cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Peternakan Indonesia
Published by Universitas Andalas
ISSN : 19071760     EISSN : 24606626     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) "Indonesian Journal of Animal Science". Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Andalas, sebagai media publikasi hasil penelitian, pengkajian dan pendalaman literatur tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang peternakan dan kehewanan. JPI diterbitkan untuk menyempurnakan dan melanjutkan Jurnal Peternakan dan Lingkungan (JPL) yang telah ada semenjak bulan Oktober 1994. JPI diterbitkan tiga kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober. Tulisan/karya ilmiah yang diterima belum pernah dipublikasikan atau tidak sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia" : 7 Documents clear
Karakterisasi Rumput Laut berdasarkan Densitas, Warna, dan Rendemen sebagai Bahan Pakan Rosani, Urip; Hidayat, Rahmat; Yulianti, Devi; Azzahra, Margia; Putri, Saskia Ramdhiani
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.1.1-8.2025

Abstract

Rumput laut merupakan bahan pakan yang potensial bagi ternak. Mempunyai kandungan nutrisi yang baik terutama mineral dan senyawa aktif. Setiap rumput laut memiliki karakteristik yang berbeda yang mencerminkan kekhasan dan kandungan nutrisinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan empat jenis rumput laut berdasarkan karakteristiknya. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan perbedaan empat jenis rumput laut sebagai perlakuan dengan ulangan sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati adalah densitas, warna, serta persentase rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis rumput laut mempengaruhi densitas. perbedaan warna dan persentase rendemen. Densitas keempat jenis rumput laut antara 0,851-0,974 g/ml, dengan rataan 0,860 g/ml. Densitas Gracilaria spp. 0,807 g/ml, Sargassum spp. 0,851 g/ml, Eucheuma spp. 0,808 g/ml, dan Gelidium spp. 0,974 g/ml. Warna keempat jenis rumput laut berbeda Gracilaria spp. light grey (RGB 186, 185, 166), Sargassum spp. grey (RGB 146, 148, 105), Eucheuma spp. light grey (RGB 205, 201, 190), dan Gelidium spp. faded brown (RGB 189, 178, 157). Persentase rendemen Gracilaria spp. 8.9%, Sargassum spp. 10%, Eucheuma spp. 5,3%, dan Gelidium spp. 7,8%. Empat jenis rumput laut tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda berdasarkan densitas, warna, dan rendemen, sehingga akan mempengaruhi pemanfaatnya sebagai bahan pakan ruminansia.
Karakteristik Kuantitatif Domba Garut pada Sistem Pemeliharaan Berbeda Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Somanjaya, Rachmat; Imanudin, Oki; Setiadi, Sonia
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.1.9-17.2025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati karakteristik kuantitatif Domba Garut dalam sistem pemeliharaan yang berbeda berdasarkan usia dan jenis kelamin. Metode observasi dilakukan untuk memperoleh data empiris karakteristik kuantitatif domba Garut yang dipelihara secara intensif dan semi intensif. Sampel penelitian ditentukan dalam dua tahap sampling yaitu berdasarkan sistem pemeliharaan (intensif dan semi intensif) dan umur domba (lepas sapih atau 3-4 bulan, domba muda berumur 8 bulan, dan domba dewasa umur >12 bulan). Umur domba ditentukan berdasarkan kondisi gigi permanen, dan setiap unit yang diamati berlokasi di wilayah Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. Variabel yang diamati meliputi tinggi bahu, panjang tubuh, lingkar dada, lebar dada, tinggi pinggul, dan berat badan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domba Garut betina yang dipelihara secara intensif pada setiap fase usia memiliki sifat kuantitatif yang lebih baik, dan beberapa variabel menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan semi intensif. Berbeda dengan domba Garut jantan, pada fase usia penyapihan, sifat kuantitatif cenderung lebih tinggi pada domba yang dipelihara secara semi intensif, bahkan variabel panjang tubuh dan tinggi pinggul secara signifikan lebih tinggi (p<0,05) daripada yang dipelihara secara intensif. Namun, pada usia 8 dan >12 bulan, Karakteristik kuantitatif keseluruhan domba jantan Garut yang dipelihara secara intensif cenderung lebih baik daripada sistem pemeliharaan semi-intensif. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik kuantitatif domba Garut dipengaruhi oleh sistem pemeliharaan, dan sistem pemeliharaan intensif cenderung memiliki karakteristik kuantitatif yang lebih baik daripada sistem pemeliharaan semi intensif.
Pemakaian Produk Kulit Ubi Kayu dan Limbah Ikan yang Difermentasi dengan Bacillus amyloliquefaciens Dalam Ransum Ayam Broiler Mirzah; Montesqrit; Fajrona, Kadran; Sindika, Yulia; Putri, Yuniken
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.1.18-29.2025

Abstract

Penggunaan bahan pakan asal limbah dalam ransum unggas memerlukan proses pengolahan bahan baku yang tepat apabila dijadikan pakan sumber protein atau energi dan diperlukan uji ransum pada unggas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan produk kulit ubi kayu dan limbah ikan tongkol fermentasi (KUKLIF) menggunakan inokulum Waretha yang terdiri dari bakteri Bacillus amyloliquefaciens. Sebanyak 100 ekor DOC ayam broiler strain New Lohmann. (MB-202 Platinum) digunakan dan diberi ransum perlakuan selama 5 minggu. Perlakuan adalah pemakaian KUKLIF dalam ransum. Ransum disusun dengan isoprotein 22% dan isoenergi 3.000 kkal/kg. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan ransum dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari R0: (kontrol, 0% KUKLIF), R1 (5%), R2 (10%), R3 (15%), R4 (20%). Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, dan persentase karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan level penggunaan produk KUKLIF dalam ransum menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan, namun berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konversi ransum, serta berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas. Kesimpulan penelitian adalah bahwa level penggunaan KUKLIF dalam ransum ayam broiler dapat diberikan sampai 15% dan dapat mempertahankan performa ayam broiler, dengan konsumsi ransum 669,30 g/ekor/minggu, pertambahan bobot badan 393,81 g/ekor/minggu, konversi ransum 1,70, dan persentase karkas 76,37%.
Pengaruh Limbah Industri Pangan dan Sampah Pasar Sebagai Media Maggot BSF Terhadap Biomassa, Frass, dan Penyusutan Nisa, Nur Sabrina Zahratun; Pratama, Andry; Marlina, Eulis Tanti; Hidayati, Yuli Astuti
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.1.30-38.2025

Abstract

Limbah industri pangan dan sampah pasar merupakan limbah dengan kandungan bahan organik tinggi belum banyak dimanfaatkan. Apabila tidak diolah dengan baik maka limbah organik dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan. Salah satu cara pengolahan limbah adalah dengan reduksi sebagai media pertumbuhan maggot Black Soldier Fly (BSF). Hasil dari proses pertumbuhan maggot dengan media organik adalah biomassa maggot, frass maggot, dan penyusutan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah industri pangan dan sampah pasar sebagai media pertumbuhan maggot terhadap biomassa maggot, frass maggot, dan penyusutan media. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan 3 perlakuan, P1 (media 100% sampah pasar), P2 (media 100% limbah industri pangan), dan P3 (kombinasi media 50% sampah pasar dan 50% limbah industri pangan) dengan ulangan sebanyak 6 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap biomassa maggot, tetapi berpengaruh nyata terhadap frass maggot dan penyusutan. Pada P3 merupakan perlakuan media terbaik untuk pertumbuhan maggot.
Hubungan antara Umur dan Libido Pejantan terhadap Kualitas Semen pada Sapi Simmental Elvina; Jaswandi; Masrizal
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.1.39-50.2025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur dan libido pejantan terhadap kualitas semen sapi Simmental. Penelitian ini menggunakan 13 ekor pejantan sapi Simmental yang berumur 3-7 tahun di UPTD BPTSD Tuah Sakato. Variabel penelitian ini meliputi skor libido pejantan dan kualitas semen (motilitas, viabilitas, konsentrasi, dan abnormalitas spermatozoa). Data penelitian dianalisis dengan analisis regresi menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan (P<0,05) antara umur pejantan dengan motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa, tetapi tidak berkorelasi signifikan (P>0,05) dengan libido pejantan dan konsentrasi semen. Terdapat korelasi yang signifikan (P<0,05) antara libido pejantan dengan konsentrasi dan viabilitas semen. Libido dan kualitas semen terbaik ditemukan pada pejantan yang berumur 6 tahun yaitu libido 4,50±0,55, konsentrasi semen 1.555,50±535,82 x 106/ml, motilitas 86,67±0,82%, viabilitas 83,65±6,37%, dan abnormalitas 6,64±0,75%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah umur pejantan memiliki korelasi dengan motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa sapi Simmental dan skor libido pejantan memiliki korelasi dengan konsentrasi dan viabilitas semen.
Analisis Logistik Pakan dan Prospek Pengembangan Peternakan Sapi Perah di Kabupaten Tasikmalaya Bahari, Intan Kembang; Suryapratama, Wardhana; Setianto, Novie Andri; Subagyo, Yusuf; Munasik
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.1.51-68.2025

Abstract

Jumlah sapi perah di Kabupaten Tasikmalaya masih sedikit jika dibandingkan daerah lain yang sudah menjadi sentra pengembangan sapi perah. Prospek pengembangan ternak sapi perah memerlukan kesiapan penyediaan pakan yang memadai untuk mendukung penambahan populasi ternak sapi perah. Tujuan penelitian: 1) Menganalisis tipologi peternakan dan logistik pakan; 2) Menganalisis prospek pengembangan pada peternakan sapi perah. Penelitian dimulai dari bulan Juni – Juli 2023 melalui metode survei menggunakan analisis deskriptif pada tipologi peternakan dan logistik pakan, serta strategi pengembangan (analisis SWOT). Kabupaten Tasikmalaya prospektif untuk pengembangan sapi perah menurut hasil penelitian dengan mempertimbangkan terlebih dahulu aspek logistik pakannya untuk dapat mendukung upaya peningkatan populasi ternak sapi perah. Hasil analisis prospek pengembangan sapi perah, Kabupaten Tasikmalaya berada pada Kuadran I. Strategi pengembangan sapi perah yang paling sesuai yaitu strategi agresif (growth oriented strategy) dengan prospek utama pada kemajuan usaha melalui kekuatan dan peluang yang dimiliki. Strategi yang disarankan yaitu: 1) Peningkatan pada sarana untuk logistik pakan, 2) Integrasi sapi perah dengan pertanian (padi, jagung), 3) Introduksi teknologi pengolahan pakan, 4) Memaksimalkan penggunaan lahan untuk penanaman hijauan berkualitas, dan 5) Mengoptimalkan peran koperasi dalam menyediakan pakan yang dibutuhkan. Saran penelitian yaitu pertimbangan kajian logistik pakan dan hasil analisis prospek pengembangan ternak untuk pengembangan sapi perah.
Suplemen Ekstrak Buah Asam Kandis (Garcinia xanthochymus) dalam Air Minum terhadap Populasi Escherichia coli Usus Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Suci, Dwi Margi; Malinda, Ratriana Titis; Darmawan, Arif
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.1.69-77.2025

Abstract

Garcinia xanthochymus (asam kandis) merupakan salah satu herbal yang dapat digunakan sebagai acidifier bagi puyuh dengan pemberian melalui air minum. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suplemen asam kandis dalam air minum sebagai acidifier dengan perbedaan pH larutan yang digunakan, untuk menekan bakteri E. coli pada digesta dalam usus halus burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Uji daya hambat ekstrak asam kandis terhadap bakteri E. coli dilakukan dengan metode sumuran konsentrasi ekstrak asam kandis 100%-6,5% dan metode perhitungan populasi menggunakan konsentrasi asam kandis 0%-4%, kemudian dianalisis deskriptif. Perhitungan koloni bakteri E. coli pada digesta usus puyuh yang dipelihara menggunakan ransum yang mengandung protein 20,71% dan pemberian air minum yang ditambahkan ektrak asam kandis dengan pH 3,05; 2,4; 2,19 serta perlakuan kontrol yaitu tanpa ekstrak asam kandis. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah asam kandis sebagai acidifier pada puyuh periode layer mampu digunakan sebagai antibakteri dengan kategori daya hambat kuat dan pada perlakuan pH 2,19 dapat menurunkan jumlah koloni bakteri E. coli sampai Log 0,699 CFU/mL. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak asam kandis pada air minum pada pH 2,19 digunakan sebagai acidifier.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 27 No 3 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26, No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26 No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26 No 2 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26, No 2 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26 No 1 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25 No 3 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25, No 3 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25 No 1 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25, No 1 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 24, No 3 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 23, No 3 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 23, No 1 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 22, No 3 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 22, No 1 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 21, No 3 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 21, No 2 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 20, No 3 (2018): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 20, No 2 (2018): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 19, No 3 (2017): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17, No 3 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 14, No 3 (2012): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 14, No 2 (2012): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 14, No 1 (2012): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 3 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 12, No 3 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 12, No 2 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 12, No 1 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 11, No 3 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 11, No 2 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 11, No 1 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia More Issue