cover
Contact Name
Ishartiwi
Contact Email
-
Phone
+62274554689
Journal Mail Official
jpk_plb@uny.ac.id
Editorial Address
Department of Special Education, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Colombo No 1 Yogyakarta, 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus)
ISSN : 18580998     EISSN : 25806475     DOI : https://dx.doi.org/10.21831/jpk
Core Subject : Education, Social,
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) is a multidisciplinary publication presenting primary research and scholarly reviews related to special education. JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) provides research articles and scholarly reviews on special education for individuals with mild to severe disabilities. The journal publishes traditional, ethnographic, and single-subject research; intervention studies, integrative reviews on timely issues, and critical commentaries; and special thematic issues.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 164 Documents
IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS VALUES ON INDIVIDUAL EDUCATION PROGRAM (IEP) BASED IN ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL Redite Kurniawan
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.033 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v15i1.26134

Abstract

Elementary has emerged as an inclusive school in Indonesia recently. Eventhough some of them haven’t shown the proper planning of inclusive learning, learning process, and optimal outcome learning for special needs students. Moreover if the learning process connected with religious value in Islamic elementary school. How the implementation of religious value can be involved in Individual Education Program (IEP) in elementary school?  This paper discuss about Individual Education Program (IEP) based on religious value which conduct as a particular curriculum for special needs students (SNS). Investigation for specific purpose on this study headed to Islamic values development in SNS. The data collected from interviews, documents, and observation from Ar-Roihan Inclusive Islamic Elementary School Lawang that has been pointed as inclusive pilot project since 2016. Prior study has shown the benefit of inclusive school for disability children, but it’s not focus on how Islamic values influence in their daily activities. Developed from data collected, the IEP program has reflected how the SNS used to and motivated to Islamic way in their daily activities, such as pray together, recite holy Qur’an, and respect for each other. Findings indicated that IEP which had given as individual treatment and lesson plan became an important thing for Islamic inclusive elementary school to reach their goal for disability students activities such as pray together, recite holy Quran, dan giving charity.
Manajemen Layanan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra "Sehat Mandiri" Yogyakarta Hermanto Hermanto
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 3, No 1 (2007): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4147.29 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v3i1.6417

Abstract

Manajemen Layanan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra "Sehat Mandiri" Yogyakarta
PEMBERDAYAAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DI DESA BALINGASAL DALAM IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Ernisa Purwandari; Atien Nur Chamidah; Mumpuniarti Mumpuniarti
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.515 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v13i2.19133

Abstract

Inklusi merupakan perubahan praktis yang memberikan peluang bagi anak denganberbagai latar belakang dan kemampuan yang berbeda untuk bisa berhasil dalam belajar.Perubahan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi anak yang sering tersisih sepertianak berkebutuhan khusus tetapi juga bagi semua anak dan orangtuanya, guru dan administratorsekolah, serta setiap anggota masyarakat. Dampak dapat dirasakan semua pihak karena melaluiinklusi guru bertanggung jawab untuk mengupayakan bantuan dalam menjaring dan memberikanlayanan pendidikan pada semua anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalahmemberdayakan orang tua dan masyarakat untuk mengidentiikasi anak berkebutuhan khususyang belum bersekolah di lingkungannya. Identifikasi ini penting karena anak berkebutuhankhusus memerlukan layanan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masingmasingsecara individual. Balingasal, Padureso merupakan daerah pegunungan yang aksesmasuknya cukup sulit, sehingga mobilitas kegiatan guru dan siswa sering mengalami gangguan.Di samping itu wilayah Padureso merupakan wilayah yang jauh dari ibukota kabupaten dan kotakotalainnya, dan belum ada SLB yang dapat memfasilitasi anak berkebutuhan khusus dalammelakukan pendidikannya, sehingga rata-rata orangtua memasukkan anaknya yang berkebutuhankhusus di SD regular. Diasumsikan di daerah ini masih banyak anak berkebutuhan khusus yangbelum teridentifikasi sehingga perlu adanya upaya untuk mengembangkan sumberdaya setempatagar dapat mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus. Pemberdayaan masyarakat dan orang tuadalam identifikasi dilakukan dengan membekali masyarakat dan orang tua tentang anakberkebutuhan khusus melalui ceramah dan pendampingan. Materi yang perlu disampaikan yaitupengertian dan karakteristik anak berkebutuhan khusus, identifikasi sederhana anakberkebutuhan khusus,dan layanan bagi anak berkebutuhan khusus. Selain penyampaian materi,perlu adanya pendampingan selama identifikasi. Diasumsikan dengan adanya pemberdayaanmasyarakat dan orang tua untuk identifikasi anak berkebutuhan khusus, layanan untuk anakberkebutuhan khusus di desa Balingasal menjadi lebih optimal.
Pengembangan Keterampilan Vokasional Produktif bagi Penyandang Tunarungu Pasca Sekolah melalui Model Sheltered-Workshop berbasis Masyarakat Suparno Suparno; Haryanto Haryanto; Edi Purwanta
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 4, No 3 (2009): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6459.562 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v4i3.783

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu model pendidikan keterampilan vokasional produktif bagi penyandang tunarungu pasca sekolah melalui sheltered-workshop yang berbasis masyarakat. Ada dua target khusus yang dihasilkan dari penelitian ini, (1) diperolehnya suatu model pendidikan keterampilan vokasional produktif bagi penyandang tunarungu pasca-sekolah yang efektif dan adaptable, dan (2) terbentuknya sheltered-workshop berbasis masyarakat, beserta petunjuk teknis pelaksanaannya, sebagai pusat pelatihan dan advokasi keterampilan vokasional produktif bagi penyandang tunarungu di daerah.Dalam rangka pencapaian tujuan dan target tersebut, maka pendekatan dan pengembangan (research and development) digunakan pada penelitian ini, yang langkah-langkahnya mencakup lima tahap kegiatan yaitu, studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan, validasi, evaluasi, dan pelaporan hasil. Analisis kebutuhan dan validasi model telah dilakukan pada penelitian tahap I dan tahap II. Sedang responden dalam penelitian untuk tahun III adalah para pemangku kepentingan (Stakeholders), dan penyandang tunarungu, usia (produktif), dan pendidikan, berjumlah 80 orang. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.Hasil penelitian yang telah dicapai, secara keseluruhan adalah , (a) pada tahap pertama diketahui, bahwa subyek sangat membutuhkan latihan keterampilan, sebagaian besar dari mereka (80%) belum memiliki pekerjaan dan belum memiliki keterampilan yang memadai, (b) model yang diujicobakan, ternyata memberikan dampak yang positif dan adaptable terhadap subyek dalam pengembangan keterampilan, (c) hasil evaluasi dan sosialisasi menunjukan adanya respon positif terhadap model sheltered-workshop yang berbasis masyarakat, (d) terbentuknya rintisan implementasi model sheltered-workshop yang berbasis masyarakat tingkat kabupaten, sebagai basis pendidikan dan advokasi keterampilan vokasional produktif untuk penyandang tunarungu pasca-sekolah (SLB) dan dapat digunakan sebagai percontohan bagi daerah-daerah sekitarnya, (e) tersusunnya buku petunjuk teknis pelaksanaan model, serta (f) terakomodasinya sebagian kebutuhan fasilitas dan penyelenggaraan pendidikan keterampilan vakosional bagi para penyandang tunarungu di daerah
Implementasi Kesehatan Keselamatan Kerja Dalam Pelaksanaan Rehabilitasi Vokasional Penyandang Tunadakasa Hermanto Hermanto
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 2, No 1 (2006): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4647.127 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v2i1.6042

Abstract

Implementasi Kesehatan Keselamatan Kerja Dalam Pelaksanaan Rehabilitasi Vokasional Penyandang Tunadakasa
ANALISIS PERSEPSI GURU MADRASAH TENTANG KONSEP SEKOLAH INKLUSI DI MI MUHAMMADIYAH JAGALAN KABUPATEN MAGELANG Ahwy Oktradiksa
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.229 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v12i2.16526

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsep pendidikan inklusi, mengetahui persepsi guru tentang sekolah inklusi, mengetahui hubungan persepsi dengan sekolah inklusi. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan pertimbangan pembuatan kebijakan madrasah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam kuesioner, dokumentasi dan observasi. Adapun subyek penelitian adalah kepala MI dan Guru MI Muhammadiyah Jagalan Kabupaten Magelang. Hasil Penelitian : 1) pendidikan inklusi adalah pelayanan kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang secara filosofis, religius, yuridis, pedagogis, empiris tentang pendidikan inklusi bahwa seluruh masyarakat dan anak bangsa memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan serta nmendapatkan pelayanan yang sama. 2) Madrasah adalah lembaga pendidikan dasar yang mempunyai guru inklusi, guru berperan dalam menganalisis kebutuhan siswa dan mengevaluasi perkembangan ABK. 3) ada kebijakan pemerintah untuk mengadakan pendidikan inklusi maka akan melakukan perekrutan guru inklusi, MI Muhammadiyah Jagalan sudah memiliki strategi ketika memang ada sosialisasi di tingkat pendidikan dasar dan dengan menyiapkan secara sarana prasarana dan SDM yang ahli dalam bidang tersebut, sekolah siap untuk ikut serta dalam pelaksanaan pendidikan inklusi untuk memberian pelayanan pendidikan terhadap masyarakat sekitar.
Asesmen perilaku fungsional pada perilaku menyakiti diri sendiri anak autis di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta Dhea Ellyne Theodora; Aini Mahabbati
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.523 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v15i1.28227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku menyakiti diri pada anak autis di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta menggunakan prosedur asesmen perilaku fungsional. Penelitian difokuskan pada setting perilaku di sekolah, dengan pengumpulan data berupa antecedent, behavior, consequence, dan faktor mempengaruhi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratori. Subjek penelitian meliputi 2 siswa autis yaitu NKW dan AGS. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan pengisian skala motivasi perilaku. Data dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif yaitu dengan menyajikan data dalam bentuk naratif dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan antecedent munculnya perilaku menyakiti diri berupa efek interaksi tidak menyenangkan, kebisingan verbal, kegiatan tidak disukai, cuaca panas, melihat benda tidak sesuai tempat, dan melihat objek ditakuti. Consequence perilaku berupa mendapat sensasi menyenangkan pada indera (sensory), terhindar dari tugas atau kegiatan (escape), maupun mendapat perhatian (attention). Faktor yang dapat mempengaruhi perilaku berupa kemampuan komunikasi ekspresi yang rendah, pengkonsumsian obat-obatan, pola tidur tidak teratur, serta level autismenya.
Model Rehabilitasi Penyandang Cacat Berbasis Masyarakat Dalam Usaha Hidup Mandiri Haryanto Haryanto
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 2, No 1 (2006): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5481.885 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v2i1.6031

Abstract

Model Rehabilitasi Penyandang Cacat Berbasis Masyarakat Dalam Usaha Hidup Mandiri
Perkembangan Bahasa dan Gangguan Bahasa Pada Anak Berkebutuhan Khusus Pujaningsih Pujaningsih
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 6, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2188.673 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v6i2.6735

Abstract

Perkembangan Bahasa dan Gangguan Bahasa Pada Anak Berkebutuhan Khusus
Self-efficacy guru kelas dalam membimbing siswa slow learner Farida Agustin Riyanda Putri; Fuadah Fakhruddiana
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.322 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v14i1.25161

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika dan faktor-faktor self-efficacy guru kelas dalam membimbing siswa slow learner. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara. Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) serta menggunakan triangulasi sumber dalam uji kredibilitas penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, Subjek I memiliki keyakinan dalam membimbing siswa slow learner. Subjek I memiliki banyak ide dan inovasi dalam mengatasi kelambanan siswa slow learner. Sedangkan faktor yang mempengaruhi self-efficacy Subjek I adalah pengalaman keberhasilan terdahulu, pengalaman orang lain, persuasi verbal, kondisi fisik dan afeksi, serta faktor berupa kondisi lingkungan sekitar. Untuk Subjek II, ditemukan bahwa subjek memiliki rasa pesimis dalam menghadapi siswa slow learner. Subjek II merasa kesulitan ketika menghadapi siswa slow learner, sehingga tidak banyak cara yang dilakukannya dalam menghadapi siswa slow learner. Faktor yang mempengaruhi self-efficacy Subjek II hampir sama dengan Subjek I yakni self-efficacy subjek dipengaruhi oleh pengalaman keberhasilan terdahulu, pengalaman orang lain, persuasi verbal dan kondisi fisik dan afeksi. Temuan dari penelitian ini adalah atmosfer sekolah yang ternyata memberikan spirit yang berbeda bagi kedua subjek.Kata Kunci: guru kelas, self-efficacy, slow learnerAbstract: The purpose of this study was to determine the dynamics and factors of classroom teacher’s self-efficacy in guiding slow learner students. The method used in this research is qualitative research methods with case study approach. Method of data collection conducted by interview. Analysis approach used in this research is content analysis and using triangulation in research credibility test. Based on the research, the first subject has efficacy in guiding slow learner students. The subject has a lot of ideas and innovations in overcoming inaction slow learner students. While the factors was influence subject was namely enactive mastery experience, vicarious experience, verbal persuasion and physiological and affective states, and factors such as environmental conditions. For the second subject, it was found that the subject has a sense of pessimism in guiding of slow learner students. Subject find difficulties when she guiding slow learner students, so there isn’t a lot of ways that subject do in the guiding of slow learner students. Factors that influence self-efficacy of the second subject is influenced by four factors namely enactive mastery experience, vicarious experience, verbal persuasion and physiological and affective states. The conclusion from this study is that there are differences in self-efficacy of teachers in the face of slow learner students. Differences between subject I and subject II lies in the school atmosphere that gives a different spirit to the second subject.Keywords: classroom’s teacher, self-efficacy, slow learner

Page 3 of 17 | Total Record : 164