cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
JITRO (Jurnal Ilmiah dan Teknologi Peternakan Tropis)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 24067489     EISSN : 24069337     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO) adalah jurnal ilmiah mempublikasikan hasil penelitian dan review bidang peternakan.
Arjuna Subject : -
Articles 471 Documents
STUDI RESIDU ANTIBIOTIK DAGING BROILER YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA KENDARI Saniwanti Saniwanti; Nuraeni Nuraeni; Dian Agustina
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 2 (2015): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.998 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i2.3799

Abstract

Salah satu produk asal ternak yang memiliki angka konsumsi yang cukup tinggi berasal dari jenis unggas yaitu ayam broiler sehingga memerlukan penambahan aditif pakan berupa antibiotik kedalam ransum untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tubuh ayam broiler. Akibat dari penggunaan antibiotik tersebut sehingga ditemukan residu antibiotik dalam pangan asal hewan khususnya ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya residu antibiotik golongan tetrasiklin, makrolida dan aminoglikosida dalam daging ayam broiler yang beredar di pasar tradisional Kota Kendari. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan sampel dari 3 pasar tradisional Kota Kendari dan sebanyak 5 sampel tiap pasar serta dianalisa Laboratorium Unit Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Haluoleo. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, hasilnya dianalisis secara deskriptif. Pengujian residu antibiotika menggunakan metode Bioassay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sampel ayam broiler mengandung residu antibiotik golongan tetrasiklin, 15 sampel golongan makrolida dan 9 sampel golongan aminoglikosida.Kata kunci: Residu, antibiotik, daging ayam broiler.
KOMPARASI PENDAPATAN PETERNAK BROILER PADA KEMITRAAN CV. INTAN SUKSES ABADI DAN PT. KARYA MITRA KENDARI DI KABUPATEN KONAWE SELATAN Danang Prasetyo; La Ode Arsad Sani; . Rahman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 3 (2017): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.163 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i3.3635

Abstract

Perusahaan kemitraan ayam broiler yang memasarkan ayamnya yang di Kota Kendari diantaranya adalah CV. Intan Sukses Abadi (ISA) dan PT. Karya Mitra Kendari (KMK). Penelitian ini bertujuan menganalisis dan membandingkan pendapatan peternak broiler yang dipelihara peternak mitra CV. ISA dan PT. KMK dengan rata-rata skala usaha ayam broiler yang dipelihara peternak mitra kedua perusahaan tersebut masing-masing adalah 2.333 ekor dan 2.285 ekor. Pemilihan kedua perusahaan dilakukan secara purposive sampling, sedangkan peternak mitra atau responden diambil secara proporsional masing-masing 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan peternak yang bermitra dengan PT. KMK sebesar Rp. 7.488 per periode per ekor, yaitu lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan peternak mitra CV. ISA yang hanya Rp. 6.344 per periode per ekor. Namun jika dilakukan komparasi pendapatan kedua peternak mitra tersebut secara umum tidak menunjukkan perbedaan (P>0.05).       Kata kunci : Broiler, kemitraan, komparasi, pendapatan dan peternak.        
SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KETAWA DI KOTA KENDARI Lusri Andriyanto; La Ode Ba'a; Muh. Rusdin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 3 (2015): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.726 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i3.3809

Abstract

ABSTRACTThe objectives of this research was to provide data both qualitative and quantitative traits of laughing chicken. The research was conducted in period of December, 2012 to Januari, 2013 in Kendari. The location was determined using purposive sampling where the population of laughing chicken was high enough either in Sub-district or in village levels. Seventy five adult chicken consisted of 50 cocks and 25 hens were used in thes research to observe both qualitative traits (feather colors, feather patterns, feather like, feather stripe, shank color and comb shape) and qualitative traits (body weight and body dimension). The data of qualitative traits were analyzed using relative frequency value (percentage) and reviewed descriptively, while quantitative data were presented in mean with standard deviation and variance coefficient. The result showed that laughing chicken in Kendari both cocks and hens has colored feather (ii), black color pattern (E_), silver-like feather color (S_), and non barred (bb) stripe feather. The cock shank was dominated by black/grey (idid) while the hen shank was dominated by white/yellowish (Id_). The cock comb was dominated by single comb (rrpp), while the hen was dominated by pea comb (rrP_). Body weight of cock ranged between 1,521,94 kg with the average 1,81±0,08 kg, while the hen body weight ranged between 1,26-1,54 kg with the average 1,38±0,09 kg. the high score of variance coefficient of body dimensions of cock were neck length (11,47%), followed by length of the third toe (11,10%), sternum length (10,68%) and shank circle (10,16%), and the low score observed in sternum circle (4,01%). The back length (4,01%). While the high score of variance coefficient of body dimensions of hen were sternum width (10,35%) and the low score was observed in neck length (2,67%).Key words: Qualitative trais, quantitative, laughing chicken, KendariPenelitian ini bertujuan memperoleh data sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif ayam ketawa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013 bertempat di Kota Kendari. Penentuan lokasi penelitian secara purposive sampling yaitu pada kecamatan dan kelurahan yang memiliki ayam ketawa dengan populasi terbanyak. Ayam ketawa yang diamati adalah ayam dewasa berumur 12-18 bulan, yang terdiri atas 50 ekor jantan dan 25 ekor betina.Sifat kualitatif yang diamati adalah warna bulu, pola bulu, kerlip bulu, corak bulu, warna cakar dan bentuk jengger, sedangkan sifat kuantitatif meliputi bobot badan dan ukuran tubuh. Data sifat kualitatif dianalisis menjadi nilai frekuensi relatif dan diulas secara deskriptif, sedangkan data sifat kuantitatif dianalisis menjadi nilai rata-rata, simpangan baku dan koefisien keragaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenotipe sifat kualitatif pada ayam ketawa jantan maupun betina di Kota Kendari didominasi warna bulu berwarna (ii), pola bulu hitam (E_), kerlip bulu perak (S_), dan corak bulu polos (bb). Fenotipe warna cakar ayam ketawa jantan didominasi cakar hitam/abu-abu (idid), dan betina didominasi cakar putih/kuning (Id_), sedangkan bentuk jengger pada jantan didominasi jengger tunggal (rrpp), dan pada betina didominasi jengger kapri (rrP_). Bobot badan ayam ketawa jantan berkisar antara 1,52-1,94 kg, dengan nilai rata-rata sebesar 1,81±0,08 kg, sedangkan bobot badan ayam ketawa betina berkisar antara 1,26-1,54 kg, dengan nilai rata-rata sebesar 1,38±0,09 kg. Ukuran-ukuran tubuh ayam ketawa jantan yang memiliki nilai koefisien keragaman (KK) tertinggi adalah panjang leher (11,47%), kemudian panjang jari ketiga (11,10%), panjang dada (10,68%), dan lingkar cakar (10,16%), sedangkan yang terendah nilai koefisien keragamannya adalah lingkar dada (4,01%) dan panjang punggung (4,01%). Ukuran-ukuran tubuh ayam ketawa betina yang memiliki nilai koefisien keragaman tertinggi adalah lebar dada (10,35) dan yang terendah adalah panjang leher (2,67%).Kata Kunci : Sifat kualitatif, kuantitatif, ayam ketawa, Kota Kendari
PENDUGAAN BOBOT HIDUP KERBAU MENGGUNAKAN UKURAN DIMENSI TUBUH SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA DI PULAU KABAENA Hairil A Hadini; Rusli Badaruddin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.496 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dalam memprediksi bobot badan kerbau menggunakan tinggi pundak, dalam dada, lingkar dada dan panjang badan. Data ukuran kerbau berasal dari 89 ekor kerbau yang terdiri dari 42 ekor kerbau dengan umur kurang dari 3 tahun dan 47 ekor kerbau dengan umur lebih dari 3 tahun yang dipelihara secara tradisional di Pulau Kabaena kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Data dianalisis menggunakan Program Eviews 5,1 untuk mendapatkan persamaan regresi linier berganda. Hasil analisis regresi pendugaan bobot badan kerbau adalah Y = 3,89(TP) + 6,22(LD) – 317,57  (R2) = 0,67 untuk kerbau dengan umur kurang dari 3 tahun dan Y = 5,45(TP) + 1,40(LD) – 240,67  (R2) = 0,63 untuk kerbau dengan umur lebih dari 3 tahun. Lingkar dada memberikan kontribusi yang besar dalam menduga bobot hidup kerbau pada umur kurang dari 3 tahun, sedangkan tinggi pundak memberikan kontribusi yang besar dalam menduga bobot hidup kerbau pada umur lebih dari 3 tahun Kata kunci: Dimensi tubuh, bobot tubuh, Bkerbau
PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SISIK NAGA (Drymoglosum pilloselloides) TERHADAP KECERNAAN IN VITRO KONSENTRAT BERBAHAN PAKAN FERMENTASI Erwin Yulianto; Andi Murlina Tasse; Rahman Rahman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 2 (2015): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.016 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i2.3814

Abstract

This study aims to know the effect of addition of Drymoglosum pilloseloides flour on in vitro digestibility of consentrates made from fermentation feed. The treatments consist of concentrates ware added Drymoglosum pilloseloides flour 0% (R0), 0,05% (R1), 0,1% (R2), and 0,15% (R3). Experimental design was used completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. This study was conducted during four weeks in Animal Science Department, of Animal Science Faculty, of Haluoleo University. The average of water content of each treatment was 15,50% ± 2,56% (R0), 16,17% ± 0,32% (R1), 17,80% ± 1,57% (R2) and 16,83% ± 1,58% (R3), ash content was 25,90% ± 0,72% (R0), 21,40% ± 0,52% (R1), 20,07% ± 0,25% (R2) and 18,50% ± 0,53% (R3), dry matter digestibility was 81,33% ± 1,00% (R0), 81,73% ± 0,49% (R1), 82,27% ± 0,91% (R2) and 81,40% ± 0,10% (R3), organic matter digestibility was 81,70% ± 1,31% (R0), 83,90% ± 1,59% (R1), 83,17% ± 0,90% (R2) and 82,50% ± 0,46% (R3). The result of analysis of variance not showed that addition of Drymoglosum pilloseloides flour 0%, 0,05%, 0,10% and 0,15% significant effect (P>0,05) on water content, dry matter digestibility and organic matter digestibility. While concentrates with addition of Drymoglosum pilloseloides flour 0%, 0,05%, 0,10% and 0,15% significant effect (P<0,05) on ash content. Dry matter and organic matter digestibility were higher than normal range that usually be given to animal. Therefore concentrates with addition of Drymoglosum pilloseloides flour no decreased dry matter and dry organic digestibilities.Key Words: Drymoglosum pilloseloides, fermented feed, dry matter digestibilityThis study aims to know the effect of addition of Drymoglosum pilloseloides flour on in vitro digestibility of consentrates made from fermentation feed. The treatments consist of concentrates ware added Drymoglosum pilloseloides flour 0% (R0), 0,05% (R1), 0,1% (R2), and 0,15% (R3). Experimental design was used completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. This study was conducted during four weeks in Animal Science Department, of Animal Science Faculty, of Haluoleo University. The average of water content of each treatment was 15,50% ± 2,56% (R0), 16,17% ± 0,32% (R1), 17,80% ± 1,57% (R2) and 16,83% ± 1,58% (R3), ash content was 25,90% ± 0,72% (R0), 21,40% ± 0,52% (R1), 20,07% ± 0,25% (R2) and 18,50% ± 0,53% (R3), dry matter digestibility was 81,33% ± 1,00% (R0), 81,73% ± 0,49% (R1), 82,27% ± 0,91% (R2) and 81,40% ± 0,10% (R3), organic matter digestibility was 81,70% ± 1,31% (R0), 83,90% ± 1,59% (R1), 83,17% ± 0,90% (R2) and 82,50% ± 0,46% (R3). The result of analysis of variance not showed that addition of Drymoglosum pilloseloides flour 0%, 0,05%, 0,10% and 0,15% significant effect (P>0,05) on water content, dry matter digestibility and organic matter digestibility. While concentrates with addition of Drymoglosum pilloseloides flour 0%, 0,05%, 0,10% and 0,15% significant effect (P<0,05) on ash content. Dry matter and organic matter digestibility were higher than normal range that usually be given to animal. Therefore concentrates with addition of Drymoglosum pilloseloides flour no decreased dry matter and dry organic digestibilities.Key Words: Drymoglosum pilloseloides, fermented feed, dry matter digestibility
EFEK BAHAN FILLER LOKAL TERHADAP KUALITAS FISIK DAN KIMIA BAKSO AYAM PETELUR AFKIR Lija Numriah Nullah; Harapin Hafid; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.064 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1688

Abstract

            Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk olahan daging ayam petelur afkir yaitu bakso dengan nilai gizi sesuai dengan standar nasional produk olahan dan untuk mengevaluasi daya suka konsumen terhadap bakso ayam petelur afkir yang menggunakan filler lokal Sulawesi Tenggara melalui uji organoleptik.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dilakukan adalah P1= daging ayam petelur afkir 60% dan tepung sagu 25%, P2= daging ayam petelur afkir 60% dan tepung ubi kayu 25%, dan daging ayam petelur afkir 60% dan tepung talas 25%. Variabel penelitian meliputi uji kualitas fisik (susut masak dan pH), uji organoleptik (warna, aroma, tekstur, kekenyalan, dan rasa), dan uji kimia (kadar air, protein, lemak, dan abu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan filler lokal tidak berpengaruh nyata ( p>0,05) terhadap susut masak, kadar air, lemak, tekstur, kekenyalan, dan rasa bakso akan tetapi berpengaruh nyata ( p<0,05)  terhadap pH bakso, kadar protein, abu dan warna bakso. Disimpulkan bahwa perlakuan terbaik didapat pada penambahan tepung sagu dan ubi kayu yang banyak disukai panelis.Kata kunci: Bakso Ayam, Filler Lokal, Kualitas Fisik, Organoleptik dan Kimia
PENGARUH JENIS FORMULASI RANSUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM TOLAKI UMUR 12-18 MINGGU YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF Sariati Sariati; Nuraini Nuraini; Dian Agustina
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.514 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.2717

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi ransum yang sesuai untuk pertumbuhan ayam tolaki umur 12-18 minggu. Penelitian ini menggunakan 24 ekor ayam tolaki yang dibagi ke dalam 12 petak kandang. Penelitian ini terdiri atas 3 perlakuan (A1 = BP-11 45%, jagung 45% dan dedak padi 10% atau protein 19%, A2 = BP-11 37%, jagung 53% dan dedak padi 10% atau protein 17%, A3 = BP-11 30%, jagung 60% dan dedak padi 10% atau protein 15%) dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis formulasi ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Dapat disimpulkan bahwa pemberian berbagai jenis formulasi ransum A1 (BP-11 45%, jagung 45% dan dedak padi 10% atau protein 19%), A2 (BP-11 37%, jagung 53% dan dedak padi 10% atau protein 17% ) dan A3 (BP-11 30%, jagung 60% dan dedak padi 10% atau protein 15%) pada ayam tolaki umur 12-18 minggu menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum.Kata kunci : Formulasi ransum, Penampilan, Ayam Tolaki.
RESPON PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum var. Hawaii) YANG DIBERI PUPUK BOKASHI KOTORAN AYAM BROILER DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Asis Surajat; Natsir Sandiah; La Malesi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 3 (2016): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.904 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i3.2568

Abstract

This study aims to determine the best dose of fertilizer Bokashi broiler chicken manure on the growth of elephant grass. This study uses 64 trees planted elephant grass in a polybag, divided into 16 plots and the design of treatment used is Complete Random Design (RAL). This study consisted of 4 treatment that P0 (0 ton / ha Fertilizer Bokashi manure Broiler), P1 (10 ton / ha Fertilizer Bokashi manure Broiler), P2 (15 ton / ha Fertilizer Bokashi manure Broiler) and P3 (20 ton / ha Broiler Chicken manure Fertilizer Bokashi), and four replications. The research variables include plant height, number of tillers, stem diameter, number of leaves, number of segments, and root length. Analysis of data using analysis of variance followed by Duncan's multiple test. The results are: The average of plant height (cm / week / treatment) is (P0) 99.11, (P1) 132.45, (P2) 133.61, (P3) 129.95. The average number of saplings (tree / week / treatment) is (P0) 0.99, (P1) 1.46, (P2) 1.93, (P3) 2.3. Mean stem diameter (cm / Week / treatment) is (P0) 0.97, (P1) 1.44, (P2) 1.47 (P3) 1.37. The average number of leaves (Overlay / treatment) is (P0) 10.85, (P1) 19.89, (P2) 21.77, (P3) 22.56. The average number of segment (Segment / treatment) is (P0) 2.88, (P1) of 4.93, (P2) 4.38, (P3) 3.88. The average root length (cm / treatment) is (P0) 72.22 (P1) 98, (P2) 104.75 (P3) 98.75. Bokashi fertilizer application broiler chicken manure can increase the growth of elephant grass (Pennisetum purpureum var. Hawaii)with the best dose of 15 ton / ha. Keywords: Fertilizer Bokashi broiler chicken manure, gras
PERSENTASE BOBOT KARKAS AYAM PEDAGING SETELAH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS MINYAK BUAH MERAH (Pandanus Conodeus. lam) Untung Untung
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 3 (2016): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.327 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i3.2574

Abstract

This study was designed using a complete randomized design (RAL) with four treatments and each treatment was repeated as many as 5m (five) times to obtain 20 experimental units, each experimental unit consisting of 5 (five) chickens. The tested treatment was giving various doses of red fruit oil with the application of mouth drops. The given dose is 0 cc / tail (0 drops), 0.05 cc / tail (1 drop), 0.1 cc / head (2 drops), and 0.15 cc / tail (3 drops). Red (Pandanus Conodeus Lam) dose of 0.15 cc (3 drops) increased live weight gain and best carcass weight at week V and significantly different from control treatment and 0.05 cc / head. Provision of 0.15 cc red fruit oil (3 drops) resulted in live weight of 2.046 kg / head, carcass weight of 1,462 kg and percentage of carcasses 71%. Key Words : Red Fruits (Pandanus Conodeus. lam), Broiler, Weight of carcasses 
NILAI NUTRISI DAGING SAPI SETELAH PERENDAMAN DALAM JUS RIMPANG LAOS (Alpinai Galanga) Kiki R Hasana; Harapin Hafid; La Malesi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 1 (2017): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.205 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i1.2719

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak laos (Alpinia galanga) terhadap komposisi kimia daging sapi bali. Penelitian ini menggunakan ekstrak laos dengan konsentrasi 20% dan 40% dengan lama simpan 6 jam. Penelitian terdiri atas 3 perlakuan (P0 = kontrol atau tanpa perlakuan, P1 = 20% ekstrak laos, P2 = 40% ekstrak laos) dengan 4 ulangan. Variabel yang diukur adalah kadar air, lemak, protein dan bahan anorganik (abu). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan rancangan Acak Lengkap dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar air daging sapi Bali yang dilumuri ekstrak laos mengalami peningkatan yaitu 74,13 – 76,06 %, kadar protein mengalami penurunan berkisar antara 19,32 – 11,19%, kadar lemak mengalami peingkatan yaitu 5,51 – 5,95 %, dan kadar abu menurun yaitu 1,06 – 0,84 %. Dapat disimpulkan bahwa pelumuran ekstrak laos berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein daging sapi Bali dan berpengaruh tidak nyata (p<0,05) terhadap kadar lemak daging sapi Bali. Pelumuran ekstrak laos pada daging sapi Bali sebanyak 20% dan 40% dapat meningkatkan kadar air dan kadar lemak dan menurunkan kadar abu dan kadar protein. Kata kunci: Rimpang Laos, Daging sapi, Kadar air, Kadar Protein, Kadar lemak, Kadar abu 

Page 11 of 48 | Total Record : 471