cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran MIPA
ISSN : 14120917     EISSN : 24433616     DOI : -
Core Subject :
Journal of Mathematics and Science Teaching or Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) was founded in 1993 and published qualitative and or quantitative research concerning mathematics and science teaching. JPMIPA is published by Faculty of Mathematics and Science Education Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA-UPI) in association with Indonesian Society for Science Educators (JPII), twice a year in April and October with 16 articles per number or 32 articles per year.
Arjuna Subject : -
Articles 420 Documents
PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PEMBIASAN CAHAYA PADA SISWA KELAS 8 Susianna, Nancy; Hutani, Emilia
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i1.36124

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1). nilai rata-rata normalisasi gain (N-Gain) penguasaan konsep pembiasan cahaya yang menggunakan media alat peraga, multimedia interaktif, dan media papan tulis, dan (2). ada tidaknya perbedaan rata-rata N-Gain antara kelas yang menggunakan media alat peraga, multimedia interaktif dan media papan tulis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SMP Swasta di Tangerang kelas 8. Hasil penelitian adalah: (1). nilai rata-rata N-Gain pada kelas yang menggunakan media alat peraga mempunyai kriteria tinggi yaitu sebesar 0,900; pada kelas yang menggunakan multimedia interaktif mempunyai kriteria tinggi yaitu sebesar 0,902; pada kelas yang yang menggunakan media papan tulis mempunyai kriteria tinggi yaitu sebesar 0,767, dan (2). tidak ada perbedaan rata-rata N-Gain antara kelas pembelajaran yang menggunakan media alat peraga, multimedia interaktif dan media papan tulis.ABSTRACTThe purpose of this study was to determine (1). average normalized gain (N-Gain) control concept that uses light refraction media props, interactive multimedia, and media board, and (2). presence or absence of the average difference between the N-Gain media class that uses props, interactive multimedia and whiteboard media. This study used an experimental method is implemented in one of the private junior high school in the 8th grade Tangerang. The results are as follows eh: (1). the average value of N-Gain on class that uses media props have high criteria that is equal to 0,900; upon the class using an interactive multimedia has a high at 0.902 criteria: in a class that uses media board has high criterion is equal to 0.767, and (2). there was no difference in the average N-Gain between classroom learning using props media, interactive multimedia and whiteboard media.
RANCANGAN PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER Marwati, Rini; Aryanti, Aryanti
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 11, No 1 (2008): JPMIPA: Volume 11, Issue 1, 2008
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v11i1.35756

Abstract

Research on school mathematics learning with computer as tutee has been doing by some of student of mathematics education department of UPI for their paper. There are two big points in this kind of research, i.e. making school mathematics learning software and implementing in school. This article discuss about planning of that kind of research.
PROFIL DAN ANALISIS MATERI IPBA DALAM KTSP Liliawati, Winny; Ramali, Taufik Ramlan
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 12, No 2 (2008): JPMIPA: Volume 12, Issue 2, 2008
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v12i2.35773

Abstract

Materi IPBA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), untuk SD terintegrasi dalam mata pelajaran IPA dengan porsi 23,53 % dari jumlah keseluruhan materi IPA yang diberikan, untuk SMP diberikan pada mata pelajaran IPA dan IPS dengan porsi IPA 6,94% dan IPS 5,26%, untuk SMA diberikan pada mata pelajaran fisika dan geografi dengan porsi fisika 2,70% dan geografi 55,56% dari keseluruhan materi dikelas X atau 19,23% untuk program IPS. Dengan jumlah porsi materi IPBA yang relatif kecil dalam KTSP, maka pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik. Penulis harapkan pemerintah untuk meninjau kembali materi IPBA dalam KTSP disesuaikan dengan kebutuhan sekarang ini ditinjau dari aspek keilmuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengajaran MIPA di Sekolah Dasar dan Menengah Menyongsong Kemajuan IPTEK di Masa Depan: Sebuah Sumbangan Pemikiran Djojonegoro, Wardiman
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 1, No 1 (1993): JPMIPA: Volume 1, 1993
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v1i1.34870

Abstract

Pendidikan MIPA perlu Mendapat penekanan dalam pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah di masa depan. Orientasi pendidikan MIPA dalam era industrialisasi dan globalisasi seyogyanya pada diarahkan pembekalan anak didik dengan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk menguasai teknologi serta pengembangan berfikir logis, kritis, inovatif dan berinisiatif, sebagai tolok ukur kualitas sumber daya manusia dalam era itu. Pendidikan MIPA perlu turut serta pula dalam sosialisasi kebiasaan kompetitif dan mengutamakan kualitas melalui penciptaan suasana pendidikan yang menghargai  keunggulan dan kontrol kualitas hasil pendidikanABSTRACTMathematics and Science Education require more emphasis in future practices of elementary school and secondary education. In the era of industrialization and globalization, orientation in Math and Science Education should be directed to preparing students to have the basic knowledge and skills in applying technology and developing the logical ability, critical, innovative and creative thinking, which arequality measures of human resources for that era. Mathematics and Science education need to participate  in the socialization of competitive habit, and respect the quality of education by creating educational situations which appreciate excellence and control of the educatinal outcomes
KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU BIOLOGI YANG BERPENGALAMAN DAN YANG BELUM BERPENGALAMAN Anwar, Yenny; Rustaman, Nuryani Y.; Widodo, Ari; Redjeki, Sri
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 19, No 1 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 1, 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i1.36155

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru biologi senior (mengajar 20 th) dan guru junior ( mengajar 10 th). Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, partisipannya adalah dua orang guru biologi junior dan dua orang guru biologi senior. Kemampuan ini diukur dengan meminta guru membuat CoRes dan PaP-eRs pada materi transportasi zat yang dilanjutkan dengan teknik wawancara. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa guru senior memunculkan tujuh konsep penting yang harus diajarkan sedangkan guru junior memunculkan antara delapan sampai 10 konsep. Guru senior lebih fokus pada konsep-konsep yang cenderung menimbulkan miskonsepsi dan pada bagian sulit dipahami oleh siswa seperti konsep difusi dan osmosis, serta pembelajaran lebih kepada penggunaan metode. Guru senior lebih fleksibel menggunakan strategi mengajar, disesuaikan dengan kondisi dilapangan dan keadaan siswa. Guru junior lebih fokus pada kedalaman materi dan model-model pembelajaran yang akan digunakan. Penggunaan strategi cenderung kurang fleksibel, lebih dikaitkan pada perencanaan yang sudah dibuat.ABSTRACTThis study aims to describe the ability of a senior biology teacher (teaching 20 years) and junior teachers (teaching 10 years) on Pedagogical Content Knowledge (PCK). This research was a case study, and the participants were two junior biology teachers and two senior biology teachers. This ability was measured by asking teachers to make CoRes and PaP-ers on the transport of material substance, followed by interview. Data were analyzed with descriptive qualitative techniques. The analysis showed that the senior teachers raises seven important concept that should be taught while the junior teacher raises between eight to 10 concepts. The senior teachers were more focus on the concepts that lead to misconception, such as the concepts about diffusion and osmosis, and more to learning methods. The senior teachers were more flexible in the use of teaching strategies according to students conditions and circumstances. The junior teachers were focus more on the depth of the material and learning models that will be used. The use of strategies tend to be less flexible, more linked to the planning that has been made.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI SEBAGAI SUATU INOVASI PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DI INDONESIA Chandra, Didi T.; Rustaman, Nuryani
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 14, No 2 (2009): JPMIPA: Volume 14, Issue 2, 2009
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v14i2.35790

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk itu perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menguasai Iptek. Dengan demikian peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien kalau tidak ingin bangsa Indonesia menjadi obyek bangsa lain. Salah satu upaya peningkatan Sumber Daya Manusia yang terstruktur, sistimatis, dan terukur adalah melalui pendidikan dan memperkenalkan teknologi sedini mungkin. Permasalahannya sampai dengan saat ini dalam kurikulum inti Pendidikan Dasar, baik SD maupun SMP belum ada substansi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam bidang teknologi dalam pembelajarannya. Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) merupakan salah satu alternatif dalam memperkenalkan teknologi secara dini kepada anak Indonesia, dalam program tersebut para siswa diperkenankan untuk terlibat aktif berinteraksi dengan teknologi sehingga memberikan stimulasi pengembangan kemampuan problem solving, kreativitas, dan inovasi dalam bidang teknologi, dengan demikian pendidikan teknologi yang diberikan secara proporsional mengembangkan keterampilan berpikir teknologi dan keterampilan vokasional sebagai akumalasi dari proses berpikir teknologi.
Pengaruh Sumber Nitrogen yang Berbeda dalam Medium Murashige dan Skoog (MS, 1962) terhadap Produksi Senesionin pada Kultur “Compact Globular Structure” Crotalaria anagyroides H.B.K Surakusumah, Wahyu
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 3, No 1 (2002): JPMIPA: Volume 3, Issue 1, 2002
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v3i1.34910

Abstract

An Experiment on the effect of different nitrogen source in Murashige and Skoog media (MS, 1962) on  senesionin production of compact globular structure of Crotalaria anagyroides has been performed.  CGS culture was obtained from callus culture on liquid MS media with 5.10-5 M NAA and 10-6 M kinetin. The CGS  was transfered into media with different nitrogen source: MS A (amonium+nitrat), MS B (nitrat) and MS C (amonium).  Qualitatif data showed that senesionin could be detected in the CGS exstract by appearence of spot (Rf=0,78). The quantitative data showed that MS C was the best media to produce 4623 mg/DW senesionin  on 30th day.
EFEKTIVITAS SQ5R TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL DAN RETENSI SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Hikmawati, Vitta Yaumul; Rustaman, Nuryani; Saefudin, Saefudin
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 19, No 2 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 2, 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i2.36180

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas SQ5R (Survey, Question, Read, Recite, Record, Reflect and Review) terhadap pengetahuan konseptual dan retensi siswa SMA pada pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia. Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dengan desain ”The One Group Pre-Post and Retest” yang melibatkan 34 siswa SMA Kelas XI jurusan IPA. Pengetahuan konseptual siswa yang dijaring dengan tiga buah peta konsep melalui teknik fill in meningkat dengan N-gain pada subkonsep Sistem Reproduksi Pria, Sistem Reproduksi Wanita dan Gangguan Reproduksi Manusia berturut-turut adalah 0,4; 0,3 dan 0,5 yang termasuk kedalam kategori sedang. Retensi siswa meningkat dengan skor 96%, yang termasuk dalam kategori sangat baik. Efektivitas pembelajaran dengan SQ5R terlihat dari peningkatan hasil pre-test terhadap post-test yang dijaring menggunakan soal pilihan ganda. Nilai rata-rata sebelum pembelajaran adalah 47,5 dan setelah pembelajaran adalah 74 dengan N-gain 0,5, yang termasuk kategori sedang. Hasil penjaringan daftar cek keterlaksanaan SQ5R menunjukkan bahwa sebagian besar (90,2%) siswa sudah melaksanakan tahapan SQ5R dan keterlaksanaannya mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Penjaringan angket tentang respon siswa terhadap pembelajaran dengan SQ5R menunjukkan bahwa 47,1% siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dan penerapan SQ5R dalam membaca artikel membantu mereka (94,2%) dalam memahami materi Sistem Reproduksi Manusia.ABSTRACTThis study was conducted to analyze the effectiveness of SQ5R on conceptual knowledge and retention of high school students in learning the Human Reproductive System. The method was weak experiment using “one group pre-post-re test design” involving 34 senior high school students in science class XI. Student conceptual knowledge collected using fill in techniques of concept maps increased with N-gain of Male Reproductive System, Female Reproductive System and Disorders of Human Reproduction were 0,4, 0,3, and 0,5 respectively. Research also found that retention was excellent with average retest grade of 96%. The learning effectiveness through SQ5R proven by the increase of average pretest grade from (47,5) to post-test (74,5) with N-gain in medium level (0,5). The result of SQ5R feasibility check list showed that 90,2% of student already carried out SQ5R stage. Based on student responses, application of SQ5R made 47,1% of student enjoy the learning. There were also 94,2% of student said that SQ5R helped them to understand the concept of Human Reproductive System.
EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE PEER INSTRUCTION WITH STRUCTURED INQUIRY (PISI) DENGAN MENGGUNAKAN PROTOTYPE MEDIA BERBASIS CMAPTOOLS (PMBCT) UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA) Utari, Setiya; Rachmah, Novi Siti Nur; Suwarma, Irma Rahma
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.36053

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dimotivasi oleh banyak siswa yang memiliki kesalahpahaman tentang konsep hukum Newton, misalnya, siswa tidak dapat menentukan pasangan reaksi tindakan kekerasan, tidak ada gaya yang bekerja pada obyek stasioner, obyek massa kecil memiliki inersia yang lebih besar, benda bergerak dengan kecepatan konstan memiliki percepatan konstan. Dengan metode Instruksi rekan pengajaran dengan menggunakan Prototype Terstruktur Kirim Berbasis Media Cmaptools (PISIPMBCT) dapat menjadi solusi alternatif untuk masalah ini, karena metode ini dapat mengidentifikasi dan mengurangi kesalahpahaman siswa dan penggunaan media berbasis cmaptools adalah mungkin untuk memvisualisasikan konsep fisika dianggap abstrak. Penelitian menggunakan desain pra-eksperimen dengan desain kelompok satu studi pretest-postest desain di salah satu kelas VIII di SMP di Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas pengurangan kesalahpahaman tentang konsep mahasiswa hukum Newton melalui penerapan metode PISIPMBCT. Hasil menunjukkan keuntungan normal rata-rata 0,61 menunjukkan bahwa penerapan metode PISIPMBCT dianggap efektif dalam mengurangi kesalahpahaman tentang mahasiswa hukum Newton pada bahan dengan kategori sedang. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk metode pembelajaran dan media pembelajaran berbasis bahan cmaptools hukum Newton. Namun dalam penelitian ini masih ada beberapa hal yang perlu dikembangkan, yaitu pengembangan konten pengajaran dan kemampuan untuk meminta materi PMBCT untuk dapat membangun struktur pengetahuan siswa dalam penyelidikan fase.ABSTRACTThe research was motivated by the many students who have misconceptions on the concept of Newton's law, for example, students can not determine the action reaction force pairs, there is no force acting on a stationary object, the object of small mass have greater inertia, objects moving with constant velocity has a constant acceleration. With Peer Instruction method of teaching by using a Prototype Structured Inquiry-Based Media Cmaptools (PISIPMBCT) may be an alternative solution to these problems, because this method can identify and reduce student misconceptions and the use of media-based cmaptools it is possible to visualize the concepts of physics are considered abstract. Research using the pre-experimental design with the design of the study one group pretest-postest design in one of the class VIII at the Junior High School in Bandung. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the reduction of misconceptions on the concept of Newton's law students through the application of the method PISIPMBCT. The results showed an average normalized gain of 0.61 indicating that the application of the method PISIPMBCT considered effective in reducing misconceptions about Newton's law students on the material with the medium category. The study produced a product of learning methods and media-based learning materials cmaptools to Newton's law. Nevertheless in this study are still some things that need to be developed, namely the development of teaching content and the ability to ask PMBCT material to be able to build students' knowledge structures in phase inquiry.
IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BIOTEKNOLOGI Purwianingsih, Widi
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 4, No 2 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 2, 2003
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v4i2.35635

Abstract

Perkembangan science dan teknologi yang cepat menjadikan bioteknologi menjadi salah satu ilmu/pengetahuan yang harus dikuasai oleh warga negara Indonesia, karena disamping sangat berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari (daily life) juga sangat berhubungan dengan aspek ‘life skill’. Guna memberikan penekanan dan kebermaknaan tentang bioteknologi kepada siswa, guru dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang benar dan dengan cara memberikan pemahaman yang benar pula pada siswanya. Bioteknologi merupakan salah satu topik yang dianggap sulit karena untuk memperoleh pemahaman yang benar dibutuhkan pengusaan konsep-konsep dasar yang seringkali bersifat abstrak. Lesson Study (LS) yaitu suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun ‘learning community’. Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan), dan See (merefleksi) yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah: mengobservasi dan memperoleh informasi tentang bagaimana usaha guru dan proses yang dilakukan guru dalam perencanaan, melaksanakan dan mengevaluasi secara sederhana pada konsep bioteknologi melalui metode eksperimen/praktikum di SMP. Observasi dilakukan terhadap seorang guru dan 33 siswa IX SMP I Pamulihan Kabupaten Sumedang. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik: observasi terhadap aktivitas planing, pelaksanaan proses, dokumentasi bahan ajar (,renpel,silabus dan LKS) dan dokumentasi pelaksanaan pembelajaran,menjaring pendapat guru dan mengikuti kegiatan refleksi yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran untuk mencatat tanggapan guru model, kepala sekolah dan para observer dalam implementasi. Hasil menunjukkan bahwa perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sebagai suatu kesatuan dalam strategi pembelajaran bioteknologi di SMP I Pamulihan dengan menggunakan metode praktikum/experiment cukup baik dilakukan oleh guru model. Kendala utama yang dihadapi guru dalam meliputi alokasi waktu, disamping kurangnya buku sumber dan kondisi siswa. Guru dan siswa merasa sangat suka dengan metode yang digunakan tetapi belum terlalu memberi dampak yang berarti pada peningkatan hasil belajar. Masih diperlukan upaya yang lebih keras untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas untuk menyiapkan calon guru dalam membelajarkan Bioteknologi

Filter by Year

1993 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 30, No 2 (2025): JPMIPA Volume 30, Issue 2, 2025 Vol 27, No 2 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 2, 2022 Vol 27, No 1 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 1, 2022 Vol 26, No 2 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 2, 2021 Vol 26, No 1 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 1, 2021 Vol 17, No 2 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 2, 2012 Vol 25, No 2 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 2, 2020 Vol 25, No 1 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 1, 2020 Vol 25, No 2 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2020 Vol 25, No 1 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2020 Vol 24, No 2 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 2, 2019 Vol 24, No 1 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 1, 2019 Vol 24, No 1 (2019): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2019 Vol 23, No 2 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 2, 2018 Vol 23, No 1 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 1, 2018 Vol 23, No 2 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2018 Vol 23, No 1 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2018 Vol 22, No 2 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 2, 2017 Vol 22, No 1 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 1, 2017 Vol 22, No 2 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2017 Vol 22, No 1 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2017 Vol 21, No 2 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 2, 2016 Vol 21, No 1 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 1, 2016 Vol 20, No 2 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 2, 2015 Vol 20, No 1 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 1, 2015 Vol 19, No 2 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 2, 2014 Vol 19, No 1 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 1, 2014 Vol 18, No 2 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 2, 2013 Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013 Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012 Vol 16, No 2 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 2, 2011 Vol 16, No 1 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 1, 2011 Vol 15, No 2 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 2, 2010 Vol 15, No 1 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 1, 2010 Vol 14, No 2 (2009): JPMIPA: Volume 14, Issue 2, 2009 Vol 13, No 1 (2009): JPMIPA: Volume 13, Issue 1, 2009 Vol 12, No 2 (2008): JPMIPA: Volume 12, Issue 2, 2008 Vol 11, No 1 (2008): JPMIPA: Volume 11, Issue 1, 2008 Vol 9, No 2 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 2, 2007 Vol 9, No 1 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 1, 2007 Vol 8, No 2 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 2, 2006 Vol 8, No 1 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 1, 2006 Vol 6, No 2 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 2, 2005 Vol 6, No 1 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 1, 2005 Vol 5, No 2 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 2, 2004 Vol 5, No 1 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 1, 2004 Vol 4, No 2 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 2, 2003 Vol 4, No 1 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 1, 2003 Vol 3, No 1 (2002): JPMIPA: Volume 3, Issue 1, 2002 Vol 2, No 2 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 2, 2001 Vol 2, No 1 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 1, 2001 Vol 1, No 1 (1993): JPMIPA: Volume 1, 1993 More Issue