cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin
  • jurnal-pendidikan-teknik-mesin
  • Website
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 372 Documents
EVALUASI PROGRAM TEACHING FACTORY PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR DI SMK NEGERI 2 SURABAYA LUTFARIDA AGUSTIN, ANIS; GRUMMY WAILANDUW, A.
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 2016 yang menginstruksikan pemerintah daerah untuk melakukan revitalisasi SMK yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia. Salah satu program dari revitalisasi SMK adalah program teaching factory yang memadukan antara belajar dan bekerja. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program dengan pedoman pelaksanaan teaching factory dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan teaching factory di SMK Negeri 2 Surabaya. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dicari nilai dari instrumen. hasil penelitian ditunjukkan bahwa implementasi ketujuh parameter teaching factory di SMKN 2 Surabaya telah memenuhi kriteria ketentuan dan syarat yang berpedoman pada DITPSMK. Adapun faktor pendukung implementasi teaching factory antara lain lingkungan yang mendukung, sarpras disesuaikan bengkel resmi, pemanfaatan media dengan maksimal, kurikulum berbasis teaching factory, telah dilaksanakan guru magang, dan industri yang mendukung teaching factory. Adapun faktor penghambat implementasi teaching factory antara lain belum tersedia SOP, belum tersedia simbol-simbol K3, belum tersedia marketing-promotion plan, kurangnya kewirausahaan bagi siswa, dan kurangnya inovasi pelayanan. Dari hasil evaluasi bahwa implementasi program teaching factory di SMKN 2 Surabaya dapat dilanjutkan dengan beberapa saran atau solusi untuk perbaikan. Solusi dari faktor penghambat yang dapat diberikan antara lain inovasi pelayanan menggunakan database customer, penambahan jumlah pengelola, peningkatan fasilitas pada bengkel, dan penyebaran informasi secara maksimal.
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIKA DASAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF DI SMK NEGERI 2 LAMONGAN FAUZI, MOCH; MADE MULIATNA, I
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah banyak siswa yang kurang menguasai teori kelistrikan akibat kurangnya pemahaman pada dasar-dasar kelistrikan. Pembelajaran yang bersifat konvensional menyebabkan siswa mudah bosan selain itu belum tersedianya modul yang bersifat mendukung dalam pembelajaran. Maka peneliti akan melakukan pengembangan modul elektronika dasar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian pengembangan 4-D dengan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Jurusan TKR SMK Negeri 2 Lamongan. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai responden adalah 3 dosen/pengajar maupun orang yang kompeten masing-masing dibidang ahli desain, ahli isi, ahli bahasa dan siswa kelas X Jurusan TKR SMK Negeri 2 Lamongan tahun ajaran 2018/2019. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi: lembar angket, lembar observasi dan soal Pretest dan Posttest. Berdasarkan penelitian pengembangan Modul Elektronika Dasar, maka modul yang dikembangkan layak digunakan dengan persentase kelayakan mencapai 85,27% dan hasil belajar siswa dapat meningkat sebesar 22.69% dari hasil pengetahuan siswa.Kata kunci : Pengembangan, Modul, Kelayakan, Hasil Belajar, Elektronika Dasar.
PENGARUH VARIASI MEDIA DAN TEMPERATUR PENDINGIN TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA BAJA ST 41 DENGAN PROSES PENGELASAN SMAW FAISHOL FAJAR AMRI, MUHAMMAD; , YUNUS
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Faktor yang mempengaruhi kualitas hasil lasan diantaranya adalah: sifat logam, prosedur, welder, peralatan dan perlakuan. Quenching diperlukan untuk meningkatan kekuatan dan kekerasan dari hasil lasan baja karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan jenis media pendingin dengan temperatur yang sesuai untuk menghasilkan kualitas sambungan las terbaik pada baja karbon ST 41. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif. Penelitian ini menggunakan bahan baja karbon rendah dengan kandungan karbon sebesar 0,1288%. Spesimen berjumlah 30, dengan rincian 15 spesimen dilas menggunakan las SMAW dan media pendingin air dengan variasi temperatur (5?C), (26?C) dan (50?C), sedangkan 15 spesimen dilas menggunakan las SMAW dan media pendingin coolant dengan variasi temperatur (5?C), (26?C) dan (50?C). Hasil penelitian dianalisis mengunakan uji ancova dan uji T. Hasil uji pengaruh media dan temperatur pendingin terhadap kekuatan tarik pada baja karbon ST 41 menunjukan hasil uji yang berbeda signifikan. Semakin lama perambatan panas suatu media dan rendah nilai temperatur pendinginan maka semakin baik pengaruhnya terhadap kekuatan tarik. Dari hasil pengujian, didapatkan kekuatan tarik rata-rata dengan variabel coolant 5?C 472,4 N/mm², coolant 26?C 447,8 N/mm², coolant 50?C 431 N/mm², air 5?C 456,6 N/mm², air 26?C 445 N/mm², dan air 50?C 418 N/mm². Media pendingin dengan temperatur yang menghasilkan kualitas sambungan las terbaik pada baja karbon ST 41 terdapat pada media pendingin Coolant pada temperatur 5?C dengan kekuatan tarik rata ? rata 472,4 N/mm². Kata kunci: Quenching, temperatur, las SMAW, kekuatan tarik. Abstract Factors affecting the quality of weld results include: metal properties, procedures, welder, equipment and treatment. Quenching is needed to increase the strength and hardness of the carbon steel welds. This study aims to determine the effect and type of cooling media with the appropriate temperature to produce the best welding joint quality on carbon steel ST 41. The method used in this study is the experimental method. The data analysis technique used is descriptive statistics. This research uses low carbon steel material with carbon content of 0.1288%. Specimens numbered 30, with details of 15 specimens welded using SMAW welding and water cooling media with temperature variations (5?C), (26?C) and (50?C), while 15 specimens were welded using SMAW welding and coolant cooling media with variations temperature (5 ° C), (26 ° C) and (50 ° C). The results of the study were analyzed using the ancova test and the T test. Test results of the influence of the media and coolant temperature on the tensile strength of the ST 41 carbon steel showed significantly different test results. The longer the heat propagation of a medium and the lower the cooling temperature value, the better the effect on tensile strength. From the test results, obtained an average tensile strength with a coolant variable 5?C 472.4 N / mm², coolant 26?C 447.8 N / mm², coolant 50?C 431 N / mm², water 5?C 456.6 N / mm², water 26?C 445 N / mm², and water 50?C 418 N / mm². The cooling media with the temperature that produces the best welding joint quality in ST 41 carbon steel is found in the Coolant cooling medium at a temperature of 5?C with an average tensile strength of 472.4 N / mm². Keywords: Quenching, temperature, SMAW welding, tensile strength.
PETA KEMAMPUAN DASAR MAHASISWA DENGAN LATAR BELAKANG SEKOLAH (SMK DAN SMA) DI PRODI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PRODUKSI 2013 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SEPTIAN AMMAR, AFIF; , DEWANTO
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan cara hidup bermasyarakat guna mempersiapkan diri seseorang dalam menghadapi masa depan. Pendidikan yang dikutip di sini adalah pendidikan formal yang memiliki beberapa tingkatan yaitu, TK, RA, SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA, SMK, MAK, Perguruan Tinggi, Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tinggi nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa dan mengetahui peta kemampuan dasar mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMK pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Produksi 2013 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya pada mahasiswa pendidikan teknik mesin produksi angkatan 2013 yang berjumlah 36 mahasiswa. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran kemampuan dasar setiap mahasiswa. Pada pengambilan data menggunakan penelusuran dokumen yang diambil dari BAAK atau PUSKOM Universitas Negeri Surabaya. Hasil penelitian nilai rata-rata mahasiswa asal sekolah SMA adalah 72,4 dan nilai rata-rata mahasiswa asal sekolah SMK adalah 70,4. Bisa disimpulkan bahwa dari perhitungan keseluruhan nilai rata-rata mahasiswa diperoleh bahwa kemampuan dasar mahasiswa asal sekolah SMA lebih unggul dari mahasiswa asal sekolah SMK.Kata Kunci: Pemetaan atau Gambaran, Kemampuan Dasar, Mahasiswa Lulusan SMK dan SMA.
PENGARUH PENAMBAHAN BIOADITIF MINYAK KAYU PUTIH PADA BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP PERFORMA, KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR HONDA CS1 150 PGM-FI AGUS UTOMO, RUDHI; MADE ARSANA, I
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin menipisnya cadangan minyak bumi saat ini dan diperkirakan habis 15-20 tahun lagi, membuat kelangkaan bahan bakar minyak akan sulit dihindari. Ide-ide mengenai bahan bakar alternatif pun mulai dipikirkan, baik pengembangan bahan bakar baru pengganti bahan bakar maupun penambahan bahan?bahan tertentu pada bahan bakar minyak. Dari penelitian sebelumnya belum didapat hasil yang optimal terhadap kinerja mesin diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh variasi 0%, 7% dan 8% bioaditif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan jumlah bioaditif terhadap performa mesin konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang sepeda motor. Objek penelitian ini adalah Honda CS1 150 PGM-FI dengan variasi penambahan bioaditif 0%, 7%, dan 8%. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pengambilan data menggunakan alat adalah tachometer, chassis dynamometer, exhaust gas analyzer, dan fuel meter. Data Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan dihitung secara teoritis dimasukkan dalam tabel dan grafik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan bioaditif minyak kayu putih pada sepeda motor Honda CS1 150 PGM-FI dapat meningkatkan torsi rata-rata sebesar 2,22%, meningkatkan daya rata-rata sebesar 2,53% dengan variasi bioaditif 8%. Kemampuan mereduksi emisi gas buang CO rata-rata sebesar 34,15%, emisi gas buang HC rata-rata sebesar 14,59% dengan variasi bioaditif 8%. Selanjutnya dapat menurunkan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 35,78% pada variasi bioaditif 8%. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa semakin banyak penambahan bioaditif kedalam bahan bakar pertalite akan menghasilkan kinerja mesin yang baik dan efisien. Kata kunci: Bioaditif, emisi gas buang, konsumsi bahan bakar, performa mesin
ANALISA SISTEM PENGENDALIAN PH AIR BERBASIS ARDUINO UNO PADA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR WAJIHUL MUSHTHOFA, MOH; DWI KURNIAWAN, WAHYU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Peralatan yang pengoperasiannya secara manual sudah mulai ditinggalkan dan beralih pada peralatan yang serba otomatis, sehingga peralatan otomatis lebih mendominasi dalam kehidupan manusia, termasuk bidang pembudidayaan kolam ikan. Trainer Sistem Pengendali pH Air Secara Otomatis Pada Budidaya Ikan Air Tawar Mengunakan Sensor pH Meter Electrode Probe BNC Berbasis Arduino UNO didesain dengan tujuan memudahkan pengoperasian serta pengawasan kolam budidaya. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik studi literatur dan pengukuran. Proses pengambilan data dengan cara membandingkan pembacaan sensor pH SEN0161 dengan pH meter digital. Selain itu juga dilakukan analisa pengaruh posisi penyemprotan larutan terhadap waktu penyebaran larutan yang dibutuhkan untuk kondisi pH air kolam kembali berada di range ideal yaitu 7-7,8. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa Sistem Pengendalian pH Air Berbasis Arduino UNO mampu menunjukkan unjuk kerja seperti yang diharapkan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, model penyemprotan 5 titik lebih efektif dibandingkan model Spray Center dan Samping. Karena penyemprotan 5 titik menghasilkan keluaran partikel lebih kecil berupa spray serta pendistribusiannya lebih merata pada kolam ikan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata waktu yang dibutuhkan sensor untuk mencapai pembacaan 7,5 yang stabil adalah sebagai berikut: 58,2 menit (5 Titik), 62,2 menit (Spray Center), dan 86,2 menit (Samping).Kata kunci: Budidaya Ikan, Air Tawar, pH Air, Arduino UNO, Sensor pH.AbstractEquipment that has been operated manually has begun to be abandoned and switched to completely automated equipment, so that automatic equipment dominates more in human life, including the field of fish pond cultivation. Automatic Water pH Control Trainer System for Freshwater Fish Cultivation Using the Arduino UNO-based BNC Electrode Probe pH Meter Sensor is designed with the aim of facilitating the operation and supervision of aquaculture ponds. Data collection methods in this study used literature study and measurement techniques. The process of taking data by comparing the reading of the SEN0161 pH sensor with a digital pH meter. In addition, an analysis of the effect of the position of spraying of the solution was carried out on the time needed to spread the solution for the pH of the pool water back in the ideal range of 7-7.8. Based on the research, it was obtained that the Arduino-based UNO Water pH Control System was able to show the performance as expected. Based on testing that has been done, the 5 point spraying model is more effective than the Spray Center and Side models. Because 5-point spraying produces smaller particle output in the form of spray and its distribution is more evenly distributed in fish ponds. The results showed the average time taken by the sensor to achieve a stable reading of 7.5 was as follows: 58.2 minutes (5 Points), 62.2 minutes (Spray Center), and 86.2 minutes (Side). Keywords: Aquaculture, Aquatic, pH Water, Arduino UNO, pH Sensor.
ANALISA SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN LEVEL TANGKI AIR BERBASIS ARDUINO UNO DAN INTERNET OF THINGS ALI SHODIQIN, MUCHAMMAD; DWI KURNIAWAN, WAHYU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Unit pengatur ketinggian tangki air yang tersedia di pasaran masih dijumpai banyak kelemahan, maka perlu dirancang pengendali yang lebih baik. Unit pengendali berupa elektronik yang terinstalasi ditangki air tidak akan mudah rusak seperti halnya yang berupa mekanik. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian berupa analisa sistem pengendalian dan pengawasan level tangki air berbasis Arduino UNO dan internet of things. Penelitian dilakukan menggunakan sensor ultrasonic US-015 dan infrared SHARP GP2Y0A21. Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan, diperoleh bahwa sistem pengendalian dan pengawasan level tangki air berbasis Arduino UNO dan internet of things mampu menunjukkan unjuk kerja seperti yang diharapkan berupa ketepatan pembacaan, kesetabilan kerja sistem serta fungsi monitoring yang baik. Pada sistem akuisisi data dari internet of things menggunakan modul Wi-Fi ESP-01 sehingga kerja sistem level tangki air dapat dimonitoring melalui smartphone menggunakan aplikasi Blynk. Pembacaan pada sistem pengisian dan penggunaan air dengan menggunakan sensor ultrasonic US-015 lebih stabil dibandingkan menggunakan sensor infrared SHARP GP2Y0A21. Pengukuran sensor ultrasonic US-015 memiliki akurasi tinggi pada jarak 20-80 cm sedangkan infrared SHARP GP2Y0A21 baik pada jarak antara 20-70 cm dengan tingkat akurasi diatas 95%, sehingga penggunaan sensor ultrasonic US-015 pada sistem pengendalian dan pengawasan level tangki air lebih direkomendasikan. Kata kunci: Level Tangki Air, Sensor Ultrasonic, Sensor Infrared, Internet of Things. Abstract The water tank height control Unit available in the market is still found in many disadvantages, it needs to be designed better controllers. The control Unit in the form of electronically installed water will not be easily damaged as it is mechanical. Based on the explanation above, the authors conducting research in the form of analysis of control system and supervision of Arduino UNO-based water tank and Internet of things. The research was conducted using ultrasonic sensor-015 and SHARP infrared GP2Y0A21. Based on the results of tests that have been conducted, it is obtained that the control system and monitoring of the level of water tank based Arduino UNO and Internet of Things is able to show the performance as expected in the form of accuracy readings, stability and good monitoring functions. On the system of data acquisition of the Internet of things using the ESP-01 Wi-Fi module so that the water tank level system work can be monitored via a smartphone using BLYNK application. The readings on the water filling and use systems using the ultrasonic US-015 sensor are more stable than using the SHARP GP2Y0A21 infrared sensor. Measurement of Ultrasonic US-015 sensor has high accuracy at a distance of 20-80 cm while the GP2Y0A21 SHARP infrared at a distance between 20-70 cm with an accuracy rate above 95%, so that the use of ultrasonic sensors in the control system and Water tank level supervision is recommended. Keywords: Water Tank Level, Ultrasonic Sensor, Infrared Sensor, Internet of Things.
INDENTIFIKASI BAHAYA DALAM UPAYA MEMPERKECIL RESIKO KECELAKAAN KERJA DI PT DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) WAHYUDIN, YUSY; RIANDADARI, DYAH
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan yang profesional akan selalu menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawanya sehingga dapat memperkecil resiko terjadinya kecelakaan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi bahaya dalam upaya memperkecil resiko kecelakaan kerja. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif dimana pekerjaan di bagian bengkel lambung sebagai objek penelitian. Teknik pengumpulan data yaitu observasi langsung ke lapangan, menelaahdokumen dan wawancara pihak terkait serta pendokumentasian kegitan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, langkah-langkah identifikasi bahayapada bengkel Lambung di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) ditemukan dengan metode Analisa Keselamatan kerjayaitu menentukan pekerjaan yang akan dianalisis di bagian di bengkel lambung PT.Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), membagi pekerjaan menjadi beberapa tahapan yang diperoleh dari Instruksi Kerja (IK) perusahaan,identifikasi potensi bahaya dengan mempelajari sumber-sumber terkait, menentukan langkah pengamanan berdasarkan hierarki pengendalian risiko, mengkomunikasikan dengan pihakterkait dengan pendokumentasikan baik secara file soft copy, hard copy, maupun berupa foto dokumentasi.Upaya memperkecil resiko kecelakaan dengan melakukan tindakan penilaian resiko disetiap langkah kerja yang berpotensi bahaya. Hasil perkalian antara tingkat keseringandengan tingkat keparahan dijadikan sebagai data penilaian resiko. Peneliti menemukan high risk pada pekerjaan welding 6,25%, marking and cutting 23,07%, bending 0%. Medium risk pada pekerjaan welding 12,5%, marking and cutting 38,46%, bending 22%. Sedangkan low risk pada pekerjaan welding 81,25%, marking and cutting 38,46%, bending 77,78%. Jenis pengendalian di tentukan berdasarkan OHSAS 18001 : 2007, yaitu berdasarkan hierarki tingkat risiko yang mungkin terjadi. Jenis-jenis pengendalian yang sesuai dengan permasalahan ini yaitu pendekatan administratif, penggantian alat dan bahan kerja yang lebih aman, kesadaran karyawan akan penting penggunakaan alat pelindung diri,safety talksecara rutin dan penerapan 5R. Hasil pengendalian ini berdasar diskusi dengan semua pihak yang terkait. Kata Kunci: Identifikasi bahaya, Resiko Kecelakaan kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MESIN BUBUT DI KELAS XI JURUSAN TEKNIK MESIN SMK AHMAD YANI PROBOLINGGO FATHUR RAHMAN, RIZKY; , DEWANTO
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rizky Fathur Rahman S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya rizkyrahman@mhs.unesa.ac.id Dewanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya dewanto@unesa.ac.id Abstrak Guru merupakan faktor penting dalam meningkatkan kemajuan belajar siswa dan diharapkan kreatif dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran sehingga tidak terkesan monoton. Penelitian ini memilih menggunakan metode pembelajaran Peer Teaching (tutor teman sebaya) yang dikhususkan pada mata pelajaran mesin bubut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode Peer Teaching dapat meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa kelas XI Jurusan Teknik Mesin di SMK Ahmad Yani Probolinggo melalui penerapan metode tersebut khususnya pada mata pelajaran Mesin Bubut. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMK Ahmad Yani Probolinggo dengan subjek 24 siswa kelas XI Jurusan Teknik Mesin. Pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Pada siklus I peneliti melakukan Pretest dan merefleksi untuk dilakukanya perbaikan pada siklus II. Pada siklus II dilaksanakan Postest untuk mengetahui respon siswa dan peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkanya metode pembelajaran Peer Teaching. Hasil analisis data menunjukan bahwa respon dan hasil belajar siswa saat pembelajaran setelah diterapkanya metode ini menjadi lebih baik. Dengan merefleksi siklus I dan II didapatkan rata-rata dari keseluruhan aspek sebasar 62,5% dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 81,5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Peer Teaching mampu meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa di SMK Ahmad Yani Probolingo kelas XI pada mata pelajaran mesin bubut. Kata Kunci: Metode Peer Teaching, Mata Pelajaran Mesin Bubut, Hasil Belajar
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MESIN BUBUT DI KELAS XI JURUSAN TEKNIK MESIN SMK AHMAD YANI PROBOLINGGO FATHUR RAHMAN, RIZKY; , DEWANTO
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rizky Fathur Rahman S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya rizkyrahman@mhs.unesa.ac.id Dewanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya dewanto@unesa.ac.id Abstrak Guru merupakan faktor penting dalam meningkatkan kemajuan belajar siswa dan diharapkan kreatif dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran sehingga tidak terkesan monoton. Penelitian ini memilih menggunakan metode pembelajaran Peer Teaching (tutor teman sebaya) yang dikhususkan pada mata pelajaran mesin bubut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode Peer Teaching dapat meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa kelas XI Jurusan Teknik Mesin di SMK Ahmad Yani Probolinggo melalui penerapan metode tersebut khususnya pada mata pelajaran Mesin Bubut. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMK Ahmad Yani Probolinggo dengan subjek 24 siswa kelas XI Jurusan Teknik Mesin. Pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Pada siklus I peneliti melakukan Pretest dan merefleksi untuk dilakukanya perbaikan pada siklus II. Pada siklus II dilaksanakan Postest untuk mengetahui respon siswa dan peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkanya metode pembelajaran Peer Teaching. Hasil analisis data menunjukan bahwa respon dan hasil belajar siswa saat pembelajaran setelah diterapkanya metode ini menjadi lebih baik. Dengan merefleksi siklus I dan II didapatkan rata-rata dari keseluruhan aspek sebasar 62,5% dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 81,5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Peer Teaching mampu meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa di SMK Ahmad Yani Probolingo kelas XI pada mata pelajaran mesin bubut. Kata Kunci: Metode Peer Teaching, Mata Pelajaran Mesin Bubut, Hasil Belajar

Page 1 of 38 | Total Record : 372