cover
Contact Name
Dedi Mulyadi
Contact Email
d3dimulya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
riset.geotek@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan
ISSN : 01259849     EISSN : 23546638     DOI : -
Core Subject : Science,
RISET (Indonesian Journal of Geology and Mining) welcomes article submissions dealing with Geology; Applied Geophysics; Mining.
Arjuna Subject : -
Articles 238 Documents
KETELITIAN PADA PENANGGALAN DALAM STUDI IKLIM MASA LAMPAU DENGAN MENGGUNAKAN CONTOH KORAL MODERN Sri Yudawati Cahyarini
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 25, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.085 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2015.v25.168

Abstract

Dalam studi iklim masa lampau menggunakan arsip iklim (seperti koral, sedimen, pohon dan lain-lain), penentuan penanggalan (membangun kronologi) merupakan hal penting karena kesalahan dalam penanggalan dapat menjadi kesalahan dalam interpretasi iklim. Studi ini membahas penanggalan untuk studi iklim masa lampau dengan menggunakan arsip iklim koral. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam membangun kronologi dan ketelitian dalam pembangunan kronologi berdasarkan perlapisan densitas koral. Dalam penelitian ini digunakan contoh koral Porites dari Pulau Jukung, Kepulauan Seribu. Analisis densitas koral dilakukan dengan CoralXDS dan kandungan kimia Sr/Ca dengan ICP OES. Hasil yang diperoleh menunjukkan penentuan kronologi tahunan berdasarkan densitas dalam satu koloni koral namun berbeda garis transeknya dapat menghasilkan perbedaan kronologi. Asumsi rata-rata pertumbuhan tahunan koral yang merupakan salah satu data input dalam perangkat lunak CoralXDS merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kronologi berdasarkan densitas koral. Permasalahan pembangunan kronologi tahunan berdasarkan densitas koral dapat diatasi dengan menggunakan data kimia koral. In paleoclimate studies using climatic archives (such as corals, sediments, tree, etc.), chronology development is important because the error in chronology development may generate an error in the interpretation of climate. This study discussed chronology development in paleoclimate reconstruction using coral as climate archive. The objectives of this study is to identify the problems that arise in chronology development based on coral density band and its accuracy. In this study a Porites coral from Jukung Island, Seribu Islands complex is used as an example. CoralXDS software is used to coral density analysis and coral Sr/Ca is analyzed using ICP OES. The results show that the determination of the annual chronology based on coral density in the same coral colonies but different transect line can produce differences in chronology. The assumption of average annual growth of coral, which is one of the input data in the CoralXDS software, serves as one of the factors that affect the chronology based on the density of coral. Annual chronology development problems based on the density of corals can be overcome by using chemical data content in coral (e.g Sr/Ca).
PENCEMARAN LIMBAH DOMESTIK DAN PERTANIAN TERHADAP AIRTANAH BEBAS DI KABUPATEN BANDUNG Anna Fadliah Rusydi; Wilda Naily; Hilda Lestiana
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 25, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.589 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2015.v25.201

Abstract

Airtanah bebas merupakan salah satu sumber air bersih bagi penduduk di Kabupaten Bandung bagian selatan. Pemanfaatannya dilakukan dengan cara membuat sumur gali maupun sumur pantek. Lokasi sumur-sumur tersebut berdekatan dengan sumber pencemar domestik dan pertanian sehingga rentan terkontaminasi. Pencemar yang dapat timbul pada air sumur akibat limbah domestik adalah solid, ammonium, dan bakteri coliform. Sementara, pencemar nitrat umumnya bersumber dari kegiatan pertanian. Untuk mengetahui pencemaran airtanah di lokasi penelitian, dilakukan analisis kimia air dan kandungan bakteri coliform, pada 21 conto air dari sumur gali di Kabupaten Bandung bagian selatan. Pemilihan lokasi berdasarkan pada hasil pemantauan kepadatan pemukiman menggunakan citra satelit pada aplikasi Google Earth, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan kondisi lapangan di wilayah penelitian. Hasil analisis menunjukkan telah terjadinya pencemaran solid, nitrat, ammonium, dan coliform di beberapa titik. Hasil pemantauan lapangan memperkirakan nitrat berasal dari kegiatan pertanian, sedangkan solid, ammonium, dan coliform berasal dari limbah domestik. Pergerakan pencemar sampai ke airtanah ini didukung oleh pola aliran airtanah di lokasi tersebut.Unconfined groundwater is the source of clean water to residents in the southern part of Bandung Regency. The need of water is fulfilled through shallow drilling of wells and panteks. The locations of the wells are close to domestic and agricultural pollution sources, so they are vulnerable to get contaminated. Pollutants that may arise in wells water due to domestic waste are solid, ammonium, and coliform bacteria. While, nitrate are generally derived from agricultural activities. To determine the contamination of groundwater at the study area, chemical analysis and coliform bacteria were conducted from 21 wells in southern part of Bandung Regency. The dug well locations were chosen based on the results of monitoring the residential density based on satellite images from the Google Earth application and adjusted to the field conditions in area of research. The result of analysis showed that contamination of solid, nitrate, ammonium, and coliform had occurred at some points. Result of field monitoring estimated that nitrate had derived from agricultural activities, while solid, ammonium, and coliform came from domestic waste. The movement of contaminants to groundwater was supported by the groundwaterflow pattern at the location.
MODEL GEOPLANOLOGI DALAM PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH RAWALO, BANYUMAS, JAWA TENGAH Nugroho Aji Satriyo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 25, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2397.396 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2015.v25.124

Abstract

Kondisi tata ruang, khususnya kawasan pemukiman yang tidak sesuai dengan kemampuan lahannya di Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah, memerlukan perhatian untuk dikaji lebih mendalam. Pemodelan geoplanologi dapat membantu penataan kawasan sesuai kemampuan lahannya. Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi lapangan, pembobotan peta-peta tematik dan analisis komprehensif untuk mendapatkan karakteristik geologi dan kemampuan lahan pada daerah penelitian. Berdasarkan pemodelan geoplanologi, terdapat tiga kriteria kawasan di daerah penelitian yaitu kawasan budidaya (pemukiman, perdagangan dan perkantoran), kawasan budidaya terbatas (perkebunan, hutan produksi dan daerah wisata alam) serta kawasan lindung (hutan lindung, hutan produksi, serta daerah wisata alam). Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa wilayah permukiman saat ini tidak sesuai dengan kondisi kemampuan lahannya.    The spatial condition which could not accomodate the land capability such as the residential areas in Rawalo sub district, Banyumas Regency, Central Java Province requires in depth analysis. Geoplanology modeling could assist the land planning based on its capability. The method used consisted of geological mapping, weighting of thematic maps and a comprehensive analysis to obtain geological characteristics and capabilities of land.  Geoplanology modeling resulted in three criteria of land capability: cultivated area (residence, commerce and office complex), limited cultivated area (plantation, productive forest land and natural tourism) and protected area (reserved forest, productive forest and natural tourism). Analysis result showed that some residential areas in the study area are not in accordance to its land capability.  
SISTEM PANASBUMI DAERAH BLAWAN, JAWA TIMUR BERDASARKAN SURVEI MAGNETOTELURIK Cinantya Nirmala Dewi; Sukir Maryanto; Arief Rachmansyah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 25, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.984 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2015.v25.262

Abstract

Penelitian dengan menggunakan metode magnetotelurik telah dilaksanakan di daerah potensi panasbumi Blawan, Bondowoso, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem panasbumi di daerah penelitian berdasarkan nilai resistivitasnya. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Metronix ADU-07e yang mengukur 3 komponen medan magnet (????????, ???????? dan ???????? ) dan 2 komponen medan listrik (???????? dan ????????). Pengambilan data magnetotelurik dilakukan di 19 titik, dengan jarak antar titik pengukuran sepanjang 250 m hingga 1200 m. Data yang didapatkan berupa nilai resistivitas semu dan fase dalam domain frekuensi dengan rentang 0,01 Hz hingga 10.000 Hz. Seluruh titik pengambilan data dibagi menjadi 4 profil inversi 2D. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa sistem panasbumi pada daerah penelitian tersusun atas zona lapisan penudung (≤32 ????.m), zona reservoar (>32????.m - ≤512 ????.m), dan zona sumber panas (>512 ????.m). Selain itu, berdasarkan hasil pemodelan juga teridentifikasi adanya beberapa patahan yang mendukung sistem panasbumi Blawan. A research using magnetotelluric method have been done in Blawan geothermal field, Bondowoso, East Java. This research done to identify the geothermal system of research area based on its resistivity value. Magnetotelluric measurement done in 19 point with spaces 250 m up to 1200 m each other. The tools used in this research is Metronix ADU-07e that measure three components of the magnetic field (????????, ???????? dan ???????? ) and two components of the electric field (???????? dan ????????). Data obtained in the form of an apparent resistivity and phase value in the frequency domain in the range of 0,01 Hz to 10.000 Hz. All of measurement points are divided into four 2D modeling profile. The results of 2D modeling indicate that the geothermal system in the research area consists of caprock zone (≤32 Ω.m), reservoir zone (>32 Ω.m - ≤512 Ω.m), and a heat source zone (>512 Ω.m). Beside that, based on the modeling result it also identified the presence of several faults that support Blawan geothermal system.
APLIKASI ANALITIK HIRARKI PROSES UNTUK ANCAMAN BAHAYA GEMPA DI DAERAH TANJUNG LESUNG-PANIMBANG, PANDEGLANG Dedi Mulyadi; Wawan Hendriawan Nur
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 28, No 1 (2018)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.055 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2018.v28.387

Abstract

Wilayah Tanjung lesung-Panimbang Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah pengembangan pariwisata yang tumbuh pesat. Daerah tersebut menempati dataran aluvial dan material hasil proses vulkanik yang berpotensi terhadap bahaya seismik. Dengan demikian diperlukan informasi bahaya seismik dalam menunjang pengembangan daerah tersebut. Tulisan ini bertujuan menguraikan aplikasi Sistem Informasi Geografi dalam pemetaan ancaman bahaya seismik di Tanjung Lesung-Panimbang. Analisis spasial yang dilakukan atas dasar bobot dan peringkat dengan menggunakan pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process). Berdasarkan penilaian dan pembobotan terhadap parameter percepatan tanah puncak, likuifaksi, litologi, morfologi dan ketinggian, dihitung dengan metode intersection untuk menghasilkan peta potensi ancaman bahaya seismik yang diklasifikasikan menjadi ancaman bahaya tinggi, sedang dan rendah. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi perhatian, khususnya untuk kepentingan pembangunan fisik dan penyusunan rencana tata ruang wilayah di Tanjung lesung-Panimbang Kabupaten Pandeglang.Tanjung Lesung-Panimbang region Pandeglang Regency has a rapid development in tourism. The area occupies an alluvial plain and volcanic product materials that potentially prone to seismic hazard. Therefore, seismic hazard information is required in supporting the development of the area. This paper describes the application of Geography Information System for seismic hazards mapping in the Tanjung Lesung-Panimbang area. Spatial analysis was conducted on the basis of the weighting and ranking using the AHP (Analytical Hierarchy Process) approach. Based on the assessment and weighting of Peak Ground Acceleration, liquefaction, lithology, morphology and altitude parameters, we calculated using intersection method to obtain the seismic potential hazard map, which classified into high, medium and low. This hazard map will be very useful, particularly for the physical development and spatial planning of Panimbang - Tanjung Lesung Pandeglang.
PEMANFAATAN BAND TERMAL CITRA LANDSAT UNTUK IDENTIFIKASI KELUARAN AIRTANAH LEPAS PANTAI (KALP) DI PANTAI UTARA LOMBOK Hilda Lestiana; Sukristiyanti Sukristiyanti; Hendra Bakti; Rachmat Fajar Lubis
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 27, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.485 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2017.v27.422

Abstract

This paper examines the use of Landsat 7 and 8 thermal band as an indirect method of identifying submarine groundwater discharge (SGD) in the northern coast of Lombok Island. Image processing steps include atmospheric correction, the acquisition value of the effective temperature, effective temperature anomalies and effective standardised temperature anomalies, as well as image enhancement. Effective standardised temperature anomaly map has more varied pattern than the effective temperature map. But both of them have not been able to demonstrate the extreme temperatures that indicate the location of SGD. Parameter of effective standardised temperature anomaly could not be used as a single variable. SGD identification in tropical area needs more detailed spatial resolution. The acquisition time has also to be considered i.e. when low tidal and for low temperature SGD, when the water temperature is warmer. AbstrakMakalah ini mengkaji penggunaan band termal citra Landsat 7 dan 8 sebagai metode tidak langsung dalam mengidentifikasi kehadiran keluaran airtanah lepas pantai (KALP) di perairanutara Pulau Lombok. Langkah pengolahan citra meliputi koreksi atmosferik, pemerolehan nilai suhu efektif, anomali suhu efektif, dan anomali suhu efektif standar serta penajaman citra. Petaanomali suhu efektif standar memiliki pola yang lebih bervariatif dibandingkan peta suhu efektif. Namun keduanya belum dapat menunjukkan suhu ekstrim yang mengindikasikan lokasi KALP. Parameter anomali suhu efektif standar tidak dapat dipergunakan sebagai variabel tunggal. Identifikasi lokasi KALP di daerah tropis membutuhkan data citra dengan resolusi spasial yang lebih detail. Pemanfaatan data citra juga perlu memperhatikan waktu perekaman citra yaitu pada saat kondisi perairan hangat untuk kasus KALP bersuhu rendah dan pada saat air surut.
PERHITUNGAN NERACA AIR DAS CIDANAU MENGGUNAKAN METODE THORNTHWAITE Priyo Hartanto
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 27, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.72 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2017.v27.443

Abstract

Daerah aliran sungai (DAS) Cidanau yang terletak di Kabupaten Serang mempunyai nilai strategis sebagai penyedia air untuk kawasan industri Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Perhitungan neraca air Cidanau diperlukan untuk mengetahui kemampuan dalam mencukupi kebutuhan air di wilayah tersebut. Metode Thornthwaite dipakai untuk menghitung neraca air berdasarkan atas pasokan (input) dan luaran air (output) dalam rentang waktu tertentu. Perhitungan dengan metode ini didasarkan atas kecukupan data klimatologi, jenis tanah dan tutupan lahan. Hasil perhitungan menunjukkan surplus air selama tujuh bulan dari bulan Januari sampai Mei dan Nopember sampai Desember sebesar 896,4 mm/tahun. Dengan luas DAS Cidanau 22.322 ha, maka total air yang masih tersedia sebesar 177,4 juta m3/tahun. Cidanau River Basin area, which is located in Serang Regency, has a strategic value as the water supply for Cilegon and Serang industrial estate. Water balance analysis of this area is necessary to recognize its capacity in fulfilling water demand of the area. In this study, we used Thornthwaite method to calculate the water balance, which is based on water input and output within a certain time range. This calculation method depends on the adequacy of climatological data, soil type, and land cover. The result has indicated that water surplus occurred in January to May and November to December as much as 896,4 mm/year. As the covered area is 22,322 ha, the total available water of this river basin is 177.4 million m 3 /year
EKSPLORASI GAYABERAT UNTUK AIRTANAH DAN TOPOGRAFI BATUAN DASAR DI DAERAH SERANG, BANTEN Lina Handayani; Dadan Dhani Wardhana
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 27, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1222.501 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2017.v27.295

Abstract

Pemetaan bawah permukaan diperlukan sebagai acuan dasar dalam kajian sumberdaya alam di daerah Serang, yang merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan industri dan populasi yang sangat pesat. Sebagai tahap awal dalam kajian regional, survey gayaberat dilakukan untuk memetakan anomali gayaberat di Kota Serang dan sekitarnya. Gayaberat diukur pada 204 titik pengamatan di Kota dan Kabupaten Serang dengan jarak antara titik kurang lebih sejauh 1 km. Dari hasil pengukuran diperoleh peta anomali gayaberat Bouguer yang menunjukkan setidaknya tiga kelompok anomali. Sisi barat (Kota Serang ke selatan) memiliki anomali gayaberat tinggi, sisi timur (Ciruas) memiliki anomali gayaberat rendah, dan sisi utara (hingga kepantai utara) memiliki anomali gayaberat sedang. Pemodelan bawah permukaan berdasarkan data anomali gayaberat tersebut menunjukkan adanya cekungan pada batuan dasar di sekitar Serang dan Tanara, yang diapit oleh  tinggian batuan dasar di sisi barat dan timurnya. Kondisi batuan dasar demikian akan mempengaruhi keberadaan akuifer dan kemungkinan arah aliran airtanah. Subsurface mapping is required as a basic reference in the study of natural resources in Serang area. The Serang City and County are one of the areas with rapid industrial and population growth. In this preliminary study, a gravity survey was executed to map gravity anomaly of the area. The gravity field was measured at 204 stations in Serang City and County, with approximately 1 km distance between two stations. The result is a Bouguer anomaly gravity map that classified the region into 3 (three) units.  The western part of study area, which includes Serang City to south, has a high gravity anomaly. The eastern part (Ciruas region) has a low gravity anomaly. And the northern part (to the north coast) has a moderate gravity anomaly. Subsurface modeling indicated a presence of shallow basin at the bedrock beneath the east part of Serang, flanked by ridges on the west and the east sides. Such bedrock topography condition would affect the origin of aquifers and possible flow of groundwaters.
HIDROGEOKIMIA AIRTANAH PADA DAERAH PANTAI: STUDI KASUS DATARAN RENDAH KATAK, DESA SUMBER AGUNG, KABUPATEN BANYUWANGI Arief Nur Muchamad; Boy Yoseph CSS Syah Alam; Euis Tintin Yuningsih
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 27, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1024.372 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2017.v27.442

Abstract

This paper describes the groundwater quality assessment conducted in Katak lowland area, in Banyuwangi District, East Java. The quality of water salinity had been identified during field observation. In order to identify the origin of saline groundwater, a hydrogeochemical study has been carried out by analysing of 12 groundwater wells, 3 surface water and sea water. Hydrogeochemical analysis identified major ion elements on Piper′s diagram to know the facies and dominant ion content in ground water study area. The interpretation of plots for different major ions suggests that saline water in Katak are typically salt water intrusion and flushing salt residue in marine sediment/limestone. This hydrochemical research area provides new insights into the geochemical relationships between freshwater and seawater at different depths in coastal and alluvial sediments. Saltwater intrusion occurs due to cone of depression caused by concentrated exploitation of groundwater in the south/coastal area, and flushing mainly by groundwater flow through marine sediment/limestone in the northern area. Groundwater zonation is characterized by hydrochemical type from natrium chloride type in the southern area to calciumsulphate  type in the northern  area. Controlled by hydrodynamic of groundwater with salt water and flushing of geochemical by ground water, respectively. AbstrakMakalah ini menjelaskan hasil dari penilaian kualitas airtanah yang dilakukan di daerah dataran rendah Katak, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kualitas airtanah yang asin telah teridentifikasi saat observasi lapangan. Dalam rangka mengidentifikasi asal air asin di daerah Katak, studi hidrogeokimia dilakukan terhadap sampel airtanah dari 12 airtanah sumur/bor, 3 air permukaan dan air laut. Analisis hidrokimia dilakukan dengan pengeplotan unsurunsur ion utama pada diagram Piper untuk mengetahui fasies dan kandungan ion dominan pada airtanah di daerah penelitian. Interpretasi plot untuk ion utama menunjukkan bahwa salinitas di daerah Katak diakibatkan oleh intrusi air laut dan pembilasan garam-garam pada sedimen marine/batugamping. Penelitian hidrokimia di daerah dataran rendah Katak memberikan wawasan baru mengenai hubungan antara air tawar dan air laut pada kedalaman yang berbeda di dalam sedimen pantai dan aluvial. Intrusi air asin terjadi karena kerucut depresi yang disebabkan oleh eksploitasi air tanah terkonsentrasi di bagian selatan yang merupakan daerah pesisir dan pembilasan karena aliran air tanah melalui sedimen marine/batugamping di Utara. Zonasi jenis airtanah diketahui dari karakteristik hidrokimianya, mulai dari jenis natrium klorida di Selatan sampai kalium sulfat di Utara. Hal tersebut masing-masing dikontrol oleh hidrodinamika airtanah dengan air asin dan pelarutan kimia batuan oleh airtanah.
MINERALOGI BENTONIT TASIKMALAYA SEBAGAI MEDIA PENYERAP CO2 MELALUI KARBONASI HIDROTERMAL Anita Yuliyanti; Anggoro Tri Mursito; Widodo Widodo; Syamsul Rizal Muharam
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 28, No 1 (2018)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1668.462 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2018.v28.401

Abstract

Kristalinitas mineral kalsit yang terpresipitasi pada proses karbonasi hidrotermal dianalisis menggunakan metode XRD (X-ray diffraction) semi-kuantitatif dengan bantuan piranti lunak komersial PeakFit® serta SEM (scanning electrone microscope) untuk memperoleh ukuran kristalit dan bentuk morfologinya. Bentonit Tasikmalaya mengandung mineral-mineral potassium, kalsium, magnesium silikat berupa montmorilonit, klinoptilolit, dan anortit serta  mampu menyerap CO2 dan menyimpannya dalam bentuk mineral kalsit. Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran kristalit kalsit yang terbentuk mempunyai korelasi dengan prosentase gas CO2 yang terserap. Penyerapan CO2 tertinggi tercapai pada bentonit CaBK dan NaBK dengan penambahan Ca(OH)2 pada suhu rendah masing-masing sebesar 9,9% dari massa percontoh. Adapun kristalinitas mineral kalsit terbesar tercapai pada bentonit CaBK yang menghasilkan kristalit kalsit berukuran 463,36Ǻ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentonit Tasikmalaya mampu menyerap CO2 dan menyimpannya dalam bentuk kalsit. Calcite precipitated during hydrothermal carbonation process was analyzed using semi-quantitative XRD (X-ray diffraction) method, supported with commercial software PeakFit®, and SEM (scanning electrone microscope) method to study its crystallite size and morphology. Tasikmalaya bentonite consist of potassium, calcium, magnesium silicate minerals as montmorillonite, clinoptilolite, and anorthite. The result indicates that crystallite sizes correlate with absorbed CO2 percentage. The highest CO2 absorption was obtained from CaBK and NaBK bentonite with addition of 9.9% Ca(OH)2 for each sample at low temperature. Largest calcite crystallinity obtained from CaBK bentonite that resulted 463.36Ǻ crystallites size. The result indicates that Tasikmalaya bentonite has an ability to absorb and store CO2 as calcite.