cover
Contact Name
Dedi Mulyadi
Contact Email
d3dimulya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
riset.geotek@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan
ISSN : 01259849     EISSN : 23546638     DOI : -
Core Subject : Science,
RISET (Indonesian Journal of Geology and Mining) welcomes article submissions dealing with Geology; Applied Geophysics; Mining.
Arjuna Subject : -
Articles 238 Documents
SOIL WATER RETENTION CURVE DETERMINATION of ARTIFICIAL SOIL USING TENSIOMETER Dwi Sarah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 16, No 2 (2006)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.913 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2006.v16.177

Abstract

Soil water retention curve possesses a significant importance in unsaturated soils engineering. The emergence of high capacity tensiometer has provided an alternative technique for the determination of the soil water retention curve.  In this study soil water retention curve was obtained by stage drying technique. Possible factors affecting the accuracy of this technique were discussed.
KUALITAS AIR TANAH BEBAS KOTA KARIMUNJAWA, PULAU KARIMUNJAWA I Hadi S; E M Arsadi
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 16, No 2 (2006)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2274.661 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2006.v16.178

Abstract

Studi pendahuluan mengenai sifat kerentanan sumberdaya air pada pulau kecil,telah dilakukan  dengan mengambil contoh kasus Kota Kecamatan Karimunjawa yang terletak di Pulau Karimunjawa-Kemujan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.            Hasil pemetaan detail menunjukkan bahwa litologi daerah ini terdiri dari sedimen pasir lepas, endapan rawa dan Formasi Karimunjawa yang didominasi oleh batupasir masif dan keras serta pelapukannya.Berdasarkan nilai tahanan jenis hasil geolistrik, dengan mengaitkan kondisi geologi permukaan, dapat dilakukan pengelompokan lapisan  batuan yang terletak d bawah permukaan dapat dikelompokkan menjadi satuan endapan kuarter yang diwakili oleh nilai 0,8 – 27,3 Ohm-m dan Satuan batuan Pra-Tersier yang dinyatakan oleh nilai 44 – 1997,5 Ohm-m.Informasi hidrokimia menunjukkan adanya kelompok airtanah yang berbeda berdasarkan besaran pH dan DHL. Kelompok dengan pH bersifat asam (4,5 – 5,5) umumnya memiliki nilai DHL yang rendah (53,8 µS/cm – 509 µS/cm), sedang kelompok airtanah dengan pH netral-cenderung basa (7,0 – 8,0) umumnya memiliki nilai DHL : 606 µS/cm – 21300  µS/cm. Selain itu hasil analisa kimia air menunjukkan bahwa terdapat besaran amonium yang melebihi batas ambang yang diijinkanPola penyebaran DHL dan hasil penafsiran geolistrik dapat diperkirakan bahwa proses penyusupan air laut, selain terjadi arah tegak lurus pantai, juga terjadi pada arah barat daya. Hal ini diperkuat oleh data hidrokimia yang menunjukkan bahwa air tanah bebas di daerah kota sudah terpengaruh oleh air laut yang mempunyai nilai DHL dan pH yang tinggi. Proses penyusupan air laut dalam hal ini ini tampaknya lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi genesa dari endapan pantai daerah studi.Hasil studi sementara menunjukkan bahwa telah terjadi proses degradasi kualitas air tanah di daerah studi. Walaupun terjadi peristiwa penyusupan air laut, proses degradasi tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh limbah domestik.
HYDROTHERMAL MINERALIZATION AT GOMBONG AREA KEBUMEN REGENCY - CENTRAL JAVA Toto A.F. Sumantri
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 15, No 2 (2005)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.401 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2005.v15.191

Abstract

Aktifitas magma  dan sesar di daerah Gombong, Jawa Tengah yang diekspresikan dalam bentuk-bentuk melingkar (poligonal) dan kelurusan  pada citra LANDSAT, diduga pembentukannya diikuti suatu proses mineralisasi yang diawali oleh aktifitas magmatik dan tektonik pada Kala Pliosen, ditunjukkan oleh adanya asosiasi  yang erat antara zona  mineralisasi dengan zona sesar. Mineralisasi di daerah penelitian dicirikan oleh asosiasi ubahan propilitik, pembentukan urat (terutama karbonat), dan butiran sangat halus Fe, Cu, Pb, dan Zn  sulfida pada Formasi Gabon berumur Oligosen Akhir  Boiling/lattice texture pada urat kuarsa yang tersingkap di Kali Lodeng mengindikasikan kondisi fluida hidrotermal  dalam keadaan  mendidih. Walaupun tak dijumpai kandungan inklusi fluida yang dapat dipergunakan untuk analisis mikrotermometri, asosiasi minral sulfida mengindikasi temperatur fluida hidrotermal daerah penelitian berkisar dari 300 – 350o C dan mengalami pendinginan hingga <300o C.
TUF SEBAGAI BAHAN PELEBUR PADA PEMBUATAN KERAMIK BODI STONEWARE Subari Subari; Widodo Widodo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 25, No 1 (2015)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.747 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2015.v25.130

Abstract

ABSTRAK  Telah dilakukan percobaan penggunaan  tuf dari Sukabumi dan Majalengka, Provinsi Jawa Barat dalam pembuatan keramik bodi stoneware. Tuf dari dua daerah tersebut memiliki jumlah yang cukup melimpah, nilai jual yang  rendah, dan belum dimanfaatkan secara optimal. Keramik bodi stoneware adalah istilah bodi keramik yang terbuat dari campuran lempung, kuarsa dan felspar. Dalam penelitian pembuatan bodi stoneware ini bahan tuf ditambah lempung dari Gunung Guruh dan kuarsa dari Cibadak Sukabumi. Ketiga bahan dicampur menjadi 6 macam komposisi bodi stoneware dengan variasi perbandingan tuf 10-30%, lempung 30-50%, kuarsa 40-60%, selanjutnya dibakar pada suhu 1.200oC, 1.250oC, dan 1.300oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bodi stoneware yang terbaik adalah komposisi TS1 tuf dari Sukabumi dan TM4 tuf  dari Majalengka yang mempunyai nilai kuat lentur sebesar 27,38 MPa dan 37,57 MPa pada suhu pembakaran 1.250oC.  Kedua komposisi bodi stoneware  terbaik tersebut dibuat prototip produk keramik berupa vas bunga dan asbak yang dibakar  pada suhu 1.250oC hasilnya sifat fisik baik, karena tidak terjadi perubahan bentuk dan tidak retak/belah.  Abstract  An experiment had been conducted for utilizing tuff obtained from Majalengka and Sukabumi, West Java Province to make ceramic with stoneware body. Tuf resources at those regions are relatively abundant, have a lower  commercial value, and have not been  used optimally. The ceramic of stoneware body is prepared by a mixture of clay, quartz  and feldspar. The stoneware body is prepared  by adding the tuff material with clay from Gunung Guruh district and quartz from Cibadak Sukabumi. The raw materials  are mixed into  6 kinds of stoneware body with some ratio of  10-30% tuf,  30-50%  clay and  40-60%  quartz, and it is heated at temperature of  1,200oC, 1,250oC, and 1,300oC. The results of this study showed  that the best composition of stoneware body are TS1 of Sukabumi tuff and TM4 of Majalengka tuff,  which has bending strength of 27.38  MPa and 37.57 MPa  respectively  at  heating temperature  of 1,250oC.  Several prototype have been prepared at 1,250oC  and refined by the optimum tuff of rate strengs ratio of TS1 and TM4. The result showed a good physical appearances wihout deformation and crack.
SISTEM INFORMASI KEBUMIAN SEBAGAI SARANA PENYEDIAAN INFORMASI GEOLOGI DAERAH KARANGSAMBUNG Yunarto Yunarto
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 15, No 1 (2005)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.9 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2005.v15.187

Abstract

Daerah Karangsambung merupakan daerah kompleks geologi yang unik, dimana tersingkap beraneka ragam jenis batuan yang berasal dari berbagai proses kejadian. Ada 30 titik lokasi batuan yang tersebar di daerah tersebut ditetapkan sebagai batuan yang dilindungi. Secara umum daerah Karangsambung ditujukan untuk studi ilmu kebumian bagi para peneliti, mahasiswa, pelajar dan umum. Untuk keperluan tersebut UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung - LIPI mendokumentasikan keanekaragaman jenis batuan dan keunikan aspek geologi melalui salah satu bentuk sistem informasi yang diberi nama “Sistem Informasi Kebumian” disingkat SIK. Sistem ini dibuat dalam bahasa MapBasic yang dijalankan melalui MapInfo (Software SIG). Melalui SIK ini, data dan informasi geologi daerah Karangsambung dapat langsung diperoleh dalam bentuk peta maupun tabulasinya, hanya dengan memilih objek peta atau melalui pencarian dengan kriteria yang diminta, sehingga sangat berguna sebagai salah satu alat bantu yang dapat menyebar-luasan informasi geologi daerah Karangsambung secara visual untuk tujuan pendidikan atau penelitian ilmu kebumian
UJI REGRESI LINIER BERGANDA UNTUK MENENTUKAN KONDISI DAN RELASI JUMLAH ARANG DENGAN TEMPERATUR DAN WAKTU PADA PROSES KARBONISASI GAMBUT Harijanto Soetjijo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 15, No 2 (2005)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.365 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2005.v15.192

Abstract

Percobaan karbonisasi dengan menggunakan gambut yang berasal dari daerah Tulung Salapan, Sumatera Selatan telah dilakukan di laboratorium. Serangkaian data-data  mengenai waktu; temperatur karbonisasi; dan jumlah arang/char-yield hasil karbonisasi gambut telah dikumpulkan. Untuk menelaah hubungan antara char-yield dengan temperatur dan waktu karbonisasi serta kondisi proses karbonisasi gambut tersebut suatu metoda uji regresi linier berganda digunakan dan diwakili oleh persamaan: Z = f(temp, waktu) = {99,310 – 0,113 *temperatur – 0,390*waktu}. Pengujian keberartian terhadap persamaan diatas dengan analisa variansi uji F memperlihatkan bahwa nilai F = 92,725 yang ternyata lebih besar dari nilai Ftabel dengan tarap signifikansi 5% atau F0,05 (2; 39) yang besarnya adalah 3,23. Hal ini berarti bahwa hipotesa nol/Ho ditolak dan menunjukkan bahwa pengaruh temperatur dan waktu karbonisasi terhadap char-yield memang ada dan diakui dalam proses, beserta pula persamaan diatas (model) memenuhi persyaratan yang diinginkan sehingga dapat digunakan. Pengujian keberartian dari masing-masing koefisien regresi dengan uji t menunjukkan nilai t untuk masing-masing koefisien adalah sebagai berikut: tbo = 21,454; tb1 = -10,394; dan tb2 = -8,799. Dengan tarap signifikansi a = 5% dan dengan derajat kebebasan v = (n-k); maka nilai ttabel atau t a,(n-k) atau t0,05,(39) adalah 1,679. Hal diatas mempunyai arti bahwa: ada pengaruh positip dari X atau Y terhadap Z; pengaruh negatip dari X terhadap Z dan pengaruh negatip dari Y terhadap Z. Selanjutnya hasil perhitungan menghasilkan nilai rxz,y = -0,857, yang menunjukkan besarnya sumbangan (share) kuatnya hubungan dari X terhadap Z dengan mengandaikan Y tetap/konstan. Nilai ryz,x = -0,816 menunjukkan besarnya share dari Y terhadap Z dengan X tetap. Nilai Koefisien Korelasi Pearson (r) atau Koefisien Moment Product (multiple R) adalah 0,909 yang menunjukkan besarnya derajat keeratan dari hubungan antara variabel char-yield terhadap waktu dan temperatur karbonisasi. Perhitungan juga memperlihatkan bahwa nilai Koefisien Determinasi (R square = r2) adalah 0.826, yang berarti bahwa 82,6% besarnya char-yield dipengaruhi oleh waktu dan temperatur karbonisasi, sedangkan sisanya sebesar 17,4% ditentukan oleh faktor atau variabel lainnya. Nilai r2 yang disesuaikan (adjusted R square) adalah 0,817 yang berarti besarnya pengaruh waktu dan temperatur terhadap char-yield yang sesungguhnya adalah sebesar 81,7%. Hasil interpretasi juga memperlihatkan bahwa proses karbonisasi gambut terbaik adalah proses karbonisasi pada temperatur 350oC dengan waktu karbonisasi selama 25 menit. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa pada percobaan tersebut besarnya char-yield prediksi adalah 50,01% dibandingkan dengan 50,14% char-yield percobaan yang berarti bahwa nilai residualnya adalah sebesar 0,13%.
TEKNOLOGI PEMBUATAN SPIEGEL PIG IRON MENGGUNAKAN HOT BLAST CUPOLA FURNACE Fajar Nurjaman
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 25, No 1 (2015)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1524.468 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2015.v25.138

Abstract

ABSTRAK Spiegel pig iron merupakan besi kasar (pig iron) mengandung 10-20% Mangan (Mn), yang dapat diperoleh dengan cara melebur bahan baku, berupa bijih mangan, reduktor dan flux. Spiegel pig iron dapat digunakan sebagai bahan paduan pada material baja, seperti plain steel carbon, low alloy steel, dan manganese steel. Dalam penelitian ini akan dipelajari proses pembuatan spiegel pig iron menggunakan tungku hot blast cupola. Spiegel pig iron terbuat dari pellet komposit, yang terdiri dari; bijih mangan kadar rendah (85,5%), batubara (12,5%) dan bentonit (2%). Pelet komposit tersebut dilebur ke dalam hot blast cupola dengan menggunakan bahan bakar berupa kokas. Batu kapur (CaCO3) juga ditambahkan ke dalam tungku tersebut sebagai flux (material pembentuk slag). Serangkaian pengujian dilakukan terhadap produk logam spiegel pig iron dan slag yang dihasilkan, meliputi uji komposisi (menggunakan Optical Electron Spectroscopy/ OES dan Emission Dispersive X-Ray/EDAX) serta analisis struktur mikro (menggunakan mikroskop optik). Dari hasil penelitian ini diperoleh material spiegel pig iron dengan komposisi sebagai berikut: 3,67 C - 1,92 Si - 21,26 Mn. Struktur mikro terdiri dari karbida (Fe,Mn)3C dalam matriks pearlit. Slag memiliki komposisi 20,1 Mn - 1,73 Fe - 52,19 SiO2 - 8 CaO, dengan nilai basisitas 0,2. Struktur mikro slag berbentuk batang (rod) memanjang.ABSTRACT Spiegel pig iron is a pig iron containing 10-20% Manganese (Mn). It is produced by smelting some raw materials, such as manganese ore, reductor, and flux. This material can be used as alloying element in some type of steels, such as plain steel carbon, low alloy steel, and manganese steel. The investigation of Spiegel pig iron making process in hot blast cupola has been conducted in this research. The spiegel pig iron was made from  pellets composite, consists of low grade manganese ore (85.5% wt); coal (12.5% wt); and bentonite (2% wt). The pellets composite were smelted with cokes, as a fuel in hot blast cupola. Limestone (CaCO3), as a flux (slag forming material), was also charged. Some of testing method was conducted to spiegel pig iron and slag, which includes; composition analysis (by using Optical Electron Spectroscopy/OES and Emission Dispersive X-Ray/EDAX); and micro structure analysis (by using optical microscopy). The spiegel pig iron containing 3.67 C - 1.92 Si - 21.26 Mn was resulted in this experiment. Its microstructure consists of carbide (Fe,Mn)3C inside pearlite matriks. The slag, containing 20.1 Mn - 1.73 Fe - 52.19 SiO2 - 8 CaO, had basicity 0.2. Its microstructure was in the form of a rod lamellae.
RAPID EX SITU COLLECTION AND THERMAL BEHAVIOR ANALYSIS OF VOLATILE ORGANIC MATTERS BY THERMAL EXTRACTION CONE CHAMBER FOR HIGH UN-BURNT CARBON COAL FLY ASH Anggoro Tri Mursito
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 15, No 1 (2005)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.489 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2005.v15.188

Abstract

A thermal extraction cone chamber system has been modified to measure differential thermal functions and products where overall volatile organic matters are lost to the environment during heating. The aims of the research are to analyze and measure the thermal behavior of high un-burnt carbon coal fly ash derived from textile industrial power in Bandung. Efforts are being made to find the solution in large-scale utilization for alternative energy based on their by product. The sample analysis show that volatile organics matter exceed 30%, which means that others oxides element content are independently favorable. The modified cone chamber can collect the sample up to the total volumes of 30% of the chamber. In contrast to traditional chamber sample collectors, the modified cone extracts volatile organics matter from high un-burnt carbon coal ash divided in two treatments. Results show that the energy of pyrolisis, direct combustion or simple carbonization can be recovered (20%-42%) from wet or dry sample, with extraction efficiency compound-specific. During the direct combustion experimentation, resulted to the embedded energy is pushing up to 2790C for the average of volatile organic matters of 34% and for pyrolisis experimentation is 3300C for average volatile organic matters of 30%. The maximum thermal productivity values of 80 minutes for the direct combustion is 10220C and for pyrolisis is 10310C, and the contrary of 10 minutes, for the direct combustion is 7430C and for pyrolisis is 7010C
CARBONATE DEPOSITIONAL ENVIRONMENT AND PLATFORM MORPHOLOGY OF THE WONOSARI FORMATION IN THE AREA EAST OF PACITAN M. Ma’ruf Mukti
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 15, No 2 (2005)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1650.734 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2005.v15.193

Abstract

Penelitian lapangan dan analisa di laboratorium telah dilakukan untuk menentukan sebaran fasies karbonat dan interpretasi lingkungan pengendapan serta morfologi platform dari batugamping Tersier Formasi Wonosari di sebelah timur Pacitan. Sampel batuan diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi Jordan (1985) yang kemudian diinterpretasikan lingkungan pengedapannya. Formasi Wonosari di timur Pacitan terdiri atas fasies coral boundstone, foraminifera packstone-wackestone, larger foram packstone, coral-larger foram rudstone, dan fasies algal-foraminiferal packstone. Fasies-fasies tersebut mewakili lingkungan-lingkungan pengendapan reef zone atau outer-shelf, lingkungan basin-outer slope dan middle-upper slope yang terletak di utara reef zone, serta lingkungan back reef-inner shelf  di sebelah selatan dan barat reef zone. 
Studi Potensi Batuan Induk pada Sub Cekungan Banyumas dan Serayu Utara Kamtono Kamtono; Praptisih Praptisih; M. Safei Siregar
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 15, No 1 (2005)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1672.274 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2005.v15.184

Abstract

Kajian yang dilakukan di daerah Banjarnegara, Wonosobo dan Kebumen bertujuan  untuk memperoleh data permukaan endapan klastik berbutir halus serta karakteristik litofasiesnya yang diduga berpotensi sebagai batuan induk. Sebanyak 9 conto dianalisa kandungan material organik karbonnya (TOC). Hasil analisa tersebut memperlihatkan bahwa nilai TOCnya berkisar antara   0,08 % dan 1,42 %. Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan 2 conto berpotensi baik dan 3 conto berpotensi sedang  untuk dapat membentuk hidrokarbon, sedangkan  4 conto lainnya tidak berpotensi untuk membentuk hidrokarbon. Pyrolisis rock-eval dilakukan terhadap 5 conto yang berpotensi membentuk hidrokarbon, dan mempunyai nilai HI berkisar antara 26 dan 95 mgHC/gTOC. Berdasarkan nilai parameter evaluasi batuan induk HI (Waples, 1985), conto tersebut  berada dalam fasies organik CD dan D. Batuan induk tersebut dapat menghasilkan gas dalam kuantitas kecil. Hasil sementara dari pengamatan singkapan menunjukkan bahwa batuan klastik berbutir halus di daerah Banjarnegara diduga diendapkan dalam lingkungan dysaerob

Page 11 of 24 | Total Record : 238