cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Gedung Graha Medika Lt. 1, Ruang 104
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Brawijaya
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 02169347     EISSN : 23380772     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb
Core Subject : Health,
JKB contains articles from research that focus on basic medicine, clinical medicine, epidemiology, and preventive medicine (social medicine).
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 29, No. 3 (2017)" : 18 Documents clear
TNF-α AND INTERLEUKIN-6 LEVELS IN CLINICAL EARLY ONSET NEONATAL SEPSIS TOWARD ACUTE LIVER INJURY Dinarshanty, Diani; AS, Noorhamdani; Kawuryan, Siti Lintang; Wibowo, Satrio
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.6

Abstract

TNF-? and IL-6 level have an important role in acute liver injury during early onset neonatal sepsis. This study aims to investigate the correlation of TNF-? and IL-6 levels in neonates with clinical early onset neonatal sepsis toward the occurrence of acute liver injury 44 neonates with clinical early onset neonatal sepsis based on SIRS criteria and Rodwell hematologic scored ?3 were included in this study. Acute liver injury is defined as elevated of AST, ALT, or AST: ALT ratio <1. TNF-? and IL-6 levels were measured using ELISA methods. This study showed that TNF-? correlated significantly with AST level (p<0,001, r=0,570), ALT level (p<0,001, r=0,554), and AST: ALT ratio (p<0,001, r=0,652). This study also showed that IL-6 correlated significantly with AST level (p<0,001, r=0,523), ALT level (p<0,001, r=0,482), AST: ALT ratio (p<0,001, r=0,603). Regression test using backward methods showed that TNF-? influence acute liver injury (indicated by AST, ALT, and AST: ALT ratio) more than IL-6. We concluded that TNF-? and IL-6 level in clinical early onset neonatal sepsis correlated with acute liver injury, whereas early onset neonatal sepsis was correlated with acute liver injury.Keywords: Acute liver injury, clinical early neonatal sepsis, IL-6 level, TNF-? level
Pengaruh Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L) terhadap Kolesterol Darah, Soluble ICAM-1 dan Pembentukan Sel Busa pada Tikus dengan Diet Tinggi Lemak dan Kolesterol Layli, Alvia Nur; Djamiatun, Kis; Kartasurya, Martha Irene
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.4

Abstract

Ekstrak daun kersen (EDK) terbukti mempunyai aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang signifikan namun belum pernah dilakukan penelitian EDK terhadap kadar kolesterol dan inflamasi vaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh EDK terhadap kadar kolesterol darah, kadar soluble ICAM-1 dan pembentukan sel busa aorta tikus wistar yang diberi diet tinggi lemak dan kolesterol (DTL-TK). Penelitian dilakukan dengan Post Test-Only Controlled Group Design. Tikus Wistar jantan sebanyak 24 ekor dirandom menjadi 4 kelompok diantaranya kontrol negatif (KN), kontrol positif (KP), EDK dosis 1 (D1), EDK dosis 2 (D2). KN diberi diet normal, KP diberi DTL-TK saja, D1 diberi DTL-TK dan EDK 250mg/kg BB, D2 diberi DTL-TK dan EDK 500mg/kg BB. Pakan dan EDK diberikan 1 kali dalam sehari. EDK diberikan menggunakan sonde, bersamaan dengan pemberian pakan selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara KN dan KP pada kadar kolesterol HDL. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara KN dan D1 pada kadar kolesterol total. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara KP dan D1 pada kadar soluble ICAM-1. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara KP dan D2 pada kadar kolesterol total, kolesterol HDL, dan kadar soluble ICAM-1. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antara D1 dan D2 pada semua parameter. Hasil pengamatan histopatologi aorta abdominal belum menunjukkan pembentukan sel busa diantara 4 kelompok. EDK dosis 500mg/kg BB dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus yang diberi DTL-TK, EDK dosis 250mg/kg BB dan 500mg/kg BB dapat menurunkan kadar soluble ICAM-1 tikus yang diberi DTL-TK. Kata Kunci: Daun kersen, kolesterol, soluble ICAM-1, sel busa
DERAJAT DEPRESI PASIEN HEPATITIS C KRONIS YANG MENDAPAT TERAPI PEGIFN-α Indriyaningrum, Nurria Betty; Brahmantyo, Herwindo Pudjo; Mustika, Syifa
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.9

Abstract

Disamping efek dari infeksi hepatitis C, pengobatan hepatitis C dengan menggunakan pegylated interferon alfa dikatakan memiliki efek samping berupa depresi. Untuk mengevaluasi gejala depresi pada pasien hepatitis C yang mendapatkan terapi pegylated interferon alfa di divisi Gastroentero-hepatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Penilaian depresi dilakukan 1 kali, dengan menggunakan kuisioner Patient Health Questionnaire 9 (PHQ-9). Penelitian ini dilakukan antara tahun 2014-2015. Seluruh pasien hepatitis C yang mendapatkan terapi dengan pegylated interferon alfa, diberikan formulir kuisioner dari Patient Health Questionnaire (PHQ-9) untuk dievaluasi kondisi depresi yang terjadi. Dari keseluruhan pasien berjumlah 24 pasien, didapatkan hasil berupa depresi minimal sebanyak 9 pasien (37,5%), depresi ringan sebanyak 12 pasien (50%), depresi sedang sebanyak 2 pasien (8,3%) dan depresi sedang-berat sebanyak 1 pasien (4,2%). Rerata usia pasien adalah 53,55±12,13 (dalam tahun), dengan rentang usia 30-73 tahun. Jumlah pasien pria sama dengan jumlah pasien wanita (masing-masing 12 orang). Rerata lama terapi adalah 17,78±11,88 (dalam minggu). Genotipe terbanyak adalah genotipe 1 (16 pasien, 66,67%). Manifestasi depresi yang terbanyak adalah kelelahan yang terus menerus dan penurunan nafsu makan. Penelitian membuktikan adanya gangguan depresi pada pasien-pasien hepatitis C yang mendapat terapi pegylated interferon alfa (pegIFN?). Penilaian kondisi mental sebelum memulai terapi dan setelah selesai terapi, perlu dilakukan secara rutin untuk menilai adanya efek samping yang perlu ditangani secara lebih lanjut.Kata Kunci: Derajat depresi, hepatitis C kronis, pegIFN?
Leukemia Sel Plasma Primer Hanggara, Dian Sukma; Budiman, Budiman
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.17

Abstract

Leukemia sel plasma merupakan penyakit yang langka, hanya sekitar 2-4% dari plasma cell dyscrasia. Manifestasi klinis leukemia sel plasma primer lebih agresif dibandingkan dengan mieloma multipel. Artikel melaporkan kasus pasien laki-laki berumur 59 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan keluhan badan lemah dan nyeri pada kedua kaki sejak sebulan yang lalu dan memberat seminggu terakhir. Pasien juga mengeluhkan nyeri punggung, mual, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan. Pemeriksaan fisik menunjukkan penurunan respon motorik pada ekstrimitas bawah. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia normokrom normositik, leukositosis dengan 60% sel plasma, trombositopenia, hipoglobulinemia, azotemia, hiperkalsemia, hiperfosfatemia, hiponatremia, hipogamaglobulinemia pada elektroforesis protein, dan 50% sel plasma pada aspirasi sumsum tulang. Bone survey menunjukkan proses metastasis pada tulang. Diagnosis leukemia sel plasma primer ditegakkan oleh adanya lebih dari 20% sel plasma atau jumlah absolut sel plasma lebih dari 2x109/l pada darah tepi, tidak ada riwayat mieloma multipel, dan gambaran klinis yang agresif. Kata Kunci: Leukemia sel plasma, mieloma multipel, sel plasma
Pengaruh Pemberian Ekstrak Propolis terhadap Ekspresi Bcl2 dan Apoptosis pada Sel Otak Tikus Model Cedera Otak Traumatik Husna, Ully; Sujuti, Hidayat; Dalhar, Mochammad
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.3

Abstract

Ekstrak propolis mempunyai efek neuroprotektan melalui berbagai macam cara kerja salah satunya sebagai antioksidan karena bahan kandungan utamanya adalah flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek ekstrak propolis berbagai dosis dalam meningkatkan ekspresi Bcl-2 dan menurunkan apoptosis sel otak tikus model cedera otak traumatik. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: kelompok normal, kelompok yang diberi perlakuan cedera otak traumatis, kelompok yang diberi perlakuan cedera otak traumatis dan ekstrak propolis masing-masing dosis 50mg/kgBB, 100mg/kgBB, dan 200mg/kgBB. Setiap kelompok diambil otaknya untuk diperiksa ekspresi Bcl-2 dan apoptosis sel otak pada hari ke-7. Berdasarkan hasil analisa statistik, didapatkan hubungan signifikan antara ekspresi Bcl-2 dan apoptosis sel otak tikus model cedera otak traumatik dengan berbagai dosis ekstrak propolis (p<0,05). Dosis 200mg/kgbb merupakan dosis yang paling efektif dalam meningkatkan ekspresi Bcl2 otak tikus dan menurunkan apoptosis sel otak tikus. Penelitian ini telah membuktikan bahwa ekstrak propolis dapat meningkatkan ekspresi Bcl-2 dan menurunkan apoptosis sel otak tikus model cedera otak traumatik.Kata Kunci: Apoptosis sel, cedera otak traumatik, ekspresi Bcl-2, ekstrak propolis
Segmentasi Geografi dan Perilaku Berpengaruh terhadap Keputusan Memilih Layanan Rawat Inap di Rumah Sakit Tae, Vidria Handayani; Hariyanti, Tita; Rasyid, Harun Al
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.098 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.13

Abstract

Rendahnya pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit menandakan rumah sakit perlu melakukan strategi pemasaran sosial. Segmentasi pengguna layanan kesehatan merupakan salah satu strategi untuk mendefinisikan kebutuhan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan segmentasi pengguna dengan keputusan memilih layanan rawat inap di rumah sakit. Responden dalam penelitian yang berdesain cross sectional ini adalah penduduk dari 7 kecamatan yang berusia ≥18 tahun sejumlah 279 orang dan pernah memanfaatkan layanan rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dengan variabel segmentasi geografi, segmentasi demografi, segmentasi psikografi dan segmentasi perilaku sebagai variabel independen. Analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa seluruh variabel independen secara bersama-sama berhubungan signifikan (β=10,960 dan p=0,000) dengan keputusan memilih layanan rawat inap di rumah sakit. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya segmentasi geografi (β=-0,131 dan p=0,016) dan perilaku (β=0,385 dan p=0,000) berhubungan dengan keputusan memilih layanan rawat inap di rumah sakit. Kata Kunci: Layanan rawat inap, keputusan membeli, segmentasi pasar
Pengaruh Latihan Hatha Yoga terhadap Kadar Nitric Oxide pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Setiawati, Erna; Suhartono, Suhartono; Ambarwati, Endang
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.8

Abstract

Angka kesakitan dan kematian akibat diabetes melitus di Indonesia cenderung berfluktuasi setiap tahunnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan Hatha Yoga terhadap peningkatan kadar Nitric Oxide (NO) pada penderita diabetes melitus tipe 2. Metode penelitian adalah experimental dengan pre-post with control group design. Sebanyak 34 subjek diabetes melitus tipe 2 yang berusia antara 45-75 tahun dibagi menjadi 2 kelompok secara acak. Kelompok I mendapatkan latihan Hatha Yoga dan kelompok II tidak mendapat latihan Hatha Yoga. Subjek pada kelompok I melakukan 18 kali latihan dengan frekuensi tiga kali seminggu selama enam minggu dengan durasi 45 menit setiap sesi. Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna kadar NO setelah intervensi antara kedua kelompok (p=0,856). Terdapat perbedaan bermakna pada perubahan glukosa darah puasa (p=0,000) dan glukosa darah 2 jam post prandial (p=0,010) antara kedua kelompok, dengan perubahan pada kelompok intervensi lebih baik daripada kelompok kontrol. Latihan Hatha Yoga terbukti dapat memberikan perbaikan perubahan kadar glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam post prandial namun dampak pada kadar NO belum terbukti.Kata Kunci: Diabetes melitus tipe 2, Hatha Yoga, glukosa darah 2 jam post prandial, glukosa darah puasa, Nitric Oxide 
Suplementasi Vitamin D3 Dosis Tinggi Menurunkan Kalsifikasi Tulang Femur pada Janin Mencit Maranatha, Timothy Imanuel; Herdiman, Heddy; Wargasetia, Teresa Liliana
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.1

Abstract

Kelebihan asupan vitamin D pada mencit yang bunting dapat menyebabkan penurunan massa tulang janin. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian suplementasi vitamin D3 dosis tinggi dapat mengganggu kalsifikasi tulang femur janin mencit. Metode eksperimental laboratorium dengan rancangan acak lengkap dilakukan menggunakan lima ekor mencit jantan dan lima ekor mencit (Mus musculus L.) betina galur Swiss Webster berumur 8-12 minggu. Subjek penelitian adalah lima janin mencit dari hasil perkawinan yang hidup. Mencit dibagi ke dalam lima macam perlakuan yaitu KN (kontrol negatif), perlakuan A (13 IU vitamin D3), perlakuan B (13 IU vitamin D3), perlakuan C (13 IU vitamin D3), dan perlakuan D (13 IU vitamin D3). Mencit dikawinkan, kemudian diberi suplementasi sejak usia kebuntingan 11 hari. Pada usia kebuntingan 20 hari, mencit dikorbankan kemudian dilakukan pewarnaan Alizarin Red S terhadap janin. Parameter yang diuji adalah panjang tulang femur janin mencit yang mengalami kalsifikasi setelah diberi perlakuan. Analisis data menggunakan uji Analysis of Varian (ANOVA) satu arah yang dilanjutkan dengan uji Least Significance Different (LSD) dengan α=0,05. Hasil menunjukkan bahwa janin mencit yang diberi vitamin D3 dosis tinggi (kelompok C dan D) memiliki panjang kalsifikasi tulang femur yang berbeda bermakna (p≤0,05) yaitu lebih pendek dibandingkan dengan kontrol negatif, kelompok A, dan kelompok B. Simpulan penelitian adalah pemberian vitamin D3 dosis tinggi menurunkan kalsifikasi tulang femur janin mencit.Kata Kunci: Janin, kalsifikasi tulang, vitamin D3
Keterlambatan Diagnosis Diabetes Mellitus pada Kehamilan Brahmantyo, Herwindo Pudjo; Nurshanty, Ade; Sasiarini, Laksmi
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.18

Abstract

Prevalensi wanita dengan diagnosis Diabetes Mellitus (DM) meningkat sepanjang tahunnya termasuk dalam kehamilan. Kami laporkan kasus seorang wanita 36 tahun dengan persalinan anak pertama yang dikonsultasikan dengan peningkatan gula darah sesudah persalinan. Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan riwayat DM pada pasien dan keluarga yang dapat menjadi penyebab keterlambatan diagnosis DM pada kehamilan. Anamnesis, observasi dan hasil pemeriksaan laboratorium mengindikasikan potensi DM yang dimulai sebelum kehamilan namun tidak dikonfirmasi melalui skrining pemeriksaan gula darah pada kehamilan. Bayi yang dilahirkan mempunyai berat badan normal namun sempat mengalami hipoglikemia. Pasien diberikan terapi injeksi insulin basal dimulai pada dosis 6 iu dan dinaikkan bertahap menjadi 8 iu dan 10 iu, sesuai dengan hasil evaluasi hingga tujuan terapi tercapai. Kasus ini menunjukkan pentingnya penggalian riwayat dengan teliti dan skrining DM dalam kehamilan pada mereka yang berisiko untuk mencegah komplikasi pada janin maupun ibu. Kata Kunci: Diabetes mellitus, kehamilan, komplikasi 
Pemberian Buah Kawista Menghambat Peningkatan Kadar Malondialdehid Serum Tikus Wistar yang Dipapar Asap Rokok Raharja, Kristian Triatmaja; Wirjatmadi, Bambang; Adriani, Merryana
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.2

Abstract

Asap rokok merupakan sumber radikal bebas (oksidan) yang dapat meningkatkan terjadinya peroksidasi lipid membran sel. Malondialdehid (MDA) adalah salah satu produk akhir dari peroksidasi lipid, digunakan sebagai biomarker stres oksidatif. Buah kawista (Limonia acidissima Linn) memiliki senyawa fenolik antara lain flavonoid dan tanin yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian buah kawista secara preventif, untuk menghambat peningkatan kadar malondialdehid serum tikus Wistar yang dipapar asap rokok. Studi eksperimental menggunakan post-test only group design, dengan rancangan acak lengkap, pada tikus Wistar jantan sebanyak 25 ekor, perlakuan selama 35 hari. Tikus dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (dipapar asap rokok), kelompok P1 (asap rokok dan buah kawista dosis 500 mg/kg BB), kelompok P2 (asap rokok dan buah kawista dosis 600 mg/kg BB), kelompok P3 (asap rokok dan buah kawista dosis 700 mg/kg BB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah kawista yang diberikan secara preventif pada ketiga dosis, dapat menghambat peningkatan kadar malondialdehid serum tikus yang dipapar asap rokok (p=0,000). Kadar malondialdehid serum terendah terlihat pada dosis 700 mg/kg BB. Dapat disimpulkan bahwa pemberian buah kawista secara preventif, dapat menghambat peningkatan kadar malondialdehid serum tikus Wistar yang dipapar asap rokok.Kata Kunci: Antioksidan, asap rokok, buah kawista, malondialdehid, peroksidasi lipid

Page 1 of 2 | Total Record : 18