cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia" : 9 Documents clear
Studi Komparasi Teknik Klasifikasi berbasis Objek terhadap Citra Resolusi Spasial Menengah dan Tinggi untuk Pemetaan Tutupan Lahan di Sebagian Kabupaten Kulonprogo Putri, Erisa Ayu Waspadi; Danoedoro, Projo; Farda, Nur Mohammad
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.81374

Abstract

Abstrak Tingginya kebutuhan informasi tutupan lahan dalam berbagai sektor perencanaan dapat disediakan secara time-and-cost effective melalui analisa citra penginderaan jauh, diantaranya menggunakan OBIA (object based image analysis). Teknik tersebut banyak diterapkan pada berbagai macam citra, baik resolusi spasial tinggi maupun menengah. Namun studi komparasi pada citra resolusi spasial yang berbeda masih belum banyak dilakukan secara comparable, dimana umumnya terdapat banyak perbedaan variable komparasinya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan secara langsung penerapan OBIA terhadap resolusi spasial citra yang berbeda dengan membatasi variable berpengaruh terhadap akurasi, diantaranya: klasifikasi jenis tutupan lahan, saluran masukan citra, dan kriteria serta teknik klasifikasi OBIA. Berdasarkan studi komparasi, diketahui bahwa penggunaan Pleaides memberikan akurasi yang lebih tinggi dibanding Landsat-8 OLI namun memerlukan strategi klasifikasi yang lebih rumit. Sedangkan ditinjau dari overall accuracy dan indeks kappa, disimpulkan bahwa OBIA mampu memberikan akurasi hasil yang termasuk dalam acceptable thresholds untuk derivasi tutupan lahan menggunakan citra resolusi spasial tinggi ataupun menengah.Abstract The high demand for land cover information for vast planning sectors could be provided in time-and-cost-effective techniques using remote sensing image analysis, including employing OBIA (object based image analysis). The technique is widely applied to various kinds of imageries, for high and medium spatial resolution as well. However, comparative studies on the usage of different spatial resolution imageries have not been carried out in a comparable condition, where several variables could be in different terms. The study aims is to straightly compare OBIA’s application in diverse spatial resolution of imagery by limiting the affecting variables to its accuracy, including classification of land cover schemes, imagery channels input, and OBIA’s criteria and techniques. The comparative study reveals the usage of Pleaides provides higher accuracy than Landsat-8 OLI but requires a more complicated classification strategy. Meanwhile, the overall accuracy and kappa index of both maps exposes that OBIA could provide scientifically acceptable accurate land cover maps derived from both high and medium spatial resolution imagery.
Distribusi dan Karakteristik Penderita Hipertensi di Daerah Istimewa Yogyakarta Alfana, Muhammad Arif Fahrudin; Pitoyo, Agus Joko; Listyaningsih, Umi; Yaseva, Yosi; Yushafira, Mirza
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.84531

Abstract

Salah satu isu kesehatan yang menjadi perhatian dunia adalah masalah hipertensi. Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah tidak normal yang mampu memicu masalah kesehatan lainnya seperti jantung, ginjal, masalah otak dan lainnya. Kasus di Indonesia, lebih dari sepertiga penduduk di Indonesia mengidap hipertensi. Artinya bahwa kasus hipertensi memerlukan perhatian lebih melihat kondisi tersebut. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi tertinggi keempat untuk kasus hipertensi di Indonesia. Berdasarkan hasil pengukuran dalam data Riskesdas 2019, prevalensi penderita hipertensi DIY di atas 30 persen. Sedangkan berdasarkan diagosis dokter/obat prevalensinya sebesar 10,68 persen. Oleh karenanya hipertensi menjadi salah satu masalah utama kesehatan penduduk di DIY. Meskipun begitu penting, publikasi dasar mengenai distribusi dan karakteristik penderita hipertensi di DIY belum dibahas secara komperehensif. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan distribusi dan karakteristik pada penderita hipertensi di DIY. Temuan hasil ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan kebijakan utamanya dalam pengendalian dan pengobatan hipertensi di DIY. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Data dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dan komparatif. Data utama yang digunakan adalah profil penderita hipertensi berdasarkan hasil pengukuran dari data Riskesdas 2019. Akurasi data-data tersebut memiliki tingkat interval kepercayaan (confidence interval) 95 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi prevalensi penderita hipertensi di DIY terbanyak berada di Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan berdasarkan jumlahnya, terbanyak di Kabupaten Sleman. Penderita hipertensi di DIY memiliki karakteristik dominan di usia lansia (65 tahun ke atas), berjenis kelamin perempuan, berpendidikan rendah, tinggal di perdesaan serta dominan bekerja di sektor pertanian. Profil tersebut menjelaskan bahwa selain rentan karena kesehatannya, profil penderita hipertensi di DIY juga rentan dari sisi kondisi sosial ekonominya. Oleh karenanya penanganan yang tepat diperlukan agar masalah hipertensi di DIY dapat tertangani dengan baik.
Dampak Redistribusi Tanah Terhadap Penghidupan Masyarakat di Kawasan Fora 2 (Ternate) Maluku Utara Gafuraningtyas, Dewi; Setiatin, Nurasih; Anggrivianto, Tommy
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.84620

Abstract

Abstrak Reforma agraria, atau land reform plus, adalah konsep yang bertujuan untuk mengubah struktur kepemilikan dan penggunaan tanah demi mengurangi ketimpangan kepemilikan dan ketidakadilan di sektor pertanian. Di Kelurahan Foramadiahi, Ternate, Provinsi Maluku Utara sudah dilakukan bagian dari reforma agraria yakni redistribusi tanah hasil pelepasan kawasan hutan berdasarkan Surat Keputusan Pelepasan Kawasan Hutan Nomor 1001/MENLHK/SEKJEN/PLA.2/11/2019 di tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak reforma agraria, khususnya redistribusi tanah, terhadap kehidupan masyarakat di Kawasan Fora 2, Kelurahan Foramadiahi setelah 2 (dua) tahun pelaksanaan program tersebut. Melalui pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 42 subjek penerima Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), penelitian ini mengungkapkan bahwa pemberian kepastian hukum terhadap tanah yang sebelumnya tidak dimiliki telah memberikan kepuasan kepada masyarakat. Meskipun demikian, dampak ekonominya belum signifikan dirasakan oleh masyarakat. Pengakuan hukum atas kepemilikan tanah secara efektif telah mencegah praktik penyerobotan lahan, munculnya mafia tanah, dan mengurangi masalah-masalah pertanahan lainnya di lokasi penelitian. Namun, kendala utama terletak pada kurangnya pendampingan dalam pengelolaan hasil pertanian, yang menjadi faktor penghambat peningkatan nilai tambah produk pertanian. Diharapkan bahwa rencana pemberian penataan akses di tahun 2023, serta pendampingan dalam pengelolaan pertanian, akan memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat Kawasan Fora 2 di masa mendatang. Abstract Agrarian reform, or land reform plus, is a concept that aims to change the structure of land ownership and use in order to reduce ownership inequality and injustice in the agricultural sector. In Foramadiahi Village, Ternate, North Maluku Province, part of agrarian reform has been carried out, namely, the redistribution of land resulting from the release of forest areas based on Forest Area Release Decree Number 1001/MENLHK/ SEKJEN/PLA.2/11/2019 in 2021. This study aims to analyze the impact of agrarian reform, especially land redistribution, on the lives of people in Fora 2 Area, Foramadiahi Village, after two years of program implementation. Through a qualitative approach, interviewing 42 subjects who received Land for Agrarian Reform Objects (TORA), this study reveals that providing legal certainty over previously unowned land has satisfied the community. However, the economic impact has not been significantly felt by the community. Legal recognition of land ownership has effectively prevented land- grabbing practices, the emergence of land mafias, and reduced other land problems in the research locations. However, the main obstacle lies in the lack of assistance in the management of agricultural products, which is an inhibiting factor in increasing the added value of agricultural products. It is expected that the plan to provide access arrangements in 2023, as well as assistance in agricultural management, will have a positive impact on the economy of the Fora 2 community in the future.
Paradigma Filsafat Geografi Kontemporer: Kajian Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Keterampilan Sainstik Ikhsan, Fahrudi Ahwan; Utaya, Sugeng; Bachri, Syamsul; Sugiarto, Agus; Sejati, Andri Estining
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.85222

Abstract

Abstrak Paradigma filsafat geografi mengalami dinamika perkembangan ilmu pengetahuan secara teori, metodelogi, dan aplikasi. Perkembangan keilmuan geografi dipengaruhi isu global, metode penelitian, statistik, komputer, internet, big data, lingkungan, manusia, dan kebijakan. Tantangan kontemporer kajian filsafat geografi harus mampu menunjukkan perkembangan ilmu geografi secara dimensi sejarah dan waktu yang terjadi sampai dengan saat ini. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran perkembangan filsafat ilmu geografi dengan kajian ontologi, epistemologi, aksiologi, dan keterampilan sainstifik secara kontenporer. Kajian ontologi mendefinisikan geografi aspek ruang konkrit dan abstrak berdasarkan makna material fenomena geosfer. Aspek epistemologi menekankan proses metode penelitian berbasis lapangan dan online sesuai perkembangan teknologi menggunakan pendekatan deduktif atau induktif fokus pada teori maupun pengetahuan. Aspek aksiologi memberikan kebermanfaatan ilmu geografi secara online dan kehidupan manusia. Kajian filsafat geografi kontemporer menekankan penguatan konten ruang lingkup geografi berdasarkan hasil penelitian dan diaplikasikan melalui pendidikan sehingga terjadi proses hilirisasi paradigma pengetahuan. Hubungan filsafat geografi kontemporer sesuai hasil pemikiran filosofis merujuk teori dan temuan penelitian yang meningkatkan muatan esensi ilmu geografi. Penafsiran filosofis menunjukkan hakikat bidang pemikiran tentang ruang alam dan manusia. Studi perkembangan filsafat geografi kontemporer untuk menemukan pembenaran rasional secara konteks generalisasi dan sistematika faktual dengan mencermati kesenjangan pengetahuan geografi melalui proses metodelogi ilmiah. Aspek konseptual dan terminologi filsafat geografi kontemporer ditentukan tren pendekatan metodelogi ilmiah yang digunakan untuk studi geografi. Ciri khusus analisis paradigma filsafat geografi kontemporer pada saat ini hasil kombinasi harmonis landasan ilmiah dan filosofis yang konkret secara obyektif menunjukkan hubungan sains dan filsafat. Proses eksplorasi filosofis dan geografis menjadi contoh konkret berbagai riset geografi modern secara inter disiplin atau multidiplin ilmu. Pendekatan terpadu kajian analisis ruang geografi menjadi entitas dialektika metodelogi dari model tradisional menuju pendekatan integrasi menjadi identitas geografi kontemporer.Abstract The paradigm of philosophy geography experiences the dynamics scientific development in theory, methodology and application. The scientific development geography is influenced by global issues, research methods, statistics, computers, internet, big data, environment, people, and policies. The contemporary challenge of studying philosophy geography is to be able to show development of geography in terms history and time that has occurred up to now. This article aims to provide an overview development of the philosophy geography with a contemporary study ontology, epistemology, axiology, and scientific skills. The study of ontology defines geography concrete and abstract aspects space based on the material meaning geosphere phenomena. The epistemological aspect emphasizes process field-based and online research methods according to technological developments using a deductive or inductive approach focusing on theory and knowledge. The axiological aspect provides the benefit of online geography and human life. Contemporary geographical philosophy studies emphasize the strengthening of geographic scope content based on research results and applied through education so that a knowledge paradigm downstreaming process occurs. The relationship between contemporary geographical philosophy and results of philosophical thought refer to theories and research findings that increase the essence of geographic science. Philosophical interpretation shows the nature of the field thinking about natural and human space. Study of the development contemporary geographical philosophy to find rational justification the context of factual generalizations and systematics by examining gaps in geographical knowledge through process scientific methodology. Conceptual aspects and terminology contemporary geographical philosophy determine trends in scientific methodological approaches used for study of geography. The special characteristic analysis of contemporary geographical philosophical paradigms time is the result of a harmonious combination concrete scientific and philosophical foundations that objectively shows relationship between science and philosophy. The process of philosophical and geographical exploration is a concrete example various modern geographical research in an interdisciplinary or multidisciplinary manner. An integrated approach study geographic become metodhological analysis dialectical from traditional models to contemporary geographic identity.
Analisis Rencana Pemekaran Kelurahan Mangunsari dan Dukuh Kota Salatiga sebagai Upaya Perwujudan Good Governance Azizah, Nur Rahmatul; Romadhoni, Ahmad Ilham; Nurhaliza, Arum Baktiani; Rahmawati, Dyah Rizky; Putri, Febrina Ananda; Putri, Puspita Melati; Wahyu Ramadhani, Putri Salsabilla; Nugroho Mukti, Raden Abhimanyu; Izati, Uswarini Noor; Amal, Yusron Ikhlassul; Saputra, Erlis; Hadiwijoyo, Suryo Sakti
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.86252

Abstract

Abstract  The expansion plan of Mangunsari and Dukuh Sub-districts in Sidomukti District arises from the dynamics of the community. These sub-districts are crucial to expand due to their extensive territories and high population density, which hampers the government's efforts to distribute development programs equitably. This study aims to (1) understand community perceptions of the expansion plan; (2) determine policy stakeholders' views on the plan; (3) identify stakeholders’ roles in the expansion; and (4) analyze the technical feasibility of the expansion plan, including proposing alternative government center locations. Qualitative descriptive analysis and triangulation processed primary data, while quantitative analysis determined expansion feasibility based on community satisfaction surveys, technical viability, and centrality index. Findings indicate support from both the community and the government for the sub-district expansion plan. The territorial expansion involves stakeholders from the government, community, and academia. Feasibility analysis shows both sub-districts fall short in area but exceed minimum population and infrastructure requirements. Researchers propose Dusun Jangkungan and Ngawen in Mangunsari, also Dusun Kembangarum and Krajan in Dukuh as central service locations post-expansion.  Abstrak Rencana pemekaran Kelurahan Mangunsari dan Dukuh di Kecamatan Sidomukti merupakan isu yang muncul akibat dinamika kondisi masyarakat. Kedua kelurahan tersebut penting dimekarkan karena cakupan wilayah yang luas dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan pemerintah terkendala dalam melakukan pemerataan program pembangunan. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk (1) mengetahui persepsi masyarakat tentang rencana pemekaran;  (2) menganalisis persepsi dan peran stakeholders dalam rencana pemekaran; dan (3) menganalisis kelayakan teknis rencana pemekaran dan lokasi alternatif pusat pemerintahan. Metode analisis deskriptif kualitatif dan triangulasi digunakan untuk mengolah data primer, analisis deskriptif kuantitatif untuk menentukan kelayakan pemekaran, dan indeks sentralitas digunakan untuk menentukan lokasi alternatif pusat pemerintahan. Hasil kajian ini diperoleh bahwa rencana pemekaran kelurahan didukung oleh masyarakat maupun pemerintah. Proses pemekaran wilayah ini melibatkan peran tiap stakeholders yang berasal dari pemerintah, masyarakat, dan akademisi. Analisis kelayakan indikator pemekaran menunjukkan bahwa kedua kelurahan belum memenuhi syarat luas wilayah tetapi telah melampaui jumlah minimal penduduk kelurahan serta ketersediaan sarana dan prasarana. Peneliti menyarankan Dusun Jangkungan dan Dusun Ngawen di Kelurahan Mangunsari serta Dusun Ngemplak dan Dusun Krajan di Kelurahan Dukuh sebagai lokasi pusat pemerintahan pada kelurahan baru. 
Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Menghadapi Potensi Multi-Bencana Saiddinullah, Adji; Saputra, Erlis
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.86914

Abstract

Abstrak Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki kompleksitas potensi multi-bencana. Dalam menghadapi kondisi ini, maka identifikasi respons masyarakat dalam wujud kearifan lokal menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk memahami potensi multi-bencana di wilayah pesisir DIY pada geographical settings yang berbeda, mengeskplorasi kearifan lokal masyarakat pesisir DIY dalam menghadapi potensi multi-bencana, serta menganalisis tingkat pengaplikasian kearifan lokal tersebut pada geographical settings yang berbeda. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data yaitu wawancara (wawancara semi terstruktur dan mendalam), observasi lapangan, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan geographical settings wilayah kepesisiran DIY telah memengaruhi keberagaman potensi multi-bencana di wilayah ini. Masyarakat pesisir DIY memiliki kearifan lokal yang sangat beragam dalam menghadapi potensi multi-bencana. Kearifan lokal ini tumbuh secara intrinsik, ekstrinsik, dan intrinsik-ekstrinsik. Pengaplikasian kearifan lokal secara intrinsik dalam menghadapi potensi multi-bencana di wilayah pesisir DIY dominan memiliki tingkat klasifikasi sedang, sedangkan pengaplikasian kearifan lokal secara ekstrinsik dominan memiliki tingkat klasifikasi tinggi. Abstract The Special Region of Yogyakarta (DIY) has the complexity of multi-disaster potentials. In facing this condition, the identification of community responses in the form of local wisdom becomes crucial. This research aims to understand the multi-disaster potentials in the coastal areas of DIY in different geographical settings, explore the local wisdom of coastal communities in DIY in dealing with multi-disaster potentials, and analyze the level of application of this local wisdom in different geographical settings. Data collection in this research uses data triangulation, namely interviews (semi-structured and in-depth interviews), field observations, and literature studies. The results of this research indicate that the differences in geographical settings in the coastal areas of DIY have influenced the diversity of multi-disaster potentials in this region. Coastal communities in DIY have a highly diverse local wisdom in dealing with multi-disaster potentials. This local wisdom grows intrinsically, extrinsically, and intrinsically-extrinsically. The intrinsic application of local wisdom in dealing with multi-disaster potentials in the coastal areas of DIY predominantly has a moderate classification level, while the extrinsic application of local wisdom predominantly has a high classification level.
Karakteristik Hidrogeologi dan Hidrogeokimia DAS Tempuran Lereng Barat Kompleks Gunungapi Bromo-Tengger Hendrayana, Heru; Riyanto, Indra Agus; Nuha, Azmin
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.89369

Abstract

Abstrak Lereng bagian barat Gunungapi Bromo meiliki peranan penting dalam penyediaan air untuk masyarakat disekitarnya. Penggunaan air tanah cukup intensif baik domestik, pertanian, dan industri pada lereng bagian barat Gunungapi Bromo. Lerang bagian barat bagian barat Gunungapi Bromo belum pernah dilakukan kajian detail baik potensi, kualitas, dan imbuhan air tanah. Kajian tersebut di tujukan untuk mengetahui kondisi air tanah di lereng bagian barat Gunungapi Bromo supaya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas pengamatan batuan, pengukuran muka air tanah, pengukuran kimia air tanah TDS, pH, EC, dan suhu, analisis geokimia berdasarkan diagram piper, diagram fingerprint, dan diagram kurlov, analisis isotop asal usul air tanah dan imbuhan air tanah. Litologi di area kajian terdiri atas endapan pasir kerikilan, endapan pasir, batupasir, konglomerat, breksi laharik, lapilli tuff, tuff, breksi, dan lava andesit. Nilai TDS, pH, Suhu, dan EC di DAS Tempuran semakin meningkat dari hulu ke hilir. Pola aliran air tanah pada DAS Tempuran secara umum mengalir dari arah selatan menuju utara. Satuan lava dan breksi andesit merupakan akuifer, lava andesit dan breksi andesit merupakan akuiklud, jatuhan piroklastik merupakan akuifer, dan tuf dan lapilli tuf merupakan akuitard. Tipe air tanah pada DAS Tempuran didominasi oleh tipe kalsium bikarbonat (diagram piper) dan kalsium magnesium bikarbonat (diagram kurlov), dan diagram fingerprint terdapat 3 sistem air tanah. Sampel air tanah di DAS Tempuran keseluruhan berasal dari air meteorik. Imbuhan air tanah di DAS termpuran berasal dari elevasi 430-805 mdpl. Daerah imbuhan air tanah terdapat di Kecamatan Pasepran, Puspo, dan Tutur. Air tanah di area kajian secara kualitas dan kuantitas tergolong sangat baik.Abstract The western slopes of Mount Bromo have an important role in providing water for the surrounding community. Groundwater use is quite intensive, both domestically, agriculturally, and industrially, on the western slopes of Mount Bromo. The western slope of Mount Bromo has never had a detailed study of its potential, quality, and groundwater recharge. The study was aimed at determining the condition of groundwater on the western slopes of Mount Bromo so that it can be used sustainably. The methods used in this research consist of rock observations, measurements of groundwater levels, measurements of groundwater chemistry (TDS, pH, EC, and temperature), geochemical analysis based on Piper diagrams, fingerprint diagrams, and Kurlov diagrams, isotope analysis of the origin of groundwater, and recharge. groundwater. The geology in the study area consists of gravelly sand deposits, sandstone, conglomerate, laharic breccia, lapilli tuff, andesite breccia, and andesitic lava. The TDS, pH, temperature, and EC values in the Tempuran watershed increase from upstream to downstream. The groundwater flow pattern in the Tempuran watershed generally flows from south to north. Units of lava and andesite breccia are aquifers; andesite lava and andesite breccia are aquicludes; pyroclastic falls are aquifers; and tuff and tuff lapilli are aquitards. The groundwater types in the Tempuran watershed are dominated by calcium bicarbonate (Piper diagram) and calcium magnesium bicarbonate (Kurlov diagram), and in the fingerprint diagram, there are 3 groundwater systems. The entire groundwater sample in the Tempuran watershed comes from meteoric water. Groundwater recharge in the purest watershed comes from an elevation of 430–805 meters above sea level. Groundwater recharge areas are in the Pasepran, Puspo, and Tutur Districts. The study area’s groundwater quality and quantity are rated as very good
Sebaran ostracoda sebagai bioindikator kondisi perairan lepas pantai Balikpapan, Kalimantan Timur Wibowo, Ponco Agung; Kurniasih, Anis; Suprapto, Tjoek Aziz; Dewi, Kresna Tri
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.89541

Abstract

Abstrak Perairan lepas pantai Balikpapan memiliki kerentanan tinggi terhadap perubahan kualitas air yang diakibatkan sedimentasi di sekitar kawasan tersebut. Oleh sebab itu, penelitian mengenai kondisi lingkungan perairan di daerah ini penting dilakukan.  Salah satu bioindikator yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas perairan adalah ostracoda, yang merupakan mikroorganisme dari jenis Crustacea. Penelitian ini dilakukan di selatan Teluk Balikpapan menggunakan data kemelimpahan ostracoda dalam sedimen Resen pada 25 sampel permukaan dasar laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan perairan di area penelitian berdasarkan distribusi ostracoda. Hasil penelitian menunjukkan kemelimpahan ostracoda semakin rendah ke arah perairan laut terbuka, dan dari tingkat keanekaragamannya diketahui kondisi perairan tergolong stabil. Hasil analisis cluster membagi area penelitian menjadi dua biotop yakni Biotop1, merupakan lingkungan laut dangkal dengan spesies penciri Cytherella semitalis, Cytherelloidea sp., Phlyctenophora orientalis dan Neomonoceratina indonesiana; Biotop2, berasosiasi dengan lingkungan terumbu karang ditandai dari kehadiran spesies Bairdopillata paraalcyonicola, Paranesidea sp., dan Loxoconcha sp.  Abstract The offshore waters of Balikpapan considered as vulnerable in term of changes in water quality due to high sedimentation. Therefore, research on the condition of the aquatic environment in this area is necessary. One bioindicator that can be used to determine water quality is ostracods, the Crustacean microorganisms that commonly found in the seabed sediments. This research was conducted in southern Balikpapan Bay using ostracod abundance in Recent sediments on 25 seabed surface samples. The aim of this research is to determine the condition of the aquatic environment based on the distribution of ostracods. The results show that the abundance of ostracods is lower towards open sea waters, and from the level of diversity it is known that water conditions are relatively stable. The results of the cluster analysis divided the research area into two biotopes, Biotope1, a shallow marine environment with the diagnostic species Cytherella semitalis, Cytherelloidea sp., Phlyctenophora orientalis and Neomonoceratina indonesiana; Biotope2, associated with coral reef environments, is characterized by the presence of Bairdopillata paraalcyonicola, Paranesidea sp., and Loxoconcha sp.
Analisis Multitemporal Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Klasifikasi Resapan Air Tanah di Kota Surakarta Sulistiani, Sulistiani; Santikayasa, I Putu; Taufik, Muh; Lubis, Rachmat Fajar
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.89966

Abstract

Abstrak. Meningkatnya mobilitas penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan air serta perubahan penggunaan lahan di perkotaan. Adanya peningkatan kebutuhan air, maka sangat diperlukan sumber-sumber air baru khususnya dari air tanah. Disisi lain, perubahan lahan sangat mempengaruhi kemampuan pengisian air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara multitemporal dari perubahan penggunaan lahan tahun 2010-2040 dan mengidentifikasi kondisi resapan air tanah di Kota Surakarta. Adapun metode yang digunakan untuk prediksi Land Use Land Cover (LULC) yaitu menggunakan pendekatan metode Cellular Automata – Artificial Neural Network (CA-ANN) dimana untuk mengevaluasi hasil prediksi LULC menggunakan metode akurasi kappa, sedangkan untuk analisis kondisi resapan air tanah menggunakan metode skoring. Bahan yang digunakan yaitu LULC dari citra Landsat 7 ETM+ dan Landsat OLI tahun 2000, 2010, dan 2020, DEM, jenis tanah, kemiringan lereng, dan curah hujan. Hasil prediksi LULC di Kota Surakarta menunjukkan bahwa terjadi peningkatan  LULC untuk kawasan terbangun dengan total luasan sebesar 71,08% pada tahun 2030 dan 71,83% pada tahun 2040. Selain kawasan terbangun, area vegetasi mengalami penurunan sebesar 1,26% di tahun 2040. Hasil simulasi kondisi resapan air tanah di Kota Surakarta tahun 2020 dan 2040 menunjukkan bahwa lokasi penelitian memiliki 5 kelas klasifikasi yaitu kondisi resapan baik, normal alami, mulai kritis, agak kritis, dan kritis. Kota Surakarta didominasi oleh kelas agak kritis dan kritis dengan luasan area sebesar 17,29 km2 tahun 2020 menjadi 20,85 km2 tahun 2040 untuk kelas IV yaitu agak kritis, dan untuk kelas V yaitu kritis memiliki luasan area sebesar 13,91 km2 tahun 2020 menjadi 15,08 km2 tahun 2040. Abstract. Increased population mobility leads to increased water demand and changes in land use in urban areas. With the increase in water demand, new water sources, especially from groundwater, are needed. On the other hand, land use change greatly affects groundwater recharge capacity. This research aims to analyse multitemporal land use change from 2010-2040 and identify the condition of groundwater recharge in Surakarta City. The method used for Land Use Land Cover (LULC) prediction is using Cellular Automata - Artificial Neural Network (CA-ANN) method approach where to evaluate the LULC prediction results using the kappa accuracy method, while for the analysis of groundwater recharge condition using scoring method. The materials used are LULC from Landsat 7 ETM+ and Landsat OLI images in 2000, 2010, and 2020, DEM, soil type, slope, and rainfall. The prediction results of LULC in Surakarta City show that there is an increase in LULC for built-up areas with a total area of 71.08% in 2030 and 71.83% in 2040. In addition to the built-up area, the vegetation area decreased by 1.26% in 2040. Meanwhile, the simulation results of groundwater infiltration conditions in Surakarta City in 2020 and 2040 show that the research location has 5 classification classes, namely good infiltration conditions, natural normal, starting to be critical, somewhat critical, and critical. Surakarta City is dominated by the mildly critical and critical classes with an area of 17.29 km2 in 2020 to 20.85 km2 in 2040 for class IV which is mildly critical, and for class V which is critical has an area of 13.91 km2 in 2020 to 15.08 km2 in 2040.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 39, No 1 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 2 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989) Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 1 (1988) Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia More Issue