cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Jurnal Pattigalloang adalah Publikasi Karya Tulis Ilmiah dan Pemikiran Kesejarahan dan ilmu-ilmu sosial.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 5, No. 1, April 2018" : 12 Documents clear
Masjid Agung Luwu : Pusat Sejarah dan Pengembangan Islam Di Polopo Mutmainna Mutmainna; Muh. Rasyid Ridha; Najamuddin Najamuddin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.903 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8473

Abstract

Kajian ini membahas mengenai latar belakang pembangunan Masjid Agung Luwu, perkembangan serta dampak yang ditimbulkan Masjid Agung Luwu yang lokasinya berada di Kota Palopo. Pembangunan masjid ini dilakukan pada tahun 1974 dengan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Bupati Kepala Daerah Luwu A. Samad Suhaeb bersama dengan pimpinan DPRD dan sejumlah Umat Islam. pada saat mereka telah melakukan Sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1393 pada tanggal 4 Januari 1974. Keberdaaan masjid ini sebagai wadah untuk memperdalam ilmu agama serta menjadi simbol persatuan masyarakat muslim yang ada di Kota Palopo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik intern dan ektern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian lapangan terdiri dari wawancara dan mengumpulkan sumber arsip. Kata kunci : Masjid Agung, Islam, Palopo AbstractThis study discusses the background of the construction of the Great Mosque of Luwu, the development and the impact of the Great Mosque of Luwu which is located in Palopo City. The construction of this mosque was carried out in 1974 with the laying of the first stone carried out by the Regent of the Regional Head of Luwu A. Samad Suhaeb together with the leaders of the DPRD and a number of Muslims. when they had performed Eid Al-Adha Prayers 10 Dzulhijjah 1393 on January 4, 1974. The existence of this mosque as a place to deepen the knowledge of religion and become a symbol of the unity of the Muslim community in Palopo City. This research uses historical research method which consists of four stages, namely heuristics (searching and collecting resources), source criticism (internal and external criticism), interpretation (interpretation of sources) and historiography (historical writing). Data collection methods are carried out by conducting field research consisting of interviews and collecting archival sources. Keywords: Great Mosque, Islam, Palopo
Peningkatan Hasil Belajar Fisika Materi Fluida Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share pada Siswa kelas XI. IPA 1 SMA Negeri 1 Soppeng Riaja Kabupaten Barru Pahri . Arifin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.588 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8468

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fisika melalui pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada siswa Kelas XI. IPA. 1 SMA Negeri 1 Soppeng Riaja Kabupaten Barru pada Semester genap Tahun Pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar dan lembar observasi, kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis yang diperoleh, yaitu: (1) hasil belajar fisika siswa dari Siklus I ke Siklus II dengan kualifikasi sangat tinggi meningkat dari 38,7% menjadi 58,1%. Kualifikasi tinggi menurun dari 32,3% menjadi 25,8%. Kualifikasi sedang 25,8% menjadi 12,9%. Kualifikasi rendah dari 3,2% menjadi 3,2% dan kualifikasi sangat rendah dari 0% menjadi 0%; (2) aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar fisika melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dari Siklus I ke Siklus II meningkat. Hal tersebut terlihat dari aktivitas siswa meliputi menyimak penjelasan guru, mengajukan pertanyaan, tanggapan, jawaban, kerjasama dalanm kelompok dan perilaku yang tidak relevan dengan proses belajar mengajar menurun; dan (3) pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan kualitas belajar fisika pada siswa terutama pada siswa aktivitas dan hasil belajar. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar Fisika pada siswa Kelas XI. IPA. 1 SMA Negeri 1 Soppeng Riaja Kabupaten Barru. Kata Kunci: Hasil belajar, Pembelajaran Think-Pair-Share, SMA Negeri 1 Soppeng This study is a classroom action research (Classroom Action Research) which aims to improve the results of Physics learning through Think-Pair-Share (TPS) type cooperative learning for Class XI students. IPA. 1 Soppeng Riaja Senior High School 1 Barru District in the even semester of 2008/2009 Academic Year with 31 students. Data retrieval is done by using learning outcomes tests and observation sheets, then analyzed quantitatively and qualitatively. The results of the analysis obtained are: (1) students' physics learning outcomes from Cycle I to Cycle II with very high qualifications increased from 38.7% to 58.1%. High qualifications decreased from 32.3% to 25.8%. Medium qualification is 25.8% to 12.9%. Low qualifications from 3.2% to 3.2% and very low qualifications from 0% to 0%; (2) the activities of students in the teaching and learning process of physics through the implementation of cooperative learning type Think-Pair-Share from Cycle I to Cycle II increased. This can be seen from student activities including listening to the teacher's explanation, asking questions, responses, answers, collaboration in groups and behaviors that are not relevant to the declining teaching and learning process; and (3) cooperative learning type Think-Pair-Share can improve the quality of learning physics in students, especially in students activities and learning outcomes. From the results of these studies, it can be concluded that the Think-Pair-Share (TPS) type of cooperative learning can improve the learning outcomes of Physics for Class XI students. IPA. 1 Soppeng Riaja 1 State High School, Barru Regency.
Peningkatan Hasil Belajar Fisika Materi Suhu dan Kalor Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Soppeng Riaja Kabupaten Barru Pahri Arifin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.345 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8474

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk mengetahui cara meningkatkan pemahaman konsep fisika materi suhu dan kalor melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Soppeng Riaja tahun ajaran 2009/2010. Subjek penelitian adalah siswa kelas X1 berjumlah 30 orang. Faktor yang  diteliti adalah peningkatan pemahaman konsep fisika siswa dan teknik  yang digunakan dalam pembelajaran di kelas. Siklus I dilaksanakan 4 kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan 4 kali pertemuan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes pemahaman konsep fisika untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, angket tanggapan siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap teknik mind mapping tiap pertemuan selama tindakan diberikan. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa : (1) pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata pemahaman konsep fisika siswa sebesar 64,87 dari nilai ideal 100, sedangkan dari nilai ketuntasan secara individual pada kriteria ketuntasan minimal sebesar 73,33% atau di bawah standar yang telah ditentukan (85%) sehingga masih dilanjutkan ke siklus II untuk melihat perlakuan ini lebih lanjut. (2) pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata pemahaman konsep fisika siswa sebesar 75,50 dari nilai ideal 100, persentase siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 90,00%. (3) keaktifan siswa terhadap teknik pembelajaran yang digunakan meningkat dilihat dari peningkatan respon positif siswa terhadap situasi yang diberikan dari siklus I ke siklus II.   Kata Kunci:  Hasil Belajar, pembelajaran Team Assisted Individualization, SMA Negeri 1 Soppeng
Peristiwa Teppo di Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap Tahun 2013 Eri Gustiawan; Patahuddin Patahuddin; Ahmadin Ahmadin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.41 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8465

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjadinya peristiwa Teppo dan proses terjadinya serta dampak yang ditimbulkan dari peristwa Teppo di Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap.Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan metode historis melalui tahapaan-tahapan meliputi Heuristik yaitu mengumpulkan sumber atau data sebanyak mungkin, kritik sumber yaitu untuk menentukan otentitas dan rehabilitas sumber-sumber yang telah dikumpulkan untuk mngetahui asli atau tidaknya sumber tersebut, Interpretasi yaitu menentukan kedudukan fakta sejarah secara profesional, serta Historiografi atau penyajian yang merupakan pengungkapan secara tertulis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya Peristiwa Teppo yakni konflik yang terjadi antara kelompok masyarakat Teppo dan kelompok masyarakat Amparita yang dilatarbelakangi oleh adanya faktor sosial, faktor agama, dan factor kenakalan remaja. Peristiwa tersebut hanya berlansung selama satu hari pada tanggal 23 Mei 2013, dimulai dari aksi penikaman yang dilakukan oleh salah satu masyarakat Amparita hingga berlanjut pada malam hari. Adapun dampak yang ditimbulkan antara lain, dalam bidang sosial, dalam bidang ekonomi dan bidang pendidikan. Dalam bidang sosial, munculnya rasa takut dan perasaan benci antara kedua kelompok masyarakat. Dalam bidang ekonomi, terhentinya proses berjualan di Pasar Amparita serta ladang milik masyarakat tidak kelola untuk sementara waktu karena perasaan takut dan was-was. Dalam bidang pendidikan, proses belajar mengajar menjadi terganggu sehingga banyak siswa maupun guru yang memilih tidak masuk sekolah atau mengajar.Kata Kunci : Masyarakat Teppo , Proses Terjadinya Peristiwa Teppo dan Kecamatan Tellu Limpoe Kab Sidrap           AbstractThis is study aims to determine the background of Teppo events and the process of occurrence and impact of Teppo's event in Tellu Limpoe Sub-district of Sidrap Regency. This research is descriptive analysis by using the historical method through stages include Heuristik that collects the source or data as much as possible, source criticism is to determine the authenticity and rehabilitation of sources that have been collected to mngetahui original or not the source, Interpretation is determining the position of fact history professionally, and Historiography or presentation which is a written expression.The results of this study indicate that the occurrence of the Teppo event is the conflict between Teppo community group and Amparita society group which is motivated by social factors, religious factors and juvenile delinquency factor. The incident only lasted for one day on May 23, 2013, starting from the stabbing action conducted by one of the Amparita community to continue at night. As for the impact, among others, in the social field, in the field of economy and education. In the social field, the emergence of fear and hatred between the two groups of people. In the economic field, the cessation of the selling process at Amparita Market and the community owned fields did not manage for a while due to fear and anxiety. In the field of education, the learning process becomes disrupted so that many students and teachers who choose not to go to school or teaching. Keyword : Society Teppo , Teppo Event and District of Tellu Limpoe Sidrap Regency
Baraka : Basis Pertahanan DI/TII di Sulawesi Selatan (1953-1965) Nur Aisyah; Patahuddin Patahuddin; Muh. Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.115 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8469

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang  Baraka sebagai Basis Pertahanan DI/TII di Sulawesi Selatan. Pada tahun 1953 Kahar Muzakkar menjadikan daerah Baraka, Kabupaten Enrekang sebagai basis pertahanan pertama DI/TII di Sulawesi Selatan. Letak yang strategis dan keterbukaan masyarakat yang menjadi potensi daerah Baraka dijadikan sebagai basis pertahanan DI/TII oleh Kahar Muzakkar. Selain itu, karena Baraka merupakan daerah operasi dari komandan bawahan Kahar Muzakkar yaitu Andi Sose. Banyaknya simpatik yang diperoleh Kahar Muzakkar dari masyarakat Baraka bahkan masyarakat Sulawesi  Selatan memaksa pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan operasi penumpasan kepada Pemberontakan Kahar Muzakkar yang telah mengancam keutuhan NKRI. Kemudian  pada tanggal 3 Februari 1965 pimpinan tertinggi Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di Sulawesi Selatan tertembak mata oleh Kopral Sadeli di pinggir sungai Lasolo, Sulawesi Tenggara. Tulisan ini menggunakan metode penelitian sejarah yakni, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Kata kunci : Baraka, DI/TII, Sulawesi Selatan AbstractThis paper examines Baraka as the DI / TII Defense Base in South Sulawesi. In 1953 Kahar Muzakkar made Baraka, Enrekang District the first DI / TII defense base in South Sulawesi. The strategic location and openness of the community which is the potential of the Baraka area is used as a defense base for DI / TII by Kahar Muzakkar. In addition, because Baraka was the operating area of Kahar Muzakkar's subordinate commander, Andi Sose. The amount of sympathy gained by Kahar Muzakkar from the Baraka community and even the people of South Sulawesi forced the Indonesian government to carry out a crackdown on the Kahar Muzakkar Rebellion which had threatened the integrity of the Republic of Indonesia. Then on February 3, 1965 the highest leader of the Darul Islam / Indonesian Islamic Army in South Sulawesi was shot by Corporal Sadeli on the edge of the Lasolo river, Southeast Sulawesi. This paper uses historical research methods namely, heuristics, criticism, interpretation and historiography. Keywords: Baraka, DI / TII, South Sulawesi
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif pada Peserta Didik Kelas VIII B SMP Negeri 32 Makassar Yuli Hartati Kusnindar
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.065 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8475

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses penggunaan media pembelajaran interaktif yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA kelas VIII B SMP Negeri 32 Makassar tahun pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah Peserta Didik kelas VIII B SMP Negeri 32 Makassar tahun pelajaran 2017/2018.  Penelitian ini dikatakan berhasil jika pencapaian aktivitas belajar peserta didik mencapai 70,00% dari seluruh peserta didik untuk setiap indikator aktivitas belajar dan  indikator pencapaian hasil belajar peserta didik mencapai skor rata-rata 70,00% dari skor ideal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase aktivitas belajar peserta didik pada siklus I 73,33% sedangkan pada siklus II 84,58%, sedangkan skor rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus I dan II berturut-turut 63,00% dan 71,50%. Berdasarkan indikator keberhasilan aktivitas belajar peserta didik sudah memenuhi standar yang ditetapkan dimana pencapaian aktivitas belajar peserta didik mencapai 70,00% dari seluruh peserta didik untuk setiap indikator aktivitas belajar, begitu pula dengan indikator keberhasilan hasil belajar IPA peserta didik dimana skor rata-rata hasil belajar telah mencapai 70,00% dari skor ideal, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik sebesar 11,25% dan hasil belajar peserta didik sebesar 8.50%. Kata kunci: Media pembelajaran interaktif, Aktitivitas belajar dan Hasil belajar. AbstractThis study is a Classroom Action Research which aims to describe the process of using interactive learning media that can increase the activity and learning outcomes of science in class VIII B of SMP Negeri 32 Makassar in the academic year 2017/2018. The subjects of this study were students of class VIII B of SMP Negeri 32 Makassar in the academic year of 2017/2018. This study is said to be successful if the achievement of learning activities of students reaches 70.00% of all students for each indicator of learning activities and indicators of achievement of learning outcomes of students achieving an average score of 70.00% of the ideal score. The results showed that the percentage of learning activities of students in the first cycle was 73.33% while in the second cycle 84.58%, while the average score of the learning outcomes of students in the first and second cycle respectively 63.00% and 71.50 %. Based on the indicators of success of learning activities students have met the established standards where the achievement of learning activities of students reaches 70.00% of all students for each indicator of learning activities, as well as indicators of success of students' learning outcomes where the average score of learning outcomes has reached 70.00% of the ideal score, then this study was stopped in cycle II. The results showed that the use of interactive learning media could increase the learning activities of students by 11.25% and the learning outcomes of students by 8.50%. Keywords: Interactive Learning Media, Learning Activities And Learning Outcomes.
Pendudukan Jepang di Pulau Lakkang di Makassar 1942-1945 Darminto, Ardianto Raharjo; Ridha, Muhammad Rasyid; Ahmadin, Ahmadin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.867 KB)

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang suatu peristiwa terkait Pendudukan Jepang di Pulau Lakkang Makassar semasa perang dunia II di kawasan Asia-Pasifik. Alasan Jepang memilih Pulau Lakkang sebagai tempat persembunyian dan basis pertahan karena wilayah ini dianggap oleh Jepang sangat strategis untuk menunjang potensi perang. Masuknya Jepang di Pulau Lakkang tidak terlepas karena perang yang semakin memanas pada Tahun 1943 dan pola pendudukan Jepang yang merupakan sandi perang Jepang terbaca oleh sekutu, sandi perang Jepang itu disebut dengan Gurita Timur yang merupakan pola pendudukan yang menunjang gerakan dimana bertujuan untuk mengepung tentara sekutu. Sebagai akibatnya Jepang yang telah berhasil menduduki Makassar dan dengan cepat membentuk pemerintahan angkatan laut agar dapat menyelenggarakan kebijakan demi untuk kepentingannya tidak mampu bertahan lama sebab sekutu melancarkan serangan bom udara secara berangsur-angsur. Pasukan Jepang mundur ke Pulau lakkang yang dianggapnya strategis, setelah berhasil menduduki Lakkang, dengan cepat Jepang mengontrol dan mengawasi gerak-gerik masyarakat dan keadaan sekitar. Semasa pendudukannya, Jepang menerapkan berbagai kebijakan yang bersifat humanis dengan cara tidak menghilangkan nilai demokrasi di tengah masyarakat. Kebijakan Jepang bagi masyarakat berdampak baik dan buruk secara politik, sosial maupun ekonomi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian historis ( Historical Research ), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan melakukan wawancara terhadap warga yang masih hidup sejak pendudukan Jepang seperti, Munding, Dg.Ngona, dll. Mengumpulkan arsip di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Sulawesi Selatan, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi-selatan, datadata kelurahan, jurnal terkait dll. Selain itu juga digunakan buku-buku yang terkait dengan Pendudukan Jepang . ). (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.
Meningkatkan Hasil Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Peserta Didik Kelas VI SLB Negeri 1 Takalar Amiruddin, Amiruddin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.456 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8476

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI SLB Negeri 1 Takalar. melalui model kooperatif tipe STAD. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VI TD SLB Negeri 1 Takalar dengan jumlah peserta didik 23 orang yang terdiri dari 11 orang peserta didik Laki dan 12 orang peserta didik perempuan tahun pelajaran 2016/2017.Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dilakukan 2 kali pertemuan dan siklus II juga dilakukan 2 kali pertemuan, yang dilakukan selama 2 bulan dan ditambah dengan merangkum semua hasil penelitian yang ada. Hasilnya peningkatan belajar peserta didik melalui model kooperatif tipe STAD ini adalah (i) Tingkat hasil belajar peserta didik kelas VI TD SLB Negeri 1 Takalar.pada siklus I (Tindakan I dan Tindakan II), masuk dalam kategori sedang dengan jumlah nilai rata-rata 68 sedangkan pada siklus II (Tindakan I dan Tindakan II), mengalami kemajuan dengan kategori tinggi dengan nilai rata-rata 85, (ii) Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VI TD SLB Negeri 1 Takalar melalui model kooperatif tipe STAD, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.Sehubungan dengan hasil di atas, maka model pembelajaran ini dinilai cukup efektif serta efisien diterapkan dalam mengajar khususnya pada bidang studi IPS, karena dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam mengerjakan tugas-tugasnya di sekolah maupun berusaha memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk selalu mencoba (bereksperimen) dalam setiap kegiatan belajarnya sehingga dapat lebih termotivasi lagi untuk meraih hasil belajar serta prestasi yang maksimal. Abstract          This research is a classroom action research which aims to improve the learning outcomes of class VI students at SLB Negeri 1 Takalar. through the STAD type cooperative model. The subjects of this study were students of class VI TD SLB 1 Takalar with 23 students consisting of 11 male students and 12 female students in 2016/2017 academic year.This research was conducted in two cycles, namely the first cycle was carried out 2 meetings and the second cycle was also conducted two meetings, which were conducted for 2 months and added by summarizing all the results of existing research. Learn the improvement of student learning through the cooperative type STAD model is (i) The level of learning outcomes of students of class VI TD SLB 1 Takalar. In the first cycle (Actions I and Actions II), included in the medium category with an average value of 68 While in the second cycle (Actions I and Actions II), improvements in the high category with an average value of 85, (ii) Related to the increase in learning outcomes of students of class VI TD SLB 1 Takalar through cooperative type STAD models, both professional and quantitative .            In connection with the results above, this learning model is quite effective and efficient applied in special teaching in IPS studios, because it can improve learning outcomes of students both in doing their tasks in school and helping to provide assistance to students to be able to try (experiment) in each learning activity so they can be more motivated to get maximum learning outcomes and achievements.
Objek Wisata Ke’te Kesu’ (1975-2017) Lidya Arni Barumbun; Muh. Rasyid Ridha; Patahuddin Patahuddin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.653 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8466

Abstract

Kajian ini menunjukkan bahwa latar belakang dijadikannya Perkampungan Adat Ke’te Kesu’ sebagai objek wisata tidak terlepas dari datangnya peneliti-peneliti yang merupakan peserta Konfrensi PATA (Pacifik Area Travel Association). Sehingga pada tahun 1975 pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Pariwisata, Susilo Sudarma mengusulkan untuk menjadikan kampung adat Ke’te Kesu menjadi objek wisata. Kemudian dalam perkembangan setiap tahunnya menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dapat dilihat dari jumlah sarana dan prasarana yang memadai setiap tahunnya selain itu dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke objek wisata Ke’te Kesu’ setiap tahunnya semakin meningkat, terbukti dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara dari tahun 2008 (mulai terbentuknya Kabupaten Toraja Utara) jumlah pengunjung wisatawan yang datang berjumlah 27.203 orang, sampai tahun 2017 jumlah kunjungan wisatawan asing maupun domestik mencapai 105.221 orang. Keberadaan objek wisata Ke’te Kesu’ memberikan dampak bagi kehidupan perekonomian, baik bagi masyarakat sekitar pada khususnya dan Kabupaten Toraja Utara pada umumnya dan juga memberikan dampak pada aspek lainnya seperti sosial budaya, lingkungan dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik intern dan ektern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Kata Kunci : Perkampungan Adat Ke’te Kesu’, Perkembangan Objek Wisata, dan Kabupaten Toraja UtaraAbstractThe finding of this study indicates that the background of Ke'te’ Kesu as one of tourist attractions in Toraja has strong relation to the first arrival of some researchers in 1975who are participants of the PATA Conference (Pacifik Area Travel Association). The central government in this occasion represented by the Minister of Tourism, Susilo Sudarma used this opportunity to establish the traditional village of Ke'te Kesu which then become one of well-known tourist attractions in Indonesia. Since then, there has been shown a very significant development annually that was proven by the number of facilities and infrastructure that began to be adequate. The existence of Ke'te’ Kesu's tourism also has an impact on the economic life, both for the surrounding communities in particular, and for the government as well as the societies in Toraja Utara in general. It also impacts on other aspects such as social culture, environment and education. This research uses a historical research method consisting of four stages: heuristic (searching and collecting resources), source criticism (internal and external criticism), interpretation (source interpretation) and historiography (historical writing).                                                                     Keyword : Traditional Village of Ke’te’ Kesu’, Tourist Development, and Toraja Utara district 
Penggunaan Media Pengajaran dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD Inpres Tangkala II Makassar Bennu Bennu
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.89 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8472

Abstract

Karya ilmiah ini merupakan suatu kajian  mengenai “Penggunaan Media Pengajaran dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Inpres Tangkala II Makassar ”. Pokok permasalahan adalah bagaimana penggunaan media pengajaran di SD Inpres Tangkala II Makassar , dan bagaimana tingkat prestasi belajar siswa di SD Inpres Tangkala II Makassar  serta upaya guru dalam meningkatkan presatsi belajar siswa melalui penggunaan media pengajaran di SD Inpres Tangkala II Makassar . Dalam melakukan penelitian, metode yang penulis gunakan adalah metode observasi, angket dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, kemudian penulis mengolah data tersebut dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pengajaran memperlancar kegiatan belajar mengajar ditambah dengan wawasan pengetahuan yang dimiliki guru. Hal ini terlihat pada prestasi belajar siswa yang diperoleh melalui hasil angket, menunjukkan prestasi belajar siswa SD Inpres Tangkala II Makassar  tergolong  baik.  Kata Kunci:  Media Pengajaran,  Agama Islam

Page 1 of 2 | Total Record : 12