cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
JITRO (Jurnal Ilmiah dan Teknologi Peternakan Tropis)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 24067489     EISSN : 24069337     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO) adalah jurnal ilmiah mempublikasikan hasil penelitian dan review bidang peternakan.
Arjuna Subject : -
Articles 471 Documents
KARAKTERISTIK FENOTIP SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF KAMBING KACANG DI KABUPATEN MUNA BARAT Vivin Wahyuni; La Ode Nafiu; Muhammad Amrullah Pagala
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 1 (2016): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.57 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i1.1067

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fenotip sifat kualitatif dan kuantitatif kambing kacang di Kabupaten Muna Barat. Penelitian ini di lakukan di 3 Kecamatan di Kabupaten Muna Barat (Kusambi, Sawerigadi, dan Wadaga). Penelitian menggunakan sebanyak 285 ekor kambing dengan jenis kelamin jantan dan betina, kemudian dikelompokkan berdasarkan umur ternak yaitu umur  ≤ 3 bulan, 4-6 bulan, > 6-12 bulan, > 1-2 tahun dan > 2 tahun. Observasi dan pengukuran dilakukan untuk mengumpulkan data  hubungan dari pengukuran variabel. Hasil analisis deskriptif rataan bobot badan kambing kacang jantan dewasa 24,05±3.95 kg dengan koefisien keragaman 16,29% sedangkan pada kambing kacang betina dewasa 21,51±3,52 kg dengan koefisien keragaman 16,41%. Hasil analisis diperoleh tinggi pundak dan lingkar dada memiliki korelasi tertinggi terhadap bobot badan, sehingga dapat dijadikan penduga bobot badan kambing kacang di Kabupaten Muna Barat. Kata Kunci : Kambing Kacang, Sifat Kualitatif, Sifat Kuantitatif, Kabupaten Muna  Barat. 
SUSUT MASAK DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK BAKSO DAGING SAPI DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG SAGU PADA LEVEL YANG BERBEDA Fera Rosita; Harapin Hafid; Rahim Aka
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 1 (2015): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.341 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i1.3783

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk olahan daging dengan kualitas yang lebih baik dan untuk mengevaluasi daya suka konsumen terhadap bakso daging sapi dengan penambahan level tepung sagu yang berbeda melalui uji fisik dan organoleptik telah dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo Kendari pada bulan Januari 2013. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yaitu 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dilakukan adalah penambahan tepung sagu dengan level 15% (P1), 25% (P2) dan 35% (P3). Variabel penelitian meliputi susut masak dan kualitas organoleptik (rasa, aroma, warna, tekstur dan keempukan). Hasil penelitian diperoleh bahwa penambahan tepung sagu 25% dan 35% menghasilkan susut masak yang lebih rendah daripada penambahan tepung sagu 15%. Penambahan tepung sagu 15% dan 25% menghasilkan rasa dan keempukan yang lebih baik daripada penambahan tepung sagu 35%. Aroma bakso memiliki rataan skor 3 (cukup disukai), warna bakso memiliki rataan skor 3 (agak abu-abu) dan tekstur bakso memiliki rataan skor 3 yang dikategorikan (agak kasar). Disimpulkan bahwa penambahan level tepung sagu yang berbeda mempengaruhi susut masak (p<0,01), rasa dan keempukan (p<0,05) produk olahan dan tidak mempengaruhi aroma, warna dan tekstur produk olahan.Kata kunci : Bakso, Kualitas fisik, Organoleptik, Tepung sagu
ANALISIS GENETIK AYAM TOLAKI PADA MASA PERTUMBUHAN Rusli Badaruddin; La Ode Nafiu; Muh. Amrullah Pagala
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 1 (2015): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.874 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i1.1075

Abstract

Ayam Tolaki merupakan ayam lokal Konawe, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari  Sifat fenotip dan genetik pada pertumbuhan ayam Tolaki. Dari 5 kelompok perkawinan 5 ekor pejantan dan 15 ekor induk masing-masing kelompok 1 ekor pejantan dengan 3 ekor induk dihasilkan 144 ekor anak ayam Tolaki yang terdiri dari (78 ekor jantan dan 66 ekor betina), yang diberi pakan secara adlibitum.  Pengamatan meliputi :, Komponen variansi digunakan untuk mengistimasi nilai-nilai genetik (heritabilitas) sifat pertumbuhan ayam Tolaki. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan ayam jantan lebih cepat dibandingkan ayam betina . kemampuan sifat pertumbuhan ayam Tolaki berdasarkan komponen variansi jantan, betina dan variansi induk cukup berfluktuasi. Pewarisan sifat pertumbuhan berdasarkan komponen variansi jantan (ĥ2s) tinggi pada umur 0 sampai 12 minggu dan bernilai positifKata kunci : Genetik, Heritabilitas, Ayam Tolaki dan Pertumbuhan 
ANALISIS SALURAN PEMASARAN DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DI KOTA KENDARI Muhammad Diwan; Nuraini Nuraini; La Ode Arsad Sani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 2 (2015): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.441 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i2.3798

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada Juli-Agustus 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis saluran dan lembaga pemasaran, untuk mengetahui bagian dari harga yang diterima petani broiler dan lembaga pemasaran, untuk menganalisis tingkat marjin pemasaran petani broiler, tingkat lembaga pemasaran dan konsumen dengan tingkat pendapatan broiler petani. Bahan penelitian adalah broiler petani mitra atau non mitra untuk perusahaan dengan kapasitas produksi antara 2.500 sampai 4. 000 ekor. Metode penelitian ini adalah penelitian survei. Sedangkan untuk menentukan lokasi penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling dan mengambil 35 responden terdiri 5 petani broiler dan 30 pedagang perantara. Tabulasi data diperoleh dan dianalisis dengan marjin dan tingkat pendapatan petani broiler yang menguraikan secara deskriptif pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran di Kota Kendari yang terlibat 4 jenis dengan dua lembaga pemasaran yang terlibat: pedagang pengumpul dan pedagang pengecer, bagian dari harga yang diterima peternak broiler dari konsumen terakhir adalah 68,8% sedangkan bagian dari harga yang diterima lembaga pemasaran adalah 31,2%, marjin pemasaran pada harga broiler dari petani broiler ke konsumen terakhir adalah Rp. 14,150 ekor-1 (penjualan broiler di tingkat peternak adalah Rp. 31,200 ekor-1, peternak ke pedagang pengumpul adalah Rp. 9.000 ekor-1 dan pedagang pengumpul ke pengecer adalah 5.150 ekor-1) dan tingkat pendapatan peternak di Kota Kendari sebesar Rp. 17.046.139 siklus-1 atau Rp. 5,013 ekor-1 siklus -1.Kata kunci: Pemasaran, Pendapatan, Broiler, Marjin pemasaran
BOBOT POTONG, KARKAS, GIBLET DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER YANG TEMULAWAK (Curcumaxanthorrhiza,Roxb) DALAM PAKAN Sri Jumiati; Nuraini Nuraini; Rahim Aka
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 3 (2017): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.299 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i3.3634

Abstract

Penelitian tentang bobot potong, karkas, giblet dan lemak abdominal ayam broiler yang diberi temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dalam pakan menggunakan 80 ekor ayam broiler yang dipelihara selama 5 (lima) minggu menggunakan strain CP 707 dengan pakan komersial BP-11 dan temulawak. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan: P0 (BP-11 tanpa temulawak), P1 (BP-11 + temulawak 1%), P2 (BP-11 + temulawak 2%), P3 (BP-11 + temulawak 3%) dengan 4 ulangan. Variabel yang diteliti adalah bobot potong, persentase karkas, giblet dan lemak abdominal ayam broiler. Hasil penelitian menumjukkan bahwa pemberian tepung temulawak dalam pakan memberikan pengaruh nyata terhadap bobot potong dan persentase lemak abdominal, namun tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap persentase karkas dan persentase giblet. Kata Kunci : Ayam broiler, Temulawak, Bobot potong, Karkas, Giblet dan Lemak abdominal
KECERNAAN IN VITRO SILASE SAMPAH SAYUR DAN DAUN GAMAL MENGGUNAKAN MIKROORGANISME RUMEN KAMBING Indrayani Indrayani; Harapin Hafid; Dian Agustina
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 3 (2015): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.345 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i3.3808

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the digestibility of dry matter and organic matter level waste silage mixed vegetables and Gliricidia leaves were tested in vitro. This study used a completely randomized design with 3 treatments and 3 replications. Each of these treatments is R0 (Gliricidia leaves 100%), R1 (Gliricidia leaves 70% + 30% silage vegetable waste), and R2 (Gliricidia leaves 40% + 60% silage vegetable waste). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and further testing using the test Honestly Significant Difference (HSD). The results of ANOVA showed that the mixture of vegetable waste silage was highly significant (p <0.05) on dry matter digestibility and significantly (p <0.05) on the digestibility of organic matter. It can be concluded that the mixed of vegetable waste silage and Gliricidia leaves can improved digestibility of dry matter and organic matter, treatment of 40% and 60% Gliricidia leaves plus waste vegetable produce silage dry matter digestibility and percentage of organic matter is best (72,24% and 68,19%).Keyword: Silage vegetable waste, gliricidia leaves, dry and organic matter digestibilityABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenaan bahan kering dan bahan organik tingkat campuran silase sampah sayur dan daun gamal yang diuji secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing perlakuan tersebut ialah R0 (daun gamal 100%), R1 (daun gamal 70% + silase sampah sayur 30%), dan R2 (daun gamal 40% + silase sampah sayur 60%). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa campuran silase sampah sayur berpengaruh sangat nyata (p<0,05) terhadap kecernaan bahan kering dan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kecernaan bahan organik. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan campuran silase sampah sayur dan daun gamal dapat meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik, perlakuan 40% daun gamal dan 60% silase sampah sayur menghasilkan persentase kecernaan bahan kering dan bahan organik yang terbaik yaitu (72,24% dan 68,19%).Kata kunci : Silase sampah sayur, daun gamal, kecernaan bahan kering, dan bahan organik.
KUALITAS ORGANOLEPTIK DENDENG SAPI YANG DIBERI GULA MERAH DENGAN LEVEL BERBEDA Febi Febrianingsih; Harapin Hafid; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.101 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1678

Abstract

Dendeng giling merupakan salah satu produk olahan daging secara tradisional dibuat dari daging giling yang ditambah gula aren dan bumbu-bumbu lainya. Dendeng sudah memasyarakat dan digemari tua-muda sebagai bahan lauk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gula aren dengan level yang berbeda terhadap kualitas organoleptik dendeng giling sapi. Materi penelitian dendeng dibuat dari daging sapi bali yang di beri garam, bumbu dan gula merah dengan kosentrasi yang berbeda yaitu 10% , 20%, dan 30% dan 40% sebagai perlakuan.  Data diolah dengan analisis sidik ragam berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 15 orang panelis sebagai ulangan. Peubah yang diamati adalah kualitas  organoleptik dendeng berupa warna, citarasa, keempukan dan penerimaan umum panelis   (akseptabilitas). Hasil menunjukkan bahwa penambahan gula aren pada dendeng giling daging sapi berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap sifat organoleptik yaitu meningkatkan flavor (cita rasa) tetapi menurunkan warna, keempukan. Dan tidak berpengaruh terhadap akseptabilitas dendeng. Disimpulkan bahwa produk olahan dendeng giling daging sapi yang berkualitas baik adalah pada dendeng dengan penambahan gula aren 20% dimana mempunyai sifat organoleptik yang banyak disukai oleh panelis.Kata kunci: dendeng giling, daging sapi, gula aren
POTENSI DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG DI DESA ALEBO KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN Hasiruddin Hasiruddin; Harapin Hafid; La Malesi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 3 (2015): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.702 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i3.3813

Abstract

The purpose of this study to determine the potential of seed, feed, land, housing, capital, labor and equipment, and to determine the feasibility fianansial beef cattle breeding business in the Village Alebo District Konda. The population in this study were all breeders of beef cattle, amounting to 142 households with a fixed number of samples studied as much as 30% (47 families) from the existing population. Population breeders for 3 (three) parts, namely: 1) the eastern region, 2) the middle region, and 3) the western region. Determination of the sample with use strafetied proportional random sampling technique. Variables observed are the characteristics of the respondents, the potential for beef cattle breeding business, business expenses, revenues and financial feasibility. To determine the characteristics and potential of beef cattle business in the descriptive analysis and to determine the feasibility of beef cattle breeding business financially in the analysis by the Revenue Cost Ratio analysis (R/C Ratio), Pay Back Period (PBP) and Breack Even Point (BEP). Beef cattle breeding business in the Village Alebo District Konda enough potential to be developed. These conditions can be seen from the availability of seed, feed, land, housing, drugs, capital, labor and equipment beef cattle breeding business. Financial analysis of beef cattle breeding research in the area deserve to be developed. The results obtained by averaging the research conducted by breeders of beef cattle receipts on average Rp. 11,765,958,- total average income Rp. 7,246,035,-, analysis of R/C Ratio obtained by the average value 1.6, the value obtained PBP 0.3 year in which the value of investments shorter than the age of 9.5 years of investment and BEP value of 0.8 (1 tail) with a value of Rp. 2,259,961,-.Key words: Potential, Financial Feasibility, Livestock Farming, Beef CattleABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi bibit, pakan, lahan, kandang, modal, tenaga kerja dan peralatan, dan mengetahui kelayakan fianansial usaha peternakan sapi potong di Desa Alebo Kecamatan Konda. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peternak sapi potong yang berjumlah 142 KK dengan jumlah sampel yang diteliti ditetapkan sebannyak 30% (47 KK) dari populasi yang ada. Populasi peternak di bagi 3 (tiga) bagian wilayah yaitu ; 1) Wilayah bagian timur, 2) Wilayah bagian tengah, dan 3) Wilayah bagian barat. Penentuan sampel dengn menggunakan teknik propotional strafetied random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik responden, potensi usaha peternakan sapi potong, biaya usaha, pendapatan usaha dan kelayakan finansial. Untuk mengetahui karakteristik dan potensi usaha ternak sapi potong di analisis secara deskriptif serta untuk mengetahui kelayakan finasial usaha peternakan sapi potong digunakan analisis Revenue Cost Ratio (R/C), Pay Back Period (PBP) dan Breack Even Point (BEP). Usaha peternakan sapi potong di Desa Alebo Kecamatan Konda cukup potensi untuk dikembangkan. Kondisi tersebut dapat dilihat dari ketersediaan bibit, pakan, lahan, kandang, obat-obatan, modal, tenaga kerja dan peralatan usaha peternakan sapi potong. Analisis finansial usaha peternakan sapi potong layak untuk dikembangkan. Hasil yang diperoleh rataan penerimaan per peternak sapi potong rata-rata Rp.11,765,958,- total pendapatan rata-rata Rp. 7,246,035,-, analisis R/C Ratio diperoleh nilai rata-rata 1.6, nilai PBP diperoleh 0.3 tahun dimana nilai investasi lebih pendek dari umur investasi 9.5 tahun dan nilai BEP sebesar 0.8 (1 ekor) dengan nilai Rp. 2,259,961,-.Kata Kunci ; Potensi, Kelayakan Finansial, usaha peternakan, Sapi Potong
SEX RATIO ANAK PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) PADA TETUA YANG DIBERI RANSUM TERSUPLEMENTASI MINERAL Zn DAN VITAMIN E Rahmawati Rahmawati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.141 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1687

Abstract

           Jenis kelamin unggas dapat dimanipulasi, yaitu melalui pengubahan jumlah hormon estrogen dan testosteron di dalam tubuh dan yolk.  Pengubahan ini dapat dilakukan melalui pengaturan kandungan Zn pada pakan.  Selain Zn yang dapat mempengaruhi fungsi reproduksi ternak, vitamin E juga  bermanfaat untuk meningkatkan fertilitas, pertumbuhan embrio normal dan sebagai antioksidan.  Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh suplemen mineral Zn, vitamin E dan interaksi keduanya terhadap sex ratio anak puyuh.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan.  Faktor pertama adalah level mineral Zn (0mg, 50mg dan 100mg) ) dan faktor kedua adalah level vitamin E (0ppm, 45ppm dan 50ppm).  Setiap unit percobaan terdiri dari 2 ekor puyuh betina dan 1 ekor puyuh jantan. Parameter yang diukur adalah  konsumsi ransum,  bobot telur, daya tetas dan sex ratio anak puyuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara mineral Zn dan vitamin E berpengaruh terhadap bobot telur, namun tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, daya tetas dan sex ratio anak puyuh. Penambahan mineral Zn berpengaruh nyata terhadap bobot telur, namun tidak mempengaruhi konsumsi ransum, daya tetas dan sex ratio anak puyuh.  Penambahan vitamin E berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, bobot telur dan daya tetas, namun tidak berpengaruh terhadap sex ratio anak puyuh. Kata kunci : Anak puyuh, mineral Zn, vitamin E, sex ratio. Abstract
PENGARUH PEMBERIAN SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP PERFORMA BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) UMUR 2-6 MINGGU Uci Malinda; Muhammad Amrullah Pagala; Astriana Napirah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 3 (2017): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.763 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i3.4018

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap performa burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) umur 2-6 minggu. Materi yang digunakan daalm penelitian ini yaitu 80 ekor burung puyuh periode starter dan grower yang dipelihara selama 5 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Level pemberian sari belimbing wuluh masing-masing perlakuan yaitu 0%, 0,25%, 0,50%, 0,75% dan 1,00%. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, konsumsi air minum, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sari belimbing wuluh tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan burung puyuh, namun memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi air minum burung puyuh. Kata Kunci: Burung Puyuh, Sari Belimbing Wuluh, Performa

Page 9 of 48 | Total Record : 471