cover
Contact Name
Rosada
Contact Email
rosada@aapbk.org
Phone
+6285312898866
Journal Mail Official
rosada@aapbk.org
Editorial Address
Bumi Mutiara Serang, Cluster Symphony, Blok C2 No.18 Serang - Banten - Indonesia 42122
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
ISSN : -     EISSN : 31099831     DOI : https://doi.org/10.63203/0409
Core Subject : Education,
Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP) is a peer-reviewed journal published by Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP). Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP) is an academic journal that focuses on research, innovation, and development of theory and practice in education. JKP publishes a journal twice a year with ISSN Online 3109-9831. This journal covers various topics in research, innovation, and the development of educational theory and practice. Its scope includes creative and innovative learning strategies, curriculum development relevant to current needs, comprehensive educational assessment and evaluation, character education to shape a generation of integrity, the use of digital technology in the teaching and learning process, and educational policies and management that support the improvement of educational quality. With the aim of improving academic understanding and educational practice, JKP provides a publication platform for researchers, academics, and educational practitioners. Furthermore, JKP is expected to serve as a reference for policymakers in efforts to improve the quality of education in Indonesia.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Studi Literature: Peran Psikologi Pendidikan Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Hairani Zahra Nasution; Nurhasanah Nurhasanah; Sita Umilailah; Tri Windi Oktara
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040918200

Abstract

Masalah kesulitan belajar penting untuk diteliti karena masalah ini dapat menghambat kemampuan siswa dalam memahami, mengolah atau menerapkan materi pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang pengertian, faktor, diagnosis dan cara mengatasi kesulitan belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai sumber yang relevan dengan pembahasan kesulitan belajar. Sumber data tersebut meliputi artikel, buku, dan jurnal ilmiah yang membahas tentang kesulitan belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar merupakan kondisi ketika siswa mengalami hambatan dalam memahami, mengolah, atau menerapkan materi pelajaran. Dalam masalah kesulitan belajar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar, diantaranya faktor internal seperti jasmani dan rohani, serta faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial. Dalam masalah kesulitan belajar juga terdapat diagnosis kesulitan belajar yang melalui beberapa tahapan untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswa atau individu sehingga dapat menentukan metode penyelesaian yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Penyelesaian masalah kesulitan belajar terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan yaitu identifikasi kasus, identifikasi masalah, diagnosis, prognosis dan remedial, evaluasi dan tindak lanjut.
Self-Confidence and Hedonism : Identifying The Social Behavior of Junior High School Student Rosada Rosada; Yuda Syahputra; Haryanto Haryanto
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040918700

Abstract

The purpose of this study is to determine the self-confidence profile of students at SMPN 67 Jakarta, to examine the hedonism tendencies among these students, and to investigate whether there is an influence of self-confidence on hedonism. This research employs a descriptive quantitative approach. The population consisted of 180 students, and based on the Slovin formula for random sampling, a total of 124 students were selected as the sample. Data were processed using IBM SPSS version 20 with a simple linear regression analysis technique. The results of the data analysis show a t-value of -5.738 with a significance value of 0.000 < 0.005, indicating that the independent variable (self-confidence) has a significant influence on the dependent variable (hedonism). Thus, the alternative hypothesis (H1) is accepted and the null hypothesis (H0) is rejected. It can therefore be concluded that the higher an individual's self-confidence, the lower their tendency toward hedonism, and vice versa. The analysis also shows an R square value of 0.213, meaning that self-confidence contributes 21.3% to the variation in hedonism, while the remaining 78.7% is influenced by other factors beyond self-confidence.
The Silent Erosion: Investigating Body Shaming's Influence on Student Self-Esteem and Its Counseling Implications at SMA PGRI Depok Nabilah Sakhaa Faisyah; Yuda Syahputra; Mulyadi Mulyadi; Candra Prasiska Rahmat
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040918800

Abstract

This study aimed to examine the significant contribution of body shaming to self-esteem among students at SMA PGRI Depok. This was a quantitative, correlational study that employed a simple linear regression analysis technique. A sample of 138 students from the total population in classes ten and eleven was selected using a simple random sampling method. Research instruments, in the form of questionnaires, underwent validity and reliability testing using SPSS Statistics version 20. The findings revealed that the coefficient of determination (R²) for body shaming was 0.273. This indicated that body shaming contributed 27.3% to self-esteem, while 72.7% of the remaining variance was influenced by other factors. It was concluded that a higher experience of body shaming among students led to lower levels of self-esteem at SMA PGRI Depok.
Academic Burnout of Students Working in Metropolitan Cities: RASCH Model Analysis Hayu Stevani; Maria Oktasari; Herul Wahyudin; Rizky Andana Pohan; Cici Yulia
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040919000

Abstract

During the Covid-19 pandemic, all aspects of public life were restricted, including online learning. In the process of online learning, the high number of academic targets that had to be achieved led to burnout. This study identifies academic burnout among working students in Jakarta, Indonesia. The data used were part of a pilot study conducted by the authors to assess students' academic burnout. This research employed a survey method with Rasch model analysis, using a sample of 451 participants who completed the survey via Google Form distributed through WhatsApp messages. The instrument used was the School Burnout Inventory (SBI) (Salmela et al., 2009). The results showed that 17% of students fell into the low academic burnout category, while the remaining were in the medium (59%) and high (24%) categories. Therefore, it can be concluded that working students experience academic burnout, and counseling is needed to help reduce academic burnout among students working in metropolitan areas.
Analisis Gaya Berpacaran Remaja Pada Sistem Keluarga Patriarki Nurul Fajri; Toto Raharjo; Dita Juwita Zuraida; Zamratul Aini
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040920000

Abstract

Studi perbandingan kuantitatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan gaya berpacaran remaja antara laki-laki dan perempuan yang dibesarkan dalam sistem keluarga patriarki. Masa remaja merupakan masa kritis yang ditandai oleh eksplorasi identitas, perkembangan emosi, dan interaksi sosial, di mana hubungan romantis memainkan peran sentral. Namun, struktur keluarga patriarki dapat membentuk peran gender dan perilaku hubungan secara berbeda. Sebanyak 300 remaja (133 laki-laki dan 1167 perempuan) berusia 14–17 tahun dari Pondok Gede, Kota Bandung, dipilih menggunakan purposive sampling. Semua partisipan memiliki pengalaman berpacaran dan berasal dari keluarga dengan nilai-nilai patriarki yang kuat. Data dikumpulkan menggunakan Dating Style Inventory (DSI), yang dikembangkan berdasarkan teori Jacob Orlofsky, yang terdiri dari lima gaya: Intimate, Preintimate, Stereotyped, Pseudointimate, dan Isolated. Instrumen menunjukkan validitas tinggi (29 item valid) dan reliabilitas sangat baik (Cronbach’s Alpha = 0,99). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya berpacaran yang paling dominan di kalangan remaja adalah Gaya Stereotip (74%), diikuti oleh gaya Praintim (67%) dan Intim (62%). Sementara laki-laki dan perempuan menunjukkan skor rata-rata yang sama (M = 74,8 untuk laki-laki, M = 74,9 untuk perempuan), uji Mann–Whitney U mengungkapkan perbedaan yang signifikan secara statistik dalam gaya berpacaran antara jenis kelamin (p = 0,032). Temuan ini menunjukkan bahwa sosialisasi patriarki memengaruhi perilaku berpacaran secara berbeda untuk remaja laki-laki dan perempuan, yang menyoroti perlunya intervensi yang peka gender dalam pendidikan hubungan.
The effect of body shaming on self-confidence Rayha Warda Akhfani; Slamet Hamid
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040920900

Abstract

Body shaming remains a prevalent issue among adolescents and has been shown to impact their psychological well-being, making it an urgent concern within the educational context. This study aims to analyze the effect of body shaming on self-confidence and to describe the implications for counseling guidance among high school students in Depok. The research employed a quantitative approach with a sample of 150 tenth-grade students. The normality test showed that the body shaming variable had a significance value of 0.051 (> 0.05) and the self-confidence variable had a value of 0.080 (> 0.05), indicating that both variables were normally distributed. The linearity test produced a significance value of 0.525 (> 0.05), confirming a linear relationship between the variables. Furthermore, the simple linear regression test yielded a significance value of 0.002 (< 0.05), demonstrating that body shaming has a significant effect on self-confidence. These findings indicate that higher levels of body shaming are associated with lower levels of self-confidence in students, highlighting the need for effective school counseling interventions to address and mitigate its impact.
Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Anak Laki-Laki dan Perempuan Usia 9-10 Tahun Aisyah Aisyah; Mutiara Sahara; Amanda Widyaningsih
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040923600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat kepercayaan diri antara anak laki-laki dan perempuan usia 9-10 tahun di Kelurahan Mekarsari, Kota Depok. Menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif dengan desain ex-post facto, sampel terdiri dari 60 anak yang dipilih melalui cluster random sampling 30 laki-laki dan 30 perempuan. Instrumen yang digunakan adalah Skala Persepsi Kepercayaan Diri Anak, yang telah tervalidasi dan reliabel. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif, uji normalitas dan homogenitas, dan uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif, anak perempuan memiliki skor kepercayaan diri lebih tinggi dari pada anak laki-laki dengan selisih rata-rata 3,56 poin. Namun, hasil uji t menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara kedua kelompok (p = 0,109 > 0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa pada usia 9-10 tahun, tingkat kepercayaan diri anak laki-laki dan perempuan relatif seimbang. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya peran lingkungan keluarga dan sekolah dalam mendukung perkembangan kepercayaan diri anak secara setara tanpa bias gender, serta menjadi dasar pengembangan program intervensi dan bimbingan konseling yang responsif gender sejak usia dini.
Pengaruh Kecanduan Smartphone Terhadap Motivasi Belajar Yasmin Ramadhani; Muhammad Raihan Ruswandi; Aminullah Khairul Iman
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040924300

Abstract

Penggunaan smartphone di kalangan remaja terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini menimbulkan perhatian karena meningkatnya paparan smartphone sering dikaitkan dengan penurunan konsentrasi, minat belajar, serta performa akademik. Namun, beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan temuan yang bervariasi, sehingga hubungan antara kecanduan smartphone dan motivasi belajar masih memerlukan kajian lanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecanduan smartphone terhadap motivasi belajar remaja. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik simple random sampling, melibatkan 40 responden dari total populasi 79 remaja berusia 16–18 tahun. Instrumen penelitian berupa angket skala Likert untuk mengukur tingkat kecanduan smartphone dan motivasi belajar. Uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan, dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,870 pada variabel kecanduan smartphone dan 0,846 pada variabel motivasi belajar. Analisis data menggunakan regresi linier sederhana menunjukkan adanya pengaruh negatif yang signifikan antara kecanduan smartphone dan motivasi belajar, di mana semakin tinggi tingkat kecanduan smartphone maka semakin rendah motivasi belajar yang dimiliki remaja. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pendampingan dan pengelolaan penggunaan smartphone secara bijak, agar remaja dapat memanfaatkan teknologi tanpa mengganggu fokus belajar dan perkembangan akademik.
Peran Konseling Preventif Sebagai Strategi Pencegahan Perilaku Bullying di Sekolah: Review Literature Suhartiwi Suhartiwi; M. Alpian Wahyudi; Aema Andriana; Syafa Hamidah; Yuliana Safitri; Ridia Rahmawati
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040941300

Abstract

Bullying masih menjadi salah satu bentuk kekerasan yang paling mengancam perkembangan psikososial peserta didik, sehingga dibutuhkan strategi pencegahan yang terencana dan berkelanjutan di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan meninjau secara komprehensif peran konseling preventif sebagai strategi pencegahan bullying melalui analisis sistematis berbagai temuan penelitian. Proses penelusuran literatur dilakukan melalui beberapa basis data, yaitu Google Scholar, DOAJ, ScienceDirect, Academia.edu, ResearchGate, dan Scopus. Kata kunci yang digunakan meliputi “konseling preventif” AND “bullying prevention”, “school counseling OR bimbingan konseling sekolah”, serta variasi istilah relevan lainnya. Dari 70 artikel yang teridentifikasi (2012–2025), sebanyak 15 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Hasil kajian menunjukkan bahwa konseling preventif berperan penting dalam membangun budaya sekolah yang aman, suportif, dan berorientasi pada karakter. Strategi yang efektif meliputi layanan informasi, bimbingan kelompok, penguatan nilai prososial, pelatihan keterampilan sosial-emosional, kolaborasi antarwarga sekolah, serta pemanfaatan layanan digital seperti e-counseling untuk mencegah cyberbullying. Implementasi yang berhasil ditentukan oleh kompetensi konselor, konsistensi kebijakan sekolah, dan kesiapan lingkungan belajar. Secara teoritis, penelitian ini memperkuat pemahaman bahwa kesejahteraan psikososial, iklim sekolah positif, dan pendidikan karakter merupakan fondasi penting dalam pencegahan bullying. Secara praktis, hasil penelitian memberikan implikasi signifikan bagi sekolah untuk memperkuat kebijakan pencegahan dini, meningkatkan kompetensi guru BK dalam layanan berbasis karakter dan teknologi, serta mengembangkan program intervensi komprehensif yang dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum dan budaya sekolah. Temuan ini menegaskan bahwa konseling preventif tidak hanya berfungsi sebagai layanan tambahan, tetapi sebagai komponen utama dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif.
Systematic Literature Review: The Influence of Intelligence Variation in Adaptive Learning Design Ahnaf Ahmadin Al Faqir; Akhmad Reza Nurrizky; Lena Anggraini; Nur Cholimah
Jurnal Keilmuan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Keilmuan Pendidikan (JKP)
Publisher : Asosiasi Asesmen Pendidikan (AAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63203/040943100

Abstract

As adaptive learning systems are increasingly implemented to support personalized education, concerns have emerged regarding their tendency to rely on narrow and reductionist intelligence models. This study aims to analyze the influence of intelligence variations in adaptive learning design through a systematic literature review. Using the PRISMA 2020 protocol, fifteen empirical articles from the period 2010–2025 were critically reviewed. The results show the dominance of rule-based approaches with static profiles that rely on the linguistic-logical-mathematical dimension as the default parameter, ignoring the potential of other dimensions such as naturalist and existential. Artificial intelligence integration offers dynamic personalization potential but poses pedagogical and ethical dilemmas. Empirical evidence in Indonesia confirms the effectiveness of multiple intelligences-based adaptive learning on reading literacy and science creativity, despite constraints related to infrastructure and teacher capacity. The findings lead to three design principles: multimodal flexibility, cultural calibration of measurement instruments, and technology–pedagogical balance. This study recommends the development of hybrid prototypes and ethical standards for the use of cognitive data to realize an inclusive learning ecosystem. The implications of this review indicate that adaptive learning design should move beyond single-intelligence models by adopting culturally calibrated, multimodal, and pedagogically guided adaptation strategies. These implications provide a concrete framework for educators, designers, and developers to design more inclusive and context-responsive adaptive learning systems.

Page 1 of 1 | Total Record : 10