cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam
ISSN : 23388544     EISSN : 24772046     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 384 Documents
RADIO SEBAGAI SARANA MEDIA MASSA ELEKTRONIK Ahmad, Nur
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1646

Abstract

Salah satunya ditanda’inya era globalisasi dan informasi  adalah adanya kemajuan  bidang teknologi informasi. Dengan teknologi informasi segalanya menjadi mudah. Kalau dulu seseorang yang ingin menyampaikan pesan ke seseorang yang berada di tempat yang jauh menggunakan surat secara tertulis dengan menggunakan jasa layanan POS, namun dengan kemajuan teknologi informasi pesan dalam sekejap saja dapat sampai ke penerima pesan. Semisal melalui telepon maupun menggunakan media lainnya, termasuk dalam hal ini jasa layanan radio. Adanya radio sebagai media massa elektronik tentunya lebih memudahkan sarana informasi. Di sinilah urgensinya teknologi informasi dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk dapat digunakan sebagai penyampai pesan-pesan ajaran Islam. Selain radio juga dapat digunakan sebagai media yang dapat menyapa ke semua lapisan masyarakat. Radio memiliki jangkauan yang cukup luas, terlebih bila menggunakan teknologi streaming, dapat menjangkau ke seluruh dunia. Sehingga informasi juga dapat menyentuh ke semua khalayak umum. Disamping radio, kita juga mengenal internet sebagai penyambung streaming radio. Bahkan dengan internet program siaran radio dapat kita akses dengan mudah. Oleh karena itu media radio sangat praktis dan efisian untuk suatu sarana media massa yang bersifat informasi dan ini merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Maksud serta tujuan media radio adalah untuk memberikan kepada khalayak pendengar agar dapat menikmati informasi maupun program-program siaran radio baik sebagai suatu siaran hiburan, edukasi maupun informasi. Radio ternyata memberikan manfaat yang sangat luar biasa. Keunggulannya mencapai  efisiensi waktu, sehingga mampu menghasilkan informasi dalam waktu yang singkat.
MENGEVALUASI JURNALISME ONLINE SEBAGAI MEDIA DAKWAH Rosyid, Moh.
AT-TABSYIR Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v1i2.435

Abstract

Dakwah dalam Kondisi Konflik Perspektif Teori Sosiologi Supriyadi, Ahmad
AT-TABSYIR Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i1.1655

Abstract

Dakwah merupakan panggilan setiap orang Islam karena telah diperintahkan oleh al-Qur’an. Al-Qur’an memandang bahwa ucapan yang terbaik adalah ucapan yang menyeru kepada Allah, beramal shaleh, mengatakan yang haq dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Kegitan tersebut tidaklah mudah untuk mencapai tujuan. Supaya dakwah mampu mencapai pada sasaran dan tujuan, seorang da’i perlu menguasai ilmu tentang kemasyarakatan atau sosiologi, sebab yang menjadi sasaran dakwah adalah masyarakat dalam kondisi konflik, karena itu diperlukan pendekatan teori sosiologi untuk menganalisis. Para ahli telah membangun dua teori dalam melihat fenomena masyarakat yaitu teori konflik dialektik dan fungsional konflik. Bagaimana langkah dakwah dalam kondisis konflik perspektif  teori sosiologi?   Lewis A. Coser dan Ralp Dahrendorf  yang mencetuskan teori konflik fungsional dan konflik dialektik mengatakan bahwa masyarakat itu berwajah dua, disatu sisi ada keteraturan dalam masyarakat melalui berjalannya masing- masing fungsi dalam suatu masyarakat, tetapi di sisi lain juga terdapat konflik dalam suatu masyarakat, karena itu dakwah dalam teori konflik fungsional dan konflik dialektik merupakan dua teori yang sama-sama menekankan pada objek bahwa dalam suatu masyarakat terdapat konflik. Peranan teori-teori tersebut dalam aktifitas dakwah bagi umat Islam adalah sebagai pijakan yang mampu mempengaruhi materi dalam menyampaikan pesan dalam berdakwah dan sekaligus merupakan  obyek  kajian  dalam  berdakwah.  Materi  dakwah  di daerah dalam kondisi konflik lebih menekankan pengaktifan fungsi- fungsi sosial sehingga konflik bisa selesai, sedangkan masyarakat yang sedang konflik perlu pemahaman-pemahaman tentang kebersamaan, ketentraman dan perdamaian, sehingga obyek kajian yang selalu disampaikan lebih menekankan hal itu.
PERSUASI DALAM MEDIA KOMUNIKASI MASSA Khoirun Nida, Fatma Laili
AT-TABSYIR Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v2i2.502

Abstract

Urgensi Komunikasi Lintas Budaya Sebagai Peredam Konflik Antar Agama Atabik, Ahmad
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3283

Abstract

Artikel memaparkan tentang komunikasi lintas budaya sebagai peredam konflik antar agama. Komunikasi antar budaya bertujuan sebagai kegiatan komunikasi yang terjadi antar para peserta komunikasi yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini didasarkan pada keadaan bahwa tidak ada manusia yang sama persis, masing-masing individu memiliki identitas budaya yang berbeda-beda, termasuk cara pandang dan cara pikirnya terhadap suatu hal.Konflik yang terjadi di dunia ini memang bukan sesuatu yang diharapkan oleh setiap orang. Apa lagi konflik yang bernuansa karena perbedaan agama yang dianut dan pebedaan etnis. Konflik yang demikian itu memang suatu konflik yang sangat serius dan harus segera dicari solusinya.konflik antar umat beragama dengan berbagai dimensinya, sebenarnya dapat teratasi dengan cara adanya komunikasi antar budaya dalam lingkup keberagaman mereka. Semakin sering antar tokoh beragama melakukan komukisi secara persuasif maka semakin minim atau nihil konflik itu muncul.
DAKWAH MELALUI MEDIA: Sebuah Tantangan Dan Peluang Karim, Abdul
AT-TABSYIR Vol 4, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v4i1.2911

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang Dakwah Melalui Media: SebuahTantangan dan Peluang. Dakwah merupakan tanggung jawabsetiap orang, siapa dan apapun profesinya dituntut untuk dapatmenyampaikan pesan-pesan dakwah agar dapat diterima khalayakatau masyarakat. Untuk menyampaikan pesan dakwah tentuharus memiliki sarana yang efektif, agar goal dari dakwah dapatdipahami oleh masyarakat. Media merupakan salah satu alat untukmenyampaikan pesan-pesan dakwah tersebut, bahkan media memilikikekuatan yang sangat dahsyat dalam menggiring dan membentukmindset khalayak. Seiiring dengan perkembangan teknologi, mediajuga mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Beragam mediasosial bermunculan yang mencoba menarik massa sebagai pengguna.Disinilah penulis mencoba menimbang sejauh mana peluang mediasosial yang dapat diisi dengan kegiatan dakwah dan apa pula tantanganyang menghadang bagi para pendakwah di era media massa yangsemakin canggih ini. Hasilnya adalah dakwah melalui media sangatefektif karena masyarakat yang telah terintegrasi dengan kemajuanteknologi medsos tersebut, akan tetapi dunia dakwah mempunyaiberbagai tantangan yang sangat beresiko terhadap kelangsung nilai-nilaiakhlak al-karimah yang menjadi fokus dan inti dari dakwah tersebut.
STUDI ANALISIS PROBLEMATIKA DAKWAHTAINMENT DENGAN PENDEKATAN SOSIOLOGIS Hidayati, Nurul
AT-TABSYIR Vol 4, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v4i2.2920

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui problematika dakwahtainment,etika dakwahtainment,serta mengetahui problematika dakwahtainmentdengan pendekatan sosiologis. Dakwahtainment didefinisikan sebagaisuatu konsep yang memadukan penyebarluasan Islam dan bentuk-bentuksiaran hiburan yang tak terhitung banyaknya melalui medium televisi,yang memungkinkan jutaan pemirsa di rumah menonton, menerima danmenangkap pesan-pesan mereka. Program acara dakwah yang dikemasdalam bentuk dakwahtainment harus mempertimbangkan beratnyaamanah yang diemban, KPI perlu membangun aliansi yang lebih kuatdengan para pemangku kepentingan strategis untuk mengamati denganseksama, program penjangkauan harus dilakukan untuk membangunkerjasama yang lebih erat dengan lembaga-lembaga akademik danriset, banyak program dakwahtainment dan program yang berorientasireligius di Indonesia yang menghadapi permasalahan etika yang serius.Apabila dianalisis dengan pendekatan sosiologis maka programprogramdakwahtainmentsebenarnya pertarungan antara kelas borjuis dan kelas proletar yang merupakan kelompok pekerja yang bergantung pada kelas borjuis. Pemilik modal diwakili oleh pemilik media (televisi),  sedangkan kelas proletar disini diwakili oleh pekerja yang bekerja pada pemilik media dan juga masyarakat sebagai penikmat program televisi.  
Jurnalistik dan Budaya dalam Pandangan Psikologi Saliyo, Saliyo
AT-TABSYIR Vol 5, No 2 (2017): Desember 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i2.3194

Abstract

Artikel ini ditulis bertujuan untuk mengetahui peran ilmu psikologi pada kerja jurnalistik dengan latarbelakang beragamnya budaya. Artikel ini hasil dari eksplorasi dokumen baik jurnal ataupun buku yang mengkaji tentang jurnalistik, budaya dan ilmu psikologi. Metode yang dipakai dalam penulisan artikel ini adalah metode deduktif induktif. Hasil penelusuran dokumen baik buku ataupun jurnal menunjukan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki beragam budaya. Keragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Untuk menghindari terjadinya konflik antar budaya yang berbeda, maka perlu adanya sosialisasi idiologi multikultural. Artinya tidak ada budaya lebih tinggi daripada budaya yang lain. Ada kesederajatan antar budaya yang ada yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pemahaman yang demikian apabila dipahami oleh masyarakat, maka akan terwujud kehidupan yang saling menghargai dan menghormati. Untuk terwujudnya kehidupan yang demikian, maka kehadiran ilmu psikologi sangatlah penting. Permasalahannya keadaan psikhis seseorang dapat  berpengaruh terhadap pembuatan kualitas berita.
OLYGOPOLI, KEPEMILIKAN MEDIA DAN KEBIJAKAN NEGARA *, Arsam
AT-TABSYIR Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v2i1.460

Abstract

RELIGIOSITAS HAMKA DALAM NOVEL “DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH” PERSPEKTIF HERMENEUTIK SCHLEIERMACHER Zaini, Ahmad
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1645

Abstract

Novel sebagai karya sastra ditulis secara naratif. Dalam novel terkandung berbagai pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Temanya pun beragam, baik kisah percintaan, sosial kemasyarakatan, politik, agama, dan sebagainya tergantung kecenderungan seorang novelis. Salah satu sastrawan dan juga seorang ulama yang masyhur di Indonesia adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hamka. Salah satu novel yang ditulis oleh Hamka adalah Di Bawah Lindungan Ka’bah yang diterbitkan pada tahun 1938 oleh Balai Pustaka. Novel yang tersusun dalam bentuk teks merupakan sebuah tanda maupun simbol yang dapat dipahami dari berbagai sudut pandang, baik melalui pendekatan semiotik, hermeneutik ataupun yang lainnya. Demikian juga dengan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah, dapat dipahami melalui pendekatan hermeneutik. Melalui analisis hermeneutik dapat dikemukakan berbagai aspek nilai-nilai yang tersirat di balik karya Hamka, salah satunya adalah nilai-nilai agama. Hermeneutik secara umum  dapat didefinisikan sebagai suatu teori atau filsafat tentang interpretasi makna. Di dalam kisah novel Di Bawah Lindungan Ka’bah terlihat religiositas Hamka dalam berbagai hal, yang meliputi masalah akidah, syariat maupun akhlak. Hamka menggambarkan Hamid sebagai tokoh yang memiliki perilaku dan budi pekerti yang baik karena Hamka banyak dipengaruhi oleh bacaannya selama ini yaitu buku tentang tauhid, filsafat, tasawuf, serta sirah.

Page 11 of 39 | Total Record : 384