cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
SURYA AGRITAMA - Fakultas Pertanian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
TATANIAGA DAGING SAPI DI KABUPATEN PURWOREJO - Mariyono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 2, No 2 (2013): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.627 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) saluran tataniaga daging sapi di Kabupaten Purworejo, 2) margin dan share tataniaga daging sapi masing-masing saluran tataniaga, 3) bagian harga yang diterima produsen dan 4) efisiensi tataniaga daging sapi di Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pemilihan lokasi penelitian dan pengambilan sampel produsen secara purposive sampling. Jumlah sampel pejagal/produsen sebanyak 3 orang, sampel tengkulak sebanyak 1 orang dan sampel pedagang pengecer sebanyak 13 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga pola tataniaga daging sapi di Kabupaten Purworejo yaitu Pola I Pejagal - Konsumen, Pola II Pejagal - Pedagang pengecer – Konsumen, dan Pola III Pejagal - Pedagang Tengkulak - Pedagang pengecer – Konsumen Total biaya tataniaga pola I Rp 0, biaya tataniaga pola II Rp 136,46, biaya tataniaga pola III Rp 231,59. Margin tataniaga pola I Rp 0, margin tataniaga pola II Rp 4.083,33, margin tataniaga pola III Rp 9.875,00. Bagian harga yang diterima pejagal pola I 100% , pola II 92,64%, pola III 86,63%. Efisiensi tataniaga daging sapi yaitu I 0% , pola II 0,27%, pola III 0,33%. Kegiatan tataniaga daging sapi di Kabupaten Purworejo yang paling efisien adalah pola pemasaran I (produsen-konsumen) yaitu sebesar 0% dan Saluran tataniaga yang paling tidak efisien adalah saluran III (pejagal - pedagang tengkulak - pengecer – konsumen) yaitu sebesar 0,33%. Kata Kunci : Daging Sapi, Saluran, Biaya, Margin, dan Efisiensi Tataniaga
SILASE DAUN KETELA KARET TERHADAP DARAH, AMONIA RUMEN, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN KAMBING hanung dhidhik arifin; - - Zulfanita
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 1 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.03 KB)

Abstract

The research was conducted used 12 of Jawarandu goats which age is 8 mothns and weight of before research is 20 kg. The goats was classified in 4 group and 3 repeat, the heed is 3%body weight (DM) there are silage of cassava leaf and rice bran. Design of research was used Completely Random Design. Treatment of feed are : R0 = 75% cassava leaf + 25%rice bran; R1 = 50% cassava leaf + 25% silage of cassava leaf + 25% rice bran; R2 = 25% cassava leaf + 50% silage of cassava leaf + 25% rice bran; R3 = 75% silage of cassava leaf + 25% rice bran. The variable of research is blood status (erytrocyt, leucocyt, eosinofyl), ammonia of rumen and weight gain. The result of result showed that the silage of cassava leaf improve feed intake of goats but unsignificant, significant to Dry Matter Intake based on weight gain, TDN consumption and Daily weight gain.Silage of cassava leaf is significant to level of rumen ammonia and eritrocyt, but unsignificant to eosinofil of blood.Based on result of research can be conclution that silage and cassava leaf improve feed intake, nutrition intake,rumen condition, blood condition and daily weight gain of Jawarandhu goat. Kata Kunci: Silage, Cassava leaf, Blood, Ammonium of Rumen, Daily Weight Gain
BAHAN KERING DAN LEMAK KASAR DEDAK PADI PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG JAHE (Zingiber officinale var roscoe) roisu eny mudawaroch; hanung dhidhik arifin
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 4, No 1 (2015): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.704 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji sifat fisik dan kimia dedak padi yang disimpan dengan penambahan tepung jahe. Materi penelitian berupa dedak padi. Metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial digunakan dalam penelitian ini dengan faktor 1 adalah level tepung jahe yaitu 0% dan 6%,  faktor 2 adalah lama simpan 4 minggu, 6 minggu, 8 minggu dan 10 minggu. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu bahan kering dan lemak. Data dianalisis menggunakan analisa statistik SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level tepung jahe menghasilkan bahan kering dedak padi  berkisar 83,58% sampai 83,65%, lemak kasar berkisar 5,02% sampai 5,06%.  Lama simpan dedak padi pada 4, 6, 8 dan 10 minggu menghasilkan bahan kering yang semakin menurun (84,81% dan 84,38%, 83,74% dan 83, 70%, 83,73% dan 83,55%, 82,29% dan 82,70%). Lemak kasar mengalami fluktuasi yang berbeda (4,91% dan 4,39%, 6,42% dan 6,20%, 4,77% dan 4,61%, 4,15% dan 4,87%). Level tepung jahe tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap bahan kering maupun lemak kasar dedak padi. Faktor lama simpan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap bahan kering dan lemak kasar, dimana penyimpanan dedak padi tanpa tepung jahe maksimal 8 minggu, dengan adanya tepung jahe mampu mempertahankan bahan kering dan lemak kasar. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu perlakuan tepung jahe tidak  berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap bahan kering dan  lemak dedak padi, tetapi lama simpan berpengaruh nyata (P,0.05) terhadap bahan kering dan lemak kasar dedak padi. Penyimpanan optimal dedak padi dalam mempertahankan bahan kering dan lemak kasar yaitu pada minggu ke 8.   Kata Kunci: dedak, tepung jahe, bahan kering, lemak kasar
EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI SEMANGKA (Citrullus vulgaris) DI LAHAN PASIR DESA LEMBUPURWO KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN friska widiasti; uswatun hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani semangka di lahan pasir, 2) biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan petani dari usahatani semangka di lahan pasir, 3) kelayakan usahatani semangka di lahan pasir, dan 4) efisiensi alokatif usahatani semangka di lahan pasir. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian dipilih Desa Lembupurwo Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen karena desa tersebut merupakan desa yang memproduksi semangka terbesar di Kecamatan Mirit. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode propotional stratified random sampling sehingga diperoleh 35 petani sampel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi semangka adalah benih dan pestisida confidor. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi semangka adalah luas lahan, tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, pupuk kandang, pupuk phonska, pupuk ZA, pupuk SP36 dan pupuk urea. Usahatani semangka di Desa Lembupurwo dengan luas lahan 1,17 ha, total  biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 17.876.190,76, penerimaan total sebesar                                  Rp. 41.423.002,86, pendapatan sebesar Rp. 25.875.815,71, keuntungan sebesar                Rp. 23.546.812,66 per musim tanam. R/C ratio sebesar 2,32 artinya usahatani di daerah penelitian layak untuk diusahakan. π/C ratio sebesar  133,64% artinya usahatani layak untuk diusahakan karena nilai π/C ratio lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI sebesar 2,05 % per musim tanam. Produktivitas tenaga kerja sebesar Rp. 614.046, artinya usahatani layak diusahakan karena nilai produktivitas tenaga kerja > tingkat upah yang berlaku/HKO di daerah penelitian untuk tenaga kerja pria sebesar Rp. 30.000/HKO dan tenaga kerja wanita sebesar 20.000/HKO. Hasil analisis efisiensi alokatif, diketahui luas lahan,  benih, pupuk ZA, pupuk SP36, pupuk urea, pestisida confidor dan pestisida agrimec sudah efisien. Sedangkan tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, pupuk kandang, pupuk phonska dan pupuk NPK tidak efisien.   Kata Kunci : Semangka, Faktor Produksi, Kelayakan, Efisiensi Alokatif
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA TERNAK AYAM BROILER (Gallus domesticus) DI KECAMATAN WADASLINTANG KABUPATEN WONOSOBO - - Mukhsin; Istiko Agus Wicaksono; Uswatun - Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Besarnya biaya, pendapatan, keuntungan, dan produktifitas modal dari usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang, 2) Kelayakan usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang berdasarkan produktivitas modalnya, 3) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi daging, dan 4) Tingkat efisiensi secara alokatif pada usaha ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan lokasi penelitian Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo karena Kecamatan Wadaslintang merupakan salah satu Kecamatan dengan jumlah ayam broiler terbanyak di Kabupaten Wonosobo. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus atau total sampling sehingga diperoleh 43 peternak sampel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi daging ayam broiler adalah jumlah ternak, vaksin, dan pakan dedak. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi daging ayam broiler adalah kepadatan kandang, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, vitamin, obat-obatan, pakan jagung, dan pakan lain-lain. Usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang rata-rata total  biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 8.927.929,77 dengan rata-rata penerimaan total sebesar Rp 20.653.290,70, rata-rata pendapatan sebesar Rp. 13.487.185,60, rata-rata keuntungan sebesar Rp. 11.725.360,93. Produktifitas modal π/C ratio sebesar 131,33 % artinya usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Wadaslintang layak untuk diusahakan karena nilai π/C ratio lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI sebesar 1,025 %. Hasil analisis efisiensi alokatif, diketahui tenaga dalam keluarga, jumlah ayam, obat, kepadatan kandang, dan pakan lain-lain sudah efisien. Sedangkan tenaga kerja luar keluarga, vaksin, pakan dedak, dan pakan jagung  tidak efisien.     Kata Kunci : Ayam Broiler, Efisiensi, Kelayakan, Efisiensi Alokatif  
EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI BENGKUANG (Pachyrizus erosus) DI KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN - - Muthoharoh; Uswatun - Hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Faktor – faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi bengkuang, (2) Efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi pada usahatani bengkuang, (3) Besarnya biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan keuntungan petani dari usahatani bengkuang, dan (4) Kelayakan usahatani bengkuang di Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian di Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen. Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling pada petani bengkuang di Desa Sidogede dan Desa Sembirkadipaten Kecamatan Prembun. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 41 sampel dengan metode stratified proportional random sampling. Data dianalisis menggunakan pedoman analisis usahatani dan faktor produksi Cobb Douglas dengan software MS. Excel dan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi bengkuang adalah faktor benih, luas lahan, dan pestisida. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh nyata secara individual adalah pupuk organik, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk KCL, tenaga kerja, dummy variabel pengalaman bertani dan varietas bengkuang. Hasil analisis efisiensi alokatif, diketahui penggunaan benih, pupuk organik, dan tenaga kerja pria sudah efisien. Penggunaan pupuk urea, pupuk TSP, pestisida, pupuk KCL belum efisien. Besarnya rata-rata total biaya produksi usahatani bengkuang  yaitu mencapai biaya Rp. 6.415.603,82 per musim tanam, dengan rata-rata penerimaan mencapai        Rp. 24.718.560,98, rata-rata pendapatan sebesar Rp. 20.409.891,54, rata-rata keuntungan Rp. 18.302.957,15 per musim tanam. Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha,diperoleh rata-rata R/C ratio sebesar 3,75; produktifivitas modal (π/C) sebesar 17,83 % dan produktifitas tenaga kerja sebesar Rp. 101.330,-/HOK. artinya usahatani bengkuang di Kecamatan Prembun layak untuk diusahakan karena nilai π/C ratio lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI, yaitu sebesar 6,5 % .   Kata Kunci : Bengkuang, Faktor Produksi, Kelayakan, Efisiensi Alokatif  
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BUAH LOKAL DAN BUAH IMPOR DI KABUPATEN PURWOREJO Anjar - Rachmawati; - - Zulfanita; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimanakah gambaran atau deskripsi konsumen tentang konsumsi buah lokal dan buah impor. 2) Atribut apa sajakah yang memenuhi sifat ideal konsumen di Kabupaten Purworejo. 3) Bagaimanakah sikap konsumen terhadap buah lokal dan buah impor berdasarkan atribut kesegaran, warna, berat, rasa, dan harga buah. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif dan pelaksanaannya dengan metode survei dengan menggunakan kuisioner. Penelitian dilakukan di Kabupaten Purworejo yaitu di kios buah Tiga Saudara Purworejo, kios Buah Segar Pantok, dan kios Sumber Buah Kutoarjo dengan sengaja (Purposive Sampling). Jumlah responden yang diteliti aalah 97 orang responden dan teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan metode Judgement Sampling. Data primer dilaksanakan melalui pengisian kuisioner dengan teknik wawancara dan juga tes Organoleptik (merasakan langsung rasa buah lokal dan buah impor yang diteliti). Berdasarkan hasil analisis sikap konsumen terhadap buah lokal adalah 5,22 terletak kurang dari 7,19 artinya sikap konsumen terhadap buah jeruk Jember dan apel Malang adalah sangat baik. Sikap konsumen terhadap buah impor adalah 11,09 terletak kurang dari 14,2 artinya sikap konsumen terhadap buah jeruk Mandarin Ponkam dan buah apel Fuji adalah baik. Semua atribut buah lokal dan buah impor yaitu atribut kesegaran, warna, berat, rasa dan harga sudah memenuhi keinginan konsumen. Akan tetapi atribut yang lebih disukai atau lebih memenuhi keinginan konsumen adalah atribut buah lokal yaitu 5,22. Hal ini dikarenakan Gap atau kesenjangan semakin kecil atau semakin mendekati angka nol.   Kata kunci : Buah Lokal, Buah Impor, Sikap Konsumen
STUDI KOMPARATIF USAHATANI PADI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO Ricky - Bisri; Dyah Panuntun Utami; Uswatun - Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Membandingkan jumlah produksi dan pendapatan usahatani padi metode SRI dan konvensional, 2) Mengetahui pendapatan, penerimaan, dan keuntungan  yang diterima petani padi SRI dan konvensional, 3) Mengetahui faktor produksi yang berpengaruh pada usahatani padi metode SRI dan konvensional, Mengetahui faktor yang berpengaruh pada pendapatan usahatani padi metode SRI dan konvensional, 4) Mengetahui faktor yang berpengaruh pada pendapatan usahatani padi metode SRI dan konvensional, 5) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi SRI dan konvensional. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan lokasi penelitian di Desa Ringgit dan Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo karena Kecamatan Ngombol merupakan salah satu Kecamatan dengan jumlah produksi padi yang cukup tinggi di Kabupaten Purworejo. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Proportional Random sampling sehingga diperoleh 62 petani padi SRI dan konvensional. Usahatani padi SRI di Desa Ringgit dengan total  biaya sebesar Rp 1.649.840, penerimaan sebesar Rp 42.680.000, pendapatan sebesar Rp 41.030.160 dan keuntungan sebesar Rp 39.026.143 per musim tanam. Usahatani padi konvensional di Desa Tunjungan dengan total  biaya sebesar Rp 3.680.240,67, penerimaan sebesar Rp 11.327.155, pendapatan sebesar Rp 7.646.926 dan keuntungan sebesar Rp 5.373.033 per musim tanam. Hasil uji beda tingkat produksi usahatani padi SRI dan Konvensional df = 58 dan taraf signifikansi 5% nilai ttabel adalah 2,02. Karena nilai thitung < t tabel (1,250<2,021) atau p>0,05 menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada perbedaan signifikan tingkat produksi. Faktor produksi yang berpengaruh nyata secara individual terhadap produksi padi SRI adalah mol. Faktor  produksi yang berpengaruh nyata secara individual terhadap produksi padi konvensional adalah luas lahan dan benih. Hasil penelitian bahwa faktor  pendapatan yang berpengaruh nyata secara individual terhadap pendapatan petani padi SRI adalah biaya pajak lahan dan biaya pupuk kotoran sapi. Hasil penelitian bahwa faktor-faktor pendapatan yang berpengaruh nyata secara individual terhadap pendapatan petani padi konvensional adalah biaya benih, biaya pupuk SP 36 dan biaya pajak lahan. Kata Kunci : Faktor Produksi, Padi SRI, Konvensional, Faktor Pendapatan
DAMPAK KENAIKAN HARGA KEDELAI (Glycine max) TERHADAP PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus: Pengrajin Tahu Skala Kecil dan Rumah Tangga Desa Grantung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo) Miftahul - Farid; Dyah Panuntun Utami; Uswatun - Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui keragaan industri tahu di Desa Grantung, 2) Mengetahui perbedaan pendapatan dan keuntungan yang diterima pengrajin tahu di Desa Grantung sebelum dan sesudah kenaikan harga kedelai, 3) Mengetahui kelayakan usaha pembuatan tahu sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai di Desa Grantung dan 4) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin tahu di Desa Grantung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan sampel sebanyak 25 pengrajin, dan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah uji beda pendapatan dan uji beda keuntungan menggunakan program SPSS serta uji regresi linear berganda terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keuntungan pengrajin tahu. Industri tahu di Desa Grantung merupakan industri tahu skala kecil dan skala rumah tangga. Rata-rata tenaga kerja yang digunakan antara 1-5 orang. Proses produksi industry tahu di Desa Grantung masih sederhana dan masih menggunakan peralatan tradisional. Bahan baku yang digunakan adalah kedelai. Nilai p value uji beda pendapatan sebesar 0,177 dan p value uji beda keuntungan sebesar 0,178. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pendapatan dan rata-rata keuntungan yang diterima pengrajin tahu sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai. Pengrajin tahu Desa Grantung sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai dilihat dari nilai R/C rasio, produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja, layak untuk diusahakan. Nilai R/C rasio sebesar 1,23 (sebelum kenaikan) dan sebesar 1,18 (setelah kenaikan). Nilai π/C rasio sebesar 23,12% (sebelum kenaikan) dan sebesar 17,73 % (setelah kenaikan). Nilai produktivitas tenaga kerja sebesar Rp 130.662,47 (sebelum kenaikan) dan sebesar Rp127.816,85 (setelah kenaikan).  Pengrajin tahu Desa Grantung sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai dilihat dari analisis BEP (BEP produksi, BEP harga dan BEP penerimaan), layak untuk diusahakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin tahu putih adalah upah tenaga kerja pria, upah tenaga kerja wanita dan harga solar. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin tahu goreng adalah harga kedelai, upah tenaga kerja pria, upah tenaga kerja wanita, harga solar dan harga kain saring.   Kata Kunci : Kenaikan Harga Kedelai, Pengrajin Tahu, Kelayakan
PERILAKU KONSUMSI PANGAN LOKAL MENDUKUNG PENCAPAIAN DIVERSIFIKASI PANGAN Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono; Uswatun - Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah : (1) menganalisis pola konsumsi bahan pangan lokal; (2) menganalisis diversifikasi pangan tingkat rumah tangga; dan  (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan rumah tangga. Sampel yang diteliti adalah rumah tangga yang masih mempertahankan budaya mengkonsumsi pangan lokal. Penentuan lokasi dan sampel penelitian secara purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Metode pelaksanaan penelitian melalui empat tahapan yaitu eksplorasi, deskripsi, analisis dan sintesis. Teknik pengumpulan data adalah wawancara menggunakan kuisioner. Data pola konsumsi rumah tangga diperoleh menggunakan teknik recalling 72 jam sebanyak 3 kali per minggu selama 4 minggu. Metode analisis faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan lokal pada rumah tangga adalah singkong yang diolah manjadi tiwul, singkong rebus, lanting, ubi jalar, talas dan suweg. Rata-rata frekuensi konsumsi tiwul sebagai pendamping nasi adalah 8 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata konsumsi 3.300,47 gram/keluarga/4 minggu. Rata-rata frekuensi konsumsi tiwul sebagai camilan adalah 3 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata konsumsi 754,08 gram/keluarga/4 minggu. Konsumsi singkong 2 kali dengan rata-rata 700,8 gram/keluarga/4 minggu, lanting 8 kali dengan rata-rata 437,5 gram/keluarga/4 minggu, ubi jalar 2 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata 1300 gram/keluarga/4 minggu, talas 1 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata 708,33 gram/keluarga/4 minggu, dan suweg 1 kali dalam 4 minggu dengan rata-rata 433,33 gram/keluarga/4 minggu. Diversifikasi pangan tingkat rumah tangga yang dilakukan sudah baik, karena secara umum setiap rumah tangga telah menyusun menu makanan sesuai dengan empat sehat lima sempurna. Hasil rataan skor diperoleh rata-rata nilai skor diversifikasi pangan sebesar 4,8 atau dibulatkan 5. Nilai tersebut berarti bahwa rata-rata rumah tangga dalam mengkonsumsi makanan terdapat keanekaragaman dalam pola menu konsumsi bahan makanan sehingga memenuhi kebutuhan gizi dan seimbang. Faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan secara signifikan adalah pengetahuan gizi ibu. Sedangkan proporsi pengeluaran konsumsi, pendidikan ibu, dan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara signifikan.   Kata Kunci : Konsumsi Pangan Lokal, Diversifikasi Pangan

Page 5 of 19 | Total Record : 184