Craft
The Craft section of ITB Undergraduate Journal of Visual Art and Design welcomes orginal articles exploring creative works and/or research in the area of craft both as traditional and contemporary artifacts. It focuses, but not limited to, any creative ideas and pratical knowledge as results from tranforming forms, materials, meanings and values of textiles and/or ceramics into one-of-a kind objects in the form of clothes, deskwares, jewellry, and fashion accesories among others.
Articles
77 Documents
EKSPLORASI RAGAM HIAS TENUN RANGRANG
Sari Astiti, Ni Putu Padmi;
Panggabean, Ratna
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Tenun Rangrang merupakan hasil kebudayaan Seraya Timur, Bali. Karakter utama berupa bolong-bolong yang terbentuk dari benang pakan yang tidak terikat dengan benang lungsi, motif geometris yang tercipta dari permainan struktur serta proses pewarnaan dengan pewarna alam memberikan keunikan tersendiri pada tenun rangrang. Namun, pengrajin tidak menyadari potensi tersebut dan selalu memproduksi kain dengan motif dan komposisi yang sama, sehingga menimbulkan kemonotonan. Buku âBasic Visual Concepts and Principlesâ dan teori warna dari berbagai sumber dijadikan pedoman untuk memberikan desain yang inovatif. Eksplorasi terhadap tenun tersebut dilakukan dengan reka rakit dengan teknik tenun silang polos maupun reka latar dengan teknik sulam tangan.// //
PENGOLAHAN TEKSTIL UNTUK ADAPTASI KOSTUM KARAKTER CALONARANG
Kusmaya, Nidiya;
Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Pengolahan tekstil atau biasa disebut dengan teknik manipulasi tekstil merupakan seni keterampilan dalam pengolahan tekstil baik secara dua dimensi maupun tiga dimensi. Pengolahan tekstil merupakan aspek yang penting dalam pembuatan kostum, karena dalam pembuatan kostum perlu banyaknya penyesuaian material tekstil yang digunakan sebelum diaplikasikan sebagai kostum.Calonarang merupakan cerita rakyat yang berkembang di daerah Jawa Timur dan Bali dari abad ke 12. Dalam cerita rakyat Calonarang ini menggambarkan konsep feminisme, Cerita Calonarang dipilih karena merupakan cerita rakyat yang masih kalah popular dari cerita-cerita rakyat yang lain dan memiliki keunikan dalam segi cerita dan pengkarakteran, hingga beragamnya interpretasi pesan yang terkandung didalamnya yang bisa diwujudkan dengan penggarapan kostum dengan pendekatan genre fantasi, seiring popularnya pengangkatan cerita rakyat kedalam seni pertunjukan yang bergenre fantasi.Dengan pengolahan material tekstil yang lebih unik dalam pembuatan kostum karakter Calonarang, diharapkan akan membantu mewujudkan pengkarakteran dengan tampilan visual yang lebih menarik dalam perwujudan cerita rakyat ke dalam seni pertunjukan.// //
EKSPLORASI TEKNIK MONOPRINT UNTUK PRODUK FASHION WANITA
Gaby Agda, Pungu Imma;
Rais, Zaini
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Monoprinting sebagai salah satu teknik cetak untuk bidang seni grafis yang termasuk pada jenis pembuatan cetakan datar karena dihasilkan di sebuah permukaan yang rata, halus, dan tidak mudah menyerap air atau cat. Tipe cetakan datar biasanya hanya dapat dilakukan sekali edisi saja. Pengerjaan edisi berikutnya dapat dilakukan namun tidak tidak akan menghasilkan bentuk yang sama persis. Teknik monoprinting biasanya dilakukan pada sebuah kertas atau kanvas untuk karya-karya dari seniman grafis. Penulis menemukan kemungkinan untuk mengembangkan teknik ini karena sudah ada beberapa seniman dan kriyawati yang mengerjakannya pada bidang kain. Walaupun sudah banyak yang mengerjakannya secara otodidak, belum banyak yang menginformasikan keberadaan dari teknik monoprint untuk tekstil. Dari satu inti permasalahan tersebut, penulis juga ingin menemukan perbedaan dari monoprint dengan textile printing yang sudah ada dan digunakan pada bidang kriya serta hal-hal apa saja yang dapat menonjol dari eksplorasi karya dengan teknik monoprinting. Dengan menggunakan teknik ini, hasil yang diharapkan adalah agar produk kriya memiliki sebuah pencitraan baru yang unik, berbeda, namun tetap dapat diterima berbagai kalangan terutama kaum wanita.// //
EKSPLORASI RAGAM HIAS NAVAJO DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA PRODUK FASHION
Vajni, Samina Febriska;
Martono, John
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Produk tekstil dengan ragam hias Navajo belakangan ini sangat diminati oleh masyarakat. Banyak teknik yang dapat digunakan untuk mengaplikasikan ragam hias ini, Sayangnya masih banyak desainer yang takut untuk bereksplorasi dalam hal teknik dan komposisi motif. Para desainer seakan masih terpaku dengan teknik umum yang digunakan, seperti tenun dan digital print. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil terbaik dari eksplorasi ragam hias Navajo, dengan menggunakan teknik olah latar, dalam penerapannya sebagai produk fashion. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survei, eksplorasi, studi literatur, observasi lapangan, serta wawancara dengan narasumber-narasumber yang terkait.// //
APLIKASI TEKNIK ARASHI SHIBORI PADA JENIS-JENIS KAIN SUTRA UNTUK SCARF
Maharani, Riesyanita;
Martono, John
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Teknik arashi shibori sebagai bagian dari teknik olah latar masih jarang ditemui di industri tekstil Indonesia. Shibori adalah istilah di Jepang untuk berbagai cara untuk menghiasi bahan tekstil dengan cara membuat pola pada kain dan menutup bagian tertentu sebelum dicelup. Shibori mempunyai keistimewaan, dapat menghasilkan unsur warna dan motif yang tidak terduga pada kainnya. Oleh karena itu keistimewaan ini harus dikembangkan dan dipelajari lebih lanjut. Dalam laporan tugas akhir ini, pemilihan material tekstil dibatasi pada kain sutra dan pewarnanya dibatasi pada pewarna sintetis. Hasil dari keseluruhan proses eksplorasi diharapkan dapat menciptakan karya yang estetis dari berbagai motif yang tercipta pada tekstil.// //
EKSPLORASI RAGAM HIAS DENGAN TEKNIK DIGITAL PRINT DAN PLEAT PADA GAUN MALAM WANITA, INSPIRASI DARI CITRA HUTAN TROPIS KALIMANTAN, INDONESIA
Valentina, Clarisca;
Zaman, Biranul Anas
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Masyarakat pada saat ini, baik masyarakat dunia maupun masyarakat Indonesia pada umumnya mulai memiliki kesadaran akan kelestarian lingkungan. Komunikasi penyampaian pesan kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan sangatlah penting. Banyak para desainer dunia maupun Indonesia mulai membuat karya-karya yang berbasis pelestarian lingkungan ataupun karya produk yang mengandung pesan pelestarian lingkungan itu sendiri.Pada tulisan karya ilmiah ini akan dibahas tentang sebuah karya fashion gaun malam wanita yang mengandung pesan pelestarian hutan Kalimantan. Dunia fashion adalah salah satu bidang yang dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan suatu ekspresi, pesan-pesan ataupun ajaran-ajaran kepada konsumennya. Fashion merupakan fenomena di masa globalisasi, akibat berkembangnya industri di bidang fashion dan perkembangan teknologi yang erat kaitannya dengan penyampaian informasi. Penelitian akan dilakukan dengan cara eksploratif. Motif-motif yang akan dipakai diambil dari dokumentasi-dokumentasi tentang hutan Kalimantan. Kemudian motif-motif tersebut akan diedit secara digital melalui komputer.Pada karyanya sendiri akan dilakukan dengan desain surface berupa digital printing dan pleat. Digital printing dilakukan untuk mengejar citra dan warna hutan Kalimantan secara real dan sebenar-benarnya, sedangkan teknik pleat akan digunakan untuk menambah aksen geometris pad asurface kain namun tidak lepas dari karakter hutan Kalimantan itu sendiri.// //
EKSPLORASI TEKNIK CROCHET DENGAN TEMA WARNA EMPAT MUSIM UNTUK BUSANA MUSLIMAH
Intan P., Dyah Pitaloka;
Panggabean, Ratna
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Teknologi untuk menghasilkan lembaran kain saat ini semakin canggih. Namun sebelum teknologi canggih itu ditemukan, orang-orang terdahulu menghasilkan kain dengan cara manual menggunakan indera yang dimiliki. Pada jurnal tugas akhir ini, penulis mengangkat tema teknik crochet. Keunikan crochet terletak pada proses pembuatannya yang hanya menggunakan jarum kait (hakken), yang kemudian dapat menghasilkan beraneka macam motif. Pada jurnal ini dipaparkan mengenai bagaimana teknik crochet mengambil aneka warna khas yang terdapat dalam empat musim, yang kemudian dirangkai sedemikian rupa dan selanjutnya diaplikasikan pada busana muslimah. Dengan eksplorasi ini, diharapkan dapat memberikan alternatif bagi dunia fashion muslimah yang modern, modis, namun tetap syarâi.// //
EKSPLORASI BUNGA KRISAN (CHRYSANTHEMUM) SEBAGAI ZAT PEWARNA ALAMI PADA KAIN SUTERA UNTUK PRODUK FASHION
Listyani, Nadia Gitta;
Widiawati, Dian
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Laporan tugas akhir yang berjudul âEksplorasi Bunga Krisan (Chrysanthemum) sebagai Zat Pewarna Alami pada Kain Sutera untuk Produk Fashionâ menitikberatkan konsep kembali ke alam pada teknik pewarnaan tekstil dengan menggunakan bahan alami bunga krisan yang dikenal pula sebagai bunga seruni pada kain sutera untuk menghasilkan produk fashion yang ramah lingkungan (eco friendly) sesuai dengan isu global warming dewasa ini âgo greenâ. Bumi Nusantara sangat kaya akan bunga krisan yang bisa hidup kapan saja tanpa memandang musim, namun bunga krisan ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai bunga hiasan berupa karangan bunga atau sebagai dekorasi ruangan, sebagai tanaman obat tradisional/herbal, penghasil racun serangga yang merugikan (hama). Pemanfaatan bunga krisan sebagai bahan pewarna alami yang ramah lingkungan masih terbatas penggunaannya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan minat masyarakat, kurang peduli dan menipisnya rasa kebanggaan terhadap alam Indonesia. Inilah yang menjadi daya tarik utama penelitian. Teknik pencelupan kain sutera dengan zat pewarna alami bunga krisan dengan teknik celup ikat akan menghasilkan karya-karya estetik yang bernilai tinggi, unik, berbeda dalam ragam corak dan warna dibanding dengan menggunakan pewarna sintetis. Produk yang dihasilkan berupa lembaran kain dan produk fashion yang memiliki nilai tambah dalam budaya lokal yang ramah lingkungan. Diharapkan dimasa mendatang teknik pewarna alami lebih bisa memasyarakat sehingga membuka peluang usaha baru yang menjanjikan bagi sebagian bangsa Indonesia.// //
PEMANFAATAN SABUT KELAPA DAN PEWARNA ALAM INDIGOFERA SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF PADA PRODUK KRIYA
Andini, Septia;
Widiawati, Dian
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Sabut kelapa merupakan salah satu serat yang memiliki struktur yang kuat. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki sabut kelapa antara lain tidak gampang membusuk dan berjamur dan tahan lama. Indonesia merupakan negara penghasil sabut kelapa terbesar di dunia karena Indonesia merupakan Negara kepulauan. Pada kenyataannya Indonesia masih belum mengolah sabut kelapa dengan maksimal. Setiap tahunnya dari keseluruhan persediaan sabut kelapa di Indonesia hanya sebesar 15% yang diolah kembali oleh masyarakat sedangkan sisa sabut kelapa yang menumpuk dibiarkan menjadi limbah yang kemudian mengering dan pada akhirnya dibakar. Sangat disayangkan minimnya usaha untuk memanfaatkan sabut kelapa tersebut melihat peluang yang besar dalam pengolahan sabut kelapa terhadap perdagangan dunia. Terlebih sabut kelapa belum dikenal dengan luas dalam lingkup kriya. Saat ini penggunaan kembali bahan-bahan alam dalam dunia kria sangatlah tinggi, hal itu memberikan peluang besar dalam pemanfaatan sabut kelapa. Sabut kelapa akan diolah menjadi material alternatif dalam pembuatan produk kriya. Kemudian munculah ide untuk menambah lagi nilai jual sabut kelapa. Sabut kelapa akan lebih menarik lagi apabila dipadu dengan pewarna alam yang dapat menambah nilai jual sabut kelapa tersebut. Pewarna alam indigofera cocok untuk dipadukan dengan sabut kelapa karena pewarna alam indigofera merupakan pewarna alam berkualitas tinggi yang juga telah dipakai sejak dulu oleh masyarakat. Untuk memadukan sabut kelapa dan pewarna alam indigofera maka di lakukan eksplorasi teknik tekstil dalam menemukan cara terbaik untuk menghasilkan material alternatif yang baru. Setelah dilakukan eksplorasi-eksplorasi dan pada hasilnya teknik tekstil yang paling tepat untuk pengolahan sabut kelapa dan pewarna alam indigofera berupa penggabungan teknik kempa, teknik jahit, bordir, dan teknik anyam.// // //
EKSPLORASI VISUAL KAIN TRADISIONAL UIS GARA PADA PRODUK BUSANA SIAP PAKAI WANITA
Arihta, Tantri;
Saftyaningsih, Ken Atik
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.174 KB)
Eksplorasi Visual Kain Tradisional Uis Gara Pada Produk Busana Siap Pakai Wanita dimaksudkan untuk memperkenalkan kain tradisional Karokepada masyarakat luas melalui bentuk produk yang dapat merepresentasikan kegunaan awal salah satu kain tradisional Karo yaitu Kain Uis Garayang awalnya dibuat untuk dipakai sehari-hari oleh wanita Karo. Busana ready-to-wear atau busana siap pakai merupakan salah satu produk masalyang terus berinovasi agar tetap diminati masyarakat. Inovasi tersebut menyangkut teknik pembuatannya yang terus berkembang serta bentuk visualyang menarik tetapi dapat dipakai sehari-hari. Berdasarkan hal itulah, digali karakteristik visual kain dan motif tradisional Indonesia yang terdapatpada Uis Adat Karo selain batik ataupun tenun ikat yang belakangan ini sering diaplikasikan pada busana siap pakai yang dapat dipakai sehari-hari.// //