cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 336 Documents
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TYPE QUIZ TEAM PADA MATA PELAJARAN FINISHING KAYU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XITEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMKN 1 JENANGAN PONOROGO DWI PRANATA, YANO
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 1, No 1/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-85 Periode 1 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata pelajaran finishing kayu menggunakan bahan melamin merupakan materi hafalan yang dipadukan dengan praktik membuat siswa sulit menerima materi, oleh karenanya model pembelajaran yang digunakan guru sebagai sarana menyampaikan materi harus menarik dan menyenangkan bagi siswa.Model pembelajaran active learning type team quiz adalah metode pembelajaran aktif yang menghidupkan suasana dengan membentuk siswa ke dalam kelompok kecil kemudian diadakan pertandingan akademis antar kelompok untuk saling bertanya ataupun menjawab dalam mempelajari materi pelajaran. Model pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dan mengetahui respon siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, adapun rancangan penelitian ini menggunakan one shot case study. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo tahun ajaran 2014/2015. Instrumen yang digunakan tes pilihan ganda, angket, dan lembar validasi perangkat pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui tes dan angket. Penerapan model ini dilengkapi dengan analisa data validasi perangkat pembelajaran, hasil belajar dan respon siswa terhadap model yang dipakai. Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil pengamatan penerapan model pembelajaran active learning type quiz team pada mata pelajaran finishing kayu terhadap hasil belajar siswa kelas XI KKy SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo berlangsung sesuai perencanaan pada RPP dengan rata-rata pada kedua pertemuan adalah 82%.; (2) hasil belajar siswa kelas XI KKy SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo pada mata pelajaran finishing kayu tuntas dengan nilai rata-rata kelas pada pertemuan pertama dan kedua adalah 81,32%; (3) pelaksanaan model pembelajaran active learning type quiz team mendapatkan respon baik dari siswa sebagai pelaksana pembelajaran. Hasil rekapitulasi respon siswa sebesar 73%. Kata kunci: active learning type quiz team, finishing kayu, teknik konstruksi kayu, sekolah menengah kejuruan. Subjects using melamine wood finishing a rote material, combined with the practice of making it difficult students receive the materials, therefore learning model used by teachers as a means to convey the material to be interesting and fun for students. Model team quiz-type active learning is active learning methods liven by forming students into small groups and then held academic competition among groups to ask or answer each other in learning the subject matter. This learning model is used to determine the effect and determine the response of students to class XI student learning outcomes Wood Construction Engineering SMK Negeri 1 Ponorogo Jenangan. This research is experimental, while the design of this study using a one shot case study. Subjects in this study is the class XI students majoring in Engineering Construction Wood SMK Negeri 1 Ponorogo Jenangan academic year 2014/2015. Instruments used multiple choice tests, questionnaires, and instructional device validation sheet. Data collection techniques obtained through tests and questionnaires. The application of this model is equipped with a data analysis device validation of learning, learning outcomes and student responses to the model used. The results showed: (1) the observation application of learning models of active learning-type quiz team on the subjects of wood finishing on learning outcomes of students of class XI KKY SMK 1 Jenangan Ponorogo take place according to plan in RPP with an average in the two meetings was 82%. ; (2) the results of students of class XI KKY SMK Negeri 1 Ponorogo on subjects Jenangan wood finishing due to the value of the average grade at the first meeting and the second was 81.32%; (3) the implementation of active learning teaching model type quiz team get a good response from the students as the executor of learning. Recapitulation student responses by 73%. Keywords: active learning quiz-type team, finishing wood, wood construction techniques, vocational high schools.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN UNJUK KERJA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGAMBAR DENAH TYPE 45/120 DENGAN PERANGKAT LUNAK SISWA KELAS XI  TGB SMK NEGERI 1 SIDOARJO MAUIDHOTUL HASANAH, SUCI
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 1, No 1/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-85 Periode 1 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas instrumen penilaian unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas XI TGB SMKN 1 Sidoarjo pada kompetensi dasar Menggambar Denah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian research and development (R&D) yang terbatas pada 6 tahap yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, (5) revisi desain, uji coba produk. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, penilaian unjuk kerja, dan tes unjuk kerja. Subjek dalam penelitian ini sejumlah 28 siswa di SMKN 1 Sidoarjo dan unit analisisnya meliputi lembar penilaian dan instrumen penilaian unjuk kerja yang dikembangkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan instrumen penilaian unjuk kerja pada tahap (1) potensi dan masalah yang ditemui di lapangan mendukung untuk dilakukan penelitian pengembangan, (2) pengumpulan data meliputi silabus, RPP, dan metode penilaian, (3) desain produk yang akan dikembangkan adalah instrumen penilaian unjuk kerja, (4) validasi desain menunjukkan instrumen penilaian unjuk kerja yang dikembangkan pada kategori valid, (5) revisi desain dilakukan berdasarkan kritik dan saran dari validator, (6) uji coba produk ini setelah dianalisis menunjukkan bahwa hasil validitas instrumen penilaian unjuk kerja untuk butir soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 17, 19, 20, 21, 22, dan 24 berada pada kategori sangat baik, sedangkan untuk butir soal nomor 2, 8, 10, 14, 15, 16, 18 dan 23 berada pada kategori sangat rendah, sedangkan hasil reliabilitas instrumen penilaian unjuk kerja termasuk dalam kategori sangat tinggi. Kata kunci : Penilaian Unjuk Kerja, Menggambar Denah. This study aims to determine the quality of performance assessment instrument used to measure learning result of student in class XI TGB of SMKN 1 Sidoarjo on the basis of competititon drawing a plan. This research is include of the type research and development (R&D) is limited to 6 stages: the potential and problems, data collection, product design, design validation, revision of design, product trials. Data collection techniques used are documentation, performance assessment, and test performance. The subjects in this study are 28 students of smkn 1sidoarjoand the analysis unit includes sheet assessment and performance assessment instruments developed. The results ofthis study show that the development ofassessment instruments on stage performance(1) the potential and problems encounteredin the field support for research development, (2) the data collection includes syllabi, RPP, and assessment methods, (3) the design of products that will be developed is an assessment instrument performance, (4) validation of the design shows instrument performance assessment developed in the category of valid, (5) revision of the design is based on criticism and advice validators, (6) this product trials have been analyzed indicate that the result validity of the performance assessment instrument for question number 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 17, 19, 20, 21, 22 and 24 are in the very good category, while for question number 2, 8, 10, 14, 15, 16, 18 and 23 are in the category of very low, while the result reliability of the performance assessment instrument are included in the category of very high. Keyword : Performance Assessment, Drawing a Plan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MODUL PADA MATA PELAJARAN MEKNIKA TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SURABAYA) ROCHMAN, HABIBI
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 1, No 1/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-85 Periode 1 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik di SMK Negeri 5 Surabaya pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu sebesar 33,33% siswa belum tuntas dengan kriteria ketuntasan minimal 75, hal tersebut dikarenakan kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan keaktifan siswa adalah model Pembelajaran Kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS). Modul dalam praktiknya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, di SMK Negeri 5 Surabaya modul belum diterapkan secara maksimal, maka dengan diterapkannya modul diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah. (1) Mengetahui  hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan menggunakan modul pada materi menganalisis konstruksi balok sederhana (Sendi dan rol). (2) Mengetahui respons siswa setelah setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan menggunakan modul pada materi menganalisis konstruksi balok sederhana (Sendi dan rol). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain penelitian eksperimen kuasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Studi Teknik Gambar Bangunan di SMKN 5 Surabaya, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TGB-2 sejumlah 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X TGB-1 sejumlah 29 siswa sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes hasil belajar siswa, dan kuesioner respon siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis penilaian validator, analisis kuesioner respons siswa, dan uji-t dua pihak sampel independen. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (a) Hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan antara kelas eksperimen (X TGB-2) dengan kelas kontrol (X TGB-1), di mana nilai pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan rerata pada kelas eksperimen sebesar 82,79 dan 78,14 pada kelas kontrol. (b) Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Think-Pair-Share dengan menggunakan modul sebesar 81,61%. Artinya, siswa merespon positif terhadap penerapan model pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar tersebut. Kata Kunci: Think-Pair-Share (TPS), Hasil Belajar Siswa, Respon siswa, Mekanika Teknik The low complete learning students in the subjects of engineering mechanics at SMK Negeri 5 Surabaya in the academic year 2013/2014 in the amount of 33.33% of the students have not completed the minimum completeness criteria 75, it is because the lack of activity of students in learning activities. One model of learning is expected to increase students' activity is a model of type Cooperative Learning Think-Pair-Share (TPS). Modules in practice can improve student learning outcomes, in SMK Negeri 5 Surabaya module is not applied to the maximum, then the module implementation is expected to improve student learning outcomes. The purpose of this study is. (1) Determine the student learning outcomes after applying cooperative learning model TPS using modules on analyzing the material simple beam construction (Joints and rollers). (2) Knowing a student's response after after applying cooperative learning model TPS using modules on analyzing the material simple beam construction (Joints and rollers). This study was an experimental study using a quasi-experimental research design. The population in this study were all students of class X Program Architecture Engineering at SMK 5 Surabaya, while samples in this study were students of class X TGB-2 number of 28 students as an experimental class and class X TGB-1 number of 29 students as the control class , Collecting data using the method of documentation, test results of the students 'learning and students' questionnaire responses. Data analysis using analytical techniques validator assessment, analysis of the questionnaire responses of students, and the t-test of independent samples of the two parties. The results of this study are as follows. (a) The results of student learning demonstrates the difference between the experimental class (X TGB-2) the control class (X TGB -1), where the value of the experimental class is better than the control class with the average of the experimental class at 82.79 and 78.14 in the classroom control. (b) The response of students to the application of learning model Think-Pair-Share by using module of 81.61%. That is, students respond positively to the learning model application using instructional materials. Keywords: Think-Pair-Share (TPS), Student Results, student respons, Engineering Mechanics
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI) SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 JOMBANG MAYANTI, JULIS
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-86 Periode 2 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mekanika Teknik merupakan mata pelajaran pokok di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), karena Mekanika Teknik (Mektek) merupakan ilmu dasar dalam perhitungan struktur bangunan. Oleh karena itu, model pembelajaran yang digunakan guru di dalam kelas sangat menentukan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar Mekanika Teknik pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI). Team Assisted Individualization adalah sebuah metode pembelajaran yang menggambungkan antara pembelajaran kelompok dan individu. Sehingga siswa dapat belajar bersama kelompok maupun secara mandiri. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran Mektek, (2) Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TAI, (3) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada mata pelajaran Mektek, dan (4) Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif TAI pada mata pelajaran Mektek. Penelitian ini merupakan Quasi Experimental Designs. Desain penelitian ini menggunakan satu kelas, tidak memerlukan kelas kontrol. Penentuan tingkat kelayakan perangkat pembelajaran kooperatif TAI diukur berdasarkan uji validasi dari para ahli dan uji coba kepada siswa melalui tes hasil belajar. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengamatan, tes, dan angket. Teknik pengamatan digunakan untuk memperoleh data kualitatif tentang aktivitas guru dan siswa, sedangkan teknik tes digunakan untuk memperoleh data kuantitatif tentang peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode TAI, dan angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap metode TAI. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan perangkat pembelajaran metode TAI memperoleh rata-rata 79%, sehingga perangkat dinyatakan layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, terdapat peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif Team Asissted Individualization (TAI) pada mata pelajaran Mekanika Teknik. Rerata peningkatan masing-masing Kuis 1, 2, 3, dan 4 (K1, K2, K3, dan K4) adalah 77,86, 81,63, 82,30 dan 85,43. Pada Kuis besar 1, dan Kuis besar 2 (KB1, dan KB2) peningkatan hasil belajar siswa mencapai rerata 86,61, dan 87,86. Keterlaksanaan aktivitas pembelajaran dengan metode TAI memperoleh kriteria baik dengan persentase 78,57% dan kriteria sangat baik 21,43%; hasil respon siswa menunjukkan rata-rata 72% siswa atau sebanyak 20 siswa menyatakan setuju menggunakan pembelajaran dengan metode kooperatif TAI, sedangkan 28% atau sebanyak 8 siswa menyatakan ragu-ragu atau bahkan kurang setuju menggunakan model pembelajaran TAI pada mata pelajaran Mekanika Teknik. Kata kunci : Mekanika teknik, Model Pembelajaran Kooperatif, Team Asissted Individualization, Hasil Belajar. Engineering Mechanics is basic subjects in vocational schools (SMK), because of Engineering Mechanics (Mektec) is a basic science in the calculation of building structures. Therefore, the learning model used by teachers in the classroom will determine student learning outcomes. Learning model applied to improve the learning outcomes of Engineering Mechanics in this study is a cooperative learning model Team Assisted Individualization (TAI). Team Assisted Individualization is a learning method that combined between group and individual learning. So that students can learn with a group or independently. The purpose of this study were (1) To determine the feasibility of the cooperative learning Team Assisted Individualization (TAI) in subjects Mektec, (2) How materialize cooperative learning TAI type, (3) To know the learning outcome of students using cooperative learning model type TAI on subjects Mektec, and (4) To determine the students' response to the cooperative learning TAI on subjects Mektec. This study is Quasi Experimental Designs. This study design using a single class, does not require the control class. The determination of the feasibility of cooperative learning device TAI measured by test validation of experts and test to students through achievement test. Data was collected using observation techniques, test, and questionnaire. Observation technique used to obtain qualitative data on the activities of teachers and students, while the test techniques used to obtain quantitative data on improving student learning outcomes using TAI, and questionnaires are used to determine students' response to TAI methods. The results show the feasibility of the learning methods TAI gained an average of 79%, so that the device is declared fit for use for teaching and learning activities, are improving student learning outcomes using cooperative learning model Asissted Team Individualization (TAI) on the subjects of Engineering Mechanics. the average increase in each Quiz 1, 2, 3, and 4 (K1, K2, K3, and K4) are 77,86, 81,63, 82,30 and 85,43. At large Quiz 1, and a large Quiz 2 (KB1 and KB2) improving student learning outcomes reached an average 86,61, and 87,86. Materialize learning activities with TAI method of obtaining both criteria with the percentage of 78,57% and 21,43% criteria very well; the results of student responses showed an average 72% of students or as many as 20 students agreed to use cooperative learning methods TAI, while 28% or as much as 8 students expressed hesitation or even less amenable to use learning model of TAI on the subjects of Engineering Mechanics. Keywords : Mechanics engineering, Cooperative Learning Model, Team Asissted Individualization, Learning Outcomes.
PENERAPAN  MEDIA CD (COMPACT DISK ) INTERAKTIF PADA MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN MATERI TEKNIK PENGOPERASIAN ALAT SIPAT DATAR DALAM PEKERJAAN PENGUKURAN ELEVASI TANAH DI KELAS X GB SMK NEGERI 5 SURABAYA SEPTIAN PRATAMA, ANDIK
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-86 Periode 2 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran merupakan rangkaian komunikasi antara siswa dan guru, proses tersebut dikatakan efektif apabila materi yang disajikan guru dapat diserap oleh siswa. Upaya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa memahami materi adalah dengan media yang menarik, penggunaan media tidak lain adalah untuk mengurangi verbalisme agar anak didik mudah memahami bahan pelajaran yang disajikan. Salah satu media yang banyak digunakan dalam proses pembelajaran adalah CD (Compact Disk) Interaktif, CD (Compact Disk) Interaktif merupakan media yang berisikan aplikasi interaktif yang dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan dan hasil belajar siswa setelah memperoleh pembelajaran menggunakan media CD (Compact Disk.) Interaktif pada model pembelajaran Explicit Instruction dengan materi teknik pengoperasian alat sipat datar. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni/ true experiment  dengan kelas X GB3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X GB1 sebagai kelas kontrol, dilaksanakan di SMKN 5 Surabaya jl. Mayjend Prf Dr. Moestopo No. 167-169, Surabaya, tahun ajaran 2015/2016. Keterlaksanaan pembelajaran ini diidentifikasi melalui kegiatan mengajar guru yang diperoleh jumlah nilai hasil pengamatan sebesar 77,67, serta jumlah nilai hasil pengamatan kegiatan belajar siswa sebesar 37,67 sehingga masuk kategori baik. Sedangkan untuk hasil belajar kognitif yang diambil dari nilai posttest, untuk kelas X GB3 (eksperimen) terdapat 26 siswa yang tuntas mendapatkan nilai diatas KKM dengan presentase 89,11% dan 3 siswa yang belum tuntas dengan presentase 10.89%, Hasil belajar pada kelas X GB1 (Kontrol) terdapat 19 siswa yang tuntas dengan presentase 75,05% dan  10 siswa yang belum tuntas dengan presentase 27,97%. Setelah dianalisis menggunakan rumus statistik uji t pihak kanan, didapatkan nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (1.915 > 1.671), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menerapkan pembelajaran dengan CD (Compact Disk.) Interaktif melalui Model Explicit Instruction dengan siswa yang menerapkan metode konvensional tanpa menggunakan CD (Compact Disk.) Interaktif.     Kata kunci: Explicit Instruction, CD Interaktif, Hasil Belajar Siswa, Respon Siswa, Keterlaksanaan Pembelajaran, True Experiment. The learning process is a series of communication between students and teachers, the process is said to be effective if the materials presented can be absorbed by the students' teachers. The efforts that can be done to help students understand the material is interesting media, no other media use is to reduce verbal so that students easily understand the lesson material presented. One medium that is widely used in the learning process is a CD (Compact Disk) Interactive, CD (Compact Disk) Interactive is an interactive application that contains media that is packaged in a CD (Compact Disk). This study aims to determine the enforceability and student learning outcomes after obtaining learning using CD (Compact Disk) media Interactive on Explicit Instruction learning model with the operation of the technical material carpenter's level. This type of research is true experimental/ true experiment in class X GB3 as an experimental class and class X GB1 as the control class, held at State 5 Surabaya jl. Mayjend Prf Dr. Moestopo No. 167-169, Surabaya, in 2015/2016. This carry learning identified through teaching activities of teachers who obtained the total value of the observations of 77.67, as well as the amount of the value of the observation of student learning activities amounted to 37.67 so it makes good category. As for the cognitive learning taken from the value of the posttest, for class X GB3 (experiment) there were 26 students who completed scores above the KKM with a percentage of 89.11 % and 3 students who have not completed with a percentage of 10.89%, learning outcomes in class X GB1 (controls) there were 19 students who finished with a percentage of 75.05% and the 10 students who have not completed with a percentage of 27.97%. Having analyzed using a statistical formula t test right party, obtained tcount 1,915 and 1,671 ttable Price with error level α = 5 % Since tcount greater than the value t table (1,915 > 1,671), then Ho is rejected and Ha accepted. then Ho is rejected and Ha accepted. It can be concluded that there are differences in learning outcomes between students who apply learning with Interactive CD (Compact Disk) via Explicit Instruction Model with students who apply conventional methods without using Interactive CD (Compact Disk). Keyword: Explicit Instruction, Interactive CD, Results Student, Student Response, Carry Learning, True Experiment.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI SELF EFFICACY PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN SARI, NITA
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-86 Periode 2 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Assurance, Relevance, Interest, Assesment, & Satisfaction (ARIAS) dan Model Pembelajaran Langsung (MPL). Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan ARIAS dan MPL ditinjau dari self efficacy. Self efficacy merupakan keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya untuk untuk mengorganisasi,melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan,menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk menampilkan kecakapan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendiskripsikan perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran  ARIAS dan MPL, (2) mendiskripsikan perbedaan hasil belajar siswa ditinjau dari Self Efficacy tinggi dan Self efficacy rendah siswa pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran  ARIAS dan MPL, (3) mendiskripsikan interaksi antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ARIAS dan MPL siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi dan rendah pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2x2. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TGB-1 sebagai kelas eksperimen dan X TGB-2 sebagai kelas kontrol di SMKN 1 Nganjuk. Kemudian untuk menganalisis data digunakan ANAVA dua jalur dan dilanjutkan dengan uji post hoc.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar siswa ranah kognitif yang menggunakan model pembelajaran ARIAS lebih baik dibandingkan MPL. Akan tetapi hasil belajar ranah psikomotor dan afektif menunjukkan MPL lebih baik dibandingkan model pembelajaran ARIAS. Rerata hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor kelas eksperimen secara bertut-turut 83,78; 81,91; dan 81,26.  Sedangkan rerata hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa pada kelas kontrol secara bertut-turut 79,26; 79,09; dan 78,60. (2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar ranah kognif dan psikomotor siswa ditinjau dari Self Efficacy tinggi dan self efficacy rendah, siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ARIAS dan MPL. Hasil SPSS menunjukkan nilai signifikansi hasil belajar ranah kognitif dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,951 dan 0,327. (3) Tidak terdapat interaksi antara hasil belajar ranah kognitif dan psikomotor siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ARIAS dan MPL pada siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi dan Self Efficacy rendah. Hasil SPSS menunjukkan nilai signifikansi hasil belajar ranah kognitif dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,502 dan 0,788. Kata kunci: Pengaruh model pembelajaran ARIAS, model pembelajaran langsung, self efficacy, hasil belajar. Learning model applied in this study is Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction (ARIAS) and Direct Learning Model (DLM). Student learning outcomes that learned by ARIAS and MPL in terms of self-efficacy. Self-efficacy is the belief about her ability for individuals to organize, perform a task, achieve an objective, produce something and implement actions to display prowess. This study aims to: (1) describe the differences in student learning outcomes in subjects Construction that learned with a learning model ARIAS and DLM, (2) describe the differences in student learning outcomes in terms of Self Efficacy who have high and low students on subjects Construction that learned with a learning model ARIAS and DLM, (3) describe the interaction between student learning outcomes that learned with the learning model DLM and ARIAS Self Efficacy students who have high and low on the subjects of Building Construction. The method used is quasi experiment with a 2x2 factorial design. Subjects in this study were students of class X TGB-1 as the experimental class and TGB X-2 as the control class at SMK 1 Nganjuk. Then to analyze the data used ANOVA two lanes and continued with post hoc. Test showed that: (1) student learning outcomes of cognitive learning model that uses ARIAS better than DLM. However, study results indicate psychomotor and affective DLM is better than learning model ARIAS. Mean results of cognitive learning, affective, and psychomotor classroom experiment respectively 83.78; 81.91; and 81.26. While the average of the results of cognitive learning, affective and psychomotor student in grade control respectively 79.26; 79.09; and 78.60. (2) There is no significant difference in learning outcomes of students psychomotor domains kognif and Self Efficacy in terms of high and low self efficacy, students that learned with a learning model ARIAS and DLM model. SPSS results demonstrate the significant value of learning outcomes cognitive and psychomotor row by 0.951 and 0.327. (3) There is no interaction between learning outcomes cognitive and psychomotor students that learned by ARIAS learning models and DLM on students who have a high Self Efficacy and Self Efficacy low. SPSS results demonstrate the significant value of learning outcomes cognitive and psychomotor row by 0.502 and 0.788. Keywords: Effects of learning model ARIAS, direct learning model, self-efficacy, learning outcomes.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI  MEDIA MAKET RUMAH SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT GAMBAR RENCANA  KELAS X TGB SMK NEGERI KUDU JOMBANG SAFRIZAL,
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-86 Periode 2 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mempunyai latar belakang yaitu pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya kecendrungan siswa lebih banyak mendengarkan ceramah dari guru karena tidak memakai alat peraga/media pada saat pembelajaran. Proses belajar mengajar dengan menggunaan media maket sangat efektif karena dapat lebih memperjelas pemahaman siswa sehingga siswa akan lebih tertarik untuk belajar. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar melalui  media maket rumah sederhana pada mata pelajaran membuat gambar rencana  kelas X TGB SMK Negeri Kudu Jombang dan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa terhadap media maket pada mata pelajaran membuat gambar rencana  kelas X TGB SMK Negeri Kudu Jombang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Experimen quasi. Penelitian dilaksanakan pada waktu semester genap tahun ajaran 2014/2015. Populasinya adalah  siswa kelas  Teknik Gambar Bangunan (TGB) dan sampelnya adalah kelas X (TGB 1) yang berjumlah 34 siswa dan TGB 2 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah validasi perangkat pembelajaran meliputi: 1). Silabus, 2). Perangkat pembelajaran (RPP) dan 3). Media pembelajaran, tes hasil belajar serta angket respon siswa. Berdasarkan hasil analisis dengan rumus Chi Kuadrat ( 2) pada nilai tes kognitif eksperimen, kognitif kontrol, psikomotor eksperimen dan psikomotor kontrol yaitu   2hitung > 2tabel, H0 di tolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar melalui media maket rumah sederhana pada mata pelajaran membuat gambar rencana. Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Maket, Rumah Sederhana, Membuat Gambar Rencana. This research have background usage teaching media in process of teaching learning can awaken pretension and new interest, motivation and stimulation study activity, and even carry effects psychological toward students. In process of learning still often meet there are the students greater listening speech of teacher because not use model/media when learning. Process of teaching learning with using mockup media very effective because can clarifier students’ comprehension till the students will more interesting to study. Besides that, this research aim to know how much improving result of study through mockup media the simple home in lesson make picture plan class X TGB SMK Negeri Kudu Jombang and how much students’ response toward mockup media in lesson make picture plan class X TGB SMK Negeri Kudu Jombang. Kind of research used quasi experimental. The research was conducted when whole semester  2014/2015. The population of this research are students class Teknik Gambar Bangunan (TGB) and simple are class X (TGB 1) that number 34 students  and (TGB 2) that number 34 students. Teknik of collecting the data used validation of lesson equipment namely: 1). Syllabus, 2). Lesson plan (RPP) and 3). Lesson media, tes result of study and questionnaire of students’ response. Based on the result of analysis by formula Chi Quare ( 2) on value tes cognitive experiment, cognitive control, psyhomotoric experiment and psyhomotoric control namely:  2hitung > 2tabel, H0 rejected Ha received. So can conclude that there are improving result of study through mockup media the simple home in lesson make picture plan. Key words: Result of study, mockup media, the simple home, make picture plan.
PENERAPAN METODE  PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR  MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK (AUTO CAD) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 NGASEM KEDIRI SINAMAU, ABNER
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-86 Periode 2 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan berbagai model, strategi, pendekatan dan teknik pembelajaran merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh guru. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat mengajar belum mencapai hasil yang diharapkan. berdasarkan hasil wawancara di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Ngasem Kediri tanggal 19 -01-2015 , lemahnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak diperlihatkan dengan 20 % siswa yang belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau < 75 dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa adalah metode pembelajaran kontekstual. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: (1) mengetahui  kelayakan perangkat pembelajaran, (2) mengetahui keterlaksanaan perangkat pembelajaran, (3) mengetahui  hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaraan kontektual. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang akan diajarkan dengan situasi dunia nyata dan selalu mengaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa (Aqib, 2013: 4). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilakukan sebanyak 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari satu kali pertemuan yang terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Penelitian dilakukan pada semester Gasal 2015/2016, pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Ngasem Kediri dengan jumlah 33 siswa pada mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Adanya peningkatan hasil belajar siswa dari 54,55% menjadi 90,91%. (2) Kegiatan guru mengajar meningkat dari 84,56% menjadi 87,50%dalam taraf keberhasilan 70-80 (baik). Peningkatan kegiatan guru mengajar dapat dilihat pada saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan mengajarkan sintaks-sintaks kontekstualkepada siswa. (3) Kegiatan belajar siswa pada siklus pertama dan kedua memperoleh 88,89%. Peningkatan kegiatan belajar siswa menggunakan metode-metode pembelajaran kontekstualdapat dilihat dari rata-rataaktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kata kunci: Pembelajaran Kontekstual, Hasil Belajar,  Perangkat Lunak. Abstract The Selection of various models, strategies, approaches and learning techniques are the main things that must be considered by  the teacher. The learning model used by teachers when teaching is a learning has not achieved the expected results. based on the interview  in Vocational High School (SMK) Negeri 1 Ngasem Kediri on january 19th 2015 , the lack understanding of the students about the subjects draw with software are shoun with 20% of students who have not to meet the standard minimum completeness criteria (KKM) or <75 with standard minimum completeness criteria (KKM). One of  method that can increase the students' thinking skills are contextual learning method.The research objective of this class actionare: (1) determine the feasibility of learning tools, (2) determine the enforceability of learning, (3) determine the  student learning outcomes after the implementation of the contextual learning models .Contextual learning is a concept of learning that help teachers link between the material to be taught with real-world situations and always associate the information with prior knowledge that has been owned by the students (Aqib, 2013: 4). This research is a classroom action research (PTK), which was done 2 cycles, each cycle consisting of one meeting that consists of four phases: Planning,  Implementation, observation and reflection. Research conducted at the Odd semester of 2015/2016, the class XI student of SMK Negeri 1 Kediri Ngasem by the number of 33 students on subjects draw with software The results of this study indicate that: (1) An increase in student learning outcomes from 54.55% to 90.91%. (2) The activities teacher to teaching increased from 84.56% to 87.50% in the level of success of 70-80 (good). Increased activities of teachers to teaching can be seen when teachers convey to students the learning objectives and teaching consectual syntax-syntax to students. (3) The activities of students in first and second cycle gained 88.89%. Improved student learning activities using teaching contextual methods we can see from the activity of students at the time of the learning process takes place. Keywords: Contextual Learning, Learning Outcomes, Software.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB DI SMK NEGERI 1 NGANJUK FERRER KUA, VINSENSIUS
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-86 Periode 2 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan atas dasar rendahnya hasil belajar siswa kelas X TGB  pada mata pelajaran mekanika teknik. Hal ini disebabkan sulitnya daya serap siswa dalam memahami pengetahuan mekanika teknik dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis, maka perlu meningkatkan hasil belajar siswa, melalui penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dengan Handout. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TGB 1 SMK Negeri 1 pada mata pelajaran mekanika teknik, (2) meningkatkan kegiatan mengajar guru dalam penerapan model problem based learning dengan handout, (3) meningkatkan kegiatan belajar siswa kelas X TGB 1 SMK Negeri 1 Nganjuk dalam menerapkan model problem based learning dengan handout. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas X TGB 1 SMK Negeri 1 Nganjuk berjumlah 36 siswa dan guru mata pelajaran mekanika teknik kelas X. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa, lembar observasi atau pengamatan kegiatan mengajar guru dan lembar observasi atau pengamatan kegiatan belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penggunaan tes, metode observasi kegiatan mengajar guru, dan metode observasi kegiatan belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) hasil belajar siswa dalam penerapan model problem based learning (PBL) dengan handout pada siklus 1 nilai rata-rata kelas sebesar 77,25 atau dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 66,67%, meningkat pada siklus 2 nilai rata-rata kelas sebesar 85 atau dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 88,89%.  . (2) hasil kegiatan mengajar guru dalam penerapan model problem based learning (PBL) dengan handout pada siklus 1 memperoleh rerata sebesar 2,75 dengan kriteria cukup baik meningkat pada siklus 2 memperoleh rerata sebesar 3,58 dengan kriteria baik (3) hasil kegiatan belajar siswa dalam penerapan model problem based learning (PBL) dengan handout pada siklus 1 memperoleh rerata sebesar 3,08  dengan kriteria cukup baik meningkat meningakat  pada siklus 2 memperoleh rerata sebesar 3,82 dengan kriteria baik.  Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran PBL dengan Handout pada mata pelajaran mekanika teknik di kelas X TGB 1 SMK Negeri 1 Nganjuk. (2) Terdapat peningkatan hasil kegiatan  mengajar guru dalam menerapkan pembelajaran PBL dengan handout. (3) Terdapat peningkatan hasil  kegiatan belajar siswa pada penerapan model pembelajaran PBL dengan Handout. Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Handout, Hasil Belajar Siswa This research applied based on the low of student learning result of TGB tenth grade student of on technique mechanic subject. It was due to the student’s receiving ability in understanding technique mechanic knowledge and lack of critical thinking development, which will need to improve student learning result, through the application of Problem based learning model with handout. The purposes of this research were: 1) to improve student’s learning result of tenth grades SMK Negeri 1 Nganjuk on technique mechanic subject, 2) to improve teacher’s teaching activity in applied problem based learning through handout, 3) to improve student’s learning activities of tenth grades SMK Negeri 1 Nganjuk on technique mechanic subject through handout. This was a class action research which conducted for two cycles. Research subject were tenth grades students of SMK Negeri 1 Nganjuk that maounted of 36 students and tenth grade technique mechanic teacher. Instrument which applied were student learning result, observation sheet and teacher activity observation sheet and student learning activity observation sheet. Data collecting technique which applied were test, teacher instruction activity observation method, and student learning activity observation method. Research results showed that: 1) student learning results with problem learning result (PBL) application through handout on first cycle with class score mean as big as 77.25 and on second cycle class score mean as big as 85. Student’s learning completeness on first cycle as big as 66.37% and on second cycle was 88.89%. 2) Teacher’s instruction activity result obtained 2.75 and on second cycles was 3.58. 3) Student’s learning result in PBL model application with handout in first cycle obtain mean as big as 3.08 and on second cycles was 3.82. This research conclusion were: 1) there was an improvement on student learning result though PBL learning model application on technique mechanic subject on TGB tenth grade student of SMK Negeri 1 Nganjuk. 2) There was an improvement on teacher instruction activity in applied PBL learning through handout. 3) There was improvement on student’s learning result on PBL learning model application through handout. Keywords: Problem Learning Result (PBL), Handout, student’s learning result.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN PEMBUATAN SAMBUNGAN DAN HUBUNGAN KAYU DI KELAS X KK SMK NEGERI 2 SURABAYA BUDI PRASETYA, FARIS
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/16 (2016): Wisuda ke-86 Periode 2 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMK Negeri 2 Surabaya merupakan sekolah kejuruan yang memiliki program studi keahlian teknik, yang salah satunya teknik konstruksi kayu (TKK). Pada kompetensi keahlian teknik konstruksi kayu telah menerapkan mata pelajaran konstruksi bangunan dengan kompetensi dasar mendeskripsikan pembuatan sambungan dan hubungan kayu di kelas X TKK. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran dalam proses pembelajaran guru bertanya pada siswa kurang berminat belajar terhadap mata pelajaran konstruksi bangunan. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode pembelajaran yang kurang sesuai dan tidak adanya media pembelajaran yang di gunakan oleh guru.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran, keterlaksanaan pembelajaran, respon siswa, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran think pair share (TPS) dengan media macromedia flash pada mata konstruksi bangunanPenelitian yang digunakan adalah jenis true experiment. Untuk uji coba produk menggunakan model pretest-posttest control group design. Sampel penelitian diambil pada kompetensi keahlian teknik konstruksi kayu di SMK Negeri 2 Surabaya. Pada kelas kontrol diberi perlakuan media macromedia flash sedangkan pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran think pair share dengan media macromedia flash. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis komparatif menggunakan uji t satu pihak kananDalam penelitian ini hasil belajar siswa diharapankan dapat memenuhi nilai KKM yaitu sebesar 75. Hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan media macromedia flash didapat nilai rata-rata kelas sebesar 74,23 berbeda dengan rata-rata untuk kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran think pair share dengan media macromedia flash didapat nilai rata-rata kelas sebesar 81,28. Analisis uji-t mendapat nilai thitung = 5,105sedangkan ttabel =1,619, dengan demikian thitung> ttabel sehingga prioritas H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran think pair share dengan media macromedia flashlebih baik dibanding dengan hasil belajar siswa yang hanya menerapkan media macromedia flash.Kata Kunci: Model think pair share, macromedia flash, hasil belajar.State Senior High School 2 Surabayais avocational schoolthathas a course oftechnical expertise, one of whichwood constructiontechniques(TKK).On thecompetence oftimber constructionengineeringsubjectshave implementedconstructionwithbasic competenciesdescribe themanufacture ofconnectionsandrelationshipswoodinclassXTKK.Results of interviews withsubject teachersin the learning processthe teacher askedthestudents are lessinterested in learningthesubjectsbuilding construction.One contributing factoris thelack ofappropriateteaching methodsandthe learning mediathat is in useby teachers.The purposeof this studywas to determinethe feasibility oflearning tools, keterlaksanaanlearning, student responses, and student learning outcomesusinglearning modelthink pairshare (TPS) withmacromediaflashmediaon the eyebuilding constructionThe research use in this study is a true experiment. For the trial of the product, we using the pretest posttest control group design. The research sample taken from the skill in technical wood construction competention in State Senior High School 2 Surabaya. In control class, macromedia flash used as a media and in experiment class given the think pair share study model with macromedia flash.Analysis of data usingnormality test,homogeneity, and hypothesis testingcomparativeusingthe t testof therighthand.In this research, the student study result could be expected to fulfill the KKM grade which is 75. The average of student study result in control class is 74,23, different with the experiment class with average of 81,28. T-test analysis got value t-calculate=5,105 while t-table=1,619 therefore t-calculate > t-table so that priority Ho rejected Ha be accepted, it means that the student study result that use the think pair share with macromedia flash is better rather than the one that applied the macromedia flash only.Keywords: Think pair share model, macromedia flash,student  learning results.

Page 4 of 34 | Total Record : 336