cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Geospatial
ISSN : 20895054     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 130 Documents
SEABED MORPHOLOGY MAPPING FOR JACK-UP DRILLING RIG EMPLACEMENT William M., Faber; Windupranata, Wiwin; Wisayantono, Dwi
Indonesian Journal of Geospatial Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Most of the oil and gas potential reserves are located in offshore area. Jack-up drilling rig is one type of many other oil rig type. To locate a jack-up rig, a sea mapping process must be conducted to get information about the seabed surface and what kind of morphology there are. The seabed condition must be clearly identified in order to know if there are any endangering objects or obstructions within the emplacement area, start from the planned maneuver for rig entrance up to the rig?s leg penetration.The instruments used are single beam echo sounder, multibeam echo sounder, side scan sonar. Single beam echo sounder have a role to validate the result of the multibeam echo sounder. To know about the existing features, side scan sonar is used to make a high resolution seabed image. Also if the result must be interpreted by a geophysicist. To know about the soil structures, then a soil boring must be conducted to know the site?s soil structure. Within the mapping area, there are seven wells are proposed. Single beam and multibeam echo sounder results bathymetric data and side scan sonar results seabed features information. Within the 2kmx2km mapping area there are some area that might be a threat specifically located in the southern and eastern part. Side scan sonar also provides information about the existence of some rock/coral outcrops and high reflectivity seabed that may be an obstruction. Based on the bathymetric, seabed features, and sub-seabed features, the seven proposed wells comply the requirement of jack-up drilling rig emplacement, but based on soil boring data only well four, five, and six comply.
PEMODELAN 3D JEMBATAN CISOMANG MENGGUNAKAN METODE TERRESTRIAL LASER SCANNER Siburian, Leonardo; Gumilar, Irwan; Wisayantono, Dwi
Indonesian Journal of Geospatial Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Akhir Desember 2016 diberitakan pembatasan jumlah kendaraan dikarenakan adanya kerusakan struktur jembatan Cisomang yaitu pergeseran pier jembatan yang menyebabkan kerusakan berupa keretakan, pergeseran objek struktur, dan deformasi. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan perbaikan jembatan yang salah satunya adalah pemantauan jembatan, untuk mengetahui kondisi jembatan selama perbaikan. Salah satu bentuk pemantauan perbaikan jembatan Cisomang adalah menggunakan metode Terrestrial Laser Scanner (TLS) sebagai analisis ukuran teliti struktur jembatan. Akuisisi data TLS dilakukan selama tiga hari menggunakan TLS Topcon GLS 2000 terdiri 55 data scan yaitu sejumlah 361.183.804 point clouds. Pengolahan data TLS dilakukan pada perangkat lunak MAPTEK i-site, yang mencakup registrasi antara target, filtering, georeferensi, dan meshing. Pengolahan data menghasilkan model tiga dimensi jembatan Cisomang yang digunakan sebagai dokumentasi objek strukrur jembatan dan mendeteksi deformasi sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan. Kualitas data yang dihasilkan dari proses registrasi data point clouds adalah 0.02 m. Dari pengukuran TLS, didapatkan perbandingan ukuran dengan As Built Drawing (ABD) pada tahun 2005, misalkan adanya pergerakan terbesar yang terjadi diantara pier P2A dan pier P3A sebesar 69,4 cm dan rotasi sebesar 0°53?23?? pada sisi timur pier P2A.
PEMETAAN PERMASALAHAN SISTEM REFERENSI KOORDINAT PADA WELL-TIE DAN VINTAGE PROCESSING Utomo, Dwi Wahyu; Andreas, Heri; Kusuma, Mipi Ananta
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini ditujukan untuk memetakan permasalahan yang terjadi pada kegiatan eksplorasi migas dengan survei seismik terkait aspek geodetik. Metode penelitian ini dilakukan berdasarkan kajian literatur dan mempelajari penelitian-penelitian terdahulu terkait permasalahan aspek geodetik pada kegiatan survei seismik. Permasalahan terjadi pada tiap tahapan pada kegiatan eksplorasi tersebut. Permasalahan bermula dari adanya pergeseran dalam penentuan titik kontrol yang digunakan dalam kegiatan survei seismik, kemudian terdapat permasalahan pendefinisian sistem referensi koordinat yang digunakan dalam seismic line, vintage, dan well-tie, serta permasalahan pada saat injeksi data navigasi dan terdapat permasalahan blunder. Permasalahan tersebut merambat pada permasalahan pergeseran penentuan titik pengeboran, kegagalan dalam tahap pengeboran menimbulkan kerugian finansial yang cukup besar. Diberikan solusi penyeragaman sistem referensi koordinat serta pentingnya peran teknik geodesi pada setiap tahapan dalam survei seismik tersebut.
ANALISIS PENGARUH JARAK CENTRAL BUSSINESS DISTRICT TERHADAP NILAI JUAL TANAH DI KOTA BANDUNG BERBASISKAN GEOSPASIAL Yudha, Muhammad Fariz; Deliar, Albertius; Handayani, Alfita Puspa
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Central Bussiness District (CBD) adalah salah satu bentuk pusat perekonomian, di wilayah Kota Bandung keberadaan CBD ini memiliki beberapa pengaruh terhadap lingkungan disekitarnya. Salah satu dampaknya adalah terhadap harga tanah disekitarnya, dampak dari keberadaan CBD ini sudah ditulis oleh beberapa ekonom dalam teori mereka yaitu Teori Lokasi. Untuk menguji teori lokasi tersebut maka memerlukan uji coba sebuah metode matematis untuk menganalisis harga tanah disekitar wilayah CBD. Berdasarkan hasil analisis akan didapatkan nilai yang menentukan besar pengaruh CBD terhadap harga tanah disekitarnya. Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi. Uji coba analisis regresi dibagi menjadi dua tipe yaitu Regresi Linier dan Regresi Nonlinier. Hasil dari analisis regresi tersebut berupa koefisien determinasi yang memiliki skala dari nol (0) hingga satu (1), koefisien determinasi dengan nilai nol berarti hasil analisis dari metode yang digunakan tidak memiliki hubungan antarvariabel, sedangkan nilai satu berarti dari hasil analisis antarvariabelnya memiliki hubungan yang sempurna.
PEMBUATAN PETA ZONASI RISIKO TSUNAMI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI WILAYAH PESISIR PANGANDARAN Fahmi, Muhammad Nurul; Wikantika, Ketut; Harto, Agung Budi
Indonesian Journal of Geospatial Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pada tahun 2007 telah terjadi tsunami berskala kecil yang menerjang wilayah pesisir Kabupaten Pangandaran. Meskipun begitu setidaknya tsunami tersebut mengakibatkan 500 korban jiwa. Banyaknya korban jiwa disebabkan kekurangsiapan masyarakat terhadap bencana tsunami. Kekurangsiapan ini dipengaruhi oleh belum meratanya tindakan mitigasi bencana tsunami. Salah satu upaya mitigasi yang diperlukan berupa peta zonasi risiko tsunami. Peta risiko tsunami pada penelitian ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana dengan beberapa modifikasi. Berdasarkan peraturan tersebut ditentukan beberapa parameter seperti tingkat ancaman, kerentanan, kapasitas, dan risiko bencana tsunami. Untuk memperoleh peta kerentanan pada penelitian ini dilakukan penghitungan kepadatan penduduk menggunakan metode land use density. Metode ini menggunakan data citra Quickbird sebagai sumber data utama. Selain itu pada penelitian ini juga digunakan data Digital Elevation Model (DEM). Kemudian ditambahkan data jarak dari garis pantai sebagai modifikasi untuk mengetahui zonasi ancaman tsunami. Peta risiko tsunami yang dihasilkan menunjukkan bahwa wilayah pesisir Pangandaran menjadi wilayah yang berisiko terkena tsunami. Untuk menentukan zona kapasitas digunakan data kapasitas bencana tsunami di wilayah penelitian. Dari peta zonasi risiko tsunami diperoleh bahwa Desa Pananjung merupakan desa yang memiliki tingkat risiko paling tinggi yang 81,20% wilayahnya memiliki tingkat risiko tinggi. Sedangkan Desa Cintakarya merupakan desa yang memiliki tingkat risiko paling rendah dengan 96,85% wilayahnya memiliki tingkat risiko rendah.
ANALISIS PERMASALAHAN SISTEM KOORDINAT PADA KEGIATAN WELL TIE DATA SEISMIK Guwandi, Dirga Maulansyah; Andreas, Heri; Kusuma, Mipi Ananta
Indonesian Journal of Geospatial Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar data survei seismik yang digunakan sekarang adalah data hasil kegiatan dilakukan pada masa lampau sebelum era yang memperhatikan penggunaan sistem koordinat yang bersifat global. Dampaknya seringkali dijumpai data seismik yang penentuan posisinya menggunakan sistem koordinat tidak terdefinisi dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman mengenai sistem koordinat agar terhindar dari kesalahpahaman koordinat pada lokasi survei. Penelitian ini ditujukan untuk melihat permasalahan ketidakseragaman sistem koordinat yang masih sering terjadi di dunia migas. Indikasi permasalahan terletak pada data koordinat well seismik. Data well seismik yang diperoleh dari hasil survei kebanyakan tidak terdefinisi pada satu datum yang pasti. Metode penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang pernah dialami oleh pelaku kegiatan eksplorasi migas dan juga ditambahkan dengan pembuatan beberapa simulasi skenario yang menampilkan perbedaan penempatan posisi well yang diakibatkan perbedaan penggunaan datum. Kesalahan penempatan posisi well yang terjadi dapat mengakibatkan kesalahan penentuan posisi di permukaan Bumi, sehingga berakibat kesalahan pada interpretasi penampang lapisan-lapisan tanah di bawah permukaan Bumi.
PEMBANGUNAN MODEL TIGA-DIMENSI CANDI BOROBUDUR DENGAN RAGAM TINGKAT KEDETILAN (MULTILEVEL OF DETAIL) MENGGUNAKAN FOTO UDARA FORMAT KECIL DAN FOTO RENTANG DEKAT Mukhlisin, Muhammad; Suwardhi, Deni; Harto, Agung Budi
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Candi Borobudur merupakan peninggalan yang berharga bagi dunia. Bahkan pemerintah Indonesia dan UNESCO telah beberapa kali mengambil langkah untuk perbaikan monumen ini dalam proyek besar antara tahun 1975 dan 1982. Untuk turut melestarikan bangunan bersejarah ini metode yang dapat digunakan dengan cara memodelkan kompleks candi Borobudur. Untuk pembuatan model permukaan bumi dari candi Bororbudur dapat menggunakan teknik foto udara format kecil menggunakan pesawat tanpa awak sebagai wahana pengambilan gambar. Pesawat tersebut dipasangi kamera digital format kecil yang kemudian dikendalikan dengan sistem kendali jarak jauh. Kemudian dari gambar yang telah diperoleh dibentuklah model dengan menggunakan persepsi kedalaman dan prinsip kesegarisan. Sedangkan untuk pemodelan 3D bagian candi lainya seperti patung, relief dan stupa dapat menggunakan teknik fotogrametri rentang dekat yang menggunakan prinsip yang serupa dengan teknik foto udara. Kemudian dengan menggabungkan kedua hasil diatas didapatkanlah model 3D dengan ragam tingkat kedetilan. Dengan menggunakan model ini sebagai rujukan dalam perawatan candi Borobudur, rekonstruksi dari bentukan candi Borobudur khususnya pada saat diadakan pemugaran ataupun pada saat terjadi bencana alam yang menyebabkan bagian candi rusak dan harus direkonstruksi kembali dapat dilakukan.
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI VARIABEL UNTUK DESAIN LOKASI DAN RUTE PIPA BAWAH LAUT Sadira, Benyamin; Windupranata, Wiwin; Bachri, Samsul
Indonesian Journal of Geospatial Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pipa bawah laut merupakan salah satu metode transportasi minyak dan gas bumi yang efektif dan efisien. Namun dalam pemasangan pipa bawah laut terdapat beberapa tantangan. Tantangan itu sendiri tak lain adalah dari kondisi laut yang sangat dinamis dan variabel lainnya. Identifikasi terhadap variabel apa saja yang ada diperlukan untuk kepentingan pertimbangan dalam penentuan desain lokasi dan rute pipa bawah laut. Penelitian ini dilakukan untuk memberi informasi variabel yang mempengaruhi dan harus dipertimbangkan dalam penentuan desain lokasi dan rute pipa bawah laut. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kajian berdasarkan literatur dan mempelajari penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pipa bawah laut. Dalam pemasangan pipa bawah laut ditemukan bahwa banyak variabel yang dapat mempengaruhinya. Variabel tersebut diklasifikasikan menjadi 2 yaitu variabel alam dan variabel manusia. Variabel alam adalah variabel yang muncul akibat kondisi alam sekitar seperti aspek kimiawi dan fisis lautan. Variabel manusia adalah variabel yang muncul akibat manusia seperti aspek ekonomi, hukum, sosial, dan politik. Variabel alam dan manusia tersebut nantinya akan dianalisis sehingga didapatkan implikasi dari masing-masing variabel yang terjadi. Implikasi yang terjadi digolongkan menjadi 2 yaitu implikasi pemasangan (yang terjadi ketika perencanaan sampai pemasangan) dan implikasi operasional (yang terjadi ketika pipa sedang beroperasi). Salah satu contoh variabel alam yaitu gempa bumi yang mempunyai pengaruh terhadap ketahanan dan kestabilan pipa. Salah satu contoh variabel manusia yaitu aturan lokal yang mempengaruhi dalam instalasi pipa.
PERAN SURVEI HIDROGRAFI DALAM KEGIATAN PEMANTAUAN PIPA DI DASAR LAUT Hidayaturrahman, Ramadhan; Windupranata, Wiwin; Wisayantono, Dwi
Indonesian Journal of Geospatial Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kegiatan inspeksi pada pipa di dasar laut harus dilakukan secara rutin agar kondisi pipa dapat terjaga dengan baik. Salah satu tahapan dalam kegiatan inspeksi pada pipa di dasar laut adalah proses pemantauan dan survei hidrografi sangat berperan dalam melakukan kegiatan pemantauan tersebut. Penelitian ini membahas tentang bagaimana survei hidrografi dapat berperan dalam proses pemantauan pipa di dasar laut. Kegiatan pemantauan ini bertujuan untuk memverifikasi posisi pipa secara aktual, mendeteksi free span, dan mendeteksi pipa yang terkubur di bawah permukaan dasar laut. Verifikasi posisi pipa dilakukan dengan membandingkan posisi pipa yang aktual dengan posisi pipa setelah proses as-laid survey dari pengolahan data Multibeam Echosounder. Deteksi free span pada pipa diperoleh dari pengolahan data Side Scan Sonar dengan menggunakan prinsip backscatter. Dan dalam mendeteksi pipa yang terkubur menggunakan Magnetometer. Hasil verifikasi posisi menunjukkan bahwa posisi pipa yang aktual sama dengan posisi pipa setelah as-laid survey, dari beberapa free span yang terdeteksi, tidak ada free span yang sangat kritikal, dan pipa yang terkubur di bawah permukaan dasar laut yang terdeteksi tidak menjadi masalah yang berarti.
PROSEDUR PENGUKURAN DAN PERPETAAN BANGUNAN ATAS AIR DALAM RANGKA MENUJU IMPLEMENTASI KADASTER KELAUTAN DI INDONESIA Zeindwinanda, Mohammad Hartato; Djunarsjah, Eka; Wisayantono, Dwi
Indonesian Journal of Geospatial Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Geospatial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep kadaster di Indonesia diterapkan dalam sistem pendaftaran tanah, yaitu pengelolaan persil atau bidang tanah yang terikat dengan hak dan hukum-hukum yang berlaku di Indonesia. Kadaster kelautan adalah pengaplikasian konsep kadaster darat di wilayah pesisir, untuk mendukung fungsi dari kadaster kelautan erat kaitannya dengan proses pengukuran dan perpetaan. Dalam pengukuran dan perpetaan, dibutuhkan efisiensi dan efektifitas serta penjaminan kualitas data yang dihasilkan untuk produk informasi geospasial. Pembuatan prosedur pengukuran dan perpetaan bangunan atas air ini dapat mendukung implementasi kadaster kelautan di Indonesia. Metodologi penilitian ini bertitik berat pada kajian aspek teknis pengukuran dan perpetaan untuk objek ruang perairan khususnya bangunan atas air dan aspek hukum pendaftaran tanah di Indonesia. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebuah prosedur pengukuran dan perpetaan dalam pembuatan surat ukur 3D untuk keperluan pendaftaran hak dari objek ruang perairan.

Page 6 of 13 | Total Record : 130