cover
Contact Name
Aditya Mahatidanar Hidayat
Contact Email
adityamahatidanar@gmail.com
Phone
+6281379843467
Journal Mail Official
tekniksipil@ubl.ac.id
Editorial Address
Jl. Z.A. Pagar Alam No 26, Labuhan Ratu, Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 20872860     EISSN : 27456110     DOI : http://dx.doi.org/10.36448/jts.v14i1
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil ini memberikan para peneliti dan praktisi di bidang teknik struktural dan sipil dengan forum unik untuk menyebarkan ide dan teknik baru dengan dampak potensial yang signifikan. Jurnal Teknik Sipil mengundang pengajuan makalah asli, empiris, dan teoretis serta studi kasus dan resensi buku yang mencakup berbagai bidang Teknik Sipil yang terdaftar (namun tidak terbatas pada) sebagai berikut: 1. Konstruksi dan Bahan Bangunan 2. Rekayasa Struktur dan Gempa 3. Mekanika Batuan dan Rekayasa Geoteknik 4. Teknik Lingkungan 5. Ilmu dan Teknik Air 6. Rekayasa Transportasi 7. Teknik Kelautan dan Kelautan
Articles 130 Documents
Kuat Tarik Tak Langsung Campuran Aspal Beton Dengan Menggunakan Bahan Tambah Serat Karung Goni Leo Sentosa; Agus Ika Putra; T. Gina Vinola
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jts.v3i2.280

Abstract

The increasing of oil raw price, the quality of asphalt as cementitious materials is getting lower while the traffic loads always increase preferring to the need of transportation. To increase the quality qJbituminous mixture could be conducted by adding additive to asphalt mixture, such as cellulose and polymer materials such as Arbocel, Cellulose Fibres CF-31500, Roadcel, etc. This research was conducted to use local raw materials such as fracegonifiher that was accepted to be new fiber of cellulose to increase biturninOUS mixture ability.This researched was conducted on the mixture ofLASTON of Bina "Varga type III by using asphalt pen 60170 and additive, such as trace goni fiber; it was obtained from Cik Puan market, Pekanharu. The adding offibre contains as 0%, 0,03%, 0,05% and 0, 07% of total weight of mixture. The length offiber were 0,25cm, 0,5 cm and 1 cm.The addition of fiber content on the same fiber length, will increase the value of the optimum asphalt content. Whereas the addition offiber length will decrease the value of the optimum asphalt content. Test of indirect tensile strength of asphalt concrete without goni fiber is amounted 1.404 kg/cm2. The highest value of indirect tensile strength is amounted 1,876k-,-Iciii2i,vhichi,vasohiaiiiedbyaddiiig0.03Y, coiitentgoiiijihei-ivithfihei-leiigthojI cm. This value is 34% higher than the value of indirect tensile strength for asphalt mixture without fiber additive- The lowest of indirect tensile strength is amounted 1, 628 kg/cm2, which was obtained by adding 0.05% content goni fiber with fiber length of 0. 25 cm. This value is 16Y, higher than the value of indirect tensile strength for asphalt mixture without fiber additive.Meningkatnya fiarga minyak mentah mengakibatkan kualitas aspal sebagai bahan perkerasan semakin rendah sedangkan beban lalu limas selalu meningkat sejalan dengan kebutuhan transportasi. Usalia untuk meningkatkan kualitas campuran beraspal dapat dilakukan dengan menambahkan aditif pada campuran aspal, seperti selulosa dan bahan polimer seperti Arbocel, Selulosa Serat CF-3 1500, Roadcel, dan lainnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan bahan baku lokal berupa serat karung goni yang diharapkan menjadi serat selulosa baruuntuk meningkatkan kemampuan campuran aspal.Penambahan kadar scratpadapanjatig scratyang sama, akan meningkatkan nilai kadar aspal optimum. Sedangkan penambahan panjang serat akan mengurangi nilai kadar aspal optirniu-n. Uji kuat tarik tidak langsung beton aspal tanpa serat goni adalah sebesar 1.404 kg/cm2. Nilai tertinggi dari kekuatan tarik tidak langsung sebesar 1.876 kg/cm2 yang diperolch dengan tuctrarnbahkan 0,03% scrat goni dengan panj ang scrat dari 1 cm. Nilai ini adalah 34% lebih tinggi dari nilai kuat tarik tak langsung untuk campuran aspal tanpa sera[. Yang terendah dari kekuatan tarik tidak langsung sebesar 1.628 kg/cm2, yang diperoleh dengan menambahkan 0,05% sera[ goni dengan panjang sera[ dari 0,25 cm. Nilai ini adalah 16% lebih tinggi dari nilai kuat tarik tak langsung untuk campuran aspal tanpa serat.
Perilaku Statis Struktur Beton Pracetak Dengan Sistem Sambungan Basah Hery Riyanto
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.624 KB) | DOI: 10.36448/jts.v1i1.251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku statis elemen struktur balok beton bertulang pracetak yang disambung dengan sambungan basah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton bertulang 30 MPa dengan 6 buah tulangan utama diameter 8 mm yang diletakkan di atas dua tumpuan sendi rol pada masing-masing ujungnya mempunyai penampang prismatis segi empat 10x18 cm2. Sambungan basah adalah sambungan yang menggunakan bahan beton polimer 40 MPa dengan metoda penyambungan menggunakan metoda prepacked. Kajian perilaku statis pada model benda uji untuk mengetahui kekuatan lentur struktur, kekakuan dan pola retak struktur balok akibat beban statis yang diletakkan di tengah bentang. Beban statis adalah beban mempunyai arah dan besar  tetap. Hasil kajian struktur beton yang disambung kemudian dibandingkan dengan struktur yang tanpa sambungan (monolit). Kekuatan balok dengan sambungan basah lebih kecil daripada kekuatan balok monolit.
Pembenahan Transportasi Kota Bandar Lampung Melalui Pengendalian Volume Lalulintas Dan Kapasitas Jalan IB. Ilham Malik
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.91 KB) | DOI: 10.36448/jts.v1i1.256

Abstract

Membenahi transportasi kota harus dilakukan dengan mengendalikan volume kendaraan pribadi dan membangun sistem angkutan umum. Biaya pengendalian volume lalulintas akan jauh lebih murah dan bersifat solutif jika dibandingkan dengan menambah kapasitas jalan. Anggaran pemerintah yang terbatas menjadi alasan penambahan kapasitas tidak realistis untuk dilakukan, selain tidak menyelesaikan masalah transportasi perkotaan. Dibutuhkan komitmen yang kuat untuk mewujudkan angkutan umum yang handal, dan hal ini sudah menjadi perintah UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan yang harus dijalankan oleh seluruh pemerintahan.
Pengaruh Material Plastik Terhadap Kekuatan Geser Pada Tanah Lempung . Sazuatmo
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2011): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jts.v2i1.261

Abstract

Clay is one of soil type, where the bearing capacity is low and water conten sensitivity highly. Where the water content is increased, their physical characteristic and mechanics ( chesion and internally priction ). Will decrease and on the dry condition will be in contrast. Manyefforts has been done to improve , especially clay. One of them is soil reinfort ced by plastics or plastic waste. In the research , a series of laboratory work has been done I.e atterberg limits test, grain size distribution , compaction and direct shear test. In the research it is made 18 vebriation of speci men i.e 3 size plastics ( 2 x 2 cm2, 2 x 1 cm2 dan 2 x 0.5 cm2 ) and the varying of plastics into clay ( 0%; 0,5%; 1,5%; 2% ; 2,5% ) the percentage of plastics is based on weight percentage to soris weight. The test result shows, waste plastics has enhanced shear strength of soil  ( 84,538%), this increase to occur 2 X 2 Cm2 by 1 % plastic . and waste plastics in size 2 X 0,5 Cm2 has enhanced shear strength of soil ( 77,454 % ) by 1% plastic. For waste plastics in size 2 X 1 cm2 has enhanced shear strength of soil ( 54,894 % ) by 2,5 % plastics. The concolusion , plastics enhanced shear strength of soil.
Perubahan Daya Dukung Tanah Akibat Penambahan Air Garam Terhadap Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Kapur Adolf Situmorang
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2011): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.011 KB) | DOI: 10.36448/jts.v2i2.266

Abstract

Stabilisasi perlu dilakukan pada tanah lempung ekspansif sebelum didirikan suatu bangunan atau konstruksi diatas tanah tersebut. Salah satu cara menstabilisasi tanah lempung yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan kapur, semen dan lain-lain, tetapi dalam penelitian ini penulis mencoba menggunakan kapur padam (CaOH2) dan garam dapur (NaCl) secara bersamaan. Metode pengujian yang dilakukan mengacu pada ASTM diantaranya meliputi pengujian sifat-sifat mekanis dan sifat sifat fisik tanah. Dalam penelitian ini kapur yang digunakan sebesar 5% dan garam sebesar 0%, 2% dan 3%, dengan waktu pemeraman 0, dan 7 hari. Hasil positip yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan penambahan garam terhadap lempung dapat menurunkan batas cair, indeks plastisitas dan berat jenis. Namun penurunan kuat tekan bebas dan CBR yang diperoleh kemungkinan karena reaksi pozzolan antara kapur dan lempung belum terjadi sampai pengamatan 7 hari, yang mengakibatkan butiran lolos saringan No 200 semakin meningkat.
Kinerja Laboratorium Campuran Laston Lapis Aus-2 (Ac-Wc) Dengan Variasi Gradasi Dan Filler Menggunakan Batuan Dari Desa Tanjungratu Kecamatan Ketibung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung Lilies Widojoko; . Baheram
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2012): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1802.084 KB) | DOI: 10.36448/jts.v3i1.271

Abstract

Lebih dari 90% campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) terdiri dari agregat. Karena itu maka sifat agregat sangat mempengaruhi kinerja campuran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja laboratorium dari dua macam agregat campuran dengan pembagian butir atau sering disebut gradasi yang berbeda dengan menggunakan agregat dari Desa Tanjungratu Kecamatan Ketibung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Gradasi campuran pertama terletak di atas kurva Fuller dan gradasi campuran kedua di bawah kurva Fuller dengan memotong kurva tersebut. Dengan demikian, agregat campuran pertama lebih halus daripada agregat campuran kedua. Masing-masing campuran mengunakan bahan pengisi (filler) abu batu dan semen portland. Penelitian yang dilakukan pada keempat macam campuran tersebut adalah kinerja stabilitas Marshall, Indeks Kekuatan Sisa (IKS), dan stabilitas dinamis.Penelitian ini menunjukkan bahwa stabilitas Marshall tertinggi adalah campuran halus dengan filler semen, diikuti dengan campuran halus dengan filler abu batu, campuran kasar dengan filler semen, dan campuran kasar dengan filler abu batu. Sedangkan IKS tertinggi yaitu sebesar 93,07% pada campuran halus dengan filler semen, sedangkan campuran halus dengan filler abu batu, campuran kasar dengan filler abu batu, dan campuran kasar dengan filler semen menghasilkan nilai IKS kurang lebih sama. Stabilitas dinamis tertinggi yaitu sebesar 6300,0 lintasan/mm pada campuran halus dengan filler abu batu, diikuti dengan campuran halus dengan filler semen, campuran kasar dengan filler abu batu, dan yang terendah campuran kasar dengan filler semen.
Analisis Kinerja Ruas Jalan Raya Ranau Akibat Kegiatan Komersial Kawasan Terminal Muaradua (Studi Kasus : Kota Muaradua - Kabupaten OKU Selatan) Willy Agus
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2012): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.286 KB) | DOI: 10.36448/jts.v3i1.276

Abstract

Besides resulting positive impact, the comercial area of Muaradua terminal also results in negative impacts. The positive impact that comes from Muaradua terminal provides parking areas around the areas, while the negative impact is the Muaradua has economic value attraction resulting in more traffic jam in Jl. Ranau. This congestion will couse problems, so that requires further analysis to anticipate the increasing of traffic in the next year. The result of study indicate that Jl. Ranau is on the level B (the traffic is stable, and there is a possibility of delay). With 13 % increasing growth of vehicles, in 2012 the service level of ”Ranau” highway would be V/C = 0.89 or LOS = D. It means that if there is no increasing highway capacity or the increasing lay out of areas around the highway, there would be sever traffic jams around the highway area.
Uji Dispersivitas Bahan Timbunan Bendungan Way Linggo Lilies Widojoko
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1418.036 KB) | DOI: 10.36448/jts.v3i2.281

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dispersivitas bahan timbunan bendungan tambang Way Linggo. Pengujian dilakukan dengan dua cara yaitu uji crump dan uji pin hole. Selain uji tersebut dilakukan pula uji batas Atterberg yaitu batas cair dan batas plastis. Uji batas Atterberg ini dilakukan karena uji ini dapat mendeteksi sifat fisik tanah dispersive. Hasil pengujian mendapatkan bahwa tanah tergolong jenis tanah lanau berplastisitas tinggi ( MH ). Tanah dengan jenis ini kemungkinan tidak bersifat dispersive. Hasil pengujian khusus dispersivitas yaitu dengan uji crump dan uji pin hole menunjukkan bahwa bahan timbunan bendungan Way Linggo tidak termasuk tanah dispersive, sehingga aman digunakan sebagai bahan timbunan bendungan.
Analisis Kebutuhan Fasilitas Penyeberangan Dan Perilaku Pejalan Kaki Menyeberang Di Ruas Jalan Kartini Bandar Lampung . Juniardi
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.817 KB) | DOI: 10.36448/jts.v1i1.252

Abstract

Pejalan kaki merupakan bagian dari sistem transportasi yang tidak kalah pentingnya dibandingkan moda transportasi lainnya. Walaupun tindakan berjalan kaki terlihat sangat sederhana, akan tetapi memainkan peranan penting dalam sistem transportasi, karena jika pejalan kaki mengalami gangguan akan mempengaruhi bagian lain dari sistem transportasi. Tujuan analisis pejalan kaki pada sepanjang ruas jalan Kartini adalah untuk mengetahui karakteristik pejalan kaki; mencari hubungan persamaan antara kecepatan berjalan; serta menentukan fasilitas penyeberangan yang sesuai dengan karakteristik pejalan kaki. Tingkat kesesuaian penggunaan fasilitas penyeberangan diruas jalan Kartini dihitung berdasarkan PV2, DS, Kecepatan rerata, Time Headway sehingga diperoleh nilai : P = 78 orang/jam, DS = 0.60, kecepatan rerata = 40,3488 km/jam, dan time headway kendaraan kecil (LV) dan kendaraan sepeda motor (MC) mempunyai nilai time headway < 2.5 detik yang menggambarkan kondisi kepadatan tinggi, sehingga di lokasi penelitian yaitu pada jalan Kartini Bandar Lampung sesuai persyaratan dan penyeberangan yang sesuai adalah pelican dengan pelindung. Dari hasil analisis regresi dan korelasi menunjukkan pada lokasi ruas jalan Kartini Bandar Lampung volume lalu lintas tidak berpengaruh terhadap prosentase penyeberang jalan hal ini terlihat dari R2 = 0.002 yang berarti hubungan antara penyeberang dengan volume lalu lintas hanya 0.2 % menandakan tergolong hubungan sangat rendah Fasilitas penyeberangan pelican dengan pelindung direkomendasikan dengan menggunakan pulau pelindung dengan dilengkapi lampu isyarat mengingat jalan Kartini Bandar Lampung adalah jalan satu arah dengan empat lajur.
Tinjauan Karakteristik Lalu Lintas Dan Daerah Rawan Kecelakaan Pada Ruas Jalan Raya Sentani Abepura Kota Jayapura Andung Yunianta
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2011): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.059 KB) | DOI: 10.36448/jts.v2i1.257

Abstract

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun, maka kebutuhan untuk melakukan pergerakanpun menjadi meningkat. Akibatnya kemacetanpun terjadi yang dapat menimbulkan adanya kecelakaan lalu lintas. Pada ruas jalan raya Sentani - Abepura Kota Jayapura, sering sekali terjadi kecelakaan, yang diakibatkan oleh kurang tersedianya rambu rambu lalu lintas, kondisi lebar jalan yang tidak memadai, kurang berfungsinya lampu jalan sehingga para pengguna jalan kurang berhati hati. Metode yang digunakan yaitu pengamatan secara langsung, wawancara dengan para nara sumber dan membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Volume Lalu Lintas Kendaraan (LV, HV, MC) maksimum yang melewati ruas jalan raya Sentani Abepura K ota Jayapura adalah pada hari kerja yaitu sebesar 7300,36 smp/hari. Jumlah kecelakaan tertinggi berdasarkan perhitungan Jumlah Penduduk Satu Area terjadi pada titik 2 daerah rawan kecelakaan, yaitu pada Tanjakan Ale-ale Padang Bulan. Penyebab terjadinya kecelakaan lalulintas pada titiktitik daerah rawan kecelakan lalulintas adalah ketidakteraturan/manajemen lahan perkotaan dari banyaknya permukiman penduduk, perkantoran, pertokoan, perusahaan/industri, asrama mahasiswa, gereja serta tempat usaha lainnya milik masyarakat yang berada dipinggiran poros jalan utama pada daerah rawan kecelakaan tersebut. Human and Erorr, terbukti juga merupakan factor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas pada Tanjakan Ale-ale sekitaran Padang Bulan Sosial, hal ini dapat terlihat dari sejumlah kecelakaan yang terjadi akibat pengemudi kendaraan.Diharapkan dengan adanya penelitian ini, kecelakaan yang sering terjadi dapat berkurang.

Page 3 of 13 | Total Record : 130