Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN HASIL FERMENTASI DEDAKDENGANRAGI ROTI TERHADAP PARAMETER FISIKA DAN KIMIA AIR SERTA PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGANHIDUP BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) Nugraha, Sujaka
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.37 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian hasil dari fermentasi dedak dengan ragi roti ke media air pemeliharaan terhadap parameter fisika dan kimia air serta pertumbuhan dan kelangsungan hidupikan lele sangkuriang (Clarias sp). Kegiatan penelitian dilaksanakan 5 Januari 2016 s/d 10 Februari 2016 di Kampus C, Universitas PGRI Palembang, Sematang Borang, Palembang. Hasil analisa proksimat dedak yang belum di fermentasi menunjukan karbohidrat 11,06 %, protein 5,68 %, kadar air 6,85 %, kadar abu 13,44 %, dan lemak 0,82 %. Dan dedak sudah di fermentasi menunjukan karbohidrat 10,54 %, protein 6,48 %, kadar air 64,94 %, kadar abu 4,91 %, dan lemak 0,60 %. Suhu air selama penelitian yaitu 27-29OC, pH berkisar antara 7,8-8,6, DO berkisar 1,57-3,90 mg/L, dan amonia berkisar antara 0,00-1,04 mg/L. Hasil uji BNT pada taraf uji 5%, perlakuan F2 yang terbaik (2,11cm) dilanjutkan F3 (2,08cm) memberikan pertumbuhan panjang yang terbaik, dari F0 (1,32 cm) dan F1 (1,55cm). Hasil uji BNT pada taraf uji 1%, pertumbuhan berat benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) tertinggi dengan perlakuan F3 (1,44gram) dari F0 (0,67gram), F1 (0,8 gram), dan F2 (1,03 gram). Tingkat kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang (Clarias sp)setiap perlakuan yaitu F0 (53,33%), F1 (65,33%), F2 (53,33%), dan F3 (62,67%).  Kata Kunci : Ikan Lele Sangkuriang, Fermentasi, Pertumbuhan.
PENGARUH PEMBERIAN HASIL FERMENTASI DEDAKDENGANRAGI ROTI TERHADAP PARAMETER FISIKA DAN KIMIA AIR SERTA PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGANHIDUP BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) Sujaka Nugraha
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v12i2.1428

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian hasil dari fermentasi dedak dengan ragi roti ke media air pemeliharaan terhadap parameter fisika dan kimia air serta pertumbuhan dan kelangsungan hidupikan lele sangkuriang (Clarias sp). Kegiatan penelitian dilaksanakan 5 Januari 2016 s/d 10 Februari 2016 di Kampus C, Universitas PGRI Palembang, Sematang Borang, Palembang. Hasil analisa proksimat dedak yang belum di fermentasi menunjukan karbohidrat 11,06 %, protein 5,68 %, kadar air 6,85 %, kadar abu 13,44 %, dan lemak 0,82 %. Dan dedak sudah di fermentasi menunjukan karbohidrat 10,54 %, protein 6,48 %, kadar air 64,94 %, kadar abu 4,91 %, dan lemak 0,60 %. Suhu air selama penelitian yaitu 27-29OC, pH berkisar antara 7,8-8,6, DO berkisar 1,57-3,90 mg/L, dan amonia berkisar antara 0,00-1,04 mg/L. Hasil uji BNT pada taraf uji 5%, perlakuan F2 yang terbaik (2,11cm) dilanjutkan F3 (2,08cm) memberikan pertumbuhan panjang yang terbaik, dari F0 (1,32 cm) dan F1 (1,55cm). Hasil uji BNT pada taraf uji 1%, pertumbuhan berat benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) tertinggi dengan perlakuan F3 (1,44gram) dari F0 (0,67gram), F1 (0,8 gram), dan F2 (1,03 gram). Tingkat kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang (Clarias sp)setiap perlakuan yaitu F0 (53,33%), F1 (65,33%), F2 (53,33%), dan F3 (62,67%).  Kata Kunci : Ikan Lele Sangkuriang, Fermentasi, Pertumbuhan.
Digestive system and growth performance of African catfish larvae Clarias gariepinus, (Burchell, 1822) maintained with biofloc technology with the addition of Chlorella sp. Sujaka Nugraha; Julie Ekasari; M Zairin Junior; Widanarni Widanarni
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 20 No 3 (2020): October 2020
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v20i3.535

Abstract

The production of catfish in aquaculture is still limited by the low supply of good quality seeds. One solution that can be done to overcome this problem is by the application of biofloc technology with microalgae addition. This study aims to evaluate the performance of digestive system, growth and robustness of the African catfish larvae maintained with biofloc technology and the addition of Chlorella sp. This research applied a completely randomized experimental design consisted of three treatments and triplicates, i.e larvae maintained with regular water exchange as the control (K), larvae maintained biofloc system (BF) and larvae reared with biofloc treatment and Chlorella sp. addition (BFC) with a rearing period of 15 days. Length growth, specific growth rate, condition factor, the activity of protease, amylase and lipase were not significantly different between treatments (P>0.05). The villi length in fish maintained in BF treatmen (136μm), was higher than those of BFC (121μm) and K treatments (105μm). The particle size of floc in BF and BFC were 0.44±0.025 and BFC 0.79±0.048 mm, respectively. The survival of catfish larvae in the BFC treatment was (51 ± 0,32)b, which was significantly higher (P<0.05) than those of K (45±0.52)a and BF (45±0.15)a. The results of stress test using 15 g L-1 water salinity demonstrated that the fish maintained in BFC has a higher survival (63%) than those of BF (47%) and K (43%). Overall results of the present study showed that the addition of Chlorella sp. could improve the growth performance and robustness of African catfish larvae against salinity stress. Abstrak Produksi ikan lele dalam budidaya masih dibatasi oleh rendahnya pasokan benih yang berkualitas baik, karena permasalahan ketersediaan nutrisi yang berkualitas selama pemeliharaan larva. Salah satu solusi meningkatkan ketersediaan dan kualitas larva adalah dengan menggunakan teknologi bioflok serta penambahan Chlorella sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem pencernaan, pertumbuhan dan ketahanan larva ikan lele yang dipelihara pada sistem bioflok dengan penambahan Chlorella sp. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas tiga perlakuan dan tiga ulangan, yaitu larva yang dipelihara dengan penggantian air sebagai perlakuan kontrol (K), larva yang dipelihara dengan sistem bioflok (BF), dan larva yang dipelihara dengan perlakuan bioflok dengan penambahan Chlorella sp. (BFC) dengan lama pemeliharaan selama 15 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang, laju pertumbuhan spesifik, faktor kondisi, aktivitas protease, amilase, dan lipase antar perlakuan tidak berbeda nyata antarperlakuan (P>0,05). Vili larva ikan lele pada perlakuan BF (136 μm) lebih panjang daripada BFC (121μm) dan K (105μm). Ukuran partikel bioflok pada media BF (0,44 ± 0,025 mm) lebih rendah daripada bioflok yang terdapat pada media BFC (0,79 ± 0,048 mm). Tingkat sintasan larva ikan lele pada perlakuan BFC mencapai 51 ± 0,32% lebih tinggi (P<0,05) daripada perlakuan K sebesar 45 ± 0,52% dan BF sebesar 45 ± 0,15%. Hasil uji stres salinitas pada larva ikan lele menunjukkan bahwa larva yang dipelihara dalam media BFC memiliki tingkat sintasan tertinggi (63 ± 3,33%) dibandingkan perlakuan lainnya (P<0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan Chlorella sp. dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan dan ketahanan larva lele terhadap uji stres menggunakan salinitas.
Pengaruh Sistem Bioflok dan Penambahan Chlorella sp. terhadap Kualitas Air pada Pemeliharaan Larva Ikan Lele Sujaka Nugraha; Siti Balqis Huriyah; Rahma Mulyani
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v17i2.8334

Abstract

Bioflok adalah salah satu sistem budidaya ikan yang merupakan kumpulan dari berbagai organisme yang tergabung dalam gumpalan atau flok seperti bakteri, jamur, protozoa, cacing, algae, dan lain-lain. Chlorella sp. merupakan jenis fitoplankton yang memiliki kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi. Kandungan protein dan lemak Chlorella sp. yaitu sebesar 58% dan 22% yang bermanfaat sebagai sumber nutrisi penting pada awal pemeliaraan larva ikan. Sistem bioflok yang mengandung mikroalga memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dari pada yang didominasi oleh bakteri. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimental yang terdiri dari tiga perlakuan dan tiga ulangan yaitu Larva dipelihara dengan media kontrol dengan pergantian air (K), Larva dipelihara dengan media bioflok (BF) dan Larva dipelihara dengan media bioflok ditambah Chlorella sp. (BFC). Analisis data dilakukan secara deskrisptif serta data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan pada sistem bioflok dalam pemeliharaan larva ikan lele dapat mempercepat proses nitrifikasi sehingga dapat menurunkan senyawa nitrit yang berbahaya untuk ikan dan meningkatkan senyawa nitrat yang bermanfaat untuk pertumbuhan fitoplankton.
Karakteristik Kandungan Kimia dan Komponen Bioaktif Rumput Laut Hijau Halimeda sp. Dari Kepulauan Seribu Sujaka Nugraha; Humairani Humairani; Siti Balqis Huriyah; Eti Kurniawati
Jurnal FishtecH Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fishtech.v11i2.18029

Abstract

Halimeda sp is a green seaweed belonging to the order Bryopsidales, class Chlorophyta. Production data from the genus Halimeda sp in Indonesia yet has not been reported by   the Ministry of Fisheries and Marine Affairs because it belonged to the unknown type of potential. The purpose of this study was to determine the chemical and bioactive components of Halimeda green seaweed. The chemical components of seaweed       Halimeda sp included of moisture content, ash, protein, fat, and carbohydrates (by different). Analysis of bioactive components was carried out qualitatively and quantitatively by counted total phenol. The results showed that the proximate analysis of Halimeda sp contained 3.15% moisture content, 87.61% ash content, 0.2% protein content, 1% fat content, and 11.19% carbohydrate (by different) content. Qualitatively Halimeda sp positively contains steroid and alkaloid compounds and was negative for flavonoids, phenols, tannins, saponins, and triterpenoids. The quantitative analysis of the total phenol content of Halimeda sp. extracted with 99.9% ethanol solvent was 273.88 mg GAE/g.
PEMANFAATAN KOLAM TANAH DI LAHAN RAWA UNTUK PEMBESARAN IKAN GABUS DI SMK NEGERI 1 OGAN ILIR Rahma Mulyani; Sumantriyadi Sumantriyadi; Lia Perwita Sari; Sujaka Nugraha; Santi Mayasari; Humairani Humairani
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i2.911

Abstract

In Indonesia, the potential for snakehead fish is very high, especially in South Sumatra. Swamps Areas in Indonesia have great potential to be developed as land used for the fisheries sector. Snakehead fish can be cultivated in swamp waters. The purpose of this PKM activity is expected to be able to provide education and information for teachers and students about how to use swamp land as a place for snakehead fish cultivation. The method used is the observation and preparation stage, the coordination stage, the tool and material preparation stage, and the final stage of implementing PKM activities. The target of the results of Community Service Program activities that have been carried out in general are the community that is specifically aimed at students and teachers at SMK Negeri 1 Inderalaya Selatan, Ogan Ilir Regency, which has specifically been attended by 60 people. During the implementation of this PKM activity, the activity was carried out in 3 major activities, the first was a speech from the principal of SMK N 1 Ogan Ilir and continued by the PKL Team Leader, the second session was followed by a presentation session of 6 materials and the last was a demonstration or practical activity. measuring the quality of swamp water in the school environment as well as socializing fish farming study programs. The results of this PKM are used to increase student interest and knowledge to find out more about the use of swamp land which is often neglected in the area and of course can provide an introduction to fish farming study programs as a place to explore knowledge and abilities to enrich insights about fish farming. From the results of this PKM activity, as many as 60 participants who had been given education about the use of swamp land for snakehead fish cultivation showed an increased understanding of the material provided compared to before the education.
Karakteristik Komponen Bioaktif Pada Avertebrata Hasil Perairan Sujaka Nugraha
Clarias : Jurnal Perikanan Air Tawar Vol. 4 No. 1 (2023): Clarias : Jurnal Perikanan Air Tawar
Publisher : Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56869/clarias.v4i1.315

Abstract

Avertebrata laut merupakan produsen senyawa bioaktif terbesar diantara biota lainnya. Perbedaan kondisi lingkungan seperti tingginya kekuatan ionik pada air laut, intensitas cahaya yang kecil, rendahnya temperatur, tekanan, dan struktur tubuh yang berbeda dengan organisme darat memungkinkan organisme laut menghasilkan metabolit yang mempunyai struktur kimia yang spesifik dan bervariasi yang sangat berpengaruh terhadap bioaktivitasnya. Organisme laut khususnya avertebrata laut yang mempunyai struktur pergerakan fisik lebih terbatas dibanding dengan vertebrata laut dan mengembangkan sistem pertahanan diri dengan memproduksi senyawa kimia (chemical defense). Beberapa metabolit sekunder yang diproduksi oleh avertebrata laut mempunyai prospek sebagai zat aktif dalam obat dari berbagai penyakit jantung, immunologi, antiinflammatory, antivirus, dan antikanker. Berdasarkan manfaat yang dapat diperoleh dari avertebrata perairan tersebut, maka review ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik senyawa bioaktif pada avetebrata yang ada di perairan dengan metode pengujian kualitatif dan kuantitatif.
Efektivitas Penambahan Tepung Batang Pisang Terhadap Performa Pertumbuhan dan Survival Rate Benih Ikan Nila Rahma Mulyani; Sumantriyadi; Nugraha, Sujaka; Indah Anggraini Yusanti; Gilness Frank Silayo
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i2.10210

Abstract

Penambahan tepung pisang ambon dalam pakan komersil dapat meningkatkan status kesehatan ikan gurami secara signifikan karena kandungan senyawa imunostimulan dalam tepung btang pisang. Penelitian yang dilaksanakan selama 40 hari menggunakan benih ikan nila ukuran 3-5 cm dengan menggunakan metode rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu pemberian tepung batang pisang yang dicoating pada pakan komersil (30 g/kg pakan) dengan lama pemeliharaan ikan nila selama 7 hari (P7) pemberian pakan pada pemeliharaan ikan nila selama 14 hari (P14), pemberian pakan pada pemeliharaan ikan nila selama 28 hari (P28), pemberian pakan tanpa tambahan tepung batang pisang pada pemeliharaan ikan nila (Kontrol). Hasil menunjukkan rata-rata nilai survival rate dan parameter pertumbuhan berat dan panjang tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata secara signifikan (P<0,05). Namun berbeda nyata secara signifikan pada parameter glukosa darah. Hal tersebut diduga karna adanya pengaruh senyawa anti nutrisi yang berperan sebagai anti mikroba yang terdapat pada batang pisang. Penambahan tepung batang pisang ini, walaupun tidak berbeda secara signifikan dalam peningkatan pertumbuhan. Namun pertumbuhan ikan nila selama pemeliharaan masih meningkat dibandingkan diawal pemeliharaan.   The addition of Ambon banana flour to commercial feed can significantly improve the health status of gourami due to the content of immunostimulating compounds in banana stem flour. The research was carried out for 40 days using tilapia seeds measuring 3-5 cm using a completely randomized design (CRD) method with 4 treatments and 3 replications, namely feeding tilapia rearing for 7 days (P7) feeding tilapia rearing for 14 days (P14), feeding on tilapia rearing for 28 days (P28), feeding without additional banana stem flour on tilapia rearing (Control). The results showed that the average survival rate and growth parameters for weight and length did not show a significantly different effect (P<0.05). But significantly different in blood glucose parameters. This is presumably due to the influence of anti-nutrition compounds that act as anti-microbials found in banana stems. The addition of banana stem flour, although not significantly different in increasing growth. However, the growth of tilapia during maintenance still increased compared to the beginning of maintenance.
Perbedaan Pakan Komersil Dengan Protein Rendah dan Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Nugraha, Sujaka; Anjani, Tiara Puspa; Lia Puspita Sari; Humairani, Humairani; Rahma Mulyani; Indah Anggraini Yusanti
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i1.13852

Abstract

Pemilihan jenis pakan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya ikan. Penggunaan pakan komersil dengan protein rendah 15 % kurang optimal dalam pertumbuhan benih ikan baung, selain itu biaya produksi yang diperlukan juga cukup tinggi. Penambahan pakan alami seperti cacing sutra adalah salah satu jenis pakan alternatif yang dapat digunakan dan diketahui mempunyai kandungan gizi protein tinggi yang disukai oleh benih ikan baung. Kombinasi antara pakan komersil dan cacing sutra pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keberlangsungan hidup dan mempercepat pertumbuhan benih ikan baung. Penelitian ini dilakukan selama 16 hari menggunakan benih ikan baung dengan ukuran berkisaran antara 1 - 1.15 cm dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan yaitu pemberian pakan pelet komersil (P), pakan cacing sutera (C), serta pakan kombinasi antara pelet komersil 50 % dan cacing sutera 50 % (CP) yang diulang sebanyak 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan jenis pakan yang berbeda berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap panjang dan bobot akhir, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, serta tingkat kelangsungan hidup benih ikan baung, namun tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap koefisien keragaman dan faktor kondisi benih ikan baung. Perlakuan pemberian pakan kombinasi pelet komersil dan cacing sutera (50%:50%) pada benih ikan baung dapat meningkatkan persentase kelangsungan hidup sebesar 89 % selama 16 hari pemeliharaan.   The choice of feed type is one of the factors that influences the success rate of fish farming. The use of commercial feed with a low protein of 15% is less than optimal for the growth of baung fish fry, besides that the production costs required are also quite high. The addition of natural feed such as silk worms is one type of alternative feed that can be used and is known to have high protein nutritional content which is preferred by baung fish fry. The combination of commercial feed and silk worms in this research is expected to increase survival and accelerate the growth of baung fish fry. This research was carried out for 16 days using baung fish fry with sizes ranging from 1 - 1.15 cm using a completely randomized design method with 3 treatments, namely commercial pellet feeding (P), silk worm feeding (C), and a combination of 50 commercial pellets. % and 50% silk worms (CP) which were repeated 3 times. The results of the study showed that treatment with different types of feed had a significant effect (P<0.05) on final length and weight, absolute length growth, specific growth rate, and survival rate of baung fish fry, but had no significant effect (P>0.05) on the diversity coefficient. and factors regarding the condition of baung fish seeds. The treatment of feeding a combination of commercial pellets and silk worms (50%:50%) to baung fish fry can increase the survival percentage by 89% for 16 days of rearing.
PENGENALAN TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias gariepinus) DI SMA NEGERI 6 TALANG UBI, KABUPATEN PENUNGKAL ABAB LEMATANG ILIR, SUMSEL Mulyani, Rahma; Humairani, Humairani; Nugraha, Sujaka; Santeri, Tiara; Harliani, Desliana Opie; Mayasari, Santi
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2485

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi budidaya ikan lele kepada siswa dan guru di SMA 6 Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Teknologi yang diperkenalkan meliputi sistem bioflok, Recirculating Aquaculture System (RAS), akuaponik, manajemen kualitas air, serta analisis usaha sederhana budidaya ikan lele. Kegiatan ini dilakukan melalui metode ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai teknologi akuakultur modern. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman peserta meningkat secara signifikan setelah mengikuti pelatihan. Faktor pendukung utama adalah tersedianya tenaga ahli dari Universitas PGRI Palembang serta antusiasme peserta. Namun, beberapa kendala seperti keterbatasan pemahaman awal peserta dan waktu pelaksanaan yang terbatas menjadi tantangan dalam kegiatan ini. Secara keseluruhan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi peserta mengenai teknologi budidaya ikan yang efisien dan berkelanjutan, serta membuka peluang bagi pengembangan budidaya ikan lele di daerah setempat.