cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
ISSN : 19795521     EISSN : 24433527     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 250 Documents
CONSTRUCTIVIST THEORY AND A TEACHING AND LEARNING CYCLE IN ENGLISH Ratna Rintaningrum
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.865 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.682

Abstract

Today the philosophy of constructivism has been spread through the world; and it seems that this philosophy has become the most popular in education. This might be because the concepts of this philosophy have been supported by the advance of digital technology which offers large variety of activities, in which the activities involve those required by constructivism.
POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS KEKAYAAN ALAM DENGAN PENDEKATAN MARKETING PLACES (STUDI KASUS PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN BOJONEGORO) Soedarso Soedarso; Nurif Nurif
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.892 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.582

Abstract

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia saat ini tengah aktif mengembangkan diri dalam segala bidang. Pengembangan kegiatan-kegiatan di setiap sektor  tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Penelitian ini memfokuskan diri pada bagaimana mengembangkan sebuah potensi wisata suatu daerah. Metode yang digunakan adalah marketing places. Pada makalah ini akan dipaparkan hasil utama penelitian terutama dari sisi potensi dan kendala. Secara garis besar setiap daerah harus mengembangkan sektor pariwisata dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin. Salah satu sektor yang masih belum dioptimalkan pengembangannya adalah sektor pariwisata, meskipun dalam penyusunan kebijakannya, strategi untuk sektor ini telah sering dirumuskan, namun ternyata pelaksanaannya masih mengalami kendala seperti yang juga dialami oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
ULUM AL-QURAN, SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA Wahyuddin Wahyuddin; Saifulloh Saifulloh
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.636 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i1.608

Abstract

Al-Qur’an adalah wahyu Ilahy (kitab suci) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Untuk memahami Al-Qur’an diperlukan berbagai ilmu, antara lain adalah “Ulum Al- Qur-an”. Ilmu ini mencakup pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an dari segi sebab turunnya,  pengumpulan dan urutan-ururannya,  pengetahuan tentang ayat-ayat makkiyah dan madaniyyah,  nasikh dan mansukh dan lain- lain. Ulum Al- Qur’an dengan berbagai cabang dan macamnya tidak lahir sekaligus, tetapi melalui proses dan perkembangan yang dapat dibagi ke dalam fase periwayatan dan fase kodifikasi. Sampai saat ini telah lahir puluhan tokoh di bidang Ulum Al-Qur’an, diantara mereka yang paling masyhur adalah Jalaluddin Al Suyuthi yang menulis kitab Al Itqan fi `Ulumil Qur-an dan Al Zarqany dengan karyanya Al Burhan fi `Ulumil Qur-an. Kedua kitab ini selalu menjadi rujukan dalam kajian-kajian Ulumul Qur-an.
PERAN SERTA MASYARAKAT BANGKALAN DALAM MENGUSAHAKAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN Syukriyanti Muhktar; Muchammad Nurif
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.194 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v4i1.641

Abstract

Banyak kalangan berpendapat bahwa kultur (sosial-budaya) suku Madura selama ini kurang menggembirakan. Karenanya, orang Madura sering dijadikan anekdot yang lucu-lucu, bahkan terkadang terkesan seram. Lalu bagaimana sebenarnya karakter etnis Madura ini? Padahal, karakter kultur unik orang Madura cukup positif, penuh semangat, dan tidak mudah menyerah. Karena masyarakat Madura juga terkenal dengan keuletan dan kegigihnnya. Khususnya dalam bidang peningkatan perekonomian.
METAFISIKA KEJADIAN DALAM PERSPEKTIF TEORI MOSEN Bertha Wikara
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 2 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.886 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i2.673

Abstract

Many incidents happen in the universe. They are make humans embittered and try to understand about them. Things about incident were searched in this research : how an incident emerge, actor of all incidents in universe, and formula that represents all incidents in universe and with the using of it. Inductive thinking by using datas which they are not results from an experiment was used as research method. The results of the research are : 1) An incident emerge because a movement, 2) Actor of all incidents in universe is mosen, 3) Formula that represents all incidents in universe is input = output. The formula called incident formula, 4) The using of incident formula is for the basic of zero change postulate making, which the postulate’s statement is, “ there is no change in each incident in universe. Change that happens is not real “, the incident formula is also used for the basic of mosen cycle postulate making, which the postulate’s statement is, “ each movement of mosen is a cycle ”. Point 1 to 3 plus zero change postulate called incident theory.
PENURUNAN RASA CINTA BUDAYA DAN NASIONALISME GENERASI MUDA AKIBAT GLOBALISASI Dyah Satya Yoga Agustin
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.035 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v4i2.632

Abstract

Saat dunia sudah mengalami era globalisasi, kita bisa berhubungan satu dengan yang lain dengan mudah dan sangat menguntungkan. Tetapi dengan adanya globalisasi ini mengakibatkan banyaknya budaya yang masuk dan menyebabkan berbagai masalah di negeri ini, misalnya menurunnya rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda. Budaya Indonesia bisa hilang termakan zaman karena orang-orang Indonesia lebih suka meniru kebudayaan luar. Anak muda sebagai penerus bangsa harus bisa mempertahankan kelestarian budaya daerahnya masing-masing untuk memperkuat identitas kita sebagai orang Indonesia. Namun, kita merasa hilang harapan jika melihat anak-anak muda akhir-akhir ini merasa lebih bangga dengan budaya luar. Padahal kunci konservasi budaya terletak pada niat dan semangat anak-anak muda untuk tetap melestarikan dan generasi sebelumnya  mengajarkan hal-hal yang mereka ketahui tentang budaya, sejarah dan tradisi negara kepada generasi muda. Sejak dini, orang Indonesia harus rajin mempelajari bahasa daerah, tarian daerah, menonton pertunjukan tradisional atau upacara adat, supaya rasa cinta terhadap budaya tumbuh dan berkembang. Sekarang anak-anak TK cenderung suka menonton Ben 10 dan bermain boneka berbie, yang semuanya pengaruh luar. Di era global mempelajari budaya luar khususnya penguasaan bahasa asing (Bahasa Inggris, Cina) memang menjadi suatu syarat untuk memperoleh pekerjaan yang bagus, namun bukan berarti harus meninggalkan budaya bangsa. Berbanggalah dengan candi-candi, kain tenun, tari piring, ketukan kendang, karena inilah identitas bangsa Indonesia. Perjuangan kita sekarang adalah mengembalikan rasa cinta itu kepada generasi muda Indonesia. Tumbuhkan rasa cinta akan budaya kita sejak usia muda.
UANG DAN FUNGSINYA (Sebuah Telaah Historis dalam Islam) Wahyuddin Wahyuddin
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 2, No 1 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.945 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v2i1.664

Abstract

Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi konvensional. Dalam ekonomi Islam, konsep uang sangat jelas dan tegas bahwa uang adalah uang, uang bukan capital. Sebaliknya, konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi konvensional tidak jelas. seringkali istilah uang dalam perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak-balik, yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital.Kata nuqud (uang) tidak terdapat dalam Al-Qur’an maupun hadist Nabi saw, karena bangsa Arab umumnya tidak menggunakan kata nuqud untuk menunjukan harga. Mereka menggunakan kata dinar untuk menunjukan mata uang yang terbuat dari emas, kata dirham untuk menunjukan alat tukar yang terbuat dari perak. Mereka juga menggunakan kata wariq untuk menunjukan dirham perak, kata ‘ain untuk menunjukan dinar emas. Sedang kata fulus (uang tembaga) adalah alat tukar tambahan yang digunakan untuk membeli barang-barang murah.Bahwa uang yang digunakan oleh umat islam pada masa Rasulullah adalah dirham perak Persia dan dinar emas Romawi dalam bentuk aslinya, tanpa mengalami pengubahan atau pemberian tanda tertentu. Rasulullah pun tidak pernah membuat uang khusus untuk umat Islam. Dengan kata lain, pada masa itu belum ada apa yang disebut dengan “uang Islam”.Sejarah mencatat bahwa selain uang emas dan perak murni berlaku pula jenis uang lain, yaitu uang emas dan perak campuran, fulus, dan uang kertas. Uang campuran tersebut pada mulanya beredar secara terbatas, kemudian beredar secara luas terutama setelah Khalifah al-Mutawakkil dan memberlakukannya secara resmi. Namun demikian mata uang emas dan perak murni tetap berlaku sebagai mata uang resmi dan paling banyak beredar. Selanjutnya, sejalan dengan perkembangan kehidupan ekonomi dan keterbatasan persediaan emas dan perak, umat Islam sedikit demi sedikit meninggalkan emas dan perak beralih menggunakan uang campuran dan akhirnya menggunakan fulus
LISENSI WAJIB PATEN SEBAGAI SALAH SATU WUJUD PEMBATASAN HAK EKSKLUSIF PATEN Tony Hanoraga; Niken Prasetyawati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.964 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i2.1250

Abstract

Paten adalah hak khusus yang diberikan berdasarkan Undang-Undang oleh pemerintah kepada orang atau badan hukum yang mendapatkan suatu penemuan (invention) di bidang teknologi. Paten sebagai rezim kepemilikan dengan pemberian hak ekslusif (exclusive right) bukan bersifat tanpa batas.  Negara boleh mengatur perkecualian secara terbatas hak eksklusif yang tercakup dalam paten.  Asalkan perkecualian tersebut tidak secara tanpa alasan yang sah bertentangan dengan eksploitasi normal paten dan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pemegang Paten, serta dengan tetap memperhitungkan kepentingan pihak ketiga.  Salah satu wujud pembatasan hak eksklusif paten adalah aturan mengenai lisensi wajib (compulsory license).
KELUARGA SEBAGAI WAHANAN PERTAMA DAN UTAMA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK Ni Wayan Suarmini
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.221 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i1.599

Abstract

Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, sehingga peran dan fungsi keluarga menjadi sangat penting dan bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak.Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan. Apabila keluarga gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi yang terbaik, dan kemampuan-kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagi institusi-institusi lain untuk memperbaiki kegagalan-kegagalannya.Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak di dalam keluarga.
PROBLEMATIKA PENGAWASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI PAMEKASAN Zainal Abidin
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.724 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v5i1.622

Abstract

DPS It is urgent to give serious respond on the existing opinion that syariahbanking is practically similar to conventional one. In fact, they are differentin certain folds. One of the distinctive points is that the former has beenequipped by a supervision board---Dewan Pengurus Syariah (DPS). Thisarticle exposes two things: firstly, it discusses how DPS operates itssupervision function against BPR Syariah SPM in Pamekasan; secondly, itdescribes how DPS contributes its supervision function toward BPR SyariahSPM Pamekasan as an effort to keep the BPR Syariah be in the syariah(Islamic law) track. This research employs case study design of qualitativeapproach. This study results the followings---firstly, DPS has systematicallysupervised the BPRS SPM. The supervision is regularly undergone at leastonce a month toward the administration (contract transaction) and customer.Secondly, DPS BPRS SPM runs important contribution to enhance thesyariah values of BPRS SPM. DPS both supervise and advise BPRS SPM touphold the syariah principles in running the whole banking operations. 

Page 10 of 25 | Total Record : 250