cover
Contact Name
Nego Linuhung
Contact Email
aksioma.ummetro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aksioma.ummetro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
ISSN : 20898703     EISSN : 24425419     DOI : -
Core Subject : Education,
AKSIOMA JOURNAL, e-ISSN: 2442-5419, p-ISSN: 2089-8703 is an information container has scientific articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of the theory, the study of critical analysis, and Islāmic studies in the field of science Mathematics Education. AKSIOMA JOURNAL published two times a year, the period from January to June and July to December, published by the Scientific Publication Unit FKIP University of Muhammadiyah Metro.
Arjuna Subject : -
Articles 131 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2023)" : 131 Documents clear
ETHNOMATHEMATICS: MATHEMATICS IN BATIK TURONGGO YAKSO FROM TRENGGALEK Novia Frisda Eldiana; Shirly Rizki Kusumaningrum; Radeni Sukma Indra Dewi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.783 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6240

Abstract

Abstract Culture is something that is unique and can be a characteristic or identity of an area that is formed from daily habits. Without realizing it, culture is closely related to education, one of which is mathematics. Because culture can be used as a learning media associated with realistic learning styles, culture as a learning medium can be used by educators in the learning process, especially in mathematical concepts. Learning mathematics that is done with a cultural approach is called ethnomathematics. Ethnomathematics is a realistic mathematics learning approach that bridges mathematics learning through local culture. The purpose of this research is to explore Trenggalek's Turonggo Yakso Batik Motif and to describe the mathematical concepts in Turonggo Yakso's Typical Batik elements Trenggalek. This research is a type of qualitative research using an ethnographic approach. The results of this study indicate that the characteristics of the Turanggo Yakso Typical Trenggalek Batik Motif can be implemented as a medium for learning mathematics in the following materials: flat shape, folding symmetry, rotational symmetry, angles, reflection, congruence, and congruence. AbstrakBudaya adalah hal yang unik dan dapat menjadi penciri atau identitas dari suatu daerah yang terbentuk dari kebiasaan sehari-hari. Tanpa disadari budaya berkaitan erat dengan pendidikan, salah satunya dengan mata pelajaran matematika. Hal tersebut karena budaya dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang dikaitkan dengan gaya belajar realistik. Budaya sebagai media pembelajaran dapat digunakan pendidik dalam proses pembelajaran terutama pada konsep matematika. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan pendekatan budaya disebut dengan etnomatematika. Etnomatematika merupakan pendekatan pembelajaran matematika realistik yang menjembatani pembelajaran matematika melalui budaya setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi Batik Motif Turonggo Yakso khas Trenggalek dan mendeskripsikan konsep matematika yang ada pada unsur Batik Motif Turanggo Yakso Khas Trenggalek Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur dari Batik Motif Turanggo Yakso Khas Trenggalek dapat diimplementasikan sebagai media pembelajaran matematika pada materi: bangun datar, simetri lipat, simetri putar, sudut, pencerminan, kesebangunan dan kekongruenan.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA Feri Haryati; Ellis Mardiana Panggabean; Sri Wahyuni
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.386 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6654

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar Seminar pendidikan Matematika  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (developmental research) menggunakan tahapan perencanaan, perancangan dan  pengembangan yang diadopsi dari model pengembangan Thiagarajan dan mahasiswa semester VI pendidikan matematika berjumlah 32 orang  sebagai subyek penelitian. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi yang diisi oleh ahli bidang pendidikan matematika, lembar penilaian kepraktisan mahasiswa, dan tes hasil belajar . Kualitas modul yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, aspek kepraktisan dan aspek keefektifan. Hasil uji kevalidan dari para ahli yang terdiri dari ahli materi, ahli media dan ahli bahasa diperoleh bahwa bahan ajar Seminar pendidikan Matematika  termasuk pada kriteria kelayakan sangat valid. Uji kepraktisan oleh mahasiswa pengguna bahan ajar diperoleh bahwa bahan ajar Seminar pendidikan Matematika  termasuk dalam kriteria, praktis. Adapun uji efektivitas bahan ajar Seminar pendidikan sesuai indikator yang sudah ditentukan  termasuk kategori baik.  Berdasarkan ketiga hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar Seminar pendidikan Matematika  memenuhi ketiga kriteria tersebut, yaitu: sangat valid, praktis, dan efektif.This study aims to develop teaching materials for Mathematics education seminars. The research method used developmental research adopted from the Thiagarajan using the planning, design and development stages and sixth semester 32 students of mathematics education as research subjects. The research instruments consisted of validation sheets, student practicality assessment sheets, and tests. The quality of the modules developed was viewed   the validity, practicality and effectiveness aspects. The validity criteria  base of  expert validity results that consisted of  material experts, media experts and linguists experts stated  that the Mathematics education seminar teaching materials was  very valid. The practical criteria base of practicality test by students using teaching materials stated that teaching materials for Mathematics education seminars were practical.  for the effectiveness test of teaching materials according to the indicators that have been determined included in the good category. Based of the trial  result  can be concluded that the teaching materials of  Mathematics education seminars qualified  on  criteria, namely: very valid, practical, and effective
IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES USING STUDENT WORKSHEETS BASED ON THE APOS MODEL ASSISTED BY GEOGEBRA Lilia Gina Febrila; Hanifah Hanifah; Hari Sumardi; Tria Utari
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.391 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6876

Abstract

 The observation results showed that practicum activities and student learning outcomes in algebra courses were not optimal. Therefore, a learning model is needed that can make students carry out practical activities directly in class and can improve student learning outcomes  This study aimed to determine the increase in student learning outcomes through the use of Rational Function Student Worksheets based on the GeoGebra-assisted APOS model. The type of research carried out is Classroom Action Research (CAR). The research instrument was in the form of a learning achievement test sheet. The subjects of this study were first semester students of the Mathematics Education Study Program at Bengkulu University in 2022. The results showed that the average learning outcomes were 71.26 in cycle I and 82.05 in cycle II with a percentage of completeness in student learning outcomes of 82.05%. in cycle II. So it can be concluded that learning using rational function student worksheets based on the APOS model assisted by GeoGebra can improve student learning outcomes.Hasil observasi  menunjukkan bahwa kegiatan praktikum dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah aljabar belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat membuat mahasiswa melakukan kegiatan praktikum secara langsung dikelas dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa melalui penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa fungsi rasional berbasis model APOS berbantuan GeoGebra. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen penelitian berupa lembar tes hasil belajar. Subjek penelitian ini yaitu mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu Tahun 2022.  Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar yaitu 71,26 pada siklus I dan 82,05 pada siklus II dengan persentase ketuntasan hasil belajar mahasiswa sebesar 82,05%  pada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan lembar aktivitas mahasiswa  fungsi rasional berbasis model APOS berbantuan GeoGebra dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
PENGARUH MODEL BRAIN BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN RME TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBAGIAN Sri Margiani; Ali Mustadi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.269 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6280

Abstract

Brain based learning (BBL) merupakan model pembelajaran yang mengoptimalkan cara kerja otak untuk mendapat pengetahuan. Latar belakang penelitian ini dilakukan karena seringnya terjadi bias kepada siswa dalam menjelaskan tentang konsep matematika, dalam hal ini yaitu pada materi pembagian kelas III SD. Bias tersebut terjadi karena kurangnya pendekatan pembelajaran yang berbasis kehidupan nyata siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model Brain based learning dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terhadap hasil belajar siswa materi pembagian dikelas III. Penelitian ini menggunakan jenis quasi eksperimen dengan desain pretest-postest control group. Populasi penelitian ini sebanyak 42 siswa dari kelas III A dan III B. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara pursposive dengan sampel penelitian sebanyak 24 siswa. Perolehan rata-rata pretest dan postest kelas eksperimen dan kontrol yaitu 25,31 dan 16,54, sehingga kelas eksperimen dengan model BBL pendekatan RME memiliki rata-rata capaian hasil belajar yang lebih tinggi. Pada uji t diperoleh nilai sig yaitu 0,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa model BBL dengan pendekatan RME memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa kelas III materi perkalian.
PENGEMBANGAN PAKET TES GEOMETRI BANGUN DATAR UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP Handariyatul Masruroh; Susanto Susanto; Nurcholif Diah Sri Lestari
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.824 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6729

Abstract

Tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran matematika. Dengan adanya pengembangan paket tes geometri, guru dapat mengukur kemampuan penalaran matematis siswa sehingga guru akan lebih mudah dalam merancang pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan penalaran matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan paket tes geometri pokok bahasan bangun datar untuk mengukur kemampuan penalaran matematis siswa SMP yang valid, praktis, dan efektif, serta untuk mendeskripsikan profil kemampuan penalaran matematis siswa SMP dalam menyelesaikan paket tes geometri bangun datar. Penelitian ini mengkombinasikan penelitian pengembangan dan penelitian kualitatif. Model penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah formative evaluation yang terdiri dari enam tahap, yaitu: preliminary, self evaluation, expert review, one-to-one, small group dan field test. Setelah paket tes geometri yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif dilakukan penelitian kualitatif untuk mengetahui profil kemampuan penalaran matematis siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar validasi, tes geometri, angket respon siswa, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket tes geometri yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif. Analisis kemampuan penalaran matematis siswa SMP menunjukkan siswa berkemampuan penalaran matematis tinggi mampu memenuhi enam aspek penalaran matematis yaitu analisis. menyatukan/sintesis, generalisasi, membenarkan, menarik kesimpulan, dan mengevaluasi. Siswa berkemampuan penalaran matematis sedang mampu memenuhi empat aspek penalaran yaitu analisis, menyatukan/sintesis, generalisasi, dan membenarkan. Siswa berkemampuan penalaran matematis rendah tidak mampu memenuhi aspek penalaran atau hanya mampu memenuhi satu aspek penalaran yaitu analisis
ANALYSIS OF STUDENT'S MISCONCEPTIONS IN SOLVING MATHEMATIC LOGIC PROBLEMS Nurul Astuty Yensy; Agus Susanta; Dina Apryani; Hidayatulloh Hidayatulloh
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.237 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6831

Abstract

AbstrakKarakter matematika bersifat hirarkis yaitu adanya keterkaitan antar satu konsep dengan konsep lainnya, sehingga akan sangat fatal jika mengalami miskonsepsi seperti keliru membuat sebuah generalisasi pada materi Logika Matematika dalam mata kuliah Matematika Dasar, sehingga jika terjadi miskonsepsi terus-menerus dapat menimbulkan kegagalan pemahaman konsep pada mata kuliah selanjutnya seperti Kalkulus dan Matematika Diskrit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi miskonsepsi pada peserta mata kuliah Matematika Dasar di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu pada tahun akademik 2021/2022 saat pembelajaran materi Logika Matematika. Metode yang digunakan yaitu pemberian tes diagnostik berbentuk essay, dan tingkat keyakinan dalam menjawab dengan menggunakan Certainty Response Index. Instrumen tes berupa tes diagnostik. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar tes. Analisis data dilakukan terhadap uraian jawaban serta tingkat keyakinan dalam memberikan jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Logika Matematika memberikan dampak miskonsepsi pada peserta mata kuliah Matematika Dasar berkisar 4 - 43% dengan identifikasi miskonsepsi tertinggi terjadi pada pokok bahasan tentang penyimpulan suatu pernyataan dan uji validitas argumen menggunakan hukum premis. Tingkat  miskonsepsi terendah terjadi pada uji argumen menggunakan tabel kebenaran. Rata-rata persentase tingkat miskonsepsi mahasiswa sebesar 21%. AbstractIt will be disastrous if there is a failure to comprehend the concepts or experience a misperception because mathematics has a hierarchical nature, so there is a relationship between one notion and another. One of the common errors making students in Mathematical Logic courses for Basic Mathematics is concluding or making erroneous generalizations. The University of Bengkulu's study program in mathematics education requires the completion of this course. Continuous misconceptions may make it difficult to understand the concept in later studies, including calculus and discrete mathematics.During the 2021–2022 academic year, participants in the Basic Mathematics course at Bengkulu University's Mathematics Education Study Program had misconceptions about the information they were learning about mathematical logic. A diagnostic test in the form of an essay is administered, and the Certainty Response Index is used to gauge the respondent's level of confidence. Test equipment in the form of a diagnostic test was the tool employed in this study. To collect data, test sheets that were distributed to students during the final semester exams were used. On the description of the answers and the degree of confidence in providing answers, data analysis was done. The findings indicated that learning mathematical logic had an impact on participants in the Basic Mathematics course in terms of misconceptions ranging from 4 to 43%, with the highest identification of misconceptions occurring on the topics of concluding a statement and determining the veracity of arguments using premise law. The argument test employing the truth table has the lowest level of misinterpretation. There were 21% average misconceptions among students.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOLABORASI SISWA Anggun Nurlita; Jailani Jailani
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.654 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6436

Abstract

Keterampilan abad 21 sangat penting dipelajari bagi siswa seperti berpikir kreatif dan kolaborasi siswa. Model pembelajaran merupakan salah satu solusi agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan kolaborasi siswa yaitu model kontekstual. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar 2) Melihat pengaruh pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kolaborasi siswa. Pada penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimental yang dimana penelitian Pre-Eksperimental  hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dan perlakuan. Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII SMP N 1 Tanah Putih yang terdiri dari 23 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes yang terdiri dari instrumen tes dan instrumen angket. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah one sample t-test. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan kemampuuan kreatif dan kolaborasi siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan pembelajaran kontekstual. Kesimpulan penelitian ini bahwa pembelajaran kontekstual efektif untuk meningkatkan kemampuan kemampuan berpikir kreatif dan kolaborasi siswa.21st century skills are very important to learn for students such as creative thinking and student collaboration. The learning model is one of the solutions in order to develop students' creative thinking skills and collaboration, namely the contextual model. The aims of this study were to: 1) Know the effect of learning mathematics using a contextual approach (Contextual Teaching and Learning) on learning outcomes 2) Seeing the effect of a contextual approach (Contextual Teaching and Learning) can improve students' creative thinking skills and collaboration. In this study using Pre-Experimental where Pre-Experimental research only involved one class as the experimental and treatment class. The subjects in this study were Grade VIII students of SMP N 1 Tanah Putih which consisted of 23 students. Data collection techniques in this study used a test consisting of a test instrument and a questionnaire instrument. The data analysis technique in this study was the one sample t-test. The results of the study show that there are significant differences in students' creative and collaborative abilities before and after learning with contextual learning. The conclusion of this study is that contextual learning is effective for increasing students' creative thinking skills and collaboration. 
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS TEORI BELAJAR BRUNER UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP Ratih Mauliandri; Sehatta Saragih; Kartini Kartini
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.557 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6538

Abstract

Kemampuan Pemahaman Matematis (KPM) sangat penting dan menjadi tujuan pembelajaran matematika. Namun fakta menunjukkan KPM siswa masih rendah khususnya pada materi segiempat dan segitiga. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi KPM siswa adalah dengan memberikan kesempatan belajar tanpa batas waktu dan tempat melalui bahan ajar elektronik berupa aplikasi android yang ditata berdasarkan Teori Bruner. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar elektronik yang valid dan praktis guna memfasilitasi KPM siswa. Bentuk penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Subjek penelitiannya yakni 15 siswa kelas VII SMPN 34 Pekanbaru, sedangkan objek penelitiannya yakni bahan ajar elektronik. Instrumen penelitiannya berupa daftar wawancara, angket validasi dan angket respon siswa. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menganalisis data hasil validasi dan data hasil angket respon siswa. Hasil analisis data diperoleh bahwa bahan ajar elektronik telah memenuhi kriteria kevalidan dengan persentase rata-rata sebesar 88,55% dengan kategori sangat valid, dan juga telah memenuhi kriteria kepraktisan dengan persentase rata-rata sebesar 89,9% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa bahan ajar elektronik yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dan praktis, sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.
KEMAMPUAN PENALARAN IMITATIF DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS Fardatil Aini Agusti; Tatang Herman; Afifah Zafirah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.574 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7042

Abstract

Kemampuan penalaran matematis merupakan kunci untuk mengembangkan pemahaman matematis siswa. Oleh karena itu, kemampuan ini dijadikan sebagai salah satu tujuan pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan menengah di Indonesia. Salah satu jenis penalaran matematis tersebut adalah penalaran kreatif matematis. Fakta menunjukkan bahwa siswa cenderung menggunakan penalaran imitatif daripada penalaran kreatif matematis. Oleh karena itu, penalaran kreatif siswa perlu diperhatikan guru agar mereka dapat mengkonstruksi pengetahuan dengan baik khususnya pada materi persamaan garis lurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penalaran imitatif dan kreatif matematis siswa pada materi persamaan garis lurus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Subjek penelitian adalah 3 (tiga) orang siswa kelas VIII  yang telah mempelajari materi persamaan garis lurus dan dipilih berdasarkan pertimbangan guru. Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti sendiri dan instrumen penunjang berupa soal tes kemampuan penalaran kreatif matematis serta pedoman wawancara. Berdasarkan analisis hasil penelitian, ditemukan bahwa siswa belum memiliki kemampuan penalaran kreatif  yang baik. Siswa masih cenderung menggunakan penalaran imitatif bahkan belum mampu melakukan penalaran dengan tepat. Sebagai kesimpulan, kemampuan penalaran imitatif masih mendominasi dibandingkan penalaran kreatif matematis siswa pada materi persamaan garis lurus.Mathematical reasoning ability is the key to developing students' mathematical understanding. Therefore, this ability is used as one of the objectives of learning mathematics in secondary education in Indonesia. Mathematical creative reasoning is one type of mathematical reasoning. The facts show that students use imitative rather than creative mathematical reasoning. Therefore, students' creative reasoning needs to be considered by the teacher so they can construct their knowledge properly, especially in straight-line equations. This study aims to reveal mathematical students' imitative and creative reasoning in the material of straight-line equations. This study uses a qualitative approach with a case study design. This research was conducted in one of the junior high schools in Lima Puluh Kota, West Sumatra. The research subjects were 3 (three) grade VIII students who had studied straight-line equations and were selected based on the teacher's considerations. The main instrument in this study was the researcher herself. The supporting instruments were mathematical creative reasoning ability tests and interview guidelines. Based on the result of research analysis, it was found that students did not have good creative reasoning abilities. Students still tend to use imitative reasoning and have not even been able to do reasoning properly. In conclusion, imitative reasoning ability still dominates compared to students' creative mathematical reasoning in straight-line equation material.
PENGEMBANGAN MODUL AJAR GEOMETRI ANALITIK BERBASIS COGNITIVE LOAD THEORY UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIK MAHASISWA Eka Senjayawati; Elenne Rhizkita Akbar; Herlina Fauziyyah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.353 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6663

Abstract

Geometri analitik merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh olah mahasiswa pendidikan matematika, namun mahasiswa masih kesulitan dalam menguasai konsep-konsep yang ada di dalamnya. Diperlukan modul ajar yang memperhatikan psikologi kognitif untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari konsep-konsep yang ada.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul ajar geometri analitik berbasis cognitive load theory untuk meningkatkan berpikir reflektif matematik mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian research and development (R&D) dengan menggunakan model Thiagarajan 4D dimana terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate). Subjek penelitiannya adalah mahasiswa angkatan 2021 IKIP Siliwangi dengan jumlah 20 orang yang mengikuti perkuliahan geometri analitik. Pengumpulan data diperoleh dari tes kemampuan berpikir reflektif matematik (TBRM) dalam bentuk 5 soal uraian terkait materi geometri analitik. Modul ajar geometri analitik dilihat kevalidan, kepraktisan, dan  keefektifannya. Hasil dari dari penelitian ini diperoleh persentase kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan berturut-turut 87,42%, 79,05%, dan 70%. Kemudian bahwa rata-rata skor pretes TBRM adalah 43 dan postes TBRM adalah 71,25 terjadi peningkatan atau perbaikan skor rata-rata nilai sebelum dan sesudah diberikannya modul ajar geometri analitik sebesar 28,25.Kata kunci: Cognitive load theory ; modul geometri analitik; reflektif matematik  Analytical geometry is one of the subjects that must be taken by mathematics education students, but students still have difficulty mastering the concepts in it. Teaching modules are needed that pay attention to cognitive psychology to help students learn existing concept. The purpose of this research is to develop an analytic geometry teaching module based on cognitive load theory to improve students' mathematical reflective thinking. This type of research is research and development (R&D) using the Thiagarajan 4D model which consists of 4 stages, namely the define, design, develop and disseminate stages. The research subjects were students of the 2021 IKIP Siliwangi class with a total of 20 students taking analytical geometry courses. Data collection was obtained from the mathematical reflective thinking ability (TBRM) test in the form of 5 description questions related to analytical geometry material. The analytical geometry teaching module is seen for its validity, practicality, and effectiveness. The results of this study obtained the percentage of validity, practicality, and effectiveness of 87.42%, 79.05% and 70%, respectively. Then that the average TBRM pretest score was 43 and the TBRM posttest was 71.25, there was an increase or improvement in the average score before and after the analytic geometry teaching module was given by 28.25.Keywords: Cognitive load theory; analytical geometry module; reflective mathematics

Page 8 of 14 | Total Record : 131