cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 398 Documents
GOTONG ROYONG SEBAGAI MODAL SOSIAL DALAM PENANGANAN KEMISKINAN Nunung Unayah
Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v3i1.613

Abstract

Gotong royong merupakan nilai budaya masyarakat yang dimanfaatkan sebagai mekanisme dalam mengatasi berbagai permasalahan di tingkat lokal. Tulisan ini disusun berdasarkan isu memudarnya nilai gotong royong di masyarakat akibat dari terjadinya perubahan sosial. Informasi dikumpulkan dari berbagai kepustakaan dan hasil penelitian program RUTILAHU. Penulis tertarik dan mengarahkan perhatian untuk menulis nilai gotong royong sebagai modal sosial dikaitkan dengan penanganan kemiskinan. Berdasarkan hasil kajian kepustakaan dan penelitian menunjukkan, bahwa gotong royong yang cukup efektif dalam penanganan kemiskinan, khususnya terkait dengan program RUTILAHU. Masih terlembaganya nilai gotong royong, sehingga program RUTILAHU dapat diimpelentasikan dengan baik, dalam arti sesuai dengan rencana dan target yang dicapai. Masyarakat di sekitar lokasi program secara suka rela hadir menyumbangkan tenaga, bahan-bahan bangunan yang diperlukan dan bahan makanan, serta membantu secara bersama-sama mengerjakan rumah sampai selesai. Mereka tidak mendapatkan pengembalian dalam bentuk apapun atas tenaga, bahan bangunan, dan bahan makanan yang telah diberikan. Rumah yang dibangun dengan gotong royong tersebut tidak hanya dirasakan oleh penerima program, tetapi masyarakat sekitar juga merasa senang karena telah berhasil membangun rumah bagi tetangganya. Berdasarkan hasil studi ini, disimpulkan bahwa nilai-nilai budaya gotong royong merupakan modal sosial yang dimanfaatkan masyarakat sebagai mekanisme penanganan kemiskinan. Kata kunci : kemiskinan, gotong royong, modal sosial.
PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI PROVINSI JAWA BARAT Sugianto Sugianto
Sosio Informa Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v18i3.58

Abstract

Kondisi penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Menurut catatanBadan Narkotika Nasional (BNN), warga negara Indonesia yang telah menjadi korban penyalahgunaanbarang haram ini angkanya telah mencapai lebih dari 4 juta jiwa. Tulisan ini akan mengulas mengenainarkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA), penyalahgunaannya dan penanggulangannya di propinsiJawa Barat. Ada dua program yang dicanangkan untuk penanggulangan NAPZA di Jawa Barat diantaranyaadalah Program Satuan Reserse Narkoba dan BNNP Jawa Barat dan Program layanan RehabilitasiBerbasis Masyarakat (RBM) Kementerian Sosial RIKata Kunci: penyalahgunaan, penanggulangan, narkotika.
PERANAN LSM DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Atas Perubahan Paradigmatis Gerakan LSM di Indonesia) Zuhri Humaidi
Sosio Informa Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v14i3.968

Abstract

This paper discusses the significance of NGOs in the context of improving social welfare in Indonesia. NGOs are civil society elements that grow in the 1970s, after the government fornm- lated the concept of developmentalism as an ideology of development. In this phase up strategic alliances with the state concerning the development of social welfare and success of the project. In the era of the 1990s, the NGO movement emerged with a strategy that is more opposition to the 1998 reform. While the post-reform effort came back redistribute role of NGOs in the social context has changed. Political openness encourages NGOs to build up new alliances with government and political parties, although this time with a field larger movement. The role of NGOs is not only at the level of empowerment and improvement of social welfare, but as elements that contribute to the creation of Good Governance. This paper concludes that the various shades of transformation that happened, NGOs remain an important element of government as partners in the social wel- fare community.Keywords :. Developmentalism, Good Governance, Civil Society and Paradigm.
INKLUSI KEUANGAN DAN PENURUNAN KEMISKINAN: STUDI PENYALURAN BANTUAN SOSIAL NON TUNAI Habibullah, Habibullah
Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v5i1.1657

Abstract

Inklusi keuangan merupakan seluruh upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap jasa-jasa keuangan dengan cara menghilangkan segala bentuk hambatan baik yang bersifat harga maupun non harga. Penyediaan akses layanan dan jasa-jasa sektor keuangan yang terjangkau bagi masyarakat miskin secara langsung membuat kelompok masyarakat miskin ikut berpartisipasi dan menjadi agen pertumbuhan ekonomi sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Penyaluran bantuan sosial non tunai dari pemerintah diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan. Faktanya, inklusivitas keuangan yang dicapai pada penyaluran bantuan sosial non tunai hanya pada akses jasa keuangan belum pada penggunaan jasa keuangan. Penyaluran bantuan sosial non tunai diharapkan membiasakan masyarakat untuk menabung ternyata hanya sebatas pencairan bantuan sosial, mekanisme menabung tidak serta merta dilakukan oleh penerima manfaat.  Inklusi keuangan pada bantuan sosial non untuk masyarakat miskin adalah inklusivitas keuangan semu dan tidak berdampak pada penanggulangan kemiskinan. Penanggulangan kemiskinan dengan indikator penurunan angka kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan dasar merupakan penurunan angka kemiskinan semu, karena dipenuhi dengan bantuan sosial non tunai bukan karena peningkatan pendapatan riil masyarakat.Kata Kunci: inklusi keuangan, kemiskinan, bantuan sosial non tunai
MODAL SOSIAL DAN KEMISKINAN Ayu Diah Amalia
Sosio Informa Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v1i3.166

Abstract

Masalah kemiskinan tetap menjadi masalah yang menarik untuk didiskusikan dan dicarikan penyelesaiannya.Berbagai strategi dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi kemiskinan, salah satu strategi mungkin adalah denganpeningkatan modal sosial kelompok miskin. Tulisan ini merupakan kajian teori dan kajian literatur mengenai modalsosial dan kaitannya dengan pengurangan kemiskinan. Berdasarkan hasil kajian beberapa literature dan konsep-konsepsebaiknya modal sosial banyak digunakan dalam kebijakan pembangunan untuk mengurangi kemiskinan kaitannyadengan konsep Katherine Rankin, bahwa daya tarik modal sosial terletak pada kapasitasnya untuk memobilisasijaringan sosial lokal untuk mengatasi masalah kemiskinan misalnya program pendanaan mikro.Kata kunci : modal sosial, kemiskinan, kesejahteraan
KONFLIK DAN TANTANGAN BUDAYA BARU Kholis Ridho
Sosio Informa Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v18i2.71

Abstract

Jika di era orde lama, kon ik horisontal lebih dominan akibat pertentangan ideologis, sementaraera Orde Baru lebih pada perebutan sumber ekonomi, maka di era reformasi sumber kon ik semakinvariatif dan kompleks. Kini sumber kon ik tidak saja karena keduanya, tetapi dampak integrasi budayaasing dengan kebudayaan sendiri telah menjadi sumber kon ik yang melengkapi dinamika kehidupanbermasyarakat di Indonesia. Tidak semua anggota masyarakat mampu melakukan adopsi dan adaptasidengan gencarnya kebudayaan baru yang masuk ke Indonesia. Pergesekan antara mereka yang menerimadan menolak kebudayaan baru di era reformasi menjadi sumber kon ik horisontal baru yang pentingdidiskusikan secara lebih luas.Kata Kunci: konô ik antar budaya, budaya populer, pembangunan sosial
PENDEKATAN SISTEMIK MENANGANI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK Hari Harjanto Setiawan
Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v2i1.132

Abstract

Permasalahan yang dialami oleh anak merupakan hasil interaksinya dengan lingkungan. Peran lingkungan besar pengaruhnya terhadap munculnya permasalahan perilaku tindak kriminal. Disamping itu perilaku seseorang dengan semua aspeknya merupakan proses belajar. Permasalahan yang kompleks dari anak membutuhkan pendekatan sistemik dalam penangananya sehingga anak, keluarga, teman sebaya, masyarakat dan aksesibilitas yang dianggap sebagai kelompok yang mempengaruhi juga harus mendapat perhatian. Melalui studi pustaka, tulisan ini akan mengungkap tentang penyimpangan perilaku anak dan pendekatan sistemik dalam menanganinya. Pada pendekatan sistemik ini akan mengungkapkan sistem yang berpengaruh terhadap anak antara lain sistem keluarga, sistem pertemanan, sistem kemasyarakatan dan sistem aksesibilitas. Tujuan tulisan ini akan memuat tentang bentuk penyimpangan perilaku pada anak, teori yang mendasari pendekatan sistemik, sistem yang terkait dengan penyimpangan perilaku anak dan model sistemik dalam penanganan penyimpangan perilaku anak. Akhir dari pendekatan sistemik ini diharapkan anak akan dapat berfungsi kembali sesuai dengan tugas perkembangnnya yang sesuai dengan norma yang berlaku. Permasalahan anak berperilaku menyimpang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi menjadi tanggungjawab semua pihak.
PEMBERDAYAAN PEKERJA MIGRAN: SUATU KONSEPSI MENGHAPUS MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DI KELURAHAN PRAWIRODIRJAN (Empowering of Migrant Workers: A Conception for Eliminating Social Welfare Problems in Prawirodirjan) Nina Karinina
Sosio Informa Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v10i1.1055

Abstract

Actually, a serious program for poverty alleviation has been started since the last five years. Ta alleviate poverty problem especially in urban areas should not be focused on physical infrastructure development alone. it should be considering the dimension of social development to make urban development to be more harmony. Poverty alleviation is almost considered as the ultimate goals of the city planning, and this problem caused by the process of urbanization.Contemporary social problems in urban areas such as financial assistant for the poor, adolescent problem, drug abuse, criminality, prosti tution, social dysfunction, social cinflict, etc. Efforts to prevent these problems are needed; and improvement the quality of life of migrant workers should be the priority for the government of the municipalities. Regarding these problems, results of the the research in Keluraban Prawirodirjan found evidences that the empowerement program directed to migrant workers resulting a good lessons lerned for us.
POLA USAHA TANI PETANI GAMBIR DI NAGARI SIGUNTUR, KABUPATEN PESISIR SELATAN, PROPINSI SUMATERA BARAT Erwin Erwin
Sosio Informa Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v19i1.24

Abstract

Approximately 85% of people working as a farmer villages Siguntur gambier. In general socio-economic conditions of farmers gambier are in very limited circumstances, land area (1 s / d 1.5 acres) and a relatively small capital. Most farmers do harvest 2 or 3 times a year. Average yields ranged from 600 kg farmer up to 1000 kg. Price gambier in the past 2 years ranged from 18,000, - s / d Rp22.000, - Farmers' income ranged between Rp 1.200.000, - up to Rp 2 million. Efforts to make improvements to the quality of gambier face many obstacles disebabkaan by gambier farmers farming patterns. The purpose of the study to identify patterns gambier farmers farming and strategies undertaken by farmers gambier to increase revenue. The study was conducted in Nagari Siguntur, one of the producers gambier villages in the South Coastal District, West Sumatra province. The data was collected using qualitative techniques; observation, in-depth interviews and focus group discussions. Data were analyzed with pendektan emics and ethics. The results of this study indicate that the pattern of gambier farmers still farming conventionally and low farmer productivity; farmers' low level of education; gambier production management depends lender, people call it as toke. These conditions resulted in a family of farmers who are in poverty gambier. On that basis, the future of farming patterns can be developed that integrate plant gambier with cattle gambier to increase farmers' income in the future.Keywords: farming patterns, dry land, community economic empowerment.Sekitar 85% dari masyarakat nagari Siguntur bekerja sebagai petani gambir. Secara umum kondisi sosial ekonomi petani gambir berada dalam kondisi yang sangat terbatas, luas lahan (1 s/d 1,5 hektar ) dan modal usaha relatif kecil. Sebagian besar petani melakukan panen 2 atau 3 kali dalam satu tahun. Rata-rata hasil panen petani berkisar antara 600 kg sampai 1000 kg . Harga gambir dalam 2 tahun terakhir berkisar antara Rp18.000,- s/d Rp22.000,- Pendapatan petani berkisar antara Rp 1.200.000,- sampai Rp 2 juta. Upaya untuk melakukan perbaikan terhadap kualitas gambir mengalami banyak hambatan disebabkaan oleh pola usaha tani petani gambir. Tujuan penelitian mengidentifikasi pola usaha tani petani gambir dan strategi yang dilakukan oleh petani gambir untuk meningkatkan pendapatan. Penelitian dilakukan di Nagari Siguntur, salah satu nagari penghasil gambir di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik kualitatif; observasi, wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus. Data dianalisis dengan pendektan emik dan etik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola usaha tani petani gambir masih konvensional dan produktivitas petani rendah; tingkat pendidikan petani rendah; manajemen produksi gambir tergantung pemberi pinjaman, masyarakat menyebutnya dengan sebutan toke. Kondisi ini yang mengakibatkan keluarga petani gambir berada dalam kemiskinan. Dengan dasar itu, kedepan dapat dikembangkan pola usaha tani yang mengintegrasikan tanaman gambir dengan ternak sapi untuk meningkatkan pendapatan petani gambir di masa depan.Kata kunci: pertanian pola, lahan kering, pemberdayaan ekonomi masyarakat.
MEMAKNAI PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF KESEJAHTERAAN SOSIAL Agus Budi Purwanto
Sosio Informa Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v18i1.922

Abstract

menyusul

Filter by Year

2002 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19, No 3 (2014) Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 2 (2012) Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue