Articles
186 Documents
PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ELEMENTARY CLARIFICATION (MEMBERIKAN PENJELASAN SEDERHANA)
Yuni, Dede;
Warsono, Warsono;
Afifi, Ruhana
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v11i2.1919
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Guided Discovery Learning (GDL) terhadap kemampuan berpikir kritis elementary clarification (memberikan penjelasan sederhana) siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment yang memberikan satu perlakuan terhadap subjek yang sama berupa penggunaan model pembelajaran GDL pada kelas eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMAN 1 Baregbeg dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Adapun sampel yang terpilih adalah kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari 10 soal dengan pokok bahasan ekosistem. Hasil penelitian ini disimpulkanbahwa terdapat pengaruh model GDL terhadap kemampuan berpikir kritis elementary elarification (memberikan penjelasan sederhana) siswa.Kata Kunci : guided discovery learning, berpikir kritis.
PENGEMBANGAN METODE APITU2K DALAM MEMECAHKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Jeje Sudarja
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v11i2.1841
Abstract: Penelitian dilatarbelakangi belum optimalnya berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah indra penglihatan manusia. Oleh karena itu dikembangkan metode yang dapat memfasilitasi berkembangnya kemampuan berpikir kritis. Metode tersebut adalah APITU2K (Amati, PIkirkan, TUliskan, Komunikasikan, Kritikan). Penelitian bertujuan 1. Untuk menghasilkan bentuk metode APITU2K dalam memecahkan masalah indra penglihatan manusia. 2. Untuk mengetahui berpikir kritis siswa kelas IX C SMPN 1 Karangkancana tahun pelajaran 2018/2019 melalui metode APITU2K dalam memecahkan masalah indra penglihatan manusia. Metode penelitian adalah Research and Development. Pada tahap pemakaian di kelas IX C dengan jumlah 28 siswa menggunakan one group pretest posttest design. Pengumpulan data pretes dan postes melalui tes berpikir kritis tentang indra penglihatan manusia. Data dianalisis untuk menentukan nilai rata-rata, ketuntasan, N-gain serta menentukan kriteria. Selain itu melakukan uji wilcoxon sign rank test sebagai uji data berpasangan pada kelompok tunggal untuk mengetahui perbedaan nilai pretes dan postes. Hasil penelitian adalah 1. Dihasilkan bentuk metode APITU2K dalam memecahkan masalah indra penglihatan manusia. 2. Hasil belajar berupa berpikir kritis siswa menunjukkan nilai rata-rata postes 75,31 dengan kriteria baik, ketuntasan 81,48%, dan N-gain sebesar 0,54 dengan kriteria sedang. Berdasarkan uji wilcoxon sign rank test nilai Z sebesar -3.712 sehingga diputuskan terdapat perbedaan signifikan antara nilai pretes dan postes. Kata kunci : metode APITU2K, masalah indra penglihatan manusia, berpikir kritis
MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERINTEGRASI STEM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Ines Dwi Astuti;
Toto Toto;
Lia Yulisma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v11i2.1915
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Model Project Based Learning (PjBL) Terintegrasi STEM dalam meningkatkan Penguasaan Konsep dan Aktivitas Belajar Siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPA sebuah SMA Negeri di Kabuaten Ciamis. Sampel yang digunakan yaitu kelas X IPA2 sebanyak 21 siswa yang dipilih dari populasi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode penelitian ini yaitu metode Pre-Eksperimental Design. Desain pada penelitian ini yaitu one-Group Pretest-Posttest Design. Instrumen yang digunakan adalah instrumen test penguasaan konsep yang terdiri dari 20 soal dengan pokok bahasan Ekosistem dan instrumen lembar observasi aktivitas belajar siswa. Teknik analisis data yang dipakai pada penelitian ini uji z. Hasil penelitian disimpulkan bahwa model Project Based Learning (PjBL) terintegrasi STEM dapat meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas belajar.Kata kunci : Project Based Learning; STEM; Penguasaan Konsep Siswa; Aktivitas Belajar Siswa
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU NESTED DENGAN MENGINTEGRASIKAN TOPIK SISTEM EKSRESI DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
Ade Mira Nuraida;
Rahma Widiantie;
Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v11i1.1537
Penyusunan pembelajaran terpadu nested yang mengintegrasikan topik sistem eksresi dan keterampilan proses sains penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas hasil belajar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment, dengan desain penelitian posttest-only control design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMPN 1 Kuningan tahun ajaran 2017/2018 dengan sampel kelas VIII E sebagai kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran terpadu nested dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model discovery learning. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik menggunakan uji t didapatkan thitung ttabel, yaitu 20,74 2,69, yang berarti terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelas eksperimen dan kontrol. Hasil posttest keterampilan proses sains siswa didapatkan persentase nilai rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu 85,5 dan untuk kelas kontrol yaitu 70,47. Hasil analisis assesment kinerja KPS didapatkan nilai rata-rata adalah 74,4 dengan kategori baik. Hasil analisis keterampilan pada pembelajaran nested didapatkan nilai rata-rata adalah 84,4 dengan kategori sangat baik. Sebanyak 94% siswa setuju bahwa pembelajaran terpadu tipe nested dapat membantu siswa dalam melatih keterampilan proses sains siswa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa yang menggunakan pembelajaran terpadu tipe nested dengan yang tidak menggunakan pembelajaran terpadu tipe nested.Kata Kunci : Keterampilan proses sains, Pelajaran IPA, Pembelajaran terpadu nested.
MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) BERBASIS STEM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Afni Nur Afifah;
Nur Ilmiyati;
Toto Toto
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v11i2.1910
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model PjBL berbasis STEM dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X sebuah Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Ciamis sebanyak empat kelas. Sampel penelitian satu kelas dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimental. Instrumen yang digunakan adalah tes penguasaan konsep berupa pilihan ganda, dan tes keterampilan berpikir kritis berupa soal tes keterampilan berpikir kritis yang diadaptasi dari Piaw (2004). Data hasil penelitian dianalisis secara statistik. Hasil penelitian disimpulkan bahwa model PjBL berbasis STEM dapat meningkatkan penguasaan konsep (sedang), dan peningkatan keterampilan berpikir kritis (tinggi).Kata kunci:PjBL, STEM, Penguasaan Konsep, Keterampilan Berpikir Kritis
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella typhi) PADA MEDIA NUTRIENT AGAR (NA)
Widhorini Widhorini;
Ranti Rafianti
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v11i2.1877
Salmonella termasuk dalam keluarga Enterobacteriace merupakan bakteri patogen bagi Manusia dan hewan. Infeksi Salmonella biasa menyerang saluran pencernaan dan tak jarang pula menyebar ke seluruh organ tubuh melalui peredaran darah. Tanaman obat yaitu macam-macam tanaman yang memiliki fungsi dan khasiat sebagai obat yang digunakan untuk menyembuhkan dan atau mencegah berbagai penyakit. Beberapa tanaman obat dilaporkan mempunyai kandungan anti oksidan dan aktivitas antibakteri, salah satunya yaitu bawang merah karena mengandung efek antiseptic dan senyawa alliin. Senyawa alliin akan diubah menjadi asam piruvat, ammonia, dan alliisin sebagai antimikroba yang bersifat bakterisida. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk menentukan adanya aktivitas ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan Salmonella typhi No. ATCC 19430 pada media Nutrien Agar (NA). Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%.pengujian ini menggunakan konsentrasi 5%, 10%, 20%, 30%,40%. Hasil penelitian menunjukkan nilai optimum pengujian ekstrak antibakteri pada bakteri Salmonella typhy No. ATCC 19430 terdapat pada konsentrasi 40%, hal ini menunjukan semakin besar konsentrasi ekstrak tanaman uji berbanding lurus dengan besaran daya hambat terhadap bakteri Salmonella typhi No. ATCC 19430.Kata kunci: Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.), Salmonella typhy No. ATCC 19430, Antibakteri.
HUBUNGAN SELF REGULATED LEARNING DENGAN METAKOGNITIF SISWA KELAS X PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 CIAWIGEBANG
Fitriani, Indah Nur;
Hindriana, Anna Fitri;
Satianugraha, Haruji
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v8i1.820
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa salah satu kompetensi yang dikembangkan melalui pembelajaran biologi adalah kemampuan pemecahan masalah, salah satu cara untuk menganalisis suatu masalah dan memecahkan permasalahan adalah menggunakan kemampuan metakognitif dengan mengembangkan sikap self regulated learning. Model pembelajaran inquiry merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai pengantar dalam pembelajarannya. Pengukuran kemampuan metakognitif dengan menggunakan tes essai sedangkan pengukuran self regulated learning degan menggunakan angket. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara self regulated learning dengan kemampuan metakognitif pada pembelajaran biologi. Penilitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan Posttes Only Control Design, dan dilaksanakan pada tanggal 21 April sampai 29 April 2014. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Ciawigebang tahun ajaran 2013-2014 sebanyak 340 siswa, pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan clusterandom sampling. sample yang digunakan sebanyak dua kelas, keduanya dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 80 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket dan tes essai. Berdasarkan hasil perhitungan statistic diperoleh skor rata-rata self regulated learning sebesar 65,79 dengan standar deviasi (S) sebesar 4,85 dan skor rata-rata kemampuan metakognitif sebesar 83,83 dengan standar deviasi (S) sebesar 5,14. Dari perhitungan korfisien korelasi diperoleh nilai sebesar 0,762. Koefisien korelasi antara self regulated learning dengan kemampuan metakognitif menunjukan adanya korelasi yang positif., sedangkan kontribusi variabel self regulated learning terhadap kemampuan metakognitif diperoleh dari koefisien determinasi sebesar 0,580. Hal ini menunjukkan bahwa variabel self regulated learning mempengaruhi 58% terhadap kemampuan metakognitif. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini yaitu terdapat korelasi positif antara self regulated learning dengan kemampuan metakognitif siswa kelas X pada konsep limbah dan daur ulang limbah di SMA Negeri 1 CiawigebangKata Kunci : Self Regulated Learning, Kemampuan Metakognitif
Minat Siswa Terhadap Jurusan Biologi Yang Berhubungan Dengan Aktifitas Sains Siswa Di Dalam Ekstrakurikuler Biologi
Elin Herliani;
Ilah Nurlaelah;
Agus Prianto
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v11i2.1829
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap jurusan biologi yang berhubungan dengan aktifitas sains siswa di dalam ekstrakurikuler Biologi di Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di sekolah yang memiliki ekstrakurikuler biologi yang berjalan tiap semester yaitu SMA Negeri 1 Luragung dan SMA Negeri 2 Kuningan. Pengambilan data dilakukan pada siswa yang aktif dalam ekstrakurikuler Biologi dimana siswa yang mengikuti ekstrakurikuler biologi memiliki dasar ketertarikan lebih pada biologi. Teknik pengambilan data yaitu Kuisioner (Angket Best-Wors Scaling Pernyataan positif dan negatif diketahui 7 faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penolakan siswa. Observasi (Lembar Observasi) untuk menilai aktifitas sains (praktikum) yang dilakukan oleh siswadikatahui bahwa persetase setiap aspek berkisar antara 76%-91% yang berarti bahwa sebagian siswa hampir seluruhnya siswa dapat melaksanakan praktikum. dan Wawancara (wawancara semi terstruktur) untuk pelengkap data menunjukan bahwa siswa secara umum merasa bersemangat saat mengikuti pelajaran biologi akan tetapi aktifitas sains bukan menjadi faktor utama siswa memilih jurusan biologi. Pengujian hubungan minat dengan aktifitas sains menggunakan Korelasi Produk moment Pearson menunjukan hasil koreasi -0,17 Yang berarti bahwa hubungan tersebut negatif tapi hubungan tersebut sedikit dan tidak berarti.Kata Kunci : Minat Jurusan, Aktifitas sains, Ekstrakurikuler Biologi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN ALAT PERAGA SEDERHANA TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF
Masitoh, Uum;
Suganda, Ondi;
Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v11i1.1510
Proses pembelajaran yang tidak bervariasi menyebabkan siswa kurang mengembangkan keterampilan berpikirnya terutama kesadaran metakognitifnya. Akibatnya siswa kesulitan dalam memahami konsep yang diajarkan padahal proses pembelajaran dihubungkan dengan masalah nyata dan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran discovery learning dengan alat peraga sederhana terhadap kemampuan metakognitif siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII dan sampel yang digunakan sebanyak 62 siswa yang diambil secara acak menggunakan teknik cluster random sampling. Desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Only Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) dan tes uraian kemampuan kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas eksperimen pada hasil tes MAI dengan menggunakan model discovery learning dengan alat peraga sederhana. Kesadaran metakognitif siswa kelas eksperimen dikategorikan sangat baik dan siswa kelas kontrol hasilnya kategori baik. Hasil uji t menunjukan adanya perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif siswa antara siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model discovery learning dengan alat peraga sederhana. Penerapan model pembelajaran discovery learning dengan alat peraga sederhana berpengaruh terhadap kemampuan metakognitif siswa
PERBEDAAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN
Chodijah, Ratu Siti;
Rais, Muh;
Hadi, Nestiyanto
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25134/quagga.v11i2.1863
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pembelajaran PBL dan Discovery Learning terhadap pemahaman siswa pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan. Penelitian dilakukan di SMP.IT Al Fariida dan SMP.IT Luqman Al Hakim Desa Jampang Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi eksperimendua variabel hasil tes (Y1 dan Y2) dari pemahaman siswa yang belajar dengan model PBL (X1) dan hasil tes dari pemahaman siswa yang belajar dengan model Discovery Learning (X2). Data kedua variabel hasil tes dideskripsikan melalui frekuensi kelas interval data dan nilai-nilai terpusat, yaitu modus (Mo), median (Md), mean (Me) dan nilai simpangan baku (S). Perbedaan pembelajaran PBL dan Discovery Learning diketahui melalui Uji t-perbedaan. Ukuran sampel sebanyak 30 siswa kelas IX SMP.IT Al Fariida dan 30 siswa kelas IX SMP.IT Luqman Al Hakim. Instrumen tes dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 30 butir soal. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat perbedaan model pembelajaran PBL dan discovery learning terhadap pemahaman siswa pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan. Dapat disimpulkan bahwa PBL lebih efektif dibandingkan Discovery Learning dengan indikasi meningkatnya motivasi, pengalaman dan pengetahuan serta kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan.Kata kunci : Problem Based Learning (PBL), Discovery Learning, Pemahaman siswa, Instrumen tes.