cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
PENERAPAN METODE MONTE CARLO UNTUK ALOKASI KONTIGENSI BIAYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KECAMATAN PACITAN Akbar, Muhammad; Wijatmiko, Indradi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1343.643 KB)

Abstract

Proyek yang merupakan suatu kegiatan sementara dengan waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan produk dengan kriteria mutu yang telah rencanakan dengan jelas sebelumnya. Kenaikan biaya dari harga bahan dan upah yang melebihi ekspetasi sehingga mempengaruhi biaya total yang sudah direncanakan sudah menjadi salah satu resiko yang ada pada setiap proyek kontruksi. Maka dari itu perlu dialokasikan jumlah biaya tertentu dalam estimasi sebagai provisi dari risiko tersebut yang disebut kontigensi. Pengestimasian alokasi kontigensi pada penelitian ini secara probabilistik menggunakan konsep conditional variance-based analysis (CVBA) yang didasarkan dari hasil analisis metode Monte Carlo dan analisis sensitivitas melalui Spearman Rank Correlation antara suatu item pekerjaan yang ditinjau dari biaya total. Data yang digunakan untuk perhitungan yaitu rancangan anggaran biaya (RAB) yang dianalisis berdasarkan harga satuan bahan dan upah maksimum dan minimum yang didapat dari kuisioner. Kemudian dianalisis dengan distribusi normal menggunakan program SPSS lalu dibandingkan dengan analisis distribusi beta pert menggunakan program @Risk. Lalu dicari nilai kontigensi pada masing – masing metode tersebut dan alokasinya pada setiap pekerjaan dengan Spearman Rank Correlation. Kedua metode menggunakan iterasi yang sama yaitu sebesar 823 kali. Kata kunci : risiko, alokasi, kontigensi, conditional variance, spearman rank correlation , monte carlo
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD ANALYSIS DAN CONSEQUENCE – LIKELIHOOD ANALYSIS (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung Baru Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Danial, Achmad; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.868 KB)

Abstract

Semua proyek konstruksi pasti memiliki risiko. Risiko tersebut salah satunya adalah risiko terjadinya kecelakaan. Masalah Keselamatan dan  Kesehatan Kerja (K3) saat ini masih belum menjadi perhatian utama. Hal itu dapat dilihat dari angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi tertinggi dibanding dengan kecelakaan kerja di bidang lainnya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pekerjaan yang berisiko menimbulkan bahaya pada Proyek Pembangunan Gedung baru Fakultas Ilmu Admistrasi Universitas Brawijaya kemudian menilai tingkat risiko secara umum dan menentukan pengendalian risiko yang tepat pada proyek tersebut. Risiko yang terjadi dinilai dengan menggunakan metode Consequence-Likelihood Analysis (CLA). Keluaran dari pengolahan dengan menggunakan metode CLA akan diketahui tingkat risiko secara umum pada proyek Pembangunan Gedung Baru Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Langkah terakhir dari penelitian ini yaitu menentukan pengendalian dan respon risiko dengan menggunakan metode Hazard Analysis dengan berdasarkan hasil kuisioner dan wawancara terhadap pengawas ataupun tenaga ahli pada proyek tersebut. Kata kunci: Risiko,Keselamatan dan Kesehatan Kerja(k3), Consequence-Likelihood Analysis (CLA), Hazard Analysis, Pengendalian risiko
KURVA BELAJAR UNTUK PEMASANGAN DINDING PARTISI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG SENTRAL FAKULTAS PERTANIAN TAHAP III UB MALANG Susilo, Joko; Unas, Saifoe El; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.516 KB)

Abstract

Dalam pekerjaan konstruksi, pekerja atau tukang akan sering melakukan pekerjaan yang sama (typical) secara berulang. Sesuai teori kurva belajar, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan akan semakin berkurang. Waktu pemasangan dinding partisi pada siklus ke-n akan diprediksi menggunakan kurva belajar (learning curve) model Wright dan De Jong.Sampel dalam penelitian ini adalah waktu pemasangan dinding partisi pada proyek pembangunan gedung sentral fakultas pertanian UB Malang.Didapatkan nilai prediksi waktu pekerjaan yang pertama (T1) sebesar 16.346 menitdan nilai slope (b) sebesar -0.2097 untuk membuat kurva model Wright. Dengan nilai T1 dan b yang sama, pada model De Jong dilakukan perhitungan koefisien inkompresibilitas (M), dalam penelitian ini bernilai 0.3429. Persamaan learning curve model Wright yaitutn = 16.346.n-0.2097.Sedangkan, persamaan learning curve model De Jong yaitu tn = 16.346[0.3429+(1-0.3429).n-0.2097. Dengan kedua persamaan ini, dibandingkan prediksi waktu dan produktifitas pada siklus ke-9 sampai ke-11 antara model Wright dan De Jong dengan yang sesungguhnya. Prediksi waktu dan produktifitas model Wright lebih akurat jika dibanding model De Jong. Kurva belajar model Wright cenderung lebih curam.Persamaan model De Jong menambahkan koefisien M, yaitu rasio pekerjaan mesin. Sehingga waktu yang diprediksi akan lebih cenderung konstan akibat pekerjaan otomatisasi oleh mesin.   Kata kunci : Produktifitas, Kurva Belajar, Dinding Partisi
ANALISIS RISIKO BERDASARKAN ASPEK WAKTU DENGAN METODE MONTECARLO PADA PROYEK GEDUNG BARU DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Imansari, Aisyaning; ., Harimurti; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.628 KB)

Abstract

Pembangunan suatu gedung bertingkat tidak luput dari timbulnya berbagai macam risiko.Hal ini disebabkan karena besarnya bobot pekerjaan dan juga tingginya bangunan dengan batas waktu pelaksanaan yang demikian singkat.Adanya risiko-risiko yang timbul dalam pelaksanaan proyek berdampak langsung terhadap durasi pembangunan proyek tersebut.Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap risiko-risiko yang berdampak pada aktivitas-aktivitas pelaksanaan proyek. Analisis risiko yang dimaksud adalah untuk mengetahui bagaimana frekuensi kemungkinan (likehood) risiko terhadap durasi proyek dan seberapa besar pengaruh (consequences) risiko terhadap durasi proyek. Selain itu, dilakukan analisis terhadap penjadwalan proyek dengan simulasi Monte Carlo untuk memperoleh distribusi waktu penyelesaian proyek dan juga nilai sensitivitas pada aktivitas pelaksanaan proyek.Guna memudahkan analisis digunakan software Oracle Ball dan @Risk sebagai alat bantumenghitung simulasi Monte Carlo. Analisis dilakukan pada pembangunan gedung baru di Universitas Brawijaya, yaitu proyek Pembangunan Gedung Utama FEB Tahap IV, Gedung Pascasarjana FH Tahap IV, Gedung Baru FP Tahap III, Gedung Baru PTIK Tahap III, Gedung Baru FIA Tahap II, dan Gedung Pendidikan Bersama FK Tahap II. Hasil dari analisis risiko didapatkan 34 dari 117 risiko adalah dalam kategori dominan. Setelah dilakukan simulasi Monte Carlo didapatkan durasi total penyelesaian proyek, yaitu padaproyek pembangunan Gedung Baru FIA Tahap II oleh PT. Menara Agung Pusaka didapat total durasi sebesar 128,68 hari dari total durasi rencana proyek adalah sebesar 130 hari. Sedangkan, untuk proyek Pembangunan Gedung Utama FEB Tahap IV, Gedung Pascasarjana FH Tahap IV, Gedung Baru FP Tahap III, dan Gedung Baru PTIK Tahap III oleh PT. Nindya Karya adalah 132,91 hari dari total durasi rencana proyek adalah 134 hari. Nilai sensitivitas tertinggi yang berpengaruh pada durasi total proyek pada proyek Pembangunan Gedung Baru FIA Tahap II adalah pekerjaan CCTV sebesar 16%. Sedangkan, pada pembangunan proyek Gedung Utama FEB Tahap IV, Gedung Pascasarjana FH Tahap IV, Gedung Baru FP Tahap III, dan Gedung Baru PTIK Tahap III adalah pekerjaan liftpassenger sebesar 19%. Setelah mengetahui risiko dalam kategori dominan yang berdampak besar pada pelaksanaan proyek maka dilakukan tindakan mitigasi pada risiko tersebut guna mengurangi atau bahkan menghilangkan dampaknya. Kata kunci:Risiko, Identifikasi Risiko, Penjadwalan, Simulasi Monte Carlo, Respon Risiko.
MONITORING PROYEK REHABILITASI SALURAN IRIGASI NGREJO DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL BERDASARKAN TIME BASED DAN PROGRESS BASED GHOZALI, AULIA AL; ., Harimurti; Hasyim, Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.031 KB)

Abstract

Kegiatan pembangunan dalam suatu proyek wajib di pantau secara berkala untuk mengetahui kemungkinan terjadinya pelaksanaan yang tidak sesuai jadwal atau tidak sesuai dengan rencana awal. Peninjauan proyek dilakukan secara berkala mulai dari harian, mingguan, bulanan dan seterusnya agar terhindar terjadinya kondisi yang tidak bisa diperbaiki kembali. Metode Konsep Nilai Hasil akan diterapkan pada proyek pembangunan rehabilitasi saluran irigasi Ngrejo. Peninjauan obyek studi rehabilitasi saluran irigasi Ngrejo dilakukan dari awal proyek hingga minggu ke-9 atau selesainya proyek, adapun data yang digunakan meliputi laporan harian dan mingguan yang kemudian diolah menggunakan metode konsep nilai hasil berdasarkan time based dan progress based. Dari analisa dengan menggunakan metode konsep nilai hasil berdasarkan waktu (Time-Based) dan berdasarkan progress (Progress-Based) dapat diketahui biaya actual yang dikeluarkan proyek lebih sedikit dari yang direncanakan (41,89%), adapun perbedaan waktu yang terjadi pada proyek bisa dilihat dari besarnya nilai TV (Times Varians) dimana mulai dari minggu ke-2 sampai minggu ke-8 waktu actual lebih lambat dari yang direncakan, namun pada minggu ke-9 proyek bisa selesai sesuai jadwal yang direncanakan. Adapun hasil monitoring dengan menggunakan metode konsep nilai hasil berdasarkan waktu (Time-Based) dan berdasarkan progress (Progress-Based) yaitu nilai CV (Cost Varians) pada minggu pertama hingga minggu ke-3 menunjukan nilai negatif yang artinya proyek mengeluarkan biaya lebih besar dari yang dianggarkan namun pada minggu ke-4 sampai minggu ke-9 nilai CV (Cost Varians) cenderung positif, nilai SV (Schedule Varians) mulai minggu pertama hingga minggu ke 8 menunjukkan nilai negative sehingga disimpulkan pada periode tersebut pekerjaan selesai lebih lambat dari jadwal, tetapi pada minggu ke-9 nilai  SV (Schedule Varians) menunjukkan nilai 0 yang artinya proyek dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kata kunci: Monitoring, Progress Based, Time Based, Cost Varians, Schedule Varians, Konsep Nilai Hasil.
ANALISIS PRODUKTIVITAS JUMLAH TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PLESTERAN DINDING DENGAN METODE WORK STUDY Pascoal, Emilio; ., Harimurti; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.451 KB)

Abstract

Pekerjaan plesteran adalah salah satu item pekerjaan yang memerlukan banyak bahan campuran serta area luas sehingga dibutuhkan pekerja yang produktif. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan oleh standar yang telah ditentukan pada Permen PU 2013 dengan beberapa komposisi jumlah tenaga kerja menggunakan metode work study. Objek penelitian berupa dinding pagar pembatas seluas 200m2. Kelompok kerja yang diamati sebanyak 3 kelompok dengan masing-masing komposisi 1 tukang dan 1 helper, 1 tukang dan 2 helper serta 1 tukang dan 3 helper. Pengamatan dilakukan dengan mencatat waktu kerja masing-masing kelompok kerja dalam menyelesaikan 1m2 pasangan plesteran dinding dengan komposisi campuran 1PC:4PP. Kelompok kerja dengan komposisi tukang:helper 1:2 merupakan kelompok kerja yang paling optimal dengan nilai produktivitas 4,26m2/jam sedangkan produktivitas menurut standar Permen PU 2013 hanya 1,33m2/jam. Menurut standar Permen PU 2013 biaya pekerjaan per 1m2 plesteran dinding sebesar Rp. 71,746 sedangkan di lapangan kelompok kerja komposisi 1:2 memerlukan biaya Rp. 30,274 sehingga dapat dilakukan penghematan sebesar Rp. 41,472/m2. Kata kunci : plesteran dinding, kelompok kerja, produktivitas, Permen PU 2013
ANALISIS ESKALASI BIAYA (PENYESUAIAN HARGA) PADA KONTRAK MULTI YEARS (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN KELINJAU II KABUPATEN KUTAI TIMUR KALIMANTAN TIMUR) Riyaadl, Mohammad; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.158 KB)

Abstract

Penyesuaian harga adalah salah satu resiko dari proyek kontrak multi years. Proyek Pembangunan Jembatan Kelinjau II Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai eskalasi tersebut serta aplikasi pembayaran nilai eskalasi tersebut sesuai ketentuan kontrak dan pelaksanaan di lapangan.. Penelitian ini menganalisis penyesuaian harga sesuai dengan dokumen kontrak yang dihitung terhadap volume pekerjaan bulan September 2015 hingga Maret 2016. Analisis nilai eskalasi pada Proyek Jembatan Kelinjau II menghasilkan nilai penyesuaian harga sebesar 1,49 % dari nilai kontrak awal. Besar nilai eskalasi tersebut dipengaruhi oleh kenaikan upah tenaga kerja, harga material, dan perpanjangan masa pelaksanaan proyek. Adapun perbedaan cara pembayaran klaim eskalasi, menurut kontrak pembayaran dilakukan saat pembayaran progress bulanan dengan harga sudah ter-eskalasi dan pelaksanaan di lapangan pembayaran klaim adalah selisih nilai kontrak dan nilai eskalasi kontrak yang dibayarkan setelah 95% pembayaran nilai kontrak. Kata Kunci: Eskalasi, Kontrak, Perpres Nomor 70 Tahun 2012, Indeks Harga BPS, Proyek Jembatan Kelinjau II.
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MELALUI PENDEKATAN HIRADC DAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN MENARA X DI JAKARTA Jannah, Mega Raudhatin; Unas, Saifoe El; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.383 KB)

Abstract

Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Namun, kegiatan konstruksi memiliki risiko yang tinggi, salah satunya yaitu pada aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pengendalian secara umum dilaksanakan dengan manajemen risiko meliputi analisis risiko serta perencanaan upaya pengendalian risiko. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan mengetahui jenis dan tingkat risiko pada kegiatan konstruksi Proyek Gedung X, pengendalian risiko serta penerapan metode pengendalian dilapangan. Pada penelitian ini diketahui risiko berdasarkan pendekatan Hazard Identification, Risk Assesment, and Determining Control (HIRADC) dan metode Job Safety Analysis. Identifikasi risiko dilakukan berdasarkan dokumen proyek. Setelah itu risiko tersebut dinilai tingkat kemungkinan dan dampaknya, yang kemudian dilakukan penilaian level risiko. Identifikasi lanjut pada pekerjaan yang berisiko tinggi dengan metode JSA. Tahap terakhir pada penelitian ini adalah mengetahui metode pengendalian risiko, dan diamati penerapannya dilapangan melalui pengamatan pada pekerja. Hasil identifikasi risiko dan penilaian dengan matriks risiko dari 5 pekerjaan yang diamati di proyek X adalah 2 pekerjaan dengan level risiko rendah yaitu pekerjaan bata ringan dan dinding lapis plester, 1 pekerjaan dengan level risiko sedang yaitu pekerjaan dinding partisi gypsum, dan 2 pekerjaan dengan level risiko tinggi yaitu pekerjaan tangga dan pemasangan kaca. Dari dua pekerjaan dengan risiko tinggi tersebut terdapat 2 kemungkinan risiko ekstrim yang dapat terjadi pada 10 tahapan pekerjaan. Dan penerapannya di lapangan tergolong cukup baik untuk proyek secara umum dan masih kurang untuk tiap-tiap pekerja. Kata kunci: Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Hazard Identification, Risk Assesment, and Determining Control (HIRADC), Job Safety Analysis (JSA).
ANALISIS RISIKO K3 MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRADC DAN JSA (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN MENARA BNI DI JAKARTA) Zulfa, Irbah Mahdiah; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.212 KB)

Abstract

Tidak dapat dipungkiri pembangunan proyek kontruksi dalam pembangunannya selalu mengandung risiko. Risiko yang sering terjadi dalam proyek konstruksi adalah kecelakaan kerja. Proyek BNI di Jakarta merupakan bangunan dengan risiko kecelakaan kerja yang tinggi dikarenakan memiliki 30 lantai. Penerapan Sistem Manjemen K3 yang baik, diupayakan untuk dapat meminimalisir kemungkinan risiko tersebut terjadi. Maka dibuat penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan kegiatan yang memiliki kemungkinan risiko, mengetahui tahap pekerjaan berdasarkan variabel risiko tertinggi, mengetahui pengendalian serta penerapan pengendalian terhadap rencana kerja K3. Penelitian dilakukan dengan pendekatan HIRADC untuk mengidentifikasi risiko, memberi penilaian dengan severity index dan risk matriks lalu akan diketahui tingkat risiko, lalu melalui metode JSA akan diidentifikasi lebih lanjut secara spesifik mengenai risiko tersebut. Selanjutnya akan diketahui bagaimana tindakan pengendalian dari hasil wawancara serta penerapan pengendalian dilapangan yang disajikan dalam persentase (%). Hasil dari analisa data diketahui bahwa dari dua pekerjaan utama yang diamati yaitu pekerjaan kolom dan pekerjaan balok pelat, keduanya tergolong kategori dengan risiko tinggi dan terdapat tahap pekerjaan dengan masing-masing variabel risiko tertinggi yaitu 2 variabel ekstrim untuk pekerjaan Kolom dan 3 Variabel ekstrim untuk pekerjaan Balok dan Pelat. Selanjutnya didapat pengendalian yang telah dikelompokkan menjadi 6 kelompok pengendalian serta didapat pula hasil dari penerapan pengendalian yang di sajikan dalam persentase dengan kategori penilaian sangat baik. Kata kunci: Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), HIRADC, Job Safety Analysis (JSA), Tingkat Risiko, Matriks Risiko
ANALISIS PRODUKTIVITAS JUMLAH TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN BATA DENGAN METODE WORK STUDY ., Fachreza; Zacoeb, Achfas; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.701 KB)

Abstract

Pekerjaan pasangan bata adalah salah satu pekerjaan pada proyek konstruksi yang mempunyai volume pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang cukup tinggi. Tenaga kerja dan volume pekerjaan yang tinggi tentunya akan memerlukan biaya yang tinggi pula sehingga dengan tingkat produktivitas yang baik akan meminimalkan biaya proyek dan waktu pekerjaan pada tingkat optimal. Objek penelitian adalah rumah tipe 45 dengan luas dinding bata rata – rata 110 m2. Penelitian ini menggunakan metode work study dengan membandingkan kelompok kerja yang telah dibuat dengan aturan SNI 2008 untuk setiap pengerjaan 1 m2 pasangan bata. Pada metode work study langkah awal adalah penggambaran lokasi kerja, penentuan urutan pekerjaan pemasangan bata serta penentuan pergerakan pekerja, bahan, dan alat di lapangan. Sebelum pengambilan data dilakukan terlebih dahulu mengubah layout kerja yang lama dengan yang baru menggunakan method study. Perbaikan layout dibuat sedemikian rupa sehingga waktu dan jarak tempuh pekerja dan material bisa dipersingkat dan lebih produktif. Kelompok kerja yang ditentukan sebanyak 3 kelompok dengan masing-masing kombinasi adalah kelompok 1 dengan 1 tukang 1 pekerja, kelompok 2 dengan 2 tukang 1 pekerja, dan kelompok 3 dengan 2 tukang 2 pekerja. Pengamatan penelitian dilaksanakan dengan total 6 hari pengamatan. Komposisi campuran mortar yang digunakan adalah 1PC:4PP. Analisis penelitian dilakukan terhadap produktivitas dan efisiensi dari masing-masing kelompok kerja yang selanjutnya dibandingkan dengan aturan SNI 2008. Kelompok kerja 2 dengan 2 tukang dan 1 pekerja adalah kelompok kerja paling optimal. Kelompok kerja ini mempunyai nilai produktivitas sebesar 11,61 m2/hari sedangkan produktivitas menurut SNI 2008 sebesar 10 m2/hari. Biaya total yang diperlukan untuk pengerjaan 1 m2 pasangan bata berdasarkan SNI 2008 adalah Rp 89.370,00 sedangkan biaya untuk kelompok kerja 2 adalah Rp 82.310,00. Sehingga dapat terdapat selisih biaya penghematan pada kelompok kerja 2 adalah Rp 6.440,00. Kata kunci : pasangan bata, kelompok kerja, produktivitas, SNI 2008, work study

Page 50 of 136 | Total Record : 1355