cover
Contact Name
Rangga Bayu Kusuma Haris
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
perikanan.pgri@gmail.com
Editorial Address
9 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30116
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
ISSN : 16936442     EISSN : 26204622     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perikanan ber ISSN 1693-6442 diterbitkan oleh Jurnal Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dengan focus bidang Perikanan, Budidaya Perikanan, pengolahan hasil perikanan dan sumberdaya perairan.
Articles 260 Documents
The identification of sedimentation in coastal waters off Banyuasin South Sumatra Province Septinar, Helfa
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2014): JURNAL ILMU - ILMU PERIKANAN DAN BUDIDAYA VOL. 9 NO.1 DESEMBER 2014
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The coastal area of the East Coast County of Banyuasin has high potential to be developed, but this region is a region that is experiencing a high process of sedimentation, as a result is the superficiality which can affect the movement of the water. The activities that occur in the coastal waters comes either from the land as agriculture, forestry, animal husbandry, industry, settlement and development of the ports as well as others or activities originating from the waters like the waves, current, tides, etc. Activities that occur in both land and water influenced the coastal areas of Banyuasin. This research aims to look at the distribution of sedimentation, gradients , identify the rate of sedimentation dan sedimentation forming parameters  in coastal waters Banyuasin II. For the location of the research that distribution of sandying mud sedimentation, grading tersorting good or uniform, fine-grained skew taper-shaped curve, the feet support the formation of sedimentation and is rate of sedimentation is 0,00953 km/m2/day and that is experiencing high sedimentation is Tanjung Sere while that is experiencing the lowest rate of sedimentation was Tanjung Api-Api about 0,00120 km/m2/day.Keywords :  Identification , Sedimentation,  Coastal waters 
EMPEK-EMPEK KERING BERBAHAN IKAN PATIN Liuhartana, Riya
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2011
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6731.939 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian kepustakaan ini bertujuan untuk pengembangan sumber bahan empek-empek agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Strategi yang dipilih untuk pengembangan empek-empek berdasarkan analisa SWOT adalah penggunaan bahan baku ikan hasil budidaya sehingga ketersediaannya lebih terjamin, pengembangan teknik pengolahan dan pengemasan untuk memperpanjang  umur simpan empek-empek di suhu ruang. Pengembangan empek-empek ikan guna memperpanjang umur simpannya di suhu ruang dengan penampilan  yang tetap menarik dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi empek-empek kering. Untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku dan meningkatkan daya saing produk dari segi harga maka digunakan daging ikan patin budi daya dari jenis ikan patin jambal (Pangasius djambal Bleeker). Tahapan yang perlu ditambahkan pada proses pengolahan secara tradisional yang telah diketahui selama ini, adalah pengolahan ikan patin menjadi surimi, pengeringan dan pengemasan empek-empek kering. Empek-empek kering dari ikan patin memiliki prospek untuk tetap bertahan di masa mendatang karena menarik, enak praktis dengan harga yang bersaing dan dapat bertahan relative lebih lama.
ANALISIS KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN MUARA ENIM Ilunanwati, Elok; Balliwati, Yayuk Farida; Sukdandar, Dadang
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2011
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7607.646 KB)

Abstract

AbstrakKetahanan pangan merupakan urusan wajib pemerintah. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan pembangunan untuk menjamin ketahanan pangan berkelanjutan. Salah satu sasaran yang perlu dicapai adalah jumlah ketersediaan pangan (dalam bentuk ketersediaan energy harian 2.200 kkal/kapita) serta beragam atas dasar gizi seimbang yang ditandai dengan pola makan diinginkan atau Pola Pangan Harapan (PPH) dengan skor 100. Kondisi ketahanan pangan penduduk kabupaten Muara Enim belum memadai oleh karena itu, penelitian retrospektif dengan tujuan utama untuk menganalisis kebijakan pemerintah dan pengembangan ketahanan pangan untuk mencapai kondisi keamanan pangan yang berkelanjutan dilakukan di Kabupaten Muara Enim di Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) situasi ketersedian pangan penduduk kabupaten Muara Enim 2003-2009, rata-rata telah dapat memenuhi total kebutuhan kalori ideal (2.200 kkal/kapita/hari). Namun masih didominasi oleh padi-padian (beras), sedangkan untuk kelompok pangan lain masih belum mencukupi. Mutu ketersedian pangan belum memenuhi skor PPH ketersedian yang dianjurkan dan ditargetkan akan dicapai pada 2015 sesuai dengan SPM (standar pelayanan minimal) bidang ketahanan pangan. Konsumsi pangan dengan sistuasi penduduk pada tahun 2007 dan 2009 sudah melebihi jumlah  yang dianjurkan dari 2000 kkal/kapita/hari tetapi belum seimbang. Dalam kondisi, kualitas konsumsi pangan penduduk menunjukkan perbaikan tetapi belum mencapai kondisi ideal, 2) diperlukan penajaman dalam sinkronisasi antar dokumen perencanaan dan penetapan sasaran pembangunan secara kuantitatif.
PENYEBAB IKAN BERCITA RASA LUMPUR DAN PENANGANANNYA UNTUK KONSUMSI Arsyad, M. Nasyiruddin
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Juni 2004
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4321.037 KB)

Abstract

Fish and shrimp lived in bloomed of blue green algae environment commonly face muddy flavour problem. That was cased by geosmin, a metabolite product of blue green algae. It can be found in pounds, both in freshwater or brachiswater,and in open water area. Geosmin absorbed by fish through the gill, skin, intestine and stomach. The concentration of geosmin in fish or shrimp according to be concertation in the environtmen and the length of time of fish or shrimp in such environment. Among several methods to reduce or eliminate this muddy flavour, physical method is the mostly applied by fish farmer or fish saler. In addition to fish processing method is another way to solve the muddy flavour in fish.Keywords: fish, blooming algae, geosmin, physical method
EFEK SALINITAS RENDAH TERHADAP TINGKAT KERJA OSMOTIK DAN PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab) Muslim, Muslim
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2003
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4015.921 KB)

Abstract

For a long time fish farmers used mangrove and marginal area of low salinity for tiger prawn (Penaeus monodon Fab) pond culture. The objective of this study was to know osmotic work level and growth of tiger prawn stocked in low salinity medium. Study carried out from may to July 2001 at the Aquaculture Laboratory, Department of Fishery, Fishery and Marine Science. Faculty, Diponegoro University Semarang. Study was performed with laboratory experiment, in which 4 salinity levels treatment and 3 replications were administered. The treatment was A (2%), B (6%), C (10%), and D (15%). Twelve buckets with the volume of 35 l each were used as the medium. Four tiger prawns with individual weight ranged from 2,48g to 2,60g were stocked in each of bucket. Osmotic work level growth of tiger prawns and water quality during the experiment were used as indicators the effect of different levels salinity. The result of study revealved that osmotic work level at the premolt phase in treatment A,B, C and D was 528.55, 528.41, 566.32, and 130.69mOsm/H2O respectively. At the molt phase, it was 786.33, 574.61,559,40 and 124.73 mOsm/l H2O respectively, and at the intermolt phase it was 528.93, 425.08, 330.35 and 127.25 mOsm/l H2O respectively. Growth of the prawn in the treatment A,B,C, and D was 0,30 , 0,47 , 0,48 , and 0,56 g respectively. The study recorded increasing osmotic work level and descreasing growth of tiger prawns along with decreasing salinity levels. Keywords : salinity, osmotic, growth, tiger prawn
UJI TOKSISITAS GINSENG KIYANPI PADA BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus goramy LAC) Prasetyo, Agus Dwi; Marmaini, Marmaini; Fitriyanti, Reno
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.457 KB)

Abstract

Abstrak               Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai LC50 ginseng kiyanpi pada benih ikan gurami. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Jln. Merdeka No.708 RT 008 Kel. Talang semut Kec. Bukit Kecil Palembang. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 1 kontrol, 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi ginseng kiyanpi maka semakin banyak hewan uji yang mati dengan kematian hingga 100 % sudah dapat dicapai pada perlakuan P5 dengan 0,50 g/20 g dan kematian terendah 10% terjadi pada perlakuan P1 dengan 0,10 g/20 g sedangkan pada perlakuan kontrol 0 g/20 g tidak terjadi kematian dan nilai LC50 96 jam diperoleh nilai tengah sebesar 0,30 g/20 g. Nilai kualitas air tiap perlakuan yaitu suhu berkisar antara 25-260 C dan pH 6,0-7,0 masih dalam batas toleransi untuk tumbuh kembang benih Ikan gurami. Kata Kunci  :   Gurami, Ginseng Kiyanpi, LC50 96 Jam, Kelangsungan Hidup, Mortalitas.
BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN SIDAT (Anguilla spp.) DI SUNGAI KETAHUN, PROVINSI BENGKULU Samuel, Samuel; Adjie, Susilo
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Juni 2004
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6585.742 KB)

Abstract

Study on some biological aspect of freshwater eel in the Ketahun river, Bengkulu Province was conducted in 1997. Four stations were set up by using purposive sampling method. The objective of this study was to obtain some information on biological aspect of freshwater eel such as length-weight relationships, characteristic of natural growth, condition factor, food habit and water quality. Results showed that there was definitely one species of sidat encounted in the Ketahun river i.e : Anguilla marmorata called “pelus kembang”. The characteristic of natural growth was isometric with b value of 2,32-3,43, and condition factor of 1,065-1,200. Based on their feeding habit, this freshwater eel (Anguilla marmorata) can be grouped in carnivorous fish. Water quality condition of the Ketahun river can still support freshwater ell’s life.Keywords: biological aspects, freshwater ell (Anguilla spp.), Ketahun river Bengkulu
MEMBANGUN PERIKANAN PERAIRAN UMUM BERBASIS KEARIFAN LOKAL Arsyad, M. Nasyiruddin; Ilunanwati, Elok; Saefudin, Akbar
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2003
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1810.321 KB)

Abstract

Environment degradation and irrational fishing pushed the riverine fisheries resources in South Sumatra in critical condition. Eventhough government rules on fishing activity was established, it was not supported by law supermation in the field. On the other hand, water resources management called lelang lebak lebung has been established and practiced by the local people. This study tried up to describe and analyze the local knowledge on water resources management and suggested some alternatives to its development.Keywords : riverin fisheries, government rules, local people, local knowledge
PENGARUH PEMBERIAN HASIL FERMENTASI DEDAKDENGANRAGI ROTI TERHADAP PARAMETER FISIKA DAN KIMIA AIR SERTA PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGANHIDUP BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) Nugraha, Sujaka
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.37 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian hasil dari fermentasi dedak dengan ragi roti ke media air pemeliharaan terhadap parameter fisika dan kimia air serta pertumbuhan dan kelangsungan hidupikan lele sangkuriang (Clarias sp). Kegiatan penelitian dilaksanakan 5 Januari 2016 s/d 10 Februari 2016 di Kampus C, Universitas PGRI Palembang, Sematang Borang, Palembang. Hasil analisa proksimat dedak yang belum di fermentasi menunjukan karbohidrat 11,06 %, protein 5,68 %, kadar air 6,85 %, kadar abu 13,44 %, dan lemak 0,82 %. Dan dedak sudah di fermentasi menunjukan karbohidrat 10,54 %, protein 6,48 %, kadar air 64,94 %, kadar abu 4,91 %, dan lemak 0,60 %. Suhu air selama penelitian yaitu 27-29OC, pH berkisar antara 7,8-8,6, DO berkisar 1,57-3,90 mg/L, dan amonia berkisar antara 0,00-1,04 mg/L. Hasil uji BNT pada taraf uji 5%, perlakuan F2 yang terbaik (2,11cm) dilanjutkan F3 (2,08cm) memberikan pertumbuhan panjang yang terbaik, dari F0 (1,32 cm) dan F1 (1,55cm). Hasil uji BNT pada taraf uji 1%, pertumbuhan berat benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) tertinggi dengan perlakuan F3 (1,44gram) dari F0 (0,67gram), F1 (0,8 gram), dan F2 (1,03 gram). Tingkat kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang (Clarias sp)setiap perlakuan yaitu F0 (53,33%), F1 (65,33%), F2 (53,33%), dan F3 (62,67%).  Kata Kunci : Ikan Lele Sangkuriang, Fermentasi, Pertumbuhan.
PEMANFAATAN KALDU KEPALA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SEBAGAI FLAVOR DALAM PENGOLAHAN KERUPUK KEMPLANG IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Akbar, Zaizala; Riyadi, Slamet; Jaya, Fitra Mulia
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 1 (2017)
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.776 KB)

Abstract

 AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik yang meliputi fisik, kimia, dan organoleptik kerupuk kemplang ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang telah ditambahkan kaldu kepala Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dan untuk menentukan atau mendeterminasi penambahan konsentrasi kaldu kepala udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) terbaik yang ditambahkan kedalam kerupuk kemplang ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus).Penelitian ini dilaksanankan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014 di Workshop Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dan Laboratorium Kimia Hasil Pertanian Universitas Sriwijaya Inderalaya.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga) kali ulangan.  Perlakuan pada penelitian ini berupa penambahan konsenrasi kaldu kepala udang Vannamei dalam pengolahan kerupuk kemplang ikan lele dumbo.Hasil uji kesukaan penambahan konsentrasi kaldu kepala udang menunjukan bahwa penambahan konsentrasi kaldu kepala udang memberikan pengaruh yang nyata pada parameter aroma, dan rasa.Panelis paling menyukai kerupuk dengan penambahan konsentrasi kenambahan kaldu kepala udang perlakuan K3 (Konsentrasi Kaldu Kepala udang 75 %).2. Hasil uji fisik menunjukan bahwa penambahan konsentrasi kaldu kepala udang pada pengolahan kerupuk dapat meningkatkan daya kembang dan kerupuk. Hasil uja kimia Penambahan konsentrasi kaldu kepala udangdapat meningkatkan kadar protein dengan nilai rata-rata antara 9,89 % sampai 16,30 %, kadar lemak dengan nilai rata-rata antara 1,15 % sampai 1.37 %, kadar abu dengan nilai rata-rata antara 2,23 % sampai 2,36 %, Kadar karbohidrat dengan nilai rata-rata antara 17,23 % sampai 17,32 %, Namun penambahan konsentrasi kaldu kepala udang pada pengolahan kerupuk dapat menurunkan kadar air dengan nilai rata-rata antara 8,64 % sampai 13,42 %.Kata Kunci :Flavor, Kerupuk, Ikan Lele Dumbo, Kaldu Kepala Udang Vannamei

Page 3 of 26 | Total Record : 260


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017) Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017) Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 1 (2017) Vol 9, No 1 (2014): JURNAL ILMU - ILMU PERIKANAN DAN BUDIDAYA VOL. 9 NO.1 DESEMBER 2014 Vol 9, No 1 (2014): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2011 Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan JURNAL ILMU PERIKANAN VOLUME 6 TH 2011 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Juni 2004 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2003 Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan More Issue