cover
Contact Name
Hamdan Akbar Notonegoro
Contact Email
hamdan_an@untirta.ac.id
Phone
+62254-395502
Journal Mail Official
flywheel@untirta.ac.id
Editorial Address
Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon,
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta
ISSN : 24077852     EISSN : 25977083     DOI : https://doi.org/10.36055/fwl.v0i0.
The journal publishes original and (mini)review articles covering the concepts of materials science, mechanics, kinematics, thermodynamics, energy and environment, mechatronics and robotics, fluid mechanics, tribology, cybernetics, industrial engineering and structural analysis. The journal follows new trends and progress proven practice in the mechanical engineering and also in the closely related sciences as are electrical, civil and process engineering, medicine, microbiology, ecology, agriculture, transport systems, aviation, and others, thus creating a unique forum for interdisciplinary or multidisciplinary dialogue.
Articles 222 Documents
PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU Imron Rosyadi; Dhimas Satria; Cecep Cecep
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.909 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.723

Abstract

Pembersihan pipa Condenser pada unit PLTU sangat  penting dilakukan agar efesiensi dan efektivitas alat penukar kalor condenser tetap terjaga dengan baik. Pola pembersihan yang dilakukan di PLTU Suralaya Unit  5-7 selama ini menggunakan sistem backwash mengingat system ball cleaning sudah tidak berfungsi dengan maksimal. Akibat pola backwashing tentunya berakibat pada perubahan kinerja dari unit pembangkit secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui effektifitas dan effisiensi dari proses backwash condenser terhadap effisiensi unit dan dapat dijadikan acuan SOP untuk unit yang lain. Hasil kajian memperlihatkan adanya penurunan tekanan vacuum pada condenser yang berakibat pada penurunan efesiensithermal. Efesiensi thermal yang tinggi terjadi pada beban tinggi yaitu 450 MW dan 600 MW yakni diatas 36% sehingga pola backwashing sangat dianjurkan untuk diterapkan pada saat beban tinggi. Penurunan tekanan vacuum akibat backwashing berakibat pada peningkatan heat rate pada pembangkit yang menyebabkan peningkatan biaya operasi.
PERUBAHAN SIFAT MEKANIS DAN BENTUK STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1040 AKIBAT POLARISASI ARUS PADA PENGELASAN SMAW Rihat Sebayang
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.785 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.719

Abstract

Dalam proses pengelasan kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan jarak pengelasan serta polaritas arus listrik. Penentuan besarnya arus dalam penyambungan logam menggunakan las busur mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh tegangan busur, besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan polaritas listrik. Penentuan besarnya arus dalam penyambungan logam menggunakan las busur mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Pengaruh dari polaritas arus pengelasan yaitu AC dan DC mampu berdampak pada perubahan sifat mekanis material. Dari pengujian komposisi diketahui bahwa terdapat perubahan persentase dalam jumlah yang relatif kecil pada beberapa unsur yang terkandung pada Baja AISI 1040. Kekuatan mekanis berupa kekerasan diketahui bahwa material yang dilas dengan polaritas arus AC memiliki kekerasan yang cukup tinggi dibanding material yang dilas dengan polaritas arus DC yaitu sebesar 276 VHN, dan terendah pada logam induk sebesar 156 VHN. Kekuatan impak yang tertinggi terdapat pada material yang dilas dengan  polaritas arus DC yaitu  sebesar 68,7  Joule dan  pada  material  yang  dilas dengan polaritas arus AC sebesar 60,3 Joule. Struktur fase Ferrite dan Pearlite terlihat pada logam las, HAZ kasar dan Haz halus, serta pada logam induk pada material yang dilas dengan polaritas arus AC dan DC
ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMI RICE MILLING UNIT ONE PHASE (STUDI KASUS DI UD. BELEKE MAJU KABUPATEN LOMBOK BARAT NTB) Hulfita Ariani; Murad Murad; Sirajuddin Haji Abdullah
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.939 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2369

Abstract

Penggilingan padi yang banyak diusahakan oleh masyarakat sekarang ini salah satunya adalah Rice Milling Unit Phase. Proses penggilingan padi menggunakan Mesin penggilingan ini hanya menggunakan satu langkah dimana pecah kulit dan penyosohan dilakukan dalam satu kali proses untuk menghasilkan beras sosoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari aspek teknis dan ekonomi Rice Milling Unit One Phase di UD. Beleke Maju Kabupaten Lombok Barat NTB. Aspek teknis yang dikaji dalam penelitian ini meliputi Kapasitas kerja efektif, Rendemen, efisiensi penggilingan, dan pemakaian bahan bakar, sedangkan aspek ekonomi meliputi B/C Ratio, NPV, IRR dan BEP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan melakukan analisis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari industri, dan data primer dari hasil wawancara. Hasil analisis teknis menunjukkan kapasistas efektif Rice Milling Unit One Phase sebesar 456 kg/jam, rendemen 60%, efisiensi alat 91,2%, pemakaian bahan-bakar 2,5 liter/jam. Dan hasil analisis ekonomi menunjukkan kelayakan yaitu B/C Ratio 4,7, NPV’ 193.070.500, NPV’’ 476.815.578 , IRR 25,20% , dan titik impas/Break Event Point terjadi pada jam kerja 42.12529 jam pertahun dengan jumlah produksi 76836,52 kg pertahun.
Pengaruh Ukuran Partikel Terhadap Penyusutan Berat Dan Porositas Keramik Tanah Liat Dengan Aditif Onyx, Giok Dan Zeolit bayu satriya wardhana
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.331 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3091

Abstract

Penelitan ini memanfaatkan serpihan batu alam berupa onyx, giok dan zeolit hasil proses manufaktur produk kerajinan. Batu alam  dengan prosentase berat 85%  dicampur dengan 10% lempung dan diberikan tambahan 5% air. Campuran tersebut kemudian ditekan menggunakan silinder hidrolik pada tekanan 2 ton; dengan diameter penampang cetakan 40 mm. Variasi ukuran partikel serbuk didapatkan melalui melakukan proses mesh yaitu sebesar 0,05 μm; 0,045 μm dan 0,03 μm. Hasil dari penekanan tersebut dibiarkan kering selama 3 hari, dan kemudian disinter pada temperatur 1300°C selama 7 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran partikel mempengaruhi penyusutan berat saat proses pembakaran. Semakin kecil ukuran partikel, penyusutan berat yang terjadi semakin besar. Penyusutan berat sebelum dan sesudah dibakar berkisar antara 1,78-2,11%. Ukuran partikel juga berpengaruh terhadap porositas spesimen dimana semakin kecil ukuran partikel batu alam menyebabkan porositas yang terjadi pada spesimen semakin besar. Nilai porositas pada spesimen berkisar antara 4,90%-9,07%.
PERILAKU INHIBITOR KOROSI PADA RADIATOR Saifudin Saifudin; Suroto Munahar; Dimas Abdul Khusaeni
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 2, November 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.643 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.1360

Abstract

Gangguan kecil pada sistem pendingin akan menyebabkan overheating pada engine. Salah satu penyebab mesin overheating karena permukaan dalam sistem radiator pendinginan dipenuhi kerak. Melihat permasalahan di atas, korosi pada sistem pendinginan terutama dalam radiator perlu dikendalikan. Pengendalian korosi ada beberapa metode, diantaranya dengan perlakuan inhibitor. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui mekanisme korosi,  jenis korosi yang terjadi dan menentukan jenis inhibitor yang mampu menghasilkan laju korosi paling rendah. Alat untuk menguji komposisi kimia radiator dengan menggunakan spectrometer. Sedangkan untuk mengetahui jenis korosi radiator menggunakan microscop optic. Pengujian laju korosi menggunakan tiga sel elektroda didasarkan pada metode eskstrapolasi tafel. Hasil pengujian perlakuan inhibitor asam nitrat dari penambah berbagai metode menunjukkan hasil paling optimal pada penambahan inhibitor asam nitrat sebesar 5%. Hal ini dibuktikan dari penurunan laju korosi dari 0,002207 mmpy menjadi 0,00171 mmpy.
Pengaruh Lapisan TiN (Titanium Nitrida), TiAlN (Titanium Aluminium Nitrida) dan Non Coating Pahat Karbida Terhadap Kualitas Permukaan dan Ketahanan Keausan Pada Proses Pembubutan Baja Aisi 1045 Iman Saefuloh; Ipick Setiawan; Panji Setyo Aji
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1466

Abstract

Jika berurusan dengan bahan dengan tingkat kekerasan yang tinggi, Seringkali dihadapkan pada permasalahan proses pembubutannya seperti hasil pembubutanya tidak halus pada permukaanya dan pahat cepat mengalami keausan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kekasaran permukaan dan keausan pahat insert coated cementedcarbide TiN (Titanium Nitride), TiAlN (Titanium Aluminium Nitride), dan Non Coated dengan menggunakan baja Aisi 1045 dengan memperhatikan parameter pembubutan, dimana kecepatan mesin divariasikan menjadi 3 variabel sedangkan kondisi pemotongan lainnya tetap. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh data nilai dimensi kekasaran permukaan (Ra) terhadap pengaruh kecepatan mesin dan dimensi keausan insert terhadap pengaruh kecepatan mesin. Analisa yang digunakan dengan melakukan pengujian Roughness Tester, dan Pengujian Microscope Optic. Hasil penelitian yang diperoleh pada pahat insert coated TiN (Titanium Nitride) dengan kecepatan mesin 995 rpm nilai dimensi keausan flank wear mencapai VB=0,13mm dan creater wear mencapai K0,71 mm, untuk TiN dengan kecepatan mesin=730 rpm mencapai VB=0,22 mm dan K mencapai 0,62mm, sedangkan  untuk TiN dengan kecepatan mesin520 rpm mencapai VB =0,12 mm dan K mencapai 0,21 mm, pada pahat insert coated TiAlN (Titanium Alumunium Nitride) dengankecepatan mesin 995 rpm nilai dimensi keausan flank wear mencapai VB=0,13 mm dan creater wear mencapai K 0,65 mm, untuk TiAlN dengan kecepatan mesin=730rpm mencapai VB=0,21 mm dan K mencapai 0,39 mm, sedangkan  untuk TiAlN dengan kecepatan mesin520 rpm mencapai VB =0,11 mm dan K mencapai 0,20 mm, pada pahat insert non coated dengan kecepatan mesin 995rpm nilai dimensi keausan flank wear mencapai VB=0,15 mm dan creater wear mencapai K 0,92 mm, untuk non coated dengan kecepatan mesin=730 rpm mencapai VB=0,34 mm dan K mencapai0,85mm,sedangkan  untuknon coated dengan kecepatan mesin520 rpmmencapai VB =0,13 mmdan K mencapai 0,40 mm,  Dan dari grafik pengaruh kecepatan mesin dan lapisan pahat insert coatedcemented karbide TiN, TiAlN, dan Non Coated terhadap dimensi kekasaran permukaan untuk setiap variabel kecepatan mesin terlihat bahwa semakin tinggi kecepatan mesin yang digunakan maka akan semakin baik nilai dimensi kekasaranya.
OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI 1045 Slamet Wiyono; Iman Saefullah; Muhamad Rizki Mutaqien
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1468

Abstract

Dalam upaya meningkatkan penanganan masalah pencemaran lingkungan akibat limbah cairan pendingin, maka para pakar pemesinan merekomendasikan dengan dry maching. Pemesinan kering (Dry Machining) adalah proses pemesinan yang tidak mengunakan fluida pendingin dalam proses pemotonganya dengan tujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah cairan pendingin. Untuk mendapatkan nilai optimum maka perlu mengetahui dan mendapatkan setting yang paling optimum dari parameter-parameter proses dry machining. Dalam penelitian proses dry machining, pengaruh parameter dari putaran spindel, , radius pahat, gerak pemakanan dan kedalaman potong terhadap kekerasan, kekasaran dan akurasi dimensi. Empat parameter tersebut dianalisa dengan metode desain eksperimen fraktional faktorial dua level (2k-1), analisa data menggunakan statistik MINITAB 16. Analisa DOE menunjukkan bahwa pengaruh putaran spindel, , radius pahat, dan kedalaman potong mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekerasan. Untuk putaran spindel, , radius pahat, gerak pemakanan dan kedalaman potong mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekasaran permukaan Sedangkan untuk parameter yang berpengaruh signifikan ke akurasi dimensi yaitu kedalaman potong. Dengan menggunakan respon optimasi metode pendekatan nilai fungsi desirability menghasilkan kondisi setting parameter yang optimum dari level-level tiap faktor yakni untuk kekerasan putaran spindel 560 rpm, radius pahat 0.4 mm dan kedalaman potong 0.5, dengan nilai keinginan (desirability) untuk kekerasan sebesar 0.89216. Untuk kekasaran putaran spindel 800 rpm, radius pahat 0.8 mm, gerak pemakanan 0.05 mm/rev dan kedalaman potong 0.8 mm , dengan nilai keinginan (desirability) untuk kekasaran permukaan sebesar 0,93086 dan untuk uji akurasi dimensi hanya kedalaman pemakanan yang berpengaruh signifikan. Untuk nilai desirability akurasi dimensi 0.5=0.82639 dan yang 0.8=1.0000 yang menunjukkan bahwa nilai desirability dari kekerasan, kekasaran dan akurasi dimensi cukup baik dan target yang diperoleh telah sesuai dengan keinginan.
Mass Loss Pada Pemaduan Logam Ni-Fe-Mn-Al Metode Vacuum Arc Melting Furnace Terhadap Hume-Rothery Rules Hamdan Akbar Notonegoro; Bambang Soegijono; Sovian Aritonang; Sunardi Sunardi; Dhimas Satria
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.517 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2648

Abstract

Logam paduan merupakan material hasil campuran antar logam, atau antara logam dengan elemen lain, yang dibuat untuk menghasilkan sifat dan karakter material logam yang diinginkan. Material logam paduan yang dibuat menggunakanCompact Arc Melter MAM–1 memiliki resiko terbuangnya sejumlah bagian (mass loss) komposisisaat peleburan. Untuk itu perlu diidentifikasi pengaruh metode peleburan yang digunakan terhadapkondisi mass loss. Dari Hume-Rothery’s Rules diketahui bahwa perbedaan jari-jari atom dan elektron valensi antara elemen pelarut dan terlarut mempengaruhi besarnya mass loss yang terjadi. Dalam penelitian ini telah dibuat logam paduan sistem Ni20Fe30Mn32Al18 (at. %)menggunakan Compact Arc Melter MAM – 1 dengan dua variasi level busur. Ditemukan bahwa penggunaan busur api level 3 menghasilkan kehilangan massa yang lebih besar dari level 4. Namun, komposisi paduan yang diperoleh dengan busur api level 3 lebih proporsional terhadap komposisi yang direncanakan dibandingkan dengan busur api level 4, yang mengalami defisit kandungan Mn. Dengan demikian busur api level 3 digunakan untuk mendapatkan paduan dengan rasio komposisi (wt. %) proporsional dengan komposisi yang direncanakan.
UJI ANALISA DIAMETER TUNGKU GASIFIKASI MODEL “CASTLE” TERHADAP PERFORMA TUNGKU Eko Surjadi
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1461

Abstract

Perkembangan teknologi bergerak seiring kebutuhan akan energi yang meningkat terutama energi fosil yang sampai sekarang masih diandalkan sedangkan ketersediaan energi fosil semakin menipis. Khusus daerah pedesaan di Indonesia rata-rata konsumsi energi perkapita harian dalam rumah tangga pedesaan adalah sekitar 25 MJ. Kegiatan utama yang menyerap banyak energi adalah untuk memasak sekitar 95% dan 5% penerangan. Sehingga pengadaan energi terbarukan perlu secepatnya dilaksanakan. Salah satunya adalah pemanfaatan residu padi yaitu biomassa sekam padi sebagai energi terbarukan dengan teknologi gasifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah didapatkannya energi alternatif pengganti energi fosil. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat baik masyarakat secara umum maupun masyarakat industri kecil menengah. Di mana selain didapatkan energi alternatif juga didapatkannya teknologi yang menyertainya, secara terinci tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kecepatan udara primer mula yang menghasilkan output power yang sebesar mungkin pada tungku gasifikasi biomasa tipe down-draft. Eksperimen dilakukan menggunakan biomasa residu tanaman padi (sekam) sebagai umpan dan variasi dimensi pada tungku gasifikasi biomasa tipe down-draft. Dengan Water Boilling Test didapat data start up time, operating time dan total operating time dari penggunaan tungku gasifikasi biomasa tipe down-draft, sehingga mendapatkan data dimensi tungku dengan efisiensinya. Hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa tipe Down-draft lebih sesuai dengan tujuan penelitian ini daripada tipe cross-draft, performa tungku berbanding lurus dengan luas penampang gasifier, waktu operasi gas berbanding lurus dengan tinggi tungku dan performa tungku terbaik dihasilkan pada penggunaan umpan 3/4 dari tinggi tungku, material tungku stainless steel  mampu memberikan performa tungku paling baik serta waktu operasi tungku lebih lama, semakin cepat udara primer maka performa dari tungku semakin baik, penggunaan fan sebagai udara sekunder tidak dianjurkan, umpan  sekam padi dianjurkan menggunakan sekam padi dengan sedikit kulit ari padi, jumlah dan atau diameter lubang udara sekunder mempengaruhi ketinggian api gasifikasi.
STUDI KINERJA MESIN PENGKONDISI UDARA TIPE TERPISAH (AC SPLIT) PADA GERBONG PENUMPANG KERETA API EKONOMI Ozkar F. Homzah
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 2, November 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.971 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.1364

Abstract

Kenyamanan termal merupakan salah satu bentuk pelayanan terhadap penumpang selain keselamatan, ketepatan waktu, dan pelayanan. Penelitian ini akan diteliti beberapa variabel yang sangat berpengaruh pada kinerja mesin pengkondisiudara tipe terpisah (AC-Split) yaitu perhitungan total beban pendinginan dan nilai COP (coefficient of performance) dari mesin pendingin tipe AC-split untuk satu gerbong KA.Ekonomi Selero untuk mengetahui besarnya sumber-sumber beban pendinginan dari luar maupun dalam gerbong penumpang secara aktual. Penelitian dilakukan untuk tiga kondisi waktu perjalanan yaitu kondisi pertama dengan 56 penumpang dari stasiun Kota Palembang ke Kota Prabumulih, kondisi kedua dengan 76 penumpang dari stasiun Kota Prabumulih ke Kota Lahat, dan kondisi ketiga dengan 106 penumpang pada pemberhentian terakhir di Kota Lubuk-linggau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja AC-Split mengalami penurunan yang sangat besar, seiring dengan bertambah nya jumlah penumpang atau beban pendinginan ruangan. Semakin besar beban pendinginan ruangan memberikan kenaikan pada temperature input dan output ke evaporator sehingga koefisien kinerja atau COP semakin turun berkisar 52% hingga 75% dan menyebabkan kerugian penggunaan energi listrik. Dari hasil studi didapat penurunan kinerja yang besar dapat disebabkan oleh ketidaktepatan perhitungan kapasitas pendinginan dan perancanaan tata-letak dari tiap unit AC-Split terpasang.

Page 4 of 23 | Total Record : 222