cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
SURYA AGRITAMA - Fakultas Pertanian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI GULA KELAPA DI DESA KUNIREJO WETAN KECAMATAN BUTUH KABUPATEN PURWOREJO Gunawan - Wibisono; Eni - Istiyanti; Uswatun - Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 1, No 2 (2012): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.574 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) faktor-faktor yangberpengaruh pada produksi gula kelapa dan besar pengaruhnya di Desa Kunirejo Wetan Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo; (2) keuntungan produksi gula kelapa dan efisiensi penggunaan faktor produksi gula kelapa di Desa Kunirejo Wetan Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo.Metode penelitian adalah metode deskriptif sedang metode pengambilansampel menggunakan sensus. Sampel penelitian diambil 26 pengrajin.Berdasarkan hasil penelitian variabel-variabel yang berpengaruh pada produksi gula kelapa adalah jumlah nira (liter), jumlah sodium metabisulpithite (gram), banyaknya tenaga kerja (JKO), banyaknya bahan bakar sekam (karung), jumlah pohon (batang), jumlah modal (Rp) dan jumlah pengalaman berusaha (tahun). Variabel yang mampu dijelaskan dari ke delapan variabel terhadap jumlah produksi gula kelapa adalah sebesar 97,7 % sedangkan sisanya 2,3 % dijelaskan oleh variabel lain.Berdasarkan perhitungan hasil analisis regresi diperoleh t hitung untukjumlah nira 14,486, untuk jumlah sodium metabisulphite 0,234, untuk jumlah tenaga kerja -0,923, untuk jumlah pohon 0,882, untuk jumlah modal 0,000, dan untuk jumlah pengalaman berusaha 2,189. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi gula kelapa adalah jumlah nira dan jumlah pengalaman berusaha. Penggunaan nira pada produksi gula kelapa selama satu bulan belum efisien karena nilai efisiensi harga (k) ≠ 1.Kata Kunci : Penerimaan, Keuntungan, Faktor-faktor Produksi, EfisiensiHarga
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI KUBIS (Brassica oleracea) DI DESA SUKOMAKMUR KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG Rini Utami Sari; Istiko Agus Wicaksono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.26 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) biaya dan pendapatan usahatani kubis, 2) kelayakan usahatani kubis, 3) faktor-faktor yang berpengaruh pada produksi kubis, 4) dan efisiensi alokatif usahatani kubis. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian Desa Sukomakmur Kecamatan Kajoran. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling, yaitu dengan mengelompokkan petani berdasarkan kelompok tani yang ada, kemudian dipilih sampel secara random dari setiap kelompok tani, sehingga diperoleh 36 petani sampel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui usahatani kubis di Desa Sukomakmur dengan luas lahan 0,57 hektar total  biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 5.395.771,42, penerimaan total sebesar Rp 11.666.666,67, pendapatan sebesar Rp 7.600.843,36, keuntungan sebesar Rp 6.270.895,25 per musim tanam. R/C ratio sebesar 2,16 artinya setiap penggunaan biaya sebesar Rp 1 akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 2,16, sehingga usahatani kubis layak diusahakan. Faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi kubis adalah bibit, tenaga kerja pria, pupuk kotoran sapi, pupuk P, dan zat tumbuh tanaman. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh adalah luas lahan, tenaga kerja wanita, pupuk kotoran ayam, pupuk N, pupuk NPK, dan pestisida. Penggunaan luas lahan, tenaga kerja wanita, pupuk N, pupuk NPK, pupuk P, dan pestisida sudah efisien. Bibit, tenaga kerja pria, pupuk kotoran sapi, dan zat tumbuh tanaman belum efisien penggunaannya, dan penggunaan pupuk kotoran ayam tidak efisien. Kata Kunci : Efisiensi Alokatif, Usahatani, Kubis.
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum spp.) DI LAHAN PASIR PANTAI KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGO Arifah Anjarwati; Eni Estiyanti; Uswatun Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.986 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) keuntungan usahatani cabai merah di lahan pasir pantai; (2) faktor-faktor yang berpengaruh pada produksi usahatani cabai merah di lahan pasir pantai; (3) efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani cabai merah di lahan pasir pantai. Metode penelitian adalah metode deskriptif sedang metode pengambilan sampel dengan proportional sampling. Jumlah sampel penelitian 40 petani. Variabel-variabel yang diteliti adalah luas lahan (Ha), jumlah benih (bungkus), banyaknya tenaga kerja (hko), banyaknya pupuk kotoran sapi (rit), banyaknya pupuk kotoran ayam (rit), banyaknya pupuk ZA (kg), banyaknya pupuk Phonska (kg), banyaknya pupuk SP36 (kg), banyaknya pupuk  NPK Mutiara (kg), banyaknya insekitsida Furadan (liter), banyaknya fungisida Antracol (liter), banyaknya insektisida Abamectin (liter), banyaknya fungisida Ampligo (liter), banyaknya insektisida Confidor (liter), jenis benih dan penggunaan mulsa. Jumlah produksi cabai merah mampu dijelaskan oleh keenambelas variabel sebesar 96,1 % sedangkan sisanya 3,9 % dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui terdapat tujuh variabel yang signifikan terhadap produksi cabai merah di lahan pasir pantai, yakni jumlah benih, tenaga kerja, penggunaan pupuk kotoran ayam, penggunaan pupuk NPK Mutiara, penggunaan fungisida Ampligo, jenis benih dan penggunaan mulsa. Benih, pupuk NPK Mutiara dan fungisida Ampligo merupakan variabel yang signifikan pada α 0,1. Mulsa signifikan pada α 0,05. Jumlah benih dan tenaga kerja signifikan pada α 0,01. Penggunaan benih pada produksi cabai merah di lahan pasir pantai selama satu musim sudah efisien karena diperoleh t hitung sebesar 0,84.   Kata Kunci : Usahatani, Cabai Merah, Efisiensi Harga
PEMASARAN MINYAK KELAPA DI KABUPATEN PURWOREJO Cahyo Dwi Yuliyanto; Dyah Panuntun Utami; - Zulfanita
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.787 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) saluran pemasaran, dan fungsi-fungsi pemasaran, (2) besar biaya, margin, dan bagian harga yang diterima oleh pengrajin minyak kelapa, dan (3) efisiensi pemasaran. Lokasi penelitian Kabupaten Purworejo karena banyak pengrajin minyak kelapa yang masih berproduksi secara kontinyu walaupun dalam skala usaha kecil. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat tujuh saluran pemasaran minyak kelapa di Kabupaten Purworejo yaitu tanpa melalui pengolahan lebih lanjut (1) Pola I: Pengrajin - Konsumen, (2) Pola II: Pengrajin - Pedagang Pengecer – Konsumen, dan melalui pengolahan lebih lanjut (1) Pola III : Pengrajin - Kelompok Bersama Mitra Sejahtera - Konsumen (Pedagang Kerupuk), (2) Pola IV A: Pengrajin - Pedagang Pengumpul - Bogamas - Pedagang Pengecer – Konsumen, (3) Pola IV B: Pengrajin - Pedagang Pengumpul - Dua Naga - Pedagang Pengecer - Konsumen, (4) Pola V A: Pengrajin - Bogamas - Pedagang Pengecer – Konsumen, (5) Pola V B: Pengrajin - Pabrik Dua Naga - Pedagang Pengecer – Konsumen. Total biaya pemasaran pola I (Rp 0,-), II (Rp. 236,-), III (Rp. 1.155,13), IV A (Rp. 825,1), V B (Rp. 659,1). Total Marjin pemasaran pola I (Rp. 0,-), II (Rp. 1.500,-), III (Rp. 2.500,-), IV A (Rp. 2.867,-), dan V B (Rp. 2.467,-). Bagian harga yang diterima pengrajin untuk masing-masing pola I, II, III, IV A, dan V B adalah 100%; 85,94%; 77,27%; 74.33%; dan 77,91%. Nilai Efisiensi pada masing-masing saluran pemasaran pola I (0%); pola II (2,21%); pola III (8,55%); pola IV A (7,39%); dan pola V A (5,90%). Pola pemasaran IV B dan V B tidak dapat dihitung karena peneliti tidak dapat menelusurinya. Pemasaran minyak kelapa di Kabupaten Purworejo paling efisien yang tanpa melalui pengolahan lebih lanjut adalah pola pemasaran I (0%), dan melalui pengolahan lebih lanjut paling efisien adalah pola pemasaran V A (5,90%).     Kata Kunci :  Saluran Pemasaran, Margin dan Efisiensi Pemasaran.
PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN Laila Yuni Rukhbaniyah; Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.184 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) gambaran tentang konsumsi kopi tubruk dan kopi instan di Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen, 2) sikap dan keputusan konsumen dalam mengkonsumsi kopi tubruk dan kopi instan berdasarkan atribut (aroma, rasa, harga, kemasan, warna dan merek), dan 3) adanya hubungan karakteristik konsumen (umur, tingkat tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal) dengan konsumsi kopi tubruk dan kopi instan. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 30 responden. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis fishbein.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dan pengambilan sampel secara judgement sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik umum konsumen kopi tubruk dan kopi instan di Kecamatan Pejagoan digambarkan melalui beberapa sebaran. Menurut sebaran umur, sebagian besar responden berada pada rentang umur 24 – 40 tahun. Menurut tingkat pendapatan perbulan antara Rp 260.000 – 2.500.000. Menurut sebaran tingkat pendidikan, 56,67 persen merupakan lulusan SMP. Menurut sebaran pekerjaan, sebanyak 53,33 persen bekerja sebagai buruh. Menurut sebaran tempat tinggal, 50 persen tinggal di desa dan 50 persen tinggal di perkotaan. Responden dalam melakukan keputusan pembelian melalui beberapa tahap keputusan pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, proses pembelian dan pasca pembelian. Hasil analisis sikap konsumen (Ao) terhadap kopi tubruk dan kopi instan dapat diketahui bahwa atribut yang sangat penting adalah rasa, aroma, warna, dan kemasan. Hasil analisis sikap (Ao) yang diperoleh kopi tubbruk Kapal Api lebih tinggi dibanding Djempol yaitu 19,12. Hal ini berarti kopi tubruk Kapal Api sangat positif disukai responden sedangkan kopi tubruk Djempol disukai responden dengan positif. Hasil analisis sikap (Ao) kopi instan ABC Mocca lebih tinggi dibanding Kapal Api Mocha yaitu 23,24. Hal ini menunjukkan kopi instan ABC mocca sangat positif disukai responden sedangkan Kapal Api mocha disukai responden dengan positif.     Kata Kunci: Perilaku Konsumen, Sikap, Kopi Tubruk dan Kopi Instan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGKONSUMSI HABBATUSSAUDA CAP KURMA AJWA DI KABUPATEN PURWOREJO - - Murtiningsih; Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.493 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Deskripsi konsumen dalam mengkonsumsi Habbatussauda cap Kurma Ajwa di Kabupaten Purworejo; 2) Sikap konsumen terhadap habbatussauda cap Kurma Ajwa; dan 3) Pengaruh motivasi, persepsi, dan sikap terhadap keputusan mengkonsumsi Habbatussauda cap Kurma Ajwa. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 97 responden. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif, analisis sikap Angka Ideal, dan regresi berganda. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dan pengambilan sampel secara judgement sampling. Konsumen sebagian besar beralasan mengkonsumsi Habbatussauda cap Kurma Ajwa karena alasan kesehatan (64,95%). Lama responden mengkonsumsi habbatussauda Cap Kurma Ajwa sebagian besar 1 tahun sampai kurang dari 3 tahun (45,36%). Sikap konsumen terhadap Habbatussauda cap Kurma Ajwa sebesar 2,12 yang terletak pada posisi kurang dari 6,294 artinya sikap konsumen Habbatussauda cap Kurma Ajwa sangat baik. Atribut pada Habbatussauda cap Kurma Ajwa yang terdiri dari aroma, harga dan kemasan diterima dengan baik oleh konsumen. Hasil analisis regresi diketahui bahwa koefisien determinasi sebesar 0,479 (47,9%). Hal ini berarti sebesar 47,9% keputusan konsumen mengkonsumsi Habbatussauda cap Kurma Ajwa dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, persepsi dan sikap. Selebihnya sebesar 52,1% keputusan konsumen mengkonsumsi Habbatussauda cap Kurma Ajwa dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. Variabel yang berpengaruh nyata pada keputusan konsumen mengkonsumsi Habbatussauda cap Kurma Ajwa adalah persepsi konsumen dan motivasi konsumen. Sikap konsumen tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen mengkonsumsi Habbatussauda cap Kurma Ajwa. Kata Kunci : Habbatussauda, Sikap, dan Keputusan Konsumen  
KELAYAKAN FINANSIAL KOPERASI PETERNAK SATRIA “PESAT” SEBAGAI WADAH USAHA PETERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN BANYUMAS - - Priyono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.317 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha Koperasi Peternak Satria ”PESAT” dan menganalisis kelayakan finansial Koperasi Peternak Satria ”PESAT” sebagai wadah usaha peternak sapi perah di Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Maret 2010 di Koperasi Peternak Satria “PESAT” Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Lokasi penelitian diambil secara purposive dengan kriteria Koperasi PESAT merupakan satu-satunya koperasi yang mewadahi usaha peternak sapi perah di Kabupaten Banyumas. Responden diambil sebanyak 23 orang dari pengurus dan karyawan koperasi dan perwakilan kelompok tani secara purposive sampling yang menguasai usaha koperasi dari hulu sampai hilir. Data primer diolah menggunakan R/C Ratio, Break Event Point (BEP), Gross Profit Margin (GPM), Return on Investment (ROI) dan rasio laba biaya (RLB). Variabel yang diukur yaitu keuntungan, R/C ratio, BEP, GPM, ROI, dan RLB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha Koperasi PESAT memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,056; Gross Profit Margin (GPM) sebesar 5,333%; Return on Investment (ROI) sebesar 5,094%; dan Rasio Laba Biaya (RLB) sebesar 5,634%. Unit Usaha Simpan Pinjam (UUSP) memiliki efisiensi dan kelayakan finansial yang lebih tinggi dibandingkan 3 unit usaha lain yang terdiri dari Unit Usaha Persusuan (UUP), Unit Jasa Waserda (UJW), dan Unit Pelayanan Peternakan (UPP). Nilai R/C ratio; GPM; ROI; dan RLB untuk Unit Usaha Simpan Pinjam secara berturut-turut sebesar 1,207; 17,146%; 51,253%; dan 20,694%.   Kata Kunci : Koperasi, Kelayakan Finansial, Efisiensi Usaha, Sapi Perah
ANALISIS USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN TEGALAN DESA KETAWANGREJO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO Ragil Prasetyo Kurniawan; Eni Istiyanti; Uswatun Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.688 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pendapatan usahatani cabai rawit di desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo; (2) keuntungan usahatani cabai rawit di desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo; (3) kelayakan usahatani cabai rawit di desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Populasi penelitian semua petani cabai rawit di desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo berjumlah 56 orang. Pengambilan petani sampel menggunakan metode random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan pencatatan. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil analisis usahatani cabai rawit menunjukkan rata-rata penerimaan sebesar Rp 5.410.912, pendapatan sebesar Rp 3.126.832, dan keuntungan sebesar Rp 2.226.391 per periode produksi. Hasil analisis menunjukkan R/C rasio 1,69; produtivitas modal > bunga bank (69,9% > 6 %); produktifitas tenaga kerja > tingkat upah (Rp.50.352 < Rp.20.000); penerimaan > BEP penerimaan (Rp.5.410.912 > Rp.430.725,90); produksi > BEP produksi (412,72 kg > 32,85 kg); harga jual > BEP harga (Rp 13.110,37 >  Rp 7.715,93). Berdasarkan analisis deskriptif tersebut dapat disimpulkan bahwa usahatani cabai rawit layak diusahakan.     Kata Kunci : Cabai Rawit, Analisis Usahatani, Kelayakan.
KEAMANAN DAN PENGAMANAN PANGAN PRODUK DAGING SAPI BERMUTU DAN HALAL DI INDONESIA - Zulfanita; Hanung Dhidhik Arifin; - Priyono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.979 KB)

Abstract

Laju pertumbuhan ekonomi nasional di Indonesia yang terus meningkat menyebabkan pendapatan masyarakat meningkat sehingga berdampak pada kemampuan daya beli dan tingkat konsumsi serta kesadaran masyarakat terhadap protein hewani termasuk daging sapi. Selain tuntutan kuantitatif daging sapi masyarakat Indonesia membutuhkan daging sapi yang berkualitas/bermutu aman dan halal. Di era globalisasi ini perlu diberlakukan keamanan pangan yang terjamin oleh pemerintah melalui kebijakan dan peraturan perundangan menyangkut daging sapi. Untuk memperoleh daging sapi yang bermutu, aman serta halal untuk dikonsumsi maka rantai penyediaan daging sapi dari mulai hulu kehilir melalui rantai agribisnis (pra produksi,proses produksi serta pasca produksi) perlu dipahami oleh seluruh pelaku yang terlibat dalam sistem ini. Konsep Hazard Analysis Critical Control  Point (HrACCP) dan konsep Good Agricultural Practice perlu diterapkan pada peternakan karena dengan konsep ini  setiap titik rantai penyediaan daging sapi  mulai dari peternakan sehingga konsumen  dapat diawasi secara terus menerus dan berkesinambungan. Sistem jaminan mutu, aman dan halal akan menjadi efektif apabila didukung oleh infrastruktur, peraturan yang jelas dan tegas dari semua fihak yang terlibat dalam sistem ini.   Kata Kunci : Keamanan Pangan, Mutu, Halal, Daging Sapi
PENGARUH PENAMBAHAN SARI KUNYIT (Curcuma domestica Val) DALAM AIR MINUM TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN DAN KONVERSI PAKAN AYAM BROILER Achmad Khumaini; Roisu Eny Mudawaroch; Hanung Dhidhik Arifin
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 1 (2013): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.619 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan sari kunyit (Curcuma domestika Val.) pada air minum terhadap pertambahan berat badan dan konversi pakan ayam broiler. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang potensi penambahan sari kunyit (Curcuma domestika Val.) pada air minum terhadap pertambahan berat badan ayam broiler. Penelitian dilaksanakan selama 35 hari. Perlakuan pada penelitian ini yaitu penambahan sari kunyit pada air minum ayam broiler sebanyak 0 g/hr, 10 g/hr, 20 g/hr dan 30 g/hr. Variabel yang diamati dalam penelitian adalah  Pertambahan berat badan dan konversi pakan ayam broiler. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis ragam (analysis of variance) dari rancangan acak lengkap. Apabila terdapat perbedaan nyata, dilanjutkan dengan uji duncan’s. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata pertambahan berat badan ayam broiler berdasarkan hasil penelitian tertinggi adalah 62.34048 (T1) dan terendah 60.92857 (T0). Hasil analisis variansi dan rerata menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedan (P>0.05) pertambahan berat ayam broiler dengan penambahan sari kunyit pada air minum.  Rata-rata konversi pakan ayam broiler berdasarkan hasil penelitian tertinggi adalah 1,68 (T2) dan terendah 1,63 (T3). Hasil analisis variansi dan rerata menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedan (P>0.05) konversi pakan ayam broiler dengan penambahan sari kunyit pada air minum. kesimpulan  penelitian ini adalah pemberian level sari kunyit dengan level 10 gram, 20 gram dan 30 gram pada air minum tidak signifikan mempengaruhi pertambahan berat badan dan konversi pakan ayam broiler. Saran yang dianjurkan adalah perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang kandungan kurkumin dalam sari kunyit yang akan diberikan pada ayam.   Kata Kunci : Ayam Broiler, Sari Kunyit, Berat Badan

Page 3 of 19 | Total Record : 184