cover
Contact Name
Suryani Dyah Astuti
Contact Email
jurnal.biosains@pasca.unair.ac.id
Phone
+6281232977983
Journal Mail Official
jurnal.biosains@pasca.unair.ac.id
Editorial Address
Postgraduate School of Universitas Airlangga Airlangga Street No. 4-6, Campus B of Universitas Airlangga , Airlangga Street, Gubeng District, Surabaya, East Java, Indonesia Postal Code 60286 Telephone 031-5041566, 5041536 Facsimile 031-5029856
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Biosains Pascasarjana
Published by Universitas Airlangga
Jurnal Biosains Pascasarjana is published not only for the publication of research results from graduates, as one of the graduation requirements but also for public that contains a discussion of the natural content, responses of living things, and their environment.
Articles 189 Documents
Identifikasi Myxobolus sp. pada Famili Cyprinidae dengan Metode Molokuler di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah Ayuda Dyah Nurekawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 2 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.663 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i2.2016.172-182

Abstract

Abstrak Myxobolus sp menginfeksi insang dari ikan common carp dan golfish, parasit ini membentuk kista pada lembar insang ikan, sehingga akan menghalangi proses penyerapan oksigen. Diagnosa infeksi Myxobolus sp berdasarkan identifikasi myxospora yang terbentuk pada insang famili Cyprinidae, menggunakan teknik wet mount dan teknik polymerase chain reaction pada 18S rDNA sebagai identifikasi spesies myxospora yang lebih cepat. Data morfometri yang digunakan untuk mengidentifikasi Myxobolus sp  pada famili cyprinidae yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah  yang  menunjukkan adanya varian perbedaan bentuk dan ukuran spora.  Secara morfometri ukuran Myxobolus sp yang ditemukan menginfeksi Ikan Komet (Carassius auratus) pada umumnya spora lebih panjang 1-2 µm, namun secara keseluruhan tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Primer yang digunakan untuk amplifikasi merupakan primer spesifik pada 18S region untuk mendeteksi  Myxobolus sp dengan menggunkan Primer  ERIB1 dan ERIB10 (Barta et al.,1997). Berdasarkan hasil pemeriksaan PCR diperoleh fragmen DNA di 2034 bp, sehingga secara Molekuler semua organ sampel yang digunakan pada penelitian ini menunjukkan positif terinfeksi Myxobolus sp  Kata kunci: Identifikasi Myxobolus sp pada famili Cyprinidae
Pengaruh Ekstrak Etanol Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Glukosa Darah Tikus Hiperglikemia- Terinduksi Streptozotocin Halia Wanadiatri
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 No. 1 (2018): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.877 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v20i1.2018.33-41

Abstract

ABSTRAK Diabetes  Mellitus  (DM) merupakan  penyakit  kronik  dengan  prevalensi nasional  6,9%  pada  tahun  2013.  Hiperglikemia  merupakan  karakteristik dari penyakit DM. Pengobatan antidiabetes memiliki beberapa efek samping, seperti peningkatan berat badan, hipoglikemia, toksisitas hepar dan ginjal. Beberapa penelitian sebelumnya membuktikan bahwa ekstrak etanol lidah buaya dapat menurunkan kadar glukosa darah, namun mekanisme penurunan glukosa darah masih belum jelas. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menggunakan 35 ekor hewan coba, dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kontrol hiperglikemia, kelompok perlakuan yang diberi dosis ekstrak etanol lidah buaya bertingkat, diadaptasikan selama 14 hari kemudian diinduksi dengan injeksi STZ. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol lidah buaya sesuai dengan dosis tiap kelompok selama 21 hari personde intragastrik. Pemeriksaan BSN dan GD2PP menggunakan glukometer terkalibrasi. Data dianalisa dengan Kruskal-Wallis, dilanjutkan dengan Mann-Whitney. Hasil uji komparasi meunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antar kelompok (p<0,05) pada variabel Δ BSN-2PP. Dosis 250mg/kgBB memiliki efek yang lebih baik terhadap penurunan kadar glukosa darah.   Kata kunci : Ekstrak etanol lidah buaya, kadar glukosa darah, streptozotocin, sel otot rangka.
Analisis Pola Karakteristik Suara Pada Kasus Forensik Dedy Prasetyo
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 No. 3 (2018): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.076 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v20i3.2018.202-211

Abstract

ABSTRACTAnalysis of voice characteristic pattern has an important role in the forensic science. It can apply to solve criminal cases in order to straighten justice and law in the Criminal Justice System. This study tries to analyze the pattern of voice print by comparing the evidence of recorded sound from the mobile phone with the sound of testee to determine their equality or difference. In answering the problem stated in the research hypothesis, then used  comprehensive analysis based on voice acoustical characteristics, e. g. : spectrogram analysis, pitch statistical analysis, formant and formant bandwidth statistical analysis. Based on statistical test criteria with level of significance α = 0,05 reveals that the sound of evidence and the sound of testee are equal. Those sounds come from one person, in such a way that we can determine a suspect. Key words : Voice Analysis, Forensic Science, Criminal Justice System. 
Estimasi Usia Anak Etnis Tionghoa di Indonesia dengan Menggunakan Metode Willems Shintya Rizki Ayu Agitha; Mieke Sylvia M.A.R; Haryono Utomo
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.449 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i1.2016.35-49

Abstract

AbstrakEstimasi usia merupakan bagian dari ilmu forensic dan merupakan bagian penting dalam setiap proses identifikasi. Maturasi gigi penting dalam estimasi usia kronologis seseorang. beberapa metode dapat digunakan untuk estimasi usia pada anak. Metode Willems merupakan modifikasi dari metode Demirjian yang menggunakan kalsifikasi mahkota dan akar gigi untuk estimasi usia pada anak. Tujua penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa metode Willems dapat digunakan estimasi usia anak Tionghoa di Surabaya. Sebanyak 76 orthopantomogram yang terdiri dari 32 sampel anak laki-laki dan 44 sampel anak perempuan etni Tionghoa usia antara 6 – 13 tahun telah dianalisa. Metode Willems mengestimasi usia dental melalui penilaiaan terhadap tujuh gigi rahang bawah kiri. Usia kronologis diperoleh dari tanggal lahir anak tersebut.Perbedaan antara usia kronologis dan usia dental dianalisa menggunakan Uji Paired T Test. . Hasil penelitian ini menunjukkan pada laki – laki nilai p= 0,126  (p>0.05), pada perempuan nilai p = 0,053 (p>0.05) dan pada keseluruhan sampel laki-laki dan perempuan nilai p=0.843(p>0.05), hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara usia dental dan usia kronologis.  Kesimpulan dari penelitian ini metode Willems dapat digunakan untuk estimasi usia anak etnis Tionghoa di Surabaya. Kata kunci: estimasi usia, metode Willems, etnis Tionghoa,Surabaya
Ekstrak Daun Moringa oleifera terhadap Jumlah Folikel Tikus Model Sindroma Ovarium Polikistik Dessy Amelia; Budi Santoso; Bambang Purwanto
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.531 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i3.2017.211-223

Abstract

AbstrakSindroma Ovarium Polikistik (SOPK) adalah gangguan endokrin-metabolik yang memberi konsekuensi berat untuk kesehatan wanita, termasuk paling banyak menyebabkan infertilitas. Resistensi insulin merupakan kelainan metabolik yang paling umum pada SOPK. Moringa oleifera terbukti dapat meningkatkan ekspresi insulin dan menurunkan derajat pada diabetes mellitus, sehingga hal ini memungkinkan dapat meningkatkan jumlah folikel pada tikus betina model SOP-resistensi insulin. Tujuan penelitan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Moringa oleifera dalam berbagai dosis dapat meningkatkan jumlah folikel pada tikus betina model SOPK-resistensi insulin. Metode penelitian menggunakan tikus putih strain Wistar (Rattus norvegicus) 100-130 gram yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kontrol normal, kontrol SOPK-resistensi insulin, SOPK-resistensi insulin diberi metformin, SOPK-resistensi insulin diberi ekstrak daun Moringa oleifera 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB. Model SPOK-resistensi insulin dibuat dengan menginjeksi testoteron propionat selama 28 hari, setelah itu dilanjutkan pengobatan selama 14 hari. Penelitian ini menganalisis jumlah folikel pada ovarium tikus. Hasil penelitian menunjukkan kelompok kontrolSOPK-resistensi insulin menunjukkan penurunakan jumlah folikel secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol normal (p<0.05).Kelompok metfromin dan ekstrak daun Moringa oleifera menunjukkan peningkatan signifikan jumlah folikel dibandingkan dengan kelompok kontrol SOPK-resistensi insulin (p<0.05). Kesimpulan penelitian menunjukkan ekstrak daun Moringa oleifera meningkatkan jumlah folikel pada tikus betina model SOPK-resistensi insulin.Kata kunci—sindroma ovarium polikistik, Moringa oleifera, jumlah folikel
Analisis Propoksur LD50 Terhadap Pertumbuhan Larva Lalat Sarcophaga sp. dengan Kromatografi Gas-Spektometri Massa Faizal Arief Nurokhman
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 No. 2 (2018): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.567 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v20i2.2018.93-106

Abstract

Abstrak Kasus kematian keracunan pestisida banyak dijumpai di Indonesia maupun dunia. Jenis pestisida yang banyak dijumpai adalah golongan karbamat, salah satunya propoksur. Propoksur merupakan zat yang mudah menguap. Penelitian ini bertujuan menganalisis kadar propoksur pada sampel larva lalat Sarcophaga sp. dan mengidentifikasi pengaruhnya terhadap pertumbuhan larva lalat. Dosis propoksur menggunakan dosis LD50 dengan volume 100 mg/kgBB. Media tumbuh yang digunakan adalah tikus putih galur wistar. Pengamatan dilakukan pada empat variable stadium larva yakni instar II, instar III, pupa dan dewasa. Setiap stadium dilakukan replikasi sebanyak lima kali. Larva dikoleksi lalu diukur panjang dan beratnya setiap hari hingga mencapai stadium dewasa, selanjutnya larva lalat diekstraksi dengan metode cair-cair. Hasil estraksi sampel diinjeksikan ke KG-SM sebanyak 1 µl. KG-SM diatur dengan parameter suhu inlet 250oC, injeksi splitless. Gas pembawa Helium berkecepatan 1,2 ml/menit. Hasil validasi metode didapatkan nilai regresi 0,9984, nilai akurasi 100,4-107%, nilai presisi 3,023%. Hasil profil kadar propoksur menunjukkan penurunan pada tiga stadium awal dan meningkat pada stadium dewasa. Untuk hasil distribusi menunjukkan pertumbuhan panjang larva kelompok perlakuan cenderung lebih panjang, pertumbuhan berat larva kelompok kontrol cenderung lebih besar dibanding kelompok perlakuan. Analisis data dengan ANOVA satu arah ada pengaruh yang signifikan kadar propoksur terutama pada stadium dewasa dan analisis T-test sampel independen pertumbuhan larva menunjukkan adanya perbedaan yang siginifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Penelitian ini menunjukkan penggunaan metode KG-SM dapat digunakan dalam penentuan penyebab kematian akibat keracunan pestisida propoksur. Untuk kedepannya dapat dikembangkan untuk meneliti racun jenis lain pada kasus kematian keracunan yang belum diketahui penyebabnya.  Kata kunci: forensik entomologi, larva, lalat, pasca merta, kromatografi gas-spektrometri massa.
ESTIMASI USIA BERDASARKAN ERUPSI GIGI MOLAR KETIGA PADA ETNIS TIONGHOA DI SURABAYA Icha Artyas Annariswati; Mieke Sylvia M.A.R Sylvia M.A.R; Haryono Utomo
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 17 No. 2 (2015): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.043 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v17i2.2015.66-72

Abstract

AbstrakEstimasi usia melalu gigi merupakan hal terpenting untuk identifikasi seseorang di kedokteran forensik dan bidang studi lainnya. Erupsi gigi adalah parameter dari perkembangan morfologi gigi yang dapat ditentukan dengan pemeriksaan klinis atau radiografi gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari erupsi molar tiga pada populasi Tionghoa untuk kepentingan estimasi usia. Sebanyak 74 orthopantomogram yang terdiri dari 34 laki – laki dan 40 perempuan berusia antara 17 hingga 25 tahun telah dianalisa. Status erupsi molar ketiga dinilai menggunakan tahap perkembangan metode Demirjian yang dimodifikasi, dimana metode tersebut berdasarkan perkiraan tahapan mahkota dan akar gigi yang dilihat dari radiografi gigi. usia kronologis diperoleh dari tanggal lahir individu tersebut. perbedaan antara usia dental dan usia kronologis dianalisa menggunakan independent t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan pada laki – laki nilai molar tiga kiri rahang bawah p= 0,170 dan sisi kanan p = 0,163, sedangkan pada perempuan nilai molar tiga kiri rahang bawah p= 0,560 dan sisi kanan p = 0,511 (p>0,05), hal ini berarti tidak ada perbedaan signifikan antara usia dental dan usia kronologis.  Kesimpulan dari penelitian ini metode Demirjian yang dimodifikaasi berdasarkan gigi molar tiga dapat digunakan pada populasi Tionghoa di Surabaya untuk estimasi usia. Kata kunci: molar tiga, estimasi usia, metode Demirjian yang dimodifikasi, etnis Tionghoa, Surabaya
Pengaruh Pemberian +dalethyne Terhadap Jumlah Ekspresi IL-1β Pada Tikus yang Diinfeksi P.aeruginosa Waode Fifin Ervina
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 1 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.256 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i1.2017.85-97

Abstract

AbstrakInfeksi nosokomial sampai sekarang masih merupakan masalah perawatan kesehatan di rumah sakit seluruh dunia. Salah satu patogen nosokomial yang dapat menginfeksi penderita yang di rawat di rumah sakit adalah Pseudomonas aeruginosa. Saat ini infeksi  P.aeruginosa pada pasien di rumah sakit mengalami resistensi terhadap berbagai antibiotik. Bakteri P.aeruginosa  merupakan bakteri gram negatif dan intraseluler yang dimana apabila menginfeksi sel host akan memproduksi sitokin proinflamasi yang berlebihan khususnya IL-1β dengan berbagai pathway. Pemberian +dalethyne diklaim dapat menekan produksi IL-1β dan mempercepat penyembuhan luka. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorium (True Ekperimental) menggunakan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design. Hasil yang didapatkan dari perbandingan nilai mean antara kelompok yang diberi luka vc diberi luka dan bakteri vs diberi luka, bakteri dan +dalethyne yang diamati pada hari ke4 secara berturut-turut adalah 33±16vs42±18vs29±5. Terlihat bahwa +dalethyne dapat menurunkan jumlah IL-1β karena memiliki kandungan senyawa aldehyde yang dapat menghambat produksi NF-Kb dan signaling JAK2/STAT1. Dengan begitu fase inflamasi pada area luka akan cepat terhenti dan memasuki fase proliferasi dan remodeling jaringan  Sehingga pemberian +dalethyne merupakan salah satu pengobatan alternatif yang bisa digunakan pada pasien penderita infeksi nosokomial pasca bedah atau luka bakar.Kata kunci: Infeksi Nosokomial, Pseudomonas aeruginosa, Interleukin (IL)-1β, Aldehid.
Pengaruh Stres Kronis Terhadap Apoptosis Sel Granulosa Folikel Antral Rattus Norvegicus Andina Bella Rahadi Putri
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 No. 2 (2018): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.782 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v20i2.2018.72-80

Abstract

ABSTRAKStres kronis dapat menginduksi aktivasi dari hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) axis secara terus menerus sehingga dapat menyebabkan gangguan pada proses folikulogenesis. Tingginya kadar glukokortikoid akibat stres kronis dapat menginduksi apoptosis sehingga mengganggu homeostasis didalam folikel. Adanya apoptosis sel granulosa dapat menyebabkan gangguan pada folikulogenesis dengan menurunkan komunikasi antara sel granulosa - oosit yang kemudian mempengaruhi suplai nutrisi dan faktor pematangan oosit sehingga mempengaruhi kualitas oosit. Membuktikan jumlah apoptosis sel granulosa lebih tinggi pada kelompok stres kronis. Subyek penelitian menggunakan Rattus norvegicus betina yang dibagi menjadi 2 kelompok, kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan paparan stres kronis melalui metode Chronic Unpredictable Mild Stress (CUMS) selama 21 hari. Pengamatan apoptosis sel granulosa menggunakan teknik imunohistokimia dan dideteksi dengan Terminal Deoxynucleotidyl Transferase dUTP Nick End Labeling (TUNEL). Apoptosis sel granulosa antar kelompok dianalisis menggunakan uji independent t-test. Pada pengamatan apoptosis sel granulosa folikel antral menyatakan adanya perbedaan bermakna (p=0.000) apoptosis sel granulosa folikel antral antara kelompok kontrol dan perlakuan. Mean ± SD kelompok kontrol 1.12 ± 0.48, kelompok perlakuan 3.65 ± 1.37. Dapat disimpulkan stres kronis memengaruhi peningkatan apoptosis sel granulosa folikel antral pada Rattus norvegicus.  Kata kunci: stres kronis, CUMS, apoptosis sel granulosa, folikel antral
Studi Awal: Persentase Penetasan dan Performa Pertumbuhan Benih Ikan Clown (Amphiprion percula) Handrina Susanti
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 22 No. 1 (2020): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.225 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v22i1.2020.20-28

Abstract

AbstrakPermintaan ikan clown (Amphiprion percula) saat ini cukup tinggi, baik untuk pemenuhan pasar dalam negeri dan pengiriman ke luar negeri. Perkembangan kondisi pasar yang menggiurkan tersebut, tentu akan memacu para eksportir untuk mengeksploitasi sumber dialam secara tidak terkendali. Tujuan dari studi ini adalah untuk menghitung persentase penetasan dan performa pertumbuhan benih ikan clown. Studi ini dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok, Nusa Tenggara Barat. Studi ini menggunakan metode observasi secara langsung pada wadah pembenihan dan pemeliharaan larva ikan clown. Induk ikan clown dipijahkan pada akuarium ukuran 0,4 m × 0,3 m × 0,5 m. Jumlah telur yang dihasilkan bervariasi sekitar 403-698 butir/induk dengan persentase fertilisasi dan penetasan, masing-masing sebesar 97,29 dan 82,87 %.. Selanjutnya larva dan benih ikan dipelihara di bak beton dengan ukuran 2 m × 2 m × 1 m. Persentase kelangsungan hidup benih mencapai 98,33 % dan peningkatan bobot tubuh rerata setiap minggu adalah 0,332 , 0,343, 0,388, dan 0,421 g. Budidaya ikan clown di darat dengan kelangsungan hidup tinggi dapat mengurangi tingkat eksploitasi ikan clown di alam dan kebutuhan akan ekspor ikan hias dapat terpenuhi.Kata kunci- Amphiprion percula, pembenihan, pembesaran benih, hatching rate, survival rate

Page 4 of 19 | Total Record : 189