cover
Contact Name
Dismo Katiandagho
Contact Email
desmonk80@gmail.com
Phone
+6281244121375
Journal Mail Official
keslingjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Manguni 20, Kel. Malendeng, Kec. Paal 2 Kota Manado, Sulawesi Utara
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Lingkungan
ISSN : 20890451     EISSN : 2615188X     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Kesehatan Lingkungan, is a publication media of research articles and reviews of literatur in the field of environmental health, such as Appropriate Technology Environmental Health, Waste Treatment, Water Sanitations, Air Pollution, Waste Management, Occupational Health, Environment Parasitology, Health Entomology, Vector and Pest Control, Mikrobiology and Environmental Epidemiology.
Articles 146 Documents
PERAN SERTA JURU PEMANTAU JENTIK (JUMANTIK) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti DI KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Meytha Natalia; Joy. V.I. Sambuaga; Marlyn. M. Pandean
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v7i1.616

Abstract

Peran jumantik sangat penting dalam sistem kewaspadaan dini mewabahnya DBD karena berfungsi untuk memantau keberadaan dan menghambat perkembangan awal vektor penular DBD. Keaktifan kader jumantik dalam memantau lingkungannya diharapkan dapat menurunkan angka kasus DBD. Data kasus yang diperoleh dari Puskesmas Kolongan tahun 2015 diambil 2 jumlah kasus tertinggi yang ada di Puskesmas Kolongan yaitu Desa Watutumou 1 berjumlah 14 kasus, dan Desa Watutumou 3 berjumlah 11 kasus dengan jumlah keseluruhan 25 kasus. Tujuan Penelitian ini adalah Mengetahui hubungan peran serta juru pemantau jentik (jumantik) dan Keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. JenisPenelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional studi, variabel dalam penelitian ini yaitu peran serta juru pemantau jentik dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Kalawat. Hasil analisis statistik membuktikan bahwa ada hubungan antara peran serta Juru Pemantau Jentik dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti, dengan nilai p value = 0,027 < α 0,05. Mengkoordinasikan kembali kader-kader agar dapat melaksanakan pemeriksaan jentik berkala pada masing – masing wilayahnya. Masyarakat lebih memperhatikan kegiatan pelaksanaan PSN – DBD secara mandiri dan teratur agar dapat mengurangi keberadaan jentik Aedes aegypti dan penularan penyakit DBD dapat ditekan.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH PT PUTRA KARANGETANG TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI PENTU DI DESA POPONTOLEN KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Nyoman Sedana; Tony K. Timpua; Poltje D. Rumajar
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v7i1.617

Abstract

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengolahan air limbah PT. Putra Karangetang terhadap kualitas air sungai Pentu di Desa Popontolen Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan, yaitu untuk mengetahui kadar BOD, COD, PH, dan menguji pengaruh air limbah PT Putra Karangetang terhadap BOD, COD, dan PH air sungai pentu di Popontolen. Jenis penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan rancangan cross sectional study, variabel dalam penelitian ini yaitu pengolahan air limbah dan kualitas air sungai Pentu di Desa Popontolen Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan. Sampel dari penelitian ini di ambil 12 sampel. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh antara pengolahan air limbah PT Putra Karangetang terhadap kualitas air Sungai Pentu (p value 0,024) terhadap kadar BOD pada air sungai Pentudan p value 0,025 < α 0,05 yang artinya ada pengaruh antara Pengolahan Air Limbah PT Putra Karangetang terhadap kadar COD pada air sungai Pentu. Untuk PT Putra Karangetang Desa Popontolen Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan untuk dapat memperbaiki tempat pengolahan air limbah tersebut sehingga dapat berfungsi dengan baik.
EFEKTIVITAS TRICHOKOMPOS (CAMPURAN KOTORAN SAPI DENGAN AGENCY HAYATI/TRICHODERMA Spp) DAN KOMPOS DAUN TERHADAP TANAMAN TOMAT (LYCOPERSICUM) Gratia Pelealu; Poltje D. Rumajar; Jusran Mokoginta
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.285 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v7i1.618

Abstract

Buah tomat merupakan jenis sayuran yang digunakan masyarakat untuk kebetuhan pangan baik yang dikonsumsi secara matang maupun mentah, yang memiliki Vitamin A dan C. Apabila mengonsumsi buah tomat secara teratur maka tidak akan menimbulkan penyakit, namun kebanyakan para petani menggunakan bahan pestisida (zat kimia) yang beracun untuk pertumbuhan tomat, bila dikonsumsi secara terus-menerus dapat menimbulkan penyakit, selain itu sisa buangan bahan pestisida tersebut juga dapat mencemari lingkungan sekitar. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Efektivitas Trichokompos yang menggunakan kotoran sapi dengan Trichoderma Spp dalam pembuatan kompos selama 21 hari dengan pengamatan suhu, kelembapan dan pengamatan trichokompos yang diamati struktur trichokompos, warna, dan bau. Kemudian dilakukan percobaan tanaman tomat yang sasarannya kebuah tomat dengan melakukan perbandingan antara Trichokompos dan Kompos Daun dengan perlakuan 3:1. 2:1, dan 1:1 Hasil dari penelitian ini menunjukan pada perlakuan 2:1 efektif terhadap pertumubuhan tanaman tomat dari tinggi tanaman, banyak daun, dan banyak buah baik yang menggunakan Trichokompos maupun yang menggunakan Kompos daun. Pada perlakuan 1:1 dan 3:1 dapat digunakan tapi hasilnya belum maksimal
KADAR DEBU, SUHU DAN KELEMBABAN DI RUANG PENGGILINGAN JAGUNG DI DESA KAUNERAN KECAMATAN SONDER KABUPATEN MINAHASA Cristi L. Mamahit; Semuel Layuk; Risman S. Duka
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v7i1.619

Abstract

Debu adalah partikel zat padat yang di sebabkan oleh kekuatan alami atau mekanis, debu yang sudah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) akan mempengaruhi kondisi kesehatan manusia terutama mempengaruhi saluran pernafasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kadar Debu, Suhu dan Kelembaban di Ruang Penggilingan Jagung Desa Kauneran Kecamatan Sonder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, pengukuran di lakukan pada 3 penggilingan, titik pengukuran sebanyak 9 titik masing-masing penggilingan sebanyak 3 titik, waktu pengukuran di lakukan pada pagi, siang dan sore Pengukuran Kadar Debu di lakukan menggunakan alat Personal Dust Sampler Secara keseluruhan nilai kadar debu yang di dapat pada penggilingan A adalah 10.7mg/m3, penggilingan B dengan nilai 9.8 mg/m3, sedangkan penggilingan C dengan nilai 8.9 mg/m3. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri nilai hasil pengukuran pada penggilingan jagung A melebihi Nilai Ambang Batas (NAB). Di sarankan bagi pekerja perlu untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa masker saat melakukan pekerjaan agar dapat melindungi kesehatan tenaga kerja dan meningkatakan produktifitas pekerjaan dan perlu untuk adanya penelitian selanjutnya untuk mengetahui kapasitas paru pekerja serta kondisi kesehatan pekerja.
PENGARUH KONSENTRASI PERASAN DAUN PEPAYA ( Carica L. Papaya) TERHADAP MORTALITAS LARVA Anopheles Sp. YANG DIAMBIL DI DANAU TOLIRE KECIL Al Azhar Muhammad; Erpi Nurdin
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v7i1.620

Abstract

Penyakit malaria di Kota Ternate tahun 2015 ditemukan 6.037 orang, positif 1.858 orang, dan API 8 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi perasan daun papaya terhadap mortalitas larva Anopheles Sp. yang diambil di DanauTolire Kecil. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian post-test only with control group design Jumlah sampel yang digunakan sebesar 660 larva Anopheles Sp. instar III dengan replikasi 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpengaruh konsentrasi perasan daun papaya terhadap mortalitas larva Anopheles Sp.dengan konsentrasi 5 % yaitu 78 %. Konsentrasi perasan daun pepaya yang tidak berpengaruh konsentrasi 0,5 %, 1 %, dan 1,5% yaitu 0 %. Kesimpulan: larva pada konsentrasi 0 % (kontrol), 0,5 %, 1 %, 1,5 % bergerak aktif dan istrahat dalam posisi sejajar dalam air. Sedangkan pada konsentrasi 2 %, 2,5 %, 3%, 3,5 %, 4%, 4,5 %, dan 5 % pada waktu 180 menit menunjukkan semakin banyak larva yang berada didasar media.
PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN JAMBAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BETELEN KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Vivi Mokosandib; Poltje D. Rumajar; Suwarja Suwarja
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.789 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v7i2.621

Abstract

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara sampai pada bulan Juni 2014, terdapat 708 kasus diare, kasus terbanyak terdapapat pada usia > 5 tahun sebanyak 430 kasus; kasus tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Tombatu sebanyak 115 kasus, dan Desa dengan kasus diare terbanyak yaitu Desa Betelen sebanyak 73 kasus diare yang diderita oleh balita. Jenis penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Besar sampel dalam penelitian ini tidak dilakukan, karena seluruh populasi yaitu 73 orang balita dijadikan sebagai sampel, dan menjadi responden dalam penelitian ini yaitu orang tua balita atau penghuni rumah yang dapat berkomunikasi dan bersedia untuk diwawancarai. Hasil pengolahan dan analisis data secara bivariat dengan menggunakan uji chi square mendapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara penyediaan sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita, yang memperoleh nilai p = 0,002 dan terdapat hubungan yang bermakna antara penyediaan jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita, yang memperoleh nilai p = 0,003. Kesimpulan yaitu ada hubungan yang bermakna antara penyediaan air bersih dan penyediaan jamban keluarga dengan kejadian diare di Desa Betelen Kecamatan Tombatu. Saran Bagi masyarakat yang tidak mempunyai sarana air bersih dan jamban keluarga agar membuat atau membangun sarana air bersih dan jamban keluarga dan Perlunya peranan dan dukungan petugas kesehatan dalam usaha pencegahan penyakit diare yang di tularkan lewat lingkungan, petugas selalu melakukan pengamatan dan pengawasan untuk menjaga penyebaran penyakit berbasis lingkungan seperti penyakit diare.
PENGARUH LAMA KERJA DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TERHADAP KAPASITAS PARU PEKERJA PENGUMPUL SEMEN DI UNIT PENGANTONGAN SEMEN TONASA LINE KOTA BITUNG Ruli A. Rembang; Semuel Layuk; Bongakaraeng Bongakaraeng
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v7i2.622

Abstract

Hasil wawancara dengan petugas di Puskesmas Tinumbala ada beberapa tenaga kerja dari unit pengantongan semen Tonasa diagnosis bahwa tenaga kerja menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Pekerja di unit pengantongan semen Tonasa tersebut menderita ISPA disebabkan oleh karena para tenaga kerja tidak menggunakan alat pelindung diri seperti masker selama bekerja. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh lama kerja dan alat pelindung diri pada pekerja pengumpul semen terhadap kapasitas paru di unit pengantongan semen Tonasa Line Kota Bitung. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner serta pengukuran kapasitas paru. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh tenaga kerja yang bekerja di unit pengantongan semen PT. Tonasa Line baik sebagai tenaga administrasi maupun sebagai tenaga pengumpul semen yang bberjumlah 42 orang, data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian yaitu ada pengaruh yang bermakna antara lama kerja dengan gangguan kapasitas paru pada tenaga pengumpul semen di PT. Tonasa Line, dengan nilai p= 0,005 ; PR : 2, 890 (95% CI : 1,177-7,097), lama kerja sebagai faktor risiko dan berisiko sebesar 2,890 kali dapat menyebabkan gangguan kapasitas paru pada tenaga kerja. Ada pengaruh yang bermakna antara penggunaan masker dengan gangguan kapasitas paru dengan nilai p= 0,013 ; PR : 3, 417 (95% CI : 1,188-9,924). Penggunaan alat pelindung diri merupakan faktor risiko dan berisiko sebesar 3,417 kali menyebabkan gangguan kapsitas paru bagi tenaga kerja yang tidak menggunakan masker. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh antara lama kerja dan penggunan masker terhadap gangguan kapasitas paru bagi pekerja pengumpul semen di PT. Tonasa Line Kota Bitung.
HUBUNGAN SARANA KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN PATETEN SATU KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG Temmy V. Pesik; Steven J. Soenjono; Joy V.I. Sambuaga
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v7i2.623

Abstract

Data dari Dinas Kesehatan Kota Bitung jumlah penderita diare sampai pada tahun 2013 sebanyak 2393 kasus yang terdiri dari usia < 1 tahun sebanyak 382 kasus, usia 1-4 tahun sebanyak 879 kasus, usia lebih dari 5 tahun sebanyak 1132 kasus dan kasus diare pada tahun 2014 sampai pada bulan Oktober 2014 sebanyak 4687 yang terdiri dari usia < 1 tahun sebanyak 749 kasus, usia 1-4 tahun sebanyak 1751 kasus, usia lebih dari 5 tahun sebanyak 2187. Prevalensi kejadian diare di Kota Bitung pada tahun 2013 sebesar 1,3 %. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara sarana kesehatan lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Pateten Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil perhitungan besar sampel sebanyak 53 sampel yang dijadikan sebagai responden. Hasil analisis secara bivariat dengan menggunakan uji Chi square didapatkan hasil yaitu ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita dengan nilai p= 0,004, ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita dengan nilai p= 0,000 dan ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita dengan nilai p= 0,012. Kesimpulan yaitu ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan sarana air bersih, ketersediaan jamban keluarga dan ketersediaan saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Pateten Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Saran bagi masyarakat agar membangun dinding sumur yang kedap air supaya air buangan tidak merembes ke dalam sumur, jamban yang tidak memiliki saptic tank, agar membangun septic tank dan pembuangan akhir jamban tidak di buang pada saluran umum, agar kotoran yang di buang tidak mencemari lingkungan dan tidak mencemari air sumur gali dan air buangan yang di buang ke halam rumah agar dibangun SPAL yang kedap air
SANITASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH PADA INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN TOMBATU TIMUR KAB. MINAHASA TENGGARA Imas N. Ahy; Robinson Pianaung; Dismo Katiandagho
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.899 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v7i2.624

Abstract

Industri tahu dalam proses pengolahannya menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui sanitasi pembuangan air limbah industri tahu di Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua industri tahu yang terdapat di Kecamatan Tombatu Timur yang berjumlah 3 buah, sampel adalah total populasi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian yang dilakukan pada 3 industri tahu 100% tidak memenuhi syarat, karena Sanitasi pembuangan air limbah pada proses pengolahan bahan baku, pada saat proses produksi tahu, pada saat pasca produksi tahu, dan Sanitasi pembuangan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan. Hal ini terlihat dari hasil penilaian yang menunjukan total skor penilaian yang masih kurang dari 70%. Secara rinci skor hasil penilaian terhadap ketiga industri tahu adalah Industri Tahu “S” di Desa Molompar 1 skor hasil penilaian 45,5%, Industri Tahu “J” di Desa Molompar 2 skor hasil penilaian sebesar 49,5% dan Industri Tahu “R” di Desa Molompar 2 Utara skor hasil penilaian sebesar. Saran untuk industri tahu disarankan agar dapat melakukan pengolahan air limbah sederhana sebelum air limbah dibuang ke lingkungan terutama air limbah yang dihasilkan pada proses penggumpalan, pencetakan dan pengepresan.
IDENTIFIKASI SIKLAMAT PADA JAJANAN PASAR DI PASAR HYGIENES KELURAHAN GAMALAMA DI KOTA TERNATE Lailatul Ukhdiyah Syarifudin; M.A Milaati Baay; Riskawati Hasanuddin; Arfa Kader
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.208 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v7i2.625

Abstract

Siklamat pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium dan natrium siklamat. Di Indonesia masih banyak permasalahan terkait dengan penggunaan pemanis buatan. Meski sudah ada batas maksimum yang diizinkan, penggunaan pemanis buatan yang sering dilakukan melebihi batas maksimum yang diperbolehkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi siklamat pada jajanan pasar di pasar hygienes di Kota Ternate. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Sampel yang diambil merupakan total sampling yakni sejumlah 40 sampel. Sampel kemudian diuji dengan menggunakan kontrol siklamat, hasil positif ditandai dengan adanya endapan putih. Hasil identifikasi menunjukkan ada 4 sampel positif mengandung siklamat. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 40 sampel jajanan pasar di pasar hygienes di Kota Ternate,didapatkan 4 sampel positif mengadung siklamat.

Page 9 of 15 | Total Record : 146