cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Reproduksi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 195 Documents
Perbandingan Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium yang Mendapat Terapi Regimen Kemoterapi Paclitaxel-Carboplatin dan Vyclophosphamide-Adriamycin-Cisplatin di RSUP Dr. Sardjito: Studi retrospektif Januari 2014-Desember 2018 Novitasari, Choery; Attamimi, Ahsanuddin; Pradjatmo, Heru
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.57002

Abstract

Latar Belakang: Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak setelah penyakit kardiovaskular dan lebih dari 70% kematian yang disebabkan oleh kanker terjadi di negara berkembang. Kanker ovarium merupakan kanker terbanyak kesembilan pada wanita dan menjadi kanker dengan mortalitas ke-5 terbanyak, yaitu 8,6 per 100.000.Tujuan: Menilai angka ketahanan hidup penderita kanker ovarium yang diberikan kemoterapi dengan regimen Paclitaxel- Carboplatin dibandingkan dengan regimen Cyclophospamide-Adriamicyn-Cisplatin di RSUP Sardjito.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi analisis angka ketahanan hidup (survival rate) dari penderita kanker ovarium. Data akan diambil secara retrospektif dari rekam medis pasien kanker ovarium yang berobat ke RSUP dr. Sardjito kemudian ditelusuri riwayat kematiannya.Hasil dan Pembahasan: Terdapat 353 penderita kanker ovarium yang dilakukan kemoterapi, terdiri dari 265 subjek yang diterapi PC dan 88 subjek yang diterapi dengan CAP. Dari analisis bivariat didapatkan bahwa regimen kemoterapi PC dan CAP tidak memengaruhi angka ketahanan hidup (HR=1,15, p=0,64, CI95%=0,64-2,05).Usia <50 tahun (HR=0,42, p=0,01, CI95%=0,23-0,77), stadium klinis awal (HR=0,27,   p=0,00,   CI95%=0,14-0,49), dan CA125 pasca kemoterapi <70 U/mL (HR=0,21,        p=0,00,      CI95%=0,11-0,41) merupakan faktor protektif terhadap angka ketahanan hidup penderita kanker ovarium. Analisis multivariat dengan angka ketahanan hidup (cox’s regression) menunjukkan bahwa faktor yang dapat meningkatkan angka ketahanan hidup adalah stadium klinis awal (HR=0,45,   p=0,04,   CI95%=0,18-0,91)  dan CA125 pasca kemoterapi (HR=0,33, p=0,01, CI95%=0,15-0,74).Kesimpulan: Tidak ada perbedaan bermakna antara regimen kemoterapi PC dan CAP dengan angka ketahanan hidup penderita kanker ovarium yang dirawat di RSUP dr. Sardjito selama tahun 2014-2018. Faktor- faktor yang dapat meningkatkan angka ketahanan hidup pasien kanker ovarium adalah stadium klinis awal dan CA125 pasca kemoterapi <70 U/mL. Kata Kunci: Angka ketahanan hidup; kanker ovarium; regimen paclitaxel dan carboplatin; regimen cyclophosphamide, adriamycin, cisplatin 
Peran Keluarga pada Ibu Pasca Bersalin Yanti, Popy Apri; Triratnawati, Atik; Astuti, Dhesi Ari
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.58017

Abstract

Latar Belakang: Minimnya peran keluarga merupakan orang yang memotivasi, perhatian, membesarkan hati dan orang yang selalu bersamanya serta membantu dalam menghadapi perubahan akibat adanya persalinan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan hidup bagi individu yang bersangkutan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga mulai dari dukungan emosional, informasi, instrumental dan penghargaan pada ibu pasca bersalin.Metode: Studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan wawancara mendalam terhadap 10 informan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan kombinasi manual dan program nvivo.Hasil dan Pembahasan: Peran keluarga pada ibu pasca bersalin disampaikan melalui dukungan emosional, informasi, instrumental dan penghargaan sudah optimal. Hambatan keterbatasan waktu karena bekerja, peran suami lebih didominasi oleh ibu kandung/mertua karena masih tinggal satu rumah.Kesimpulan: Peran kelurga pada ibu pasca bersalin memiliki dampak positif untuk kesehatan mental ibu pasca bersalin Kata Kunci: Peran Keluarga; Ibu Pasca Bersalin; Asuhan Kebidanan Masa Nifas
Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Dilakukannya Versi Luar pada Kehamilan dengan Presentasi Bokong di Yogyakarta Pariartha, I Made; Siswishanto, Rukmono; Pangastuti, Nuring
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.59811

Abstract

Background: Guidelines recommend that external cephalic version (ECV) should be offer to all women with fetus in breech presentation at term. Many literature show external cephalic version can lowering c-section rate caused by breech presentation.Objective: To explore the determinants (barriers and facilitators) affecting obstetricians and gynaecologists to do external cephalic version at Yogyakarta.Method: Explanatory mixed methods design with quantitative-qualitative model. Survey with validated questionnaire and in-depth interview with semi-structured question was done January 2019 until August 2019.Results and Discussion: 72 respondents (83.7%) was responded to questionnaire and in-depth interview was done to 12 respondents. Adherence to ECV guideline was varied: counselling (20.8%), advising for ECV (15.3%), and arranged for ECV to for (almost) all their clients (16.6%). Although 76.4% of respondents considered ECV to be an effective treatment for preventing caesarean childbirth, only 18.1% respondents agreed that every client with breech presentation should undergo ECV. Self-efficacy was the most important determinant influencing adherence. In-depth interview shows several determinants to performed or did not performed ECV: skill of clinicians, guideline for ECV, facility to emergency c-section, ECV characteristic, cost, other methods for breech presentation, perception about ECV in lowering c-section rate, perceived ECV risk and patient preferences.Conclusion: Most respondents agreed that ECV was effective intervention to reduce caesarean childbirth, but adherence to counselling, advising and arranging ECV for clients still very low. Several determinants influenced obstetrician and gynaecologists to perform or did not perform ECV.Keywords: External cephalic version; breech presentation; determinants.
Hubungan antara Preeklampsia Berat Awitan Dini dengan Pertumbuhan Janina Terhambat pada Pasien Preeklamsia Beratdi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Muslichah, Miftakhul; Prawitasari, Shinta; Taufiqur Rachman, Irwan
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.59812

Abstract

Latar      Belakang: Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) merupakan salah satu komplikasi janin yang sering terjadi pada pasien Preeklamsia Berat (PEB) dan eklamsia. Angka kejadian PEB awitan dini berkisar 5-20% dari keseluruhan kasus preeklamsia yang berhubungan dengan neonatal morbiditas dan mortalitas, dimana angka kejadian PJT sendiri berkisar 3-7%, sedangkan angka kejadian PEB awitan lanjut sebesar 75-80% dari keseluruhan kasus preeklamsia yang berhubungan dengan maternal morbiditas.Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara PEB awitan dini dan kejadian PJT di rumah sakit Sardjito Yogyakarta.Metode: rancangan penelitian adalah cross sectional study Populasi penelitian adalah pasien preeklamsia dengan janin tunggal yang lahir di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta tahun 2013-2015. Sampel penelitian adalah pasien PEB berjumlah 135 subyek, PEB awitan dini 105 subyek, dan awitan lanjut 30 subyek. Uji chi square digunakan untuk menghitung prevalensi PJT pada PEB awitan dini dan lanjut. Stratifikasi mantel-haneszel dilakukan untuk menilai variabel perancu. Multivariat menggunakan regresi logistik.Hasil dan Pembahasan: subyek dengan PEB awitan dini adalah 51 subyek (48,57%) yang mengalami PJT sedangkan awitan lanjut adalah 7 subyek (23,33%). Subyek dengan PEB awitan dini dan preeklamsia genuine memiliki prevalensi PJT lebih tinggi RP (CI 95%)=2,453 (1,170-5,141) dan p=0,007. Prevalensi PJT pada PEB awitan dini, OR (CI95%)=3,257 (1,244-8,530) dan p=0,016; usia OR (CI 95%)=0,488 (0,202–1,178) dan p=0,111; paritas OR (CI 95%)=1,159 (0,461–2,912) dan p=0,11; jenis PE OR (CI 95%)=0,730 (0,294–1,814) dan p=0,498; dan derajat proteinuria OR (CI 95%)=0,955 (0,464–1,968) dan p=0,901. Kesimpulan: PEB awitan dini mempunyai hubungan yang signifikan dengan PJT. Kata kunci: PEB; PEB awitan dini; PEB awitan lanjut; PJT.
Mitos dan Pengetahuan Masyarakat Desa Tentang Kanker Payudara Triratnawati, Atik; Novyantari, Dewi
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.59838

Abstract

Background: Breast cancer is a scary disease among the society. Myths related to breast cancer that still exist in society will affect their preventive behavior.Objective: To identify the knowledge and myths  in society about breast cancer.Method: This ethnographic study used participatory observation and in-depth interviews with 12 informants consisting of 3 breast cancer patients and 9 non-breast cancer survivors in Jlegiwinangun Village, Kutowinangun, Kebumen, Central Java.Results and Discussion: Breast cancer was considered a frightening disease that can be caused by heredity, eating patterns, and unhealthy behavior. The existing of breast cancer myths, which dispread verbally is indicated that myths is important as preventive behavior.Conclusion: Knowledge and myths of breast cancer in Jlegiwinangun Village are a part of preventive behavior. The existing of  myths are indicated the limited insight and information related aetiology, cure and prevention to breast cancer.Kata kunci: myths, community knowledge, village, breast cancer
Nilai Gizi dan Daya Terima Cookies Ikan Gabus sebagai Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil di Kabupaten Sleman, DIY Ganap, Eugenius Phyowai; Amalia, Riantina Rizky; Sugmana, Pakartian Ayu; Hidayati, Laksmi Ika
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.61004

Abstract

Background: Pregnant women needs more nutri onal intake during pregnancy. Lack of nutri onal intake during pregnancy may leads to malnutri on problems. Therefore, it is necessary to provide supplemetary food (PMT) for pregnant women to meet the nutri onal needs during pregnancy. Objec ve: To nd the best formula on of snakehead sh cookies that are well accepted by pregnant women and to test their nutri onal content and microbiological contamina on. Method: This study is an analy cal survey study begins with the formula on of snakehead sh cookies. The formula on of snakehead sh cookies is made by subs tu ng wheat our with snakehead sh our by 50% and 60%. The acceptance test was carried out on pregnant women in the Sleman District, DIY. Cookies with the best acceptability are then laboratory tested to see their nutri onal content and microbiological contamina on. Results adn Discussion: The average value of all the organolep c parameters of the cookies ranged from 3.41 to 3.91 on a scale of 5. There was no signi cant di erence onorganolep c parameters between the formula 50% and 60% (p<0.05). The snakehead sh cookies have the following nutri onal content per 100 g of cookies: 565.9 kcal energy, 14.09 g protein, 24.33 g fat, 72.62 g carbohydrates, and 2.68% water content. The nutri onal content and microbiological contamina on of snakehead sh cookies have met the quality requirements of supplementary food for pregnant by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Conclusion: Snakehead sh cookies are quite well accepted by pregnant women. Snakehead sh cookies can be used as an alterna ve supplementary foor for pregnant women. Keywords: Snakehead sh cookies; complementary food for pregnant women; food acceptability 
Apakah Endometriosis Mempengaruhi Kualitas Embryo pada Pasien Invitro Fertilization? Suryoningrat, Dewanto; Laqif, Abdurahman; Soetrisno, Soetrisno; Budihastuti, Uki Retno; Sulistyowati, Sri
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.63039

Abstract

Latar Belakang Invitro Fertilization merupakan salah satu manajemen infertilitas yang baik, namun masih didapatkan adanya kesamaan peluang kegagalan perkembangan embrio sebanyak 50% dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami endometriosis.Tujuan: untuk mengetahui hubungan endometriosis dan kualitas embrio pada pasien yang menjalani program invitro fertilization.Metode: Data yang dikumpulkan merupakan data pada rekam medis pasien Klinik Fertilitas Sekar yang menjalani invitro fertilization di Klinik Fertilitas Sekar RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada Januari 2010 – Desember 2019. Analisis menggunakan uji deskriptif dan Uji T tidak berpasangan. Hasil dianggap signifikan jika p ≤ 0,05.Hasil dan Pembahasan: Dalam penelitian ini, rerata kualitas embrio baik memiliki perbedaan yang signifikan (p<0.05) antara pasien dengan endometriosis dan pasien tanpa endometriosi, sedangkan kualitas embrio buruk tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p>0.05).Kesimpulan: Endometriosis memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas embrio pada wanita yang menjalani program IVF.
Hubungan antara Modified Glasgow Prognostic Score (mGPS) dengan Stadium dan Derajat Diferensiasi Kanker Ovarium Irsan, Bob; Pradjatmo, Heru; Lutfi, Muhammad
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.63107

Abstract

Background: Prognostic factors for ovarian cancer include residual tumor and chemotherapy response, but these parameters are not sufficient to predict ovarian cancer prognoses. A new approach such as mGPS that use a combination of CRP and albumin can be used to assess an inflammatory response. With mGPS, an elevated CRP value and hypoalbuminemia are poor prognosis. Objective: To investigate the effect of mGPS on histopathologic staging and grading of ovarian cancer.Method: The study design was a cross sectional study. The population of this study were patients with suspected ovarian cancer who underwent laparotomy surgical staging at RSUP Dr. Sardjito. The samples were patients with suspected ovarian cancer that have examined the hs-CRP level and albumin level preoperative,then underwent laparotomy surgical staging with histopathological results epithelial ovarian cancer. Data were analyzed using Chi Square test and logistic regression.Results and Discussion: there were 57 subjects with epithelial ovarian cancer consisting of 25 subjects (43.86%) with high mGPS and 32 subjects (56.14%) with low mGPS. The value of mGPS is associated with the stage of ovarian cancer (p = 0.000; RP = 4.000 CI 95% = 2.195 – 7.289). The results of the multivariate analysis showed that the most important factor in determining the stage was mGPS (p = 0.000; RP = 3.818 95% CI = 1.544-6.092). While the most important factor in determining histopathologic grading of ovarian cancer was the type of ovarian tumor (p = 0.000; RP = 7.339 95% CI = 4.960-9.718).Conclusion: There was an association between mGPS and the stage of ovarian cancer. The histopathologic grading was not influenced by mGPS, but was influenced by the type of ovarian tumor.Keywords: mGPS; Stage; Histopathologic grading; Ovarian Cancer; Epithelial Type
Perbandingan Luaran Ibu dan Bayi pada Khamilan dengan DM Gestasional dan DM Pregestasional di RSUP Dr.Sardjito Musa Limbu, Ely Yulianus; Nurdiati, Detty Siti; Dewanto, Agung
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.63114

Abstract

Latar Belakang: Diabetes mellitus dapat terjadi pada 3-5% dari seluruh kehamilan. Hiperglikemia pada saat konsepsi dan pada awal kehamilan secara khusus selama organogenesis mengakibatkan enam kali lipat peningkatan risiko kecacatan pada perkembangan embrio. Bahkan peningkatan kadar glukosa yang ringan selama kehamilan dapat mempengaruhi ibu dan janin. Tujuan: Mengetahui gambaran dan prevalensi kehamilan dengan DM pregestasional dan DM gestasional di RSUP Sardjito. Membandingkan luaran ibu dan bayi pada kehamilan dengan DM pregestasional dan DM gestasional di RSUP Sardjito Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif. Data diambil dari rekam medis, subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPSS 23. Dilakukan analisis data univariat, bivariat dan multivariat untuk mengetahui pengaruh antar variabelHasil: Penelitian ini melibatkan 74 subyek. Terdapat luaran ibu dengan ketoasidosis sebanyak 35 orang (47,30%), luaran bayi dengan makrosomia 15 kasus (20,27%), kelainan jantung 7 kasus (9,46%), dan mortalitas neonatal sebanyak 6 kasus (8,11%). Riwayat ANC < 4 kali berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian mortalitas neonatal (OR 10,548; 95% CI 1,700-65,437; p = 0.011).\ Kesimpulan: Angka kejadian PGDM sebesar 44 kasus (59,46%) sedikit lebih tinggi dibandingkan GDM sebesar 30 kasus (40,54%) yang melakukan persalinan di RSUP Sardjito selama 5 tahun dari total 8857 kasus persalinan. KAD yang merupakan luaran ibu kejadiannya sebesar 47,30%, dan luaran bayi yang berupa makrosomia sebesar 20,27%, kelainan jantung pada bayi 9,46%, serta mortalitas neonatal 8,11%. Luaran ibu dan luaran bayi pada kehamilan dengan pregestasional diabetes yang dibandingkan dengan gestasional diabetes tidak berbeda bermakna pada penelitian ini. Kata kunci: pregestasional diabetes mellitus, gestasional diabetes mellitus, ketoasidosis diabetik, makrosomia, mortalitas neonatal, kelainan jantung pada bayi. 
Perbandingan Luaran Maternal dan Neonatal antara Seksio Cesarea Emergensi dan Seksio Cesarea Elektif pada Kehamilan dengan Janin Presentasi Bokong Reubiyana, Riena; Attamimi, Ahsanudin; Ganap, Eugenius Phyowai
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.63216

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan dengan janin presentasi bokong terjadi pada 3-4% dari semua kelahiran tunggal. Presentasi bokong merupakan ±17% indikasi utama dikerjakannya seksio cesarea elektif saat ini. Seksio cesarea dapat menjadi prosedur untuk menyelamatkan ibu dan bayi, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi untuk ibu dan bayi. Seksio cesarea elektif diyakini dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi maternal dan neonatal dibandingkan seksio cesarea emergensi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai luaran maternal dan neonatal antara seksio cesarea emergensi dan elektif dengan mengambil sampel pada kehamilan dengan janin presentasi bokong.Metode: Penelitian dilakukan dengan desain kohort retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif pada subjek ibu hamil dengan janin presentasi bokong yang melahirkan secara seksio cesarea selama tahun 2014-2019. Dua kelompok yang dibandingkan yaitu seksio cesarea emergensi dan elektif. Luaran penelitian adalah luaran maternal berupa kejadian infeksi dan perdarahan, sedangkan luaran neonatal adalah asfiksia dan cedera neonatal. Data dianalisis dengan uji Chi Square atau Fisher Exact, dilanjutkan uji regresi logistik.Hasil dan Pembahasan: Terdapat 240 sampel, terdiri dari 105 sampel seksio cesarea emergensi dan 135 sampel seksio cesarea elektif. Dari hasil analisis bivariat, diperoleh bahwa seksio cesarea emergensi berhubungan dengan lebih tingginya kejadian nilai Apgar rendah pada menit pertama dan menit kelima dan cedera persalinan, meskipun tidak bermakna secara statistik. Analisis multivariat menunjukkan bahwa seksio cesarea emergensi berhubungan dengan terjadinya infeksi maternal (p= 0.002, OR 3.65, 95% CI 1.59– 8.40) dan perdarahan (p= 0.042, OR 2.27, 95% CI 1.06– 6.1).Kesimpulan: Seksio cesarea emergensi secara signifikan berhubungan dengan luaran buruk maternal, yaitu terjadinya komplikasi infeksi dan perdarahan, namun tidak memberikan luaran neonatal yang lebih buruk dibandingkan seksio cesarea elektif. Pemeriksaan antenatal dan pengambilan keputusan penatalaksanaan yang tepat diperlukan untuk menekan terjadinya komplikasi.Kata kunci:  kehamilan dengan presentasi bokong, seksio cesarea emergensi, seksio cesarea elektif, luaran maternal, luaran neonatal.