cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN" : 6 Documents clear
KAJIAN PENETAPAN DAUR OPTIMAL HUTAN TANAMAN Acacia mangium DITINJAU DARI KESUBURAN TANAH Nina Mindawati; Pratiwi Pratiwi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2372.681 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.2.109-118

Abstract

Acacia mangium Willd. merupakan salah satu jenis pohon cepat tumbuh yang dikembangkan secara besar-besaran dalam pembangunan hutan tanaman untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kayu serat. Sampai saat ini daur tebang yang ditetapkan adalah 8 - 9 tahun, dan dianggap cukup aman dari segi ekologis. Di lapangan, penebangan mulai diturunkan menjadi 5 - 6 tahun karena kebutuhan bahan baku yang mendesak, sehingga diduga akan mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan. Kajian ini bertujuan untuk menentukan daur optimal A. mangium yang aman terhadap kesuburan tanah melalui perhitungan ketersediaan hara, kehilangan hara melalui panen, aliran permukaan dan erosi pada areal tegakan berbagai umur di PT Arara Abadi, Riau dengan jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daur optimal jenis A. mangium tetap 8 tahun, tetapi dapat diturunkan menjadi 6-7 tahun dengan penambahan unsur hara kalsium dan phosphat serta penerapan teknik silvikutur intensif. Diharapkan hasil kajian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengambilan kebijakan dalam pengelolaan hutan tanaman A. mangium  khususnya dalam menentukan daur tebang.
VARIASI PERTUMBUHAN EMPAT PROVENANS ULIN (Eusideroxylon zwageri T. et B.) KALIMANTAN Lukman Hakim
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.214 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.2.91-97

Abstract

Eksploitasi kayu ulin semakin tidak terkendali seiring dengan meningkatnya permintaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun tidak diiringi dengan upaya konservasi dan budidaya. Penelitian ini merupakan upaya konservasi ulin dengan kegiatan eksplorasi, penanganan materi genetik berupa biji di persemaian, dan penanaman plot konservasi ex-situ. Kegiatan penelitian evaluasi awal variasi pertumbuhan empat provenans Ulin asal Kalimantan di Bondowoso melingkupi pengamatan dan pengukuran tanaman ulin di  tingkat  lapangan. Analisis data dengan metode statistik parametrik Randomized Completely Block  Design. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pertumbuhan dan daya hidup tanaman dari 4 provenans Kalimantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat provenans memiliki variasi pertumbuhan yang berbeda sangat nyata pada pengukuran umur 6 bulan, 12 bulan, maupun 18 bulan untuk rata-rata pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman ulin. Hasil pertumbuhan tinggi pada umur 18 bulan setelah penanaman Ulin di lapangan yaitu 94,31 cm( Provenans Seruyan Hulu Kalteng), 74,82 cm (Nanga Tayap Kalbar), 73,75 cm (Sumber Barito Kalteng), dan 66,78 cm (Sepaku Kaltim). Diameter batang, provenans Seruyan Hulu Kalteng 1,12 cm, Nanga Tayap Kalbar 0,96 cm, Sumber Barito Kalteng 0,93 cm, dan Sepaku Kaltim 0,87 cm.
PENENTUAN KRITERIA MASAK FISIOLOGIS BUAH MINDI (Melia azedarachs BERDASARKAN SIFAT-SIFAT FISIK, FISIOLOGIS DAN BIOKIMIA Eliya Suita; Nurhasybi Nurhasybi; Naning Yuniarti
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1196.051 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.2.75-82

Abstract

Mindi (Melia azedarach) merupakan salah satu jenis pohon serba guna yang perlu dikembangkan terkait dengan penggunaan kayunya. Untuk menentukan waktu pengumpulan buah yang tepat diperlukan informasi mengenai masak fisiologis yang dicirikan oleh perubahan wama kulit buah, dari hijau, hijau kekuningan dan kuning. Dalam penelitian ini digunakan rancangan acak lengkap dengan parameter jumlah benih per liter, berat 1.000  butir, daya berkecambah dan kadar air benih. Data dilengkapi dengan komposisi kimia benih dari ketiga tingkat kemasakan buah tersebut. Analisis sidik ragam menunjukkan wama buah berpengaruh terhadap jumlah benih per liter, kadar air benih dan daya berkecambah benih mindi. Jumlah benih per liter buah berwama hijau (1.562 butir) tidak berbeda nyata dengan berwana hijau kekuningan (1.600 butir) tetapi berbeda nyata dengan kuning (.1504 butir). Berat 1000 butir benih dari buah berwama kuning (426,10 gram) tidak berbeda dengan hijau kekuningan (422,17  gram) tetapi berbeda nyata dengan hijau (416,54 gram). Kadar air benih dari buah berwarna hijau (27,21 %) berbeda nyata dengan hijau kekuningan (16,96 %) dan kuning (15,86  %).  Daya berkecambah benih dari buah yang berwarna hijau (0 %) juga berbeda nyata dengan benih dari buah yang berwama hijau kekuningan (34,5 %) dan kuning (35 %). Komposisi kimia benih masing-masing dari warna kulit buah hijau mengandung karbohidrat (16,80  %), protein (2,99  %) dan lemak (0,69 %), buah hijau kekuningan mengandung  karbohidrat ( 16,4 7 %), protein (2,98 %) dan lemak (4,08  %), sedangkan buah kuning mengandung karbohidrat (18,97  %), protein (3,40 %) dan lemak (4,82 %). Waktu pengumpulan buah mindi direkomendasikan ketika buah berwama kuning dan/atau hijau kekuningan.  
PENGARUH PERIODE DAN RUANG SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KAYU BAWANG Hengki Siahaan; Nanang Herdiana; Teten Rahman S.
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.653 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.2.83-90

Abstract

Kayu bawang (Disoxylum amorooides, Miq.) merupakan salah satu jenis potensial di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu,namun demikian viabilitas benihnya dapat mengalami penurunan yang sangat cepat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh periode dan ruang simpan terhadap perkecambahan benih kayu bawang dan dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Perlak:uan terdiri atas lima taraf periode simpan yaitu 0, 1, 2, 3  dan 4 minggu dan dua taraf ruang simpan yaitu lemari es dan ruang suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas kayu bawang menurun secara nyata seiring lamanya periode simpan. Daya berkecambah menurun 55,5 % setelah penyimpanan selama 4 minggu tetapi kecepatan berkecambah meningkat sebesar 9,1 hari. Penyimpanan benih di refrigerator meningkatkan daya berkecambah sebesar 5,8 % dibandingkan dengan ruang suhu kamar tetapi terjadi penurunan kecepatan berkecambah sebesar 1,5 hari. 
PENGARUHTIPE PENYERBUKAN TERHADAP KEBERHASILAN REPRODUKSI PADA TANAMAN Melaleuca cajuputi subsp cajuputi Noor Khomsah Kartikawati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1970.303 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.2.99-107

Abstract

Pada umumnya biji yang dihasilkan dari kebun benih untuk penanaman skala operasional  merupakan hasil penyerbukan alam (open pollination).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan reproduksi pada penyerbukan alam (open pollination) dibandingkan dengan penyerbukan silang (crossed pollination) dan penyerbukan sendiri (selfing) pada kebun benih kayu putih, Sembilan pohon plus dipilih sebagai pohon induk berdasarkan potensi pembungaannya. Hasil penelitian menunjukkan baik pada penyerbukan  silang, alam maupun sendiri mempunyai nilai Reproductive Success (RS) lebih rendah dari nilai Efisiensi Penyerbukan (EP). Tipe penyerbukan juga berpengaruh nyata terhadap nilai EP dan RS. Besamya nilai RS dan EP pada penyerbukan silang adalah 6.6 dan 56.8; pada penyerbukan alam adalah 3.28 dan 43.6; dan pada penyerbukan sendiri adalah 0 dan 17.8. Pada penyerbukan sendiri besamya nilai RS adalah 0 % karena dari hasil perkecambahan tidak ada biji yang viabel. Pengujian terhadap viabilitas  benih menunjukkan benih hasil penyerbukan silang mempunyai viabilitas paling baik dibanding dengan tipe penyerbukan alam dan penyerbukan sendiri. Sekalipun demikian viabilitas benih hasil dari penyerbukan silang dan penyerbukan alam relatif sama.
PENGUJIAN AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn.) TERHADAP Pythium sp. PADA PERSEMAIAN PINUS (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) SECARA IN-VITRO Siti Aisyah; I.G.K Tapa Darma; Illa Anggraeni
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3838.061 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.2.119-138

Abstract

Pythium sp. merupakan fungi yang menyebabkan penyakit lodoh (damping-off) pada bibit pinus di persemaian. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian bibit dalam waktu yang relatif singkat, oleh karena itu perlu dilakukan pengendaliannya. Salah satu pengendalian yang mulai dikembangkan adalah dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti daun sirih sebagai pestisida nabati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penghambatan ekstrak daun sirih (Piper  bet le Linn.) terhadap Pythium sp. secara in-vitro. Adapun prosedur penelitian meliputi penyiapan media Potato Dextrose Agar  (PDA), persiapan isolat, pembuatan Ekstrak Daun Sirih (EDS), pembuatan konsentrasi EDS, pengujian EDS secara in-vitro  dengan teknik peracunan media, pengamatan dengan parameter yang diukur adalah pertumbuhan diameter koloni Pythium  sp., persentase penghambatan ekstrak daun sirih terhadap Pythium  sp. dan struktur reproduksi Pythium sp. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima konsentrasi EDS yang berbeda. Kelima perlakuan tersebut adalah EDS 0 % (kontrol), EDS 10 %, EDS 20 %, EDS 30 % dan EDS 40 %, setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-F dilanjutkan dengan uji Duncan, dengan menggunakan  program SAS (Statistical Analysis System) versi 6.12. Pertumbuhan diameter koloni Pythium sp. selama empat hari pengamata ncukup bervariasi. Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun sirih 40 % paling mampu menekan pertumbuhan Pythium sp. jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Semua perlakuan berbeda nyata pada taraf 1 %.  

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2008 2008


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 17, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 17, No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 2 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 1 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 2 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 1 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 2 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2014): JPHT Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 3 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 5 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 4 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 3 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 2 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 5 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 4 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 3 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 2 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 1 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 1 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 2 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 1 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 3 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 2 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 1 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 2 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 1 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2004): JPHT More Issue