cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Reproduksi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 195 Documents
Kejadian Infeksi Menular Seksual pada Wanita Kawin di Indonesia dan Variabel-variabel yang Memengaruhinya Simbolon, Wana Melia; Budiarti, Winih
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.49847

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu jenis penyakit menular yang penularan utamanya melalui kontak seksual. Lebih dari 1 juta IMS terjadi setiap hari di seluruh dunia dan menempati peringkat 10 besar alasan berobat di banyak negara berkembang. IMS dapat memiliki konsekuensi kesehatan reproduksi yang serius di luar dampak langsung dari infeksi itu sendiri, misalnya infertilitas atau penularan dari ibu ke anak. Wanita kawin merupakan kelompok yang berisiko tinggi untuk terkena penularan IMS dari pasangannya.Tujuan: melihat gambaran umum kejadian IMS pada wanita kawin usia 15-49 tahun di Indonesia dan variabel-variabel yang memengaruhinyaMetode: Jenis penelitian observasional dengan menggunakan data hasil SDKI 2017. Unit analisis dalam penelitian ini adalah wanita kawin usia 15-49 tahun yang suaminya juga turut diwawancarai. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 8.743 responden. Analisis yang digunakan adalah univariabel, bivariabel dan analisis regresi logistik biner.Hasil dan Pembahasan: Terdapat 14,1 persen wanita kawin usia 15-49 tahun yang mengalami IMS/gejala IMS di Indonesia tahun 2017. Wanita yang berusia <25 tahun memiliki kecenderungan 1,421 kali untuk mengalami IMS. Kecenderungan wanita yang tidak pernah mendengar IMS 1,416 kali untuk mengalami IMS dibandingkan wanita pernah mendengar IMS. Wanita yang memiliki suami yang melakukan perilaku berisiko memiliki kecenderungan 1,548 kali untuk mengalami IMS.Kesimpulan: Usia wanita, status ekonomi, pernah mendengar IMS, dam perilaku berisiko suami merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi kejadian IMS pada wanita kawin.
Determinan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Inpresari, Iva; Pertiwi, Wiwik Eko
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.50967

Abstract

Background: Riskesdas (2018), shows that the proportion of LBW in Indonesia is 6.2% and has not yet reached the 2019 National target (6.9%). The number of LBW in Serang District Health Office (DHO) during 2018 reached 662 cases, and babies with LBW ranks first among the causes of infant death in Serang District, as many 84 cases (35%) of babies died due to LBW. Jawilan Public Health Centre ranks first (7%) and then Petir Public Health Centre as many 6%  in the LBW incidence rate in Serang District. Objective: This study aims to determine the factors associated with the incidence of Low Birth Weight (LBW).Method: This study uses a case control design. The study was conducted in March to June 2019 with a sample of 142 people consisting of 71 case samples and 71 control samples. Case samples in this study were mothers who gave birth to babies with birth weights less than 2500 mg (2.5 kg) and control samples were mothers who gave birth to babies of normal weight.Results and Discussion: The results showed that 22.5% of ANC frequencies were not good, 33.8% of upper arm circumference/LILA were not good, 41.5% of pregnancy distances were at risk and 18.3% were preeclampsia. The results showed that there was a significant relationship between ANC frequency and size of LILA with LBW (pv = 0.003, pv = 0.008), there was no relationship between pregnancy distance, preeclampsia with LBW (pv = 0.089, pv = 0.129).Conclusion: there was no correlation between pregnancy distance, preeclampsia with LBW. Key word: ANC frequency;  Low Birth Weight; Size of LILA
Pengetahuan dan Sikap Remaja Sekaa Teruna Teruni di Daerah Urban dan Sub Urban tentang Perilaku Seksual Berisiko Abadi, Moh Fairuz; Duarsa, Dyah Pradnyaparamita
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.51549

Abstract

 Background: Sexual risk behaviors  in teenagers, could be a serious  problems in health. Geographical  clould be influence  knowledge and attitudes. Sekaa Teruna Teruni is a Balinese youth organization, they can be  found in all traditional villages.Objective: The research aim’s  to find out the knowledge and attitudes of Sekaa Teruna Teruni in Urban and Sub Urban areas about risky sexual behavior.Methods: This is an cross-sectional study, respondents are 241 teenagers (15-21 years) sampling methode is consecutive, variables were measured  using a questionnaire that had been tested  before, analysis uses non-parametric mann whitney.Results adn Discussion:The results showed  that p score for  knowledge and attitudes <0.05 its means that there are significant.Conclusion: The level of knowledge and attitudes of respondents at the Urban location is higher, that because  the flow of information and the organizational activities, efforts are needed to increase knowledge and attitudes especially at the Sub-Urban. Keywords: Risky sexual behavior; Sekaa Teruna Teruni. 
Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Antropometri Bayi Baru Lahir Hilwa, Najwa Sufa; Rachmiyani, Irmiya; Pramana, Cipta
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.51593

Abstract

Latar Belakang: Gangguan kesehatan yang terjadi selama kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Antropometri pada bayi baru lahir dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu anemia pada kehamilan, nutrisi maternal yang kurang, infeksi maternal dan fetal, dan ibu mengandung janin multipel. Anemia pada wanita hamil akan meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas perinatal karena dapat menyebabkan gangguan nutrisi dan oksigenasi utero plasenta yang menimbulkan gangguan pertumbuhan hasil konsepsi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan anemia pada ibu hamil dengan antropometri bayi baru lahir.Metode: Analisis observasional dengan desain studi potong lintang dengan subjek penelitian ibu hamil yang melahirkan di RS pada bulan Januari 2017 - Juni 2018. Variabel yang dikumpulkan dan akan diteliti adalah kadar Hb trimester III, berat badan bayi lahir, panjang badan bayi lahir, dan lingkar kepala bayi lahir yang diperoleh dari data sekunder yaitu rekam medis.Hasil dan Pembahasan: Total subjek pada penelitian ini adalah 152 subjek, sebagian besar subjek penelitian berusia 26 - 30 tahun (41,4%) dengan ibu tidak anemia sebanyak 105 orang (69,1%). Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara berat badan bayi baru lahir dengan anemia pada ibu hamil, tidak ada hubungan antara panjang badan bayi baru lahir dengan anemia pada ibu hamil, ada hubungan antara lingkar kepala bayi baru lahir dengan anemia pada ibu hamil.Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara anemia pada ibu hamil dengan lingkar kepala bayi baru lahir (p = 0,050), tetapi didapatkan tidak terdapat hubungan bermakna antara anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (p = 0,374) dan panjang badan bayi lahir (p = 0,198). Kata Kunci : Anemia; Ibu Hamil; Hemoglobin trimester III; Antropometri bayi
Komplikasi Bedah, Luaran Fungsi Seksual dan Menstruasi dari Prosedur Vaginoplasti Sigmoid pada Pasien dengan Agenesis Vagina Sinaga, Roy Jansen; Pangastuti, Nuring; Emilia, Ova
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.52149

Abstract

Background:  Vaginal agenesis is one form of abnormality found in the uroginecology with a prevalence of 1: 4000 births. Various reconstruction techniques, both non-surgical and surgical, have been introduced, one of which is sigmoid vaginoplasty. Research on the complications and outcomes of sigmoid vaginoplasty procedure is still limited.Objective: To assess surgical complications, sexual and menstrual function outcomes of sigmoid vaginoplasty procedure.Method: This is a prospective study. A total 11 patients with a variety of genital tract malformations have been performed for sigmoid vaginoplasty during January 2017 to January 2019. Data are described descriptively-analytically. All patients were assessed for surgical complications, menstrual and sexual function after surgery.Results and Discussion: A total of 10 cases (90.9%) were diagnosed with vaginal agenesis and 1 case (9.1%) was diagnosed with Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH) syndrome. Durante surgery complications are severe bleeding and rectum injury, occurred in 2 cases (18.2%). Postoperative complication is surgical wound dehiscence, occurred in 2 cases (18.2%). All patients who have uterus (100%) showed good menstrual function outcomes. Of the 3 married patients, all patients (100%) showed good postoperative sexual function outcomes (FSFI score 27-30.4). Conclusion: The sigmoid vaginoplasty procedure is an effective procedure for patients with agenesis vaginal. This procedure has low surgical complications with good outcomes of menstrual and sexual function. Keywords: Sigmoid vaginoplasty; vaginal agenesis; menstrual function; sexual function.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Upaya Remaja untuk Menurunkan Nyeri Saat Menstruasi (Dismenore Primer) Saputra, Yusuf Adi; Kurnia, Anggraini Dwi; Aini, Nur
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.55433

Abstract

Latar Belakang: Dismenore merupakan salah satu masalah menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri. Namun hal tersebut sering diabaikan bahkan dianggap biasa, padahal dismenore bisa menjadi hal yang serius apabila tidak segera ditangani. Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk merubah perilaku dan peduli terhadap masalah kesehatan individu dan kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan upaya yang dilakukan remaja saat nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang dismenore.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah experimental research dengan jenis praeskperimen one group pre-test post-tes design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability dengan jenis simple random sampling. Total responden adalah 30 orang. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Malang. Analisa data dilakukan menggunakan Uji Wilcoxon test.Hasil Dan Pembahasan: Hasil pre-test dan post-test pada kelompok intervensi yaitu sebanyak 23 (77%) siswi dalam kategori kurang baik dan 7 (23%) siswi memiliki upaya baik, setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang dismenore 30 (100%) siswi memiliki upaya baik. Uji Wilcoxon test didapatkan nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000, dimana jika dibandingkan dengan nilai α (0,05) maka akan didapatkan 0,000 < 0,05. Sehingga pendidikan kesehatan tentang dismenore berpengaruh terhadap upaya remaja untuk menurunkan nyeri menstruasi (dismenore primer).Kesimpulan: Pendidikan kesehatan tentang dismenore sangat penting diberikan pada remaja yang baru mengalami menstruasi karena bisa menjadi panduan bagi remaja untuk mengatasi dismenore oleh karena itu petugas kesehatan dan guru harus sering melakukan penyuluhan dan konseling tentang masalah menstruasi serta cara untuk mengatasi dismenore dengan tepat
Pelaksanaan Skrining Prakonsepsi pada Calon Pengantin Perempuan Yulivantina, Eka Vicky; Mufdlilah, Mufdlilah; Kurniawati, Herlin Fitriana
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.55481

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan antara perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya. Skrining prakonsepsi berguna untuk mengurangi resiko dan mempromosikan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan kehamilan sehat.Tujuan: Untuk mengeksplorasi pelaksanaan skrining prakonsepsi pada calon pengantin perempuan.Metode: Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.Hasil dan Pembahasan: Pelaksanaan skrining prakonsepsi pada calon pengantin perempuan terdiri dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium wajib dan rekomendasi, pemberian imunisasi Tetanus Toxoid, suplementasi gizi, konsultasi kesehatan dan pelayanan psikologi.Kesimpulan: Pelaksanaan skrining prakonsepsi sudah mengacu pada standar minimal. Kata Kunci: Calon pengantin perempuan; skrining prakonsepsi 
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Dismenorea di SMP Negeri di Yogyakarta Gunawati, Arista; Nisman, Wenny Artanty
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.56294

Abstract

Background: : The prevalence of incidence primary dysmenorrhea in Indonesia reaches 72,89 %. The level of dysmenorrhea varied among teenage girls from mild, moderate, to severe pain. There are various factors affecting the level of dysmenorrhea include age, nutritional status, age of menarche student, age of menarche her mother, the pain menarche, menstrual cycle, duration menstruation, body condition before menstruation, dysmenorrhea frequency, duration dysmenorrhea and disruption of activity.Objective: To know the factors correlated with level of dysmenorrhea among students in one of Junior High School in Yogyakarta.Method: This was observational research with cross sectional study and instruments used were questionnaire.  This research conducted on Mei 2016. Total population was 195 students with 74 as minimum sample. Sampling technique used was purposive sampling and the study involved 94 students as sample.Results and Discussion: Factors associated with the level of dysmenorrhea were pain during menarche, dysmenorrhea frequency and disruption of the activities of the female students in one of the Junior High School in Yogyakarta. Factors not related to the level of dysmenorrhea were age, nutritional status, age of menarche student, age of menarche her mother, menstrual cycle, duration menstruation, body condition prior to menstruation and duration of dysmenorrhea of the female students in one of the Junior High School in YogyakartaConclusion: Factors associated with level of dysmenorrhea was pain of menarche, dysmenorrhea frequency and disruption of the activities of the female students. Keywords: dysmenorrhea level; menstruation; teenage girl.
Faktor yang Berhubungan dengan Penerimaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pascasalin di Samarinda Pella Todungbua', Prima Derry; Cahyanti, Ratnasari Dwi; Respati, Supriyadi Hari
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.56939

Abstract

Background: Maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is 305 per 100.000 live births. The intervention to suppress MMR according to four pillars of Safe Motherhood is reducing the possibility of woman becoming pregnant with Family Planning. The postpartum period is an important time to start, but underutilized. All contraceptive methods may be used, but the high rate of drop-out in non-long-term methods, counselling is directed to long-term methods like IUD.Objective: To determine factor that related postpartum IUD acceptance in Samarinda.Method: The research method is observational with cross sectional design. Sampling is done by purposive sampling. Data were obtained through questionnaire.Result: There was no significant association between age (p=0.438), parity (RR=0.7; p=0.077), education (RR=1.11; p=0.611), and income (RR=0.69; p=0.105)  with acceptance of postpartum IUD. Employment (RR=1.64; p=0.025), history of family planning counselling (RR=3.37; p<0.001), and husband's approval (RR=28.8; p=<0.001) have significant association with the acceptance of postpartum IUD.Conclusion: Age, parity, education, and income are not related factors of postpartum IUD acceptance, while employment, husband's approval, and history of family planning counselling are related factors of postpartum IUD acceptance in Samarinda.Keywords: Postpartum IUD, family planning counselling, husband's approval.           
Luaran Transfer Embrio Simpan Beku pada Pasien Endometriosis Pasca Operasi dan Non Endometriosis yang Menjalani IVF di Klinik Permata Hati RSUP Dr. Sardjito Fatmawati, Rina; Widad, Shofwal; Dewanto, Agung
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.56940

Abstract

Background: Endometriosis is a chronic condition that is influenced by the hormone estrogen which affects women of childbearing age, and is associated with pelvic pain and infertility. In Vitro Fertilization (IVF) is currently the most efficient assisted reproductive technology and its high success rate is often done for infertility therapy in women associated with endometriosisObjective: The aim of this study is to determine whether postoperative endometriosis affected pregnancy outcomes in patients underwent frozen embryo transfer in IVF / ICSI programs.Method: This Research is done with a retrospective cohort design. The data was taken from medical records, research subjects who met the inclusion and exclusion criteria. The research data was collected, processed and analyzed using SPSS 23. Univariate, bivariate and multivariate data analysis was carried out to determine the effect between variablesResult: There were 458 research subjects in this study. Endometriosis patients were 119 subjects (26%). 57 subjects were categorized as minimum-mild endometriosis (47.9%) and moderate-severe subjects as many as 62 subjects (52.1%). The biochemical pregnancy rate (36.31%) and clinical pregnancy (29.4%) in patients with endometriosis was slightly higher than in non-endometriosis. But statistically it did not affect success rate of achieving biochemical (p = 0.428; RR 0.89; 95% CI: 0.71-1.24) and clinical pregnancy (p = 0.535; RR 0.883; 95% CI: 0.63- 1.22). The rate of miscarriage in postoperative endometriosis patients was higher than non-endometriosis patients (88.6% vs 80.7%) but was not statistically significant (p = 0.294; RR 1.69; 95% CI: 0.61-4.67) . Biochemical and clinical pregnancies were significantly affected by age, infertility, endometrial thickness, embryo age and embryo quality. The incidence of miscarriage was affected by the ovarian stimulation protocol.Conclusion: Endometriosis post operative statistically has no effect on pregnancy outcomes in the IVF / ICSI cycle with frozen embryo transfer compared with another cause of infertility .Keywords:Endometriosis, In Vitro Fertilization, Clinical pregnancy, biochemical pregnancy, miscarriage