cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran MIPA
ISSN : 14120917     EISSN : 24433616     DOI : -
Core Subject :
Journal of Mathematics and Science Teaching or Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) was founded in 1993 and published qualitative and or quantitative research concerning mathematics and science teaching. JPMIPA is published by Faculty of Mathematics and Science Education Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA-UPI) in association with Indonesian Society for Science Educators (JPII), twice a year in April and October with 16 articles per number or 32 articles per year.
Arjuna Subject : -
Articles 420 Documents
PENGEMBANGAN MODEL COMPUTER-BASED E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIGH ORDER MATHEMATICAL THINKING SISWA SMA Dahlan, Jarnawi Afgani; Kusumah, Yaya Sukjaya; Sutarno, Heri
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 16, No 2 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 2, 2011
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v16i2.36011

Abstract

The focus of this research is on the development of mathematics teaching and learning activity which is based on the application of computer software. The aim of research is as follows : 1) to identify some mathematics topics which feasible to be presented by computer-based e-learning, 2) design, develop, and implement computer-based e-learning on mathematics, and 3) analyze the impact of computer-based e-learning in the enhancement of SMA students’ high order mathematical thinking. All activity in this research achieved in 2 phases. In the first phase, the following activities are conducted: analysis theoretically topics which are difficult to be delivered by conventional methods, need too many repetitions, need high accuracy, need high speed process, and can be presented more interestingly. In the second phase, the following activities are conducted: designing, developing, and implementing a number of teaching and research instruments; implementing computer-based elearning on mathematics for SMA students’, and analyzing the impact of computer-based e-learning in the enhancement of SMA students’ high- order mathematical thinking.
UPAYA MENGAKTIFKAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LESSON STUDY (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMPN I Jatinangor dengan Topik Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar Suku Sejenis dan Bukan Sejenis) Rahayu, Endang Sri; Juandi, Dadang; Puspita, Entit
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 8, No 1 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 1, 2006
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i1.35151

Abstract

Salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan melalui penerapan model pembinaan propesi guru yang dikenal dengan nama “Lesson Study”. Kegiatan Lesson Study dilakukan dalam tiga tahapan yaitu Plan (perencanaan), Do (pelaksanaan) dan  See (repleksi) yang dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan. Dengan menggunakan  instrumen penelitian berupa Lembar Observasi dan Lembar Kerja Siswa dengan topik penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar suku sejenis dan bukan sejenis, penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas VII  SMPN I Jatinangor, observasi kelas dilakukan oleh 26 guru matematik pada hari Rabu tanggal 22 Desember 2006 bertepatan dengan Implementasi putaran pertama kegiatan Lesson Study. Dari hasil analisis lembar observasi pembelajaran terungkap bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat memotivasi setiap anggota kelompok untuk bekerja sama secara bertanggung jawab mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS. Nilai tugas matematik pada LKS yang diperoleh masing-masing kelompok berkategori tinggi, menunjukkan bahwa kegiatan`berdiskusi kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah  lebih memotivasi anak dalam menemukan solusi yang lebih baik. Hal-hal penting yang diperoleh guru sebagai observer dari kegiatan lesson study ini adalah adanya penambahan pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; memilih media pembelajaran sederhana dan menyusun yang LKS dapat memotivasi dan membantu siswa bermatematika secara aktif; cara guru memberikan motivasi pada siswa; dan cara menjalin hubungan yang baik antara guru dengan siswa.
THE EFFECT OF FLAP POSTER ON STUDENTS’ CREATIVITY IN LEARNING HUMAN RESPIRATORY SYSTEM Rahmawati, Juwita; Solihin, Hayat; Rusyati, Lilit
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 20, No 2 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 2, 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.36237

Abstract

ABSTRACTThis descriptive research investigated the influence of the flap poster on students’ creativity in studying human respiratory system. Samples were 34 eight grade students in one of Private International Schools in Bogor, in which they were divided into experimental or control class, 17 students for each class. Qualitative data were obtained by using rubric and questionnaire. Results showed that experimental class students’ creativity was higher than control class students, in which this indicates that flap poster can facilitate students in developing their creativity. Furthermore, results also indicated that when the flap poster was implemented in learning Human Respiratory concept, experimental class achieved better results in every creativity dimension compared to control class.ABSTRAKPenelitian deskriptif ini menyelidiki pengaruh penggunaan flap poster terhadap kreativitas siswa dalam mempelajari materi Sistem Pernapasan Manusia. Sampel adalah 34 siswa kelas delapan di salah satu sekolah swasta internasional yang ada di Bogor. Siswa kemudian dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol dengan 17 siswa untuk masing-masing kelas. Data kualitatif diperoleh dengan menggunakan rubrik dan kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa siswa di kelas eksperimen memiliki kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, dan ini mengindikasikan bahwa flap poster dapat memfasilitasi siswa dalam mengembangkan kreativitasnya. Selain itu, hasil juga mengindikasikan bahwa ketika flap foster diimplementasikan dalam mempelajari konsep Pernapasan Manusia, kelas eksperimen meraih hasil yang lebih baik dalam semua dimensi kreativitas dibandingkan dengan kelas kontrol.
PENGGUNAAN MULTIMEDIA PADA PEMBELAJARAN TEORI BOTANI PHANEROGAMAE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Sriyati, Siti
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 4, No 1 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 1, 2003
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v4i1.35620

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah teori Botani Phanerogamae dan memberikan alternatif lain pembelajaran teori Botani Phanerogamae sehingga lebih bervariasi. Hipotesis penelitian ini adalah: penggunaan multimedia pada pembelajaran teori Botani Phanerogamae dapat meningkatkan hasil belajar bila 75% mahasiswa memperoleh nilai di atas 60. Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi Biologi angkatan 2003 yang sedang mengikuti mata kuliah Botani Phanerogamae. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pra eksperimental dengan desain one shot case study. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal ujian akhir semester (UAS) yang terdiri dari soal-soal pilihan ganda yang melatih berpikir tingkat tinggi. Berdasarkan analisis uji z dengan kriteria belajar tuntas, ternyata penggunaan multimedia pada pembelajaran Botani Phanerogamae belum dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa, karena mahasiswa yang mendapat nilai di atas 60 kurang dari 75%. Tetapi apabila dilihat dari nilai rata-rata ujian tengah semester (UTS) sebelum diterapkan multimedia dan nilai rata-rata UAS, terjadi peningkatan hasil belajar yaitu dari 53,1 menjadi 62,7. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan multimedia meningkatkan hasil belajar mahasiswa walaupun belum memenuhi kriteria belajar tuntas.
PENERAPAN PENDEKATAN CONCRETE-REPRESENTATIONAL-ABSTRACT (CRA) BERBASIS INTUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALOGI MATEMATIS SISWA SMP Azmi, Memen Permata
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 21, No 1 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 1, 2016
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v21i1.36249

Abstract

ABSTRAKPada penelitian ini pendekatan Concrete-Representational-Abstract (CRA) berbasis intuisi diterapkan untuk menyelidiki kemampuan analogi matematis siswa. Sampel penelitian adalah 66 siswa sekolah menengah pertama di Kabupaten Kampar-Riau. Siswa dibagi menjadi kelas CRA berbasis intuisi atau kelas Pembelajaran Kon-vensional (CL). Siswa juga dikelompokkan berdasarkan kemampuan awal matematis atau Early Mathematical Ability (EMA) menjadi kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen penelitian adalah tes harian dan tes kemampuan analogi matematis. Hasil menunjukkan bahwa kemampuan analogi siswa yang menggunakan pendekatan CRA berbasis intuisi lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan CL. Hasil ini berlaku bagi kelompok EMA sedang dan rendah, tetapi untuk EMA tinggi, peningkatan pada siswa yang menggunakan CRA berbasis intuisi justru tidak lebih baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa meskipun CRA berbasis intuisi mempengaruhi kemampuan analogi matematis, efek yang dihasilkan mungkin berbeda berdasarkan tingkat EMA.ABSTRACTIn this study, intuition based Concrete-Representational-Abstract (CRA) approach was implemented to investigate students’ mathematical analogy ability. Samples were 66 junior high school students in Kampar Regency-Riau, in which they were divided into intuition based-CRA class or Conventional Learning (CL) class. Students were also classified based on their early Mathematical Ability (EMA) into high, medium, and low EMA level. The instruments of this study were daily test and mathematical analogy ability test. Result suggested that mathematical analogy ability of students who used intuition based-CRA approach was better than students who used CL. This result applied to low and medium EMA level but for high EMA level, the enhancement in students who used intuition based-CRA was not better. Therefore, it can be concluded that even though intuition based-CRA affected mathematical analogy ability, this effect might vary among different EMA level.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GEOMETRI SISWA SMP DI KOTA BANDA ACEH M. Ikhsan
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 2 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 2, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i2.36072

Abstract

ABSTRAKPenguasaan siswa terhadap materi geometri hingga saat ini masih rendah sehingga masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geometri. Salah satu faktor penyebab rendahnya penguasaan siswa adalah faktor pembelajaran. Pembelajaran geometri secara konvensional tidak mempertimbangkan perbedaan kemampuan siswa dalam geometri. Oleh karena itu, untuk memandu pengajaran geometri, perlu dikembangkan sebuah model pembelajaran berbasis teori van Hiele yang dapat melayani kebutuhan semua siswa yang bervariasi dalam kemampuan geometrinya. Pengembangan model pembelajaran pada penelitian ini mengacu pada pada model umum masalah pendidikan dari Plomp, yang meliputi: fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi, fase tes, evaluasi dan revisi, dan fase implementasi. Pada penelitian ini, pengembangan hanya sampai pada fase keempat. Berdasarkan hasil pengembangan, diperoleh model pembelajaran berbasis teori van Hiele beserta perangkatnya yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan, efektif, sehingga model ini merupakan model pembelajaran yang memiliki kualitas baik. Sintak model pembelajaran ini meliputi: orientasi pembelajaran, diskusi kelompok, diskusi kelas, integrasi, dan evaluasi.ABSTRACTNowadays, students’ proficiency in geometry is still not sufficient; therefore, many students experience difficulties in learning geometry. One of factors that contribute to the students’ low proficiency is learning factor. A conventional learning of geometry does not take the differences of students’ ability in geometry into account. Thus, to conduct geometry lessons, it is essential to develop a van Hiele-based learning model that can serve different ranges of students’ need for their geometry competence. The development of learning model in this research refers to the general model of education matters by Plomp, which include several phases: initial investigation, designing, realization, testing, evaluation and revision, and implementation. In this research, the development was only until the fourth phase. According to the results, a valid, practical and effective van Hielebased learning model and its instruments has been developed; therefore, this model is considered as having a good quality. The steps of the learning model consist of: learning orientation, group discussion, integration, and evaluation.
PERANAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KPS SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI KEGIATAN “PILOTING” DI SMA Sriyati, Siti
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 5, No 2 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 2, 2004
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v5i2.35653

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains (KPS) siswa melalui pembelajaran berbasis kerja ilmiah pada konsep Ekosistem yang dilaksanakan pada kegiatan piloting di SMA. Kegiatan piloting adalah kegiatan kerjasama antara FPMIPA UPI dengan pihak JICA melalui  Project IMSTEP JICA yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran MIPA di sekolah. Penelitian dilaksanakan di dua sekolah yang berlokasi di Kota Bandung dan Lembang masing-masing satu kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Adapun materi Ekosistem yang pilih pada penelitian ini terdiri dari materi Aksi Interaksi dan Pencemaran Air. Instrumen penelitian meliputi: lembar observasi kinerja siswa pada waktu praktikum, soal-soal KPS dan angket siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada praktikum aksi interaksi dan pencemaran air kemampuan siswa dalam melaksanakan semua tahapan percobaan secara umum sudah baik, kelemahan masih terjadi pada kemampuan mengendalikan variabel penentu keberhasilan percobaan. Akan tetapi pada percobaan Pencemaran air kemampuan mengendalikan variabel ini mengalami peningkatan. Kemampuan KPS siswa secara umum menunjukkan perbedaan secara signifikan dari pretest ke posttest. Dari angket siswa diketahui bahwa telah terjadi perubahan metode guru mengajar dari yang biasa ceramah dan demonstrasi menjadi sering praktikum pada semester ini. Dan siswa merasa bahwa metode praktikum berpengaruh baik terhadap pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa.
HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PENALARAN ILMIAH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 10 PALEMBANG Setioningrum, Putri
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 26, No 2 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 2, 2021
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v26i2.35809

Abstract

The purpose of this research was to find out the relation between critical thinking abilities and scientific abilities of the students at senior high school 10 Palembang. The method used in this research is correlation with random sampling techniques. The research sample consisted of 69 students of class XI MIA. The reserarh data was taken with instrument questions of critical thinking abilities collection techniques and Lawson’s Classroom Test of Scientific Reasoning (LCTSR) for scientific reasoning questions which were distributed via google form. The result of the research showed that the critical thinking abilities of students were in the poor category with an average value of 43,30 and majority of the students’s scientific reasoning abilities were at the level operational concrete with a percentage of 88,41%. The result of the correlation test between critical thinking abilities and scientific reasoning abilities of the students showed a positive correlation with low interpretation namely the correlation coefficient of 0,250.Keywords: Correlation, Critical Thinking Abilities, Scientific Reasoning Abilities.
KEMAMPUAN DEDUKSI MATEMATIKA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNPAS (STUDI KASUS UNTUK TAHAP BERPIKIR DEDUKSI GEOMETRI DARI VAN HIELE) Darta, Darta
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i1.36112

Abstract

ABSTRAKTujuan pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa mampu memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan berkomunikasi matematika, serta bersikap positif terhadap matematika. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui berapa persenkah mahasiswa tingkat pertama Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNPAS yang telah memahami tahap berpikir deduktif geometri Van Hiele. Selain itu untuk mengetahui apakah tahap deduktif geometri Van Hiele telah dipahami oleh mahasiswa tingkat pertama Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNPAS. Metode studi kasus ini adalah deskriptif. Subjek studi adalah mahasiswa semester pertama Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNPAS Bandung, tahun akademik 2012/2013, berjumah 40 orang, yang diambil secara acak dari 105 orang mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat pertama semester awal Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNPAS belum memahami tahap berpikir deduktif geometri Van Hiele. Hal ini ditunjukkan dari jawaban terhadap instrumen yang harus dibuktikan secara deduktif, yang belum dijawab dengan benar oleh kebanyakan mahasiswa. Terdapat konsistensi yang sama antara penelitian Driscoll dengan studi kasus yang dilakukan di mahasiswa tingkat pertama semester awal, yaitu untuk tahap keakuratan dari tahap berpikir geometri Van Hiele tidak dipahami oleh mahasiswa.ABSTRACTThe goal of mathematic in school is helping students to be able to solve problems, to do reasoning, and to communicate mathematics, as well as to behave a positive attitude towards mathematics. The purpose of this case study is to determine what percentage of first year students of Mathematics Faculty of Teacher Education Program that have already understood deductive reasoning to understand the stages of the Van Hiele geometry. In addition to knowing whether the deductive phase of the Van Hiele geometry has been understood by first year students of Mathematics Faculty of Teacher Education Program UNPAS. The case study method was descriptive. Subject of study was the first semester students of Mathematics Education Study Program Guidance and Counseling of UNPAS Bandung, academic year 2012/2013. There were 40 students who involoved in this research. The results showed that the freshman first semester in Mathematics Education Study Program Guidance and Counseling Unpas not understand the stages of deductive reasoning geometry Van Hiele. It is shown from the answer to the instrument that must be proven deductively, which has not been answered correctly by most students. There is a similar consistency between studies Driscoll with a case study conducted at the beginning of the semester freshman, namely from stage to stage the accuracy of the Van Hiele geometry thinking is not understood by the students.
UPAYA MENGAKTIFKAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LESSON STUDY Endang Sri Rahayu; Dadang Juandi; Entit Puspita
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 9, No 1 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 1, 2007
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v9i1.35724

Abstract

Salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan melalui penerapan model pembinaan propesi guru yang dikenal dengan nama "Lesson Study". Kegiatan Lesson Study dilakukan dalam tiga tahapan yaitu Plan (perencanaan), Do (pelaksanaan) dan See (repleksi) yang dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan. Dengan menggunakan instrumen penelitian berupa Lembar Observasi dan Lembar Kerja Siswa dengan topik penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar suku sejenis dan bukan sejenis, penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas VII SMPN I Jatinangor, observasi kelas dilakukan oleh 25 guru matematik pada hari Rabu tanggal 22 Desember 2006 bertepatan dengan Implementasi putaran pertama kegiatan Lesson Study. Dari hasil analisis lembar observasi pembelajaran terungkap bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat memotivasi setiap anggota kelompok untuk bekerja sama secara bertanggung jawab mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS. Nilai tugas matematik pada LKS yang diperoleh masing-masing kelompok berkategori tinggi, menunjukkan bahwa kegiatan'berdiskusi kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah lebih memotivasi anak dalam menemukan solusi yang lebih baik. Hal-hal penting yang diperoleh guru sebagai observer dari kegiatan lesson study ini adalah adanya penambahan pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; memilih media pembelajaran sederhana dan menyusun yang LKS dapat memotivasi dan membantu siswa bermatematika secara aktif; cara guru memberikan motivasi pada siswa; dan cara menjalin hubungan yang baik antara guru dengan siswa.

Filter by Year

1993 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 30, No 2 (2025): JPMIPA Volume 30, Issue 2, 2025 Vol 27, No 2 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 2, 2022 Vol 27, No 1 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 1, 2022 Vol 26, No 2 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 2, 2021 Vol 26, No 1 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 1, 2021 Vol 17, No 2 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 2, 2012 Vol 25, No 2 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 2, 2020 Vol 25, No 1 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 1, 2020 Vol 25, No 2 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2020 Vol 25, No 1 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2020 Vol 24, No 2 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 2, 2019 Vol 24, No 1 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 1, 2019 Vol 24, No 1 (2019): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2019 Vol 23, No 2 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 2, 2018 Vol 23, No 1 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 1, 2018 Vol 23, No 2 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2018 Vol 23, No 1 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2018 Vol 22, No 2 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 2, 2017 Vol 22, No 1 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 1, 2017 Vol 22, No 2 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2017 Vol 22, No 1 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2017 Vol 21, No 2 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 2, 2016 Vol 21, No 1 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 1, 2016 Vol 20, No 2 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 2, 2015 Vol 20, No 1 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 1, 2015 Vol 19, No 2 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 2, 2014 Vol 19, No 1 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 1, 2014 Vol 18, No 2 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 2, 2013 Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013 Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012 Vol 16, No 2 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 2, 2011 Vol 16, No 1 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 1, 2011 Vol 15, No 2 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 2, 2010 Vol 15, No 1 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 1, 2010 Vol 14, No 2 (2009): JPMIPA: Volume 14, Issue 2, 2009 Vol 13, No 1 (2009): JPMIPA: Volume 13, Issue 1, 2009 Vol 12, No 2 (2008): JPMIPA: Volume 12, Issue 2, 2008 Vol 11, No 1 (2008): JPMIPA: Volume 11, Issue 1, 2008 Vol 9, No 2 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 2, 2007 Vol 9, No 1 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 1, 2007 Vol 8, No 2 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 2, 2006 Vol 8, No 1 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 1, 2006 Vol 6, No 2 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 2, 2005 Vol 6, No 1 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 1, 2005 Vol 5, No 2 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 2, 2004 Vol 5, No 1 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 1, 2004 Vol 4, No 2 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 2, 2003 Vol 4, No 1 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 1, 2003 Vol 3, No 1 (2002): JPMIPA: Volume 3, Issue 1, 2002 Vol 2, No 2 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 2, 2001 Vol 2, No 1 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 1, 2001 Vol 1, No 1 (1993): JPMIPA: Volume 1, 1993 More Issue