cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
KAJIAN KINERJA OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) KELAS EKSEKUTIF TRAYEK MALANG-JAKARTA Sahara, Ahmad; Setyaningsih, Eny; Arifin, M. Zainul; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.123 KB)

Abstract

Bus AKAP (Angkutan Kota Antar Provinsi) yang melayani trayek Malang-Jakarta mengalami penurunan jumlah peminat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi setiap harinya hanya mengangkut penumpang kurang dari setengah kapasitas pada setiap keberangkatan. Sehingga disini perlu dilakukan analisis kinerja dan analisis tarif yang bertujuan untuk mengetahui kinerja secara keseluruhan bus AKAP trayek Malang-Jakarta, mengetahui atribut pelayanan apa saja yang perlu ditingkatkan serta mengetahui kesesuaian tarif berdasarkan kemampuan dan kemauan membayar dari masyarakat pengguna bus. Analisis kinerja pada kajian ini menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan untuk analisis tarif menggunakan metode Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP). Kajian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara kuesioner pada responden.Responden dalam kajian berjumlah 160 responden dan berasal dari penumpang bus AKAP trayek Malang-Jakarta yang sedang menunggu keberangkatan di ruang tunggu Terminal Arjosari Malang.Survei kajian ini dilakukan pada bulan Juni 2015. Berdasarkan analisis kinerja dengan menggunakan metode IPA yang telah dilakukan didapatkan nilai kesesuian rata-rata sebesar 84,55%, hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja bus AKAP trayek Malang-Jakarta sangat memuaskan. Namun ada beberapa atribut pelayanan yangperlu ditingkatkan pelayanannya yaitu pengadaan alat pemadam api ringan, pengadaan sabuk keselamatan, ketepatan jadwal, kemudahan akses menuju terminal dan fasilitas kesetaraan untuk orang tua, ibu hamil dan penyandang disabilitas. Berdasarkan analisis tarif berdasarkan ATP, didapat korelasi antara pendapatan dan ATP dengan persamaan regresi Y=0,0089X+131669 dengan R2 sebesar 0,4776. Dari persamaan regresi tersebut  diperoleh nilai tarif berdasarkan kemampuan membayar (ATP) sebesar Rp 184.187. Sementara itu berdasarkan analisis WTP diperoleh nilai tarif berdasarkan kemauan membayar (WTP) sebesar Rp 289.219.Karena nilai ATP lebih kecil dari WTP maka pengguna bus tergolong captive riders, artinya pengguna bus mempunyai penghasilan relatif rendah tetapi utilitas terhadap jasa tersebut sangat tinggi.Kemudian didapatkan nilai tarif berdasarkan keduanya yaitu ATP dan WTP sebesar Rp 278.000.Nilai tarif yang diperoleh ini nilainya sedikit lebih kecil dari tarif yang berlaku saat ini yaitu sebesar RP 300.000.   Kata kunci : bus AKAP, kinerja, IPA, tarif, ATP, WTP, trayek Malang-Jakarta
ANALISA TEGANGAN DAN REGANGAN PADA PONDASI PERKERASAN PORUS DENGAN SKALA SEMI LAPANGAN DAN SOFTWARE ANSYS Rachmawati, Desy Dwi; Dewi, Fazri Rochmawati; Djakfar, Ludfi; ., Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1728.821 KB)

Abstract

Kerusakan jalan yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan berkurangnya daerah resapan air yang menyebabkan banjir di jalan raya. Salah satu upaya pencegahan masalah tersebut yaitu digunakan variasi perkerasan porus. Perkerasan porus merupakan salah satu variasi dari aspal konvensional dimana perkerasan ini direncanakan dapat mengalirkan air ke lapisan tanah di bawahnya karena mempunya susunan ikatan agregrat yang seragam. Hal ini menyebabkan perkerasan porus mempunyai kekuatan yang lebih rendah dibanding aspal konvensional. Maka, diperlukan penelitian tentang perilaku perkerasan porus berupa tegangan dan regangan pada lapisan surface, base dan subbase perkerasan porusketika diberi beban. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tegangan dan regangan  yang terjadi pada pondasi perkerasan porus saat beban berjalan dan beban berhenti dengan menggunakan skala semi lapangan. Selain pengukuran skala semi lapangan, dilakukan pengukuran dengan pendekatan numerik  metode elemen hingga  menggunakan   software ANSYS saat beban berhenti. Untuk mengetahui hasil tegangan dan regangan antara pengukuran skala semi lapangan dan software ANSYS kemudian keduanya dibandingkan. Metodologi penelitian pada pengukuran skala semi lapangan menggunakan kriteria perkerasan berupa beban, material dan ketebalan dimodelkan sama seperti kondisi yang sesungguhnya. Beban yang digunakan merupakan beban satu roda sebesar 17 kg/cm2. Pada lapisan surface aspal porus material digunakan dengan tambahan 8% additive gilsonite, sedangkan pada  basedan subbase digunakan batu pecah dengan nilai CBR 81%. Selain itu, tegangan dan regangan diukur pada 6 titik pengukuran, yaitu 2 titik di bawah aspal porus, 2 titik pada kedalaman 5 cm (base) dan 2 titik pada kedalaman 20 cm (subbase). Pertama, perkerasan porus diberikan beban berjalan lalu nilai tegangan dan regangan dibaca setiap lintasan hingga 1000 lintasan. Selanjutnya, pengukuran tegangan dan regangan saat beban berhenti dilakukan dengan memberhentikan beban setiap 50 lintasan.  Sedangkan untuk software ANSYS dilakukan pengukuran tegangan dan regangan dengan beban berhenti. Hasil pengukuran tegangan perkerasan porus menggunakan skala semi lapangan diketahui bahwa tegangan yang terjadi saat beban berjalan dan beban berhenti bernilai maksimum tepat dibawah beban roda, dan besar nilai tegangan semakin berkurang dengan bertambahnya jarak atau kedalaman dengan beban roda dan nilai tegangan semakin meningkat sebanding bertambahnya jumlah lintasan baik saat beban berjalan ataupun berhenti. Sedangkan hasil dari regangan perkerasan porus menggunakan skala semi lapangan berbanding terbalik dengan nilai tegangan yaitu semakin menurun dengan bertambahnya jumlah lintasan beban saat berjalan ataupun berhenti. Selain itu diketahui hasil nilai pengukuran regangan dan regangan mempunyai pola grafik naik turun akibat pengukuran yang tidak dilakukan secara kontinyu sehingga material perkerasan mengalami relaksasi dengan proses kembalinya material ke bentuk semula. Untuk hasil pengukuran nilai tegangan dan regangan perkerasan porus menggunakan software ANSYS didapatkan besar nilai tegangan dan regangan semakin berkurang dengan bertambahnya jarak atau kedalaman dengan beban roda serta software ANSYS kurang sesuai untuk pengukuran saat beban berjalan dengan waktu lintasan yang lama karena memerlukan proses simulasi yang panjang. Hasil dari perbandingan dari kedua metode tersebut diketahui  bahwa tegangan pada skala semi lapangan lebih besar jika dibandingkan dengan pengukuran menggunakan software ANSYS, regangan pada pengukuran semi lapangan lebih kecil jika dibandingkan dengan pengukuran menggunakan software ANSYS dan hasil pengukuran tegangan dan regangan saat beban berhenti dari pengukuran skala semi lapangan dan software ANSYS didapatkan nilai yang berbeda karena perbedaan karakteristik material dari kedua pengujian tersebut Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil dari pengukuran keduanya memiliki kesamaan, yaitu semakin bertambahnya kedalaman maka nilai tegangan dan regangan semakin kecil. Namun besar nilai tegangan dan regangan antara kedua metode terdapat perbedaan yang cukup jauh. Hal ini disebabkan karena karakteristik material sebagai input pada ANSYS kurang sesuai dengan karakteristik material yang sesungguhnya. Oleh karena itu, sebaiknya karakteristik material diuji terlebih dahulu menggunakan alat standar, bukan dari pendekatan rumus. Selain itu, perlu adanya pengujian tegangan dan regangan saat beban berjalan selain menggunakan software ANSYS agar dapat dibandingkan dengan pengukura pada skala semi lapangan karena software ANSYS kurang sesuai untuk analisa dengan pemodelan 3 dimensi dan waktu lintasan yang lama.   Kata kunci : Tegangan, Regangan, Perkerasan Porus, Skala Semi Lapangan, software ANSYS
KAJIAN TARIF KERETA API PENATARAN JURUSAN BLITAR-SURABAYA Hartasantoso, Fakhrul; Wahyuningaji, Rina Puspita; Arifin, M. Zainul; Suharyanto, Agus
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.548 KB)

Abstract

Dicabutnya subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah menyebabkan terjadinya fluktuasi harga BBM yang mengikuti harga minyak dunia. Hal ini mengakibatkan berubahnya biaya operasional kereta api sebelum dicabut dan setelah dicabutnya subsidi, sehingga nanti akan berpengaruh pada penetapan tarif kereta api. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), kesesuaian tarif berdasarkan kemampuan (ATP) dan kemauan (WTP) penumpang dalam membayarkan jasa transportasi KA, dan mengetahui tingkat pelayanan KA Penataran saat ini. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan dengan tarif yang berlaku saat ini, untuk mengetahui kesesuaian tarif berdasarkan kemampuan (Ability To Pay) dan kemauan (Willingness To Pay) membayar jasa transportasi massal kereta api dengan tarif yang berlaku saat ini dan tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan, untuk mengetahui tingkat pelayanan Kereta Api Penataran saat ini ditinjau dari sisi penumpang. Kajian ini menggunakan metode survei wawancara. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 809 penumpang dengan jumlah sampel sebanyak 300 dengan menggunakan bantuan rumus Slovin. Digunakan asumsi tingkat keterandalan 95% sehingga nilai galat pendugaan sebesar 5% (0,05). Data dikumpulkan dengan metode angket. Dilakukan di Stasiun Blitar, kota Blitar dengan penumpang yang bertujuan dari Blitar ke Surabaya lewat Malang. Metode analisis dalam kajian ini menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA), Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP). Metode IPA digunakan untuk melihat bagaimana kinerja kendaraan ditinjau dari tingkat kinerja dan tingkat kepentingannya. Metode ATP digunakan untuk menentukan besaran tarif yang mampu dibayar oleh responden, sementara metode WTP digunakan untuk menentukan besaran tarif yang bersedia dibayar oleh responden untuk menggunakan jasa. Berdasarkan analisis IPA didapatkan nilai rata-rata kepentingan dari keseluruhan atribut pelayanan sebesar 4,435 dan nilai rata-rata kinerjanya sebesar 3,213. Berdasarkan analisis BOKA yang didapatkan dari perhitungan PT.KAI sebesar Rp43.918,- jauh lebih besar dari tarif yang berlaku saat ini yaitu Rp15.000,- yang artinya untuk menurunkan besaran tarif dari perhitungan BOKA menjadi tarif yang berlaku saat ini sudah dialokasikan subsidi sebesar Rp28.918,-. Berdasarkan analisis Ability to Paydidaptakan persamaan regresi Y=0,0007X+444,1 dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp4.435.074,- sehingga diperoleh nilai ATP sebesar Rp7.459,-. Persentase responden yang mampu membayar tarif yang berlaku saat ini sebanyak 25,33%. Berdasarkan analisis Willingness to Paydidapatkan persamaan regresi Y=0,0003X+9954,7 dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp4.435.074,- sehingga diperoleh nilai WTP sebesar Rp11.285,-. Persentase responden yang bersedia membayar sesuai tarif yang berlaku saat ini sebanyak 53,67%. Selanjutnya berdasarkan kesesuaian ATP dan WTP diperoleh nilai tarif yang memenuhi keduanya sebesar Rp10.500,-   Kata kunci : Pelayanan, Tarif, KA Penataran, Blitar-Surabaya, BOKA, ATP, WTP, IPA
STUDI POTENSI JUMLAH PENUMPANG BUS PEMADU MODA RUTE MALANG – BANDAR UDARA JUANDA PP Yuniar, Gefrin K.R; M.P, Anindya Tasha; Wicaksono, Achmad; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.004 KB)

Abstract

Bandar Udara Malang yang belum melayani banyak tujuan penerbangan membuat pengguna moda pesawat memilih Bandar Udara Juanda. Disisi lain angkutan yang melayani rute Malang-Juanda PP hanya angkutan travel. Untuk itu dibutuhkan moda lain yang lebih ekonomis dan memiliki kapasitas lebih banyak dibandingkan angkutan travel. Bus pemadu moda adalah moda alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner karakteristik sosial-ekonomi, karakteristik perjalanan serta kuisioner dengan teknik penyusunan stated preference. Stated preference memiliki atribut biaya perjalanan, waktu tempuh dan frekuensi keberangkatan. Sedangkan untuk prediksi tarif bus pemadu moda yang direncanakan diperoleh dari perhitungan BOK. Tarif yang telah diperoleh dari perhitungan BOK dibandingkan dengan nilai ATP dan WTP yang diperoleh dari kuisioner yang telah disebarkan. Sehingga didapatkan tarif ideal yang akan diberlakukan apabila bus pemadu moda tersebut direalisasikan.Setelah melakukan perhitungan tarif berdasarkan BOK diperoleh tarif sebesar Rp 23.374,- serta berdasarkan ATP dan WTP diperoleh tarif sebesar Rp 43.675,-. Dengan demikian perkiraan awal tarif bus pemadu moda sebesar Rp 40.000,- dapat diberlakukan. Hasil dari pemodelan pemilihan moda dengan metode stated preference untuk selisih biaya perjalanan  Malang-Juanda:  dan Juanda-Malang : , untuk selisih waktu tempuh perjalanan () rute Malang-Juanda :  dan rute Juanda-Malang : , sedangkan untuk selisih Frekuensi Keberangkatan () rute Malang-Juanda :  dan rute Juanda-Malang : .Potensi perpindahan pengguna travel ke bus pemadu moda rute Malang-Juanda sebanyak 705 orang per hari (83,97%). Sedangkan untuk rute Juanda-Malang sebanyak 1516 orang per hari (90,24%).   Kata kunci : travel, bus pemadu moda, ATP, WTP, BOK, stated preference.
KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG – JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima) Afiyat, Ahmad Afif; Rosalina, Bietrix; Arifin, M. Zainul; Wicaksono, Achmad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.135 KB)

Abstract

Perkembangan transportasi di Indonesia berkembang dengan pesat selaras dengan berkembangnya teknologi dan perekonomian masyarakat yang semakin meningkat. PT. KAI sebagai satu-satunya pengelola perkeretaapian di Indonesia berperan penting dalam kepuasan konsumen, kepuasan tersebut meliputi pelayanan terhadap sarana dan prasarana serta kebijakan tarif yang ditetapkan untuk menggunakan transportasi kereta api. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan berdasarkan metode IPA serta mengetahui kesesuaian tarif berdasarkan daya beli penumpang dengan analisis ATP dan WTP. Hasil kajian menggunakan metode IPA menunjukkan bahwa terdapat 3 atribut pelayanan KA Eksekutif Bima yang perlu ditingkatkan. Ketiga atribut tersebut antara lain: (1) Ketersediaan fasilitas keselamatan dan kesehatan, (2) Kondisi toilet di stasiun dan di kereta, (3) Ketersediaan fasilitas bagi penumpang difable. Berdasarkan analisis ATP, diketahui korelasi antara ATP dan pendapatan didapatkan persamaan regresi Y = 0,0058X + 30453 dengan X adalah pendapatan rata-rata responden yaitu Rp. 14.250.000,- sehingga diperoleh rata-rata ATP regresi sebesar Rp. 113.103,-. Sedangkan untuk analisis WTP didapatkan persamaan regresi Y = 0,0014X + 38743 dengan X adalah pendapatan rata-rata responden yaitu Rp. 14.250.000,-, sehingga diperoleh rata-rata WTP regresi sebesar Rp. 407.293,-. Selanjutnya, dari hasil yang diperoleh dari PT. KAI didapatkan tarif BOKA adalah sebesar Rp.412.500,-. Sedangkan tarif rata-rata yang berlaku saat ini adalah sebesar Rp. 485.000,-. Dengan demikian selisih antara kedua tarif ini bisa digunakan atau dialokasikan untuk meningkatkan jasa kualitas pelayanan yang dianggap kurang pada KA Eksekutif Bima.Kata kunci: Pelayanan, Tarif, BOKA, IPA, ATP, WTP, Jurusan Malang-Jakarta.
ANALISIS BIAYA RUMAH MENGGUNAKAN SOFTWARE MICROSOFT PROJECT DI PERUMAHAN BULAN TERANG UTAMA MALANG Pratama, Rendy Nugraha; Unas, Saifoe El; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata kunci :perhitungan biaya rumah batako,Software MS.Project
ANALISIS BIAYA RUMAH PRACETAK BERDASARKAN SOFTWARE MICROSOFT PROJECT DI PERUMAHAN BULAN TERANG UTAMA MALANG Dieng Permana, Mochamad Amin; Unas, Saifoe El; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.516 KB)

Abstract

Kebutuhan akan rumah murah berkualitas membuat PT. Bulan Terang Utama selaku developer rumah subsidi di Malang mengembangkan teknologi rumah pracetak sebagai rumah subsidi. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk membandingkan metode SNI serta MS. Project. Metode pembangunan struktur rumah pracetak adalah dengan pengecoran dinding beton bertulang dan kolomnya memakai besi siku yang dicor. Sehingga belum ada ketentuan dari SNI yang mengatur tentang  pekerjaan rumah pracetak . Sehingga untuk menghitung biaya rumah pracetak digunakan software yaitu microsoft project. Penelitian mengenai analisis perhitungan biaya rumah pracetak berdasarkan perhitungan biaya dari developer dan berdasarkan software MS. Project. Objek penelitian ini adalah proyek pembangunan rumah pracetak di Perumahan Bulan Terang Utama Malang. Perhitungan dengan metode MS. Project menggunakan data berdasarkan perhitungan biaya langsung rumah pracetak dan penjadwalan/ timeline yang didapat dari developer. Dari hasil penelitian, metode analisis biaya yang digunakan adalah metode analisis biaya proyek dengan cara menghitung biaya langsung proyek. Metode analisis biaya proyek dengan cara menghitung biaya langsung proyek adalah metode yang menghitung harga bahan dan upah tenaga kerja secara keseluruhan sesuai keadaan proyek. Pada perencanaan proyek pembangunan rumah pracetak dibutuhkan total biaya pembangunan yang mendekati dengan riil biaya pelaksanaan. Sehingga metode analisis biaya proyek menghitung biaya langsung proyek ini dianggap adalah analisis biaya yang tepat. Metode MS Project 2007 adalah alternatif metode yang dapat digunakan untuk menganalisis harga untuk proyek tersebut. Metode ini digunakan karena sesuai dengan keadaan proyek yang memiliki data timeline/penjadwalan. Nilai total estimasi biaya rumah pracetak dengan menggunakan software microsoft project 2007 adalah Rp. 79.129.430,-. Total estimasi biaya dengan menggunakan software microsoft project 2007 selisih Rp.120,- dengan analisis biaya langsung proyek. Selisih ini terjadi diakibatkan karena pada MS. Project 2007 input data yang digunakan tidak bisa melebihi dua angka desimal di belakang koma. Kata kunci : perhitungan biaya rumah pracetak, Software Microsoft Project
PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Ramadhani, Vicky; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.814 KB)

Abstract

Rumah dengan material pracetak dan MPanel adalah sebuah inovasi teknologi sebagai pengganti material konvensional dimana kedua material ini memiliki keunggulan yakni lebih praktis dan ekonomis. Walaupun kedua material ini telah banyak digunakan, namun penyusunan rencana anggaran biaya perlu dilakukan untuk mendapatkan biaya pembangunan rumah dengan biaya yang ekonomis dan efisien. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian komparasi yang bertujuan untuk membandingkan hasil rencana anggaran biaya terhadap pembangunan rumah sederhana yang menggunakan MPanel dengan rumah sederhana yang menggunakan metode pracetak. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data-data yang didasarkan pada fakta - fakta yang telah ada ataupun yang telah dilakukan di lapangan serta mengumpulkan teori - teori yang ada yang digunakan untuk penelitian ini kemudian menganalisa standar perhitungan yang digunakan pada kedua proyek pembangunan rumah tersebut, kemudian menganalisa rencana anggaran biaya baik rencana anggaran biaya rumah pracetak dan rencana anggaran biaya rumah MPanel yang kemudian mengkomparasi hasil dari kedua rencana anggaran biaya tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kedua pembangunan rumah tersebut baik rumah pracetak dan rumah MPanel tidak menggunakan Standar Nasional Indonesia dan menggunakan analisa dari proyek itu sendiri, serta didapatkan biaya pembangunan rumah dengan material MPanel adalah sebesar Rp. 51.531.000,00 lebih besar daripada biaya pembangunan rumah dengan material pracetak yakni sebesar Rp. 46.421.000,00. Kata kunci : Rumah Pracetak, MPanel, Rencana Anggaran Biaya
ANALISIS BIAYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KABUPATEN TULUNGAGUNG DARI STRUKTUR BALOK YANG DILAKSANAKAN TERHADAP YANG DIPERSYARATKAN Wijoyo, Agung Nira; Unas, Saifoe El; Simatupang, R. Martin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.733 KB)

Abstract

Pada pelaksanaan suatu bangunan terdapat kemungkinan terjadi perbedaan antara spesifikasi yang ada di lapangan dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, maka diperlukan pengujian terhadap mutu bangunan yang telah dikerjakan untuk mendapatkan kekuatan bangunan eksisting. Perbedaan spesifikasi tersebut dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kekuatan dan pengaruh terhadap selisih biaya bangunan yang terjadi antara spesifikasi yang dipersyaratkan dengan spesifikasi yang telah dicapai. Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan pada struktur balok. Pengujian dilaksanakan dengan metode non destructive test (NDT). Dari hasil pengujian diketahui bahwa mutu beton eksisting berbeda dengan mutu beton pada perencanaannya. Biaya untuk membuat struktur balok pada rencananya membutuhkan biaya sebesar Rp 207.743.690, sedangkan untuk membuat struktur balok eksisting membutuhkan biaya sebesar Rp 189.659.196,03. selisin biaya pembuatan struktur balok eksisting dengan struktur balok yang rencanakan  didapatkan sebesar Rp 18.084.494. perbedaan biaya tersebut diakibatkan oleh adanya perbedaan mutu beton, volume pekerjaan dari struktur balok, reduksi nilai harga satuan pada pekerjaan beton dan penulangan akibat penurunan kekuatan struktur balok dan perbedaan nilai koefisien pada perhitungan harga satuan yang tidak sesuai dengan SNI.   Kata Kunci : Balok, Hammer Test, Ultrasonic Pulse Velocity Test, Profometer, penurunan kekuatan, selisih biaya
ANALISIS PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH DENGAN METODE ANALISA FAKTOR Sakinah, Baiq Farida; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.37 KB)

Abstract

Ada berbagai penyebab yang bisa menjadi faktor penyebab keterlambatankonstruksi  jalan. Pada penelitian ini, faktor tersebut dikelompokkan menjadi sepuluh, yaitu pengadaan material yang buruk, sumber daya manusia yang tidak memadai, manajemen kontrak yang kurang baik, pengadaan alat konstruksi yang tidak termanajemen, adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang sedang dikerjakan, masalah finansial, monitoring dan kontrol pekerjaan konstruksi yang buruk, intervensi negatif dari masyarakat, lambatnya pengambilan keputusan oleh owner, dan perubahan kondisi lapangan (cuaca, kecelakaan, dan sebagainya). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi keterlambatan konstruksi jalan di Kabupaten Lombok Tengah. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode relatif indeks dan analisa faktor.Hasil analisis menunjukkan bahwa intervensi negatif masyarakat merupakan faktor yang paling mempengaruhi keterlambatan berdasarkan metode relatif indeks. Sedagkan melalui metode analisa faktor, terdapat dua kelompok faktor baru yang masing-masing terdiri dari sumber daya manusia yang tidak memadai (berupa kuantitas maupun kualitas), masalah finansial, dan manajemen kontrak yang kurang baik pada faktor pertama dan monitoring dan kontrol pekerjaan konstruksi yang buruk dan pengadaan alat konstruksi yang tidak termanajemen pada faktor kedua. Kata kunci: faktor keterlambatan konstruksi, relatif indeks, analisa faktor,

Page 20 of 136 | Total Record : 1355