cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 563 Documents
SURVEY KEPEMILIKAN MESIN 3R (RECOVERY, RECYCLE, RECHARGE) PADA BENGKEL-BENGKEL AIR CONDITIOANER (AC) MOBIL DI KOTA SURABAYA YUDHA PRIYANTO, ARDI Yudha
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomer 02 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

lass=MsoNormal style='margin-top:0cm;margin-right:21.35pt;margin-bottom: 0cm;margin-left:42.55pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph'>Dewasa ini kerusakan ozon menjadi isu internasional, bahkan di seluruh belahan bumi kerusakan ozon ini dibahas di setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 02 Tahun 2007 tentang lingkungan hidup yang berisi tentang teknis dan persyaratan kompetensi pelaksanaan retrofit dan recycle pada sistem refrigerasi. Penggunaan refrigerant jenis R12 pada AC atau alat pendingin lain merupakan salah satu bentuk yang turut andil dalam proses perusakan ozon, jadi dengan keluarnya peraturan ini seluruh bengkel di Indonesia mematuhi peraturan yang ada dalam undang-undang diantaranya penggunaan mesin 3R yang befungsi untuk recovery, recycle, recharge. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepemilikan mesin 3R, penggunaan mesin 3R, tahun dan merk kendaraan yang melakukan perawatan sistem AC dan jenis freon apa saja yang digunakan pada bengkel AC mobil di kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey dan observasi kepemilikan mesin 3R yang dilakukan pada 38 sampel bengkel AC mobil selama 1 minggu di kota Surabaya yang sudah di bagi menjadi 5 wilayah (Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Utara, Surabaya Selatan, dan Surabaya Pusat). klasifikasi bengkel AC mobil dibagi menjadi 3 kriteria yaitu bengkel AC ATPM, bengkel AC menengah, dan bengkel AC kecil. Hasil observasi dari 38 bengkel AC yang dijadikan sampel hanya 23 bengkel AC yang memiliki mesin 3R di kota Surabaya, dan yang menggunakan mesin tersebut untuk melakukan perawatan hanya 8 bengkel AC dari semua Bengkel AC yang memiliki mesin 3R. Dari kisaran kendaraan tahun 1980-1997 masih ada sejumlah kendaraan yang menggunakan Freon jenis R12 dan kendaraan dengan kisaran tahun 1997-2010 sudah mengunakan Freon R134a. 
ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI DENGANMETODECAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI PT. HANIL JAYA STELL FATMAWATI,
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomer 02 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Hanil Stell adalah suatu yang memproduksi berbagai jenis besi beton. Meemproduksiprodduk yang terus menerus mengalami peningkatan permintaan karena pembangunan di negaraini terus meningkat. Sehingga dapat ditentukan kapasitas yang optimal sesuai dengan permintaanproduk. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan penelitian perencanaan kebutuhan kapasitasyang optimal, sehingga kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan dapat diterapkan.Dalam menganalisis kapasitas ini perlu dihitung kapasitas tersedia, kapasitas yangdiperlukan dan langkah ? langkah yang harus diambil yang berkaitan denga kapasitas.Metode yangdigunakan dalam penelitian adalah metode diskriptif kuwantitatif dengan sumber data diperolehdari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, metode perhitungan kapasitas menggunakanmetode RCCP.Dari penelitian di PT. Hanil Jaya Stell maka di dapat hasil kapasitas tersedia selama tahun2011 maxsimum 546 jam dan minimum 564 jam. Sedangkan kapasitas yang di perlukan padaReheating Furnace : minimum 42,108 jam dan maxsium 47,094 jam. Roughing Mill minimum421,08 jam dan maxsimum 470,94, jam. Colling Bed minimum 561,44 jam dan maxsimum 27,92jam. Handling minimum dan maxsimum 1098,86 jam. Bending minimum 982,52 jam danmaxsimum 1098,86 jam. Antisipasi yang harus dilakukan adalah menambah mesin Bending 1 unitdan tenaga kerja di stasiun kerjaHandling 2 orang.
PENGARUH JENIS PAHAT, KECEPATAN SPINDEL, DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP TINGKAT KERATAAN PERMUKAAN DAN BENTUK GERAM BAJA ST. 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL ADIK ADITIA, MUHAMMAD adik
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomer 02 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengerjaan logam adalah salah satu hal terpenting dalam pembuatan komponen mesin, terutama proses pengerjaan logam dengan mesin bubut. Sehingga diperlukan inovasi yang terus menerus untuk meningkatkan kualitas hasil produksi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misalnya dengan pemilihan jenis pahat, kedalaman pemakanan, dan kecepatan spindel yang tepat. Dari penggunaan beberapa cara tersebut muncul permasalahan bagaimana pengaruh perbedaan jenis pahat, kecepatan spindel dan kedalaman pemakanan terhadap tingkat kerataan permukaan dan bentuk geram benda kerja pada proses bubut konvensional. Penelitian yang  dilakukan ini adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini benda kerja yang digunakan sebanyak 27 buah yang  mendapatkan perlakuan berbeda dalam proses pengerjaannya, yaitu dengan variasi jenis pahat, kecepatan spindel dan kedalaman pemakanan. Kemudian dari ke 27 benda kerja tersebut masing ? masing benda kerja ditentukan tingkat kerataan permukaan dan bentuk geram pada masing - benda kerja. Hasil pengujian yang diperoleh dari kerataan permukaan adalah : Jenis pahat yang keras akan membuat permukaan benda kerja yang lunak menjadi lebih halus dan kerataan benda kerja menjadi lebih tinggi. Jenis pahat yang terbaik adalah bohler menghasilkan kerataan permukaan terbaik dengan nilai kerataan terendah 0,10 µm. Kecepatan spindel terbaik atau tertinggi adalah 460 rpm, menghasilkan nilai kerataan tertinggi yaitu 0,44 µm. Kedalaman pemakanan terbaik adalah 0,2 mm, menghasilkan nilai kerataan permukaan terendah yaitu 0,10 µm dan tertinggi yaitu 0,20 µm. Jenis geram terbaik pada penggunaan pahat bohler, karena pahat yang baik memiliki tingkat kekerasan yang rendah untuk menghasilkan tingkat gesekan yang rendah pada permukaan benda kerja.
PENGARUH BERBAGAI MACAM CAMPURAN ANTARA ETHANOL ABSOLUTE DAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR VARIO 2010 MUHTADI MAHFUDZ, MUHAMMAD Muhtadi
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomer 02 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangatmemprihatinkan. Menurut Global Forest Watch, Indonesia berada pada peringkat ke 3untuk emisi CO2 setelah Chine dan Amerika. Sebagian besar kendaraan bermotormenghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadaiataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik. Bahan bakarpremium memiliki sifat kimia dan fisika seperti unsur kimia C8H16, kandungan timbal0.3 ppm, titik didih 2.0°C, getah purwa 4 mg/100ml dan densitas 6.0 lb/gl. Etanolproduk dari Merck Chemical sebagai salah satu oksigenat merupakan bahan alternativeyang dapat digunakan untuk menggurangi emisi gas buang. ethanol tersebut merupakanethanol anhydrous yang memiliki kemurnian 99%. Ada pun karakteristik kimia danfisika dari ethanol tersebut yaitu memiliki unsur kimia C2H5OH, temperature penyalaan365°C, massa molar 46.07 g/mol, densitas 0.790-0.793 g/cm3 (20°C), titik didih78.3°C, titik nyala 12°C, batasan ledakan 3.5-15 %(V) dan memiliki grade ACS, ISO,Reag, Ph Eur. Penelitian dilakukan dengan pengujian sifat fisik dan uji emisi gas buang.Uji fisik dilakukan untuk mengetahui kelayakan campuran premium dan etanol untukdigunakan pada motor premium antara lain kandungan sulfur, kandungan timbal, getahpurwa, kandungan air, heating value, densitas dan destilasi. Sedangkan uji emisidilakukan untuk mengetahui efek penambahan etanol diatas pada gas buang kendaraanmeliputi CO, CO2 dan HC. Campuran premium dan etanol dilakukan mulai daripremium murni, E5, E10, E15, dan E20.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa variasi biopremium pada motor Honda Vario 2010 dapat meningkatkankonsentrasi CO2 dan menurunkan konsentrasi CO maupun HC dibandingkan denganbahan bakar premium murni pada putaran idle (2000 rpm). Penurunan konsentrasi COterendah terdapat pada biopremium E15 dengan hasil 0.132 %vol dan konsentrasi HCterendah terdapat pada biopremium E15 dengan nilai 119 ppm vol. Peningkatan CO2tertinggi didapatkan pada putaran idle dengan menggunakan biopremium E20 denganhasil 6.783 %vol. Hal ini membuktikan kandungan emisi biopremium masih dibawahbatasan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 tahun 2006 tentang Ambang BatasEmisi Gas Buang Kendaraan Bermotor, yaitu untuk konsentrasi CO sebesar 5.5 %voldan HC sebesar 2400 ppm vol pada putaran idle untuk sepeda motor 4 langkah tahunpembuatan kurang dari 2010.
PERENCANAAN MEKANISME MESIN PENGUPAS KULIT ARI KELAPA HARI SAYOGO, MUHARYONO Hari
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomer 02 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sesuai hasil survey yang kami lakukan di UKM pengupasan kulit ari kelapa, salah satuprosesnya yaitu pengupasan masih dikerjakan secara manual. Dari segi pengerjaan manual itu,untukpengupasan kulit ari kelapa membutuhkan waktu yang relatif lama 5 menit. Selama ini prosespengupasan kulit ari kelapa masih dilakukan secara manual dengan menggunakan pisau dapur yangrawan melukai jari tangan.Selain itu, prosesnya juga ribet sehingga membutuhkan kesabaran..Melalui tugas akhir ini diharapkan melalui penerapan alat ini, maka proses pengupasan kulit arikelapa menjadi 5 kali lipat lebih cepat dari sebelumnya telah di buat.Metode yang digunakan dalamperencanaan mekanisme mesin pengupasan kulit ari kelapa yaitu:. 1) menentukan perhitungankapasitas mesin. 2) menentukan daya motor yang dipakai. 3) bagaimana merancang cara kerjamekanisme mesin pengupas kulit ari kelapa.Dari desain mesin pengaduk sabun cuci cair maka akandidapat rancang bangun alat sesuai dengan kebutuhan mesin, pulley tipe V dengan dimensi Ø 40mm dan Ø 200 mm. Kecepatan poros pengaduk adalah 500 rpm motor yang digunakan adalah motorlistrik 1 phase dengan daya ¼ PK dan putaran 2500 rpm, Serta kapasitas mesin adalah 1 buah /menit.
PROSES PRODUKSI BIOETANOL DARI BAHAN BAKU BUAH-BUAHAN YANG SUDAH TIDAK LAYAK KONSUMSI HARIANI AYU L, IKE Hariani
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomer 02 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah-buahan yang sudah tidak layak konsumsi merupakan sampah yang jumlahnya cukup banyak dipasar dan sejauh ini masih belum banyak dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Buah-buahan yang sudah tidak layak konsumsi termasuk biomassa yang mengandung lignoselulosa yang tinggi sangat dimungkinkan untuk dimanfaatkan menjadi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan buah anggur yang sudah tidak layak konsumsi menjadi bioethanol yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar subtitusi premium. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan tiga tahapan proses. Proses pertama yaitu tahap persiapan, 1000 gram buah anggur yang sudah tidak layak konsumsi di blending dan dicampur air dengan masing-masing perbandingan air 2000 ml, 3000 ml dan 4000 ml. Tahap selanjutnya adalah fermentasi (peragian) dengan bantuan ragi saccharomyces cerevisiae (ragi tape) dengan masing-masing perbandingan diberi 5 gram, 10 gram dan 15 gram dalam waktu 2 hari, 3 dan 4 hari. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang paling optimal. Terakhir tahap distilasi (pemurnian), yaitu pemisahan kadar etanol dan air dengan suhu 78oC. Destilasi dilakukan secara bertingkat untuk mendapatkan kadar etanol ? 94% supaya bisa dipasarkan. Proses destilasi kedua dilakukan dengan bantuan garam kasar yang bertujuan meningkatkan kepekatan. Selanjutnya, destilasi ketiga dilakukan dengan bantuan silica gel untuk mempermudah menyerap uap air yang dihasilkan pross destilasi, sehingga etanol yang dihasilkan bisa lebih banyak. Selanjutnya bioetanol diuji spesifikasinya sesuai standart SNI (Standar Nasional Indonesia). Hasil penelitian ini menunjukkan etanol dengan kadar 96,22% sebanyak 300 ml didapat dari hasil distilasi ke empat dengan bahan buah anggur tidak layak konsumsi 1000 gr : 15 gr ragi : 3000 ml air dengan lama waktu fermentasi 3 hari. Uji karateristik yang dilakukan di laboratorium di dapat hasil, kadar air 0,002%v, kadar tembaga (Cu) 0,00 mg/kg, keasaman sebagai CH3COOH 0,08 mg/g, kadar ion klorida (Cl-) 1,90 mg/l, pH 8,19, densitas (?) 0,82 Kg/l, nilai Kalor (HV) 6018,99 Kcal/kg, pour point -16,00° C , flash point 30,00° C, viskositas 5,00 cPs. Ada beberapa item yang tidak sesuai dengan SNI, sehingga dapat dikatakan hasil tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi SNI.
EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PRESSURE DROP PADA SAMBUNGAN T (TEE) UNTUK POSISI FRONTAL DENGAN VARIASI KEMIRINGAN UNTUK SISTEM PERPIPAAN Anshori, Latif; Adiwibowo, Priyo Heru
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem perpipaan merupakan bagian yang selalu ada dalam industri masa kini, misalnya industri gas,pengilangan minyak, industri air minum, Dalam perencanaan suatu sistem perpipaan, sulit dihindari adanya suatusambungan, salah satunya sambungan T (tee). Adanya sambungan T (tee) dalam suatu saluran akan menyebabkanterjadinya kehilangan energi dan penurunan tekanan pada aliran. Besar kecilnya kehilangan energi dan penurunantekanan yang terjadi pada aliran yang melalui sambungan T (tee) tersebut dipengaruhi oleh posisi sambungan T (tee)yang dipasang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pressure drop pada sambungan tee untuk posisifrontal dengan variasi sudut kemiringan 15?, 30?, 45?, 60?, 75?. Penelitian dalam ini dilaksanakan di laboratoriummekanika fluida Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Metode penelitianyang digunakan adalah adalah secara eksperimen, yaitu suatu metode yang mengusahakan timbulnya variabel-variabeldan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya. Eksperimen dilakukan terhadap fluida air yang dialirkan melaluipipa PVC (Polivinil clorida) berdiameter 1 inchi dengan sambungan T (tee) yang dipasang secara frontal denganvariasi kemiringan, kemudian dilakukan beberapa kali pengukuran tekanan pada sebelum dan sesudah sambungan T(tee) menggunakan manometer segaris pada sistem perpipaan. Kondisi demikian kemudian diuji pengaruhnya terhadappressure drop pada aliran tersebut dengan variasi debit air. Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa semakintinggi perbedaan elevasi maka akan semakin besar pressure drop yang dihasilkan. Untuk sambungan T (tee) keluaranke bawah, pressure drop terbesar terjadi pada sudut kemiringan 75? sedangkan pressure drop terkecil pada sudutkemiringan 15?. Tetapi untuk peningkatan pressure drop pada sudut 15? cenderung lebih signifikan daripadapeningkatan pressure drop pada sudut 30?, 45?, 60?, dan 75?. Sedangkan pressure drop pada sambungan T sudut 15?keluaran ke atas lebih besar daripada keluaran ke bawah, hal ini membuktikan jika aliran menurun, gravitasi membantualiran sehingga pressure drop kecil.
PENGARUH PENGGUNAAN DIESEL PARTICULATE TRAP (DPT) BERBAHAN KUNINGAN DAN STAINLESS STEEL TERHADAP PERFORMA MESIN ISUZU PANTHER TAHUN 1997 Pramitasari, Retno Eka; Marsudi, Marsudi
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inovasi teknologi otomotif berkembang begitu pesat. Salah satu teknologi untuk mengendalikan emisi gas buang pada motor diesel adalah Diesel Particulate Trap (DPT). DPT adalah teknologi yang digunakan untuk mengurangi ketebalan asap/opasitas kendaraan mesin diesel. DPT diletakkan pada saluran gas buang tepatnya sebelum muffler. Pembuatan DPT dengan menggunakan logam katalis diketahui sangat efektif untuk mereduksi tingkat ketebalan asap/partikulat pada mesin diesel. Begitu pula dengan stainless steel yang berfungsi sebagai baja tahan karat. Namun, penelitian tentang pengaruh penggunaan DPT terhadap performa mesin belum banyak dilakukan pada mobil khususnya di UNESA. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan diesel particulate trap berbahan dasar kuningan dan stainless steel terhadap performa mesin Izusu Panther tahun 1997.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Obyek dalam penelitian ini adalah mobil Izusu Panther tahun 1997. Penelitian ini menggunakan metode pengujian perubahan rpm pada beban penuh (Full Open Throtlle Valve) yang berpedoman pada standar pengujian performa mesin berdasarkan SAE J1349 dan standar pengujian tingkat kebisingan berdasarkan S II 0415-81. Bahan DPT yang digunakan adalah kuningan yang dibentuk dengan desain wire mesh particulate trap. Teknik analisis data adalah metode deskriptif yaitu mendeskripsikan data numerik yang diperoleh, kemudian dijelaskan dalam bentuk kalimat sederhana yang mudah dipahami. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, penggunaan Diesel Particulate Trap berbahan kuningan dan stainless steel dapat meningkatkan performa mesin dan menurunkan tingkat kebisingan mesin Izusu Panther tahun perakitan 1997. Peningkatan torsi tertinggi sebesar 16, 96 % terjadi pada putaran 1100 rpm dengan menggunakan wiremesh 14. Peningkatan daya efektif tertinggi yang dihasilkan mesin sebesar 18,02 % pada putaran 1100 rpm, dengan menggunakan wiremesh 16. Penurunan konsumsi bahan bakar spesifik tertinggi yang dihasilkan mesin sebesar 14,54 % pada putaran 1500 rpm, dengan menggunakan wiremesh 14. dihasilkan peningkatan tekanan spesifik rata-rata tertinggi yang dihasilkan mesin sebesar 18,02 % pada putaran 1100 rpm, dengan menggunakan wiremesh 16. Penurunan tingkat kebisingan tertinggi yang dihasilkan mesin sebesar 10 % pada putaran 1500 rpm, dengan menggunakan wiremesh 14. Jika dibandingkan dengan knalpot standar.
PENGARUH PENGGUNAAN DIESEL PARTICULATE TRAP BERBAHAN TEMBAGA DAN GLASSWOOL TERHADAP OPASITAS MESIN ISUZU PANTHER 2000 Samudra, Agung; Muhaji, Muhaji
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat telah menyebabkan persoalan serius dalam hal peningkatan pencemaran udara. Salah satu jenis kendaraan bermotor yang membawa dampak besar terhadap pencemaran udara di Indonesia adalah kendaraan bermesin diesel. Selain populasinya besar, kendaraan bermesin diesel juga mengeluarkan jelaga yang dapat mengganggu kesehatan dan merusak lingkungan. Jelaga merupakan partikulat dengan ukuran sekitar 10 µm dengan 80,5% unsur pembentuknya adalah karbon. Jelaga berbahaya bagi kesehatan. Jelaga dapat mengendap dalam sel paru-paru dan menimbulkan flek hitam sehingga fungsi paru-paru terganggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat reduksi opasitas (kepekatan asap/jelaga) gas buang mesin Isuzu Panther tahun 2000 dengan penggunaan diesel particulate trap (DPT) berbahan tembaga dan glasswool. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Obyek penelitian adalah mesin Isuzu Panther tahun 2000. Metode pengujiannya yaitu diakselerasi tanpa beban (free running acceleration). Standar pengujian emisi gas buang mesin diesel berdasarkan SAE-J1667. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Peralatan dan instrumen penelitian yang digunakan adalah mesin Isuzu Panther tahun 2000, smoke opacymeter, dan exhaust gas analyzer. Hasil dari penelitian ini adalah dengan penggunaan diesel particulate trap (DPT) berbahan tembaga dan glasswool dengan desain metallic honeycomb dapat menurunkan kepekatan asap/opasitas mesin Isuzu Panther tahun 2000. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya opasitas gas buang buang pada mesin mesin Isuzu Panther tahun 2000 dengan menggunakan DPT pada knalpot eksperimen I, II, dan III. Dengan menggunakan knalpot eksperimen I, opasitas gas buang turun sebesar 3,5% dari knalpot standar yang mempunyai nilai opasitas 92,4%. Pada knalpot eksperimen II, didapatkan hasil reduksi opasitas secara maksimal. Opasitas turun sebesar 5,3% dari knalpot standar. Sedangkan pada knalpot eksperimen III, opasitas berhasil direduksi sebesar 4,9% dari knalpot standar.
PENGEMBANGAN MEDIA TRAINER SISTEM PENGISIAN MENGGUNAKAN IC MODIFIKASI Yusup, Muhammad; Ansori, Aris
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Didalam era modern ini banyak kemajuan teknologi, tentunya dalam dunia pendidikan juga harus mengikuti kemajuan teknologi tersebut untuk mengimbangi proses pembelajaran. Seiring dengan berkembangnya zaman berkembang pula ilmu pengetahuan, tentunya memberikan dampak pada berbagai sektor. Misalnya berpengaruh pada perkembangan dunia otomotif sebagai contoh pada sistem pengisian di mobil ? mobil baru yang sudah tidak lagi menggunakan konvensional tetapi sudah menggunakan  sistem pengsian IC regulator yang tidak perlu melakukan penyetelan. Maka dirancangnya trainer sistem pengisian yang menggunakan IC regulator dengan rancangan IC modifikasi sebagai media pembelajaran dan untuk mengatasi problem kerusakan IC pada alternator yang tidak dapat diperbaiki. Jenis penelitian yang diguanakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian yang dilakakukan dengan membandingkan data IC Regulator standart dengan IC Regulator modifikasi .Data yang diperoleh dari hasil eksperimen diamsukan kedalam tabel dan ditampilkan dalan bentuk grafik yang kemudian akan dianalisa dan ditarik kesimpulan, sehingga dapat diketahui presentase perubahan arus yang masuk dari D+ ke DF. Dari hasil pengujian IC Regulator modifikasi masih kurang sempurna hasilnya di bawah standart dengan hasil pengujian tanpa beban IC Regulator rpm rendah 1400, I=5, V=12 rpm menengah 3400, I=5, V=13,5 rpm tinggi 5400, I=4, V=14 untuk modifikasi rpm rendah 1400, I=2, V=12 rpm menengah 3400, I=1, V=12 rpm tinggi 5400, I=2, V=12,5. Pengujian menggunakan beban IC Regulator standart rpm rendah 1400, I=6, V=12 rpm menengah 3400, I=10, V=13,5 rpm tinggi 5400 I= 8,5, V=12,5 untuk modifikasi rpm rendah 1400, I=3, V=11 rpm menengah 3400, I=6, V=11,5 rpm tinggi 5400, I=5, V=12,5.

Page 5 of 57 | Total Record : 563