cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Geospatial
ISSN : 20895054     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 130 Documents
Ketelitian Posisi Pengamatan GNSS Metode Precise Point Positioning dan Metode Penentuan Posisi Relatif Azis, Rasyad Al; Suhandri, H. F.; Wijaya, Dudy Darmawan
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.951 KB)

Abstract

Precise Point Positioning (PPP) adalah metode penentuan posisimenggunakan GNSS yang merupakan pengembangan dari metode penentuanposisi absolut. Penentuan posisi menggunakan GNSS yang sering digunakanuntuk memperoleh posisi teliti adalah metode penentuan posisi relatif. Metoderelatif sangat bergantung pada titik referensi. Hal tersebut menyebabkan metodePPP dapat menjadi alternatif karena hanya membutuhkan satu receiver tanpa adaketerkaitan dengan titik referensi. Maka dari itu, studi ini dimaksudkan untukmengetahui seberapa jauh ketelitian metode PPP terhadap metode relatif yangdianggap teliti. Pengamatan dilakukan pada dua buah titik dengan jarak kira-kira8.5 km. Berdasarkan uji coba yang dilakukan, PPP dapat mendekati ketelitianmetode relatif dengan pengamatan minimal selama 6 jam dan menggunakan dataorbit teliti IGS Final.
Identifikasi Mekanisme Sesar di Bagian Timur Pulau Jawa dengan Menggunakan Data GNSS Kontinyu 2010-2016 Kuncoro, Henri; Maharani, Monica
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.312 KB)

Abstract

Pulau Jawa terletak tepat di utara zona subduksi jawa yang merupakanzona pertemuan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Sunda. BeberapaSesar terbentuk di Pulau Jawa mengakomodasi stress yang dihasilkan olehsubduksi jawa yang berada di selatan Pulau Jawa. Studi deformasi denganmenggunakan data GNSS telah dilakukan untuk mengestimasi laju geser darisesar-sesar utama di Pulau Jawa. Koulali dkk (2016) mengestimasi laju geseruntuk Sesar Baribis dan Sesar Kendeng sebesar 2.3 – 5.6 mm/tahun dandinyatakan sebagai sesar-sesar aktif. Pada studi ini, 15 data GNSS kontinyu daritahun 2010 hingga 2016 di bagian timur Pulau Jawa digunakan untukmengidentifikasi mekanisme sesar yang berada di wilayah ini meliputi SesarKendeng dan ekstensinya. Data fase GPS dari setiap stasiun GNSS diolahdengan menggunakan GAMIT/GLOBK 10.6 untuk mendapatkan koordinat didalam sistem koordinat kartesian 3D di dalam kerangka referensi InternationalTerrestrial Reference Frame 2008 (ITRF2008). Sebanyak 15 vektor kecepatanGNSS digunakan untuk menghitung strain rate dan laju geser untuk setiapsegmen sesar yang dilalui oleh 3 profil. Ketiga profil tersebut menunjukkanadanya kompresi sebagai akomodasi stress dari subduksi Jawa dan laju geseruntuk segmen barat Sesar Kendeng, segmen timur Sesar Kendeng, danekstensinya sebesar 1.93 mm/tahun, 0.90 mm/tahun, dan 0.60 mm/tahun secaraberurutan dengan mekanisme sesar mengiri. Mekanisme yang sama yang terjadipada ekstensi Sesar Kendeng menunjukkan adanya potensi sumber gempa yangbaru di sekitar Selat Madura. Hal ini merupakan informasi penting untukmengidentifikasi potensi sumber gempa dari Sesar Kendeng dan ekstensinyamengingat zona dari sesar aktif ini merupakan zona yang berpenduduk cukuppadat.
Kajian Standar Penilaian Kelayakan Pelabuhan Makassar Dalam Mendukung Konsep Tol Laut Djunarsjah, Eka; Wisayantono, Dwi; Parlindungan, Andi Putra
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.023 KB)

Abstract

Konsep Tol Laut merupakan langkah awal Pemerintah Indonesia saat inidalam upaya menjadikan Indonesia sebagai negara maritim. Salah satu yang menjadi bagian penting dalam terlaksananya Konsep Tol Laut ini adalah kelayakan pelabuhan dalam menunjang Konsep ini. Penelitian ini ditujukan untuk melihat kesiapan atau kelayakan pelabuhan dalam mendukung Konsep Tol Laut tersebut, dengan studi kasus Pelabuhan Makassar. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi literatur untuk menentukan parameter kelayakan, pengumpulan data yang dibutuhkan berupa : data induk pelabuhan, peta laut, data fisik kapal, dan Daftar Suar Indonesia (DSI), serta analisis kondisi pelabuhan menggunakan metode komparasi. Parameter yang digunakan pada penelitian adalah lokasi pelabuhan, alur pelayaran, dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP). Kondisi ideal untuk setiap parameter akan ditentukan untuk mendukung konsep Tol Laut, yang kemudian akan dibandingkan dengan kondisi Pelabuhan Makassar saat ini. Hasil yang diperoleh dari studi ini menyimpulkan bahwa Pelabuhan Makassar layak berdasarkan parameter lokasi dan SNBP, namun berdasarkan parameter alur pelayaran dinilai belum layak karena kondisi kedalaman yang masih belum memenuhi persyaratan.
Penyediaan Peta Daerah Konflik untuk Manajemen Konflik Pertanahan dengan UAV Handayani, Alfita Puspa; Saptari, Asep Yusup; Abdulharis, Rizqi; Hendriatiningsih, S.; Hernandi1, Andri
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.692 KB)

Abstract

Tingkat penyelesaian kasus sengketa konflik masalah pertanahan diIndonesia masih kurang dari 50%. Kendala terbesar adalah gesekan denganmasyarakat yang menguasai tanah yang menjadi objek sengketa dan konflik.Dengan perkembangan teknologi pemetaan yang ada, pemetaan daerah konflikdapat dilakukan tanpa secara langsung datang ke lokasi dan tanpa secaralangsung berhadapan dengan masyarakat. Salah satu teknologi pemetaan yangmampu memiliki akses untuk dapat memetakan daerah konflik tanpa secaralangsung datang ke lokasi dan tanpa secara langsung berhadapan denganmasyarakat adalah Teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dengan metodefotogrametri berbiaya rendah/low cost photogrammetry dan menggunakanwahana pesawat tanpa awak/Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Kelebihanmetode UAV ini, dapat digunakan pada topografi dengan resiko tinggi danaksessibilitas yang sulit, sehingga merupakan suatu solusi pemetaan di daerahkonflik. Untuk manajemen konflik pertanahan, tidak hanya peralatan saja yangakan digunakan, akan tetapi perlu diperhatikan pula mengenai metode dan teknikpemetaan serta pendekatan karakter sosial budaya masyarakat untukmenyelesaikan konflik, bukan sebagai pemicu tumbuhnya masalah lain.
Pemanfaatan Citra Landsat 8 OLI untuk Identifikasi Lahan Pertanian Tercemar Limah B3 dengan Metode Analisis Spektral Campuran Indrajid, Ganny; Sari, Dewi Kania
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.264 KB)

Abstract

Karawang merupakan kota dengan lahan pertanian mencapai 94.311Ha. Daerah pertanian pada kawasan Karawang ini terletak di sekitar wilayahindustri. Sehingga lahan pertanian di Karawang memiliki potensi untuk tercemarlimbah B3. Maka dari itu, perlu adanya penelitian tentang identifikasi lahanpertanian tercemar limbah B3 agar dapat dilakukan pencegahan lebih lanjut.Pada penelitian ini, diperlukan metode yang cepat dan efisien dalam identifikasilahan pertanian yang luas. Metode pengindraan jauh memiliki kemampuan untukmengidentifikasi lahan pertanian tercemar limbah B3 dengan cepat dan arealyang luas. Pada penelitian ini digunakan citra Landsat 8 OLI, serta datapengamatan lapangan dengan alat spektrometer. Teknologi pengindraan jauhyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Spektral Campuran(ASC). ASC adalah suatu metode analisis yang menggunakan kombinasialgoritma tertentu dengan menggunakan nilai dari endmember pada spectrallibrary. Hal tersebut dilakukan untuk mengindentifikasi suatu objek yangdiidikasikan memiliki piksel campuran. Daerah studi pada penelitian ini adalahlahan pertanian pada Kecamatan Telukjambe Kabupaten Karawang, Jawa Barat.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 7.,4 ha atau 0.,44% lahanpertanian di Kecamatan Telukjambe tercemar limbah.
PEMETAAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT DI SELAT CAPALULU, KEPULAUAN SULA, MALUKU UTARA Respati, Muhammad Rafi; Windupranata, Wiwin
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi arus laut merupakan potensi sumber listrik di Indonesia yang diduga dapat menyimpan potensi energi listrik hingga 6000MW. Arus pasang-surut terkuat yang tercatat di Indonesia adalah di Selat Capalulu, antara Pulau Taliabu dan Pulau Mangole di Kepulauan Sula, Propinsi Maluku Utara. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi daya listrik yang bersumber dari arus laut tersebut. Terdapat 8 titik Obs yang ditempatkan sepanjang Selat Capalula. Berdasarkan hasil yang diperoleh titik yang berpotensi sebagai lokasi pembangkit listrik tenaga arus yaitu titik Obs 5 dan titik Obs 6.Titik Obs 5 memiliki potensi energi listrik selama satu bulan sebesar 4896.14 kWh pada musim angin barat dan 5721.31 kWh pada musim angin timur. Sedangkan titik Obs 6 memiliki potensi energi listrik selama satu bulan sebesar 4285.29 kWh dan 5268.96 kWh pada musim angin timur.
PEMODELAN 3D “GEDUNG INDONESIA MENGGUGAT” MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TERRESTRIAL LASER SCANNER Mudzakir, Muhammad Zaky; Abidin, Hasanuddin Zainal; Gumilar, Irwan
Indonesian Journal of Geospatial Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Sebagai salah satu bangunan bersejarah, Gedung Indonesia Menggugat perlu dirawat dan dijaga agar selalu dalam kondisi baik. Hal yang harus dilakukan adalah pelestarian dan pengarsipan bangunan. Pemodelan 3D merupakan bentuk pelestarian dan pengarsipan bangunan bersejarah. Model 3D dapat dijadikan sebagai acuan apabila terjadi perubahan bentuk fisik dari bangunan. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan 3D memanfaatkan teknologi Terrestrial Laser Scanner (TLS). TLS dapat membentuk model dari bangunan kompleks secara detail dan merepresentasikan bentuk aslinya dengan waktu yang relatif singkat. Metodologi penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan dimulai dari studi literatur dan pelatihan penggunaan alat, akuisisi data, pengolahan data sampai pembentukan model. Proses akuisi data dilakukan dengan menggunakan TLS. Metode pengolahan data yang dipakai yaitu registrasi dan filtering. Registrasi dilakukan untuk menggabungkan data point cloud dari setiap tempat berdiri alat (station). Filtering digunakan untuk menghilangkan derau yang terpindai saat akuisisi data. Setelah itu dilakukan pembentukan model 3D. Model 3D Gedung Indonesia Menggugat memiliki nilai galat registrasi rata-rata sebesar 1 mm. Nilai galat yang dihasilkan pada proses registrasi diakibatkan oleh pergeseran nivo pada TLS saat leveling di dua station yang berbeda dan pada target ketika diputar menghadap arah TLS berpindah. Hasil validasi ukuran pada objek sesungguhnya menunjukkan perbedaan jarak rata-rata dengan model 3D sebesar 6 mm. Pada beberapa bagian,  hasil model 3D menujukkan bentuk yang kurang baik. Hal itu disebabkan oleh data yang berlubang karena terhalang objek lain pada saat pemindaian, sehingga menyebabkan proses mesh tidak sempurna. Dari hasil model 3D juga didapatkan volume ruang utama, ruang sidang, ruang Supriyadinata, serta gabungan aula, ruang Maskoen, dan ruang Gatot Mangkoepradja sebesar 1942,8 m3.
PEMODELAN TINGKAT LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT BERBASISKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (WILAYAH STUDI: KOTA BANDUNG) Yati, Marlina Wandi; Deliar, Albertus; Virtriana, Riantini
Indonesian Journal of Geospatial Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Layanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan juga merupakan salah satu aspek penting yang menunjang pembangunan suatu bangsa. Fasilitas ? fasilitas kesehatan memiliki peran penting dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Semakin tinggi jumlah penduduk di suatu wilayah, maka kebutuhan akan ketersediaan fasilitas kesehatan pun akan semakin meningkat. Dalam memodelkan tingkat layanan kesehatan masyarakat, faktor aksesibilitas keruangan dan jumlah penduduk merupakan faktor pendukung dalam melakukan pertimbangan. Faktor ? faktor pendukung tersebut memberikan pengaruh dalam melakukan proses pengolahan data dan analisis. Wilayah studi kasus dalam melakukan penelitian ini adalah Kota Bandung. Metode analisis spasial yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode buffering dan pengukuran jarak lurus. Hasil akhir penelitian berupa peta cakupan pelayanan puskesmas dan peta cakupan pelayanan rumah sakit di Kota Bandung. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, banyak sekali fasilitas kesehatan di Kota Bandung yang belum memenuhi standardisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, ditinjau dari segi pelayanan terhadap jumlah penduduk. Berdasarkan hasil akhir penelitian, terdapat wilayah ? wilayah yang tercakup dalam lebih dari 1(satu) fasilitas kesehatan.
PEMODELAN 3D “PATUNG PERSIB" MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TERRESTRIAL LASER SCANNER Hakim, Becky; Abidin, Hasanuddin Z.; Gumilar, Irwan
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Monumen atau patung bersejarah memiliki peran sebagai simbol untuk memperingati hari bersejarah, penambah estetika kota, motivator masyarakat, dan penghargaan terhadap pahlawan. Patung Persib merupakan salah salah satu monumen atau patung bersejarah yang yang dimiliki oleh warga Bandung, khususnya bagi suporter tim sepakbola Bandung yaitu Bobotoh yang keberadaannya harus dijaga dan dilestarikan. Salah satu cara untuk pelestarian monumen atau patung bersejarah yaitu pembuatan model tiga dimensi dengan menggunakan teknologi Terrestrial Laser Scanner (TLS). Metodologi penelitian yang digunakan meliputi studi literatur, tahap pengambilan data, tahap pengolahan data, dan tahap pembuatan model tiga dimensi. Metode pengolahan data yang digunakan meliputi proses registrasi dan proses filtering sedangkan metode untuk pembuatan model tiga dimensi meliputi proses mesh, hole filling, dan pembentukan surface model. Model tiga dimensi didapatkan point cloud dari hasil registrasi sebanyak 109.751.943 titik dan  nilai galat rata-rata hasil proses registrasi sebesar 0,002 m. Berdasarkan hasil akhir penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil model 3D yang didapatkan hampir mewakili bentuk sebenarnya dari segi model dan segi teksturnya. Hasil perbandingan  ukuran yang didapatkan pada model 3D dengan hasil ukuran distometer dan pita ukur, yaitu antara  0,004 m - 0,0215 m dengan rata-rata perbedaan jarak yaitu 0,018 m. Pada hasil model tiga dimensi juga  didapatkan volume keseluruhan sebesar 9,898 m3 dan massa patung sesuai dengan komposisi bahan dasar yang digunakan.
ESTIMASI KERUGIAN EKONOMI PADA BANGUNAN AKIBAT PENURUNAN MUKA TANAH DENGAN MENGGUNAKAN RASOR (RAPID ANALYSIS AND SPATIALISATION OF RISK) DI CEKUNGAN BANDUNG Ludya, Silmi Fawzya; Gumilar, Irwan; Abidin, Hasanuddin Z.
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bandung merupakan kota dengan tingkat penurunan muka tanah yang tinggi, terutama di wilayah Cekungan Bandung. Penurunan muka tanah yang terjadi dapat mengakibatkan kerusakan berupa keretakan pada bangunan, bangunan yang turun/miring, serta banjir yang semakin parah di wilayah Cekungan Bandung. Kerusakan tersebut tentunya dapat menimbulkan kerugian dari segi ekonomi karena meningkatnya biaya pemeliharaan pada bangunan yang mengalami kerusakan. Tugas akhir ini ditujukan untuk melakukan estimasi kerugian ekonomi pada bangunan akibat penurunan muka tanah di Bandung dengan menggunakan Rapid Analysis and Spatialisation of Risk (RASOR) platform. RASOR platform dipilih karena dapat menghitung kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh fenomena penurunan muka tanah dengan cepat. Pada RASOR terdapat HAZUS yang berfungsi sebagai alat untuk menghitung kerugian ekonomi tersebut. Hasil yang diperoleh adalah nilai estimasi kerugian ekonomi atau biaya pemeliharaan pada bangunan yang mengalami kerusakan dan peta persebaran dampak pada bangunan. Adapun kerugian ekonomi akibat penurunan muka tanah hasil perhitungan RASOR mencapai 452 miliar rupiah untuk struktur bangunan dan  633 miliar rupiah untuk konten bangunan.

Page 5 of 13 | Total Record : 130