cover
Contact Name
Yuli Widiyastuti
Contact Email
ywidiyasis@gmail.com
Phone
+628122581132
Journal Mail Official
jurnal.toi@gmail.com
Editorial Address
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Jl. Raya Lawu No.11, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
ISSN : 1979897X     EISSN : 23548797     DOI : https://doi.org/10.22435/jtoi.v12i2
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia is a journal developed to disseminate and discuss the scientific literature and other research on the development of health in Indonesian medicinal plant, includes : ethnobotany and ethnopharmacology; conservation, cultivation and post-harvest; molecular biology and biotechnology; phytochemistry; pharmacology. This journal is intended as a medium for communication among stake holders on health research such as researchers, educators, students, practitioners of Health Office, Department of Health, Public Health Service center, as well as the general public who have an interest in the matter. The journal is trying to meet the growing need to study health.
Articles 57 Documents
KARAKTERISASI FISIOLOGI BENIH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN ROSELA (HIBISCUS SABDARIFFA L.) KOMERSIAL Sri Hartati; Enung Sri Mulyaningsih; Hartati Hartati; Nurhamidar Rahman; yuliana Galih Dyan Anggraheni; Enny Sudarmonowati
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v14i2.5182

Abstract

ABSTRACT Roselle flower petals are plant organs that are popularly used as herbal drinks and natural dyes. As a raw material for herbal medicine, dried roselle flower petals contain vitamin C and antioxidants. The primary pigment of hibiscine was identified as daphniphylline, which is used to treat hypertension, pyrexia, and liver damage. To obtain high quality herbal raw materials, it is necessary to use characterized seeds sources. In addition, information on the tolerance of roselle plants to abiotic environmental stresses is also needed to develop roselle cultivation on marginal land. Seed physiology studies by stress induction at seed level, and the growth of roselle plants from commercial germplasm were carried out. The aim of this study was to determine the best method for breaking seed dormancy, tolerance level to stimulated abiotic stress on seeds, and to determine plant growth character in the field. Based on the rapid test, the viability of the seeds used was 98%, whilst significant different in breaking the dormancy in terms of vigor index character with the highest index value obtained by immersion in water at 50oC for 10 minutes and 250 ppm GA3 (85.33%). The dormancy of roselle seed breaking could be carried out chemically (250 ppm GA3 and 0.3% KNO3) or physically (wound, hot and cold water). There were significant differences in the characters of hypocotyl length, root length, and wet weight of sprouts depending on the dormancy seed breaking treatments. The results of the abiotic stress test on roselle seeds sprouts showed significant differences on the germination rate, hypocotyl length, and root length. Tested roselle seeds were tolerant to Al3+ and NaCl stresses that are potential to be developed in acid soil due to aluminum and in saline soil. Based on the results of field observations, in general, each individual plant had different growth character and yield. The results of the principal component analysis showed that the six observed characters i.e plant height, branch number, stem diameter, leaves number, early fruit bolls number and fresh fruit weight contributed to the total variability. Based on the total fresh fruit weight, ten plants were then selected for further study. Keywords: Roselle, seeds, physiology, stresses, growth ABSTRAK Kelopak bunga rosela populer digunakan sebagai minuman herbal dan pewarna alami. Kelopak bunga rosela memiliki kandungan vitamin C dan antioksidan yang bermanfaat sebagai bahan baku obat herbal. Pigmen utama hibiscine diidentifikasi sebagai daphniphylline yang digunakan untuk obat hipertensi, pireksia dan kerusakan hati. Untuk mendapatkan bahan baku obat herbal berkualitas perlu digunakan sumber benih bermutu. Untuk mengetahui potensi budidaya pada lahan sub optimal, tingkat toleransi tanaman rosela terhadap cekaman lingkungan abiotik perlu diketahui. Studi fisiologi benih, perlakuan cekaman pada tingkat benih dan pertumbuhan tanaman rosela dari plasma nutfah komersial telah dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui teknik pematahan dormasi benih, toleransi terhadap cekaman abiotik yang distimulasi pada benih serta mengetahui karakter pertumbuhan tanaman di lahan. Hasil uji viabilitas cepat, benih yang digunakan memiliki viabilitas lebih dari 98%, sedangkan metoda pematahan dormasi menghasilkan perbedaan nyata pada karakter indeks vigor dengan nilai indeks tertinggi diperoleh pada perlakuan perendaman air 50oC selama 10 menit dan 250 ppm GA3 (85,33%). Pemecahan dormansi rosela dapat dilakukan secara kimia (250 ppm GA3 dan 0,3% KNO3) maupun fisik (pelukaan, air panas dan dingin). Terdapat perbedaan nyata pada karakter panjang hipokotil, panjang akar, dan bobot basah kecambah berdasarkan perbedaan perlakukan pemecahan dormansi. Hasil uji cekaman abiotik pada kecambah rosela menunjukkan perbedaan nyata untuk daya berkecambah, panjang hipokotil, dan panjang akar. Benih rosela yang diuji memiliki toleransi terhadap cekaman Al3+ dan NaCl sehingga potensial dikembangkan pada lahan masam akibat aluminium dan salin. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, setiap individu yang diamati umumnya memiliki karakter pertumbuhan dan daya hasil berbeda. Hasil analisis komponen utama diketahui bahwa enam karakter yang diamati berkontribusi terhadap keragaman yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, diameter batang, jumlah daun, jumlah bakal buah dan bobot basah buah. Berdasarkan bobot basah buah total, berhasil diseleksi 10 tanaman yang dapat diuji lebih lanjut. Kata kunci: Rosela, benih, fisiologi, ,cekaman, pertumbuhan
REVIEW: BUDIDAYA DAN PEMANENAN PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) Syafitri Hidayati; Ervizal Amir Muhammad Zuhud; Ivan Khofian Adiyaksa; Primadhika Al Manar
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i1.3860

Abstract

Pasak bumi (Eurycoma longifolia) merupakan spesies berkhasiat obat yang banyak dimanfaatkan bagi kesehatan manusia. Manfaat pasak bumi yang beragam menyebabkan tumbuhan ini sering dieksploitasi dan dijual hingga ke luar negeri, sehingga populasinya di hutan alam semakin menurun. Review ini bertujuan untuk mengulas teknik perbanyakan, sistem budidaya, dan teknik pemanenan tumbuhan pasak bumi. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah studi pustaka, yaitu mencari pustaka hasil penelitian yang sudah dilakukan terkait budidaya dan pemanenan pasak bumi. Hasil telaah pustaka menunjukkan bahwa teknik perbanyakan pasak bumi dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Sistem budidaya pasak bumi dapat dilakukan secara monokultur maupun campuran. Pasak bumi di Indonesia masih dipanen dari alam dengan menggunakan teknik tuas. Proses pasca panen pasak bumi masih dilakukan secara tradisional, tetapi penelitian terkait pengolahan pasak bumi secara modern sudah mulai dilakukan, yaitu pengolahan pasak bumi dengan mesin giling dan pengekstrakan pasak bumi. Berdasarkan hasil telaah pustaka masih sangat minim informasi terkait alat pengolahan pasak bumi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terkait alat pengolahan pasak bumi.
AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK SNEDDS EKSTRAK ETANOL BUAH HARENDONG (Melastoma affine D.Don) PADA IKAN ZEBRA (Danio rerio) YANG DIINDUKSI ALOKSAN Arnetta Novitalia; Isnatin Miladiyah
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i1.5313

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit kronik dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan. Buah Harendong (Melastoma affine D.Don) mempunyai kandungan senyawa flavonoid berupa antosianin dan fenol yang berpotensi memiliki aktivitas hipoglikemik pada penderita diabetes melitus. Sediaan Self Nano-Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) dapat meningkatkan ketersediaan hayati zat aktif senyawa sehingga memperbaiki efek terapetik senyawa tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas hipoglikemik SNEDDS ekstrak etanol buah harendong pada ikan zebra. Ekstraksi buah harendong menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, ekstrak yang dihasilkan selanjutnya diformulasikan dalam sediaan SNEDDS dengan menambahkan kollisolv, tween 20 dan gliserin (2:6:1). Karakterisasi SNEDDS ekstrak etanol buah harendong dengan hasil ukuran partikel 77,8 nm, polydispersity index 0,123 D, zeta potensial -32,1 mV serta persen transmitan 74,567% telah memenuhi kriteria formulasi SNEDDS. Uji aktivitas hipoglikemik dengan menggunakan ikan zebra yang diinduksi aloksan 300mg selama 24 jam dan perendaman pada larutan glukosa 2% selama 7 hari. Pada penelitian ini terdapat 6 kelompok terdiri dari kelompok normal, kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (metformin 100 μM) dan kelompok perlakuan dengan variasi dosis kelompok H I (100 mg/2L SNEDDS), kelompok H II (200 mg/2L SNEDDS), kelompok H III ( 300 mg/2L SNEDDS). Nilai rata-rata kadar glukosa darah puasa (KGDP) kelompok normal 70,9 ± 3,7 mg/dL; kelompok kontrol negatif 208,9 ± 23,2 mg/dL; kelompok kontrol positif 68,7 ± 4,3 mg/dL; kelompok H I 100mg/2L SNEDDS 92,8 ± 8,07 mg/dL; kelompok H II 200mg/2L SNEDDS 65,2 ± 2,2 mg/dL; kelompok H III 300mg/2L SNEDDS 60,7 ± 1,8 mg/dL. Sehingga aktivitas hipoglikemik SNEDDS ekstrak etanol buah harendong terdapat pada dosis SNEDDS 200 mg/dL SNEDDS dan 300 mg/dL SNEDDS. Kata kunci: diabetes melitus, hipoglikemik, Melastoma affine D.Don, SNEDDS, ikan zebra
AKTIVITAS SITOTOKSIK DAN PENGHAMBATAN MIGRASI SEL KANKER 4T1 DARI EKSTRAK DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus Linn.) Devi Nisa Hidayati; Erika Indah Safitri; Dwi Lutvi Alviani; Masita Nur Amalia Putri
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i1.5710

Abstract

Kanker payudara merupakan jenis penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Kegagalan dalam terapi kanker akibat resistensi sel telah mendorong upaya pengembangan obat anti kanker, terutama dari bahan alam. Beberapa penelitian menunjukkan daun waru memiliki aktivitas sitotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dan penghambatan migrasi sel oleh ekstrak daun waru terhadap sel kanker payudara 4T1. Ekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus Linn.) diperoleh dengan metode maserasi. Uji sitotoksisitas ekstrak daun waru dilakukan dengan MTT assay. Uji penghambatan migrasi sel dilakukan dengan metode scratch wound healing. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 pada sel 4T1 sebesar 892,4 µg/mL. Ekstrak daun waru konsentrasi 892 μg/mL, 446 dan 223 µg/mL mampu menghambat migrasi sel kanker payudara 4T1 berdasarkan persentase penutupan sel pada jam ke 18, 24 dan 42. Dengan demikian, ekstrak daun waru berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antimigrasi pada sel kanker payudara 4T1.
STUDI IN SILICO PENGHAMBATAN AKTIVASI TLR2 EKSTRAK ETANOL DAUN SEMANGGI (Marsilea crenata Presl.) Burhan Ma'arif; Destiya Argo Pamuji Fihuda; Faisal Akhmal Muslikh; Sadli Syarifuddin; Begum Fauziyah; Dewi Perwito Sari; Mangestuti Agil
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i1.5792

Abstract

Neuroinflamasi dapat menyebabkan Parkinson Disease (PD), dengan salah satu mekanismenya adalah aktivasi berlebih toll-like receptor 2 (TLR2) akibat abnormalitas dan agregasi α-synuclein. Pada penelitian sebelumnya, daun semanggi (Marsilea crenata Presl.) terbukti menghambat progresivitas neuroinflamasi melalui jalur estrogen-receptor (ER) dependent. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi efek antineuroinflamasi daun semanggi pada jalur penghambatan aktivasi TLR2 (3A7B) dengan studi in silico. Senyawa hasil metabolite profiling sekunder dari ekstrak etanol 96% daun semanggi dipreparasi dengan ChemDraw Ultra 12.0, kemudian dilihat sifat farmakokinetik dan farmakodinamiknya dengan webtool SwissADME. Optimasi geometri pada senyawa dilakukan menggunakan Avogadro 1.0.1 dan molecular docking senyawa terhadap reseptor 3A7B dilakukan menggunakan Autodock vina (PyRx 0.8). Tahap visualisasi interaksi dilakukan dengan Biovia Discover Studio 2021, sedangkan nilai toksisitas senyawa dianalisis menggunakan ProTox II online tool. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat senyawa yang memenuhi kriteria farmakokinetik, farmakodinamik, toksisitas, serta mempunyai kemiripan dengan native ligand N-acetyl-D-glucosamine. Oleh karena itu, ekstrak etanol 96% daun semanggi diprediksi memiliki potensi sebagai penghambat progresifitas PD dengan mekanisme antineuroinflamasi.
POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DI WILAYAH AGLOMERASI SOLO RAYA Nurul Husniyati Listyana; Darsono Darsono; Joko Sutrisno
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i1.5846

Abstract

Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi dan peluang besar untuk penemuan kandidat obat baru yang bersumber dari tanaman obat. Setiap jenis tanaman membutuhkan lingkungan hidup tertentu untuk dapat berproduksi secara optimal. Salah satu program peningkatan produktivitas yaitu melalui pengembangan komoditas berbasis kawasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi tanaman obat yang potensial untuk dikembangkan di kawasan Solo Raya. Metode analisis yang digunakan yaitu Location Quotient, Indeks Lokalisasi, Indeks Spesialisasi dan Indeks Gravitasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Boyolali potensial untuk pengembangan kencur (Kaempferia galanga L.). Kabupaten Klaten potensial untuk pengembangan temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), dlingo (Acorus calamus L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.). Kabupaten Sukoharjo potensial untuk pengembangan kunyit (Curcuma longa L.), lempuyang (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.), temu lawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.), mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.). Kabupaten Wonogiri potensial untuk pengembangan temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf), keji beling (Sericocalyx crispus (L.) Bremek.) dan sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees). Kabupaten Karanganyar potensial untuk pengembangan jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.).
ETHNOPHARMACOLOGY STUDY OF MEDICINAL PLANTS UTILIZED FOR HYPERCHOLESTEROLEMIA TREATMENT ON BORNEO ISLAND OF INDONESIA Nuning Rahmawati; Fanie Indrian Mustofa; Sari Haryanti; Dyah Subositi; Harto Widodo; Ika Yanti Marfuatush Sholikhah; Yuli Widiyastuti
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i1.5928

Abstract

The use of medicinal plants for various health purposes has been widely reported. This study aimed to inventory knowledge related to the use of medicinal plants, in particular, to treat hypercholesterolemia in the community by traditional healers on Borneo Island, Indonesia. The data collection was based on purposive random sampling using a semi-structured questionnaire among selected traditional healers. The study results exhibited that Syzygium polyanthum was recognized as the most cited plant (UV=0.22) by traditional healers in the treatment of hypercholesterolemia, mostly for internal administration route (93.33%) either in a single compound (66.67%) or in combination (33.33%) with other medicinal plants. Leaves were determined as the most explored and utilized plant part (66.67%) compared to other parts. Most of the medicinal plants were collected from the home yard (60.00%), however, only 37.5 percent were cultivated. In conclusion, this study revealed the important roles of medicinal plants as well as traditional healers in maintaining community health, especially for the treatment of hypercholesterolemia on Borneo Island.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN JAMU UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH SELAMA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA Fanie Indrian Mustofa; Fahmi Baiquni; Agus Triyono; Enggar Wijayanti; Slamet Wahyono
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i1.6034

Abstract

Terbatasnya pilihan pengobatan dalam mengatasi Covid-19 mendorong masyarakat mencari alternatif pencegahan secara mandiri. Satu diantaranya dengan menggunakan obat tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang telah digunakan sejak jaman dulu. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan, sikap, dan praktik penggunaan jamu oleh masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama pandemi. Studi ini dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara consecutive sampling, dengan kriteria inklusi warga negara Indonesia yang berumur lebih dari 18 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei daring yang melibatkan 1.524 responden. Uji chi square dilakukan untuk melihat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan demografi dengan praktik. Regresi logistik dilakukan untuk menguji variabel independen yang memiliki hubungan dengan variabel dependen secara bersamaan. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa semua variabel kecuali jenis kelamin dan pengetahuan mempunyai nilai p<0,05 (95% CI). Hal ini menunjukkan bahwa usia (p=0,000), tempat tinggal (p=0,000), pekerjaan (p=0,003), pendidikan (p=0,041) dan sikap (p=0,000) memiliki hubungan yang bermakna dengan praktik penggunaan jamu. Berdasarkan analisis regresi logistik, tempat tinggal (OR:0,58; CI:0,46-0,74), usia (OR:1,68; CI:1,34-2,11) dan sikap (OR=0,30; CI:0,24-0,38) responden berhubungan secara bermakna dengan praktik penggunakan jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama pandemi Covid-19. Sementara itu pekerjaan dan pendidikan tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Secara umum responden telah memiliki pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan jamu yang baik. Namun demikian, edukasi dan promosi yang mempertimbangkan karakteristik demografi masih diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat.
FRONT MATTER VOL 15 NO 1 JULI 2022 jtoi managerxot
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i1.6090

Abstract

EFEK ANTIHIPERURISEMIA FRAKSI-FRAKSI KAYA FLAVONOID BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa) PADA MENCIT MODEL HIPERURISEMIA Harwoko Harwoko; Esti Dyah Utami; Warsinah Warsinah
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 2 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i2.5249

Abstract

Brotowali (Tinospora crispa) secara tradisional dimanfaatkan untuk mengobati penyakit gout, artritis reumatoid, dan peradangan internal. Studi bioaktivitas dari batang brotowali menunjukkan efek antioksidan, antinosiseptif, dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek antihiperurisemia dua fraksi dari ekstrak etanol batang brotowali pada mencit model hiperurisemia akut yang diinduksi potasium oksonat. Batang brotowali diekstraksi dengan etanol 70%, kemudian dipartisi secara berurutan dengan n-heksana, kloroform, dan etil asetat. Analisis fitokimia dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis, sedangkan kadar asam urat serum diukur dengan metode enzimatik-kolorimetri. Studi kami sebelumnya telah melaporkan bahwa ekstrak etanolik dan fraksi tidak larut n-heksana (FHITS) batang brotowali memiliki kandungan flavonoid yang tinggi. Pada studi ini, flavonoid tidak terdeteksi dalam fraksi kloroform (FKTS), namun ditemukan lebih dominan dalam fraksi etil asetat (FETS). Pada penelitian sebelumnya, ekstrak hidroalkoholik 500 mg/kg dan FHITS 100 mg/kg menunjukkan efek antihiperurisemia sebanding dengan allopurinol 10 mg/kg. Perlakuan fraksi kloroform dan fraksi etil asetat masing-masing dengan dosis 100 mg/kg pada mencit model hiperurisemia menunjukkan persentase penurunan kadar asam urat berturut-turut sebesar 39% dan 52%. Dengan demikian, ekstrak batang brotowali atau fraksinya yang mengandung flavonoid berpotensi digunakan dalam pengobatan hiperurisemia.