cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
KAJIAN KINERJA OPERASIONAL, PELAYANAN DAN TARIF KERETA API TAWANGALUN (MALANG – BANYUWANGI) Sandya Adhi Ramadhani, Randy Christopher Garing; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.879 KB)

Abstract

Besarnya kebutuhan dan kegiatan perekonomian masyarakat dari Kota Malang menuju Kota Banyuwangi  membutuhkan moda transportasi yang murah, aman dan nyaman. PT. Kereta Api Indonesia meyediakan rangkaian kereta api Tawangalun yang melayani rute Malang-Banyuwangi dan sebaliknya dibawah pengawasan DAOP XI Jember. Tujuan dari kajian ini adalah untuk (1)Mengetahui kesesuaian kinerja operasional kereta api Tawangalun secara aktual dan terjadwal (2)Mengetahui besarnya daya angkut lintas pada rel Malang – Banyuwangi dalam waktu satu tahun (3)Mengetahui karakteristik penumpang kereta api Tawangalun (4)Mengetahui tingkat kesesuaian pelayanan kereta api Tawangalun dengan kepuasan penumpang (5)Mengetahui tingkat kesesuain tarif kereta api Tawangalun yang berlaku dengan tingkat kemampuan membayar penumpang.  Oleh kerena itu diperlukan kajian terhadap kereta Api Tawangalun dalam penyelenggarannya demi memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna setianya. Pada kajian kinerja operasional yang meninjau analisis waktu (waktu tempuh antar stasiun, waktu henti antar stasiun, waktu tempuh total perjalanan, waktu tunda kedatangan dan keberangkatan)  mengunakan metode statistik dengan uji 1 tail T-test dan berupa analisis deskriptif. Kajian kinerja operasional terkait daya angkut lintas tiap rel dari stasiun Malang-Banyuwangi menggunakan perhitungan rumus matematis. Data untuk kinerja operasional (waktu dan daya angkut lintas) didapatkan dari pengamatan secara langsung di lapangan maupun dari instansi terkait penelitian ini. Untuk analisis kinerja pelayanan dan analisis kesesuaian tarif dari kereta api Tawangalun dilakukan terhadap 400 responden dewasa yang semuanya merupakan penumpang kereta api Tawangalun. Data diperoleh dengan teknik survei  dan wawancara secara langsung terhadap responden. Metode yang digunakan untuk kinerja pelayanan adalah Importance Performance Analysis sedangkan kajian tingkat kesesuaian tarif menggunakan metode Abillity To Pay (ATP) untuk tingkat kemampuan membayar dari responden  dan Willingness To Pay (WTP) untuk tingkat kemauan membayar responden. Penelitian yang dilakukan dari bulan Oktober – Desember 2017 didapatkan hasil yang menjawab tujuan dari adanya penelitian ini. (1)Hasil analisis kinerja operasional yang meninjau waktu tempuh antar stasiun, waktu henti antar stasiun dan waktu tempuh total perjalanan menggunakan uji  hipotesis 1 tail T-test dengan hipotesis awal (Ho) yang menyatakan “Waktu aktual perjalanan kereta api Tawangalun lebih kecil atau sama dengan waktu perjalanan terjadwal” dan didapatkan hasil Ho diterima karena nilai thitung < ttabel. Untuk analisis waktu tunda kedatangan dan keberangkatan hanya menjelaskan selisih waktu tunda kedatangan dan keberangkatan dari masing-masing stasiun dengan analisis deskriptif. (2)Hasil daya angkut lintas tiap rel dari stasiun Malang-Banyuwangi didapatkan beban yang diterima tiap rel <2,5 juta ton/tahun. Berdasarkan PD 10 Perencanaan Konstruksi Jalan Rel tahun 1986 dapat dilihat bahwa rel dari stasiun Malang-Banyuwangi memiliki kelas jalan rel tipe 5 dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada peraturan terkait. (3)Berdasarkan hasil survei karateristik responden terhadap 400 responden didapatkan data bahwa jumlah penumpang kereta api Tawangalun rata-rata berusia 21-25 tahun dengan presentase terbesar 43%. Penumpang kereta api Tawangalun didominasi pria dengan presentase sebesar 52.75% sedangkan penumpang wanita dengan presentase sebesar 47.25%. Jenis pekerjaan terbanyak penumpang kereta api Tawangalun adalah pelajar/mahasiswa dengan presentase sebesar 50.25%. Range penghasilan keluarga perbulan dari para responden menunjukan angka Rp.3.500.000 – Rp.4.000.000 paling mendominasi dengan presentase 33.25%. Hasil survei karateristik responden berdasarkan perjalanan didapatkan hasil bahwa penumpang menggunakan kereta api Tawangalun untuk tujuan keperluan kantor/dinas/sekolah/bisnis dengan presentase sebesar 62.75%. Presentase terbesar penumpang dalam mengeluarkan biaya keperluan transportasi rata-rata Rp.100.000 – Rp.200.000 dengan presentase sebesar 49%. Dalam waktu satu tahun penumpang kereta api Tawangalun menggunakan kereta api dengan jumlah frekuensi yang bervariasi dan didapatkan hasil terbanyak dalam waktu satu tahun adalah 4 kali perjalanan dengan presentase 42%. Tingkat kenyamanan sebesar 50% menjadi faktor utama dari para responden untuk memilih kereta api Tawangalun dalam melakukan kegiatan transportasinya. (4)Dari hasil analisis kinerja pelayanan dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) didapatkan nilai tingkat kesesuaian antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan sebesar 77% dan didapatkan 4 atribut yang masuk dalam kuadran I yang menjadi prioritas utama untuk mendapatkan perbaikan dan peningkatan. Keempat atribut yang masuk kuadran I yaitu ketersediaan pintu darurat, CCTV di setiap gerbong, perbaikan pada toilet, dan ketersediaan musholla. (5)Hasil analisis kesesuaian tarif dengan menggunakan metode Ability to Pay (ATP)dan Willingness to Pay (WTP) didapatkan rata-rata ATP sebesar Rp.42.732,09 dan rata-rata WTP didapatkan Rp.50.285,78 sedangkan tarif yang berlaku adalah Rp.62.000,00. Dari evaluasi tarif didapatkan persamaan regresi berdasarkan penghasilan keluarga dan rata-rata ATP yaitu Y=0.0082X + 9491,8 dengan nilai R2 = 0,6525. Jika variabel X dimasukkan dengan nilai rata-rata penghasilan keluarga sebesar Rp.3.841.875,00, maka didapat nilai ATP sebesar Rp.40.995,18. Selanjutnya dilakukan analisis tarif ideal berdasarkan ATP dan WTP pada kelas ekonomi dan didapatkan hasil sebesar Rp.51.209,56. Kata kunci : kinerja operasional, kinerja pelayanan, tarif, IPA, ATP, WTP, kereta api Tawangalun
ANALISIS PERUBAHAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN PLENGSENGAN DI DAERAH X YANG MENGALAMI KELONGSORAN DINDING PLENGSENGAN ANTARA HASIL PEKERJAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK YANG DIPERSYARATKAN Christon, Hosea Adyo; Unas, Saifoe El; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.035 KB)

Abstract

Pada pelaksanaan pekerjaan bangunan terdapat berbagai kemungkinan perbedaan antara spesifikasi yang ada di lapangan dengan spesifikasi yang di persyaratakan, maka dari itu diperlukan adanya penelitian dan pengujian terhadap mutu pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan kekuatan bangunan eksisting. Dari perbedaan spesifikasi  tersebut dapat digunakan untuk mengetahui dampak yang diakibatkan dalam segi kekuatan dan selisih biaya akibat perbedaan spesifikasi yang ada di lapangan dengan spesifikasi yang telah dipersyaratkan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran langung di lapangan. Pengukuran langsung menggunakan alat meteran roll dan meteran biasa. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil sampel tanah dilakukan pengambilan sampel tanah lalu diuji di laboratorium mekanika tanah dari data diatas didapatkan perhitungan yang menunjukan perbedaan spesifikasi dinding penahan tanah yang telah dipersyaratkan. Biaya yang dikeluarkan dalam dokumen kontrak pada dinding penahan tanah sebesar Rp.125.826.976 sedangkan pada pekerjaan struktur eksisting dinding penahan tanah dana yang dikeluarkan sebesar Rp.33.388,367. Dari perbedaan yang diperoleh antara dokumen kontrak dengan struktur eksisting sebesar Rp.92.438.609. Perbedaan biaya diakibatkan oleh adanya perbedaan spesifikasi mutu dan bentuk bangunan yang dikerjakan. Pengaruh dari ketidaksesuaian mutu dan bentuk bangunan mengakibatkan struktur dinding penahan tanah mengalami kegagalan bangunan, karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Kata kunci : Penurunan kekuatan, selisih biaya, pengukuran langsung di lapangan, forensik bangunan.
Analisis Produktivitas Jumlah Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Pasangan Bata Dengan Metode Work Study Hartono, Nico; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.614 KB)

Abstract

Salah satu pekerjaan pada proyek konstruksi yang mempunyai volume pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang cukup besar adalah pekerjaan dinding atau pasangan bata. Volume yang besar akan sebanding dengan biaya yang besar pula, maka produktifitas tenaga kerja harus dimaksimalkan guna meminimalisasi anggaran dan waktu penyelesaian proyek. Ada banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja, di antaranya adalah waktu menganggur, umur, dll. Maka penting untuk dilakukannya penelitian mengenai produktifitas tenaga kerja berdasarkan efektivitas jumlah kelompok kerja (work study) dalam menyelesaikan pekerjaan pasangan bata agar suatu proyek dapat berjalan secara efektif. Penelitian mengenai analisa perbandingan harga satuan pekerjaan pasangan bata berdasarkan SNI dan Work Study ini dilakukan dengan metode analisa SNI dan analisa Penelitian Work Study. Objek penelitian ini adalah proyek pembangunan rumah sederhana di Nurasa Regency Nganjuk. Perhitungan dengan metode SNI menggunakan koefisien yang ada pada SNI sedangkan perhitungan Work Study menggunakan koefisien yang didapat melalui penelitian dan hasil yang ditunjukkan dalam metode Work Study. Setelah dilakukan pengolahan, diperoleh hasil pada pembangunan proyek tersebut. metode yang digunakan adalah SNI 6897-2008 dengan nomor analisa 6.9 untuk pekerjaan 1 m2 pasangan dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata, campuran spesi 1 PC : 4 PP. Pada pelaksanaan di lapangan metode bahan yang digunakan adalah metode SNI namun untuk jumlah pekerja dan waktu kerja disesuaikan pada kondisi lapangan di mana mungkin terdapat perbedaan antara SNI dan lapangan. Metode pelaksanaan di proyek saat dilakukan penelitian tidak sesuai dengan SNI, karena pada saat penelitian di lapangan digunakan beberapa kelompok kerja yang berbeda. Hal ini tentu mempengaruhi biaya pada pelaksanaan, di mana jumlah tukang atau pekerja yang berbeda mengakibatkan perbedaan biaya yang cukup besar pula. Selain itu beberapa hal yang membuat harga menjadi jauh berbeda dan berada di luar batasan masalah harus dihilangkan demi mendapatkan hasil yang benar – benar dapat dibandingkan dengan SNI. Beberapa hal yang dihilangkan atau diabaikan antara lain adalah pekerjaan persiapan, pekerjaan benangan, kepala tukang, dan mandor. Rencana anggaran biaya pekerjaan pasangan bata per meter persegi menurut SNI adalah Rp 86,472.50. Rencana anggaran biaya pekerjaan pasangan bata per meter persegi dengan metode Work Study adalah Rp 77,395.50. Sehingga perbandingannya selisih biaya pekerjaan pasangan bata per meter persegi antara SNI dan metode Work Study adalah Rp 9,076.50. Kata kunci : harga satuan pekerjaan pasangan bata,SNI, Work Study.
ANALISIS PERUBAHAN PENJADWALAN DENGAN METODE TRACKING PROGRES PADA SOFTWARE MICROSOFT PROJECT ( Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan AUTIS Kota Blitar Tahun 2013 ) Muhammada, Helmy Qathafie; Unas, Saifoe El; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1924.513 KB)

Abstract

Keterlambatan suatu item pekerjaan dalam sebuah proyek akan sangat mempengaruhi total durasi dari proyek tersebut, selama ini metode yang sering digunakan untuk me-monitor progress pekerjaan suatu proyek adalah metode kurva S dari persentasebobot biaya proyek yang mana hanya mengamati biaya yang sudah terlaksana dalam proyek tetapi tidak dapat digunakan untuk mengamati pengaruh keterlambatan suatu item pekerjaan terhadap total durasi dalam suatu proyek. Salah satu metode untuk me-monitor pengaruh keterlambatan terhadap total durasi proyek adalah dengan metode tracking progress sdalam software Microsoft Project. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlambatan suatu aktivitas dalam proyek serta pengaruhnya terhadap total durasi dari proyek tersebut menggunakan tracking terhadap jadwal yang telah diberikan oleh pihak kontraktor. Pada penelitian ini dilakukan penjadwalan dengan MS project yang durasi pada setiap item pekerjaan berdasarkan dari jadwal rencana dan jadwal setelah addendum dari proyek tersebut, pada penjadwalan MS Project akan terlihat mana saja item pekerjaan yang tergolong kritis dan non-kritis. Sementara untuk me-monitor progress mingguan menggunakan fasilitas dari MS Project berupa tracking yang mana untuk memasukan progress tiap mingguan tetap menggunakan persen dari setiap item pekerjaanya. Hasil dari tracking tersebut akan memperlihatkan pertambahan total durasi dari proyek tersebut, jika suatu item pekerjaan dalam proyek tersebut mengalami keterlambatan maka total durasi dari proyek tersebut akan ikut bertambah. Sebaliknya, apabila item pekerjaan dalam proyek tersebut mengalami percepatan maka total durasi dari proyek tersebut akan berkurang. Hasil dari perbandingan jadwal yang di lakukan pada penilitian kali ini,adalah: untuk total dari durasi proyek tidak terdapat perbedaan hasil waktu dikarenakan mengguanakan data dari laporan mingguan yang sama yaitu selama 36 minggu untuk mencapai 100%, akan tetapi terdapat perbedaan hasil bobot pekerjaan ( % Complete ) tiap-tiap minggunya seperti deviasi keterlambatan terbesar pada kurva S terjadi pada minggu ke-17 dengan deviasi sebesar -48,3676%, sementara pada tracking hasil deviasi keterlambatan terjadi pada minggu ke-18 dengan deviasi sebesar 46,3391%. Kata Kunci :tracking, kurva S.
ANALISIS DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM MALANG) Nursyahbani, Hanif; Negara, Kartika Puspa; Zacoeb, Achfas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.088 KB)

Abstract

Dalam pembangunan proyek gedung Pascasarjana Universitasitas Islam Malang menghasilkan sisa material yang berdampak pada biaya proyek itu sendiri. Agar kedepannya dapat meminimalisir sisa material yang dihasilkan diperlukan analisis penyebab sisa material tersebut terjadi. Pada penelitian ini digunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk menganalisis penyebabnya. FTA digunakan karena pada FTA menyediakan metode untuk menentukan penyebab terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. Dan untuk melakukan analisis lebih lanjut penyebab sisa material digunakan aljabar Boolean. Penelitian ini adalah analisis deskriptif dimana penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer berupa kuisioner dan wawancara serta data sekunder berupa data-data proyek itu sendiri. Dalam penelitian ini kejadian puncak didapatkan dari dua material dengan nilai biaya sisa material tertinggi yakni baja tulangan dan tiang pancang. Hasil analisis yang didapat adalah kejadian dominan atau penyebab utama yang menyebabkan terjadinya sisa material. Penyebab paling dominan yang menyebabkan sisa material baja tulangan adalah pekerja yang kurang pengalaman, alat yang konslet, alat yang sudah aus, voltase listrik naik turun, pemotongan mengikuti desain, koordinasi yang kurang, mandor kurang disiplin, pekerja kurang teliti dan perubahan desain yang mendadak. Sedangkan tiang pancang adalah ketidaktelitian memeriksa material yang diterima.   Kata kunci: Fault Tree Analysis (FTA), Sisa Material, Biaya Konstruksi  
ANALISIS DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE PARETO DAN FISHBONE DIAGRAM (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM MALANG) Aulia, Novinda Annisa; ., Harimurti; Negara, Kartika Puspa
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.808 KB)

Abstract

Sisa material konstruksi merupakan bagian material yang tidak menjadi komponen dari bangunan karena tidak terpakai dalam pelaksanaan konstruksi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis material yang memiliki volume dan biaya sisa material yang besar/ dominan, serta faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya sisa material pada proyek. Sampel penelitian adalah consumable material pada Proyek Pembangunan Gedung Pascasarjana Universitas Islam Malang. Metode yang digunakan dalam menganalisis dan menentukan jenis material yang memiliki biaya sisa material yang besar/ dominan adalah Metode Pareto. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor penyebab timbulnya sisa material adalah Metode Fishbone Diagram. Dari hasil analisis menggunakan Metode Pareto, jenis-jenis material yang dominan menimbulkan sisa pada proyek konstruksi yakni tiang pancang, tulangan D22, dan tulangan D16. Dengan total biaya sisa dari ketiga jenis material tersebut sebesar Rp 108.303.861,00. Berdasarkan analisis menggunakan Fishbone Diagram, faktor-faktor penyebab terjadinya sisa material pada tiang pancang yakni karena kondisi tiang pancang yang diterima kurang baik, hal ini bisa terjadi karena proses loading unloading kurang hati-hati. Selain itu, tidak semua bagian tiang pancang masuk ke dalam tanah karena kondisi pada tiap titik pancang berbeda-beda. Untuk besi tulangan, sisa material yang timbul merupakan hasil sisa dari proses pemotongan. Kata kunci : sisa material konstruksi, pareto, fishbone diagram.
ANALISIS KURVA BELAJAR MODEL WRIGHT DAN STANFORD-B UNTUK PEMASANGAN KERAMIK RUKO X DI MALANG Purnamasari, Risqi Eka; Unas, Saifoe El; Munawir, As’ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.32 KB)

Abstract

Waktu penyelesaian suatu pekerjaan berulang cendrung menurun dari waktu ke waktu. Pengurangan waktu yang terjadi pada setiap pengulangannya memungkinkan adanya kenaikan produktivitas pada setiap pengulangan pekerjaan yang dapat diprediksi melalui metode kurva belajar serta regresi. Metode kurva belajar telah ada sejak lama tetapi belum banyak penelitian yang mengkaji tentang kemampuan kurva tersebut. Prediksi yang akan dilakukan oleh kurva belajar Wright, kurva belajar Stanford-B akan dibandingkan pula dengan model sudah dikenal berperan dalam memprediksi (forecasting) diantaranya regresi eksponensial dan polinomial. Persamaan untuk kurva belajar Wright adalah dan kurva belajar model Stanford-B adalah  . Kurva regresi eksponensial yang dilibatkan dalam penelitian ini hanya sebatas model , serta . Untuk persamaan polinomial digunakan orde tiga. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui diantaranya persamaan kurva belajar yang dihasilkan oleh model Wright dan Stanford-B, persamaan kurva belajar yang dihasilkan oleh model regresi eksponensial dan polinomial, serta mengetahui kemampuan kurva belajar dalam memprediksi pengurangan waktu serta penigkatan produktivitas pada pemasangan keramik ruko x di Malang. Kata kunci: kurva belajar, pekerjaan pemasangan keramik, waktu pekerjaan.
ANALISIS KURVA BELAJAR MODEL WRIGHT DAN DE JONG UNTUK PEMASANGAN ANAK TANGGA RUKO X DI MALANG Ananda, Puan Resty; Hasyim, M. Hamzah; Munawir, As’ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.746 KB)

Abstract

Pekerjaan konstruksi tangga merupakan pekerjaan berulang dari komponen bangunan.  Pekerja yang melakukan pekerjaan berulang akan menghasilkan peningkatan produktivitas dikarenakan berkurangnya waktu yang dibutuhkan yang dinamakan learning. Pengamatan adanya kecenderungan kebutuhan waktu yang berkurang untuk pekerjaan berulang telah dipelajari oleh T.P Wright pada tahun 1936 dan hasilnya disajikan dalam bentuk kurva yang disebut sebagai kurva belajar atau learning curve. Teori kurva belajar mengalami perkembangan, salah satunya adalah model De Jong. Model De Jong menambahkan faktor inkompresibilitas yang dilambangkan dengan huruf M dan menyebabkan adanya kemungkinan perbedaan prediksi dari model Wright dan De Jong. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan langsung pengerjaan anak tangga di lapangan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan anak tangga. Waktu pengerjaan dilapangan inilah yang menentukan apakah pekerja mengalami learning dalam melakukan pekerjaan berulang. Selanjutnya dilakukan analisis data untuk mendapatkan produktivitas di lapangan dan analisis data untuk kurva belajar model Wright dan De Jong. Hasil dari penelitian adalah pekerja mengalami learning sehingga produktivitas meningkat. Model Wright dan De Jong mempunyai hasil prediksi yang sama, dikarenakan faktor M pada model De Jong bernilai 0 sehingga persamaan De Jong kembali kebentuk persamaan Wright. Jika dibandingkan dengan hasil prediksi fungsi eksponensial dan exponential average, maka metode prediksi paling akurat untuk pekerjaan anak tangga dalam penelitian ini adalah metode exponential average. Kata-kata kunci : kurva belajar, pekerjaan berulang, produktivitas, model Wright, model De Jong
ANALISIS PENGARUH KETERLAMBATAN TERHADAP BIAYA PELAKSANAAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN TRACKING PADA MS PROJECT (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DINAS SOSIAL KOTA BLITAR TAHUN 2013) Pragasi, Galih Windu; Negara, Kartika Puspa; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.118 KB)

Abstract

Pada penilitian ini dilakukan simulasi Tracking progres pada durasi pekerjaan setiap minggu dari minggu pertama sampai minggu terakhir pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Sosial Kota Blitar Tahun 2013. Hasil dari simulasi Tracking ini akan memperlihatkan pertambahan atau pengurangan biaya akibat dari suatu kegiatan proyek. Jika suatu kegiatan proyek mengalami keterlambatan yang mengakibatkan bertambahnya durasi pada pekerjaan tersebut maka biaya untuk kegiatan tersebut juga akan ikut bertambah dari biaya rencana yang di anggarkan demikian juga jika suatu kegiatan proyek lebih cepat dari jadwal maka biaya proyek juga ikut berkurang dari rencana biaya yang di anggarkan Dari hasil Simulasi Tracking pada Proyek Pembangunan Gedung Dinas Sosial Kota Blitar Tahun 2013 ini terdapat selisih total biaya yang cukup yaitu rencana biaya sebesar Rp  2.528.548.040,-(Dua milliar lima ratus dua puluh delapan juta lima ratus empat puluh delapan ribu empat puluh rupiah) berubah menjadi Rp  2.649.510.704,- (Dua milliar enam ratus empat puluh sembilan juta lima ratus sepuluh ribu tujuh ratus empat rupiah) dan selisih biaya rencana dengan biaya akutal adalah Rp 120.962.664,-(Seratus dua puluh juta sembilan ratus enam puluh dua ribu enam ratus enam puluh empat rupiah) sedangkan untuk durasi waktu berubah dari 156(seratus lima puluh enam)hari menjadi 184(seratus delapan puluh empat)hari dengan selisish 28(dua puluh delapan)hari. Kata Kunci :tracking,Penjadwalan.
ANALISIS PERCEPATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DENGAN MENAMBAH JAM KERJA DAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN TRACKING MS PROJECT (Study Kasus: RUSUNAWA Buring 2, Gor Ken Arok - Malang) Febriyannor, Rifqy; Unas, Saifoe El; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1030.198 KB)

Abstract

Banyak faktor yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek, salah satu cara untuk mengatasinya dengan melakukan percepatan. Dalam melakukan percepatan, faktor biaya dan mutu harus diperhatikan, sehingga diperoleh biaya optimum dan mutu sesuai standar yang diinginkan. Proyek Pembangunan RUSUNAWA Buring 2, dipilih untuk studi penelitian karena mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya.   Alternatif percepatan yang digunakan ada dua yaitu penambahan jam kerja dan tenaga kerja. Perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan Microsoft Project, kemudian melakukan update progress sesuai dengan tanggal percobaan percepatan akan dilakukan, lalu menganalisa mulai dari kapan akan dilakukan penambahan jam kerja dan pekerjaan apa saja yang dapat ditambahkan jumlah pekerjanya.   Hasil dari percobaan percepatan yang dilakukan perbulan didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu penambahan jam kerja dapat dilakukan maksimal dimulai pada bulan pertama pada tanggal 20 Januari 2014, karena dengan progress yang telah  dicapai sebesar 19,72%, pekerjaan struktur yang awalnya diperkirakan akan selesai pada 17 Mei 2014 dapat dipercepat menjadi 27 April 2014. Sedangkan untuk penambahan tenaga kerja dapat dilakukan maksimal pada bulan kedua yaitu tanggal 17 Maret 2014, karena dengan progress yang telah dicapai sebesar 28,76%, pekerjaan struktur yang awalnya diperkirakan selesai pada 7 Juni 2014 dapat dipercepat menjadi 27 April 2014 sesuai dengan rencana.   Kata Kunci: Percepatan, Microsoft Project, Tracking

Page 48 of 136 | Total Record : 1355