cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
JITRO (Jurnal Ilmiah dan Teknologi Peternakan Tropis)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 24067489     EISSN : 24069337     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO) adalah jurnal ilmiah mempublikasikan hasil penelitian dan review bidang peternakan.
Arjuna Subject : -
Articles 471 Documents
KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI BALI TERHADAP TOTAL PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK DI KECAMATAN POLEANG SELATAN KABUPATEN BOMBANA Gazali Gazali; La Ode Nafiu; La Ode Arsad Sani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 3 (2015): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.42 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i3.3812

Abstract

Bali cattle breeding gives important role on animal farmer household in Bombana Regency, because it is as the source of income and also as saving for the future unit of animal farmer household. Bali cattle breeding is managed integrated with agro bussines so that it is able to increase the animal farmer income. This research was held using survey method, the determining of research location was used purposive sampling method and the respondens was choosed according to simple random sampling, involved 60 respondens. The variables which are observed include the respondens character, breeding management, revenue, cost and income of animal farmer from either cattle breeding or non cattle farming bussines.The result of this research showed that the income of each animal farmer household in the research location reach Rp. 14.776.384 year-1 with average’s family income from each bussines is Rp. 7.388.192 year-1. The average of animal farmer household income from bali cattle breeding in South Poleang Subdistrict, Bombana Regency is higher (Rp. 8.878.200 year-1) than its income from non bali cattle farming bussines (Rp. 5.898.183 year-1). The income average of animal farmer household that represent farmer’s non coastal is Rp. 7.540.100 year-1 and the income of animal farmer household that represent coastal only reach Rp. 7.236.633 year-1. The contribution of bali cattle breeding in South Poleang Subdistrict, Bombana Regency on the total income of animal farmer household is 60,08% (is categorized as bussines branch) and higher than the contribution of non bali cattle breeding bussines which only reach 39,92%.Key words: Contrubution, Income, Bali Cattle.Usaha ternak sapi bali memberikan peranan penting bagi keluarga peternak di Kabupaten Bombana, karena selain dipelihara sebagai sumber pendapatan juga sebagai tabungan. Usaha ternak sapi dikelola secara terpadu bersama usaha pertanian dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, penentuan lokasi penelitian secara purposive sampling dan responden dipilih secara simple random sampling dengan melibatkan 60 responden. Variabel yang diamati yaitu karakteristik responden, manajemen pemeliharaan, penerimaan, biaya dan pendapatan rumah tangga peternak dari usaha ternak sapi maupun non usaha ternak sapi. Hasil penelitian menunjukkan total pendapatan setiap keluarga perternak di lokasi penelitian mencapai Rp. 14.776.384 tahun-1 dengan rata-rata pendapatan keluarga dari setiap usaha sebesar Rp. 7.388.192 tahun-1. Rata-rata pendapatan keluarga peternak dari usaha ternak sapi bali di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana lebih tinggi (Rp. 8.878.200 tahun-1) daripada pendapatan keluarga peternak dari usaha non ternak sapi bali (Rp. 5.898.183 tahun-1). Rata-rata pendapatan keluarga peternak yang mewakili daerah non pesisir sebesar Rp. 7.540.100 tahun-1 dan pendapatan keluarga peternak yang mewakili daerah pesisir hanya mencapai Rp. 7.236.633 tahun-1. Kontribusi usaha ternak sapi bali di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana terhadap total pendapatan keluarga peternak sebesar 60,08% (dikategorikan sebagai cabang usaha) dan lebih tinggi dibandingkan kontribusi dari usaha non ternak sapi bali yang hanya mencapai 39,92%.Kata kunci: Kontribusi, Pendapatan, Sapi Bali
RESPON PERTUMBUHAN DAN MORTALITAS PEDET SAPI BALI DARI INDUK YANG DIBERI PAKAN TAMBAHAN DAN OBAT CACING Rahmad Hardiono; Takdir Saili; La Ode Nafiu
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.225 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1685

Abstract

Kelahiran dan pertumbuhan pedet di bawah umur 3 bulan sangat rendah di lapangan karena pakan induk bunting dan menyusui kurang tercukupi dan adanya infestasi cacing pada induk sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan pedet, perkembangan dimensi tubuh dan mortalitas pedet terhadap pemberian pakan tambahan dan obat cacing pada induk sapi Bali. Penelitihan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yaitu kelompok sapi bunting yang diberi pakan tambahan dan obat cacing (P2), kelompok sapi Bali bunting yang diberi pakan tambahan tanpa obat cacing (P1), kelompok sapi Bali bunting yang tidak diberi pakan tambahan dan obat cacing (P0). Parameter yang diukur adalah bobot lahir, berat badan, ukuran dimensi tubuh yang meliputi panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak dan mortalitas pedet. Hasil penelitihan menunjukkan bahwa rataan tertinggi semua parameter yang diukur diperoleh pada perlakuan (P2), masing–masing bobot badan (57,90 kg), lingkar dada (86,25 cm), tinggi gumba (73,35 cm) dan panjang badan (66,70 cm). Angka kematian anak ternak 0% karena tidak ada anak ternak yang mati selama penelitian. Namun demikian, hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter yang dievaluasi. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa pemberian pakan tambahan dan obat cacing pada induk sapi Bali tidak berpengaruh nyata terhadap bobot lahir, bobot badan, panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak dan mortalitas. Penggunaan pakan tambahan dan obat cacing (P2) memberikan performans pedet sapi Bali yang lebih baik.Kata kunci : Pertumbuhan dan mortalitas, pedet sapi Bali, Induk sapi Bali, Pakan tambahan, obat cacing.
KUALITAS SEMEN KAMBING KACANG DENGAN LAMA SIMPAN YANG BERBEDA PADA SUHU RUANG MENGGUNAKAN TRIS AMINOMETHAN KUNING TELUR Enike Dwi Kusumawati; Kris Nur Utomo; Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih; Syam Rahadi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 3 (2017): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.239 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i3.3894

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen segar kambing Kacang pada penyimpanan yang berbeda pada suhu ruang dengan menggunakan pengencer tris aminomethan kuning telur. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Kanjuruhan Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Setiap perlakuan semen diulang sebanyak 5 kali. Variabel yang diamati antara lain motilitas, viabilitas dan abnormalitas. Data dianalisis menggunakan Analisis Varian. Apabila diantara perlakuan terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas spermatozoa kambing Kacang pada suhu ruang dengan lama simpan yang berbeda dengan menggunakan pengencer menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Pada pengamatan motilitas dan viabilitas spermatozoa kambing Kacang pada suhu ruang  menggunakan pengencer menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Tetapi pada pengamatan abnormalitas spermatozoa kambing Kacang pada suhu ruang tidak menunjukkan adanya pengaruh penggunaan pengencer serta tidak terdapat pengaruh antara lama simpan dan penggunaan pengencer terhadap abnormalitas spermatozoa kambing Kacang (P>0,01). Namun terdapat pengaruh yang sangat nyata lama simpan terhadap abnormalitas spermatozoa kambing Kacang. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu lama simpan yang berbeda pada suhu ruang menggunakan tris aminomethan kuning telur terdapat pengaruh sangat nyata terhadap kualitas semen segar kambing Kacang. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan agar penggunaan kuning telur sebagai pengencer tidak lebih dari 9 jam karena dapat menurunkan motilitas dan viabilitas spermatozoa.Kata kunci : Lama Simpan, Kambing Kacang, Pengencer, Spermatozoa, Kualitas Semen 
HUBUNGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN PENINGKATAN KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR LEGUM Clitoria ternatea SEBAGAI HIJAUAN PAKAN TERNAK Syamsuddin Syamsuddin; Takdir Saili; Asmar Hasan
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.993 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1691

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pupuk kandang sapi terhadap kualitas  legum Clitoria ternatea  khususnya kandungan protein dan serat kasar. Penelitian ini dilakukan lahan Agrostologi Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo Kendari. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang diawali dengan pengolahan lahan, pemupukan(perlakuan), penanaman, pemeliharaan,  dan pemanenan  yang dilakukan sebanyak dua kali pada tanaman umur 13 MST (Panen I) dan 19 MST (Panen II) dengan batas pemotongan tanaman 20 cm dari permukaan tanah. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu persentase kandungan protein kasar dan serat kasar melalui analisis jaringan tanaman yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian UHO. Persentase kandungan protein kasar ditentukan menggunakan metode ”Kjedahl” sedangkan persentase kandungan serat kasar ditentukan menggunakan metode ”Gravimetri”. Data hasil pengamatan selanjutnya ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis korelasi Pearson. Hasil penelitian menujukan bahwa pupuk kandang sapi dengan dosis tertinggi yaitu 25 ton ha-1 mampu meningkatkan kandungan protein kasar hingga mencapai 24,25% dibanding kontrol, tetapi menurunkan kandungan serat kasar hingga mencapai 34,07% dibanding kontrol pada panen I.  Sedang Pada panen II, dengan peningkatan pupuk kandang sapi hingga 25 ton ha-1 mampu meningkatkan kandungan protein kasar sebesar 24,23% dibanding kontrol, namun menurunkan kandungan serat kasar sebesar 44,07% dibanding kontrol.Kata Kunci: legum, Clitoria Ternate, kualitas, pupuk kandang sapi
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS AYAM RAS PETELUR PADA CV. BINTANI POULTRY SHOP KENDARI Musram Abadi; Sitti Aida Taridala; La Ode Nafiu
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 3 (2016): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.192 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i3.1913

Abstract

The research was conducted to analyze and identify supporting and inhibiting factors, arranging layer farm agribusiness development strategy on CV Bintani Poultry Shop Kendari. This research was held on 2012. The research variables were (a) layer farm business characteristic and (b) strength, weakness, threat, and opportunity.  The agribusiness development strategy aspect analysis was using SWOT and QSPM analysis. Research result showed that production capacity increasing strategy and quality increasing and worker quantity were scored 6,146, and 5,375 respectively.  Meanwhile technology application on layer farming practice and others livestock business development were scored 5,303 and 4,220 respectively. Key words: Agribusiness, Layer Farm, Development Strategy  
Kajian Produksi Karkas Dan Non Karkas Ayam Kampung Dengan Pemberian Ransum Komersial Tersubstitusi Tepung Kulit Biji Kedelai Sari Sari; Harapin Hafid; Andi Murlina Tasse
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 3 (2016): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.235 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i3.2571

Abstract

ABSTRACTThe study was conducted to find out the effect of fed commercial ration substituted soybean shell meal (SSM) on native chickens carcass and non carcass weight and percentage. Sixteen native chicken aged 7 weeks and was treatmented T0 (0% SSM), T1 (10% SSM), T2 (20% SSM) and T3 (30% SSM) each. 4 chickens. The study used a completely randomized design (CRD). Data obtained were analyzed using a analysis of variance (ANOVA) and then was continued with Duncans multiple range test (DMRT). Results of the study showed that slaughter weights (SW, g/chicken) are highest 529.0 (T2) followed with 484.0 (T3), 452 (T1) and lowest 402.0 (T0). Carcass Weights (CW, g/chicken) are highers 421.50 (T2), followed with 370.75 (T3), 331.50 (T1) and lowest 285.50 (T0). Carcass percentages (CP, %) are highest 76.69 (T2), 76.64 (T3) followed with 73.39 (T1), 71.42 (T0). Non carcass weights (NCW, g/chicken) 116.50-113.25 (T0-T3) and non carcass  percentage (NCP, %) are highest 26.68 (T1), 25.58 (T0), 23.36 (T3) and lowest 20.31 (T2). Gizzard weights (GW, g/chicken) are 14.00 (T0), 18.00 (T1), 17.50 (T2) and 14.50 (T3). Gizzard percentages (GP, %) are 3.71 (T0), 3.99 (T1), 3.31 (T2) and 3.00 (T3). Liver weights (LW, g/chicken) are 12.00 (T0), 13.50 (T1), 15.00 (T2) and 12.00 (T3). Liver percentages (LP, %) are 2,98 (T0), 2,97 (T1), 2.85 (T2) and 2.48 (T3). Heart weights (HW, g/chicken) was 2.00 (T0), 2.00 (T1), 2.50 (T2) and 2.00 (T3). Heart percentages (HP,%) are 0.50 (T0), 0.45 (T1), 0,47 (T2) and 0.42 (T3). The conclusion of the study that fed commercial ration substituted soybean shell meal improved carcass performa but non significantly influence non carcass (viscera) performance native chicken.  Key words: soybean, shell meal, carcass, non-carcass, viscera, native chicken
PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN Wa Ode Rosmiati; Natsir Sandiah; Rahim Aka
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 1 (2017): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.653 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i1.2679

Abstract

Penggunaan antibiotik sintetis pada ayam broiler dapat menimbulkan efek residu pada manusia sehingga perlu digunakan antibiotik yang bersifat alami seperti gambir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penampilan produksi ayam broiler yang diberi tepung gambir (Uncaria gambir Roxb) sebagai feed additive dalam pakan. Penelitian ini menggunakan 60 ekor ayam broiler dengan penggunaan tepung gambir sebagai feed additive. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan penambahan tepung gambir dalam pakan sebanyak 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5% dari total pemberian pakan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian tepung gambir dalam pakan ayam broiler tidak menunjukan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konsumsi, namun memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung gambir sebagai feed additive dalam pakan ayam broiler dapat diberikan pada level  0,5 – 1,0% dari total jumlah pakan.Kata Kunci: broiler, feed additive, tepung gambir, penampilan produksi. 
ANALISIS POTENSI REPRODUKSI KAMBING KACANG DI WILAYAH PESISIR KEPULAUAN WANGI-WANGI, KABUPATEN WAKATOBI Nuriadin Nuriadin; Takdir Saili; La Ode Baa
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 1 (2017): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.134 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i1.2722

Abstract

Produktivitas kambing kacang di Kepulauan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi memiliki kendala salah satunya adalah manajemen reproduksi yang masih kurang. Untuk itu, perlu diketahui potensi reproduksi kambing kacang di Kepulauan Wangi-wangi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi reproduksi kambing kacang jantan dan betina di wilayah pesisir Kepulauan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah pesisir Wangi-wangi sebanyak 6 desa/kelurahan yang memiliki jumlah populasi kambing kacang terbanyak. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa litter size, kidding interval, mortalitas pra sapih, dan kid crop kambing kacang masing-masing yaitu 1,59±0,06, 8,05±0,38 bulan, 18,62±3,31%, dan 208,84±20,96%. Sedangkan lingkar skrotum kambing jantan yaitu 18,87 - 21,29 cm, dengan panjang skrotum berkisar antara 10-11,54 cm. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu bahwa kambing kacang di wilayah pesisir Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi masih memiliki potensi reproduksi yang tinggi.Kata kunci:       kambing kacang, reproduksi, litter size, kidding interval, mortalitas, kid crop, skrotum, libido.
MUTU DAGING SAPI BALI YANG DIMARINASI DALAM JUS BUAH PINANG (Areca catechu L.) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA Sitti Isyqzamiyah; Rahim Aka; Andi Murlina Tasse
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 2 (2017): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.57 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i2.3227

Abstract

Penelitian bertujuan Untuk mengetahui mutu daging sapi yang dimarinasi dalam jus buah pinang (Areca catechu L.) dengan konsentrasi yang berbeda. Variable yang diamati adalah warna, aroma, tekstur, susut masak dan mutu kimia. Penelitian telah dilaksanakan di UPT. Laboratorium Terpadu Universitas Halu Oleo Kendari pada bulan Januari 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan 5 perlakuan yaitu daging yang dimarinasi dalam jus buah pinang 55 % (P1), daging yang dimarinasi dalam jus buah pinang 60 % (P2), daging yang dimarinasi dalam jus buah pinang 65 % (P3), dan daging yang dimarinasi dalam jus buah pinang 70 % (P4). dan 3 ulangan. Variable meliputi uji organoleptik (warna, aroma dan tekstur), uji kualitas fisik (susut masak), dan uji kualitas kimia (kadar air dan kadar protein). Hasil penelitian diperoleh 1. Uji organoleptik pada daging sapi yang dimarinasi dalam jus buah pinang dengan konsentrasi yang berbeda menunjukkan warna yang berbeda sangat nyata (P<0,01) yaitu menghasilkan warna daging merah (2,08–2,35), aroma menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) yaitu menghasilkan aroma khas daging dan sedikit aroma pinang (1,85–1,98) serta tekstur menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) yaitu tekstur daging yang sedang (2,05–2,35). 2. Susut masak daging sapi yang dimarinasi dalam jus buah pinang dengan konsentrasi yang berbeda menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05). 3. Kadar Air dan kadar protain daging sapi yang di marinasi dalam jus buah pinang dengan konsentrasi yang berbeda menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05). Kata kunci : Jus buah pinang, Daging sapi bali, Organoleptik, Mutu Fisik, Mutu Kimia 
TAMPILAN INDUK KAMBING PERANAKAN ETTAWAH YANG DIBERI CAMPURAN BEBERAPA HIJAUAN Rantan Krisnan; Rahman Rahman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 2 (2017): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.568 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i2.3651

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian campuran hijauan terhadap tampilan (kinerja) induk kambing Peranakan Etawah (PE). Sebanyak 48 ekor induk kambing PE dengan bobot awal sebesar 39,65 ± 2,24 kg dibagi menjadi 2 kelompok (kontrol dan perlakuan). Pakan dasar yang diberikan adalah rumput Raja ad libitum, 700 g/h/e konsentrat (PK 15,34% and TDN 66,30%), sedangkan kelompok perlakuan mendapatkan tambahan 500 g/h/e hijauan. Campuran hijauan yang digunakan merupakan campuran daun-daunan antara lain daun mindi, daun nangka, daun kiacret, daun kaliandra dan daun kelor. Parameter yang diukur adalah konsumsi harian nutrien pakan yaitu bahan kering (BK), protein kasar (PK), energi kasar (EK), serat deterjen neutral (SDN), serat deterjen asam (SDA), kalsium (Ca) dan fosfor (P).Data dianalisis menggunakan LS Means Proc GLM, SAS.Hasil menunjukkan bahwa pemberian tambahan campuran hijauan tidak mempengaruhi (p>0.05) konsumsi harian, namun mempengaruhi (p<0.05) konsumsi harian nutrient pakan, PBBH dan rasio konversi pakan (RKP). Konsumsi harian PK dan TDN untuk kelompok perlakuan  adalah 153,25 g dan 717,78 g, sedangkan kelompok kontrol adalah 131,35 g dan 699,96 g. Besarnya PBBH dan RKP adalah 95,54 g dan 11,28 ; 76,13 g dan 13,96 untuk masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol. Disimpulkan bahwa penambahan campuran hijauan pakan dapat meningkatkan tampilan (performance) yang labih baik pada induk kambing PE.Kata kunci: Campuran hijauan, Induk kambing PE, Performan 

Page 8 of 48 | Total Record : 471