cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
BAPALA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal berkala ilmiah mahasiswa yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jur. Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, Unesa. Jurnal ini berisikan publikasi kependidikan, kesastraan, dan kebahasaan.
Arjuna Subject : -
Articles 369 Documents
KEPRIBADIAN TOKOH JIWA DALAM NOVEL LELAKI TERAKHIR YANG MENANGIS DI BUMI KARYA M AAN MANSYUR (KAJIAN PSIKOLOGI BEHAVIORISME B.F. SKINNER) ALIFASARI, DEWI
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepedulian terhadap kepribadian seseorang dapat ditunjukkan oleh pengarang melalui tokoh dalam karya sastra yang mereka ciptakan. Dalam hal ini, terdapat keterkaitan antara bidang psikologi dengan karya sastra, karena keduanya sama-sama berurusan dengan persoalan kehidupan manusia sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Psikologi dan sastra memanfaatkan landasan yang sama, yaitu menjadikan pengalaman manusia sebagai bahan kajian. Penelitian ini menggunakan Novel Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi karya M Aan Mansyur karena di dalamnya mengangkat tema tentang kepribadian seseorang yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana: (1) stimulus, (2) respon, dan (3) efek tokoh Jiwa dalam novel Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi karya M Aan Mansyur? Adapun Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra. Teknik pegumpulan data dilakukan melalui teknik studi pustaka, yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh data yang berupa penggalan kalimat dan paragraf yang sesuai dengan kajian psikologi behaviorisme B.F Skinner dalam novel Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi karya M Aan Mansyur dan mengklasifikasikan data tersebut ke dalam aspek stimulus, respon, dan efek. Hasil dalam penelitian ini diperoleh bahwa (1) tokoh Jiwa yang merupakan tokoh utama dalam novel tersebut mengalami suatu proses belajar yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, (2) Berbagai stimulus yang diterima Jiwa menjadikan ia mengalami sebuah perubahan perilaku yang dapat diamati secara nyata dalam sudut pandang behaviorisme B.F. Skinner. Akibat dari stimulus yang diberikan oleh berbagai lingkungan tersebut menghasilkan sebuah respon pada perilaku Jiwa. Respon yang ditunjukkan berupa respon positif dan respon negatif, dan (3) Efek yang diperoleh Jiwa  berupa efek penguatan dan efek pemadaman.  Kata Kunci: Psikologi behaviorisme B.F. Skinner, Novel Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi karya M Aan Mansyur, dan Kepribadian tokoh
NOVEL TARIAN DUA WAJAH KARYA S. PRASETYO UTOMO:  KAJIAN FILSAFAT MORAL IMMANUEL KANT ZUMROTIN, LULUK
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang novel Novel  Tarian Dua wajah  karya S. Prasetyo Utomo yang di dalamnya kental akan moralitas. Novel Tarian Dua Wajah meruakan novel spiritual yang di dalamnya terdapat perpaduan antara seni dan moralitas. Moralitas yang akan dikaji dalam peneltian ini yaitu moralitas tokoh kepada Tuhan, lingkungan sosia, diri sendi, dan moralitas yang paling dominan yang ditunjukkan oleh tokoh. Penelitian ini merupakan penelitian sastra yang dirancang sebagai penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif dan kajiannya menggunakan teori filsafat moral Immanuel Kant.Pemanfaatan teori filsafat sastra Immanuel Kant dalam kajian sastra ini dengan pertimbangan bahwa teori tersebut memiliki relevansi dengan data penelitian. Hasil penelitian ini adalah moralitas yang ditunjukkan oleh tokoh kepada Tuhan, lingkungan sosial, diri sendiri serta moralitas yang paling dominan dalam novel Tarian Dua Wajah karya S. Prasetyo Utomo. Kata kunci:moralitas, moralitas kepada Tuhan, moralitas kepada lingkungan sosial, dan moralitas kepada diri sendiri
PERBANDINGAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII TERBITAN KEMENDIKBUD EDISI AWAL DENGAN EDISI REVISI FAJAR SUSMITA, ERIN
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki rumusan masalah umum yakni bagaimana perbandingan buku teks Bahasa Indonesia SMP Kelas VII terbitan Kemendikbud Edisi Awal dengan Edisi Revisi? Berdasar rumusan masalah umum tersebut, rumusan masalah khusus dalam penelitian ini, yakni (1) bagaimana perbandingan isi antara BIEA dengan BIER; (2) bagaimana perbandingan urutan penyajian materi antara BIEA dengan BIER; (3) bagaimana perbandingan model pembelajaran antara BIEA dengan BIER. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa buku BIER merupakan hasil pengembangan dari buku BIEA. Pengembangan tersebut terlihat dari perbandingan isi, urutan penyajian materi, dan model pembelajaran. Berdasarkan perbandingan isi Buku BIEA memuat 5 jenis teks sedangkan buku BIER memuat 6 jenis teks. Terdapat bahasan teks yang sama yaitu teks LHO dan teks deskripsi, sedangkan jenis teks lain berbeda yakni pada buku BIEA memuat teks eksposisi, teks eksplanasi, teks cerpen dan buku BIER memuat teks cerita fantasi, teks prosedur, teks puisi rakyat, teks fabel. Isi kedua buku ditampilkan variatif melalui konsep buku, pendahuluan, penyajian pengantar, mekanisme diskusi yang berbeda, dan penambahan proyek literasi pada buku BIER. Buku BIEA dan BIER juga dapat diidentifikasi pada sisi kebersinambungan materi. Buku BIEA belum menampakkan keterkaitan materi berdasarkan penyajian pengantar dan penyusunan langkah kerja sedangkan buku BIER pembahasan materi telah menampilkan kebersinambungan yang sistematis. Perbandingan urutan penyajian materi pada kedua buku yang diteliti memuat perbedaan yang kontras. Kekontrasan tampak pada penyajian pembahasan teks, cara penyajian, pengacuan tahapan pembelajaran, dan penyajian bagian. Perbandingan model pembelajaran buku BIEA dengan buku BIER juga menampakkan perbedaan. Buku BIEA menggunakan model pembelajaran berbasis teks dengan empat tahapan yaitu pembangunan konteks, pemodelan teks, penyusunan teks secara berkelompok, dan penyusunan teks secara mandiri. Pada buku BIER menggunakan model pembelajaran berbasis tugas.  Kata Kunci: perbandingan, buku teks, BIEA, BIER.
PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA PAPERCRAFT UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI BERPENDEKATAN SAINTIFIK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SIDOARJO MARYATI, RENY
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran wajib dalam Kurikulum 2013 yang mengedepankan materi berbasis teks. Satu di antara teks yang terdapat pada pelajaran Bahasa Indonesia adalah teks deskripsi. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan berbicara. Adanya media pembelajaran proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses belajar. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan proses pengembangan media diorama papercraft dan kualitas media diorama papercraft yang terdiri atas kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan untuk pembelajaran menulis teks deskripsi. Hasil penelitian pengembangan media ini meliputi kualitas media diorama papercraft yang terdiri atas tiga aspek yaitu kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan. Pertama kevalidan media diorama papercraft dilihat dari penilaian validator ahli yang menunjukkan bahwa pengembangan media diorama papercraft valid. Rata-rata secara keseluruhan hasil validasi memeroleh persentase 90% dengan kriteria “sangat baik”. Aspek kedua, keefektifan media diorama papercraft yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dan hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik. Hasil tes peserta didik dalam menulis teks deskripsi menggunakan media diorama papercraft menunjukkan nilai rata-rata 85. Hasil pengamatan aktivitas guru dan peserta didik menunjukkan persentase 82%. Keefektifan media diorama papercraft menunjukkan kriteria “sangat baik”. Aspek ketiga yaitu kepraktisan media diorama papercraft yang diperoleh dari angket respon peserta didik. Hasil respon peserta didik menunjukkan rata-rata 2,8 sehingga media diorama papercraft tergolong media yang “memenuhi” kriteria kepraktisan media pembelajaran.   Kata Kunci: Media Pembelajaran, kevalidan, keefektifan, kepraktisan. 
ESTETIKA DALAM NOVEL LONDON LOVE STORY, MAGIC HOUR DAN ILY FROM 38.000 FT KARYA TISA TS (PENDEKATAN ESTETIKA PARKER) NINDI HARIATIN PUTRI, BELLA
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh estetika dalam novel-novel karya Tisa TS tampak pada penggunaan pilihan kata untuk merepresentasikan suasana peristiwa dalam karya sastra menjadi daya tarik tersendiri. Di samping itu, kejelian dalam menampilkan estetika dilakukan dengan berbagai pergulatan batin yang cukup mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis estetika dalam novel London Love Story, Magic Hour dan ILY From 38.000 FT karya Tisa TS dengan pendekatan estetika Parker. Estetika berperan penting bagi pengarang dalam proses kreatif penciptaan karya sastra. Sumber data penelitian iniadalah data tertulis yang berupa novel, Magic Hour dengan tebal 229 halaman, diterbitkan oleh loveable dan penyunting M Kahfie Julianto. London Love Story dengan tebal 189 halaman, diterbitkan oleh loveable dan penyunting M Kahfie Julianto. ILY From 38.000 FT dengan tebal 184 halaman, diterbitkan oleh loveable dan penyunting Fitria dan M Kahfie Julianto. Novel-novel tersebut yang ditulis oleh Tisa TS. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif, dengan menggunakan pendekatan objektif ini, penelitian ini lebih memusatkan pada estetika dalam sebuah karya sastra khususnya novel. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif analisis. Teknik deskriptif analisis dilakukan dengan mendeskripsikan data-data yang ada kemudian disusul dengan analisis. Hasil dari penelitian adalah estetika bentuk dan estetika isi dalam novel London Love Story, Magic Hour, ILY From 38.000 FT karyaTisa TS. Estetika bentuk yang ada berupa, (1) Asas kesatuan organis, (2) asas tema, (3) asas variasi menurut tema, (4) asas keseimbangan, (5) asas perkembangan, (6) asas tata jenjang. Estetika isi pada penelitian ini berfokus pada penggunaan kalimat-kalimat yang memiliki makna tertentu dan menggugah emosi pembaca.   Kata kunci: Estetika, pendekatan estetika Parker.
PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN MATERI HIKAYAT BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURABAYA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MUAZIZAH, RISALATUL
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh saat pengmatan sekolah di SMA Negeri 8 Surabaya diketahui bahwa kurikulum 2013 telah diterapkan di kelas X, tetapi penerapan ini belum maksimal. Siswa masih membutuhkan buku tambahan untuk memelajari materi-materi yang ada dalam buku teks, terutama teks hikayat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengembangan dan kualitas buku suplemen materi hikayat berbasis lingkungan hidup dilihat dari tiga aspek yakni kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dengan model pengembangan Thiagarajan yang disebut 4D dan kemudian diadaptasi menjadi 4P (Pendefinisian, Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran). Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa buku suplemen “Bertualang dengan Hikayat”, dan hasil penelitian ini yakni, 1) proses pengembangan sesuai dengan langkah-langkah model 4P, 2) Buku suplemen dinilai sangat berkualitas oleh tim validasi dan dinilai praktis, serta efektif oleh siswa dan guru saat uji coba di sekolah.   Kata Kunci: Pengembangan, Buku Suplemen, Hikayat, Lingkungan Hidup, Kurikulum 2013.
LEGENDA DI TULUNGAGUNG (KAJIAN STRUKTURALISME CLAUDE LEVI STRAUSS) ASIYAH, NUR
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Folklor merupakan suatu yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang. Sesuatu tersebut dapat berupa lisan  maupun suatu kebiasaan yang disertai gerak isyarat. Folklor dibagi menjadi tiga yakni folklor lisan, setengah lisan dan taklisan. Folklor lisan dapat berupa cerita rakyat seperti mitos dan legenda.  Legenda ialah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh orang yang memiliki cerita tersebut sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan legenda di Tulungagung sebagai sumber data, karena legenda di Tulungagung masih jarang dikaji dengan Strukturalisme Levi Strauss dan peneliti merasa legenda tersebut memiliki kekayaan data penelitian di dalamnya. Fokus penelitian pada penelitian ini ada empat yakni bagaimana miteme, episode, oposisi biner dan nilai keutamaan  dalam legenda di Tulungagung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Strukturalisme Claude Levi Strauss. Kata Kunci: legenda di Tulungagung, Strukturalisme Levi Strauss, Nilai Keutamaan
MITOS-MITOS DI GUNUNG LAWU: ANALISIS STRUKTUR, NILAI BUDAYA, DAN KEPERCAYAAN MIRZA KRISNA GITA PRATIWI KRISNA G P, MIRZA
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Magetan dan Kabupaten Karanganyar adalah satu diantara kabupaten yang berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang memiliki berbagai macam mitos. Satu di antara mitos tersebut ada pada gunung yang ada di kedua daerah tersebut, yaitu Gunung Lawu. Kemistisan dari gunung tersebut telah santer terdengar oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa serta oleh para pendaki. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana struktur “Mitos-Mitos di Gunung Lawu? ; (2) Bagaimana nilai budaya “Mitos-Mitos di Gunung Lawu?” ; (3) Bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap “Mitos-Mitos di Gunung Lawu?. Tujuan peniliti dalam meneliti mitos yang terdapat di Gunung Lawu tersebut adalah (1) Mendeskripsikan struktur “Mitos-Mitos di Gunung Lawu” ; (2) Mendeskripsikan nilai budaya “Mitos-Mitos di Gunung Lawu” ; (3) Mendeskripsikan kepercayaan masyarakat terhadap “Mitos-Mitos di Gunung Lawu”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pertimbangan bahwa data yang dihasilkan berupa data tertulis atau lisan. Dengan mendeskripsikan makna suatu objek atau kejadian yang menjadi bahan penelitian.Penelitian ini lebih mengutamakan data yang diperoleh. Analisis struktur dalam penelitian ini menggunakan analisis struktur 4 tataran Levi Strauss yang berupa (1) tataran geografis, (2) tataran techno-economic, (3) tataran sosiologis, (4) tataran kosmologis. Nilai budaya yang digunakan adalah nilai budaya dari Lantini yang berupa (1) nilai didaktik, (2) nilai etik, dan (3) nilai religiusitas. Sedangkan kepercayaan masyarakat yang terdapat di penelitian ini adalah bahwa masyarakat percaya adanya mitos tersebut dan masih melestarikan serta mematuhi mitos tersebut. Kata kunci: Mitos, Gunung Lawu, Levi Strauss, Nilai budaya, Kepercayaan. 
NOVEL ARUNA DAN LIDAHNYA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK: PERSPEKTIF GASTROCRITICISM DWI ARTIKA, MARETA
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penghadiran makanan dalam karya sastra yang kini tidak hanya digunakan sebagai objek suatu cerita, melainkan sebagai bahan kritik yang sangat mengena. Novel Aruna dan Lidahnya merupakan salah satu novel yang penceritaannya menggunakan latar budaya dan makanan yang sangat kental. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan makanan dan kesenangan (perasaan), (2) menjelaskan makanan dan bricolage (seni), (3) menjelaskan makanan dan nama, (4) makanan dan sejarah dalam novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan kalimat yang terdapat pada sumber data, yakni novel Aruna dan Lidahnya karya laksmi Pamuntjak. Perspektif yang digunakan untuk menganalisis novel adalah perspektif gastrocriticism. Gastrocriticism adalah studi mengenai etika seseorang dalam menghargai suatu makanan. Pada studi gastronomi Ronald Tobin, orang dapat melihat bagaimana cara mencari etika metafora gastronomis yang dikodekan dalam literatur untuk menemukan bahwa pada akhirnya daging telah menjadi kata yang ada bahasa tubuh dalam wacana sastra. Kata Kunci: Sastra, kuliner, dan gastrocriticism
EKRANISASI NOVEL SURGA YANG TA DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA KE FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA KUNT AGUS: KAJIAN ALIH WAHANA ROHMAH, CHOLIFATUR
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia dan film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Kunt Agus yang di dalamnya terdapat proses penambahan, penciutan, dan perubahan bervariasi. Ketiga proses tersebut disebut dengan proses ekranisasi. Ekranisasi sendiri adalah proses pelayarputihan. Jadi sebuah novel dengan bentuk tulisan diubah ke dalam film yang berbentuk gambar dan audio. Penelitian ini merupakan penelitian sastra yang dirancang sebagai penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif dan kajiannya menggunakan kajian alih wahana. Sumber data dalam penelitian adalah novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan. Hasil penelitian menunujukkan tiga pembahasan dalam penelitian ini. Pertama bahwa struktur naratif penceritaan novel Surga Yang Tak Dirndukan mencakup 175 peristiwa, 24 tokoh, 26 latar dan narrator yang maha tahu. Kedua bahwa struktur naratif pencerita film Surga Yang Tak Dirindukan mencakup 69 adegan, 19 tokoh, 24 latar dan narrator sebagai peran utama film. ketiga bahwa proses ekranisasi seperti penciutan peristiwa berjumlah 175 peristiwa menjadi 69 adegan, tokoh yang semula 24 menjadi 19 tokoh, sementara latar yang semula berjumlah 26 menjadi 24 latar. Penambahan yang terjadi dalam ekranisasi berupa 6 peristiwa, 6 tokoh, serta penambahan 7 latar. Perubahan bervariasi yang terjadi berupa perubahan 13 peristiwa, perubahan 6 tokoh, serta perubahan 10 latar. Terjadinya tiga hal tersebut disebabkan karena berubahnya media serta berkurangnya waktu yang digunakan untuk menapilkan kisah novel. Kata kunci: alih wahana, ekranisasi, stuktur naratif

Page 4 of 37 | Total Record : 369