cover
Contact Name
Binar Winantaka
Contact Email
jurnalwuny@uny.ac.id
Phone
+62274586168
Journal Mail Official
jurnalwuny@uny.ac.id
Editorial Address
Gedung LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Kolombo 1, Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah WUNY
ISSN : 01263854     EISSN : 27470547     DOI : https://doi.org/10.21831/jwuny.v1i3
Jurnal Ilmiah WUNY mempublikasikan berbagai hasil penelitian dan atau hasil pemikiran di bidang pendidikan, teknologi, kesehatan, dan budaya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 212 Documents
PENDIDIKAN DI INDONESIA MEMPRIHATINKAN Sujarwo Sujarwo
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XV Nomor 1, Januari 2013
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.306 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v15i1.3528

Abstract

Pendidikan adalah hal pokok yang akan menopang kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang ada. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain.  Kualitas pendidikan di Indonesia pada dewasa ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan di antaranya oleh data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 pada 1996, ke-99 pada 1997, ke-105 pada 1998, dan ke-109 pada 1999. Selain itu, bukti nyata dari kemerosotan pendidikan di Indonesia adalah terjadinya tawuran, tingkat pelajar maupun mahasiswa. Aksi tawuran yang biasanya dipicu masalah sepele, dampaknya sangatlah besar. Masyarakat di seluruh dunia akan menyaksikan lewat media cetak maupun elektronik amburadulnya pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran Sains-Fisika Berbasis Konteks Izaak H.Wenno
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVII Nomor 1, Februari 2015
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7792.966 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v16i6.4364

Abstract

Mengajarkan sains-fisika dikatakan efektif jika siswa ditempatkan/ dipandang sebagai subjek. Sebagai subjek pembelajaran siswa memiliki pribadi dinamis yang sedang berjuang mengembangkan diri untuk menjadi lebih manusiawi, lebih sempurna dalam seluruh aspek kemanusiaannya,di antaranya pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap, dan perasaannya. Jadi, pembelajaran sains-fisika harus ditafsirkan sebagai penciptaan situasi, kemudahan, dan pemberian bimbingan agar mereka membentuk dan mengembangkan dirinya secara maksimal melalui serangkaian proses yang mereka alami dalam proses pembelajaran sains-fisika di sekolah. Belajar fisika bukan sekedar memahami suatu fakta tertentu, melainkan bagaimana mengintepretasikan fakta-fakta tersebut ke dalam konteks kehidupan pribadi siswa.Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam proses pembelajaran sains-fisika di sekolah, yakni guru sains-fisika (GSF) dapat membangkitkan semangat siswa untuk bertanya, menemukan jawaban, dan mengonstruksi setiap permasalahan yang dihadapi melalui gagasangagasan/ide-idenya sendiri.
Konsep Ergonomi untuk Mengatasi Kelelahan Kerja Gama Setyoningsih
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVII Nomor 3, September 2015
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3052.637 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v17i3.9736

Abstract

Kesehatan kerja bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial. Tujuantersebut dapat dicapai dengan usaha-usaha preventif, kuratif danrehabilitatif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yangdiakibatkan oleh faktor pekerjaan, lingkungan kerja serta penyakitumum. Penyakit akibat kerja dapat terjadi di manapun tempat kerjaseseorang dan dapat menimpa siapa saja, namun dapat dihindari jika kitapaham tentang sumber-sumber bahaya. Perkantoran sebagai salah satutempat kerja memiliki potensi sumber bahaya. Bahaya-bahaya (hazards)di tempat kerja pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2 kelompok,yaitu yang mengganggu keselamatan (safety hazard) dan yangmenyebabkan gangguan kesehatan (health hazards).
Peran Komite Sekolah dalam Mewujudkan Sekolah Efektif Lia Yuliana
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVIII Nomor 2, Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5835.423 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v18i2.10003

Abstract

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan dasar,pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, (UU No. 20 Tahun 2003).Peran penting stakeholders yaitu untuk mendukung program sekolah. Salah satu stakeholeders yang dapat mengembangkan sekolah yaitukomite sekolah. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yangberanggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, sertatokoh masyarakat yang peduli pendidikan. (PP. No.17 Tahun 2010). Keberadaan komite sekolah mempunyai peran strategis karenadukungan dari masyarakat yang ada dalam komite sekolah akanmensukseskan program-program yang direncanakan sekolah, sebagaiwadah atau organisasi diharapkan dapat mengembangkan sekolah salahsatunya dalam mewujudkan sekolah efektif.
Penilaian Kebutuhan Pelatihan Online Tentang Kurikulum 2013 Bagi Guru-Guru di DIY Estu Miyarso
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.676 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v1i1.26854

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pemahaman guru di Wilayah DIY dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013; 2) mengetahui perlunya e-training bagi guru di wilayah DIY dalam menerapkan Kurikulum 2013; 3) mengetahui model pelatihan e-training yang tepat bagi guru di DIY dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Guru di wilayah DIY sudah memahami dan mampu menerapkan Kurikulum 2013 dengan baik. Pemahaman guru tentang penerapan pendekatan ilmiah dalam kurikulum 2013 termasuk dalam kategori baik. 2) Kurikulum e-training 2013 perlu diadakan dan dihadiri oleh para guru di wilayah DIY. e-training akan lebih tepat jika diterapkan untuk guru bersertifikasi di tingkat sekolah menengah pertama. 3) e-training yang akan diadakan akan lebih tepat ketika menerapkan blended learning. Evaluasi pembelajaran adalah isi materi yang harus diprioritaskan untuk disampaikan dalam pelatihan kurikulum 2013. Kata kunci: penilaian kebutuhan, e-training kurikulum nasional 2013
POT BUNGA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN AKAR PANGKAT TIGA PADA SISWA KELAS VI SD Dwi Wahyuni
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.83 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v2i1.30944

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan akar pangkat tiga dengan menggunakan gambar pot bunga pada siswa kelas VI SDN Karangtengah Baru. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi kegiatan : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, catatan lapangan, tes, angket, observasi, dokumentasi. Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa, dan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran akar pangkat tiga pada bilangan kubik menggunakan gambar pot bunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gambar pot bunga meningkatkan pengetahuan akar pangkat tiga bilangan kubik. Semua kriteria keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian telah tercapai, diantaranya (1) hasil tes menunjukkan peningkatan nilai rata-rata kelas; (2) persentase siswa yang mencapai nilai KKm yang ditetapkan meningkat; (3) respon siswa terhadap pembelajaran akar pangkat tiga pada bilangan kubik dengan gambar pot bunga dalam kategori baik.
Sistem Penilaian Otentik dalam Implementasi Kurikulum 2013 Lia Yuliana
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 3, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v16i3.2957

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti halnya pengembangan dan penyempurnaan kurikulum, pengembangan materi pembelajaran, perbaikan sistem evaluasi,  pengadaan buku dan alat-alat pelajaran, perbaikan sarana prasarana pendidikan, peningkatan kompetensi guru, serta peningkatan mutu pimpinan sekolah (Depdiknas, 2001: 3). Namun demikian, upaya tersebut belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Kualitas pendidikan dipengaruhi beberapa faktor, seperti: guru, siswa, pengelola sekolah (Kepala Sekolah, karyawan dan Dewan/Komite Sekolah), lingkungan (orangtua, masyarakat, sekolah), kualitas pembelajaran, dan kurikulum.
Perkembangan Alas Kaki Manusia Agung Wicaksono
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 2, Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.685 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v16i4.3519

Abstract

Pemahaman desain alas kaki tidak terpisah dari pemahaman tentang asal mula, bentuk,  dan fungsi alas kaki. Asal mula alas kaki dapat dilihat pada buku-buku sejarah alas kaki dan katalog museum alas kaki. Seperti halnya produk kerajinan lainnya, awal mula digunakannya suatu produk banyak terkait dengan fungsi yang dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Aspek estetika akan mengikuti perkembangan produk selanjutnya, tepatnya pada saat manusia memerlukan atribut-atribut sosial dalam masyarakat. Namun, kehadiran atau keberadaan alas kaki pada manusia tersebut belum banyak diketahui orang atau belum begtitu dipahami oleh sebagian besar anggota masyarakat. Untuk itu, tulisan pendek ini bermaksud memaparkannya keberadaannya, kehadirannya, atau sejarah perkembangannya, yang dibatasi dari masa Prasejarah sampai dengan Louis XIV,meski serba sedikit atau sederhana.
DIVERSIFIKASI PANGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PEMBUATAN TEMPE BIJI LAMTORO (Leucaena leucocephala) Imas Widowati; Athika Wirastiti
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 1, Januari 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v16i5.4216

Abstract

Tempe merupakan makanan yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Tempe menjadi makanan favorit bagi anak-anak hingga dewasa. Pada umumnya, yang dikenal sebagai tempe oleh masyarakat adalah tempe kedelai. Tempe memiliki cita rasa dan aroma yang khas. Selain itu, tempe merupakan makanan bergizi tinggi, terutama sebagai sumber protein. Sumber protein cukup banyak tersebar pada bahan makanan, baik hewani maupun nabati. Hampir semua bahan makanan hewani, seperti susu, telur, daging, dan ikan merupakan sumber protein yang baik. Bahan makanan sumber protein nabati terdapat pada kacang - kacangan terutama kacang hijau dan kedelai serta hasil olahannya, seperti tahu dan tempe. Dengan demikian jelas bahwa tempe merupakan sumber protein nabati yang sangat baik.
Teknologi sebagai Alternatif Pembelajaran Bahasa Inggris dalam Menyiasati Kurikulum 2013 dan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean A.H. Tanti Herawati
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVII Nomor 3, September 2015
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3052.637 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v17i3.9731

Abstract

Pendidikan merupakan senjata terkuat untuk mengubah dunia, itulah serangkaian kata yang diungkapkan oleh Nelson Mandela terkaitpentingnya pendidikan bagi semua kalangan. “Education is the mostpowerful weapon which you can use to change the world” (NelsonMandela. Pendidikan memang menjadi jalan keluar dalam berbagaipersoalan yang berkembang di masyarakat. Bertolak dari seorangpendidik yang bernama Harold Shane, ia menawarkan beberapa konsepterkait kegunaan pendidikan, seperti: pendidikan yang digunakan untukmenanggulangi masalah, menerima dan mengimplementasikanalternatif baru, membimbing perkembangan manusia, memberikankontribusi kebudayaan pada hari esok (via HB Raditya, 2015: 40). Itulahkegunaan pendidikan bagi kehidupan manusia kini, dan sudah barangtentu hal tersebut berkorelasi dengan pernyataan dari mantan PresidenAfrika Selatan yang telah meninggal tahun 2013 yang lalu tersebut,Nelson Mandela.

Page 8 of 22 | Total Record : 212