Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi"
:
10 Documents
clear
Konstruksi sosial tradisi Pesta Baratan Yayasan Lembayung Jepara
Lestari, Khilma Ayu;
Astutik, Dwi;
Purwanto, Danang
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.64819
Penelitian mendeskripsikan konstruksi sosial tradisi Pesta Baratan di Yayasan Lembayung, Kalinyamatan, Jepara. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus berbasis teori Konstruksi Sosial dari Berger dan Luckman, Pesta Baratan yang merupakan tradisi lokal asli Jepara merupakan hasil konstruksi sosial dengan Yayasan Lembayung. Lembaga ini berperan dari mulai proses pembentukannya hingga pelestariannya. Momen Eksternalisasi dimulai dari adanya stock of knowledge tradisi baratan serta adanya penyesuaian dengan kondisi sosial kultural dan keagamaan masyarakat sekitar. Objektivasi terjadi ketika masyarakat dapat menerima Pesta Baratan sebagai realitas objektif melalui tahap habitualisasi dan legitimasi. Momen internalisasi terjadi ketika masyarakat memiliki pemaknaan baru terhadap Pesta Baratan. Yayasan Lembayung berperan penting di dalam tahap sosialisasi dan pelestarian Pesta Baratan di Jepara.The research describes the social construction of the Baratan Festival tradition at the Lembayung Foundation, Kalinyamatan, Jepara. Using a descriptive qualitative method with a case study approach based on Berger and Luckman's Social Construction theory, the Baratan Festival, which is a local tradition native to Jepara, is the result of social construction with the Lembayung Foundation. This institution plays a role from the process of its formation to its preservation. The moment of externalization starts with the stock of knowledge of western traditions and adjustments to the socio-cultural and religious conditions of the surrounding community. Objectivation occurs when society can accept the Baratan Party as an objective reality through the stages of habitualization and legitimation. The moment of internalization occurs when people have a new meaning for the Baratan Party. The Lembayung Foundation plays an important role in the socialization and preservation stages of the Baratan Festival in Jepara.
Resiko dan dampak sosial judi dan pinjaman online pada remaja
Rohmah, Yusriyyatur;
Khodijah, K
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.66871
Penelitian mengeksplorasi tren judi online dan pinjaman online pada kelompok remaja dengan mendalam pendorong dan resiko serta dampak sosial yang ditimbulkannya. Judli online termasuk yang dilarang di Indonesia mempertimbangkan berbagai dampak dan resiko sosialnya. Dengan melakukan kajian literatur yang relevan, beberapa aspek terkait pendorong, resiko dan dampak sosial judi online dan pinjaman online dieksplorasi dan didalami dengan seksama. Hasilnya, penelitian menyetakan bahwa faktor penyebab dari judi online dan juga pinjaman online yang mayoritas berasal dari iklan-iklan yang ada di sebuah situs Internet ataupun media sosial. Dengan masih rendahnya pemahaman remaja tentang judi online ini, mereka menjadi kelompok yang sangat rentan mengalami dampak sosial pabila terjerat di dalamnya.The research explores the trend of online gambling and online loans among teenagers in depth on the drivers, risks and social impacts it causes. Online gambling is prohibited in Indonesia considering the various social impacts and risks. By conducting a review of relevant literature, several aspects related to the drivers, risks and social impacts of online gambling are explored and studied carefully. As a result, research states that the majority of factors causing online gambling and online loans come from advertisements on internet sites or social media. With teenagers' low level of understanding about online gambling, they are a group that is very vulnerable to experiencing social impacts if they are entangled in it.
Pendidikan seks dan kesehatan repoduksi di Lapas khusus anak Gunung Kidul, Yogyakarta
Lianita, Erika Indah Mey;
Syahrul, S;
Wardana, Amika
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.66243
Pendidikan Seks da Kesehatan reproduksi sangat penting dan khususnya bagi kelompok remaja rentan. Pandangan ini mendorong Youth Forum Gunung Kidul menyelenggarakan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi kepada remaja Lembaga Pemasyarakatn Khusus Anak (LPKA) Kelas II Gunung Kidul, Yogyakarta. Dengan melakukan wawancara kualitatif melibatkan pengurus dan sukarelawan Youth Forum, Penelitian mendalami dan mendokumentasikan program dan kegiatan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi bagi anak binaan LPKA Kelas II Gunung Kidul Yogyakarta. Hasil enelitian menunjukan bahwa 1) Youth Forum Gunung Kidul berperan sebagai Agen Sosialisasi 2) Youth Forum sebagai Media Komunikasi Stakeholder 3) Youth Forum sebagai pendamping Andik Pas 4) Youth Forum memberikan pedoman kepada Andik Pas 5) Youth Forum meningkatkan keterampilan sukarelawan bekerja dengan remaja-remaja rentan dengan penuh perhatian. Sex education and reproductive health are very important, especially for vulnerable groups of teenagers. This view prompted the Gunung Kidul Youth Forum to organize sex and reproductive health education for teenagers at the Class II Special Children's Correctional Institution (LPKA) Gunung Kidul, Yogyakarta. By conducting qualitative interviews involving Youth Forum administrators and volunteers, the research explored and documented sex education and reproductive health programs and activities for children assisted by LPKA Class II Gunung Kidul Yogyakarta. The research results show that 1) the Gunung Kidul Youth Forum acts as a Socialization Agent 2) the Youth Forum as a Communication Media for Stakeholders 3) the Youth Forum as a companion for Andik Pas 4) the Youth Forum provides guidance to Andik Pas 5) the Youth Forum improves the skills of volunteers working with teenagers vulnerable teenagers with great care.
Wisata budaya dan kuliner pasar keramat Pacet di media sosial
Rohma, Nur Faizatur
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.67867
Penelitian menelaah pasar keramat Pacet, yang merupakan salah satu pasar tradisional di Jawa Timur, beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menjaga kelestarian wisata budaya dan kuliner tradisionalnya. Media sosial berperan dan digunakan sebagai sarana promosi untuk menarik minat pengunjung dan meningkatkan kesejahteraan para pedagang. Dengen pendekatan kualitatif berdasar data dari wawancara, observasi dan dokumentasi, penelitian mengungkap proses pelestarian pasar keramat Pacet. Hasil penelitian menyatakan bahwa 1) pasar keramat memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang bisa menjadi daya tarik wisata dan 2) media sosial menjadi salah satu faktor penting dalam mempromosikan wisata budaya dan kuliner tradisional yang cukup efektif dan menyasar banyak audien.The research examines the Pacet sacred market, which is one of the traditional markets in East Java, adapting to the times and preserving its cultural tourism and traditional culinary delights. Social media plays a role and is used as a promotional tool to attract visitor interest and improve the welfare of traders. Using a qualitative approach based on data from interviews, observation and documentation, the research reveals the process of preserving Pacet's sacred market. The research results state that 1) sacred markets have their own characteristics and uniqueness which can become a tourist attraction and 2) social media is an important factor in promoting traditional cultural and culinary tourism which is quite effective and targets many audiences.
Teman sebaya dan resiliensi korban perundungan siswa SMA di Bandung
Nabila, Listiana Salsa;
Malihah, Elly;
Supriyono, S
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.68245
Perundungan merupapakan isu yang signifikan di kalangan remaja dan memiliki dampak sangat serius di berbagai aspek kehidupan. Bertahan dan bangkit dari tekanan masalah, individu memerlukan resiliensi sebagai kekuatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menyelidiki tingkat pemahaman resiliensi siswa SMA korban perundungan. Penelitian ini dilakukan kepada 389 siswa SMA di Kota Bandung. Teknik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif. Kesimpulannya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teman sebaya memiliki pengaruh sebesar 37.8% terhadap tingkat pemahaman resiliensi remaja. Berdasarkan pada aspek pembentuk resiliensi dalam diri individu, aspek "I Am" memiliki tingkat pemahaman yang tinggi. Hasil yang tinggi juga dipengaruhi oleh dukungan sosial yang diterima, salah satunya dari teman sebaya. Dengan demikian, dapat tergambarkan bahwa remaja yang pernah mengalami perundungan mampu bangkit dan menghadapi tantangan hidup dengan tingkat resiliensi yang tinggi.Bullying is a significant issue among teenagers and has a very serious impact on various aspects of life. To survive and rise from the pressure of problems, individuals need resilience as a strength. This research uses a quantitative approach to investigate the level of understanding of resilience in high school students who are victims of bullying. This research was conducted on 389 high school students in Bandung City. Data processing techniques are carried out using descriptive statistical data analysis. In conclusion, the results of this study show that peers have an influence of 37.8% on the level of understanding of adolescent resilience. Based on the aspects that form resilience in individuals, the "I Am" aspect has a high level of understanding. High results are also influenced by the social support received, one of which is from peers. Thus, it can be illustrated that teenagers who have experienced bullying are able to rise up and face life's challenges with a high level of resilience.
Kekerasan fisik dalam pacaran remaja
Surya, Muhamad Satria Hady;
Ikhwansyah, Muhammad Haikal;
Armanto, Rajendra Gavin
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.69110
Penelitian mengeksplorasi kajian literatur tentang kekerasan fisik dalam hubungan pacaran remaja. Selama ini terdapat kesenjangan pemahaman tentang faktor-faktor pemicu dan dampak kekerasan fisik dalam konteks remaja khususnya pacaran. Kontribusi utama adalah pemahaman mendalam terhadap aspek sosial dan psikologis kekerasan fisik, serta eksplorasi hubungan dengan faktor kontekstual. Kekerasan fisik dalam hubungan pacaran itu memiliki bentuk kekerasan yang beragam dari mulai pukulan dan ancaman yang muncul sebagai dampak negatif yang kompleks dan multidimensional. Hal hal tersebut juga terjadi karena adanya faktor penyebab seperti pengalaman sebelumnya, tekanan teman sebaya, pengaruh alkohol, dan ketidaksehatan lingkungan keluarga.The research explores literature reviews about physical violence in teenage dating relationships. So far, there has been a gap in understanding about the trigger factors and impacts of physical violence in the context of teenagers, especially dating. The main contribution is an in-depth understanding of the social and psychological aspects of physical violence, as well as an exploration of the relationship with contextual factors. Physical violence in dating relationships has various forms of violence ranging from punches and threats which appear as complex and multidimensional negative impacts. This also occurs due to causal factors such as previous experiences, peer pressure, the influence of alcohol, and an unhealthy family environment.
Perempuan dan budaya kemiskinan penerima Program Keluarga Harapan
Sari, Rosnida;
Solikah, Mar'atus
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.64425
Penelitian ini mengkaji budaya kemiskinan pada perempuan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Mronjo dengan menggunakan analisis Teori Budaya Kemiskinan dari Oscar Lewis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat data sekunder diperoleh dari internet dan buku serta data primer diperoleh melalui observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data, sedangkan analisis data mengacu pada analisis data menurut Miles dan Huberman. Wujud budaya kemiskinannya yaitu budaya ketergantungan terhadap bantuan sosial PKH, berutang, budaya anak harus membantu orang tua, istri sebagai pendukung utama perekonomian keluarga, dan pola pikir menerima kemiskinan sebagai takdir.This research examines the culture of poverty among women who receive the Family Hope Program (PKH) in Mronjo Village using Oscar Lewis's Cultural Theory of Poverty analysis. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach, determining informants using a purposive sampling technique. There is secondary data obtained from the internet and books and primary data obtained through observation, semi-structured interviews and documentation. Data validity uses data triangulation techniques, while data analysis refers to data analysis according to Miles and Huberman. The forms of the culture of poverty are the culture of dependence on PKH social assistance, debt, the culture of children having to help their parents, the wife as the main supporter of the family economy, and the mindset of accepting poverty as destiny.
Cancel culture pelaku pelecehan seksual di media sosial
Hasna, Asyifa Amalia;
Hendratomo, Grendi
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.60990
Penelitian mengivestigasi cancel culture pelaku pelecehan seksual di media sosial sebagai salah satu respon terhadap penanganan kasus pelecehan seksual di Indonesia yang belum maksimal. Dengan keterbatasan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang perilaku jahat dan juga tentang cancel culture, sehingga masih pro-kontra marak dalam masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan cancel culture dimaknai sebagai bentuk boikot dan pemberhentian karir seseorang karena dianggap melanggar nilai dan norma masyarakat dan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terkait isu pelecehan seksual. Namun terdapat relasi kuasa oleh pelaku pelecehan seksual yang memiliki status sosial tinggi sehingga mempengaruhi dampak maupun keberhasilan dari cancel culture itu sendiri. Gerakan cancel culture belum sepenuhnya efektif diberlakukan untuk melawan pelecehan seksual karena khalayak tidak sepenuhnya memahami cancel culture dan masih kuatnya budaya patriakhi dalam masyarakat Indonesia. Research investigates the cancel culture of sexual harassment perpetrators on social media as a response to the inadequate handling of sexual harassment cases in Indonesia. With limited public understanding and knowledge about evil behavior and also about cancel culture, pros and cons are still widespread in society. The research results show that cancel culture is interpreted as a form of boycott and termination of a person's career because it is deemed to violate societal values and norms and increases awareness and vigilance regarding the issue of sexual harassment. However, there are power relations between perpetrators of sexual harassment who have high social status, which influences the impact and success of cancel culture itself. The cancel culture movement has not been fully effective in fighting sexual harassment because the public does not fully understand cancel culture and the strong patriarchal culture in Indonesian society.
Nongkrong dalam perspektif Dramaturgi Erving Goffman
Iqbal, Muhammad Falih;
Handoyo, Pambudi;
Harianto, Sugeng
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.65282
Pelajar di Surabaya nongkrong di kafe dan restoran tidak hanya untuk mengkonsumsi produk yang ditawarkan tetapi juga untuk membentuk makna dan simbol yang memaknai identitas sosialnya. Penelitian ini menjelaskan tentang nongkrong dalam perspektif Dramaturgi Erving Goffman. Dengan melakukan wawancara terhadap mahasiswa di Surabaya, penelitian ini merumuskan beberapa temuan penting mengenai nongkrong di kafe atau restoran yang dilakukan mahasiswa. Hasil penelitian menyebutkan bahwa mahasiswa Kota Surabaya menghabiskan waktu nongkrong 2-4 kali dalam seminggu di kafe dan restoran mewah. Budaya nongkrong di kalangan pelajar Kota Surabaya terlihat dari rangkaian sandiwara dramatis yang ditampilkan di atas panggung di depan media sosial. Serangkaian sandiwara dalam bentuk postingan media sosial dilakukan untuk mengaktualisasikan diri, merepresentasikan kemewahan, meningkatkan gengsi, dan mengikuti tren masa kini.Students in Surabaya hang out in cafes and restaurants not only to consume the products offered but also to form meanings and symbols that interpret their social identity. This research explains hanging out from Erving Goffman's Dramaturgical perspective. By conducting interviews involving students in Surabaya, the research formulated several important findings regarding hanging out in cafes or restaurants by students. The results of the research state that Surabaya City students spend time hanging out 2-4 times a week in luxury cafes and restaurants. The culture of hanging out among Surabaya City students is seen as a series of dramatic plays performed on the stage in front of social media. A series of skits in the form of social media posts are carried out to actualize oneself, represent luxury, increase one's prestige and follow current trends.
Strategi bertahan hidup petani subsisten pasca erupsi Gunung Semeru
Arifiyanti, Jati;
Nursafitri, Dina
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.64623
Penelitian mendeskripsikan strategi bertahan hidup petani subsisten pasca erupsi Gunung Semeru tahun 2021 di Relokasi Sumbermujur Lumajang, Jawa Timur. Para petani menghadapi permasalahan yang sangat kompleks karena perubahan ekosistem dan rusaknya fasilitas-fasilitas pendukung di wilayahanya. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara dan observasi bersama para petani subsisten, kajian mendokumentasikan berbagai strategi bertahan hidup yang mereka tempuh dalam beberapa waktu pasca bencana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki strategi yang berbeda-beda dalam strategi bertahan hidupnya. Pertama, petani melakukan strategi menghemat dengan mengurangi pengeluaran pada pangan dan memilih makanan yang mutunya lebih rendah. Kedua, petani melakukan alternatif subsisten dengan mencari pekerjaan sampingan agar dapat menambah penghasilan. Ketiga, petani memanfaatkan jaringan sosial dalam mencari pekerjaan, meminta bantuan dan memanfaatkan hubungan patron klien.The research describes the survival strategies of subsistence farmers after the eruption of Mount Semeru in 2021 in the Sumbermujur Lumajang Relocation, East Java. Farmers face very complex problems due to changes in the ecosystem and damage to supporting facilities in their area. Using qualitative methods through interviews and observations with subsistence farmers, the study documents the various survival strategies they adopted during the post-disaster period. The results of this research show that each farmer has a different strategy in their survival strategy. First, farmers implement a savings strategy by reducing spending on food and choosing food of lower quality. Second, farmers use alternative subsistence by looking for side jobs to increase their income. Third, farmers utilize social networks to find work, ask for help and utilize patron-client relationships.