Craft
The Craft section of ITB Undergraduate Journal of Visual Art and Design welcomes orginal articles exploring creative works and/or research in the area of craft both as traditional and contemporary artifacts. It focuses, but not limited to, any creative ideas and pratical knowledge as results from tranforming forms, materials, meanings and values of textiles and/or ceramics into one-of-a kind objects in the form of clothes, deskwares, jewellry, and fashion accesories among others.
Articles
77 Documents
EKSPLORASI STRUKTUR SERAT TANAMAN KENAF (HIBISCUS CANNABINUS L.) PADA TEKNIK TENUN ATBM SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL
Indriani, Innamia;
Widiawati, Dian
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Tanaman kenaf (Hibiscus cannabinus L.) adalah tanaman yang berkembang di Indonesia sejak tahun 1979/1980 sebagai karung goni. Namun, pada abad ke-21, tanaman ini kembali dikembangkan sebagai fiberboard untuk mobil oleh industri otomotif. Berkembangnya isu âkeberlanjutanâ membuat material alam dilirik oleh berbagai macam industri, salah satunya industri fashion, terutama di bidang tekstil. Serat tanaman kenaf memiliki potensi sebagai bahan baku tekstil, karena karakter seratnya yang berbentuk filamen serta tidak menggunakan bahan kimia dalam jumlah banyak pada saat pengolahan. Melalui eksperimen dan eksplorasi pada pengolahan serat tanaman kenaf, terutama pada teknik reka struktur tekstil dengan menggunakan teknik tenun ATBM, membuka potensi bagi serat tanaman kenaf tersebut untuk dijadikan bahan baku tekstil. Penelitian ini tidak hanya membuka potensi sebagai bahan baku tekstil, namun juga sebagai produk pakai, khususnya pada produk aksesoris fashion, yaitu tas.// //
PEMANFAATAN HASIL PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS PADA PRODUK TAS DENGAN TEKNIK PAPER FOLDING
Ahmad, Alifa Rasyida;
Saftyaningsih, Ken Atik
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Limbah kertas yang menumpuk dan tidak diolah secara baik dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini dapat dicegah dengan mengolah limbah kertas tersebut menjadi sebuah produk yang ramah lingkungan, bermutu lebih baik, dan memiliki nilai jual yang tinggi. Produk baru tersebut diolah melalui teknik paper folding, yang merupakan seni tradisi turun temurun dan dikenal oleh masyarakat dunia. Melalui proses eksplorasi terhadap limbah kertas, diharapkan dapat memberikan beberapa alternatif yang dapat diaplikasikan menjadi produk aksesoris fashion khususnya tas. Limbah kertas yang telah diolah kembali mempunyai karakter dan daya tahan yang berbeda dengan kertas lainnya.// //
APLIKASI MOTIF BATIK TIGA NEGERI DENGAN TEKNIK KALEIDOSKOP PADA BUSANA SIAP PAKAI
Siregar, Desiree Btari;
Saftyaningsih, Ken Atik
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Kebudayaan Indonesia tentunya tidaklah lepas dari kebudayaan-kebudayaan luar yang masuk ke dalam Indonesia. Kebudayaan-kebudayaan ini pun masuk dan beradaptasi dengan kebudayaan serta tradisi asli Indonesia sehingga menciptakan kebudayaan yang baru. Batik Tiga Negeri merupakan Batik asli Indonesia yang merupakan hasil percampuran antara Indonesia dan suku Tionghoa. Batik Tiga Negeri merupakan batik yang melibatkan tiga daerah dalam pembuatannya, yaitu warna merah di Lasem, warna biru di Pekalongan dan Tuban serta warna coklat di Surakarta dan Yogyakarta. Batik Tiga Negeri terkenal akan keindahan detailnya yang dikerjakan dengan sangat rapi dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Teknik Kaleidoskop yang merupakan salah satu teknik olah latar ragam hias dalam tekstil akan digunakan untuk membuat Batik Tiga Negeri lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia. Teknik digital printing dan bordir juga digunakan untuk menambah nilai estetika dan efektivitas produksi kain. Batik Tiga Negeri dalam Tugas Akhir ini akan dibuat menjadi lebih modern dan siap pakai tanpa mengurangi nilai orisinalitas dari ragam hias batik itu sendiri.// //
EKSPLORASI DENIM DENGAN TEKNIK DESTRUKTIF
Nathanael, Devin;
Panggabean, Ratna
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Trend fashion di dunia selalu berubah begitu juga di Indonesia. Trend merupakan suatu fashion yang terus terulang dengan suatu pola tertentu dengan jangka waktu tertentu pula. Dapat dilihat dari gaya berpakaian tahun 1960an, 1990an, 2000an, dan seterusnya. Fashion dewasa ini sudah menjadi kebutuhan primer. Trend harus terus diikuti agar tidak ketinggalan zaman. Kain jeans merupakan kain yang terbuat dari bahan alam yaitu kapas atau populer disebut katun ( cotton ). Kain ini dibuat dari serat kapas yang dibuat kasar ditenun secara diagonal menggunakan tambahan bahan tertentu. Jeans atau yang biasa disebut denim merupakan jenis kain yang sama. Perbedaannya hanyalah pada jenis benangnya. Jeans merupakan gabungan satu jenis benang yang memiliki warna yang sama. Sedangkan denim merupakan gabungan dua jenis benang yang memiliki warna yang sama.Teknik destruktif merupakan sebuah teknik merusak kain untuk mendapaktan suatu motif, kesan, dan tekstur yang baru. Berbagai macam cara merusak kain, yaitu dengan devoure(merusak bahan organik pada kain), ripped(mengambil salah satu benang), dan bleaching(melunturkan warna).Pemilihan judul diambil dengan masalah denim yang rusak atau robek dikaitkan dengan anak band, berandalan dan kaum buruh. Dalam karya ini penulis ingin mengubah cara pandang masyarakat yang menganggap denim yang rusak sebagai barang yang murah dan tidak berkelas. Disini penulis membuat produk denim yang rusak/destruktif tetapi memiliki nilai estetis dan berkesan classy.Penelitian dan perancangan akan dilakukan dengan menggunakan metoda kualitatif, yaitu penelitian tentang riset yang besrsifat deskriptif.// //
EKSPLORASI PEWARNA ALAM INDIGO DIPADUKAN DENGAN SISTEM TEKSTIL MODULAR PADA PRODUK FESYEN
Arimurti, Fadhila Ardanindita;
Sunarya, Yan Yan
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Salah satu tradisi yang memiliki potensi dipopulerkan kembali adalah penggunaan pewarna alam. Saat produksi massal dalam dunia fesyen menuntut pemanfaatan pewarna sintetis secara besar-besaran, pewarna alam dengan eksklusifitasnya sendiri memiliki kekuatan untuk bertahan, akan tetapi, eksistensinya harus dibantu dengan pembaruan berkala. Jika tak diadakan pembaruan dalam segi desain, orang akan berhenti membeli saat bosan, lalu pemanfaatannya dapat berkurang, bahkan mungkin hilang.Tantangan ini dijawab dengan pembuatan karya kriya busana yang memanfaatkan pewarna indigo alami dengan sistem tekstil modular yang belum banyak dieksplorasi desainer dalam negeri. Pemanfaatan sistem modular yang populer di dunia desain interior ini dapat menjadi inspirasi bagi desainer-desainer untuk lebih memperhatikan pewarna alam, dan menjadi bukti bahwa penggunaan pewarna alam, khususnya indigo, tidak harus selalu diidentikkan dengan batik atau jeans.// //
EKSPLORASI MOTIF UKIRAN RUMAH GADANG DENGAN TEKNIK SULAM
Tanaro, Gina Glad;
Destiarmand, Achmad Haldani
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Rumah adat Minangkabau atau yang biasa disebut dengan rumah Gadang adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Kini jumlah rumah gadang yang terdapat di Sumatera Barat semakin lama semakin sedikit. Selain permasalahan rumah gadang secara fisik yang dapat punah, ada juga budaya lainnya di dalam rumah gadang . Mulai dari tradisi atau upacara yang dilakukan di rumah tersebut, filosofi bentuk rumah serta filosofi dari berbagaimacam motif ukiran kayu yang menghiasi bagian depan rumah gadang tersebut. Dalam upaya melestarikan macam ragam hias rumah gadang, dapat dicoba mengaplikasikan motif-motif tersebut ke dalam produk fashion. Teknik yang digunakan adalah teknik sulam, karena kemampuannya untuk membuat motif yang detail. Kebetulan teknik ini memiliki cerita tersendiri dalam budaya Minang, terbukti dengan adanya aneka jenis teknik sulam di Minangkabau. Gaun pesta yang akan dibuat bentuknya relatif sederhana namun akan penuh dengan motif sulam. Baik sulam tangan maupun sulam mesin.// //
INSPIRASI MOTIF BATIK KAWUNG UNTUK PRODUK TEKSTIL DENGAN TEKNIK MODULAR INTERLOCK
Direja, Hasri Haryani;
Rais, Zaini
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Batik sebagai salah satu kebudayaan di Indonesia menjadi identitas bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan dalam banyak hal. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, pengemasan pelestarian budaya perlu dikemas dengan lebih atraktif dan dinamis. Tak terkecuali dengan budaya batik ini. Modular tekstil sebagai salah satu pembuatan tekstil yang lebih kekinian, mampu menjadi salah satu media pelestarian tersebut. Dengan mengaplikasikan motif batik dengan cara modular interlock, akan memunculkan kesan yang baru pada motif batik. Mengolaborasikan atara motif batik yang memiliki nilai budaya dan kerumitan yang tinggi dengan teknik interlock yang juga merupakan teknik tekstil kontemporer yang membutuhkan kecermatan, akan menambah nilai eksklusifitas karya tersebut.// //
APLIKASI GAYA PSYCHEDELIC ART BERCORAK BINATANG LAUT DENGAN TEKNIK DIGITAL PRINT
Langi, Kezia Clarissa;
Zaman, Biranul Anas
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Psychedelic Art merupakan suatu sebutan untuk gerakan seni akhir 1960-an, dalam pembuatannya para seniman menggunakan narkoba, yang mengakibatkan mereka dapat melihat warna yang dipertajam dan terdistorsi. Warna psychedelic merupakan warna yang tercipta dari pengalaman psychedelic yang disebabkan oleh obat-obatan seperti LSD, mescaline, dan psilocybin. Namun Psychedelic Art juga dapat digunakan tanpa narkoba. Psychedelic secara konseptual atau memiliki cara pandang secara filosofis terhadap dunia. Garis besar dari ide dalam pengalaman psychedelic adalah seniman mulai berpikir mengenai persepsinya sendiri.Dunia ini diberkati dengan berbagai macam flora dan fauna, beberapa fauna yang jarang kita temui, yaitu Flower Head Jelly dan Giant Clam, merupakan salah satu fauna laut yang dalam adaptasinya dengan lingkungannya, mereka menghasilkan corak dan warna yang unik.Penelitian atau perancangan akan dilakukan dengan menggunakan metoda kualitatif, yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, dan penelitian studi kasus, yang merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu . Kemudian dilanjutkan dengan merancang desain serta eksplorasi material dan teknik yang akan digunakan di desain tersebut.// //
APLIKASI MOTIF SONGKET PALEMBANG DENGAN TEKNIK DEVORÃ UNTUK PRODUK TEKSTIL
Herry Putra, Mohammad Rizki;
Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Palembang adalah ibukota dari provinsi Sumatera Selatan yang terkenal akan keindahan songketnya. Songket Palembang biasanya hanya dipakai pada acara tertentu saja, seperti upacara adat pernikahan khas Palembang yang sayangnya sudah jarang dilakukan. Hal ini dapat berdampak seperti ancaman negara lain untuk merebut kekayaan intelektual kita tersebut. Untuk menimbulkan kembali kesadaran untuk melestarikan songket Palembang, salah satunya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan unsur songket Palembang tersebut dalam keseharian. Teknik devoré yang belum dikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia dipilih untuk aplikasi motif songket Palembang pada produk tekstil, yang diharapkan akan membuka wawasan masyarakat Indonesia tentang kemungkinan pengembangan tekstil tradisional Indonesia.// //
APLIKASI ORIGAMI PADA GAUN
Ariandini, Nadine;
Martono, John
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Perkembangan industri tekstil di dunia tidak terlepas dari permintaan masyarakat akan kebutuhan tekstil. Manusia memiliki keinginan, perasaan, dan kreativitas yang membuatnya unik dan berbeda dari manusia lain. Keunikan manusia ini yang memengaruhi minatnya pada tekstil-tekstil unik selayaknya keunikan masing-masing individu. Origami merupakan salah satu bentuk kesenian yang muncul saat cara pembuatan kertas pertama kali ditemukan dan mulai diproduksi. Teknik melipat kertas yang disebut origami ini berkembang pesat di Jepang. Origami pada awalnya berfungsi sebagai cara melipat bungkus-bungkus botol dan sebagai ornamen dalam upacara-upacara adat. Seiring berjalannya waktu, media origami pun berkembang semakin pesat, semula hanya kertas kemudian berkembang menjadi berbagai bahan lain, seperti clay dan kain. Pemilihan kain yang akan digunakan pada origami harus dilakukan secara teliti. Kain yang digunakan untuk origami kain harus berkarakter keras dan cenderung kuat bentuknya. Sifat-sifat kain tersebut dibutuhkan agar bentuk dan lipatan-lipatan origami kain ini dapat menetap. Eksplorasi dapat dilakukan pada bentuk, warna, dan motif dari hasil origami itu sendiri sehingga busana yang dihasilkan juga akan kaya nilai estetisnya.// //