cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
IJEE (Indonesian Journal of English Education)
ISSN : 23561777     EISSN : 24430390     DOI : -
Core Subject : Education,
IJEE (Indonesian Journal of English Education) is a peer-reviewed journal of English Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The journal aims at improving the quality of research on the area of English education which is issued twice in a year.
Arjuna Subject : -
Articles 202 Documents
A MODEL OF AN ONLINE READING COMPREHENSION SUMMATIVE TEST FOR COLLEGE STUDENTS Sofa Sofa; Gunadi H Sulistyo
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 4 | NO.2 | 2017
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v4i2.8344

Abstract

ABSTRACT There is an emerging phenomenon in some universities including STKIP PGRI Jombang regarding a compelling need of a test that can replace the existing paper-and-pencil based reading comprehension test, which is conventional, impractical, and time consuming. To fulfill the need, a model of an online reading comprehension summative test was developed, involving a number of essential micro skills of reading. The design of the study was Educational Research and Development (R&D), involving 100 subjects in the try-out stage. The instruments used were interview guides and questionnaire. Based on the tryout analysis, the reliability was .779, in which thirty one items were categorized as valid items. For the ease of scoring and the balanced number of the indicators under interest, only 25 items were included in the model test. Based on the students’ questionnaire, more than 80% subjects responded positively. The final product of this research was a set of an online reading comprehension test kit that includes the blueprint, the test (in form of paper and screenshot of the online version), the answer key, and the instruction to access the online test.  ABSTRAK Di beberapa universitas termasuk STKIP PGRI Jombang, muncul kebutuhan penting sebuah tes yang bisa menggantikan tes membaca berbasis paper-and-pencil sebelumnya yang konvensional, tidak praktis dan memakan banyak waktu. Untuk memenuhi kebutuhan tes yang bisa mengatasi masalah tersebut, dikembangkanlah sebuah model tes membaca sumatif online. Desain penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yang melibatkan 100 subjek dalam tahap try-out. Instrumen yang digunakan adalah interview guide dan kuesioner. Berdasarkan analisis butir soal, nilai alpha atau reliabilititas adalah 0.779. 31 butir soal dikategorikan sebagai butir soal yang valid. Untuk kemudahan penilaian dan keseimbangan jumlah indikator yang diinginkan, hanya 25 butir soal yang digunakan dalam model tes. Berdasarkan kuesioner mahasiswa, lebih dari 80% subjek merespon secara positif. Produk akhir dari penelitian ini adalah satu set online reading comprehension test yang meliputi kisi-kisi, tes (dalam bentuk kertas dan screenshot versi online), kunci jawaban dan instruksi untuk mengakses tes online.   How to Cite: Sofa., Sulistyo, G.H. (2017). A Model of an Online Reading Comprehension Summative Test for College Students. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 4(2), 168-187. doi:10.15408/ijee.v4i2.8344
Students’ Perception of the Use of “English Phrasal Verb” Videos to Enhance Students’ Independent Learning Skill Haryanti Haryanti
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.1 | 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v6i1.12613

Abstract

ABSTRACTIndependent English Language Learning is very important to do by students, especially students in higher education level, because they are often required to read many English references and use English on many occasions, for example in writing essays. Also, it is because the opportunity or time to learn English in the class is very limited. Therefore, students badly need to learn English independently outside the classroom. This study was designed to investigate the students’ perception of the use of “English Phrasal Verb” videos in enhancing their independent learning. There were six participants interviewed and observed to get information about the benefits of using “English Phrasal Verb” videos and the effectiveness of it in training the students to be independent learners. The study found that the students’ pronunciation and vocabulary mastery had improved as well as their listening and writing skills due to the use of videos and assignment given. It also revealed that the use of videos had successfully been a trigger for the students to find other English learning videos and learn them independently outside the classroom.ABSTRAKBelajar Bahasa Inggris secara mandiri sangat penting dilakukan oleh siswa, khususnya mahasiswa, karena mereka sering diminta untuk membaca banyak referensi Berbahasa Inggris dan untuk menggunakan Bahasa Inggris di banyak kesempatan, contohnya dalam menulis esai. Selain itu, karena terbatasnya kesempatan atau waktu untuk belajar Bahasa Inggris di kelas, mahasiswa sangat dianjurkan untuk belajar Bahasa Inggris secara mandiri di luar kelas. Penelitian ini didesain untuk menginvestigasi persepsi mahasiswa terhadap penggunaan video tentang frase kata kerja Bahasa Inggris (Phrasal Verbs Videos) dalam meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa. Dalam penelitian ini, terdapat enam peserta yang diwawancarai dan diamati untuk mendapatkan informasi mengenai keuntungan menggunakan video dan keefektifan penggunaan video tersebut dalam melatih mereka menjadi pembelajar mandiri. Penelitian ini menemukan bahwa penguasaan kosakata dan kemampuan pengucapan Bahasa Inggris mahasiswa meningkat begitu juga dengan kemampuan mendengar dan menulis mereka karena penggunaan video yang dimaksud dan tugas yang diberikan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan video telah sukses mendorong mahasiswa untuk menemukan video-video belajar Bahasa Inggris lainnya dan untuk mempelajari video-video tersebut secara mandiri di luar kelas. How to Cite: Haryanti. (2019). Students’ Perception of the Use of “English Phrasal Verb” Videos to Enhance Students’ Independent Learning Skill. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 6(1), 21-29. doi:10.15408/ijee.v6i1.12613
STATING AND DEFENDING NEW KNOWLEDGE CLAIM: A RHETORICAL ANALYSIS ON THE DISCUSSION SECTION OF ENGLISH MASTER THESIS BY INDONESIAN EFL LEARNERS Warsito Warsito; safnil arsyad; Alamsyah Harahap
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 4 | NO.2 | 2017
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v4i2.6746

Abstract

ABSTRACT The discussion section is considered the most important section of a thesis but also the most difficult to write especially by university students. This study investigated the move-step and rhetorical pattern of discussion section in 20 English Master Theses written by Indonesian EFL postgraduate students. Following the model suggested by Loan and Pramoolsook (2015), this study found that students constructed the discussion section according to their perceived communicative purposes of discussion section. The most noticeable feature of the section is the occurrence of Move 2 (reporting results) and Move 4 (Commenting on results) occurring in all texts making them obligatory moves. In terms of step, interpreting results and referring to other studies in Move 4 are also considered as obligatory steps. The findings of this study are useful particularly for EFL students; that is to facilitate them to better understand the rhetorical structure of thesis discussion section when written in English.   ABSTRAK Bagian pembahasan dianggap sebagai bagian yang paling penting dalam tesis tetapi juga yang paling sulit ditulis terutama oleh mahasiswa atau penulis baru. Penelitian ini penting untuk menyelidiki pola retorika bagian pembahasan tesis mahasiswa magister bahasa Inggris yang ditulis oleh mahasiswa Indonesia. Mengikuti model yang disarankan oleh Loan and Pramoolsook (2015), penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa mengorganisir bagian pembahasan sesuai dengan tujuan komunikatif yang mereka anggap penting. Tujuan komunikatif yang paling menonjol dari bagian ini adalah ‘Move’ 2 (tahapan melaporkan hasil peneitian) dan ‘Move’ 4 (tahapan mengomentari hasil penelitian) yang ditemukan di semua teks sehingga dianggap wajib. Dalam hal langkah (Steps), langkah menafsirkan hasil penelitian dan langkah mengacu pada penelitian terdahuluan dalam ‘Move’ 4 dianggap sebagai langkah wajib. Temuan penelitian ini berguna terutama untuk mahasiswa magister bahasa Inggris, yaitu untuk memudahkan mereka memahami struktur retorika dari bagian pembahasan tesis yang ditulis dalam bahasa Inggris.   How to Cite: Wasito., Syah, S. A., Harahap,  A. (2017). Stating and Defending New Knowledge Claim: a Rhetorical Analysis on the Discussion Section of English Master Thesis by Indonesian EFL Learners. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 4(2), 188-207. doi:10.15408/ijee.v4i2.6746
Grammatical and Discourse Competence Analysis in Writing Argumentation Paragraph Linda Aprillianti
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v6i2.11944

Abstract

ABSTRACTWriting is a form of embodiment of indirect communication. It is required to pay attention to the structure associated with the elements of writing so that readers can understand the message conveyed by the writer. This study is intended to identify the grammatical and discourse competence of the students in writing argumentative paragraphs. The research used was qualitative descriptive approach with analytical method. The data of this study were taken from the students’ assignment papers related to writing argumentative paragraph in Komunitas Cerdas Course. There were twenty task sheets resulting from students’ writings. All of this data were analyzed in terms of grammar and discourse.   The data collection techniques used was written tests. In analyzing the data, the writer used the theory of Miles and Huberman, so the form of study was given in short description. The results of the analysis showed that students already had sufficient competence in grammar or discourse, further, in general, the students already had grammatical competence and sufficient discourse competence. However, there were some aspects in grammar that needed to get more attentions, such as  the ability of the students to arrange words into good sentences.ABSTRAKMenulis adalah bentuk perwujudan komunikasi tidak langsung. Hal ini diperlukan untuk memperhatikan struktur yang terkait dengan unsur-unsur penulisan sehingga pembaca dapat memahami pesan yang disampaikan oleh penulis. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kompetensi gramatikal dan wacana siswa dalam menulis paragraf argumentatif. Penelitian ini juga memberikan koreksi kesalahan siswa dalam menulis paragraf argumentatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analitik. Data penelitian ini adalah kertas tugas siswa terkait dengan menulis paragraf argumentasi di Kursus Komunitas Cerdas. Ada dua puluh lembar tugas yang merupakan hasil tulisan siswa. Semua data ini dianalisis dalam hal tata bahasa dan wacana. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis. Teknik analisis data, penulis menggunakan teori Miles dan Huberman, sehingga bentuk penelitian diberikan dalam deskripsi singkat. Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa sudah memiliki kompetensi yang cukup dalam tata bahasa atau wacana. Berdasarkan hasil analisis, secara umum siswa sudah memiliki kompetensi tata bahasa dan kompetensi wacana yang cukup. Tetapi ada beberapa aspek dalam tata bahasa yang perlu mendapat perhatian lebih, sedangkan kompetensi wacana, kemampuan siswa untuk mengatur kata-kata menjadi kalimat yang baik masih perlu banyak peningkat. How to Cite: Aprillianti,L. (2019). Grammatical and Discourse Competence Analysis in Writing Argumentation Paragraph. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 6(2), 133-142. doi:10.15408/ijee.v6i2.11944
Introvert Learners’ Need Analysis of English-Speaking Activity Dinda Amalia; Nida Husna
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v6i2.15466

Abstract

ABSTRACTThe objective of this research was to reveal the introvert learner’s necessities, lacks, wants and learning needs in English speaking activity. This research was conducted at three state Islamic junior high schools in South Jakarta in order to solve the introvert learners’ problems deals with self-confidence and social interaction in English speaking activity. It was presented in a mixed-method research and used the explanatory sequential strategy. The participants in this research were 106 introvert learners on the eighth grade for quantitative data meanwhile nine introvert learners and four English teachers for qualitative data. The data of the study were collected through questionnaire and interview. The quantitative data were analysed using simple descriptive statistic while the qualitative data were analysed using Creswell’s theory. The study showed that introvert learners learn English speaking skill in order to communicate properly in English and facilitate their learning in other skills. Since the difficult learning material and the lack of vocabulary were the main obstacles for introvert learners, the English teacher can give them keywords and examples, then teach based on their interest in speaking activity to support the learning process. In this regard, the introvert learners like to discuss dialogues and experience topics by pairs, watching English movies, and listening to English songs. By identifying the necessities, lacks, wants, and learning needs, the teacher can facilitate the learning process through a friendly atmosphere.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tujuan, kekurangan, minat, dan kebutuhan belajar siswa introvert dalam aktivitas berbahasa Inggris. Penelitian ini dilasanakan di tiga MTs Negeri di Jakarta Selatan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah siswa introvert terkait kepercayaan diri dan interaksi sosial dalam kegiatan berbahasa Inggris. Penelitian ini disajikan dalam penelitian metode campuran dan menggunakan strategi sekuensial penjelasan. Peserta dari penelitian ini adalah 106 siswa introvert di kelas delapan untuk data kuantitatif dan sembilan perwakilan siswa introvert dan empat guru bahasa Inggris untuk data kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui angket dan wawancara. Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif sederhana sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan teori Creswell. Studi ini mengungkapkan bahwa siswa introvert mempelajari keterampilan berbahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris dan memfasilitasi pembelajaran mereka di kemampuan lainnya. Karena materi pembelajaran yang sulit dan kurangnya kosa kata adalah hambatan utama bagi siswa introvert, guru bahasa Inggris dapat memberi mereka kata kunci dan contoh, kemudian mengajar berdasarkan minat mereka dalam kegiatan berbicara untuk mendukung proses pembelajaran. Dalam hal ini, siswa introvert suka mendiskusikan dialog dan topik pengalaman secara berpasangan, menonton film berbahasa Inggris, dan mendengarkan lagu-lagu bahasa Inggris. Dengan mengidentifikasi kebutuhan, kekurangan, minat, dan kebutuhan belajar, guru dapat memfasilitasi proses pembelajaran melalui suasana yang bersahabat. How to Cite: Amalia, D., Husna, N. (2019). Introvert Learners’ Need Analysis of English-Speaking Activity. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 6(2), 91-108. doi:10.15408/ijee.v6i2.15466
Investigating Learners’ Beliefs in Learning English: A Case Study Luluk Iswati
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v6i2.14362

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study was to investigate the beliefs of English as a Foreign Language (EFL) learners in a mixed-ability class of a private university in Yogyakarta. Having 30 respondents who took an English class at the Language Training Centre of the university, this study mostly employed a quantitative research design, through which data were taken using the BALLI questionnaire consisting of 35 question items.  To support the quantitative data, interview were conducted. The quantitative data were analyzed using a 5-point Likert-scale, while the qualitative data were verbally described.  The results show that learners’ self-efficacy and expectation about learning English is low (3.20); learners’ perceived value and nature of learning spoken English is fair (3.76); learners’ beliefs about foreign language aptitude is low (3.11); learners’ beliefs in formal structural studies (3.11) is also low. Therefore, it is suggested that teachers evaluate their teaching approach and strategy in order to increase students’ motivation, confidence, and interest in learning English which can eventually promote learners’ success in learning English as a foreign language.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki keyakinan bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (EFL) pada kelas dengan kemampuan campuran di universitas swasta di Yogyakarta. Dengan 30 responden yang mengambil kelas bahasa Inggris di Pusat Pelatihan Bahasa universitas tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana data diambil menggunakan kuesioner BALLI yang terdiri dari 35 buah pertanyaan. Untuk mendukung data kuantitatif, wawancara dilakukan. Data kuantitatif dianalisis menggunakan skala Likert 5 poin, sedangkan data kualitatif dijelaskan secara verbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: efikasi diri dan harapan mahasiswa dalam belajar bahasa Inggris rendah (3,20); nilai yang dirasakan mahasiswa dan sifat alamiah dalam belajar bahasa Inggris secara lisan adalah cukup (3,76); keyakinan mahasiswa tentang bakat dalam belajar bahasa asing rendah (3,11); dan keyakinan mahasiswa dalam studi struktural formal rendah (3,11). Oleh karena itu, disarankan agar dosen mengevaluasi pendekatan dan strategi pengajaran mereka untuk meningkatkan motivasi, keyakinan diri, dan minat mahasiswa dalam belajar bahasa Inggris yang pada akhirnya dapat mendukung keberhasilan mereka dalam belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing. How to Cite: Iswati,L. (2019). Investigating Learners’ Beliefs in Learning English: A Case Study. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 6(2), 153-170. doi:10.15408/ijee.v6i2.14362
Understanding Corruptors’ Imagination Concerning Money Through Their Metaphors Dhuha Hadiyansyah; Didin Nuruddin Hidayat
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v6i2.15465

Abstract

ABSTRACTThis study illustrates the imagination of corrupt politicians from the Prosperous Justice Party (PKS) about money through observing the metaphors they use to replace the word "money" when conducting cell phone conversations revealed in court. The discussion focuses on the metaphorical expressions of two PKS politicians, in the case of bribery by Commissioner of PT Cahaya Mas Perkasa, So Kok Seng, related to road reconstruction projects in Maluku and North Maluku in 2017. The Conceptual Metaphor theory is used to uncover the semantic fields of the metaphors they create. Thus, the corruptor's imagination can be revealed. It was found that through metaphors they think of money as a sacred object like the Holy Book.ABSTRAKStudi ini menganalisa imajinasi politisi korup dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tentang uang dengan mengamati metafora yang mereka gunakan untuk mengganti kata "uang" ketika melakukan percakapan telepon seluler yang diungkapkan di pengadilan. Penelitian ini berfokus pada ekspresi metaforis dari dua politisi PKS, dalam kasus suap oleh Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa, So Kok Seng, terkait dengan proyek rekonstruksi jalan di Maluku dan Maluku Utara pada tahun 2017. Teori Metafor Konseptual digunakan untuk mengungkap bidang semantik dari metafora yang mereka buat. Dengan demikian, imajinasi koruptor dapat terungkap. Melalui metafora mereka menganggap uang sebagai objek suci seperti Kitab Suci. How to Cite: Hadiyansyah, D., Hidayat, D.N. (2019). Understanding Corruptors’ Imagination Concerning Money Through Their Metaphors. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 6(2), 109-118. doi:10.15408/ijee.v6i2.15465.
Developing EFL Students’ Writing Skill Through Self-Assessment Integrated With E-Portfolio Moh. Taufik; Bambang Yudi Cahyono
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v6i2.12019

Abstract

ABSTRACTWriting is one of the language skills that should be mastered by students of English as a foreign language (EFL). In order to write well, EFL students should understand the content of their writing. They should also be able to discover some writing errors they may have. Therefore, it is necessary for the students to practice writing frequently and to be willing to review their writing products. This study aimed to develop EFL students’ writing skill through self-assessment integrated with e-portfolio. It used action research design and it was conducted in a classroom consisting of 25 ten graders of Islamic Senior High School (Madrasah Aliyah Negeri) at Sumenep, East Java. The findings showed that the students’ writing skill could be improved after the implementation of self-assessment integrated with e-portfolio. It is suggested that EFL teachers consider using self-assessment integrated with students’ e-portfolio to help improve EFL students’ writing skill.ABSTRAKMenulis merupakan kemampuan berbahasa yang harus dimiliki oleh pelajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL). Dalam mengembangkan kemampuan menulis, pelajar dituntut untuk mengerti isi tulisan mereka dan mampu menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terdapat dalam tulisan mereka. Maka dari itu, pelajar dipandang perlu untuk sesering mungkin melatih kemampuan menulis, mengulas kembali dan merevisi karya mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa menggunakan self-assessment melalui elektronik portofolio. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek 25 siswa kelas X MAN Sumenep, Jawa Timur. Penemuan penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa membaik setelah penerapan self-assessment melalui elektorinik portofolio. Dengan demikian, guru bahasa Inggris disarankan untuk mempertimbangkan penerapan sefl-assessment melalui elektronik portfolio siswa untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa. How to Cite: How to Cite: Taufik,M., Cahyono, B. Y. (2019). Developing EFL Students’ Writing Skill Through Self-Assessment Integrated With E-Portfolio. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 6(2), 171-186. doi:10.15408/ijee.v6i2.12019
Using Films to Teach Listening Comprehension Eka Rizki Amalia; Nurulazizah Ria Kusrini; Pungky Ramadhani
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v6i2.14531

Abstract

ABSTRACTUsing films for classroom activities is often doubted as an appropriate and meaningful way to teach listening comprehension. Since the film is authentic material and far from pedagogical instruction, its use has rarely been paid attention to. This paper aims to prove that using film can be an alternative and effective way to teach listening comprehension. The problems which are commonly faced by the students in film viewing for listening activities and the proposed techniques along with film viewing activities are discussed further in this paper. The result of the discussion shows that using film to teach listening comprehension is motivating, enhancing and appealing for the students.ABSTRAKMenggunakan film untuk kegiatan di kelas sering diragukan sebagai cara yang berarti dan sesuai untuk mengajarkan listening comprehension. Karena film adalah materi otentik dan dianggap jauh dari konten pedagogik, penggunaan film jarang sekali diberi perhatian. Artikel ini bertujuan untuk membuktikan bahwa menggunakan film untuk kegiatan pembelajaran dapat menjadi salah satu alternatif dan cara yang efektif untuk mengajarkan listening comprehension. Artikel ini membahas masalah-masalah yang umum dihadapi oleh siswa dalam kegiatan pemutaran film, teknik-teknik untuk memutar film, dan kegiatan-kegiatan dalam pemutaran film untuk kegiatan listening di kelas. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa menggunakan film untuk mengajarkan listening comprehension sangat memotivasi, menggugah dan menarik bagi siswa. How to Cite: Amalia, E.R., Kusrini, N. R., Ramadhani, P.(2019). Using Films to Teach Listening Comprehension . IJEE (Indonesian Journal of English Education), 6(2), 119-132. doi:10.15408/ijee.v6i2.14531
Language Learner Autonomy: The Beliefs of English Language Students Istanti Hermagustiana; Dian Anggriyani
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v6i2.15467

Abstract

ABSTRACTThis study aims at investigating: (1) levels of autonomous learning from three groups of students with different periods of study, (2) EFL students’ beliefs towards learner autonomy and their lecturers’ roles in promoting learner autonomy. The participants of this study were three groups of EFL students at English Department in their second, fourth, and sixth semesters. The data were obtained through questionnaire surveying Autonomous Learning Scale to find out the students’ levels of autonomy and interview to figure out their beliefs about learner autonomy and the roles of lecturers to promote autonomous learning. This study revealed that all group of students were classified as being in the mediate level of autonomy. From the interviews conducted to nine participants representing each group, it was found that to become autonomous, learners need to develop the ability to evaluate their own learning. Moreover, out-of-class activities were believed to enhance learner autonomy since the activities will provide students with self-responsibility to manage the tasks. Last, in terms of the lecturers’ roles in the classroom, most participants perceived that the lecturers still had a dominant role in controlling teaching and learning, particularly in the classroom context. This dominant role eventually led students to become less autonomous circumstances, both inside and outside classrooms.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat pembelajaran mandiri dari tiga kelompok mahasiswa Bahasa Inggris dengan periode studi yang berbeda, dan (2) keyakinan mahasiswa Bahasa Inggris terhadap pembelajaran mandiri dan peran para dosen pengajar dalam mendukung pembelajaran mandiri di kelas. Para partisipan penelitian ini adalah tiga kelompok mahasiswa yang belajar di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di semester kedua, keempat, dan keenam. Data diperoleh melalui angket survei Autonomous Learning Scale untuk mengetahui tingkat pembelajaran mandiri mahasiswa dan melalui wawancara untuk mengetahui pandangan mereka tentang pembelajaran mandiri dan peran dosen pengajar untuk mempromosikan pembelajaran mandiri. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa semua kelompok siswa dari tiga periode studi yang berbeda diklasifikasikan dalam pembelajaran mandiri tingkat menengah. Dari wawancara yang dilakukan kepada sembilan peserta yang mewakili setiap kelompok, diketahui bahwa untuk menjadi mandiri, mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri. Selain itu, kegiatan di luar kelas diyakini dapat meningkatkan pembelajaran mandiri karena kegiatan tersebut akan mengembangkan tanggung jawab dalam mengelola tugas. Begitu pun dalam hal peran dosen di ruang kelas, sebagian besar mahasiswa merasa bahwa dosen masih memiliki peran dominan dalam mengendalikan proses belajar mengajar, terutama di dalam kelas. Peran dominan dosen ini pada akhirnya menyebabkan mahasiswa menjadi kurang mandiri baik di dalam maupun di luar kelas.How to Cite: Hermagustiana, I., Anggriyani, D. (2019). Language Learner Autonomy: The Beliefs of English Language Students. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 6(2), 133-142. doi:10.15408/ijee.v6i2.15467

Page 9 of 21 | Total Record : 202


Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 12 | NO. 1 | 2025 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 11 | NO. 2 | 2024 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 11 | NO. 1 | 2024 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.2 | 2023 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 10 | NO.1 | 2023 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 9 | NO.1 | 2022 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.2 | 2021 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 8 | NO.1 | 2021 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 7 | NO.2 | 2020 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 7 | NO.1 | 2020 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.2 | 2019 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 6 | NO.1 | 2019 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.1 | 2018 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 4 | NO.2 | 2017 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 4 | NO.1 | 2017 IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 3 | NO.2 | 2016 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 3 | No.1 | 2016 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 3 | No.1 | 2016 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 2 | No.2 | 2015 IJEE (Indonesian Journal of English Education) | Vol. 2 | No.1 | 2015 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 1 | No.2 | 2014 IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 1 | No.1 | 2014 More Issue