cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
PAWIYATAN
Published by IKIP Veteran Semarang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 242 Documents
Pengaruh Pembelajaran PKn Terhadap Pembentukan Karakter Siswa Susiatik, Titik
PAWIYATAN Vol 20, No 4 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah adalah dewasa ini bangsa Indonesia dilanda krisis moral, tidak hanya pada tataran pimpinan pemerintahan dan birokrat semata, tetapi telah merambah dasar hingga pada anak-anak sekolah. Hal ini bisa dilihat dari tawuran pelajar, kriminal anak-anak remaja, dan sebagainya. Ini menunjukkan bangsa kita telah kehilangan jati diri dan karakternya. Di sisi lain karakter merupakan kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas baik, yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma, UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI, sehingga pendidikan karakter perlu dimiliki dan ditanamkan kepada siswa.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh pembelajaran pendidian kewarganegaraan (PKn) terhadap pembentukan karakter siswa. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) sangat beralasan apabila pendidikan karakter dalam pembelajarannya diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Alasan itu karena pendidikan karakter mampu meningkatkan akhlak luhur siswa, sehingga penanaman karakter menjadi tanggung jawab semua guru. Hal ini senada dengan tujuan pendidikan yaitu membentuk sosok siswa secara utuh, sehingga pencapaian pendidikan harus mencakup dampak instruksional dan dampak pengiring; (2) implementasi pendidikan karakter terintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran, pengembangannya lebih memadai pada model kurikulum terpadu dan pembelajaran terpadu dengan menentukan center core pada mata pelajaran yang akan dibelajarkan, seperti mata pelajaran PKn dan pendidikan agama; dan (3) proses pengembangan pendidikan karakter sebagai pembelajaran terpadu harus diproses seperti kuriklum lain, yaitu sebagai: 1) ide, dokumen, dan proses; 2) kejelian profesional dan penguasaan materi; 3) dukungan pendidikan luar sekolah, arahan spontan dan penguatan segera; 4) penilaian beragam; serta 5) difusi, inovasi dan sosialisasi adalah komitmen-komitmen yang harus diterima dan disikapi dalam pencanangan pembelajaran terpadu pendidikan karakter itu sendiri.Kata Kunci : Pembelajaran PKn, Pembentukan Karakter.
MEMADUKAN OTAK DAN HATI DALAM BIMBINGAN BELAJAR ISLAMI Rimayati, Elfi
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir di semua lembaga pendidikan di Indonesia, kecerdasan intelektual (Intelectual Quotient/ IQ) masih mendominasi ukuran kecerdasan seseorang bahkan menjadi penentu kelulusan peserta didik. Tuntutan terhadap aspek kecerdasan  intelektual ini disinyalir menjadi pemicu rendahnya moralitas peserta didik lantaran kecerdasan-kecerdasan lain seperti kkecerdasan emosi (Emotional Quotient/EQ), kecerdasan spiritual (Spiritual  Quostient/SQ), kecerdasan sosial (Social Quostient/SsQ), dan kecerdasan personal (Personal Quostient/ PQ) yang bermuara di dalam hati masih terabaikan. Dari perspektif  Bimbingan dan Konseling, hal ini terjadi lantaran bidang bimbingan belajar yang bertugas mengembangkan potensi kecerdasan peserta didik masih berkutat pada teratasinya masalah-masalah akademik, sedang akhlak mulia yang seharusnya membingkai kecerdasan akademik belum digarap maksimal. Bimbingan dan Konseling dalam spektrumnya yang lebih luas  bertujuan memandirikan peserta didik hingga ia bisa hidup bahagia.  Untuk bisa hidup bahagia kecerdasan akademik saja tentu tak menjamin. Kecerdasan-kecerdasan lain seperti EQ, SQ, SsQ dan PQ mutlak diperlukan. Sebagai agama yang sempurna Islam menawarkan solusi bagi terbentuknya multi kecerdasan tersebut melalui Bimbingan Belajar yang berwawasan Islami. Kata kunci: Bimbingan Belajar, IQ, EQ, SQ, SsQ, dan PQ
TATAS TITIS TATAG TUTUG FILOSOFI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN Srihadi, Srihadi
PAWIYATAN Vol 20, No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijaksanaan hidup yang dilandasi logika- etika- estetika, cipta- rasa- karsa, kebenaran-kebaikan-keindahan, dalam filsafat jawa akan bersemayam dalam sanubari jalmo pinilih, petingane manungso, pitatane dumadi. Pandangan orang Jawa atau filsafat jawa dalam kehidupan yang serba teknologi hampir-hampir dilupakan orang orang terdidik ( baca perguruan tinggi ). Hal ini mengakibatkan filsafat jawa yang pada masanya disebut sebagai budaya yang adhi luhung lambat tetapi pasti akan musnah dari muka bumi Indonesia. Pandangan hidup orang  jawa atau filsafat jawa terbentuk dari gabungan alam pikir jawa tradisional, kepercayaan hindu atau filsafat India, dan ajaran mistik Islam. Pandangan hidup atau filsafat jawa memang tidak terbentuk secara murni dari akar budaya bangsa Indonesia, tetapi berkembang setelah masuknya agama-agama di Indonesia, sehingga sampai sekarang kita masih dapat menjumpai masyarakat Indonesia menganut agama tertentu, tetapi juga melakukan ritual tertentu menurut budaya jawa. Kebudayaan asli jawa yang bersifat transcendental lebih cenderung pada faham aninisme dan dinamisme. Perubahan besar pada kebudyaan jawa terjadi setelah masuknya agama Hindu Budha yag berasal dari India. Kebudayaan India secara riil mempengaruhi dan mewarnai kebudayaan jawa, seperti yang ada pada sistem kepercayaan, kesenian, kesusateraan, astronomi, mitologi dan pengetahuan umum.                                                                                 Kata Kunci : Tatas, Titis, Tatag, Tutug
Pendekatan Inkuiri Moral Sebagai Alternatif Metode Pendidikan Karakter Siswa Di SMP Muryati, Sri
PAWIYATAN Vol 20, No 4 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemerosotan moral bangsa sebagaimana terlihat dalam kehidupan masyarakat, diyakini karena hilangnya nilai-nilai karakter yang di masa lalu dikenal santun dan beradab. Kondisi menjadi keprihatinan bersama dikalangan para pendidik dan juga orang tua. Perubahan perilaku anak-anak muda yang cenderung bebas tanpa dilandasi nilai-nilai moral, berdampak negatif bagi tumbuhnya perilaku kekerasan dan budaya permisif yang semakin parah. Melihat kenyataan ini, dunia pendidikan diharapkan menjadi institusi yang mampu menghidupkan nilai-nilai karakter bangsa tersebut melalui transformasi pendidikan yang diselenggarakannya. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengelaborasi konsep pendidikan karakter secara universal dan sekaligus menganalisis peluang penggunaan pendekatan inkuiri moral sebagai alternatif metode dalam pendidikan karakter bagi siswa didik.Kata Kunci : Inkuiri, Moral, Karakter, Siswa, Pendidikan.
Analisis Kinerja Alumni IKIP Veteran Semarang Satyarini, Marhaeni Dwi
PAWIYATAN Vol 20, No 3 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data penilaian kepala sekolah  terhadap kinerja alumni IKIP Veteran. Data tersebut diharapkan dapat dianalisis untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan kompetensi alumni, dan kinerja alumni dalam melaksanakan tugas pokok guru dalam merencanakan dan melaksankan pembelajaran,  dan menjadi input bagi IKIP Veteran Semarang khususnya Jurusan Pendidikan Ekonomi untuk mengambil kebijakan dalam pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran yang lebih berkualitas guna memenuhi harapan pengguna lulusan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan eklektif pada domain kualititatif dan  kuantitatif. Teknk sampling yang digunakan insidental sampling berdasarkan data alumni yang melakukan legalisir pada FPIPS. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, instrumen yang digunakan mengadopsi borang penilaian akreditasi program studi tentang penilaian pihak pengguna alumni, penilaian kompetensi mengadopsi indikator kompetensi yang disusun oleh LPMP Jawa Tengah, dan penilaian kinerja alumni mengadopsi penilaian tugas guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sesuai  indikator penilaian dalam sertifikasi guru. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan umum, kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan kompetensi sosial, dan kinerja alumni dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran rata-rata pada kategori “cukup tinggi”, kemampuan umum yang paling rendah dimiliki oleh alumni adalah kemampuan Bahasa Inggris dan penggunaan teknologi informasi. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan umum, kompetensi dan kinerja alumni antara alumni yang berasal dari mahasiswa transfer dengan mahasiswa reguler dan tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan umum, kompetensi dan kinerja antara alumni yang menjadi guru PNS dengan alumni yang menjadi guru swasta.Rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah perubahan kurikulum, dengan menambah dan mengintensifkan pembelajaran pada mata kuliah Bahasa Inggris dan Teknologi informasi, sehingga alumni memiliki bekal yang memadai untuk mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran di sekolah.  Kata Kunci : kompetensi, kinerja alumni
MODEL MATEMATIK UNTUK MEMPREDIKSI KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PROSES CNC BUBUT PADA KONDISI PERMESINAN TANPA PENDINGIN Saputro, Herman
PAWIYATAN Vol 20, No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turning is one of the machining operations that widely used in variety of manufacturing industries. The quality of surface plays very important role in the performance of turning that significantly improves fatigue strength, and corrosion resistance. It is also affects functional attributes of parts such as light reflection, coating and heat treatment. This research aim to develop a mathematical model to predict surface roughness based on machining parameter selected (spindle speed, feed, and depth of cut) with cutting codition dry. The experiment was tested by using Trun Master TMC 320 Sinumerik 802 S machining center. After 27 specimens were cut for experimental purposes, they were measured off-line with a surface roughness tester to obtain the roughness average value. The surface roughness (Ra) could be predicted effectively by applying spindle speed (n), feed rate (Vf) and depth of cut (a) in the multiple regression model as: Y = -0.1228 – 0.0001 n + 20.940 Vf + 0.7444 a. The  average percentage deviation of the testing set was 6.429 %  for training data set This showed that the statistical model could predict the surface roughness with about 93.571 % accuracy of the testing data set. Keywords : CNC Turning, Surface Roughness, Multiple Linier Regression 
PEREMAJAAN KOTA SEBAGAI ALTERNATIF UPAYA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN Samidjo, Jacobus
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota selayaknya sebuha organisme atau benda hidup menyerap sumber daya dan sekaligus  mengeluarkan sampah buangan. Kota menghadapi masalah ekologi yang lebih komplek dan sangat rawan terjadi perubahan terhadapnya dirinya sendiri dan daerah sekitarnya. Akibatnya terjadi ketidak seimbangan ekologis dan akhirnya mengakibatkan malapetaka kehancuran. Peremajaan kota ( Urban Renewal ) dikenal sebagai peremajaan kawasan terbangun kota yang berupanya menata kembali kawasan tertentu dengan tujuan mendapatkan nilai tambah yang memadai sekaligus data mempertahankan kelestarian fungsi dan kualitas lingkungan ( Danisworo, 1988). Kota berkelanjutan adalah satu kata yang dipopulerkan oleh World Commision On Environment of Development pada laporan 1987 pada “Our Common Future” dan Earth Summit di Rio De Jainero th 1922. Keberlanjutan ini menghubungkan  kesehatan, budaya. Social, ekonomi, politik dan lingkungan. Jangka panjang kota. Keberlanjutan berarti mencukupi kebutuhan kita selamanya tanpa mengorbankan kepentingan dan kemampuan dari generasi muda mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Kata Kunci : Peremajaan Kota, Perlindungan Lingkungan dan Perkotaan berkelanjutan
Kepercayaan Diri Anak TK Yang Berasal Dari Kelompok Bermain dan Yang Tidak Berasal Dari Kelompok Bermain Di TK Belia Semarang Sri Redjeki, Khasanah,
PAWIYATAN Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan kelompok bermain memiliki peranan yang cukup penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Kegiatan pada kelompok bermain seharusnya memiliki ciri-ciri kegiatan bermain, dengan demikian anak-anak akan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Salah satu tujuan kelompok bermain adalah untuk menyiapkan anak memasuki lembaga formal Taman Kanak-Kanak, maupun di lembaga dasar. Di dalam kelompok bermain, anak-anak dilatih dan dimatangkan kondisi psikis, rohani, intelektual dan kepribadiannya serta tingkah laku dan stabilitasnya. Salah satu kepribadian yang terbentuk adalah kepercayaan diri anak. Dengan kepercayaan diri ini anak akan dapat melaksanakan tugas-tugas di TK dengan lancar dan tak tergantung pada orang lain. Bervariasinya kepercayaan diri pada anak TK Belia Semarang yang mempunyai jumlah siswa sebanyak 41 anak membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Anak-anak yang masuk ke TK adalah anak-anak yang dahulunya pernah masuk di kelompok bermain. Namun juga banyak yang tidak berasal dari kelompok bermain, pastinya mereka langsung memasuki TK tanpa dengan pendidikan anak usia dini sebelumnya. Atas dasar hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk mengetahui kepercayaan diri mereka baik yang berasal dari kelompok bermain maupun yang bukan berasal dari kelompok bermain. Dari hasil penelitian sebanyak 41 anak diperoleh data sebagai berikut: terdapat 27% anak kepercayaan dirinya tinggi, 63% anak kepercayaan diri anak cukup, 10% kepercayaan diri anak sedang dan tidak terdapat kepercayaan diri rendah (0%). Dari 27% anak yang kepercayaan dirinya tinggi, sebagian besar berasal dari kelompok bermain. Dengan uji T-Test diperoleh perbedaan yang signifikan kepercayaan diri anak antara yang berasal dari kelompok bermain dan yang bukan berasal dari kelompok bermain. Artinya anak-anak yang berasal dari kelompok bermain kepercayaan dirinya lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang bukan berasal dari kelompok bermain. Oleh karena itu digunakan angket untuk mengetahui kepercayaan diri anak, dimana guru-gurulah yang mengisi atau mengevaluasi anak-anak tersebut. Atas dasar hasil penelitian tersebut, disarankan bahwa pada orang tua untuk memasukkan pendidikan anak sejak usia dini lewat jalur-jalur pendidikan yang tersedia seperti TPA, kelompok bermain dan sebagainya, sebelum anak dimasukkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Sebab pemberian rangsangan belajar sejak dini memungkinkan anak untuk dapat tumbuh dan berkembang lebih baik. Di samping guru yang berperan untuk membantu anak mewujudkan rasa percaya diri mereka, orang tua anak juga harus bertanggung jawab untuk tercapainya kepercayaan diri anak. Mengingat hasil penelitian ini baru mengupas sedikit tentang kepercayaan diri anak, maka menjadi rujukan bagi peneliti lain untuk mengupas lebih dalam lagi tentang kepercayaan diri anak agar diperoleh masukan yang komprehensif.Kata Kunci : kepercayaan diri, kelompok bermain
Permasalahan Anak Berbakat Di Indonesia Sayekti, Sri
PAWIYATAN Vol 20, No 3 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakat yang dimiliki oleh sebagian individu  masih belum terwujud,yaitu masih berupa potensi ,maka perlu dikembangkan. Berkembangnya bakat dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor lingkungan. Sekolah merupakan salah satu lingkungan yang memiliki peranan yang cukup besar untuk mengembangakan bakat khususnya bagi peserta didik. Banyak peserta didik yang memiliki bakat yang luar biasa , tetapi tidak dapat berkembang secara optimal. Hal ini berarti ada permasalahan dengan keberbakatan yang dialami oleh peserta didik. Salah satu penyebab permasalahan tersebut adalah kurang atau belum adanya pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Meskipun saat ini di sekolah baik negeri maupun swasta telah menyelenggarakan pendidikan khusus untuk anak berbakat akademik (program akselerasi ),namun masih banyak mengalami permasalahan. Untuk itu penyusunan  program pendidkan di sekolah bagi peserta didik harus disesuaikan dengan kebutuhan dan juga budaya Indonesia. Kata Kunci : Anak berbakat dan Permasalahanya
STUDI PENINGKATAN MUTU PEMBUATAN DAN REKONDISI PEGAS ULIR JIS G4801 SUP 9 DI BALAI YASA PT. KERETA API INDONESIA MANGGARAI JAKARTA Sugondo, Sugondo
PAWIYATAN Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses produksi yang diaplikasikan untuk membentuk material dapat mengubah sifat dari suatu material. Pada penelitian tentang Studi Peningkatan Mutu Pembuatan dan Rekondosi Pegas Ulir JIS G4801 SUP 9 di Balai Yasa PT. Kereta Api Indonesia Manggarai Jakarta sebagai komponen bogie kereta api, Adapun proses perlakuan panas bertujuan untuk mengubah sifat mekanik pada produk melalui mekanisme transformasi difusi maupun geser. Perlakuan panas pada proses pembuatan pegas diperlukan untuk menaikkan σu (kekuatan ultimate), sehingga kita mendapatkan perbandingan E u σ sebesar-besarnya. Dengan semakin tingginya perbandingan ini, maka umur pegas juga akan lebih panjang. Bahan dasar pegas yang digunakan adalah baja  JIS G4801 SUP 9.Tujuan dari penelitian ini untuk perancangan proses pembuatan dan control kualitas yang tetapdapat dilaksanakan oleh Balai Yasa Manggarai Jakarta, mempertahankan harga yang relative rendah dan pemanfaatan dan mempertahankan kualitas pegas ulir yang telah mengalami pengurangan regangan setelah terpakai, diperbaiki kembali. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan adanya peningkatan harga kekerasan dan perubahan struktur mikro dari material pegas sehingga peningkatan mutu pembuatan dan perbaikan pegas ulir di Balai Yasa Manggarai dapat tercapai. Dari literatur diperoleh bahwa mekanisme yang menyebabkan proses penguatan ini adalah transformasi martensitik, dan mekanismenya bergantung pada temperatur dan waktu. Berdasarkan harga keuletan, rasio E u σ , dan penampakan inklusi, material dasar pegas JIS G4801 SUP 9 asal Jepang cukup baik untuk dipilih sebagai material dasar pegas ulir. Dan proses produksi pegas ulir di Balai Yasa Manggarai diperlukan kontrol kualitas yang baik serta memenuhi standar proses pembuatan pegas ulir agar peningkatan mutu selalu tercapai. Kata kunci : Pegas ulir, Perlakuan panas, Analisa proses produksi

Page 4 of 25 | Total Record : 242