cover
Contact Name
Fauziah Astrid
Contact Email
fauziah.astrid@uin-alauddin.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jtabligh@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Dakwah Tabligh
ISSN : 14127172     EISSN : 2549662X     DOI : -
Tabligh Journal is a scientific publication for research topics and studies on communication and da'wah. The form of publiation that we receive will be reviewed by reviewers who have a concentration in the field of Communication, specifically Da'wah and Communication.We publish this journal twice a year, in June and December. The Tabligh Journal first appeared in the printed version in 2011. This journal is managed by the Tabligh journal team under the Da'wah and Communication Faculty of Alauddin Islamic University in Makassar.
Arjuna Subject : -
Articles 315 Documents
PENDEKATAN DAKWAH KULTURAL DALAM MASYARAKAT PLURAL Bungo, Sakareeya
Tabligh Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Dakwah kultural di satu sisi mempunyai prinsip dengan lebih menekankan pendekatan Islam kultural, yakni salah satu pendekatan yang berusaha meninjau kembali kaitan doktrinal formal antara Islam dan politik atau Islam dan negara. Dakwah kultural mempertanyakan validitas; apakah benar bahwa dakwah umat Islam yang berada di luar kekuasaan adalah dakwah yang tidak lengkap dan sempuma. Hakekat dakwah pada dasamya adalah upaya mengajak dan mengembalikan manusia pada eksistensi secara integral, serta merupakan upaya penjabaran nilai-nilai Ilahi menjadi amal saleh dalam kehidupan nyata. Antara pemikiran tentang dakwah yang berkembang sekarang dengan realitas, ada suatu kesenjangan yang perlu dijembatani. Pertama, kesenjangan yang berasal dari cara memberikan pengertian dakwah yang mempengaruhi tradisi dakwah selama ini. Kedua, kesenjangan yang disebabkan tidak adanya kerangka keilmuan tentang dakwah yang mampu memberikan penjelasan tentang dakwah Islam, yang merupakan kesenjangan antara teori dan praktek. Dakwah kultural di satu sisi mempunyai prinsip dengan lebih menekankan pendekatan Islam kultural, yakni salah satu pendekatan yang berusaha meninjau kembali kaitan doktrinal formal antara Islam dan politik atau Islam dan negara. Tegasnya gerakan dakwah kultural itu cenderung mempertanyakankebenaran statemen yang mengatakan bahwa gerakan dakwah dipandang belum sungguh-sungguh memperjuangkan Islam Hubungan antara Islam dan politik atau Islam dan negara termasuk wilayah pemikiran ijtihadiyah, yang tidak menjadi persoalan bagi umat Islam ketika sistem kekhalifahan masih bertahan di dunia Islam. Kata Kunci: Dakwah, Kultural, Struktural, Plural Cultural Dawa on one side with a greater emphasis has principles of Islam cultural approach, which is one approach that seeks to review the formal doctrinal connection between Islam and politics or Islam and the state. Dawa cultural question the validity; is it true that proselytizing Muslims is beyond the power of propaganda that is incomplete and imperfect. The essence of da’wa essentially a bid to entice and restore integral human existence, as well as the values of the translation effort Divine become good works in real life. Between the idea of propaganda is developing now with reality, there is a gap that needs to be bridged. First, the gap is derived from understanding how to give dawah affecting propaganda tradition over the years. Second, the gap caused by the absence of scientific framework of propaganda that is able to explain the propagation of Islam, which is the gap between theory and practice. Cultural Dawa on one side with a greater emphasis has principles of Islam cultural approach, which is one approach that seeks to review the formal doctrinal connection between Islam and politics or Islam and the state. Strictly speaking cultural missionary movement that tends mempertanyakankebenaran statement saying that the missionary movement was seen not truly fight for Islam The relationship between Islam and politics or Islam and the country including the ijtihadiyah thinking, which is not a problem for Muslims when the system Caliphate remained in the Islamic world. Keywords: Dawah, Cultural, Structural, Plural
TELEMATIKA DAKWAH DI DUNIA BROADCASTING Syarifuddin, Syarifuddin
Tabligh Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran teknologi informasi dan teledakwah dalam aktifitas dakwah menjadi tren baru pada era teknologi informasi untuk memvisualisasikan dakwah dalam bentuk media cetak dan elektronik. Teknologi informasi dan teledakwah merupakan sarana penunjang dakwah yang mutakhir jika kita ingin menyebarkan dakwah keseluruh pelosok desa di Indonesia, yang dapat dijangkau oleh infrastruktur media Televisi lain sebagainya. Seorang Dai perlu memahami penggunaaan serta pemilihan media teknologi informasi dan teledakwah sesuai dengan kekuatan daya jangkau dalam perencanaan serta pencapaian dakwah yang telah ditentukan. Karakteristik dakwah jarak jauh bahwa keterpisahan kegiatan dakwah dari kegiatan dakwah adalah ciri yang khas dari dakwah jarak jauh. Jarak sebagai pemisah seperti di ataslah yang hendak diatasi melalui dakwah jarak jauh dengan memanfaatan rancangan instruksional dan rancangan interaksi supaya kegiatan dakwah yang dirancang dengan sugguh-sungguh dapat tercapai. dakwah dengan komputer dalam jaringan, interaktivitas madu ajar menjadi lebih banyak alternatifnya. Pada dakwah dengan komputer dalam jaringan dikenal dua jenis fungsi komputer, yaitu komputer server dan komputer klien. Interaksi antara madu ajar dengan Dai (penceramah) dilakukan melalui ke dua jenis komputer tersebut. Media Broadcasting dapat digunakan sebagai media telematika dakwah yang efektif karena mempunyai kelebihan visual, audio, dan para Dai dan Madu bisa berkomunikasi secara interaktif dengan fasiltas telekomferens. Fasilitas telematika mempunyai daya jangkau yang luas. Jika memenuhi kriteria teknologi visualiser dalam arti harus di kemas oleh ahli pertelevisian berkerjasama dengan Dai mengenai target pesan yang akan didesain untuk sampai pada madu . Kata Kunci: Telematika, Dakwah, Broadcasting The role of technology information and teledakwah in Dakwah activities becomes a new trend in the era of technology information to visualize Dakwah in the form of print and electronic media. Technology information and teledakwah are means of supporting the latest Dakwah if we want to spread Dakwah throughout the remote villages in Indonesia, which can be reached by television media. A Da’i (Preacher) needs to understand the use and selection of media technology information and teledakwah in accordance with the coverage powers of the planning and achievement of Dakwah predetermined. The characteristic of distance Dakwah is that the separation of Dakwah is a typical characteristic of remote Dakwah. The distance as a separator as mentioned above is to be addressed throughout remote Dakwah by the utilization of instructional design and interaction design in order to make Dakwah designs can be achieved. Dakwah by computers has two functions that are known as server computer and client computer. The interaction between madu and Da’i are done throughout those computers. teaching becomes more alternatives. In propaganda by computers on the network are two types of computer functions, namely computer servers and client computers. The interaction between the teaching madu Preachers (speaker) carried through to the two types of computers. Media broadcasting can be used as Dakwah telematics media which is so effective as it has more visual and audio that make Da’i and Mad’u can communicate interactively with teleconference facility. Telematics facility has a wide range of reach and if meets the criteria of the technology visualiser that means hams is packaged by television experts in collaboration with Da’i about the target message that will be designed to get on madu. Keywords: Telematics, Da’wa, Broadcasting
MANAJEMEN KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAKWAH Waeduloh, Hasan
Tabligh Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abtsract; Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan yang diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Konflik adalah merupakan hasil ciptaan para pemimpin politik dalam melakukan perubahan. Tujuan manajemen konflik adalah sebagai berikut; Mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk memfokuskan diri pada visi, misi dan tujuan organisasi. Memahami orang lain dengan menghormati keberagaman. Meningkatkan kreativitas. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan melalui peran serta, pemahaman bersama dan kerjasama. Menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesaian konflik. Menimbulkan iklim organisasi konflik dan lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, takut, moral rendah, sikap saling curiga. Konflik banyak jenisnya dan dapat dikelompokkan. Konflik dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah orang yang terlibat konflik yaitu konflik personal dan konflik interpersonal. Konflik personal. Konflik personal adalah konflik yang terjadi dalam diri seorang individu karena harus memilih dari sejumlah altematif pilihan yang ada atau karena mempunyai kepribadian ganda. Konflik interpersonal. Konflik interpersonal adalah,konflik pada suatu organisasi di antara pihak-pihak yang terlibat konflik dan saling tergantung dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam merealisasikan strategi konfliknya, pihak yang terlibat konflik menggunakan taktik konflik. Taktik konflik adalah teknik yang mempengaruhi lawan konflik untuk menghasilkan keluaran konflik yang diharapkan. Penyelesaian konflik menurut Islam (dalam perspektif dakwah) dengan menggunakan langkah-langkah berupa: pertama dengan mengumpulkan data-data informasi yang akurat sesuai penglihatan (pancaindra), sebelum memutuskan salah dan benamya, sesuai petunjuk alquran dan hadis Rasulullah Saw. Kedua dengan melakukan islah (perdamaian atau penyelesaian konflik dengan musyawarah) sebagai yang dicontokan oleh Nabi. Kata Kunci: Manajemen, Konflik, Perspektif Conflict is closely associated with human feelings, including feeling neglected, ignored, unappreciated, abandoned, and also feeling irritated because of excess workload. Conflict is the creation of political leaders in making a change. Conflict management purposes are as follows; Prevent disruption to members of the organization to focus on the vision, mission and goals of the organization. Understanding other people with respect for diversity. Improve creativity. Facilitate the implementation of activities through participation, mutual understanding and cooperation. Creating procedures and mechanisms to resolve conflicts. Give rise to a conflict of organizational climate and work environment that is not fun, fear, low morale, mutual suspicion. Conflict of many kinds and can be grouped. Conflict can be grouped based on the number of people involved in the conflict is the conflict of personal and interpersonal conflict. Personal conflicts. Personal conflicts are conflicts that occur in an individual because they have to choose from a number of alternative options that exist or because it has a split personality. Interpersonal conflict. Interpersonal conflict, conflict in an organization among the parties to the conflict and interdependent in carrying out the work to achieve organizational goals. In realizing the strategy of conflict, the parties involved in the conflict using conflict tactics. Conflict tactics are techniques that affect conflict opponent to produce the expected output conflict. Conflict resolution in Islam (in the perspective of da’wa) by using measures such as: first by collecting data accurate information in accordance with vision (sensory), before deciding on one and benamya, as directed by the Koran and the Hadith of the Prophet. Both the conduct of reconciliation (peace or conflict resolution by consensus) as the dicontokan by the Prophet. Keywords: Management, Conflict, Perspectives
MAJELIS TAKLIM DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN DAKWAH Setiawati, Nur
Tabligh Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract;  Dakwah secara umum dapat dipahami sebagai upaya sadar, sistematik, dan berkesinambungan yang dilakukan orang-orang beriman untuk mewujudkan sistem Islam dan membangun komunitas atau masyarakat Islam (lqamat al-mujtama al-islam) sehingga manusia benar-benar menjadi Islam dalam arti tunduk dan patuh kepada Allah SWT dan menyembah kepadanya. Majelis taklim sebagai salah satu bentuk organisasi dakwah tersebut juga sering disebut sebagai pusat pembelajaran Islam (Islamic learning institution). Sebagai pusat pembelajaran Islam, majelis taklim diakui telah menyumbangkan peran yang amat besar dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan umat dan bangsa, khususnya dalam pengajaran agama dan penguatan moral bangsa. Keberadaan majelis taklim dalam masyarakat telah membawa manfaat dan kemaslahatan bagi umat, khususnya bagi kaum perempuan, apalagi bagi mereka yang menjadi anggota dan jamaahnya. Pengembangan dakwah merupakan salah satu perilaku manajerial yang itu merupakan meliputi pelatihan yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan seseorang dan memudahkan penyesuaian terhadap pekerjaannya dan kemajuan keriernya. majelis taklim dalam meningkatkan manajemen pengelolaan organisasi termasuk didalamnya pengembangan dan peningkatan dalam misi dakwah di masyarakat. Untuk dapat melakukan pengembangan dan peningkatan dakwah, majelis taklim harus dapat melakukan pembaruan dan inovasi terhadap peningkatan kualitas sumber daya anggota dan melakukan desain strategi dan pendekatan dakwah yang tepat dan efektif dengan media komunikasi yang bervariasi dan partisipatif. Kata Kunci:Majelis Taklim, Pengembangan Dakwah Dawah can generally be understood as an attempt conscious, systematic, and continuous committed by believers to realize the Islamic system and build a community or the Islamic community (lqamat al-mujtama al-Islam), so that people actually become Islamic in the sense of subject and obedient and pray to God. Majelis Taklim as a form of Dakwah organization is also often referred toas a center of Islamic learning (Islamic learning institution). As a center of Islamic learning, it is recognized has donated a very large role in the intellectual life, especially in the teaching of religious and moral strengthening of the nation. Its existence in society has brought benefits and welfare for the people, especially for women who become members and congregation. Development of Dakwah is one of managerial behaviors that is included training used as a means to improve somene’s skills and facilitate an adjustment to the work and his carierr. Majelis Taklim in improving the management of the organization includs of the development and improvement in the Dakwah mission in community. To be able to do the development and improvement of Dakwah, it must be able to reform and innovation to strengthen the resources of members and conduct design strategies and approache appropriate and effective Dakwah with variative and participative media communication. Keywords:Majelis Taklim, Development of da’wah
ORGANISASI DALAM MANAJEMEN DAKWAH HM, Hamriani
Tabligh Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Organisasi dakwah dapat dirumuskan sebagai rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan usaha dakwah dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diatara satuan-satuan organisasi atau petugasnya. Pengorganisasian yang mengandung koordinasi, akan mendatangkan keuntungan pula berupa terpadunya berbagai kemampuan dan keahlian dari para pelaksana dakwah dalam satu kerangka kerjasama dakwah, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditentukan. organisasi adalah hubungan kerjasama sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan. Dalam organisasi terdapat sejumlah orang, adanya tujuan bersama, interaksi setiap orang dalam organisasi mempunyai tujuan pribadi dan interaksi itu selalu diarahkan untuk tujuan bersama. manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengefisienkan dan mengefektifkan pencapaian tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan. Pengorganisasian dalam proses dakwah sangatlah penting sebab pada proses pengorganisasian ini akan menghasilkan sebuah rumusan struktur organisasi dakwah dan pendelegasian wewenang serta tanggung jawab. Dengan empat langkah yang telah dikemukakan sebelumnya dalam rangka pengorganisasian tersebut, maka tersusunlah suatu pola atau bentuk kerjasama dakwah, dimana masing-masing orang yang mendukung usaha kerjasama itu mengetahui pekerjaan apa yang harus dilaksanakan, sampai sejauh mana wewenang masing-masing serta jalinan hubungan antara satu dengan yang lain dalam rangka usaha kerjasama itu. Kata Kunci: Organisasi, Manajemen, Penyiaran Dawah organization can be formulated as a series of activities to compile a framework which became a platform for all business activities of preaching the divide and classify the work to be carried out and establish and develop working relationships between interwoven organizational entities or officers. Organizing containing coordination, will be profitable also be the coherence of various abilities and skills of the executive within the framework of cooperation da’wa , all of which are directed at specific targets. organization is a cooperative relationship a number of people to achieve a goal. In an organization there are a number of people, the existence of a common goal, the interaction of everyone in the organization has a personal goal and the interaction was always directed towards a common goal. management is a series of activities undertaken to streamline and streamline the achievement of organizational goals through the use of human resources and other resources needed. Organizing the propaganda process is very important because in the process of organizing this will produce a formulation of propaganda and organizational structure and responsibilities delegated authority. With four steps that have been raised previously in the context of the organization, then composed a pattern or form of cooperation da’wa, in which each person who supports the cooperative effort to know what work is to be carried out, the extent to which authorities of each as well as the association between the with others in order to attempt cooperation. Keywords: Organization, Management, Propagation
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN (PENGARUH TEMUAN SAINS TERHADAP PERUBAHAN ISLAM) Hasyim, Baso
Tabligh Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada zaman modern ini, mengalami banyak perubahan dan sangat cepat, sedang agama bergerak dengan lamban sekali, karena itu terjadi ketidak harmonisan antara agama dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Dalam ensiklopedi Agama dan filsafat dijelaskan bahwa Islam adalah agama Allah yang diperintahkan-Nya untuk mengajarkan tentang pokok-pokok serta peraturan-peraturannya kepada Nabi Muhammad saw. dan menugaskannya untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh manusia dengan mengajak mereka untuk memeluknya. Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap ilmu (sains). Al-Qur’an dan Al-Sunnah mengajak kaum muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengatahuan pada derajat yang tinggi. Apabila kita memperhatikan ayat al-Qur’an mengenai perintah menuntut ilmu kita akan temukan bahwa perintah itu bersifat umum, tidak terkecuali pada ilmu-ilmu yang disebut ilmu agama, yang ditekankan dalam al-Qur’an adalah apakah ilmu itu bermanfaat atau tidak. Adapun kriteria ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada sang khalik sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya. Pertemuan kaum muslimin dengan dunia modern, melahirkan berbagai aliran pemikiran, seperti aliran salaf dengan semboyan “Kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah”, dan aliran Tajdid dengan semboyan “maju ke depan bersama al-Qur’an”. Pembaruan dalam Islam memang sangat dianjurkan selama pembaruan itu tidak mengebiri ajaran-ajaran Islam yang otentik, akan tetapi justru memperkuat, mempertinggi dan mengangkat martabat ummat Islam dihadapan bangsa-bangsa lain di dunia. Kata Kunci: Ilmu Pengetahuan, Perubahan, Islam Science and technology, especially in modern times, experiencing a lot of changes and very fast, being religious moving very slow, because it happened disharmony between religion and science and technology. In the Encyclopaedia of Religion and philosophy explained that Islam is the religion of Allah commanded him to teach about subjects as well as its rules to the Prophet Muhammad. and assigned him to convey the religion to all mankind by inviting them to embrace him. One characteristic that distinguishes Islam with others is its emphasis on science (science). Al-Quran and Al-Sunnah urge Muslims to seek and acquire knowledge and wisdom, as well as placing people berpengatahuan at a high degree. If we look at the verses of the Koran on orders study we will find that the order was general in nature, is no exception in the sciences called theology, which is emphasized in the Quran is whether science is beneficial or not. The criteria useful science is the science devoted to draw closer to the creator of universe as a form of devotion to Him. Meeting of the Muslims with the modern world, gave birth to various schools of thought, such as the flow of the Salaf with the slogan "Back to the Quran and Sunnah", and the flow Tajdid with the slogan "forward along the Koran". Updates in Islam is highly recommended during the update was not emasculate the teachings of Islam are authentic, but actually strengthen, enhance and elevate the dignity of Muslims in front of the other nations in the world. Keywords: Science, Change, Islam
PENGARUH KREDIBILITAS KOMUNIKATOR POLITIK UNTUK MENDAPATKAN DUKUNGAN KHALAYAK DALAM PEMILIHAN UMUM Siagian, Haidir Fitra
Tabligh Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Mendapatkan jumlah maksimum pemilih dalam pemilihan umum adalah syarat mutlak untuk mengamankan posisi di lembaga legislatif, Kecamatan dan Kepala Provinsi, dan Presiden. Proses demokrasi di Indonesia menggunakan kampanye politik untuk menyampaikan pesan-pesan politik kepada publik, dimana pesan terdiri dari undangan, bergoyang, godaan untuk membuat publik memberikan suara mereka ke sisi kampanye. Kampanye politik bisa dalam bentuk pesan lisan sebelum massa, iklan media, poster, spanduk, dan kunjungan persahabatan ke massa dasar. Semua upaya yang dimaksudkan untuk mendapatkan pemilih maksimal dukungan dari masyarakat. Kenyataan itu menunjukkan bahwa komunikator politik yang bisa menjadi kandidat itu sendiri, relawan politik, atau aktivis politik lain adalah salah satu faktor penting. Peran komunikator politik yang memiliki kredibilitas tinggi dalam mentransfer ide dan saran untuk penonton sangat signifikan. Kampanye harus mampu menyampaikan pesan-pesan politik yang paling dibutuhkan oleh masyarakat dan pesan harus mudah diingat oleh penonton. Selain itu fungsi komunikator juga memerlukan perhatian khusus, karena orang-orang adalah partai politik saluran utama dalam menyampaikan pesan-pesan politik mereka. Masyarakat memutuskan orang pada partai politik atau kandidat dengan memfokuskan kenangan mereka pada komunikator politik mereka ingat selama masa kampanye. Siapa komunikator, program atau isi / pesan nya, bagaimana dia / dia menyampaikan pesan, misalnya dan kinerja yang baik disajikan oleh juru kampanye. Cara kampanye yang merancang strategi kampanye adalah memiliki korelasi positif dengan memori publik dan kesan. Pada akhirnya, itu mengarah ke indikasi dalam menentukan keputusan pemilih. Kata Kunci: Kredibilitas, Komunikator, Pesan Gaining maximum number of voters in general election is the absolute condition to secure position in legislative institute, District and Provincial Head, and President. Democratic process in Indonesia using political campaign to convey political messages to public, of which the messages are consisted of invitation, sways, allurement to make public give their votes to the side of campaigner. Political campaign can be in the form of oral messages before the mass, media advertisement, posters, banners, and friendship visits to base masses. All that efforts are intended to gain maximum voters support from communities. That fact showed that political communicator which can be the candidate itself, political volunteer, or other political activist was one of the important factor. The role of political communicator who possesses high credibility in transferring the idea and suggestion to the audience is very significant. The campaigner should be able to convey the political messages that needed most by public and the messages should be easily memorized by the audiences. Moreover the communicator function also requires specific attention, as the persons are the political parties main channel in conveying their political messages. Public deciding its votes on political parties or candidates are by focusing their memories on the political communicator they remember during the campaign period. Who’s the communicator, the program or content of his/her messages, how he/she convey the messages, example and performance that good presented by campaigner. The way the campaigner designing its campaign strategy is having a positive correlation with the public’s memory and impression. At the end, it leads to the indication in deciding the voter’s decision. Key words: Credibility, Communicator, Messages
WARTAWAN SEBAGAI DA’I Thaib, Erwin Jusuf
Tabligh Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Peradaban saat ini sering disebut sebagai peradaban informasi. Informasi telah menjadi komoditas bahkan sumber utama kekuasaan. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk membentuk opini publik yang mempengaruhi dan mengendalikan pikiran, sikap, dan perilaku manusia. Khotbah adalah pekerjaan yang disamakan dengan garam kehidupan manusia dengan nilai-nilai keimanan, Islam dan kesalehan, demi sekarang dan masa depan kebahagiaan. Namun, di sisi lain sebagian besar perubahan sosial mencerminkan dinamika masyarakat yang tidak lagi ingin memberikan terlalu besar peran agama karena realitas sosial-ekonomi sering kebutuhan untuk lebih dominan. Pandangan Al-Quran dan Hadis pada kebebasan pers cenderung diresmikan oleh sistem pers yang berlaku, serta semua teori lain tentang kebebasan pers, sehingga semua teori akan diserap ke dalam sistem. Sebenarnya sistem Pancasila tidak bertentangan dengan pandangan teologis tentang kebebasan pers dan pembatasan. Berarti, tanggung jawab untuk kebebasan pers atau kebebasan informasi, menurut Islam, tidak berbeda dengan apa yang ada dalam hukum pidana atau hukum pidana media komunikasi dan etika jurnalisme massa. Dari perspektif ini penulis melihat potensi dakwah di dunia jurnalistik. Tuntutan untuk berdiri di atas kebenaran dalam menjalankan tugas jurnalistik merupakan tuntutan Islam. Dari sini dapat dikatakan bahwa seorang wartawan yang jujur dan benar adalah penyampai kebenaran, dan karena itu dapat diklasifikasikan sebagai khatib. Kata Kunci: Jurnalis, Dai Civilization is now often referred to as civilization information. Information has become a commodity even the main source of power. Such information can be used as a tool to shape public opinion to influence and control the thoughts, attitudes, and human behavior. The sermon is equated with salt work of human life by the values of faith, Islam and piety, for the sake of present and future happiness. However, on the other hand most of the social changes reflect the dynamics of the community who no longer want to give too large a role religion because of the socio-economic realities often needs to be dominant. View of the Quran and Hadith on press freedom tends to be unveiled by the press system in force, as well as all other theories about the freedom of the press, so that all the theories will be absorbed into the system. Actually Pancasila system does not conflict with theological views about freedom of the press and restrictions. Means, the responsibility for the freedom of the press or freedom of information, according to Islam, is no different from what is in the criminal law or criminal law media mass communication and journalism ethics. From this perspective the authors look at the potential of propaganda in journalism. Demands to stand on the truth of the job as a journalist is a requirement of Islam. From this it can be said that an honest and true journalist is conveyer truth, and therefore can be classified as a preacher. Keywords: Journalists, Da’i
PEMIKIRAN DAKWAH NURCHOLISH MADJID Pirol, Abdul
Tabligh Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Tantangan yang dihadapi dakwah tidak hanya berupa pluralitas masyarakat Indonesia. Selain itu, juga tidak dapat menafikan tantangan lainnya yang berasal dari situasi dan keadaan lokal. Kedatangan Islam di Nusantara, tidak hanya memperlihatkan bagaimana Islam disebarkan, tetapi juga, bagaimana ia diterima, diadaptasi, dan berpengaruh pada pola-pola interaksi dalam masyarakat. Pemikiran dakwah Madjid pada aspek normatif atau tataran konseptual, mengacu pada istilah yang disebutnya sebagai “trilogi” dakwah, yaitu: al-da’wah ilâ al-khayr, amar ma’rûf dan nahy munkar. Selain itu, tampak pula dalam pandangan Madjid, berdakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar tidak hanya dimaknai sebagai suatu aktivitas verbal-konvensional melalui ceramah, tetapi juga menjangkau pemaknaan politis, sebagaimana ide-idenya mengenai oposisi loyal dan checks and balances. Selain kepada para cendekiawan, Madjid juga menekankan peran penting institusi keagamaan dan kemasyarakatan, termasuk organisasi kepemudaan dalam mengemban tugas dakwah dalam arti yang luas. Unsur lain yang selalu ada dalam proses dakwah adalah mâddah atau materi dakwah. Mâddah dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i pada mad’û.  Materi dakwah pada dasarnya adalah seluruh ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasul yang meliputi: aqidah, syari`ah dan akhlak. Dari perspektif pemikiran dakwah, Madjid memiliki konsepsi dan gagasan serta aktivitas di bidang dakwah. Dari segi materi dakwah atau pesan agama yang disampaikannya, Madjid meramu pesan keagamaannya dari tiga sendi utama pemikirannya, yaitu: keislaman, kemodernan, dan keindonesiaan. Tipologi ini, juga dapat disebut sebagai dakwah “Madaniah” atau dakwah “Civil society”. Kata Kunci: Dakwah, Pluralitas The plurality of Indonesia citizens is one of big challenges for doing the Dakwah. The two of them are also a situation and local state. The arrival of Islam in archipelago shows on how Islam is not only diffused, but also accepted, adapted, dan gives a big influence over interaction patterns in citizens. The thought of Madjid Dakwah in normative aspect or conceptual refers from what is called as Dakwah “trilogi” which is al-da’wah ilâ al-khayr, amar ma’rûf, and nahy munkar. Further more, to do Dakwah and amar ma’ruf nahi mungkar in Madjid’s thought is not only seen as a verbal-communication activity through lecture, but also to reach the political meanings that can be seen from its thought of loyal opposition and checks and balances. Instead of all cendikiawan, Madjid higlights into the important role of religious institutions and citizens including of youth organization in doing their Dakwah in general. The other elements in Dakwah process is mâddah or Dakwah materials. Mâddah dakwah is a message or materials that is diffused by da’i in mad’û. The Dakwah materials are about all Islam’s lectures that are based on Al-Quran and Sunnah Rasul encompassing of Aqidah, Syari’ah, and Akhlak. From Madjid’s thought can be seen that he has a concept and notion of Dakwah. Madjid can summary three things from all his Dakwah materials or religious message that are Islamisme, Modernisme, and Indonesiaisme. This tipology can be also known as Dakwah “Madaniah” or Dakwah “Civil Society”. Keywords: Da’wa, Plurality
PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU PADA LEMBAGA DAKWAH Gani, Saida
Tabligh Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Era informasi ataupun era globalisasi menuntut kapasitas manajemen organisasi melakukan tranformasi menuju perubahan manajemen untuk mengimplementasikan manajemen kontemporer yang disebut Total Quality Management (TQM). TQM adalah suatu pendekatan yang seharusnya dilakukan oleh organisasi masa kini tak terkecuali lembaga dakwah untuk memperbaiki ouputnya, menekan biaya produksi serta meningkatkan produksinya. TQM mempunyai konotasi seluruh sistem seluruh proses, seluruh pegawai, termasuk pemakai produk dan jasa juga suplier. Total Quality berarti karakteristik yang memenuhi kebutuhan pemakai, sedang Management berarti proses komunikasi vertical dan horizontal, top-down dan buttom-up, guna mencapai mutu dan produktivitas. TQM di bidang organisasi dakwah/publik tentu membutuhkan penyesuaian. Karena permasalahan kualitas merupakan sesuatu yang kompleks maka perlu dilakukan pertahapan yang dapat memberikan ruang usaha untuk transisi menuju tercapainya kualitas. Melakukan integrasi satu sama lain dalam suatu organisasi, sehingga dapat memberikan dampak positif pada battom line perusahaan/organisasi. Melakukan upaya peningkatan kinerja secara terintegrasi dalam kebutuhan bisnis dan industri yang dirumuskan secara sistematik dalam suatu master improvement story bukan peningkatan secara acak (random performance improvement), parsial dan tak terintegrasi. TQM memerlukan keterampilan manajemen puncak dalam mengelola organisasi yang bekerjasama dengan senior manajer dalam menentukan kualitas dan produksi yang lebih baik agar dapat bersaing dengan organisasi lain. Sebagai tujuan akhir dan TQM adalah kesejahteraan organisasi dan seluruh karyawan. Kata Kunci: Implementasi, Manajemen, Kualitas Terpadu The information age or era of globalization requires management of the organization doing the transformation capacity for change management to implement contemporary management called Total Quality Management (TQM). TQM is an approach that should be done by the organization today is no exception da’wa agencies to improve the output, reduce production costs and increase production. TQM has the connotation of the whole system of the whole process, all employees, including consumer products and services are also suppliers. Total has the connotation of the whole system, ie the entire process, all employees, including users of products and services, as well as suppliers. Quality means the characteristics that meet the needs of users, while Management means the process of vertical and horizontal communication, top-down and bottom-up, in order to achieve quality and productivity. TQM in the field of dawah organization / public course require adjustment. Because of quality problems are complex it is necessary to pertahapan that can provide business space for the transition to the achievement of quality. Integrate with each other in an organization, so it can have a positive impact on battom line company / organization. Make efforts to increase performance integrated in business and industry needs systematically formulated in an improvement master story not increase at random (random performance improvement), partial and not integrated. TQM requires top management skills in managing organizations that work with senior managers in determining the quality and better production in order to compete with other organizations. As a final goal and TQM are welfare organizations and employees. Keywords: Implementation, Management, Integrated Quality

Page 4 of 32 | Total Record : 315