cover
Contact Name
Umi Narsih
Contact Email
uminars@gmail.com
Phone
+6281336240199
Journal Mail Official
jikeshafshawaty@gmail.com
Editorial Address
https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jikes/about/editorialTeam
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
ISSN : -     EISSN : 25797913     DOI : https://doi.org/10.333006/jikes
Core Subject : Health,
JI-KES (Jurnal of Health Sciences) is a journal published by LP2M Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan. This journal publishes research articles in the health care field, including nursing, midwifery, public health, nutrition, pharmacy, and others. The management of this journal accept articles from research lecturers and health experts to be published twice a year in February and August.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 2 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)" : 7 Documents clear
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Ketidakberdayaan Pasien Stroke Ikhtiarini Dewi, Erti; Kristiana, Ike; Hadi Kurniyawan, Enggal; Fitria, Yeni; Asih Laras Ati, Niken
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 2 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i2.680

Abstract

Abstrak Stroke menjadi penyakit serebrovaskular utama di Indonesia dan banyak negara di dunia, yang menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia. Salah satu masalah psikologis yang dialami pasien stroke adalah ketidakberdayaan. Komunikasi terapeutik dari perawat diharapkan dapat menumbuhkan motivasi untuk sembuh dan menghilangkan rasa tidak berdaya pada pasien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan ketidakberdayaan pasien stroke. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan kuota sampling yang melibatkan 70 pasien stroke. Pengumpulan data menggunakan kuesioner komunikasi teraputik perawat dan kuesioner Learned Helplessness Scale. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi terapeutik kategori baik sebanyak 57 orang (81,4%) dan mayoritas mengalami ketidakberdayaan ringan sebanyak 61 orang (87,1%). Analisis data menggunakan Kendall's Tau-c menunjukkan p-value= 0,031 yang berarti terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan ketidakberdayaan pasien stroke. Perawatan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual melalui pendidikan kesehatan menjadi intervensi untuk menurunkan masalah psikologis, termasuk ketidakberdayaan. Komunikasi terapeutik menjadi salah satu metode intervensi untuk meningkatkan pengetahuan pasien stroke yang jarang diteliti, sehingga diharapkan komunikasi terapeutik dapat menghilangkan rasa ketidakberdayaan. Pemberian informasi melalui komunikasi terapeutik dapat dilakukan pada semua tahap, baik dari tahap orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi. Kata kunci: ketidakberdayaan, komunikasi terapeutik perawat, stroke   Abstract Stroke is a major cerebrovascular disease in Indonesia and many countries in the world, stroke ranks second globally in terms of cause of mortality. One of the psychological problems that patients experience is helplessness. Therapeutic communication from nurses is expected to increase motivation to heal and eliminate helplessness in stroke patients. This study aims to determine the correlation between nurses' therapeutic communication with the helplessness of stroke patients. This study was a quantitative research method with a cross-sectional study. Sampling used a sampling quota involving 70 stroke patients. Data collection using the nurse therapeutic communication questionnaire and the Learned Helplessness Scale Questionnaire. According to the findings, 57 persons (81.4%) had good category, while 61 people (87.1%) reported in light helpless. The helplessness is correlated with nurses' therapeutic communication (p-value = 0,031), according to data analysis using Kendall's Tau-c. Biological, psychological, social, and spiritual care through health education is an intervention to reduce psychological problems, including helplessness. Therapeutic communication is intervention method to increase the knowledge of stroke patients which is rarely researched, It is hoped therapeutic communication can eliminate the feeling of helplessness. Providing information through therapeutic communication can be done at all stages, orientation, work, and termination stage. Keywords: helplessness, nurses' therapeutic communication, stroke
Kontrol Diri Berbasis Health Belief Model terhadap Perilaku Pencegahan Obesitas Remaja Patuh Padaallah, Ananda; Sufyanti Arief, Yuni; Ulfiana, Elida; Yusuf , Ah.
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 2 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i2.720

Abstract

Abstrak Obesitas menjadi permasalahan pada kelompok usia remaja, karena berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, bahkan menimbulkan kematian. Penelitian bertujuan untuk mencegah obesitas dengan menspesifikasikan masalah, menetapkan tujuan, membuat komitmen,dan mengambil rencana untuk mencegah perilaku makan yang menyebabkan risiko obesitas. Desain penelitian menggunakan explanatory survey dengan desain cross sectional. Metode sampling menggunakan rule of thumb dengan besar populasi dan sampel 126 remaja berusia 15-19 tahun. Variabel independen penelitian adalah faktor sosiodemografi internal, faktor sosiodemografi eksternal, keyakinan individu, kontrol diri. Variabel dependen penelitian adalah perilaku pencegahan obesitas. Data dikumpulkan melalui kuisioner dan dianalisis menggunakan SEM PLS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan faktor sosiodemografi internal terhadap keyakinan individu (t=4,321), terdapat pengaruh signifikan faktor sosiodemografi eksternal terhadap keyakinan individu (t=5,759), terdapat pengaruh signifikan keyakinan individu terhadap kontrol diri (t=88,758), terdapat pengaruh signifikan keyakinan individu terhadap pencegahan obesitas (t=3,943), terdapat pengaruh signifikan kontrol diri terhadap pencegahan obesitas (t=4,637). Faktor sosiodemografi internal dan eksternal mempengaruhi keyakinan individu dan mempengaruhi kontrol diri terhadap perilaku pencegahan obesitas. Peningkatan persepsi yang baik mengenai keyakinan individu dan kontrol diri diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap pecegahan obesitas. Kata kunci: obesitas, kontrol diri, remaja, perilaku pencegahan obesitas   Abstract Adolescent obesity is a concern since it can lead to health issues and sometimes even death. The study aims to prevent obesity with specifying the problem, set goals, make commitments, and take plans to prevent eating behaviors that cause obesity risk. The research design uses an explanatory survey with a cross sectional design. The sampling method uses the rule of thumb with a population and sample size of 126 adolescents aged 15-19 years. The independent variables were internal sociodemographic factors, external sociodemographic factors, individual beliefs, self-control. The dependent variable was obesity prevention behavior. Data were collected through questionnaires and analyzed using SEM PLS. The findings demonstrated that individual beliefs are significantly influenced by internal sociodemographic factors (t=4.321), significantly influenced by external sociodemographic factors (t=5.759), significantly influenced by individual beliefs on self-control (t=88.758), significantly influenced by individual beliefs on obesity prevention (t=3.943), and significantly influenced by self-control (t=4.637). Internal and external sociodemographic factors influence individual beliefs and influence self-control on obesity prevention behavior. Increasing good perceptions of individual beliefs and self-control is expected to have an influence on obesity prevention. Keywords: obesity, self-control, adolescence, obesity prevention behavior
The Association Between Self-Reflection and Self-Control among Elderly in Nursing Homes Ati, Niken Asih laras; Susanto, Tantut; Rasni, Hanny; Susumaningrum, Latifa Aini; Kurdi, Fahruddin; Hardika, Beva Pramasty; Salsabila, Kirana Putri
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 2 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i2.724

Abstract

Abstrak Perilaku kesehatan lansia berkaitan dengan kemampuan individu merefleksikan serta mengontrol perilaku mereka. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan refleksi diri dengan pengendalian diri pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW). Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 113 lansia yang diseleksi dengan menggunakan Teknik Simple Random Sampling. Brief Self-Control Scale (BSCS) dan The Self-Rection and Insight Scale (SRIS) digunakan untuk mengukur pengendalian diri dan refleksi diri pada lansia. Uji Somers’d dan Spearman-Rank digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar lansia memiliki refleksi diri dan pengendalian diri dalam tingkat sedang yaitu 59.3% dan 66.4%. Jenis kelamin berhubungan signifikan dengan self-reflection (p-value 0.033, r=-0.201), dan riwayat penyakit pada lansia berhubungan signifikan dengan pengendalian diri (p-value 0.015, r=-0.211). Uji Spearman-Rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara refleksi diri dengan pengendalian diri pada lansia (p-value 0.000, r=0.687). Semakin tinggi refleksi diri pada lansia semakin tinggi pula pengendalian diri mereka. Refleksi diri dan pengendalian diri berkaitan dengan perilaku lansia termasuk bagaimana lansia menyadari perilaku mereka, belajar dari pengalaman, serta mengatur perilaku agar sesuai dengan tujuan kesehatan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan refleksi diri dan pengendalian diri pada lansia khususnya di lansia di PSTW.  Kata kunci: refleksi diri, pengendalian diri, lansia, Panti Sosial Tresna Werdha   Abstract Health behavior among elderly is related to an individual's ability to reflect on and control their behavior. This research aimed to identify the correlation between elderly self-reflection and self-control in nursing homes. This cross-sectional study involved 113 elderly selected using Simple Random Sampling. The Brief Self-Control Scale (BSCS) and The Self-Rection and Insight Scale (SRIS) were used to measure self-control and self-reflection. Somers'd and Spearman-Rank were used to analyze the association between variables. This study showed that most older people had moderate levels of self-reflection and self-control, 59.3% and 66.4%, respectively. Gender was significantly correlated to self-reflection (p-value 0.033, r=-0.201), and a self-reported past medical history was significantly related to self-control with a weak relationship strength (p-value 0.015, r=-0.211). The Spearman-Rank Analysis indicated a strong and significant correlation between self-reflection and self-control (p-value 0.000, r=0.687). The higher the self-reflection in the elderly, the higher their self-control. Self-reflection and self-control are related to elderly behavior, including how elderly know their behavior, learn from experience, and regulate behavior to suit the health goals they want to achieve. Therefore, there is a need to increase self-reflection and self-control in the elderly, especially in the elderly at nursing homes. Keywords: self-relection, self-control, elderly, nursing homes
In Vitro Antimicrobial Activity of UV LED 405 NM as Pathogen Inactivation on Human Plasma Contaminated by Pseudomonas Aeroginosa Muflikhah, Nina Difla; Nuraini, Fatia Rizki
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 2 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i2.737

Abstract

Abstrak Kontaminasi bakteri dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk kulit donor yang tidak aseptik, bakteremia donor, dan proses pengolahan produk darah. Dibandingkan dengan infeksi virus, kasus kontaminasi bakteri memiliki risiko lebih tinggi untuk penularan infeksi melalui transfusi darah. Infeksi Pseudomonas aeruginosa telah didokumentasikan dalam kasus infeksi aliran darah, infeksi saluran kemih, dan infeksi tempat operasi. Beberapa penelitian telah mengkaji potensi penggunaan UV-LED 405 nm (Ultra Violet - Light Emitting Diodes) sebagai pilihan tanpa perlu photosensitizer, dan dapat diterapkan dengan aman pada manusia.Studi ini menggunakan desain eksperimen sejati dan dilakukan pada Agustus hingga September 2023 di Laboratorium Teknologi Bank Darah STIKES Rajekwesi Bojonegoro, Indonesia. Sampel yang digunakan adalah bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dan plasma dari donor darah dengan desain kelompok kontrol hanya pada uji pasca.Ketika paparan UV LED diterapkan pada plasma yang terkontaminasi dengan P. aeruginosa, terdapat perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan koloni pada kultur NA. Pertumbuhan bakteri berkurang seiring dengan peningkatan waktu paparan cahaya UV LED, dan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang terpapar UV LED dan kelompok kontrol (nilai p < 0,05). Setelah 60 menit paparan, terjadi penurunan sebesar 90% dalam pertumbuhan bakteri dibandingkan dengan kelompok kontrol, yang tidak menerima paparan UV LED 405 nm. Kata kunci: Pseudomonas aeruginosa, plasma, pathogen inactivation, UV LED 405nm Abstract Origins of bacterial contamination may arise from non-aseptic donor skin, donor bacteremia, and the processing of blood products. Blood transfusions spread infections more often from cases of bacterial contamination than from viral infections. Pseudomonas aeruginosa infections have previously been connected to surgical site, urinary tract, and bloodstream infections. Without the need for additional photosensitizers, several studies have been able to advance the use of 405 nm UV-LEDs (Ultra Violet Light Emitting Diodes) as a viable option that can be applied to people in a safe manner. The Blood Bank Laboratory of STIKES Rajekwesi Bojonegoro, Indonesia, hosted this study from August to September 2023, employing a true experimental design. The sample was the bacterium Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 and Liquid Plasma from Blood Donor using Posttest-Only Control.The exposure of UV LED light on Contaminated Plasma with P. aeruginosa showed different count of colony growth on NA culture. The bacterial growth decreased following the time exposure to UV LED light and showed significant difference between the treated groups and control (p value < 0.05). The reduction in 60 minutes exposure reached 10% when compared to the control group, where the control group was not exposed to 405 nm UV LED. Keywords: Pseudomonas aeruginosa, plasma, pathogen inactivation, UV LED 405nm
HUBUNGAN STUNTING DENGAN OVERWEIGHT DAN RANGE OF MOTION (ROM) EKSTREMITAS BAWAH PADA BALITA Pratiwi, Witri; Dharmansyah, Mohamad Irwan; Qolbi, Zeha Nur
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 2 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i2.740

Abstract

Abstrak Stunting merupakan masalah kesehatan balita yang dapat menyebabkan dampak besar baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara stunting dengan berat badan berlebih dan obesitas serta terbatasnya Range of Motion (ROM) pada balita. Penelitian potong lintang dilakukan pada balita di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Utara Kota Cirebon ditentukan melalui teknik insidental sampling. Data primer dikumpulkan melalui pemeriksaan fisik dan dianalisis uji Fisher dengan batas signifikansi 0,05. Terdapat 120 balita mengikuti penelitian, terdiri dari 47,5% laki-laki dan 52,5% perempuan. Proporsi gizi lebih dan obesitas sebesar 15% sedangkan stunting sebesar 35%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara stunting dan status gizi berlebih (p=0,288; POR= 0,481; 95%CI 0,148–1.568). Didapatkan hubungan stunting dengan terbatasnya ROM pada sendi panggul untuk gerakan fleksi [p<0,0001; POR 9,37 (95%CI 3,95–22,21)], abduksi [p<0,0001; POR 7,77 (95%CI 3,23–18,69)] dan adduksi [p<0,001; POR 4,78 (95%CI 2.14–10.70)]. Didapatkan hubungan stunting dengan terbatasnya ROM pada fleksi lutut [p<0,0001; POR 10,16 (95%CI 4,09–25,28)], dorsofleksi [p<0,0001; POR 5,95 (95%CI 2,29–15,438)] dan plantarfleksi [p<0,0001; POR 5,32 (95%CI 2,32–12,22)]. Balita stunting mengalami keterbatasan ROM pada ekstremitas bawah. Rehabilitasi medis perlu dilakukan pada balita stunting untuk mengembalikan fungsi gerakan sendi secara optimal. Kata kunci: obesitas, overweight, range of motion (ROM), stunting, persendian   Abstract Stunting is health problem of toddlers that can cause major impacts both in short and long term. This study aims to analyze the correlation between stunting and overweight or obesity as well as limited ROM in children under 5 years. A cross-sectional study was conducted on children aged 1-5 years in Perumnas Utara Public Health Center, Cirebon City which were recruited using incidental sampling technique. Primary data was collected through physical examination. There were 120 respondents who participated (47.5% boys and 52.5% girls). The proportion of overweight and obesity was 15%, while stunting was 35%. There was no significant correlation between stunting and overweight (p=0.288; POR= 0.481; 95%CI 0.148–1.568). There was a correlation between stunting and limited ROM in hip joint for flexion [p<0.0001; POR 9.37 (95%CI 3.95–22.21)], abduction [p<0.0001; POR 7.77 (95%CI 3.23–18.69)] and adduction [p<0.001; POR 4.78 (95%CI 2.14–10.70)]. There was correlation between stunting and limited ROM in knee flexion [p<0.0001; POR 10.16 (95%CI 4.09–25.28)], dorsiflexion [p<0.0001; POR 5.95 (95 %CI 2.29–15.438)] and plantarflexion [p<0.0001; POR 5.32 (95%CI 2.32–12.22)]. Stunting toddler have limited lower extremities ROM. Medical rehabilitation needs to be carried out to maintain optimal joint movement. Keywords: obesity, overweight, range of motion (ROM), stunting, joints
a AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) DENGAN VARIASI KONSENTRASI ETANOL, DAN AKTIVITAS FAGOSITOSIS Setyawati, Herni; Raras Anindita, Puspita; Amrullah, Adinugraha; Herliana, Faticha; Ade Nanda, Sukma
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 2 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i2.762

Abstract

Abstrak Antioksidan alami memberikan banyak manfaat dari sisi farmakologi. Jahe merupakan tanaman yang mempunyai aktivitas biologis termasuk antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan dan aktivitas fagositosis ekstrak jahe merah. Serbuk jahe merah diekstraksi   menggunakan etanol dengan konsentrasi (70, 80, dan 96)%.  Penyaringan menggunakan   metode maserasi dan maserasi dengan ultrasonikasi. Ekstrak dengan aktivitas antioksidan tertingi akan diuji aktivitas fagositosisnya. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Uji kekuatan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) dan alat Spektrofotometer UV-Vis. Ekstrak dengan aktivitas antioksi tertinggi dilakukan uji aktivitas fagositosis. Nilai IC50 vitamin C berfungsi sebagai pembanding 2,08 ppm. Nilai IC50 maserasi ekstrak jahe merah menggunakan   etanol 70%, 80%, 96% ialah 92,38%, 81,11 dan 86,58 ppm, sedang pada maserasi ultrasonikasi ialah 90,14ppm, 72,86ppm,85,81ppm. Uji fagositosis ektrak etanol 80% pada konsentrasi 5ppm, 25ppm, 125ppm dan 625ppm memberikan rerata presentase aktivitas fagositosis sebesar 7,19; 5,70; 32,04; 33,50. Kesimpulan yang didapat ekstrak etanol jahe merah konsentrasi 70%, 80%, 96% dengan metode maserasi maupun ultrasonikasi mempunyai aktivitas antioksidan pada kelompok kuat. Pada konsentrasi 625ppm ekstrak etanol 80% dengan kandungan senyawa kimia golongan alkaloid, flavanoid dan saponin memiliki potensi aktivitas fagositosis jika dibanding kontrol normal. Kata kunci: antioksidan, fagositosis, ginger, jahe merah, RAW 264.7   Abstract Natural antioxidants provide many pharmacological benefits. Ginger is a plant that has biological activity, including antioxidants. The aim of this study is to determine the antioxidant and phagocytosis activity of red ginger extract. Red ginger powder is extracted using ethanol with concentrations of 70%, 80%, and 96%. The extraction method uses maseration and maserations with ultrasound. Extracts with high antioxidant activity will be tested for phagocytosis. Qualitative analysis used thin-layer chromatography. The antioxidant activity was tested using the 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method and the UV-Vis spectrophotometer. The IC50 of red ginger extract using ethanol is 70%, 80%, 96%, 92.38%, 81.11, and 86.58 ppm, while on ultrasonic maseration it is 90.14 ppm, 72.86 ppm, and 85.81 ppm. 80% ethanol extract phagocytosis tests at concentrations of 5 ppm, 25 ppm, 125 ppm, and 625 ppm yielded a rate of 7.19, 5.70, 32.04, and 33.50 presentations of phagosytosis activity. The study concludes that red ginger ethanol extracts exhibit potent antioxidant activity at maseration and ultrasound concentrations of 70%, 80%, and 96%. Comparing ethanol extracts containing chemical compounds like flavanoids, saponins, and alkaloids to normal controls, 80% of them have the potential to cause phagocytosis at a concentration of 625 ppm. Keywords: antioxidants, ginger, phagocytosis, RAW 264.7, red ginger
Gangguan Pertumbuhan Janin sebagai Dampak Menurunnya Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil Mei Diastutik, Vike; Rahmawati, Iis; Armiyanti, Yunita
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 2 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i2.769

Abstract

Abstrak Angka kejadian karies gigi dan gingivitis sering terjadi pada wanita hamil. Sekitar 60 hingga 75% wanita hamil menderita gingivitis, mengabaikan kesehatan mulut dan gigi selama kehamilan, sehingga menyebabkan kerusakan gigi, radang gusi, plak gigi, dan periodontitis. Kondisi tersebut memiliki efek buruk pada ibu hamil dan bayinya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kesehatan gigi dan mulut ibu hamil terhadap pertumbuhan janin. Penelitian dilakukan di Kabupaten Probolinggo pada bulan September 2023. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan rekam medis/buku KIA dari Januari sampai Mei 2023. Variabel independent adalah kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. Variabel dependent adalah pertumbuhan janin. Populasi yaitu semua ibu hamil sebanyak 21.212 orang. Sampling menggunakan simple random sampling. Sampel yaitu Sebagian ibu hamil sebanyak 96 orang. Analisis bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar status kesehatan gigi dan mulut ibu hamil sehat sejumlah 67 ibu hamil (70%). Sebagian besar pertumbuhan janin normal yaitu 54 ibu hamil (56%). Ada pengaruh kesehatan gigi dan mulut ibu hamil terhadap pertumbuhan janin.Upaya yang dapat dilakukan yaitu tenaga kesehatan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut yang juga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin. Kata kunci: kesehatan gigi dan mulut, kehamilan, pertumbuhan janin, tinggi fundus uteri (TFU)   Abstract Pregnant women are frequently at risk for gingivitis and dental cavities.  About 60 to 75% pregnant women suffer gingivitis, neglecting oral and dental health during pregnancy, resulting in tooth decay, gingivitis, dental plaque, and periodontitis. This condition has bad effects on expectant mother and babies. The aim research is determine effect expectant mother’s dental and oral health fetal growth. The research was conducted in Probolinggo Regency in September 2023. This research was analytical observational study with cross-sectional design. Data collection techniques used questionnaires and medical records/KIA books from January to May 2023. The independent variable was dental and oral health pregnant. The dependent variable fetal growth. There are 21,212 expectant mothers in the population. Basic random sampling is used in sampling. The sample consisted of 96 expectant mother. Bivariate analysis using chi-square.The majority of the study's participants, 67 expectant mother (70%), had good dental and oral health. Of the 54 expectant mother (56%), the majority had normal fetal growth. The oral and dental health of expectant mother affects the growth of the fetus. Health professionals might try to inform expectant mother about the relationship between dental and oral health and fetal development. Keywords: dental and oral health, pregnant, fetal growth, fundus uteri height (TFU)

Page 1 of 1 | Total Record : 7