pertumbuhan sektor kuliner halal. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif dapat tercapai, terutama di kota-kota seperti Bogor yang memiliki potensi besar dalam industri kuliner halal. Kata Kunci: Kuliner Halal, Pertumbuhan Ekonomi, Ekonomi Syariah
Banjarmasin City Ulama's Opinion Regarding Online Pawning at Sharia Pawnshops Aprilia , Gita Rizki; Adawiyah, Rabiatul
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.610

Abstract

Abstract The sophistication of technology and information systems in the financial sector has created many conveniences for society. One of them is pawning with an online system that is very easy for users to access. Of course, the online pawning process at a sharia pawnshop is different from conventional pawnshops, because the online pawn service system takes the form of a digital service in the form of the "Digital Sharia Pawnshop" application to make it easier for customers to make transactions without having to come to a sharia pawnshop outlet. This raises questions regarding the law regarding online pawning. Based on this description, the author wants to know the legal basis and reasons for each Banjarmasin City ulama's opinion regarding online pawning at Sharia pawnshops. This research uses empirical legal research methods with a sociological approach. The location of this research is the city of Banjarmasin. The findings from this research include, firstly, there are two variations of opinion from five Banjarmasin City ulama, namely: 1. Permissible, in this case there are two criteria, namely; a. allow it as long as it is harmonious and the conditions are met, b. allow it under certain conditions. 2. not allowed. Second, the legal arguments used by the Banjarmasin City ulama are, 1. Permissible with two criteria, a. allows it as long as it is harmonious and the conditions are met using the QS arguments. Al-Baqarah/2:283, b. allows with certain conditions to use the QS argument. Al-Baqarah/2:283,188 and QS. An-Nisa/4:29, 2. It is not permitted on legal grounds to use the hadith evidence narrated by Imam Ahmad, Abu Daud and At-Tirmidhi as validated by At-Tirmidhi regarding contracts in one assembly. Keywords: Ulama Opinion, Online Pawnshop, Sharia Pawnshop, Abstrak Dalam kecanggihan teknologi dan sistem informasi di bidang finansial teknologi, melahirkan banyak kemudahan bagi masyarakat. salah satunya yaitu gadai dengan sistem online yg begitu mudah di akses penggunanya. Tentu dalam proses gadai online di pegadaian syariah berbeda dengan gadai konvensional, karena sistem layanan gadai online ini berbentuk layanan digital dalam bentuk aplikasi "Pegadaian Syariah Digital" untuk mempermudah para nasabah dalam bertransaksi tanpa harus datang ke outlet pegadaian syariah. Hal itu menimbulkan pertanyaan terkait bagaimana hukum dalam gadai online tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana dasar hukum beserta alasannya dari masing-masing Pendapat ulama Kota Banjarmasin Terhadap Gadai Online di Pegadaian Syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan pendekatan sosiologis. Lokasi penelitian ini adalah kota Banjarmasin. Adapun hasil temuan dari penelitian ini antara lain, pertama terdapat dua variasi pendapat dari lima ulama Kota Banjarmasin yaitu: 1. Memperbolehkan, dalam hal ini terdapat dua kriteria yaitu; a. memperbolehkan asalkan rukun dan syarat terpenuhi, b. memberbolehkan dengan syarat tertentu. 2. tidak memperbolehkan. Kedua, dalil hukum yang digunakan oleh ulama Kota Banjarmasin yaitu, 1. Memperbolehkan dengan dua kriteria, a. memperbolehkan asalkan rukun dan syaratnya terpenuhi menggunakan dalil QS. Al-Baqarah/2:283, b. memperbolehkan dengan syarat tertentu menggunakan dalil QS. Al-Baqarah/2:283,188 dan QS. An-Nisa/4:29, 2. Tidak memperbolehkan dengan dasar hukumnya menggunakan dalil hadits riwayat Imam Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi dishahihkan oleh At-Tirmidzi tentang akad dalam satu majelis. Kata Kunci: Pendapat Ulama, Gadai Online, Pegadaian Syariah
Peran Asuransi Syariah dalam Pertumbuhan Perokonomian di Indonesia Fairuzzen, Mohamad Revaldy; Reihan, Akmal; Kenjiroh, Benny; Saputra, Fernando; Dr Mahipal, S.H, M.H.
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.615

Abstract

Abstract Economic development in Indonesia has become the main focus in efforts to achieve sustainable and inclusive economic growth. In this context, the role of sharia insurance has become increasingly important as a financial instrument that supports economic stability and protects financial risks. This study aims to analyze the contribution of sharia insurance to economic development in Indonesia.This research uses descriptive and quantitative analysis methods to evaluate the impact of sharia insurance on the Indonesian economic sector. The results of the analysis show that sharia insurance has played a significant role in reducing financial risks for individuals, companies and the government. Through a risk sharing mechanism based on sharia principles, sharia insurance helps reduce uncertainty and increase public trust in the financial system.Apart from that, sharia insurance has also played an important role in mobilizing investment funds for key economic sectors, such as infrastructure, agriculture and creative industries. By providing products that comply with sharia principles, sharia insurance encourages financial inclusion and sustainable growth of economic sectors.Nevertheless, challenges still exist in optimizing the role of sharia insurance in Indonesia's economic development. Strategic steps are needed, including improving regulations, public education and product innovation, to strengthen sharia insurance's position as a driver of sustainable and inclusive economic growth in Indonesia. Keywords: Sharia Insurance, Economic Development, Indonesia, Sharia Finance, Financial Inclusion. Abstrak Perkembangan ekonomi di Indonesia telah menjadi fokus utama dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Dalam konteks ini, peran asuransi syariah telah menjadi semakin penting sebagai instrumen keuangan yang mendukung stabilitas ekonomi dan melindungi risiko finansial. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi asuransi syariah terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia.Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif untuk mengevaluasi dampak asuransi syariah terhadap sektor ekonomi Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa asuransi syariah telah berperan secara signifikan dalam mengurangi risiko finansial bagi individu, perusahaan, dan pemerintah. Melalui mekanisme pembagian risiko berdasarkan prinsip syariah, asuransi syariah membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan.Selain itu, asuransi syariah juga telah memainkan peran penting dalam memobilisasi dana investasi untuk sektor-sektor ekonomi kunci, seperti infrastruktur, pertanian, dan industri kreatif. Dengan menyediakan produk-produk yang sesuai dengan prinsip syariah, asuransi syariah mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang berkelanjutan.Meskipun demikian, tantangan masih ada dalam mengoptimalkan peran asuransi syariah dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Diperlukan langkah-langkah strategis, termasuk peningkatan regulasi, edukasi masyarakat, dan inovasi produk, untuk memperkuat posisi asuransi syariah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia. Kata kunci: Asuransi Syariah, Perkembangan Ekonomi, Indonesia, Keuangan Syariah, Inklusi Keuangan.
Penyelesaian Kasus Sengketa Trasnsaksi Bisnis Jual Beli Tanah Berdasarkan Hukum Syariah Panjaitan, Rayner Aktatrinitius; Usnan, Amar; Holten, Vriyan Marpaung; Putra, Abil Arya; Dr. Mahipal, S.H., M.H.
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.616

Abstract

Abstract In the business world, disputes in land transactions are complex issues that often require precise and fair resolution. This journal critically explores the strategies and approaches used in addressing such disputes, with a focus on the framework of Islamic law. The research presents a thorough analysis of the issues arising in the dispute resolution process, including the underlying factors and their impacts on the involved parties. By considering aspects of Islamic law such as principles, objectives, and its principles, this journal aims to provide critical insights into the effectiveness of the Sharia legal system in addressing disputes in the context of land transactions in business. The conclusions drawn from this journal call for reflection and reform, highlighting the importance of continuously developing and updating Sharia law approaches in addressing contemporary business challenges. Keywords: Sharia Law, Transaction Disputes, Dispute Resolution, Legal Effectiveness Abstrak Dalam dunia bisnis, sengketa dalam transaksi jual beli tanah adalah masalah yang kompleks dan sering kali memerlukan penyelesaian yang tepat dan adil. Jurnal ini secara kritis mengeksplorasi strategi dan pendekatan yang digunakan dalam menangani sengketa tersebut, dengan fokus pada kerangka hukum syariah. Penelitian ini menghadirkan analisis mendalam terhadap permasalahan yang muncul dalam proses penyelesaian sengketa, termasuk faktor-faktor yang menjadi akar permasalahan dan dampaknya terhadap pihak-pihak yang terlibat. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek hukum syariah seperti asas-asas, tujuan, dan prinsip-prinsipnya, jurnal ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang kritis terhadap efektivitas sistem hukum syariah dalam menangani sengketa dalam konteks transaksi bisnis jual beli tanah. Kesimpulan dari jurnal ini memberikan panggilan untuk refleksi dan reformasi, serta menyoroti pentingnya terus-menerus mengembangkan dan memperbarui pendekatan hukum syariah dalam menangani tantangan bisnis kontemporer. Kata Kunci: Hukum Syariah, Sengketa Transaksi, Penyelesaian Sengketa, Efektivitas Hukum
Responbilitasi Masyarakat Terhadap Penggunaan Bank Syariah Pratama , Dendy Suma; Rahmawati; Putri, Kezia Hera; Dapurahayu, Sella; Jauharah, Sri Adisty; Dr. Mahipal, S.H., M.H
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.617

Abstract

Abstract The aim of this research is to find out the views of people who use conventional banks compared to Sharia Banks, as well as to provide an overview to the public about the reasons for choosing a Bank, so that it can provide an overview of individual decisions regarding the choice of Sharia Banks, and to find out the reasons that influence Indonesian people to choose Sharia Banks. The main points of this research consist of ability, attention, religious reasons (independent variable) and judgment (dependent variable). The outline of the results of this research is sufficient to describe the respondents' assessment of Sharia Banks, for the highest relationship, on average there is a lot of focus on questions in Sharia must be added, Sharia Bank Coverage (example: ATM) must be added. This is the highest focus on respondents in the view of Islamic Banking than other questions.This article begins with an explanation of Corporate Social Responsibility as it relates to sharia banking. Researchers use library research. The conclusion of this research is that the main operational principles of sharia banks are not focused on efforts to gain profits for the sake of business growth and sustainability. More than that, sharia banks are also intended to be institutions that are able to respond to the social needs of society. The author also considers that Corporate Social Responsibility (CSR) is one of the means for sharia banks to achieve this goal. For example, by creating a social takaful program, creating economic clusters for micro and small business groups, as well as various activities whose main targets are poverty alleviation, social protection, and slowly being able to improve the quality of human resources for the dhu'afa and mustadh'afin. Keywords: Sharia Bank, CSR, Empowerment, Economy Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat yang menggunakan bank konvensional dibandingkan dengan Bank Syariah, juga untuk memberikan gambaran kepada masyarakat tentang alasan pemilihan Bank, sehingga dapat memberikan gambaran tentang pengambilan keputusan secara individu terkait pemilihan Bank Syariah, dan untuk mengetahui alasan mempengaruhi Masyarakat Indonesia untuk memilih Bank Syariah. Poin utama dari penelitian ini terdiri dari kemampuan, perhatian, alasan agama (variabel independen) dan penilaian (variabel dependen). Garis besar hasil penelitian ini cukup untuk menggambarkan penilaian responden terhadap Bank Syariah, untuk hubungan tertinggi, rata-rata banyak fokus pada pertanyaan pada X2, Perhatian dalam kuesioner yaitu: Bank konvensional lebih baik daripada bank Syariah, Pemerintah harus mendukung bank Syariah, Fasilitas tentang Bank Syariah harus ditambahkan, Cakupan Bank Syariah (contoh: ATM) harus ditambahkan. Ini adalah fokus tertinggi pada responden dalam pandangan Bank Syariah daripada pertanyaan lain. Tulisan ini diawali dengan penjelasan seputar Corporate Sosial Responsibility yang ada kaitannya dengan perbankan syariah. Peneliti menggunakan penelitian studi pustaka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prinsip pokok operasional bank syari’ah tidak terfokus pada upaya memperoleh keuntungan demi pertumbuhan dan keberlangsungan usaha. Lebih dari itu, bank syari’ah juga dimaksudkan menjadi lembaga yang mampu merespon kebutuhan sosial masyarakat. Penulis juga menilai bahwa Corporate Social Responsibility (CSR)merupakan salah satu sarana bagi bank syari’ah agar dapat mencapai tujuan tersebut. Misalnya, dengan membuat program takaful sosial, menciptakan kluster ekonomi untuk kelompok usaha mikro dan kecil, serta berbagai kegiatan yang sasaran utamanya adalah pengentasan kemiskinan, perlindungan sosial, dan secara perlahan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia para dhu’afa dan mustadh’afin. Kata Kunci: Bank Syari’ah, CSR, Pemberdayaan, Ekonomi
Pendapat Ulama Banjarmasin Terhadap Pekerjaan Perbaikan Jalan dengan Mengharapkan Sumbangan Seikhlasnya Aditya, Nauval Sopyannoor; Adawiyah, Rabiatul
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.630

Abstract

Abstract This research is motivated by the existence of a person who expects donations as sincerely as possible for the road repair work he does. The work is done to fulfill his needs and is an initiative of the worker himself and does not have a contract agreement with the government. This study aims to find out how the opinion of scholars who live or work in the city of Banjarmasin towards the law of such work. The research method used is a qualitative method with a legal sociology approach. The location of this research is in Banjarmasin City and researchers observed three people who repaired roads and expected donations in the Pelaihari area. The results of this study are that there are three opinions discussed in this thesis, namely that it is absolutely permissible, conditionally permissible and better to avoid it. Two scholars allow it because the work is indeed repairing the road by not disturbing passing road users or forcing people to make donations, because Islam commands to pray and seek sustenance that is desired for him Q.S. al-Jumu'ah (62)/10 and ordered to help in goodness Q.S. al-Maidah (5)/2. There are two other scholars who say that it is permissible on condition that the workers are poor and that they do not take more money from the community than is needed for road repairs and consumption. It is haram for the worker to take more money for personal use. This is because Islam likens such work to the case of an orphan, where it is permissible to take the right to his work on condition that he is truly poor Q.S. an-Nisa(4)/6, and Islam permits taking the right to his work if he is hungry Q.S. al-Maidah(5)/3. There are two scholars who recommend avoiding such work because it does not have a contract and is close to begging. Because in Islam it is commanded to avoid work related to begging activities HR. Bukhari and Muslim and the Prophet said that Muslims are bound by the agreements they make in their work HR. At-Turmudzi. Keywords: Opinion, Ulama, road repair, donation, sincerity Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya seseorang yang mengharapkan sumbangan seikhlasnya untuk pekerjaan perbaikan jalan yang dilakukannya. Pekerjaan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan merupakan inisiatif dari pekerja itu sendiri serta tidak memiliki kontrak perjanjian dengan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat ulama yang tinggal atau bekerja diwilayah Kota Banjarmasin terhadap hukum pekerjaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi hukum. Lokasi penelitian ini adalah di Kota Banjarmasin dan peneliti mengamati tiga orang yang memperbaiki jalan dan mengharapkan sumbangan diwilayah Pelaihari. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu, terdapat tiga pendapat yang dibahas pada skripsi ini yaitu boleh secara mutlak, boleh secara syarat dan lebih baik dihindari. Dua ulama memperbolehkan karena pekerjaan itu memang memperbaiki jalan dengan tidak menggangu pengguna jalan yang lewat ataupun memaksa masyarakat untuk memberikan sumbangan, karena dalam Islam memerintahkan untuk sholat dan mencari rezeki yang dikehendaki untuknya Q.S. al-Jumu’ah62/10 dan diperintahkan untuk tolong menolong dalam kebaikan Q.S. al-Maidah5/2. Kemudian dua ulama lainya yang memperbolehkan dengan syarat karena pekerja itu fakir dan mereka tidak mengambil uang masyarakat melebihi kebutuhan perbaikan jalan dan konsumsi. Haram hukumnya bagi pekerja itu jika mengambil uang lebih untuk keperluan pribadi. Karena dalam Islam mengqiaskan pekerjaan tersebut dengan dalil anak yatim yang memperbolehkan mengambil hak atas pekerjaannya dengan syarat dia benar-benar miskin (Q.S. an-Nisa(4)/6), dan dalam Islam jika terpaksa karena lapar maka memperbolehkan mengambil hak dari pekerjaannya (Q.S. al-Maidah(5)/3). Terdapat dua ulama yang menyarankan agar menghindari pekerjaan tersebut karena tidak memiliki kontrak dan mendekati meminta-minta. Karena dalam Islam diperintahkan untuk menghindai pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan meminta-minta HR. Bukhari dan Muslim dan Nabi bersabda bahwa umat islam terikat dengan perjanjian yang mereka buat dalam pekerjaannya HR. At-Turmudzi. Kata Kunci: Pendapat, Ulama, Perbaikan Jalan, Sumbangan, Seikhlasnya
Persepsi Masyarakat Gambut Dalam Melaksanakan Perjanjian Perkawinan Noor, Muhammad Rifki Alfian
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.631

Abstract

Abstract A marriage agreement is an agreement made by a prospective husband or wife regarding marital ties and the position of assets after marriage. This agreement must be made in writing with the consent of both parties as approved by the marriage registration. This research aims to determine the Perceptions of the Peat Community in implementing Marriage Agreements regarding this marriage agreement as well as what perceptions or reasons cause married couples to use marriage agreements. This research is empirical research, namely a legal research method that attempts to see the law in a real sense or can be said to see, examine how the law works in society, so that to obtain data in the Gambut sub-district, research was carried out on three married couples who then used the approach research, type of qualitative approach. The results of the research explain that a marriage agreement arises because of feelings of anxiety and worry. When it has been agreed upon by both of them, the feelings of anxiety and worry will disappear even though when they are married there is a problem that occurs in the future with the aim of forming a happy and eternal family based on Islamic law and law. Keywords: Agreement, Marriage, Perception Abstrak Perjanjian perkawinan yaitu perjanjian yang dilakukan oleh calon suami atau istri mengenai ikatan perkawinan dan kedudukan harta setelah melakukan pernikahan. Perjanjian ini dibuat harus secara tertulis atas persetujuan kedua belah pihak yang disahkan oleh pencatat perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Masyarakat Gambut dalam melaksanakan Perjanjian Perkawinan mengenai perjanjian perkawinan ini serta persepsi atau alasan apa saja yang menyebabkan pasangan suami istri menggunakan perjanjian perkawinan. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yaitu sebuah metode penelitian hukum yang berupaya untuk melihat hukum dalam artian yang nyata atau dapat dikatakan melihat, meneliti bagaimana bekerjanya hukum di masyarakat, sehingga untuk memperoleh data dikecamatan Gambut, dilakukan penelitian kepada tiga pasangan yang melakukan perjanjian perkawinan yang kemudian menggunakan pendekatan penelitian, jenis pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Perjanjian perkawinan timbul karena adanya rasa cemas dan khawatir, Ketika sudah disepakati oleh keduanya maka rasa cemas dan khawatir akan hilang walaupun ketika sudah menikah ada suatu masalah yang terjadi dikemudian hari dengan tujuan membentuk keluarga yang Bahagia dan kekal berdasarkan UU dan hukum islam. Kata Kunci: Perjanjian, Perkawinan, Persepsi
Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Lingkungan Di SMA Negeri 3 Banjarbaru Raharjo, Cetty Agnina; Khairunnisa M.Pd; Ilmiyah M.Pd, Najimatul
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.633

Abstract

Abstract This study aims to examine the effectiveness of Problem Based Learning (PBL) learning model on higher order thinking power of grade X students in environmental learning at SMA Negeri 3 Banjarbaru. Using a quasi-experimental design, the research was conducted on two classes: an experimental class (X-1) that applied the PBL model and a control class (X-2) that used conventional methods. Each class consisted of 34-35 learners. Data was collected through pretest and posttest in both classes. The results showed a significant increase in the experimental class, with the average score increasing from 52.35 (pretest) to 82.65 (posttest). The percentage of learners who achieved the A (very good) predicate increased from 5.9% to 52.9%. Meanwhile, the control class showed a more moderate improvement, with the average score increasing from 53.43 to 63.43, and the percentage of predicate A increasing from 11.4% to 25.7%. This study concludes that the PBL learning model is effective in improving students' higher order thinking in environmental learning. This finding provides important implications for the development of learning strategies that can improve students' analytical and problem-solving skills in the context of environmental issues. Keywords: implementation, model, learning, based learning Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap daya berpikir tingkat tinggi peserta didik kelas X pada pembelajaran lingkungan di SMA Negeri 3 Banjarbaru. Menggunakan desain quasi-eksperimental, penelitian dilakukan pada dua kelas: kelas eksperimen (X-1) yang menerapkan model PBL dan kelas kontrol (X-2) yang menggunakan metode konvensional. Masing-masing kelas terdiri dari 34-35 peserta didik. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest pada kedua kelas. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada kelas eksperimen, dengan nilai rata-rata meningkat dari 52,35 (pretest) menjadi 82,65 (posttest). Persentase peserta didik yang mencapai predikat A (sangat baik) meningkat dari 5,9% menjadi 52,9%. Sementara itu, kelas kontrol menunjukkan peningkatan yang lebih moderat, dengan nilai rata-rata meningkat dari 53,43 menjadi 63,43, dan persentase predikat A meningkat dari 11,4% menjadi 25,7%.Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran PBL efektif dalam meningkatkan daya berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pembelajaran lingkungan. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan analisis dan pemecahan masalah peserta didik dalam konteks isu-isu lingkungan. Kata kunci: implementasi, model, pembelajaran, based learning
Praktik Pemenuhan Nafkah Dalam Rumah Tangga (Studi Kasus di Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala) Wati, Kurnia; Rahmi, Diana
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.634

Abstract

ABSTRACT The provision of maintenance has been regulated in Islamic law and positive law.  However, not all households are able to implement it according to the provisions. This causes the Anjir Pasar community to use many other methods in fulfilling household maintenance so that they can continue to meet all the needs of their household. The purpose of this study is to describe the implementation of the fulfillment of household maintenance in the Anjir Pasar community and its impact. This research is an empirical legal research using a descriptive approach. Data were collected through observations and interviews with eight informants who came from different families and applied a variety of methods of fulfilling livelihoods that were not the husband as the sole breadwinner. Data processing techniques used editing and descriptive, and data analysis using qualitative. The results showed that there were case variations in the method of fulfilling the Anjir Pasar community's livelihood. The variations in methods in question include husbands being assisted by their wives voluntarily to fulfill their livelihoods by sharing their duties and roles, husbands and wives sharing their duties and roles towards livelihoods under the coercion of their husbands, alternating every month using the husband's and wife's income, purely using the wife's income, using children's income, using the results of joint efforts of husband and wife, using fees from the husband's parents, and using the income of each husband and wife. The impact of these methods is that three families have fulfilled their right to maintenance and the household is harmonious, three families have not fulfilled their right to maintenance and the household is not harmonious, one family has not fulfilled their right to maintenance but the family remains harmonious and one family is divorced. Keywords: Fulfillment, Maintenance, Household   Abstrak Ketentuan nafkah telah diatur dalam hukum Islam dan hukum positif.  Tetapi, tidak semua rumah tangga mampu melaksanakannya sesuai ketentuan. Hal ini menyebabkan masyarakat Anjir Pasar menggunakan banyak metode lain dalam pemenuhan nafkah rumah tangga agar bisa tetap memenuhi segala kebutuhan dalam rumah tangganya. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pelaksanaan pemenuhan nafkah dalam rumah tangga pada masyarakat Anjir Pasar beserta dampaknya. Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada delapan orang informan yang berasal dari keluarga yang berbeda dan menerapkan variasi metode pemenuhan nafkah yang bukan suami sebagai pemenuh nafkah satu-satunya. Teknik pengolahan data menggunakan editing dan deskriptif, serta analisis data menggunakan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi kasus dalam metode terhadap pemenuhan nafkah masyarakat Anjir Pasar. Variasi metode yang dimaksud seperti suami dibantu istri dengan sukarela untuk memenuhi nafkah dengan cara berbagi tugas dan peran masing-masing, suami istri berbagi tugas dan peran terhadap nafkah atas paksaan suami, bergantian setiap bulan menggunakan penghasilan suami dan istri, murni menggunakan penghasilan istri, menggunakan penghasilan anak, atas hasil usaha bersama suami istri, menggunakan biaya dari orang tua suami, dan menggunakan penghasilan masing-masing suami istri. Dampak yang dihasilkan dari metode-metode tersebut adalah tiga keluarga hak nafkahnya terpenuhi dan rumah tangga harmonis, tiga keluarga hak nafkahnya tidak terpenuhi dan rumah tangganya tidak harmonis, satu keluarga hak nafkahnya tidak terpenuhi tetapi kelurga tetap harmonis dan satu keluarga bercerai. Kata Kunci : Pemenuhan, Nafkah, Rumah Tangga