cover
Contact Name
Anwar Efendi
Contact Email
anwar@uny.ac.id
Phone
+62274550843
Journal Mail Official
litera@uy.ac.id
Editorial Address
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55281 litera@uny.ac.id
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Litera
ISSN : 14122596     EISSN : 24608319     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
LITERA is a high quality open access peer reviewed research journal that is published by Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta. LITERA is providing a platform for the researchers, academicians, professionals, practitioners, and students to impart and share knowledge in the form of high quality empirical original research papers on linguistics, literature, and their teaching.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015" : 15 Documents clear
STRUKTUR SEMANTIK SOAL CERITA MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR Sumarwati Sumarwati; Budiyono Budiyono
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7203

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) tipe struktur semantik soal ceritamatematika kelas rendah di sekolah dasar, dan (2) sumber kesulitan siswa di kawasanpedesaan dalam memahami soal cerita. Sumber data adalah buku teks Matematika untuksiswa kelas rendah. Informan meliputi 821 siswa dan 36 guru di kawasan pedesaanKabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, dan Klaten. Pengumpulan data dengananalisis dokumen, wawancara, dan tes memahami soal cerita. Data dianalisis denganteknik deskriptif kuantiatif, induksi analitis, perbandingan konstan, dan analisis tipologis.Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, tipe struktur semantik mencakup empatpenunjuk operasi hitung, yakni: (a) penjumlahan, berupa: penggabungan, penyatuan, danperbandingan; (b) pengurangan, berupa: pemindahan, pemisahan, dan perbandingan; (c)perkalian, berupa: penggandaan, kelipatan, dan penyamaan; dan (d) pembagian, berupa:pengelompokan, penyebaran, dan penyamaan. Kedua, sumber kesulitan siswa, yakni: (a)kata tidak berantonim sebagai penunjuk operasi hitung penjumlahan dan pengurangan,(b) frase lebih tua/besar, lebih muda/banyak, dan (c) kata jumlah.Kata kunci: soal cerita matematika, struktur semantik, operasi hitung matematika
PETA SASTRA INDONESIA SASTRAWAN JAWA TIMUR I. B. Putera Manuaba
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7199

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan peta sastra Indonesia sastrawan Jawa Timur.Pemetaan dimaksudkan mengungkapkan kekhasan sastra Indonesia yang diproduksisastrawan daerah, khususnya sastrawan Jawa Timur. Metode yang digunakan adalahkualitatif-tekstual, dengan strategi pemerolehan data dokumentasi dengan teknik simakcatat.Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, sastra Indonesia sastrawan Jawa Timurlebih didominasi genre prosa (cerpen) dan puisi, serta memiliki kekhasan pengungkapankearifan lokal Jawa Timur. Kedua, sastrawan Jawa Timur memiliki peta kekuatanmemproduksi cerpen dan puisi dengan daerah basis Lamongan, Banyuwangi, Ngawi,Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Sumenep.Kata kunci: sastra Indonesia, sastrawan daerah, peta sastra, kearifan lokal
STUDI KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DAN TIONGHOA Haiguang, Yuan
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7209

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan kaidah, persamaan danperbedaan, dan kesepadanan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia dan Tionghoa. Sumberdata adalah wacana tulis tentang kalimat pasif dan buku tata bahasa Indonesia danTionghoa. Pengumpulan data dengan teknik simak dan catat. Analisis data menggunakananalisis kontrastif. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, pemasifan bahasa Indonesiamelalui perubahan morfologis pada verba, misalnya verba pasif bentuk di-, ter-, ke-an,diri-. Pemasifan bahasa Tionghoa melalui preposisi bei yang unik. Preposisi bei seringbergabung dengan verba bermakna kurang menyenangkan, sehingga kalimat yangdipasifkan menyatakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Kedua, kalimat pasif bahasaTionghoa umumnya menyatakan keterselesaiansuatu tindakan. Kalimat pasif bahasaIndonesia dapat menyatakan makna lain, seperti kesanggupan dan ketidaksengajaan.Ketiga, kalimat pasif bahasa Indonesia berverba di- paling dekat dengan kalimat pasifbahasa Tionghoa, terutama ketika pelaku tidak muncul. Dalam penerjemahan, banyakkalimat pasif bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kalimat aktif bahasa Tionghoa.Sebaliknya, kalimat pasif bahasa Tionghoa dapat diterjemahkan menjadi kalimat pasifbahasa Indonesia dan banyak kalimat aktif bahasa Tionghoa menjadi kalimat pasif bahasaIndonesia.Kata kunci: kalimat pasif, bentuk, makna,kesepadanan
BAHASA DI BALIK PEMBUNUHAN KARAKTER: STUDI KASUS RUMOR LARANGAN HIJAB BAGI PEGAWAI BUMN Prihantoro Prihantoro
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7204

Abstract

AbstrakArtikel ini menyajikan analisis wacana mengenai larangan hijab yang memberikanstigma negatif pada Menteri BUMN. Sumber data berasal dari cuitan DE dan artikel suratkabar NS yang mengutip DE. Data dianalisis dengan model framing Pan dan Kosicki yangdikaji oleh Borah (2011) dan teori lain yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwacitra negatif berawal dari cuitan DE. Hal itu terjadi karena pergeseran struktur nominabare noun dari indefinit menjadi generik dapat menyebabkan sebuah generalisasi yangsalah (sesat pikir). Penanda visual (huruf tebal, tanda merah), pemilihan kutipan, danpenekanan lainnya tampak seperti foregrounding yang diarahkan untuk pencitraan negatiforang tertentu. Fakta tersebut dapat menjadi dasar untuk meragukan keaslian dokumenyang diupload DE. Meskipun referensi dilakukan secara eksoforis (tidak tertulis di teks),pembaca tidak kesulitan memahami isi wacana dengan menghubungkan struktur wacanadan informasi yang ada.Kata kunci: bare noun, generik-definit-indefinit, ambiguitas, foregrounding, hijab
SENI PERTUNJUKAN TRADISIONAL DULMULUK: REVITALISASI AND APRESIASI MAHASISWA Nurhayati, Nurhayati; Subadiyono, Subadiyoni; Suhendi, Didi
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7200

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan upaya revitalisasi seni pertunjukan Dulmulukberdasarkan pendapat mahasiswa FKIP Universitas Sriwijaya dan meningkatkan apresiasimereka terhadap seni pertunjukan Dulmuluk. Penelitian ini menggabungkan metodekualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi dan kuesioner.Tanggapan terhadap pengalaman menonton pertunjukan Dulmuluk dilaporkan dalampenelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan apresiasi mahasiswamencakup tiga aspek, yakni: sikap, pengetahuan, dan psikomotor. Pada aspek sikapdan pengetahuan apresiasi mahasiswa terhadap seni pertunjukan Dulmuluk semakinmeningkat. Dilihat dari aspek psikomotorik, mahasiswa mampu mementaskan senipertunjukan Dulmuluk secara sukses dengan 1050 penonton. Hal itu menunjukkan adanyapeningkatan apresiasi mahasiswa terhadap seni pertunjukan Dulmuluk.Kata kunci: seni pertunjukkan, revitalisasi, teater tradisional, apresiasi
MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM CERPEN INDONESIA KONTEMPORER: ANALISIS EKOKRITIK CERPEN PILIHAN KOMPAS Novita Dewi
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7211

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan mendeskripsikan pilihan politis-ideologis yang ditampilkanmelalui hubungan manusia dan lingkungan dalam cerpen Indonesia kontemporer.Tujuannya adalah untuk menakar apakah sastra Indonesia masa kini telah memperlihatkankeberpihakan yang serius dalam upaya menghadang kehancuran bumi karena ulahmanusia. Sumber data penelitian adalah cerpen di surat kabar Kompas 2010 – 2015, yangbertemakan lingkungan hidup. Melalui metode pembacaan kritis dan teori Ekokritikditemukan hal-hal sebagai berikut. Pertama, sejumlah cerpen mengambil lingkunganhidup hanya sebagai latar tempat dan waktu. Kedua, cerpen-cerpen dengan temapencemaran air telah menyuarakan ikrar politis memerangi perusakan lingkungan. Ketiga,sastra hijau, yakni sastra berperspektif Ekokritik, belum menjadi arus utama dalam sastraIndonesia kontemporer.Kata kunci: sastra hijau, Ekokritik, cerpen Indonesia kontemporer
STRUKTUR BAHASA NAMA PEDUSUNAN (KAMPUNG) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK Prihadi Prihadi
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7206

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan aspek linguistik penamaan pedusunan(kampung) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatifdengan pendekatan etnografi Spradley. Data penelitian adalah nama pedusunan/kampung,yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis datamenggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung dan metode padan denganteknik referensial. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, nama pedusunan (kampung)dominan berbentuk kata jadian/bentuk kompleks, di samping temuan baru berbentukfrase dan klausa. Kata jadian berupa bentuk pangkal/dasar ditambah pengimbuhan ataumorfem pradasar yang sudah memperoleh pengimbuhan atau pemajemukan. Kedua,nama pedusunan (kampung) dominan berbentuk kata polimorfemis. Ketiga, jumlah sukukata toponim pedusunan (kampung) dominan lebih dari dua suku kata. Keempat, pilihankata yang banyak digunakan adalah kata-kata sehari-hari. Kelima, nama pedusunan/kampung di DIY dominan terdiri atas satu kata.Kata kunci: toponim, etnografi, linguistik, sejarah-budaya
WARNA LOKAL JAWA DALAM NOVEL INDONESIA PERIODE 1980 – 1995 Hartono Hartono
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7212

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud dan fungsi warna lokal Jawa dalamnovel Indonesia periode 1980-1995. Secara purposif, diperoleh sumber data penelitian,yakni: novel Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, Jantera Bianglala (AhmadTohari); Para Priyayi (Umar Kayam); Burung-Burung Manyar dan Durga Umayi (YB.Mangunwijaya); Canting (Arswendo Atmowiloto); Pasar (Kutowijoyo); dan Tirai Menurun(NH. Dini). Pengumpulan data dengan teknik baca dan catat. Analisis data dengan teknikdeskriptif kualitatif. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, warna lokal Jawa, berupa:latar tempat (Surakarta, Yogyakarta, Semarang, Magelang, Madiun, Temanggung, danMuntilan); latar waktu (hari dan pasaran, Selasa Kliwon, Jumat Kliwon, sepasar, selapan,sewindu), kesenian (wayang, ketoprak, tayub, tembang); kepercayaan (Islam abangan,kepercayaan pada roh leluhur, mantra dan benda-benda pusaka); status sosial priyayidan wong cilik; penggunaan bahasa (bahasa Jawa, penamaan, pasemon); dan penamaantumbuhan dan hewan. Kedua, warna lokal Jawa berfungsi sebagai: (a) masalah pokok yangdiceritakan, (b) hipogram alur dan tokoh cerita, dan (c) penguat pelukisan latar cerita.Kata kunci: warna lokal, novel Indonesia, hipogram, Jawa
CITRAAN SUFISTIK MAUT DAN ISLAM DALAM PUISI INDONESIA Sujarwoko Sujarwoko
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7201

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan citraan sufistik maut dan Islam dalam puisiIndonesia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulandata dokumentasi dan wawancara. Sumber data adalah puisi karya Abdul HadiW.M., Sutardji Calzoum Bachri, dan Kuntowijoyo. Analisis data menggunakan teknikdeskriptif dan analisis isi. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, citraan sufistik mautmenggambarkan: (a) sesuatu yang indah dan mengerikan, (b) seperti menabung, dan (c)peristiwa yang dirindukan. Di sisi lain, citraan sufistik maut menggunakan citraan kecilsebagai cabangnya, di antaranya: di pembaringan, makam, kubur, dan mengubur jenazah.Kedua, citraan sufistik Islam menggambarkan: (a) Islam berpadu dengan Hindu, Budha,dan keyakinan lain; (b) perpaduan Islam dengan mantra;dan (c) perpaduan Islam dengantradisi Jawa. Cabang-cabang sufistik Islam di antaranya: Muhammad, Isa Almasih, Zen,“Q” (Quran), alif lam mim, suluk dan awang uwung.Kata kunci: citraan sufistik, citraan sufistik maut, citraan sufistik Islam
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME Supriyadi Supriyadi
LITERA Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v14i2.7210

Abstract

AbstrakPenelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan model pembelajaranketerampilan menulis karya ilmiah dengan pendekatan konstruktivisme. Penelitianmenggunakan model recursive reflective design and development (R2D2) dan researchdevelopmentresearch (RDR). Model pembelajaran yang dikembangkan mencakup komponen:pengantar, konsep, keunggulan, tujuan, karakteristik, dan tahapan pembelajaranketerampilan menulis karya ilmiah dengan pendekatan konstruktivisme. Hasil uji ahli,uji pengguna/praktisi, dan uji lapangan menunjukkan bahwa model pembelajaran yangdikembangkan terbukti dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa menulis karyailmiah, baik pada proses maupun hasil. Indikator keberhasilan proses tampak padakeaktifan dan ketekunan mahasiswa dalam melaksanakan tahapan-tahapan kegiatanmenulis karya ilmiah dengan pendekatan konstruktivisme. Indikator keberhasilan hasiltampak pada peningkatan kualitas karya tulis ilmiah mahasiswa, baik pada aspek isi/substansi maupun aspek mekanik (ejaan dan tata tulis).Kata kunci: model pembelajaran, menulis karya ilmiah, pendekatan konstruktivisme

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol. 24 No. 2: LITERA (JULY 2025) Vol. 24 No. 1: LITERA (MARCH 2025) Vol. 23 No. 3: LITERA (NOVEMBER 2024) Vol. 23 No. 2: LITERA (JULY 2024) Vol. 23 No. 1: LITERA (MARCH 2024) Vol. 22 No. 3: LITERA (NOVEMBER 2023) Vol. 22 No. 2: LITERA (JULY 2023) Vol 22, No 1: LITERA (MARCH 2023) Vol 22, No 1: LITERA (MARCH 2023) -- IN PRESS Vol 21, No 3: LITERA (NOVEMBER 2022) Vol 21, No 2: LITERA (JULY 2022) Vol 21, No 1: LITERA (MARCH 2022) Vol 20, No 3: LITERA NOVEMBER 2021 Vol. 20 No. 3: LITERA NOVEMBER 2021 Vol 20, No 2: LITERA JULI 2021 Vol 20, No 1: LITERA MARET 2021 Vol 19, No 3: LITERA NOVEMBER 2020 Vol 19, No 2: LITERA JULI 2020 Vol 19, No 1: LITERA MARET 2020 Vol 18, No 3: LITERA NOVEMBER 2019 Vol 18, No 2: LITERA JULI 2019 Vol 18, No 1: LITERA MARET 2019 Vol 17, No 3: LITERA NOVEMBER 2018 Vol 17, No 2: LITERA JULI 2018 Vol 17, No 1: LITERA MARET 2018 Vol 16, No 2: LITERA OKTOBER 2017 Vol 16, No 1: LITERA APRIL 2017 Vol 15, No 2: LITERA OKTOBER 2016 Vol 15, No 1: LITERA APRIL 2016 Vol 14, No 2: LITERA OKTOBER 2015 Vol 14, No 1: LITERA APRIL 2015 Vol 13, No 2: LITERA OKTOBER 2014 Vol 13, No 1: LITERA APRIL 2014 Vol 12, No 2: LITERA OKTOBER 2013 Vol 12, No 1: LITERA APRIL 2013 Vol 11, No 2: LITERA OKTOBER 2012 Vol 11, No 1: LITERA APRIL 2012 Vol 10, No 2: LITERA OKTOBER 2011 Vol 10, No 1: LITERA APRIL 2011 Vol 9, No 2: LITERA OKTOBER 2010 Vol 9, No 1: LITERA APRIL 2010 Vol 8, No 2: LITERA OKTOBER 2009 Vol 8, No 1: LITERA APRIL 2009 Vol 7, No 1: LITERA APRIL 2008 Vol 6, No 1: LITERA JANUARI 2007 Vol 5, No 1: LITERA JANUARI 2006 Vol 4, No 2: LITERA JULI 2005 Vol 4, No 1: LITERA JANUARI 2005 Vol 3, No 2: LITERA JULI 2004 Vol 3, No 1: LITERA JANUARI 2004 Vol 2, No 1: LITERA JANUARI 2003 More Issue