cover
Contact Name
Binar Winantaka
Contact Email
jurnalwuny@uny.ac.id
Phone
+62274586168
Journal Mail Official
jurnalwuny@uny.ac.id
Editorial Address
Gedung LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Kolombo 1, Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah WUNY
ISSN : 01263854     EISSN : 27470547     DOI : https://doi.org/10.21831/jwuny.v1i3
Jurnal Ilmiah WUNY mempublikasikan berbagai hasil penelitian dan atau hasil pemikiran di bidang pendidikan, teknologi, kesehatan, dan budaya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 212 Documents
Pengaruh Situs Jejaring Sosial Facebook terhadap Perkembangan Kognitif Remaja Sunarti Sunarti
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVII Nomor 1, Februari 2015
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7792.966 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v16i6.4457

Abstract

Situs jejaring sosial facebook merupakan salah satu bentuk teknologi yang menyediakan fasilitas bagi kebutuhan sosialisasi yang sangat diminati remaja. Facebook, selain memiliki berbagai kelebihan, ternyata juga menampilkan sejumlah kelemahan bagi penggunanya. Pemanfaatan media facebook yang berlebihan dan tidak berorientasi pada kebutuhan akan berdampak negatif bagi para penggunanya. Selain menimbulkan berbagai masalah kesehatan, penggunaan facebook yang berlebihan juga dapat mengganggu aktititas intelektual remaja. Remaja kehilangan banyak waktu dan mengalami gangguan konsentrasi belajar karena terlalu banyak berselancar di dunia maya. Akhirnya, prestasi belajar mereka rendah (Wiguna, 2009).
Pendekatan scientific dan Penilaian Autentik untuk Mengoptimalkan Pendidikan Karakter Wahyuni Wahyuni
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVIII Nomor 2, Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5835.423 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v18i2.10009

Abstract

Pendidikan karakter  sering dikenal dengan istilah pendidikan watak atau budi pekerti. Pendidikan karakter adalah sebuah prosespembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai luhur, budi pekerti, atauakhlak mulia yang berakar dari  ajaran agama, nilai-nilai adat dan sosialbudaya di masyarakat. Pendidikan karakter sebenarnya merupakanwujud tindakan penegasan karakter bangsa Indonesia yang hakikatnyamemang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia, sejak bangsa ini ada.Namun seiring dengan perkembangan peradaban manusia karakterbangsa mulai terkikis. Krisis degradasi moral yang melanda masyarakat Indonesia saat ini tengah berada pada taraf yang mengkhawatirkan.Krisis karakter ini terlihat dari adanya pergeseran sikap dan perilakumasyarakat yang meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.Dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang jujur, ramah,bersahaja, bergaya hidup sederhana, dan menghargai sesama. Namunsaat ini sikap dan karakter tersebut tampak mulai langka ditemui ditengah-tengah masyarakat Indonesia.
SIPEMJAR Museum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kelas 11 MIPA 5 SMA Negeri 4 Yogyakarta Maria Goretti Sri Nuryati
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v1i2.27590

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan hasil belajar sejarah  melalui reorientasi pembelajaran sejarah di museum (sipemjar museum); dan 2) mendapatkan bukti-bukti peningkatan hasil belajar sejarah setelah melaksanakan reorientasi pembelajaran sejarah di museum (sipemjar museum)Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model spiral/siklus dari Kemmis McTaggart, yang dilakukan di SMA Negeri 4 Yogyakarta pada bulan April dan Mei 2019, dengan menggunakan Museum Benteng Vredeburg dan Museum Pusat TNI Ad Dharma Wiratama Yogyakata sebagai tempat pembelajaran. Penelitian ini berlangsung sebanyak dua siklus, masing-masing terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan, sedangkan kolaborator, membantu dalam perencanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 5 karena kelas ini merupakan kelas yang terendah hasil belajarnya untuk jurusan MIPA. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel-tabel, dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.            Penelitian ini menyimpulkan bahwa reorientasi pembelajaran sejarah di museum (sipemjar museum) mampu meningkatkan hasil belajar sejarah siswa. Dengan reorientasi pembelajaran sejarah di museum telah terjadi: 1) peningkatkan aktivitas pembelajaran, yang meliputi: aspek sikap dan aspek ketrampilan, 2) peningkatan hasil belajar  sejarah yaitu, rerata skor post test siklus I =  72.6     dan siklus II = 84.7
PENINGKATAN PERILAKU ASERTIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA Sedyawati Sedyawati
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.793 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v2i2.34684

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku asertif siswa melalui bimbingan kelompok menggunakan teknik sosiodrama. Perilaku asertif adalah ketrampilan mengungkapkan pikiran dan perasaan secara baik, jujur dan terbuka. Dengan menjadi asertif, siswa dapat mengungkapkan pendapatnya dengan jujur dan terbuka, mempertahankan pendapatnya tanpa merendahkan pendapat oranglain, mampu menolak ajakan teman dengan baik, menegur teman yang salah dan berkata jujur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama, yaitu pemberian layanan bimbingan kepada sekelompok individu dengan cara bermain peran guna memecahkan masalah yang dialaminya yaitu kurangnya berperilaku asertif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan perilaku asertif sebesar 49% pada masing-masing subjek pada siklus I.  Setelah diberikan tindakan kembali pada siklus II masing-masing subjek mengalami peningkatan sebesar rata-rata 82%.   Hal tersebut menunjukkan  perilaku asertif yang rendah dapat meningkat secara signifikan jika diberikan tindakan pada siklus I dan II. Peningkatan ini disebabkan selama ini siswa belum mengetahui apa perilaku asertif dan bagaimana cara berperilaku asertif, setelah dilatihkan melalui bimbingan kelompok menjadi tahu apa itu perilaku asertif dan bagaimana cara bersikap asertif. Melalui pelatihan asertif dengan temannya melalui bimbingan kelompok teknik sosiodrama, siswa dapat secara langsung menganalisa perilaku asertif . Siswa dapat secara langsung merasakan manfaat layanan yaitu  dapat menerapkan cara berperilaku asertif sehingga ketrampilan tersebut  dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama menunjukkan bahwa  sosiodrama tepat digunakan dalam memberikan pemahaman tentang penerapan perilaku asertif. Kata Kunci: perilaku asertif, bimbingan kelompok, sosiodramaPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku asertif siswa melalui bimbingan[a1]  kelompok menggunakan teknik sosiodrama[a2] . Perilaku asertif adalah ketrampilan mengungkapkan pikiran dan perasaan secara baik, jujur dan terbuka. Dengan menjadi asertif, siswa [MOU3] [ds4] [5] dapat mengungkapkan pendapatnya dengan jujur dan terbuka, mempertahankan pendapatnya tanpa merendahkan pendapat oranglain, mampu menolak ajakan teman dengan baik, menegur teman yang salah dan berkata jujur.[ds6]  Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama, yaitu pemberian layanan bimbingan kepada sekelompok individu dengan cara bermain peran guna memecahkan masalah yang dialaminya yaitu kurangnya berperilaku asertif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan perilaku asertif sebesar 49% pada masing-masing subjek [a7] [MOU8] pada siklus I.  Setelah diberikan tindakan kembali pada siklus II [ds9] [MOU10] masing-masing subjek mengalami peningkatan sebesar rata-rata 82%.  [ds11] [MOU12]  Hal tersebut menunjukkan  perilaku asertif yang rendah dapat meningkat secara signifikan jika diberikan tindakan pada siklus I dan II.[ds13]  Peningkatan ini disebabkan selama ini siswa belum mengetahui apa perilaku asertif dan bagaimana cara berperilaku asertif, setelah dilatihkan melalui bimbingan kelompok menjadi tahu apa itu perilaku asertif dan bagaimana cara bersikap asertif. Melalui pelatihan asertif dengan temannya melalui bimbingan kelompok teknik sosiodrama, siswa dapat secara langsung menganalisa perilaku asertif . Siswa dapat secara langsung merasakan manfaat layanan yaitu  dapat menerapkan [a14] [MOU15] cara berperilaku asertif sehingga ketrampilan tersebut  dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama menunjukkan bahwa  sosiodrama tepat digunakan dalam memberikan pemahaman tentang penerapan perilaku asertif. Kata Kunci: perilaku asertif, bimbingan kelompok, sosiodramaTak ada alasan B dicetak kapital. Harap dicek semua hal-hal seperti ini.Tak ada alasan S dicetak kapital Hilanghkan bahasa proposal misalnya kata akan. Akan bearti belum  terjadi. Klo hasil penelitian jangan pakai akan.   [5]Sdh buTidak pernah ada jenis penelitian seperti ini. Asumsi saya mungkin ini masuk dalam rumpun CAR. Jadi tak boleh membuat jenis nomen klatur sendiri. Melainkan dengan menginduk dan mengadaptasi paying riset yang baku.Yang baklu subjekSdh buPenulisan siklus lebih baik menggunakan Romawi II, agar tidak rancu dengan rincian 1, 2, 3Sudah, sampai pembahasan buLpnjakan yang sangat-sangat luar biasa 49% menjadio 82%. Harus ada penalaran yang hebat pula.Sdh saya tambah buTeks ini sama sekali tak jelas. Ini rumusan hasil atau apa. Kalau hasil kok harapan.mempraktikan 
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR Purwanti, Heni
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.939 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v3i1.40832

Abstract

Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk mencari pemecahan masalah terhadap rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Boga dasar. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X Kuliner 5 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Yogyakarta dengan jumlah siswa 36 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah dalam penelitian yang mengikuti prinsip dasar penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan pada siswa yang meliputi : keaktifan visual, keaktifan lisan, keaktifan mendengarkan, keaktifan menulis, keaktifan emosional, keaktifan motoric dan keaktifan mental. Tingkat ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu hasil belajar teori siklus I sebesar 61,11% menjadi 94,44% di siklus II, demikian juga ketuntasan hasil belajar praktik dari 83,33% di siklus I menjadi 97,22% di siklus II. Berdasar hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meingkatkan hasil belajar Boga Dasar pada siswa kelas X Kuliner 5 SMK Negeri 4 Yogyakarta.
MODIFIKASI PEKERJAAN RUMAH (PR) SEBAGAI WAHANA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Latun, Umi
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.435 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v3i1.40707

Abstract

Sumber daya yang bermutu dan berkarakter menjadi modal utama pembangunan Indonesia seutuhnya. Pemerintah telah menargetkan adanya revolusi karakter bangsa melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam implementasinya di sekolah, ada beberapa cara untuk membangun karakter siswa. Salah satunya adalah melalui modifikasi pekerjaan rumah (PR), yaitu dengan memberikan tugas rumah kepada siswa dengan pelibatan keluarga agar memiliki karakter yang baik atau bahkan lebih baik dan prestasi belajar meningkat. Kegiatan semacam ini sesuai dengan harapan pemerintah dalam pembangunan karakter bangsa melalui program penguatan pendidikan karakter (PPK) yang lebih ditekankan lagi dalam kurikulum 2013 dimana setiap mata pelajaran harus berkontribusi dalam pendidikan karakter yang mencakup aspek relegius/spiritual dan aspek sosial yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan melalui berbagai media, dengan tempat di mana saja dan dengan siapa saja, dalam arti dapat dilaksanakan dengan selain guru. Modifikasi pekerjaan rumah (PR) memenuhi harapan tersebut. Hasilnya terbukti signifikan serta efisien, efektif, ekonomis, hasilnya lestari dan merupakan langkah inovatif. Dalam hal ini siswa meningkat karakter dan prestasinya ke arah yang lebih baik.
BATIK “SENG” KABUPATEN MALANG BERPEWARNA ALAMI LIMBAH KOPI SEBAGAI INOVASI PENJAGA TRADISI Solikan Solikan
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.735 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v3i1.40702

Abstract

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat tinggi nilainya, yang keberadaannya terus dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya. Sebagai bagian dari kearifan lokal (local wisdom/local genius), batik juga menjadi hal yang penting bagi apa yang diistilahkan sebagai konstruksi identitas atau jati diri kebudayaan sebuah bangsa. Adapun salah satu jenis batik yang mendapatkan sambutan yang cukup tinggi di masyarakat, adalah batik dengan pewarnaan alami yang berasal dari bahan pewarna tumbuh-tumbuhan baik, dari kulit, batang, daun, bunga, maupun juga buahnya. Dimensi signfikansi perihal batik warna alami ini, terutama dikaitkan dengan faktor keamanan dan kesehatan manusia dan lingkungan alam, jika dibandingkan dengan yang berpewarna sintetik karena berasal dari bahan kimiawi. Perihal penggunaan warna alami tersebut, sebagaimana di antaranya yang ada pada batik Seng (istilah “Seng” merupakan singkatan dari Sengguruh, nama sebuah desa) di Kabupaten Malang, yakni dengan menggunakan pewarna alami dari limbah ampas kopi. Penggunaan pewarna alami dari limbah kopi tersebut, selain sebagai sebentuk pemanfaatn limbah, juga dari sisi kualitas warna yang dihasilkan cukup baik, yakni coklat keabu-abuan. Keberadaan batik “Seng” di Kabupaten Malang dengan pewarna alami dari limbah kopi tersebut, kiranya cukup ikonik dan menarik untuk dikaji.Terkait dengan hal tersebut, artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pemanfaatan limbah kopi sebagai bahan pewarna alami batik Seng di Kabupaten Malang, terutama dalam perspektif sebagai salah satu inovasi kreatif untuk menjaga eksistensi batik, sebagai salah satu kearifan lokal dan warisan tradisi.
PEMBELAJARAN MEMBACA SUKA UANG UNTUK PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KELAS DUA Sri Suprapti
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.53 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v2i2.34685

Abstract

Tujuan penelitian ini memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar  membaca peserta didik tunagrahita kelas dua semester satu di SLB Manunggal Slawi melalui pembelajaran membaca suka uang. Sekitar 80 % peserta didik tunagrahita kelas dua di SLB Manunggal Slawi belum dapat membaca, bahkan belum mengenal huruf.  Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya : sulit konsentrasi, rendahnya motivasi, dan IQ peserta didik yang rendah. Dari faktor penyebab tersebut, metode suku  kata berulang, sebagai metode membaca yang diadaptasi untuk peserta didik dengan hambatan intelektual dimana pembelajaran diawali kegiatan ice breaker yang menyenangkan, materi yang mudah, diharapkan akan memotivasi, memunculkan rasa percaya diri dan peserta didik akan menyukai belajar, sehingga hasil pembelajaran meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subyek penelitiannya adalah peserta didik tunagrahita (hambatan intelektual / intelectual disability) kelas dua Semester dua SLB Manunggal Slawi berjumlah 10 orang. PTK ini dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Dalam 1 pertemuan ada 4 tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan tes penguasaan membaca, yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa ada peningkatan kemampuan membaca peserta didik setelah menggunakan metode “suka uang” yaitu pada siklus 1 sebesar 62.36 % dan pada siklus 2 sebesar 69.39 %. Kata kunci : Pembelajaran membaca suku kata, Peserta didik Tunagrahita 
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS V Lestariningsih Lestariningsih
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.822 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v2i2.34680

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan yaitu rendahnya nilai matematika siswa khususnya pada materi menentukan skala. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan discovery learning di kelas V SD Tulasan dan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Tulasan menggunakan pendekatan discovery learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 2 pembelajaran. Tiap siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Tulasan yang berjumlah 24 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki, dan 11 siswa perempuan. Teknik analisis datanya adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan discovery learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Tulasan. Sebelum penelitian, persentase pencapaian KKM untuk hasil tes anak adalah 50%. Setelah penelitian siklus I menjadi 71%, sedangkan setelah siklus II mencapai 88%. Penelitian ini telah mencapai target yang diharapkan yaitu dapat mencapai KKM dengan tingkat pencapaian minimal 75%. Kata kunci : prestasi belajar, matematika, pendekatan discovery learning 
PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DENGAN METODE DISKUSI BERBANTU MEDIA VISUAL Sukarni Sukarni
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.706 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v3i1.40709

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa khususnya kelas II SD Negeri Wiladeg, Wiladeg,Karangmojo,Gunungkidul dengan menggunakan metode diskusi berbantuan media audio visual.Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Wiladeg pada tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan beberapa tahap penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Wiladeg yang berjumlah 20 siswa dan objek penelitian ini adalah penerapan metode diskusi berbantuan media audio visual. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan meningkatnya prestasi belajar siswa yaitu minimal 80% dari jumlah siswa di kelas mendapat nilai mencapai KKM ≥75.Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan penerapan metode diskusi berbantuan media audio visual dapat disimpulkan bahwa : (1) prestasi belajar siswa meningkat dari rata-rata prestasi belajar sebelum tindakan sebesar 67,07 dengan persentase ketuntasan 44% menjadi 73,09 dengan persentase ketuntasan 73% pada siklus I dan rata-rata 83,79 dengan persentase ketuntasan 100% pada siklus II; (2) pembelajaran pada siklus I dan siklus II secara umum sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan RPP.

Page 11 of 22 | Total Record : 212